Anda di halaman 1dari 39

LAMPIRAN F

PERANCANGAN ROTARY DRUM VACUUM FILTER (RF-301)

(TUGAS KHUSUS)

Fungsi : Memisahkan campuran padat-cair pada slurry untuk

menghasilkan filtrat H3PO4 sebagai produk dan

CaSO4.2H2O sebagai produk samping

Tipe : Rotary Drum Vacuum Filter dengan type filter media

Kondisi operasi : T = 30°C; P= 4 inHg

Dasar pemilihan :

1. Rotary Drum Vaccum Filter beroperasi secara kontinyu memiliki

kemampuan laju filtrasi yang tinggi dan kemampuan pencucian yang baik

dan tersedia rentang ukuran yang besar, dari 3 sampai 800 ft 2 dari area

filter, (Brown, 1950)

2. Rotary Vacuum Filter sangat sederhana dalam desain, penerapan dan

pengoperasiannya. Ini juga sangat efektif sebagai alat dalam pemisahan

solid/liquid dilihat dari uniknya dalam menangani cake yang terbentuk,

biaya upah pekerja yang murah dan ini memumpuni sebagai filter yang

beroperasi secara kontinyu atau pada aliran proses batch (Fluid/Particle

Separation Journal, Vol.13, 2000)


F-2

A. Pendahuluan

Pada proses perancangan ini diinginkan untuk memisahkan cake dan filtrat

yang terkandung dalam slurry umpan sehingga akan dihasilkan cake

berupa gypsum dan asam pospat (H3PO4) sebagai produk utama pada

pabrik ini. Metode yang akan dilakukan adalah metode filtrasi dengan

menggunakan alat yaitu rotary drum vacuum filter.

Nama Alat : Rotary Drum Vacuum Filter

Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat yang terkadung dalam

slurry umpan

Kondisi operasi : Poperasi = 4 inHg (Brown, 1950)

Alasan Pemilihan :

a) Dapat beroperasi secara kontinyu

b) Bisa menangani bahan dalam jumlah besar

c) Menghasilkan kecepatan filtrasi yang tinggi dan pencucian

yang baik

d) Tersedia dalam kisaran yang sangat luas yaitu 3-800 ft 2

filter area

e) Kondisi operasi tekanan vacuum yang biasa digunakan 2-

26 inHg (Brown, 1950)

Asumsi :

a) Cake bekerja incompressible artinya porositas cake konstan selama

filtrasi dan tidak tergantung pada pressure drop


F-3

b) Sebagai ΔP dalam perhitungan digunakan ΔP cake

Prinsip kerja rotary drum vacuum filter dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar F.1. Prinsip kerja Rotary Drum Vacuum Filter (RF-301)

Keternangan gambar :

1. Bak penampung slurry

2. Drum dengan keadaan pemvakuman di tengahnya

3. Scrapper (pisau pemotong cake)

Umpan masuk ke dalam bak penampung terlebih dahulu, karena dalam drum

tekanannya vacuum maka ada beda tekanan dengan bagian bak penampung (P bak >
F-4

Pdrum) sehingga menyebabkan slurry tersedot ke dalam drum (pada zona a), tetapi

karena di permukaan drum ada medium filtrasi maka hanya cairan yang dapat

melewatinya, sedangkan padatan tertahan sebagai cake di permukaan drum,

kemudian cairan filtrat keluar melalui pipa filtrat di tengah drum, sedangkan cake

mengalami proses berikut :

1. First dewatering (zona b) proses penyemprotan dengan udara untuk

mengurangi kadar cairan dalam cake.

2. Washing (zona c) proses penyemprotan air pencuci untuk mencuci cake.

3. Second dewatering (zona d) penyemprotan kembali dengan udara untuk

mengurangi kadar cairan dalam cake hingga dapat diperoleh cake.

4. Scrapping yaitu pengambilan cake dari drum.

5. Zona e (dead zone) tidak berfungsi apa-apa.

B. Perhitungan Neraca Massa

Gambar :

Gambar F.2. Aliran pada Rotary Drum Vacuum Filter (RF-301)

Keterangan :
F-5

- F14 = keluaran dari Holding Tank (HT-201)

- F16 = filtrat berupa asam dan air

- F15 = air pencuci

- F17 = padatan cake

Tabel F.1. Neraca Massa Rotary Drum Vacuum Filter (RF-301)

Massa Masuk kg/jam Massa Keluar kg/jam


Komponen
F14 F15 F17 F16

H3PO4 5.403,995 540,399 4.863,595

Ca(H2PO4)2 289,998 289,998

H2SO4 121,514 12,151 109,363

H2O 44,611 1.635,207 167,982 1.511,836


CaSO4.2H2O 4.747,394 4.747,394

10.607,512 1.635,207 5.757,925 6.484,794


Massa Total
12.242,718 12.242,718

Dari neraca massa diperoleh :

Tabel F.2. Komposisi Slurry

Komponen Massa (kg/jam) X Densitas (kg/m3)

Slurry 5037,392 0,411 2313,999

Filtrat 7205,326 0,588 1559,485

Jumlah 12242,718 1 3873,484


F-6

1
ρs campuran =
∑ xi/ ρi

1
=
0,000555207

= 1.801,129 kg/m3

= 112,444 lb/ft3

Menentukan konsentrasi padatan di dalam rotary

5.037,994 kg / jam
x =
12.242,718 kg/ jam

= 0,411

Tabel F.3. Komposisi Cake

Komponen Massa (kg/jam) X Densitas (kg/m3)

Slurry 5037,392 0,874 2313,999

Filtrat 720,532 0,125 1559,485

Jumlah 5.757,924 1 3873,484

1
ρc campuran =
∑ xi/ ρi

1
=
0,000458

= 2.181,897 kg/m3
F-7

= 136,215 lb/ft3

Tabel F.4. Komposisi Filtrat keluar Rotary Drum Vacuum Filter (RF-301)

Komponen Massa (kg/jam) X Densitas (kg/m3)

Slurry 0 0 0

Filtrat 6.484,793 1 1.559,485

Jumlah 6.484,793 1 1.559,485

1
Ρf campuran =
∑ xi/ ρi

1
=
0,000641

= 1.559,485 kg/m3

= 97,358 lb/ft3

Menghitung porositas cake

Komposisi cake dari RDVF adalah sebagi berikut;

Diketahui :

Bulk density gypsum = 55 lb/ft3 = 881 kg/m3

True density gypsum = 144,083 lb/ft3 = 2.308 kg/m3

massa padatan
True density =
vol padatan
F-8

Ms
2.308 kg/m3 =
Vs

Ms = 2.308 Vs (A.1)

massa padatan
Bulk density =
vol padatan+ volrongga

Ms
881 kg/m3 =
Vs+Vr

Ms = 881 (Vs+Vr) (A.2)

Substitusi persamaan (A1) ke (A2) :

2.308 Vs = 881 (Vs+Vr)

(2.308-881) Vs = 881 Vr

Vs = 0,6173 Vr (A.3)

Vr
Porositas (X) =
Vs+Vr

Substitusi persamaan (A.3) ke (A.4)

Vr
X =
0,6173 Vr+Vr

= 0,6183

C. Perhitungan luas medium filter

1. Data Perancangan Filter

 Slurry
F-9

- Fraksi massa padatan dalam slurry (α) = 0,411

- Densitas cake (ρs) = 136,215 lb/ft3

- Viskositas filtrat (μf) = 1,391 cp = 0,9347 lb/ft.s

- Gaya gravitasi = 32,2 ft/s2

- Tegangan muka slurry dengan air (γ) = 0,004773 lbf/ft

(Brown,1950)

- Viskositas udara (μu) = 0,0000121 lb/ft.s

(Brown,1950)

 Cake

- Porositas (X) = 0,6183

- Spesify (faktor bentuk partikel padatan, ψ) = 0,6800

- Diameter partikel padatan (Dp) = 0,00065616 ft

- (-ΔP) = 4 inHg = 282,9134 lb/ft2 = 0,1337 atm

Tebal cake (L) minimum untuk filter dengan standar scrapper agar mudah dalam

pengambilannya = 10 mm = 0,032808 ft (Perry’s Chemical Engineering

Handbook 7th ed)

Pada grafik 219 hal 211 dan grafik 220 hal 212 Brown untuk x = 0,6183 dan ψ =

0,6800 maka diperoleh :

- Fre = 35 (faktor bilangan Reynold’s)

- Ff = 350 (faktor friksi)

Massa solid = 5.037,392 kg/jam

= 11.105,548 lb/jam
F-10

Massa liquid = 7.205,326 kg/jam

= 15.885,024 lb/jam

11.105,548+15.885,024
Volume cake =
136,215

= 198,1468 ft3/jam

Massa filtrat = 6.484,793 kg/jam

= 14.296,521 lb/jam

14.296,521lb / jam
Volume filtrat =
97,358 lb /ft 3

= 146,8449 ft3/jam

2. Menentukan Konstanta-konstanta Filtrasi

- Permeabilitas Cake (K)

gc D 2 F Re
K=
p (hal. 217, Brown, 1950)
32Ff

Keterangan :

K = Permeabilitas cake, ft3/s2

Gc = Gaya gravitasi, ft/s2 = 32,2 ft/s2

Dp = Diameter partikel rata-rata, ft

FRe = Faktor bilangan Reynold sebagai fungsi posisi dan spherecity

(Fig. 219 Brown, 1950)


F-11

Fr = Faktor friksi sebagai fungsi porositas cake

(Fig. 220 Brown, 1950)

Sehingga diperoleh :

K = 6,602.10-05 ft3/s2

- Menentukan konstanta filtrasi, Cv

μf . ρf . x
Cv =
2 K¿¿

Dimana :

μf = viskositas filtrat = 0,9347 lb/ft.s

x = fraksi massa solid = 0,411

X = porositas = 0,6183

ρf = densitas filtrat = 97,358 lb/ft3

ρs = densitas padatan = 136,215 lb/ft3

0,9347. ( 97,358 ) .(0,411)


Cv =
2. ( 0,000066 ) .¿ ¿

= 69.802,44 lb.s/ft4

Dari Perry’s Chemical Engineering Handbook 7th, Tabel 18-9, submerge

untuk drum dengan standar scraper 30-35%.

(-ΔP) = 4 inHg (282,9048 psf)


F-12

Untuk 1 ft2 luas cake maka volume cake = 0,032808 ft3

0,032808 ft 3
Filtrat = x 198,1468 ft3/jam
146,8449 ft 3/ jam

= 0,0442 ft3/ft2 luas cake

- Menentukan konstanta filtrasi CL sebagai fungsi permeabilitas cake

μ1 [ ρ s (1−x )(1−ε )−ρ L xε ]


CL=
2Kρ x

Dimana : µ1 = viskositas filtrat = 1,391 cp = 0,9347 lb/ft.s

ρL = densitas filtrat, 1.559,485 kg/m3 = 97,358 lb/ft3

ρs = densitas padatan = 136,215 lb/ft3

X = porositas = 0,6183

x = fraksi padat dalam slurry = 0,411

K = permeabilitas cake, 6,602.10-05 ft3/s2

Sehingga diperoleh :

0,9347
CL = x
2 x ( 6,602.10−05 ) x ( 136,215 ) x (0,411)

[136,215x(1-0,411)x(1-0,6183)- 97,358x(0,6183)x(0,411)]

CL = 743,9099 lb.s/ft4

- Menentukan luas medium filter

Luas medium filtrasi dihitung dengan persamaan 193 Brown, 1950


F-13

Cv x v 2
A2 = (hal. 243, Brown, 1950)
t(−∆ P)

Dimana :

t = waktu filtrasi, s

Cv = tetapan filtrasi, 69.802,44 lb.s/ft4

V = volume filtrat, 146,8449 ft3/jam

A = luas medium filter, ft2

Waktu filtrasi dihitung dengan persamaan 198 Brown, 1950

CL x L 2
t = (hal.243, Brown, 1950)
(−∆ P)
2
743,9099 x 0,032808
=
282,9048

= 0,08627 s

Dari Perry’s hal 18-79 diketahui range putaran drum = 0,1-10 rpm,

Diambil waktu 1 siklus = 1 menit

Jumlah putaran = 1 rpm

Volume filtrat = 146,8449 ft3/jam

= 2,447415 ft3/menit

Volume filtrat tiap menit = 2,447415 ft3


2
69.802 , 44 x 2,447415
A2 =
0,08627 x 282,9048

= 17131,11872 ft4

A = 130,8859 ft2

= 12,159 m2
F-14

Over desain = 20% x 130,8859 ft2

= 157,0631 ft2

= 14,6 m2

Berdasarkan literatur dari Wallas-Chemical Process Equipment dipilih

RDVF standar dengan spesifikasi sebagai berikut :

Type : Rotary Drum Vacuum Filter dengan jenis filter

media Rigid Porous Media

Filter area : 189 ft2 = 17,55 m2

Drum diameter : 6 ft = 1,82 m

Drum length : 10 ft = 3,04 m

Dimensi :W = 3,89 m

H = 3,085 m

Tabel F.5. Spesifikasi Rotary Drum Vacuum Filter (Wallas, 1959)

- Menentukan konstanta filtrasi Ct sebagai fungsi permeabilitas cake

2
με L
C t= (hal.248, Brown, 1950)
K (−ΔP)
F-15

Keterangan :

μ = viskositas filtrat, 0,9347 lb/ft.s

X/ε = porositas cake, 0,6183

K = permeabilitas cake, 6,602.10-05 ft3/s2

L = tebal cake, 0,032808 ft

(-ΔP) = pressure drop, 282,9048 psf

Sehingga diperoleh :

Ct = ( 0,9347 . s ) x ( 0,6183 ) x (0,032808 )


lb
ft
2

( 6,602.10−05 ) x (282,9048 psf )

= 0,033305 s

- Menentukan konstanta filtrasi Ca sebagai fungsi viskositas udara

μ1
C a=ε L (hal. 249, Brown, 1950)
μa
Keterangan :

μL = viskositas filtrat, 0,9347 lb/ft.s

X/ε = porositas cake, 0,6183

μa = viskositas udara, 0,0000121 ft/ft.s

L = tebal cake, 0,032808 ft

Sehingga diperoleh :
F-16

( 0,6183 ) x ( 0,032808 ) x (0,9347)


Ca =
0,0000121

= 1.566,989 ft

- Menentukan kecepatan linier filtrat (VL)

K (−ΔP ) (hal. 242, Brown, 1950)


V f=
μL
Keterangan :

μf = viskositas filtrat, 0,9347 lb/ft.s

K = permeabilitas cake, 6,602.10-05 ft3/s2

L = tebal cake, 0,032808 ft

(-ΔP) = pressure drop, 282,9048 psf

Sehingga diperoleh :

( 6,602.10−05 ) x (282,9048)
Vf =
( 0,9347 ) x (0,032808)

= 0,609 ft/s

- Menentukan kecepatan linier udara (Va)

K (−ΔP)
V a '= (hal. 243, Brown, 1950)
L μa

Keterangan :

μa = viskositas udara, 0,0000121 ft/ft.s

K = permeabilitas cake, 6,602.10-05 ft3/s2


F-17

L = tebal cake, 0,032808 ft

(-ΔP) = pressure drop, 282,9048 psf

Sehingga diperoleh :

( 6,602.10−05 ) x (282,9048)
Va =
( 0,0000121 ) x (0,032808)

= 47049,033 ft/s

- Mencari residual saturation (Sr)

[ ]
−0,264
K (−ΔP )
Sr =K 1 (hal. 224, Brown, 1950)
g c Lγ cosθ
Keterangan :

K = permeabilitas cake, 6,602.10-05 ft3/s2

L = tebal cake, 0,032808 ft

(-ΔP) = pressure drop, 282,9048 psf

γ = tegangan muka filtrat, 0,004773 lbf/ft

θ = sudut awal kontak pembentukan cake = 45o

gc = gaya gravitasi, 32,2 ft/s2

sehingga diperoleh :

( )
−0,264
( 6,602.10−05 ) x (282,9048)
Sr = 0,025
( 32 , 2 ) x ( 0,032808 ) x ( 0,004773 ) x (cos 45)

= 0,015
F-18

- Cake Deposition

2
Cl . L
t1 =
ΔP

Keterangan :

t1 = waktu pembentukan cake, dt

CL = tetapan filtrasi, 1677122,7836 lb.s/ft4

(-ΔP) = pressure drop, 282,9048 psf

L = tebal cake, 0,032808 ft

Sehingga diperoleh :

(1677122,7836) x (0,032808)
t1 =
282,9048

t1 = 6,3809 s

sudut pembentukan cake

t1
θ1 = x360o
60

6,3809
= x360o
60

= 38,2854o

Waktu putar per siklus

360
= x6,3809
38,2854
F-19

= 60 s

- First Dewatering

θ2 = 150o-θ1

= 150o-38,2854o

= 111,7146o

θ2
t2 = x60 s
360

111,7146
t2 = x60 s
360

= 18,6191 s

18,6191
t2/ct =
0,033305

t2/ct = 39,0482

Dari fig.255 Brown, 1950, dengan Sr = 0,015 dan t2/ct = 39,0482 maka S1

= 0,15

Dari fig. 256 Brown Sr = 0,015 dan t2/Ct = 39,0482 maka Va/Ca = 23

Kapasitas blower 2 = V2

V2 = [ ]
Va
Ca
Ca

V2 = 23 x 1,0196 ft3udara/ft2siklus

V2 = 23,4508 ft3udara/ft2siklus
F-20

- Tahap Washing

θ3 = 60o (Fig.262, Brown, 1950)

θ3
t3 = x60 s
360

60
t3 = x60 s
360

t3 = 10 s

Dari fig. 259 Brown, 1950, dengan Sr = 0,015 dan V L’/VL= 0,1, maka diperoleh

Va’/Va = 0,15 dan S3 = 0,45

Va'
Maka Va’ = xCa
Va

= 0,15 x 1,0196

= 0,1529 ft3/ft2.s

V3 = Va’ x t3

= 0,1529 ft3/ft2.s x 10 s

= 1,5294 ft3/ft2

- Tahap Dewatering II

θ4 = 90o (Fig. 262, Brown, 1950)

90
t4 = x60 s
360

t4 = 15 s

koreksi Ct dan Ca :
F-21

viskositas filtrat, μf = 0,9347 lb/ft.s

1 1
Ct’ = Ct x dan Ca’ = Cax
μ μ

1
Ct’ = 0,033305 x = 0,035632 s
0,9347

1
Ca’ = 1.566,989 x = 6,462 s
0,9347

15
t4/Ct’ = = 20,9699
0,035632

dari Fig. 255 Brown, dengan Sr = 0,015 dan t 4/Ct’ = 20,9699 maka S4 =

0,15

dan dengan Fig. 256 Brown, Sr = 0,015 dan t4/Ct’ = 20,9699 maka V4/Ca’

=9

Kapasitas blower 4 = V4

V4
V4 = xCa’
Ca'

= 9 x 6,462

= 58,158 ft3/ft2

Maka kapasitas blower total :

Vtotal = V2 + V3 + V4

= 23,4508 + 1,5294 + 58,158

= 83, 1382 ft/siklus


F-22

Q = Vtotal x F1 x [ Pp ]
Pr cake
A

Keterangan :

Q = kapasitas blower, ft3/menit

Pr cake = tekanan rata-rata pada cake, inHg

Pp = tekanan rata-rata pada blower, inHg

A = luas permukaan filtrasi, ft2

Ft = konstanta yang dipengaruhi oleh bilangan Reynold

(− ΔP)
Dari Fig. 258 Brown, dengan k = 6,602.10-05 ft3/s2 dan =
L

4∈ ¿ ¿
1∈¿ ¿ = 4, diperoleh Ft = 0,5. Pressure drop pada medium RDVF

dan pressure drop di sepanjang pipa diabaikan, maka digunakan pressure

drop rata-rata pada cake.

Pp = P atmosferik- ΔP

Pp = 1 atm-0,1336

= 0,8663 atm

= 25,921 inHg

Pr cake = ½ (P atmosfer + P rata-rata pada blower)


F-23

1+ 0,8663
Pr cake = = 0,9332 atm
2

= 13,7142 lb/ft2 = 27,921 inHg

Sehingga diperoleh :

Q = 83, 1382 x 0,5 x [ 27,921


25,921]x 189

= 8462,753 ft3 udara/menit

= 239,638 m3 udara/menit

= 14378,5389 m3 udara/jam

Power motor

Efisiensi motor blower 80% maka tenaga yang diperlukan :

Q.(−ΔP) 8462,753 x 282,9048


P = =
η x 33000 0 , 8 x 33000

P = 90,68763 Hp

Dipilih P = 91 Hp

- Menghitung laju alir udara

ρ udara = 1,0957 kg/m3 (Tabel A3-3,

Geankoplis, 1983)

Q udara = 14378,5389 m3 udara/jam

W =ρxQ
F-24

= 1,0957 kg/m3 x 14378,5389 m3 udara/jam

= 15.754,57 kg/jam

D. Media Filter

Semua filter membutuhkan medium filter untuk menahan padatan (cake).

Spesifikasi medium filter berdasarkan ketahanan minimum beberapa

ukuran partikel pada efisiensi pemisahan yang baik dan kemampuan hidup

dari medium filter di lingkungan filter.

Untuk filtrasi cake, pemilihan nmedium berdasarkan optimisasi faktor-

faktor di bawah ini :

1. Kemampuan untuk menghubungkan padatan sepanjang poros

dengan cepat setelah umpan dimasukkan.

2. Laju alir entrapment padatan yang rendah anatara lewatannya

3. Laju alir tahanan yang rendah

4. Tahan terhadap bahan kimia

5. Cukup kuat untuk menahan tekanan filter

6. Memiliki ketahanan untuk pelapisan secara mekanik

7. Kemampuan untuk melepaskan cake dengan mudah dan bersih

8. Kemampuan untuk cocok secara mekanik untuk jenis tebal filter

ketika digunakan

9. Biaya yang murah (Perry’s, 1984)

Media yang digunakan untuk filter tersedia beberapa pilihan bahan


F-25

1. Fabrics atau Woven Fibers

Media filtrasi cake fabrics adalah yang paling banyak digunakan

sebagai medium. Kelebihan material fiber, jumlah karakteristik

konstruksi berdasarkan filter clotch. Bahan konstruksinya terbuat

dari natural atau sintesis fiber tekstil.

2. Metal fabrics atau screens

Beberapa tipe waven dari nikel, tembaga, perunggu, bronze,

alumunium, baja, stainless steel, monel dan campuran metal

lainnya. Luas untuk pelapisan 400 mesh jarak kabel yang tersedia,

penggunaannya terbatas untuk slurry kristal yang besar, pulp, dan

sejenisnya. Tahan terhadap korosi dan tahan terhadap temperatur

tinggi karena pemilihan baja membuat aplikasinya lebih tahan

lama. Sesuai untuk menangani bahan-bahan beracun dalam filter

tertutup dimana sedikit mungkin pemeliharaan yang dibutuhkan.

3. Pressed Felt dan Cotton Batting

Material ini digunakan untuk filter partikel gelatin dari cat,

memintal larutan dan cairan viscos lainnya.

4. Filter kertas
F-26

Kertas memiliki range permeabilitas, ketebalan, dan kekuatan yang

besar. Kertas memiliki kekuatan yang rendah dan membutuhkan

lubang plate backup sebagai pendukung.

5. Rigid Porous Media

Tersedia dalam bentuk lembaran, plate, dan tube. Banyak

digunakan dalam pemurnian.

6. Membran Polimer

Digunakan untuk pemisahan partikel kecil seperti mikrofiltrasi dan

ultrafiltrasi. Membrannya terbuat dari jenis material yang

kebanyakan selulosa asetat dan poliamida.

(Perry’s, 1984)

Berdasarkan jenis bahan-bahan di atas dipilih media filter dari membran

polimer dengan bahan poliester. Alasan pemilihan karena media filter dari

polimer dengan bahan poliester tahan terhadap abrasi, tahan terhadap

asam, tahan terhadap bahan alkali, dan dapat menangani ukuran partikel

yang difiltrat sebesar 100 mesh.

E. Menentukan tebal shell


F-27

P . ri
t= +C (Pers. 13.1. Brownell and
f . E−0 ,6 P

Young, 1955)

Keterangan :

t = tebal shell, in

P = tekanan desain, psi

ri = jari-jari dalam shell, in = 39,37 in

f = allowable stress, psi

= 18.750 psi untuk bahan low alloy steel SA 202 Grade A

(Tabel 13.1. Brownell and Young, 1955)

E = Efisiensi pengelasan

= 0,8 untuk double welded butt joint (Tabel.13.2. Brownell and

Young, 1955)

c = faktor korosi, in

= 0,125 in

Poperasi = 4 inHg = 1,9646 psi

Patmosferik = 14,6960 psi


F-28

Pabsolut = 14,6960+1,9646

= 16, 6606 psi

Tekanan desain 5-10% di atas kerja absolut (Coulson, 1983:637). Tekanan

desain diambil 10%

Pdesain = 1,1 (Poperasi + Patmosferik)

= 1,1 x 16,6606 psi = 18,3267 psi

Maka :

P . ri
t = +C
f . E−0 ,6 P

(18,3267)(393700)
= + 0,125
( 18,750 ) ( 0 ,8 )−0 , 6(18,3267)

= 0,1731 in

Digunakan tebal standar ¼ in

F. Desain perpipaan dan Nozzle

1. Pipa Larutan Umpan

Data dari neraca massa :

Laju alir massa, G = 10.607,512 kg/jam = 2,946 kg/s

ρmix = 1.801,129 kg/m3

bahan pipa yang digunakan = stainless steel

Diameter optimum (Doptimum) :

Doptimum = 226G0,5ρ-0,35 (Coulson Vol. 6, 1983, pers. 5.15, hal,

161)
F-29

= (226) (2,9460,5) (1.801,129-0,35)

= 28,13741 mm = 1,107 in

Digunakan pipa standar Kern, tabel 11, 1965, hal 844

NPS = 1,5 in

Schedule Number = 40

OD = 1,9 in

ID = 1,610 in

Flow area = 2,04 in2

Berat = 2,72 lb

Cek aliran :

Laju alir volumetrik (Fv) :

G
Fv =
ρmix

10.607,512 kg/ jam


= 3
1.801,129 kg /m

= 5,890 m3/jam

= 0,00163 m3/s

Kecepatan aliran, V :

Fv
v =
A
3
0,00163 m /s
= 2
0,0013 m

= 1,253 m/s
F-30

Bilangan Reynold, NRe :

ρmix x v x ID
NRe =
μmix

( 1.801,129 ) x ( 1,253 ) x(0,00103)


=
0,000455

= 5.108,7849

Spesifikasi nozzle standar dari Brownell and Young, 1959, App.F

item 1 :

Size = 1,5 in

OD of pipe = 1,9 in

Nozzle wall thickness (n) = 0,2 in

Diameter hole on in reinforcement plate (DR) = 2 in

Distance shell to flange face, outside (J) = 6 in

Distance shell to flange face, inside (K) = 6 in

Length of side of reinforcement, (L) =-

Width of reinforcement plate (W) =-

Distance from bottom of tank to center of nozzle :

- Regular, type H = 6 in

- Low, type G = 3 in

2. Pipa air pencuci

Laju alir massa, G = 1.511,836 kg/jam

= 0,420 kg/s
F-31

Densitas campuran, = ρmix = 984,5291 kg/m3

Bahan pipa yang digunakan = stainless steel

Diameter optimum (Doptimum) :

Doptimum = 226 G0,5 ρ-0,35 (Coulson, vol.6 1983, pers. 5.15 hal

161)

= (226) (0,4200,5)(984,5291-0,35)

= 13,125 mm = 0,516 in

Digunakan pipa standar Kern, tabel 11, 1965

NPS = 0,840 in

Schedule Number = 40

OD = 0,840 in

ID = 0,622 in

Flow area = 0,304 in2

Berat = 0,85 lb

Cek aliran :

Laju alir volumetrik (Fv) :

G
Fv =
ρmix

1.511,836 kg / jam
=
984,5291 kg /m3

= 1,536 m3/jam

= 0,000426554 m3/s
F-32

Kecepatan aliran, V :

Fv
v =
A
3
0,000426554 m /s
= 2
0,196 m

= 0,002176296 m/s

Bilangan Reynold, NRe :

ρmix x v x ID
NRe =
μmix

( 984,5291 ) x ( 0,002176296 ) x (0,015)


=
0,0011

= 29,218

Spesifikasi nozzle standar dari Brownell and Young, 1959, App.F

item 1 :

Size = 3/4 in

OD of pipe = 1,313 in

Nozzle wall thickness (n) = coupling

7
Diameter hole on in reinforcement plate (DR) =1 in
16

Distance shell to flange face, outside (J) = -

Distance shell to flange face, inside (K) =-

Length of side of reinforcement, (L) =-

Width of reinforcement plate (W) =-

Distance from bottom of tank to center of nozzle :

- Regular, type H = 4 in
F-33

- Low, type G = 3 in

3. Pipa Udara

Laju alir massa = 15.754,57 kg/jam

= 4,376 kg/s

Densitas =ρ = 1,1379 kg/m3

Bahan pipa yang digunakan = stainless steel

Diameter optimum (Doptimum) :

Doptimum = 226 G0,5 ρ-0,35 (Coulson, vol.6 1983, pers. 5.15 hal 161)

= (226) (4,3760,5)(1,1379-0,35)

= 451,867 mm = 17,8 in

Digunakan pipa standar Kern, tabel 11, 1965

NPS = 18 in

Schedule Number = 20

OD = 18 in

ID = 17,25 in

Flow area = 234 in2

Berat = 72,7 lb

Cek aliran :

Laju alir volumetrik (Fv) :


F-34

G
Fv =
ρmix

15.754 , 57 kg / jam
= 3
1,1379 kg/m 3 kg/m

= 13.845,302 m3/jam

= 3,846 m3/s

Kecepatan aliran, V :

Fv
v =
A
3
3,846 m /s
= 2
0 , 15 m

= 25,640 m/s

Bilangan Reynold, NRe :

ρ x v x ID
NRe =
μ

( 1,1379 ) x ( 25,640 ) x (0,438)


=
0,0000187

= 683.367,975

Spesifikasi nozzle standar dari Brownell and Young, 1959, App.F

item 1 :

Size = 18 in

OD of pipe = 18 in

Nozzle wall thickness (n) = 0,5 in


F-35

1
Diameter hole on in reinforcement plate (DR) = 18 in
8

Distance shell to flange face, outside (J) = 10 in

Distance shell to flange face, inside (K) = 8 in

Length of side of reinforcement, (L) = 39 in

5
Width of reinforcement plate (W) = 47 in
8

Distance from bottom of tank to center of nozzle :

- Regular, type H = 22 in

1
- Low, type G = 19 in
2

4. Pipa Filtrat

Laju alir massa = 7.205,326 kg/jam

= 2,001 kg/s

Densitas = ρmix = 1.559,485 kg/m3

Bahan pipa yang digunakan = stainless steel

Diameter optimum (Doptimum) :

Doptimum = 226 G0,5 ρ-0,35 (Coulson, vol.6 1983, pers. 5.15 hal

161)

= (226) (2,0010,5)( 1.559,485 -0,35)

= 24,389 mm = 0,960 in
F-36

Digunakan pipa standar Kern, tabel 11, 1965

NPS = 1 in

Schedule Number = 40

OD = 1,32 in

ID = 1,049 in

Flow area = 0,864 in2

Berat = 1,68 lb

Cek aliran :

Laju alir volumetrik (Fv) :

G
Fv =
ρmix

7.205,326 kg / jam
= 3
1.559,485 kg/m

= 4,620 m3/jam

= 0,001 m3/s

Kecepatan aliran, V :

Fv
v =
A
3
0,001 m / s
= 2
0,00055 m

= 1,818 m/s

Bilangan Reynold, NRe :

ρ x v x ID
NRe =
μ
F-37

( 1.559,485 ) x ( 1,818 ) x(0,026)


=
0,0013

= 56.702,875

Spesifikasi nozzle standar dari Brownell and Young, 1959, App.F

item 1 :

Size = 1 in

OD of pipe = 1,576 in

Nozzle wall thickness (n) = coupling

11
Diameter hole on in reinforcement plate (DR) =1 in
16

Distance shell to flange face, outside (J) = -

Distance shell to flange face, inside (K) =-

Length of side of reinforcement, (L) =-

Width of reinforcement plate (W) =-

Distance from bottom of tank to center of nozzle :

- Regular, type H = 5 in

- Low, type G = 3 in

Gambar F.3. Nozzle

G. Perancangan pondasi
F-38

Perancangan pondasi dengan sistem konstruksi pondasi beton terdiri dari

campuran : semen, kerikil, pasir, dengan perbandingan 1:2:3.

Direncanakan pondasi berbentuk limas terpancung, dianggap hanya gaya

vertikal dari berat kolom yang bekerja pada pondasi. Asumsi tanah

pondasi adalah clay dengan safe bearing maksimal 10 ton/ft2 (Tabel 12.2.

Hess & Rushton). Pondasi dibuat dari beton dengan spesific gravity 2,65

dan densitas 140 lb/ft3 (Dirjen Bina Marga DPU & Tenaker).

- Berat total beban (termasuk perlengkapannya) yang diterima oleh

pondasi

= 14.180 kg (www.andritz.com)

= 31.261, 549 lb

- Digunakan tanah dengan :

Luas bagian atas (a) = 6095 in2 (3,93 m x 3,93 m)

Luas bagian bawah (b) = 2540 in2 (1,63 m x 1,63 m)

Tinggi pondasi = 0,39 in

- Volume pondasi (V) = (1/3) x tinggi pondasi x ((a+b) +

(axb)1/2))

= 77.492 in3 = 44,84 ft3

- Berat pondasi (W) = V x densitas beton

= 44,84 ft3 x 140

= 6.277,6 lb

- Jadi berat total yang diterima tanah adalah :

Wtotal = 6.277,6 lb + 31.261,549 lb

= 37.539,149 lb
F-39

Tegangan tanah karena beban (τ) = P/F < 10 ton/ft2

Keterangan : P = beban yang diterima tanah (lb)

= luas alas (ft2)

Jadi tegangan karena beban (τ) :

τ = 37.539,149 lb/2540 in2

= 14,779 lb/in2

= 1,064 ton/ft2 < 10 ton/ft2

Pondasi dapat dipasang pada tanah clay, karena tegangan tanah yang

disebabkan beban (τ) kurang dari safe bearing maksimal pada tanah clay.

H. Peralatan Pelengkap

Rotary drum vacuum filter (RDVF) juga dilengkapi dengan peralatan

bantu (auxyliary equipment) untuk proses filtrasinya. Peralatan tersebut

antara lain : vacuum pumps, vacuum receiver, filtrate pumps, percoat

tanks, instrumentation and control panel, conveyor dan feed pumps.

Anda mungkin juga menyukai