Water PDF
Water PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. AIR
2.1.1. Karakteristik Air
Air merupakan sumberdaya alam yang berlimpah di muka bumi, menutupi sekitar
71% dari permukaan bumi. Secara keseluruhan air di muka bumi, sekitar 98%
terdapat di Samudera dan laut dan hanya 2% yang merupakan air tawar yang
terdapat di sungai, danau dan bawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut,
87% diantaranya berbentuk es, 12% terdapat di dalam tanah, dan sisanya sebesar
1% terdapat di danau dan sungai. Selain berlimpah keberadaannya di muka bumi,
airpun memiliki karakteristik yang khas, menurut Effendi (2007 : 22-23),
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0oC (32o F) – 100o C, air
berwujud cair. Suhu 0oC merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100oC
merupakan titik didih (boiling point) air.
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpanan panas yang sangat baik. Perubahan suhu air yang lambat
mencegah terjadinya strees pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu
yang medadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup.
Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki
tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut
tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat
membasahi suatu bahan secara baik (higher wetting ability).
Air mengalami sirkulasi yang disebut daur hidrologi. Proses ini berawal
dari permukaan tanah dan laut yang menguap ke udara kemudian mengalami
kondensasi yaitu berubah menjadi titik titik air yang mengumpul dan membentuk
awan. Titik- titik air itu memiliki kohesi sehingga titik- titik air menjadi besar dan
dipengaruhi gravitasi bumi sehingga jatuh disebut hujan. Air hujan yang jatuh
dipermukaan bumi sebagian diserap tanah dan sebagian lagi mengalir melalui
sungai menuju ke laut.
Menurut waktu dan tempat air dapat berubah kedalam tiga bentuk/sifat
yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas.
Berikut ini sifat-sifat fisik air antara lain:
- Titik beku 0OC
- Massa jenis es (0OC) 0,92 gr/cm3
- Massa jenis air (0OC) 1,00gr/cm3
- Panas lebur 80 kal/gr
- Titik didih 100OC
- Panas penguapan 540 kal/gr
- Temperatur kritis 347OC
- Tekanan kritis 217 Atm
- Konduktivitas listrik spesifik (25OC)1x10-17/ohm-cm
- Konstanta dielektri(25OC)78 ( Gabriel, 2001 )
Daryanto (2004 : 11) menyatakan bahwa : Air tanah ialah air yang
melekat pada butir-butir tanah, air yang terletak diantara butir-butir tanah,
dan air yang tergenang di atas lapisan tanah yang terdiri dari batu, tanah
lempung yang amat halus atau padat yang sukar ditembus air.”
Penggolongan Ait tanah berdasarkan asal mulanya menurut Told dan Dam
(Seyhan 1977 : 256) dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu :
1) Air meteorik yakni air yang berasal dari atmosfir dan mencapai
mintakat kejenuhan baik secara langsung (infiltrasi permukaan tanah &
kondensasi uap air) maupun tidak langsung (perembesan influen)
4) Air konat adalah air yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau
gunung pada saat asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat
termineralisasi dan mempunyai salinitas yang lebih tinggi daripada air
laut.
Volume air tanah dalam dataran alluvial ditentukan oleh tebal, penyebaran
dan permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam alluvium dan
dilluvium yang mengendap dalam dataran. Air susupan. air tanah yang
dalam dataran. Airtanah dataran alluvial terbagi atas air susupan (influent
water), airtanah dilapisan yang dalam, dan airtanah sepanjang pantai.
Endapan kipas detrital terbagi atas endapan diatas kipas dan dibagian
ujung bawah kipas. Endapan diatas kipas terdiri atas lapisan pasir dan
kerikil yang tidak terpilih sedangkan menuju ke arah ujung bawah kipas
cendrung di dominasi oleh lempung.
Air tanah dalam teras diluvial yang tertutup dengan endapan teras yang
agak tebal ditentukan oleh keadaan bahan dasar dan daerah pengaliran dari
terras. Kondisinya pada lembah terdapat akuifer yang tebal dan mata air
pada batuan dasar yang dangkal, sedangkan jika terras bersambung dengan
gunung api dan endapannya juga bersambung dengan endapan kasar
gunung itu, maka pengisian air tanah akan menjadi besar.
Kaki gunung api memiliki topografi dan geografi yang khas maka air
tanahnya mempunyai karakteristik tersendiri. Kaki gunung api yang tinggi
mengakibatkan curah hujan tinggi, fragmen-fragmen gunung api memiliki
ruang-ruang yang banyak sehingga mudah menyalurkan airtanah serta
memiliki mata air di ujung terras, dan pada dasar aliran lava banyak
a. Golongan A : air dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Suhu
Air yang baik idealnya tidak berbau dan tidak berasa. Bau air dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta
kemungkinan akibat tidak langsung terutama sistim sanitasi, sedangkan
rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu larut dalam air, dan
rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
5. Kekeruhaan
1. Klorida (Cl)
3. Kesadahan
Kuantitas air secara umum di muka bumi relatif tidak berubah hanya mengalami
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Keadaan geografis yang berbeda,
intensitas hujan tidak merata, maka ketersediaan air di suatu tempat berbeda
dengan tempat yang lain.
2.4. Kebutuhan
Menurut kodoatie (2005:150) kebutuhan air adalah kebutuhan air yang digunakan
untuk menunjang segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non
domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk
penggelontoran kota. Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan :
a) Air Domestik yaitu air untuk rumah tangga yang ditentukan oleh jumlah
penduduk dan konsumsi per kapita.
b) Air Non Domestik yaitu air yang digunakan untuk industri, pariwisata, tempat
ibadah, tempat sosial, serta tempat-tempat komersial atau tempat umum
lainnya.
Jumlah penduduk yang terus berkembang pada suatu wilayah tertentu akan
mengakibatkan peningkatan akan ruang untuk hidup. Sejalan dengan pertambahan
jumlah penduduk, semakin sempit pula lahan untuk mendukung penduduk
tersebut. Semakin sempit lahan, semakin sempit pula infiltrasi (peresapan air ke
dalam tanah) yang terjadi karena tertutup oleh bangunan-bangunan. Selain itu
pertambahan penduduk akan pula meningkatkan kebutuhan akan air, pada
akhirnya, akan berpengaruh terhadap daya dukung lahan untuk menyediakan air.
Air tanah tawar mengalir ke laut lewat akifer akifer di daerah pantai yang
berhubungan dengan laut dalam keadaan alami. Tetapi karena meningkatnya
kebutuhan air tawar, maka aliran air tawar ke arah laut telah menurun atau bahkan
sebaliknya air laut mengalir masuk ke akifer air tawar di daratan karena muka air
tanah telah berada dibawah permukaan air laut yang disebabkan oleh pengambilan
air yang berlebihan. Kejadian ini disebut dengan intrusi air laut.
Percampuran air asin dan air tawar dalam sebuah sumur dapat terjadi
dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Dasar sumur terletak dibawah perbatasan antara air asin dengan air tawar.
3. Keseimbangan perbatasan antara air asin dan air tawar tidak dapat
dipertahankan, perbatasan itu dapat naik secara abnormal yang disebabkan
oleh penurunan permukaan air di dalam sumur selama pemompaan.
Gambar : 2.3 Hukum Herzberg pada air tanah tawar dan asin dekat garis pantai
(Sumber: Sosrodarsono dan Takeda,1976)
Keterangan gambar:
s = Permukaan air laut
f = Permukaan air tanah
B = Batas antara air asin dan air tawar
W = Sumur
Jika batas antara air asin dan air tawar berada dalam keseimbangan yang
statis, maka untuk zona air tanah bebas di pantai dengan permeabilitas yang kira-
kira merata, berlaku persamaan:
ρH = ρ0 ( H + h ) (2-1)
H = h (2.2)
Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan maupun diperkotaan Indonesia. Secara teknis dapat
dibagi menjadi 2 jenis:
Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan
membuat sumur gali dengan kedalaman lebih rendah dari posisi
permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali
biasanya terbatas, dan air yang diambil adalah air dangkal. Untuk
pengambilan air yang lebih besar diperlukan luas dan kedalaman galian
yang lebih besar. Kedalaman sumur gali tergantung lapisan tanah,
ketinggian dari permukaan air laut, dan ada tidaknya air bebas di bawah
lapisan tanah. Sumur gali biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih
- Rasa dan warna air tergantung jenis tanah yang ada, tanah sawah
airnya kekuningkuningan, tanah berpasir airnya jernih dan rasanya
sejuk, tanah liat rasanya sedikit sepat, tanah kapur airnya terasa sedikit
sepat dan warnanya kehijau-hijauan dan tanah gambut airnya
berwarna kemerah-merahan seperti teh dan rasanya asam.
R= (2.4)
R= . (2.5)
atau K=
Persentase Terhadap
No Kelurahan Luas (km2)
luas kecamatan
1 Tanah Enam Ratus 3,42 7,69
2 Rengas Pulau 10,50 23,61
3 Terjun 16,05 36,09
4 Paya Pasir 10,00 22,49
5 Labuhan Deli 4,50 10,12
Medan Marelan 44,47 100
Sumber Kantor Camat Medan Marelan
Industri Rumah
No Kelurahan Kecil
besar/sedang tangga
1 Tanah Enam Ratus 0 7 0
2 Rengas Pulau 2 4 0
3 Terjun 0 0 5
4 Paya Pasir 1 0 0
5 Labuhan Deli 0 0 2
Medan Marelan 3 11 7
Sumber kantor Lurah se kecamatan Medan Marelan
5. Banyaknya rumah tangga pelanggan listrik Negara dan air minum PAM di
kecamatan Medan Marelan tahun 2008.
Pada tahun 2008 penyediaan listrik dari PLN dan penyediaan air dari
PAM sudah mulai membaik. Tercatat sebanyak 25.908 rumah tangga
yang berlangganan listrik PLN dan 983 rumah tangga yang berlanganan
air PAM dikecamatan Medan Marelan.
Tabel 2.9. Banyaknya rumah tangga pelanggan air minum melalui PAM
per kelurahan se kecamatan Medan Marelan tahun 2008.
Kalau dilihat dari jumlah hari hujan yang turun musim hujan
dimulai pada bulan september sampai dengan desember dimana puncak
musim hujan terjadi bulan november,sedangkan kemarau pada bulan
januari sampai dengan bulan agustus dan puncaknya terjadi pada bulan
januari
1. Morfologi Dataran
2. Statigrafi