NERACA MASSA
A. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi = 41.800 kL/thn
Waktu operasi = 330 hari
Satuan massa = 1 jam operasi
Kebutuhan TKKS = 12.601,693 kg/jam
B. Bahan Baku dan Produk
Tabel A.1 Komponen Bahan Baku dan Produk
Komponen
TKKS Enzim selulase
1. Selulosa YPG
2. Hemiselulosa Saccaromyches c.
3. Lignin Glukosa
4. Abu Etanol
5. Ekstraktif CO2
Air Enzim novozym
H2SO4 (NH4)2SO4
C. Neraca Massa
1. Belt Conveyor 1
Fungsi: Mengangkut dan mencuci TKKS dari kotoran
Alat: Belt Conveyor
Semua Pengotor larut
2
1 Belt 3
Conveyor
Keterangan: 4
Chopper 5
3
Keterangan:
3 = input TKKS dari Belt Conveyor 1
5 = output TKKS yang telah dikecilkan ukurannya
Saat proses pemotongan hanya terjadi pengecilan ukuran TKKS dan tidak
ada massa TKKS yang hilang, sehingga:
Neraca massa total
F3 = F5
F5 = 13.861,862 kg/jam
Tabel A.4 Neraca Massa di Chopper
Input Output
Komponen
3 5
Selulosa 4.610,959 4.610,959
Hemiselulosa 3.146,643 3.146,643
Lignin 3.343,229 3.343,229
Abu 225,570 225,570
Ekstraktif 1.275,291 1.275,291
Air 1.260,169 1.260,169
Total 13.861,862 13.861,862
3. Unit Washer
Fungsi: membersihkan TKKS dari kotoran yang masih terikut
Alat yang digunakan adalah Washer
Kotoran terendapkan seluruhnya
6
5 Washer 7
8
Keterangan:
5 = input TKKS yang akan dibersihkan
6 = input air pencucian
8= output TKKS yang telah bersih
7 = output air pencucian/pengotor
Pencucian 0,1% massa dari TKKS hilang (Mulyanto et.al, 2016)
Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke whaser adalah 2:1
dari jumlah air yang tertinggal.
F5 = 13.861,862 kg/jam
Kebutuhan air pencuci yang masuk
F6 = 2 x 1.260,169
= 2.520,339 kg/jam
Kotoran hilang terbawa air pencuci pada unit pencucian dan air tertinggal
dalam padatan sebanyak 5% (Simio, 2012).
F7 = 3.604,084 kg/jam
Selulosa = 4.610,959 x 0,1% = 4,611 kg/jam
Hemiselulosa = 3.146,643 x 0,1% = 3,147 kg/jam
Lignin = 3.343,229 x 0,1% = 3,343 kg/jam
Abu = 225,570 x 0,1% = 0,226 kg/jam
Ekstraktif = 1.275,291 x 0,1% = 1,275 kg/jam
Air = (1.260,169 + 2.520,339) x 0,95% = 3.591,482 kg/jam
Neraca massa total
F8 = F5 + F6 – F7
= 13.861,862 + 2.520,339 - 3.604,084
= 12.778,117 kg/jam
Tabel A.5 Neraca Massa di Unit Washer
Input Output
Komponen
5 6 7 8
Selulosa 4.610,959 4,611 4.606,348
Hemiselulosa 3.146,643 3,147 3.143,496
Lignin 3.343,229 3,343 3.339,886
Abu 225,570 0,226 225,345
Ekstraktif 1.275,291 1,275 1.274,016
Air 1.260,169 2.520,339 3.591,482 189,025
Subtotal 13.861,862 2.520,339 3.604,084 12.778,117
Total 16.382,201 16.382,201
4. Unit Centrifuge
Fungsi: mengurangi kandungan air dari TKKS
Alat yang digunakan adalah Centrifuge
Air dapat terpisah sempurna
8 Centrifuge 10
Keterangan:
8 = input TKKS dari Washer
9 = output air yang terpisah dari TKKS
10 = output TKKS hasil Centrifuge
Neraca massa komponen
F8 = 12.778,117 kg/jam
Air yang tersisa setelah di centrifuge adalah 3-6% (Simio, 2012)
F9 = 189,025 x 97%
F9 = 183,355 kg/jam
Neraca Massa Total
F10 = F8 – F9
= 12.778,117 - 183,355
= 12.594,762 kg/jam
Tabel A.6 Neraca Massa di Unit Centrifuge
Input Output
Komponen
8 9 10
Selulosa 4.606,348 - 4.606,348
Hemiselulosa 3.143,496 - 3.143,496
Lignin 3.339,886 - 3.339,886
Abu 225,345 - 225,345
Ekstraktif 1.274,016 - 1.274,016
Air 189,025 183,355 5,671
Subtotal 12.778,117 183,355 12.594,762
Total 12.778,117 12.778,117
10 Belt conveyor 11
Keterangan:
10 = input TKKS dari unit dryer
11 = output TKKS
11 Hammer Mill 12
Keterangan:
11 = input TKKS dari unit Belt Conveyor 2
12 = output TKKS yang sudah dalam bentuk serbuk berukuran 3 mm
Asumsi tidak terjadi perubahan kompisisi pada TKKS
Neraca Massa Total
F11 = F12
F12 = 12.594,762 kg/jam
7. Unit Screening
Fungsi: menyeleksi ukuran serbuk TKKS sesuai ukuran yang telah
ditentukan dengan cara diayak
Alat yang digunakan adalah Vibrating Screen
Efisiensi alat vibrating screen = 95% (James, 2012)
12 Vibrating Screen 14
13
Keterangan:
12 = input serbuk TKKS untuk diayak
13 = output serbuk TKKS yang tidak sesuai kembali ke unit Size Reduction
14 = output serbuk TKKS yang sesuai spesifikasi ke tangki pretreatment
Neraca massa komponen
F12 = 12.594,762 kg/jam
Asumsi efisiensi alat 95%, produk vibrating screen
F14 = 95% x F12
= 95% x 12.594,762
=11.965,307 kg/jam
Selulosa : 95% x 4.606,348 = 4.376,031 kg/jam
Hemiselulosa : 95% x 3.143,496 = 2.986,321 kg/jam
Lignin : 95% x 3.339,886 = 3.172,892 kg/jam
Abu : 95% x 225,345 = 214,077 kg/jam
Ekstraktif : 95% x 1.274,016 = 1.210,315 kg/jam
Air : 95% x 5,671 = 5,387 kg/jam
TKKS yang tidak sesuai ukuran 3 mm dikembalikan ke unit hammer mill
F13 = F12 – F14
= 12.594,762 - 11.965,024
= 629,738 kg/jam
Tabel A.9 Neraca Massa di Unit Screening
Input Output
Komponen
12 13 14
Selulosa 4.606,348 230,317 4.376,031
Hemiselulosa 3.143,496 157,175 2.986,321
Lignin 3.339,886 166,994 3.172,892
Abu 225,345 11,267 214,077
Ekstraktif 1.274,016 63,701 1.210,315
Air 5,671 0,284 5,387
Subtotal 12.594,762 629,738 11.965,024
Total 12.594,762 12.594,762
8. Unit Pencampuran
Fungsi: mengencerkan NaOH padat sehingga diperoleh NaOH cair dengan
konsentrasi 10%
16
15 Pencampuran 17
Keterangan:
F15 = input Padatan NaOH
F16 = input air
F17 = output NaOH cair 10%
Kebutuhan NaOH yang ditambahkan memiliki rasio 5:1 dengan input
(Sudiyani, 2016; Dahnum, 2015).
NaOH 10% yang dibutuhkan (F17) = 5 x F14
= 5 x 11.965,024
= 59.825,119 kg/jam
59.825,119 kg / jam
Volume NaOH 10% =
2,13 kg/ L
Volume NaOH 10% = 28.086,910 L/jam
(100 %−10 %)
Air pada NaOH = x 59.825,119
100 %
Air pada NaOH = 53.842,607 kg/jam
Massa NaOH = 59.825,119 - 53.842,607
Massa NaOH = 5.982,512 kg/jam
Tabel A.10 Neraca Massa di Unit Pencampuran
Input Output
Komponen
15 16 17
NaOH Padat 5.982,512 - -
53.842,60
- -
Air 7
59.825,11
- -
NaOH 10% 9
53.842,60 59.825,11
5.982,512
Subtotal 7 9
59.825,11
9. Unit 59.825,119
Total 9
Pretreatment
Fungsi: meluruhkan kandungan lignin dalam TKKS
Dilakukan dalam tangki pretreatment dengan penambahan NaOH 10%
17
14 Pretreatment 18
Keterangan:
14 = input serbuk TKKS dari unit screening
17 = input NaOH konsentrasi 10% (Sudiyani, 2016)
18 = output slurry dari tangki pretreatment
18 Filter Press 19
20
Keterangan:
18 = input slurry dari tangki pretreatment
19 = output padatan yang akan masuk ke tangki pencucian
20 = output cairan yang akan masuk ke pengolahan limbah
Neraca massa komponen
F18 = 71.790,143 kg/jam
Asumsi yang tertahan di padatan NaOH 5%, selulosa dan hemiselulosa
95%, lignin abu dan ekstraktif 5%
Selulosa = 95% x 8.674,324 = 8.240,608 kg/jam
Hemiselulosa = 95% x 1.700,660 = 1.615,627 kg/jam
Lignin = 5% x 737,910 = 36,895 kg/jam
Abu = 5% x 253,544 = 12,677 kg/jam
Ekstraktif = 5% x 593,198 = 29,660 kg/jam
NaOH = 5% x 59.825,119 = 2.991,256 kg/jam
Air = 5% x 5,387 = 0,269 kg/jam
F19 = 12.926,993 kg/jam
Neraca massa total
F20 = F18 - F19
= 71.790,143 - 12.926,993
= 58.863,149 kg/jam
Tabel A.13 Neraca Massa di Unit Filtrasi
Input Output
Komponen
18 19 20
Selulosa 8.674,324 8.240,608 433,716
Hemiselulosa 1.700,660 1.615,627 85,033
Lignin 737,910 36,895 701,014
Abu 253,544 12,677 240,867
Ekstraktif 593,198 29,660 563,538
NaOH 59.825,119 2.991,256 56.833,863
Air 5,387 0,269 5,118
Subtotal 71.790,143 12.926,993 58.863,149
Total 71.790,143 71.790,143
Tangki
19 22
Pencucian
Keterangan:
19 = input TKKS yang akan dibersihkan
21 = input air pencucian
22 = output slurry TKKS yang telah bersih
Asumsi air pencuci tiga kali dari input (Dahnum, 2016)
Neraca massa komponen
F19 = 12.926,993 kg/jam
F21 = 3 x F19
= 3 x 12.926,993
= 38.780,980 kg/jam
Tidak terjadi reaksi sehinga komposisi dalam TKKS
Neraca massa total
F22 = F19 + F21
= 12.926,993 + 38.780,980
= 51.707,974 kg/jam
Selulosa = 8.240,608 kg/jam
Hemiselulosa = 1.615,627 kg/jam
Lignin = 36,895 kg/jam
Abu = 12,677 kg/jam
Ekstraktif = 29,660 kg/jam
NaOH = 2.991,256 kg/jam
Air = 38.781,250 kg/jam
Tabel A.14 Neraca Massa di Unit Pencucian
Input Output
Komponen
19 21 22
Selulosa 8.240,608 - 8.240,608
Hemiselulosa 1.615,627 - 1.615,627
Lignin 36,895 - 36,895
Abu 12,677 - 12,677
Ekstraktif 29,660 - 29,660
NaOH 2.991,256 - 2.991,256
Air 0,269 38.780,980 38.781,250
Subtotal 12.926,993 38.780,980 51.707,974
Total 51.707,974 51.707,974
22 Rotary Filter 24
23
Keterangan:
22 = input slurry dari tangki pencucian
23 = output cairan yang akan masuk ke pengolahan limbah
24 = output padatan yang akan masuk tangki sterilisasi
Asumsi selulosa yang terikut dalam pulp yaitu = 99,9%, hemiselulosa =
50%, dan air = 5%
Lignin, abu, dan zat ekstraktif diasumsikan terlarut seluruhnya ke
pengolahan limbah
F22 = 51.707,974 kg/jam
F24 = 10.979,244 kg/jam
F24 terdiri dari:
Selulosa = 8.240,608 x 99,9% = 8.232,368kg/jam
Hemiselulosa = 1.615,627 x 50% = 807,814 kg/jam
Air = 38.781,250 x 5% = 1.939,062 kg/jam
Neraca massa total
F23 = F22 - F24
= 51.707,974 – 10.979,244
= 40.728,730 kg/jam
Tabel A.15 Neraca Massa di Unit Filtrasi 2
Input Output
Komponen
22 23 24
Selulosa 8.240,608 8,241 8.232,368
Hemiselulosa 1.615,627 807,814 807,814
Lignin 36,895 36,895 -
Abu 12,677 12,677 -
Ekstraktif 29,660 29,660 -
NaOH 2.991,256 2.991,256 -
Air 38.781,250 36.842,187 1.939,062
Subtotal 51.707,974 40.728,730 10.979,244
Total 51.707,974 51.707,974
24 Sterilisasi 1 27
26
Keterangan:
24 = input pulp TKKS rotary filter
25 = input nutrient
26 = input air
27 = output ke reaktor SSF
Nutrient (NH4)2SO4 ditambahkan 0,4% dari total substrat (E.Gumbira, 1984
dalam tarigan, 2010).
Air yang ditambahkan sebelum masuk ke dalam reaktor SSF adalah
65%/35% dari total pulp (Donalds, 1969).
Tidak terjadi reaksi dalam tangki penampungan 1
F24 = 10.979,244 kg/jam
Kebutuhan (NH4)2SO4 (F25) = 0,4% x 10.979,244 kg/jam
Kebutuhan (NH4)2SO4 (F25) = 43,917 kg/jam
65 %
Kebutuhan air (F26) = ( x (8.232,368+807,814)) – 1.939,062
35 %
Kebutuhan air (F26) = 14.849,846 kg/jam
Neraca massa total
F27 = F24 + F25 + F26
= 10.979,244 + 43,917 + 14.849,846
= 25.873,006 kg/jam
29 Pembiakan Yeast 33
32
Keterangan:
29 = input starter ke tangki pembiakan
30 = input udara untuk starter
31 = input amonia (NH3) untuk starter
32 = input H2SO4
33 = ouput hasil pembikan Yeast
Starter yang dibuat = 5% (w/w) (Meghe, 1982)
Densitas air = 1000 Kg/m3
Tabel A.17 Neraca Massa di Unit Pembiakan Yeast
Densitas
Densitas Massa Fraksi SG Volume
Komponen SG camp.
(Kg/m3) (Kg/Jam) Massa camp. (m3/Jam)
(Kg/m3)
Air 1.000 1 361,607 0,8 0,800 800 0,362
Glukosa 1.560 1,56 90,402 0,2 0,312 312 0,058
Total 452,009 1 1,112 1112 0,420
33 34 37
27 Reaktor SSF 38
35 36
Keterangan:
27 = input dari tangki sterilisasi
33 = input Yeast
34 = input H2SO4
35 = input enzim novozym
36 = input enzim selulase
37 = output CO2
38 = output reaktor SSF
Pada proses ini menggunakan reaktor bertipe batch sebanyak tiga reaktor
dengan penjadwalan sebagai yang disajikan pada Tabel A.21.
Tabel A.21 Penjadwalan Reaktor
Reakto Kami Jum'a Sabtu Mingg
Senin Selasa Rabu Senin Selasa
r s t u u
24 48 72 96 120 144 168 192 216
1
38 Filter Press 2 40
39
Keterangan:
38 = input slurry produk SSF
39 = output padatan yang akan masuk ke pengolahan limbah
40 = output cairan yang akan mausk ke tangki sterilisasi 3
Asumsi 100% padatan dan impuritas (retentat) tertahan pada proses filtrasi
Air dan H2SO4 yang tidak tertinggal pada padatan 95% (Dahnum, 2016)
F38 = 22.420,606 kg/jam
F39 terdiri dari:
Holoselulosa = 452,009 kg/jam
Air = 812,340 kg/jam
(NH4)2SO4 = 43,917 kg/jam
Enzim novozym = 0,014 kg/jam
Enzim Selulase = 216,964 kg/jam
S. cerevisiae = 90,312 kg/jam
Glukosa = 954,250 kg/jam
Etanol = 219,478 kg/jam
H2SO4 = 1,340 kg/jam
F39 = 2.790,623 kg/jam
Permeat F40 terdiri dari:
Air = 15.434,456 kg/jam
Etanol = 4.170,074 kg/jam
H2SO4 = 25,453 kg/jam
40 Sterilisasi 41
Keterangan:
40 = input produk dari filter press
41 = output ke tangki penampungan sementara
Neraca massa total
F40 = F41
= 19.629,983 kg/jam
Tabel A.28 Neraca Massa di Unit Sterilisasi 3
Kompone Input Output
n 40 41
Air 15.434,456 15.434,456
H2SO4 25,453 25,453
Etanol 4.170,074 4.170,074
Total 19.629,983 19.629,983
41 T. Penampungan 42
Keterangan:
41 = input dari tangki sterilisasi
42 = output ke unit distilasi 1
Neraca massa total
F41 = F42
= 19.629,983 kg/jam
Tabel A.29 Neraca Massa di Unit Penampungan Sementara
Kompone Input Output
n 41 42
Air 15.434,456 15.434,456
H2SO4 25,453 25,453
Etanol 4.170,074 4.170,074
Total 19.629,983 19.629,983
43
42 Distilasi 1
44
Keterangan:
42 = input campuran etanol-air dari unit penampungan
43 = output top product ke menara distilasi 2
44 = output vinase ke waste
Neraca massa komponen
Etanol = 4.170,074 × 99,95%
= 4.167,989 Kg/Jam
40
Air pada top product = × etanol
60
40
= × 4.167,989
60
= 2.778,659 Kg/Jam
F43 = 4.167,989 + 2.778,659
= 6.946,648 Kg/Jam
Neraca massa total
F44 = F42 – F43
= 19.629,983 – 6.946,648
= 12.683,335 Kg/Jam
Tabel A.30 Neraca Massa Unit Distilasi 1
Kompone Input Output
n 42 43 44
2.778,65
Air 15.434,456 9 12.655,797
4.167,98
Etanol 4.170,074 9 2,085
H2SO4 25.453 - 25,453
6.946,64
SubTotal
19.629,983 8 12.683,335
Total 19.629,983 19.629,983
44
43 Distilasi 2
45
Keterangan:
43 = input campuran etanol-air dari top product distilasi 1
44 = output top product ke menara distilasi 2
45 = output air ke waste
Neraca massa komponen
Etanol = 4.167,989 × 99,95%
= 4.165,905 Kg/Jam
5
Air pada top product = × etanol
95
5
= × 4.165,905
95
= 219, 258 Kg/Jam
F45 = 4.165,905 + 219, 258
= 4.3885,163 Kg/Jam
Neraca massa total
F46 = F43 – F45
= 6.946,648- 4.385,163
= 2.561,485 Kg/Jam
Tabel A.31 Neraca Massa Unit Distilasi 2
Kompone Input Output
n 43 44 45
Air 2.778,659 219,258 2.559,401
4.165,90
Etanol 4.167,989 5 2,084
4.385,16
Subtotal 6.946,648 3 2.561,485
Total 6.946,648 6.946,648
45 PSA 47
Keterangan:
48
45 = input top product dari menara distilasi 2
47= output etanol ke tangki penyimpanan
48 = output air ke waste
Neraca massa komponen
F45 = 4.385,163kg/jam
Etanol = 4.165,905 kg/jam
Air = 219,258 kg/jam
Jumlah etanol yang keluar = 99,8% x 4.165,905 = 4.157,573kg/jam
0,2
Jumlah air yang tidak terjerap = x 4.157,573 = 8,332 kg/jam
99,8
Jumlah air yang terjerap = 219,258 - 8,332 = 210,926 kg/jam
Kapasitas penyerapan zeolit 3A yaitu 20% dari massanya, sehingga 0,2 kg
air/kg adsorben (Berry dan Ladisch, 2001).
Jumlah zeolite yang dibutuhkan = 210,926: 0,2
= 1054,632 kg/jam
Tabel A.32 Neraca Massa di Unit PSA
Kompone Input Output
n 45 47 48
Etanol 4.165,905 4.157,573 8,332
Air 219,258 8,332 210,926
Subtotal 4.385,163 4.165,905 219,258
Total 4.385,163 4.385,163