Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

DIKLAT FUNGSIONAL GURU MUDA

ANGKATAN XVII

Disusun
Oleh :

Drs. H. HASAN MUTHI, M.Pd.


NIP. 196710122007011042

MTs.S MA’ARIF CURUG CIJULANG


KABUPATEN PANGANDARAN
Jl. Pantai Indah Batukaras No. 8 Cijulang
RENCANA TINDAK LANJUT MATA DIKLAT
(RTL)
PEMBELAJARAN MATA DIKLAT FUNGSIONAL GURU MUDA
ANGKATAN XVII

Nama : Drs. Hasan Muthi, M.Pd.

Nip : 196710122007011042

Unit Kerja : MTs. Ma’arif Curug Cijulang Kabupaten Pangandaran

Kegiatan Tindak Waktu


No Mata Diklat Aspek Penguatan
Lanjut Pelaksanaan

1. Diklat Fungsional Guru Media Pembelajaran Diseminasi pada Awal Bulan

Muda Angkatan XVIII Forum MGMP November 2018

Pangandaran,30 Oktober 2018

Peserta

Drs. H. Hasan Muthi, M.Pd.


NIP. 196710122007011042
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran

maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan

memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran

menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada

pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka

pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar

konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program

pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu

banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai

keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam

memilih topik yang pas dalam membimbing pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Atas dasar Latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan pengaruh yang sifnifikan antara penggunaan media

pembelajaran terhadap prestasi belajar mata Pelajaran Akidah Akhlak pada

siswa MTs. Ma’arif Curug Cijulang


2. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang

memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar

rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa

MTs. Ma’arif Curug Cijulang

3. Apakah ada interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan media

pembelajaran Model dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata

pelajaran Akidah Akhlak pada siswa MTs. Ma’arif Curug Cijulang

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan media

pembelajaran Model dan Gambar terhadap prestasi belajar Mata Pelajaran

Akidah Akhlak pada Siswa MTs. Ma’arif Curug Cijulang.

2. Mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan Minat belajar terhadap

prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa MTs. Ma’arif

Curug Cijulang

3. Mengetahui interaksi pengaruh yang signifikan penggunaan media

pembelajaran Model dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata

pelajaran Akidah Akhlak pada siswa MTs. Ma’arif Curug Cijulang


BAB II
KAJIAN TEORITIS (PUSTAKA)

A. Teori Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang

secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau

pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan

definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa

media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah

sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,

video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari

ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas

pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat

bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar

pertengahan abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan

digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya

dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media

pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan

internet.

B. Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa.

3. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk

memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data

hasil temuan mereka di lapangan

4. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil

pemberian dari guru

5. Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang bermakna.

Kelemahan

1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual

berlangsung

2. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi

kelas yang kurang kondusif

3. Guru lebih intensif dalam membimbing.


4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari

dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk

belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian

dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai

dengan apa yang diterapkan semula.

C. Pengaruh Media Pembelajaran terhadap KBM

Setelah penelitian dilaksanakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis.

1. Manfaat Praktis :

a. Bagi Guru, sebagai panduan dalam upaya mengoptimalkan penggunaan

media pembelajaran dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Bagi Sekolah/Lembaga, sebagai petunjuk dalam penyediaan fasilitas media

pembelajaran yang memadai yang sangat dibutuhkan untuk memperlancar

proses pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah.

c. Bagi siswa, untuk lebih meningkatkan minat dan prestasi belajarnya agar

dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Manfaat Teoritis

a. Pengujian manfaat berbagai macam media terhadap prestasi belajar

khususnya di Madrasah Tsanawiyah.

b. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan

khususnya dalam hal media pembelajaran.


c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut bagi

peneliti lain.
BAB III

PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI

A. Kondisi Objektif

MTsS Ma’arif Curug Cijulang adalah merupakan salah satu Madrasah yang

ada di Kabupaten Pangandaran tepatnya di Dusun Cidahu RT 21/10 Desa

Batukaras Kecamatan Cijulang. Adapun Profil MTsS ma’arif tersebut

adalah sebagai berikut :

Nama Sekolah : MTs. Ma’arif Curug Cijulang

Alamat : Jalan Pantai Indah Batukaras No. 8

Cijulang

Dusun : Cidahu

Desa : Batukaras

Kecamatan : Cijulang

Kabupaten : Pangandaran

Provinsi : Jawa Barat

No. Tlp./HP. : 081320337055

1. Nama Yayasan/Penyelenggara Sekolah : Yayasan Pendidikan Ma’arif

Cijulang

Alamat Yayasan :

Dusun : Cidahu

Desa : Batukaras

Kecamatan : Cijulang

Kabupaten : Pangandaran

2. Nomor Statistik Madrasah : 1212320700093


3. NPSN : 20211936

4. NPWP : 02.414.046.9-442.000

5. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

6. Tahun Didirikan : 1989

7. Tahun Beroperasi : 1989

8. Status Tanah : Milik Yayasan

a. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat

b. Akte Nomor : 10.19.22.03.1.00036

c. Luas tanah : 1.477 M2

9. Status Bangunan : Milik Yayasan

a. Surat Ijin Bangunan Nomor : 503/IMB 103 DPPD/2004

b. Luas Bangunan : 168 m2

10. Nomor Rekening Madrasah : 4016-01-007294-53-8

Bank : BRI Cabang Banjar, Unit Cijulang

Nomor Rekening Madrasah : 0007996659100

Bank :Bank Jabar Banten KCP

Pangandaran

11. Kepala Madrasah

Nama : Drs. H. Hasan Muthi, M.Pd.

NIP : 196710122007011042

Pangkat/Gol. Ruang : Penata / III.d

Pendidikan Terakhir : S. 2

Alamat : Dusun Cidahu RT.23 RW.11

Desa Batukaras Kecamatan Cijulang.


12. Data Siswa 3 Tahun terakhir

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX


Tahun Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Ajaran Pendaftar
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2005/2016 47 40 2 42 1 45 2

2016/2017 44 44 2 40 2 42 2

2017/2018 30 30 1 29 1 40 2

13. Data Ruang

Kondisi Katagori
Jenis Jumlah Keterangan
Baik Rusak Kerusakan

Ruang Kepala 1 ruang 1 Ruang Kepala, TU dan

Ruang Guru 1 ruang - Ruang Guru masih satu

Ruang kelas 6 ruang 2 4 ruang.

Ruang Perpustakaan ...ruang

Ruang Lab. IPA .. ruang Kekurangan Ruang Belajar

Ruang Keterampilan .. ruang sebanyak 2 Ruang.

Lab. Bahasa .. ruang

Lab. Komputer 1 ruang 1 Rencana Rehab

Ruang Serbaguna .. ruang 2 Ruang.


14. Data Guru

Jumlah Guru/Staf Bagi Madrasah Swasta Keterangan

Guru Tetap (Yayasan) 3

Guru Tidak Tetap/Guru


12
Honorer

Guru PNS Dipekerjakan


2
(DPK)

Staf Tata Usaha 3

Untuk lebih-jelasnya seperti dalam daftar dibawah ini :

Gol/ Lulusa
No. Nama Guru NIP Jabatan Ket.
Ruang n

1. Drs. H. Hasan Muthi, M.Pd. 196710122007011042 III d Kepsek S2

2. Dedi Kuswandi, S.Pd., M.M 196809232005011004 III d Wakasek Sarana S2

3. H. Toto Yustianto - - Wakasek Humas D3

4. Hj. Edeh Sahidah, S.Ag. - - Guru S1

5. Latipah, S.Pd.I - - Guru S1

6. Eti Rohayati, S.Pd. - - Guru S1

7. Desy Andriyani, S.Pd. - - Guru S1

8. Yosep Sukmawijaya, S.Pd. - - Guru S1

9. Yulia Widyaningsih, S.Pd. - - Guru S1

10. Andri Nurhidayat, S.Pd.I - - Guru S1

11. Tia Nurdiani - - Tata Usaha MA

12. Totin Siti Mustaotinah - - Tata Usaha MA

13. Hamdan - - Tata Usaha MA


B. Upaya Peningkatan Media Pembelajaran

Media memiliki peranan penting di dalam tercapainya proses pembelajaran. Dunia

sekarang boleh dikatakan sebagai dunia yang hidup dengan menggunakan media.

Kegiatan pembelajaran sekarang bergerak maju seiring kemajuan teknologi,

sehingga secara tidak langsung membawa dampak yang baik bagi kemajuan dalam

hal penyampaian materi. Yang pada awalnya materi disampaikan dengan

menggunakan ceramah saat ini dunia pembelajaran bergerak maju dan banyak

menggunakan media.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses

penyampaian pesan dad sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke

penerima pesan. Adakalanya penerima pesan (siswa) benar dalam menafsirkan

pesan yang disampaikan oleh guru, tetapi adakalanya mereka salah dalam

menafsirkannya. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang

proses komunikasi, di antaranya hambatan psikologis, hambatan kultural, dan

hambatan lingkungan.

Media pendidikan sebagai salah-satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan

dapat membantu mengatasi hal tersebut. Nurbayati dalam skripsinya menyatakan

bahwa "media audio visual dapat memudahkan belajar, menarik perhatian siswa,

membangkitkan motivasi dan mampu memberikan stimulus".

Dan seiring dengan berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis

komputer. Guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran yang berpotensi

menciptakan suasana belajar mandiri, serta membawa kelas bagaikan magnet yang
mampu memikat dan menarik siswa untuk belajar dalam suasana yang

menyenangkan, salah satunya dengan memanfaatkan video pembelajaran.

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat

digunakan media presentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat

dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video pembelajaran yang

bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah

materi melalui visualisasi.

Penggunaan media juga harus sesuai dengan pedoman kurikulum yang ada. Media

pembelajaran yang digunakan pun jangan terlalu banyak dan berlebihan karena bila

belebihan dapat membingungkan siswa dan tidak memperjelas konsep yang

diajarkan.

Upaya guru dalam proses belajar mengajar juga berpengaruh terhadap motivasi

belajar. Guru yang tinggi gairahnya untuk mengajar menjadikan siswa lebih

bergairah dalam belajar. Guru yang bersungguh-sungguh menyampaikan materi

menjadikan tingginya motivasi siswa dalam belajar dan tentunya berpengaruh pada

meningkatnya hasil belajar siswa.


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Diklat ini dilaksanakan untuk melihat kompetensi guru dalam

melaksanakan tugas utamanya, yaitu melaksanakan pembelajaran,

pembimbingan dan atau melaksanakan tugas lain yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah. Diklat Fungsional Guru Muda Bagi Guru

Madrasah. dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalismme guru yang

selalu berkesinambungan dan berkelanjutan sekaligus membantu guru

dalam pengembangan karier.

B. SARAN

Harapannya, dari hasil Diklat Fungsional Guru Muda Bagi Guru Madrasah.

mampu meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dalam proses

pembelajaran dan sikap mentalnya untuk dapat melaksanakan tugas dan

fungsinya sesuai dengan standar kompetensi sebagai seorang guru yang

profesional.

C. REKOMENDASI

Rencana tindak lanjut kami setelah mengikuti Diklat Fungsional Guru

Muda Bagi Guru Madrasah. di Balai Diklat Keagamaan Bandung adalah

mensosialisasikan hasil diklat tersebut kepada guru-guru di instansi kerja

masing-masing. dan guru-guru se- MGMP masing masing bidang studi di

wilayah kerja masing-masing. .

Anda mungkin juga menyukai