DISUSUN OLEH :
D3 - TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
A. DASAR TEORI
Speaker Aktif adalah perangkat elektronik yang pada dasarnya merupakan
perpaduan dari 2 perangkat yaitu speaker pasif dan amplifier sehingga pemakaiannya
menjadi lebih praktis dan dimensinya juga lebih ringkas.Sedangkan speaker sendiri
merupakan perangkat elektronik yang terbuat dari logam yang dilengkapi dengan sebuah
magnet tetap,kumparan dan kertas membran.Fungsi utama dari speaker adalah mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara.Amplifier sendiri berfungsi menambah besarnya
voltase,arus atau daya dalam sebuah sistem elektronik sehingga sinyal suara yang masuk
kedalam amplifier bisa diolah menjadi sinyal yang memiliki tenaga yang lebih besar dan
kuat.
Dengan memiliki speaker aktif anda akan mendapatkan keuntungan baik dari sisi
harga maupun dari pengaturannya bandingkan jika anda membeli amplifier dan speaker
secara terpisah selain harganya lebih mahal anda juga harus bisa memilih perangkat yang
spesifik misalnya amplifiernya memiliki power output 100 Watt maka anda juga harus
mencari speaker yang sesuai sedangkan speaker aktif oleh produsennya sudah diukur
kekuatannya sehingga antara amplifier dan speaker sudah matching dan balance.Wajar
saja jika kemudian saat ini speaker aktif lebih diminati konsumen dari pada membeli
ampilifier dan speker secara terpisah mungkin hanya studio musik atau sound sistem
untuk live music yang masih menggunakan perangkat tersebut
B. INDIKASI KERUSAKAN
Kerusakan yang terjadi pada speaker aktif yaitu ketika pengatur volume dinaikan
maka suara yang dikeluarkan oleh speaker akan putus-putus dan terkadang suara menjadi
hilang selain itu ketika pada bagian pengatur bass dan trebel diputar akan menimbulkan
nois yang tinggi sehingga suara yang dihasilkan menjadi rusak. Dari gejala tersebut dapat
diindikasikan bahwa yang mengalami kerusakan adalah pada bagian tone conrol. Untuk
itu diperlukan perbaikan pada bagian tersebut agar pengatur volume, bass dan treble dapat
berfungsi normal.
C. PROSES PERBAIKAN
4. Mengeluarkan bagian atau blok tone control agar mempermudah proses perbaikan.
Pada speaker aktif yang sedang diperbaiki bagian tone control terpisah dengan bagian
amplifiernya (tidak dalam satu board PCB) sehingga dapat dikeluarkan.
5. Mengecek komponen potensiometer pada setiap pengatur ( volume, bass dan treble)
dengan multimeter. Dalam pengeceken ternyata potensiometer pada pengatur bass dan
trebel masih dalam keadaan normal tapi bagian dalamnya kotor sedangakan
potensiometer pada pangatur volume sudah tidak berfungsi normal.
6. Setelah pengecekan dilakukan langkah selanjutnya yaitu membersihka potensiometer
pada pengatur bass dan trebel dengan menggunakan cairan contac cleaner sedangkan
potensiometer pada pengatur volume diganti dengan yang baru dan nilai resistansinya
sama (50kΩ).
8. Setelah dilepas, potensiometer disemprot dengan cairan contac cleaner pada bagian
dalamnya kemudian diputar bolak-balik agar cairan dapat membersihkan sela-sela
bagian dalam potensiometer dari debu dan kerak atau karat.
9. Setelah itu melepas juga potensiometer pada pengatur volume seperti langkah no.5
10. Kemudian memasang kembali potensio yang telah dibersihkan dan diganti dengan
cara memasukan kaki-kaki potensiometer pada lubangnya kemudian dari bagian
bawah PCB memanskan kaki potensio sebentar kemudian baru diberi tenol tujuannya
agar tenol dapat meresap dan kuat.
E. KESIMPULAN
- Tone Control pada sistem audio dapat dilakukan sebelum dan setelah penguat tegangan.
Penguat tegangan yang dimaksud pada bagian ini bukanlah power amplifier, tetapi
penguat sinyal audio yang akan diproses untuk diberikan ke power amplifier
-debu yang dan karat yg menempel pada potensiometer dapat menyebabkan outputan dari
potensiometer rusak (Nilai resistansinya acak atau tidak teratur dan timbul noise/derau
nya.)
-solderan pada komponen elektronika lama kelamaan bisa berkurang rekatan nya maka
bisa dilakukan pensolderan ulang ketika melakukan servise I perbaikan