Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Operasi Teknik Kimia, 2 Oktober 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

SIZE REDUCTION
Moh. Arik Ardianta, Ara Delaniera W, Fitriani Sinta Ayunigtyas
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM baik[1]. Efisiensi pada praktikum ini turun karena adanya
Praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan mass loss yang banyak pada proses grinding sehingga
pengukuran partikel dengan metode sieving, mengukur mempengaruhi nilai perhitungan efisiensi yang diperoleh.
daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan Untuk meminimalisir hilangnya produk dapat dilakukan
kapasitas yang berbeda-beda, menghitung reduction ratio dengan cara menempatkan wadah produk serapat
untuk bahan yang berbeda-beda, menerapkan Hukum mungkin dengan alat, sehingga berat produk yang hilang
Kick dan Rittinger dan menghitung indeks kerja, dan tidak terlalu besar.
menghitung power transmission factor (energi
penggerusan), serta membuat laporan praktikum secara 3.2. Efisiensi proses Sieving pada Sieve Tray
tertulis. Tabel 2. Data efisiensi Proses sieving
Sieving ke 1 2 3
2. VARIABEL PRAKTIKUM Input (g) 489,03 474,22 462,09
Pada praktikum ini terdapat dua proses utama yaitu Output (g) 476,03 468,87 455,76
proses grinding dan sieving. Pada setiap proses terdapat Tray 1 431,38 413,69 468,87
dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel
Tray 2 38,43 44,61 56,16
terikat. Pada proses grinding, variabel terikatnya adalah
kecepatan putar dari grinder dan kekuatan (energi) Tray 3 4,04 7,33 13,27
penggerusan. Sedangkan variabel bebasnya adalah Tray 4 2,18 3,24 5,16
jumlah feed, diameter feed, dan waktu penggerusan. Pada Efisiensi (%) 97,32 98,87 98,63
proses sieving, variabel terikatnya adalah waktu dan Berdasarkan Tabel 2. dapat diamati bahwa efisiensi
power pengayakan, sedangkan variabel bebasnya adalah proses sieving dari ketiga percobaaan tidak bernilai 100%.
jumlah dan diameter feed. Bahan baku yang digunakan Hal ini disebabkan oleh, adanya mass loss dari proses
pada praktikum ini adalah serbuk pohon pinus. sebanyak sieving dan ada massa yang tertinggal di alat sieve tray,
500 gram yang memiliki rata-rata luasan 8 mm dengan sehingga jumlah produk yang keluar (output) tidak sama
beberapa potongan kayu pinus yang masih memiliki dengan jumlah feed yang masuk (input). Nilai efisiensi
volume dengan diameter rata-rata 6 mm. pada proses sieve tray ini berbeda-beda, untuk proses
sieving yang pertama, kedua dan ketiga diperoleh nilai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN efisiensi sebesar 97.32%, 98.87% dan 98.63%. Nilai
Size reduction adalah salah satu operasi untuk efisiensi pada proses ini tidak mencapai 100% karena juga
memperkecil partikel dengan memperhalus bentuk atau adanya mass loss sehingga mempengaruhi nilai efisiensi
sekedar menjadikannya lebih kecil sesuai ukuran yang yang dihitung[1]. Pada literatur dibandingkan bahwa nilai
diinginkan. Ada tiga hukum yang mendasari size efisiensi tidak mencakup 100% karena dalam setiap
reduction yaitu hukum Kick, hukum Rittinger dan hukum proses size reduction pasti ada kompoen mass loss yang
Bond. Sedangkan diameter dapat diartikan menjadi Trade hilang[1].
Aritmathic Average Diameter (TAAD), mean surface
diameter dan mean volume diameter[1]. Alat yang 3.3.Hubungan reduction ratio dengan energi penggerusan
digunakan dalam praktikum ini sama dengan alat pada Reduction ratio dipengaruhi oleh energi penggerusan
literatur yang digunakan yaitu hammer mil[2]. Berikut yang merupakan energi yang diperlukan untuk
hasil dan pembahasan size reduction serbuk pohon pinus. memperkecil ukuran partikel feed. Berikut grafik
hubungan Reduction Ratio dengan energi penggerusan.
3.1.Hubungan jumlah bahan dan waktu penggerusan 34.67
Energi Penggerusan

Efisiensi proses grinding pada mesin grinder jenis 31.26

hammer mill didapatkan dari perbandingan antara jumlah 27.43

produk yang dihasilkan (output) dengan jumlah bahan


yang masuk (input). Hal ini sesuai dengan persamaan:

𝑶𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕
𝜼=( ) 𝒙 𝟏𝟎𝟎% Reduction Ration
𝑰𝒏𝒑𝒖𝒕
Gambar 1. Hubungan antara Reduction ratio dengan
Tabel 1. Data efisiensi grinding
Energi penggerusan
Input Output Waktu Efisiensi
Grinding Pada Gambar 1. dapat diamati bahwa reduction ratio
(gram) (gram) (detik) (%)
sebanding dengan energi penggerusan. Selain itu waktu
Pertama 500 489,11 97 97,82
yang dibutuhkan semakin meningkat seiring dengan
Kedua 486,87 474,22 75 97,40
semakin besar diameter umpan. Sedangkan diameter
Ketiga 479,64 462,09 114 96,34
umpan berbanding lurus dengan besarnya nilai reduction
Berdasarkan Tabel 1. Menunjukkan bahwa Efisiensi ratio[3]. Dari data tersebut diketahui bahwa nilai reduction
yang diperoleh tidak mencapai 100% karena adanya ratio memiliki nilai yang tidak stabil, hal ini disebabkan
massa yang hilang (mass loss). Hal tersebut disebabkan karena waktu yang digunakan dan diameter umpan
oleh adanya produk hasil grinding yang terbawa udara dan tidaklah sama. Oleh karena itu nilai grafik yang dihasilkan
mesin yang tidak terisolasi secara sempurna. Pada tidaklah sesuai dengan pernyataan literatur yang
literatur, mass loss tidak terlalu banyak karena digunakan. Pada literatur nilai yang didapatkan
menggunkan tipe hammer mill yang terisolali secara disesuaikan dengan waktu dan diameter umpan. Adapun,
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 4 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

reduction ratio dan energi penggerusan rata-rata dari Hubungan Konstanta Bond dengan energi penggerusan
percobaan ini sebesar 31.12 J. sajikan dalam grafik berikut:
3.4.Hubungan Konstanta Kick, Rittinger, dan Bond 35
dengan Energi Penggerusan
Kick beranggapan bahwa energi yang dibutuhkan

Energi Penggerusan
untuk pemecahan partikel zat padat adalah berbanding
2.2
lurus dengan ratio dari feed dengan produk.
35
Energi Penggerusan

16

1/√di-1/√Di

Gambar 4. Hubungan antara energi penggerusan dengan


𝟏 𝟏

√𝒅𝒊 √𝑫𝒊
Dari grafik hubungan antara energi penggerusan
𝟏 𝟏
dengan − didapatkan Konstanta Bond sebesar
log Di/di √𝒅𝒊 √𝑫𝒊
0,2717. Nilai ini juga berbeda dengan literasi yang
Gambar 2. Hubungan antara energi penggerusan dengan mendapatkan Konstanta Bond sebesar 1,5. Hal ini
log Di/di disebabkan karena adanya perbedaan ukuran volume yang
Hubungan antara energi penggerusan dengan log mengakibatkan adanya perbedaan energi spesifik yang
Di/di ditunjukkan oleh gambar 2 dan didapatkan digunakan untuk menghancurkan partikel. Menurut Bond
Konstanta Kick sebesar 0,422 sedangkan pada literasi lain bahwa volume partikel yang dihancurkan adalah
mendapat konstanta Kick sebesar 1. Perbedaan nilai ini sebanding dengan energy spesifik yang digunakan[2].
dikarenakan energi yang digunakan untuk penggilingan
tergantung pada volume bahan yang digunakan[2]. Dalam 3.5.Hubungan Work Index dengan Energi Penggerusan
percobaan ini serbuk kayu yang digunakan tidak Berdasarkan Gambar 4. dapat dilihat bahwa besarnya
semuanya memiliki volume namun hanya beberapa Konstanta Bond sebesar 0,2717. Dari konstanta Bond
serbuk saja yang masih berbentuk potongan yang (Kb) dapat dicari nilai indeks kerja (Wi), berdasarkan
memiliki volume. Hal ini mengakibatkan adanya persamaan sebagai berikut:
perbedaan yang signifikan terhadap hasil yang diperoleh. Kb = √𝟏𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟎−𝟑 . Wi
Sedangkan dalam literasi menunjukkan bahwa serbuk
𝟎,𝟐𝟕𝟏𝟕
kayu pinus dengan volume 6-10 mm dan luasan 20-30 mm Wi =
√𝟏𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟎−𝟑
yang lebih besar dibandingkan luasan pada percobaan ini.
Rittinger beranggapan bahwa besarnya energi yang = 0,859
diperlukan untuk size reduction berbanding lurus dengan Dari persamaan tersebut diketahui bahwa nilai
luasan baru partikel atau perbandingan luas permukaan Konstanta Bond berbanding lurus dengan nilai Work
partikel. Hubungan Konstanta Rittinger dengan energi Indeks (Wi). Apabila ditinjau dari persamaan energi
penggerusan disajikan dalam grafik sebagai berikut: penggerusan terhadap Konstanta Bond, diperoleh bahwa
indeks kerja berbanding lurus dengan energi penggerusan.
35
semakin besar nilai energi penggerusan, maka indeks
6,5
kerja yang dihasilkan juga semakin besar.
Energi Penggerusan

6.5 4. KESIMPULAN
Dari percobaan size reduction menggunakan serbuk
pohon pinus dengan berat 500 gram dan diameter feed 6
mm dapat disimpulkan bahwa pengukuran partikel dapat
dilakukan menggunakan metode sieving dan daya yang
terpakai pada size reduction sebesar 1100 watt. Adapun
reduction ratio dan energi penggerusan rata-rata, masing-
1/di-1/Di
masing sebesar 31,12 J dan 28,82. Selain itu, dari
percobaan didapatkan nilai Konstanta Kick sebesar 0,442;
Gambar 3. Hubungan antara energi penggerusan dengan Konstanta Rittinger sebesar 0,0768; Konstanta Bond
1/di-1/Di sebesar 0,2717 dan indeks kerja 3,531.
Konstanta Rittinger didapatkan dari persamaan liner
grafik hubungan antara energi penggerusan dengan 1/di- REFERENSI
1/Di pada gambar 3 sebesar 0,0768. Hal ini sangat [1] Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and
berbeda dengan literasi yang menunjukkan konstanta Unit Operation. Third edition. University of
Rittinger sebesar 2. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan Minnesota: Prentice-Hall International Inc.
luasan yang digunakan, karena menurut Rittinger bahwa [2] Naimi J Ladan, dkk. 2015. Development os sSize
energi yang dikonsumsi untuk penggilingan sebanding reduction Equations for Calculating Power Input for
dengan luas permukaan yang dibuat[2]. Grinding Pine Wood Chips Using Hammer Mill.
Sementara itu, Bond beranggapan bahwa energi yang Journal Biomass. Heidelberg. Berlin.
dibutuhkan untuk membuat partikel dengan ukuran Dp [3] Zulfajri, P.A Rizky. 2015. Jurnal Penelitian Size
dari feed adalah berbanding lurus dengan volume produk. reduction. Vol. 14 No. 9. UNDIP. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai