Anda di halaman 1dari 35

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMERIKSA SISTEM SUSPENSI


OTO.KR04.012.03

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Daftar isi Hal

Buku Informasi

BAB I. PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT) 3
1.2 Penjelasan Modul 3
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 4
1.4 Pengertian-pengertian/Istilah 5

BAB II. STANDAR KOMPETENSI KERJA


2.1. Peta Paket Pelatihan 6
2.2. Pengertian Standar Kompetensi 6
2.3. Unit Kompetensi Kerja yang dipelajari 6
2.4. Kemampuan Awal 7
2.5. Elemen Kompetensi dan Kriteria untuk Kerja 8
2.6. Batasan Variabel 8
2.7 Panduan Penilaian 9

BAB III. STRATEGI PELATIHAN DAN METODE PELATIHAN


3.1. Strategi Pelatihan 11
3.2. Metode Pelatihan 11

BAB IV Materi Unit Kompetensi


4.1. Sistem Suspensi Dan Komponennya 13
Sistem Suspensi Kendaraan 13
Pegas Daun 15
Rebound Clip 15
Tingkat Defleksi Pegas 15
Lokasi Poros Blok 15
Aksi Pengemudian Pengereman 16
Suspensi Hidro Statis 17
Unit Hidrolastis 18
Suspensi Udara 19
Peunomatis 20
4.2. Tipe-Tipe Sock Absorber 21
Light Duty 21
Heavy Duty 22
Gas Filled 22
Load Adjustable 22
Mcpharson Strut 23
Sock Absorber Yang Dapat Diatur 23

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 1 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Sock Absorber ( Peredam Pegas ) 25


Langkah Pemampatan 27
Langkah Pemantulan 28
Peredam Kejut Gas 29
Sock Absorber Udara 30
Kolom Kemudi Yang Dapat Patah 32

BAB V. SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK


PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia 33
Sumber-sumber Perpustakaan 33
Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 34

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 2 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 3 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)


Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 4 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan
mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti
yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta
memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 5 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain yang
berkaitan diantaranya :
2.1.1. Memelihara/menservis sistim kemudi (OTO.KR04.009.03)
2.1.2 Memeriksa sistim suspensi (OTO.KR04.012.03)
2.1.3 Balans roda/ban (OT.KR04.016.03)

2.2. Pengertian Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :


a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk


“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian


kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 6 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.


• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.4. Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
Memeriksa Sistem Suspensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01 Memeriksa sistem / 1.1 Pemeriksaan sistem suspensi dilaksanakan tanpa
komponen suspensi menyebabkan kerusakan terhadap
dan menentukan komponen/sistem lainnya.
kondisinya.
1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik
dan dipahami.

1.3 Pemeriksaan sistem suspensi di pakai berdasarkan


metode dan perlengkapan yang sesuai terhadap
spesifikasi pabrik.

1.4 Kondisi sistem/komponen ditentukan dengan


membandingkan kondisi komponen yang sebenarnya
(standar) pada spesifikasi pabrik untuk
batasan/toleransi seseuai dengan perundang-
perundangan kelaikan kendaraan.

1.5 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil


pemeriksaan sistem suspensi.

1.6 Seluruh kegiatan pemeriksaan sistem


suspensi dan pengidentifikasian kondisi
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K
3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang- undangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 7 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

2.5. Elemen Kompetensi Dan Kriteria Unjuk Kerja

KODE UNIT : OTO.KR04.012.01

JUDUL UNIT : Memeriksa Sistem Suspensi

DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan


untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengujian
sistem/komponen suspensi dan menentukan kondisinya
(depan dan belakang). Hasil kerja normal dilaksanakan
sebelum menentukan penyetelan kelurusan roda/wheel
alignment.

2.6. Batasan Variabel

1. Batasan konteks:

Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/servis &


perbaikan di bidang perbengkelan.

2. Sumber Informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1 spesifikasi pabrik.


2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3 persyaratan ditempat kerja/industri.
2.4 pesifikasi pabrik komponen/produk.
2.5 kebutuhan pelanggan.
2.6 perundang-undangan pemerintah untuk kelaikan kendaraan.

3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

3.1 undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


3.2 ketentuan di bidang industri.

4. Sumber– sumber dapat termasuk:

4.1 peralatan tangan/hand tools dan peralatan bertenaga/power tools.


4.2 perlengkapan pengangkatan.
4.3 perlengkapan penyangga/jack stand.
4.4 perlengkapan pengukuran dan peralatan khusus/special tools.
4.5 perlengkapan penguji.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 8 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

5 Kegiatan:

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
5.1 tes fungsi dan jalan, pengujian tekanan, pengukuran.
5.2 penilaian, visual, pendengaran/aural dan fungsi (meliputi: kerusakan, korosi,
kebocoran, keausan).

6 Variabel lainnya dapat termasuk:

6.1 bateral dan longitudinal arm.


6.2 ball joints.
6.3 peralatan suspensi otomatis, kondisi jalan/ride control, pengontrol
ketinggian/height control .

2.7 Panduan Penilaian

1. Konteks:

1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan
pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja
tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi


pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada
beberapa aspek-aspek berikut:

2.1 pemahaman dan komunikasi informasi kerja.


2.2 prosedur pemeriksaan sistem suspensi dan penentuan kondisi.
2.3 pelaksanaan keselamatan kerja.

3. Pengetahuan dasar:

3.1 persyaratan keselamatan diri.


3.2 persyaratan keamanan komponen.
3.3 prinsip memeriksa sistem suspensi.
3.4 konstruksi dan kerja sistem suspensi yang sesuai.
3.5 prosedur pemeriksaan sistem suspensi dan pengujian (sesuai pada kegunaan).

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 9 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03
3.6 prosedur menentukan kondisi sistem/komponen suspensi.
3.7 informasi teknik yang sesuai.
3.8 kebijakan perusahaan.

4. Penilaian praktek:

4.1 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik.


4.2 menggunakan prosedur pemeriksaan sistem suspensi dan pengujian.
4.3 menggunakan prosedur penilaian kondisi sistem/komponen suspensi.
4.4 menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai.

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1 Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2 melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian
dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.
5.3 melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok -
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika -
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 10 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.

Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses Pelatihan


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 11 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur


dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 12 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Sistem Suspensi dan Komponennya


4.1.1. Sistem Suspensi Kendaraan

Fungsi
Agar ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk menjamin adanya kontrol
arah kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya pengereman).
Agar kendaraan tetap berjalan mulus bagaimanapun kondisi permukaan jalan
sehingga nyaman bagi penumpang atau beban.
Untuk memindahkan daya pengemudian dan pengereman dari roda ke chasis
atau bodi.
Tipe-tipe Sistem Suspensi
Ada berbagai macam sistem suspensi yang digunakan, tetapi masing-masing termasuk
salah satu dari tipe dasar berikut ini:
Suspensi independen
Suspensi poros kaku atau solid
Suspensi Independen
Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan pegas daun
digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada mobil. Hal tersebut
menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta meningkatkan kualitas pengendaraan.
Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung
dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan
roda lain.

Suspensi independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang
bergelombang.
Walaupun terdapat bermacam-macam sistem suspensi, secara garis besar dapat dibagi
menjadi suspensi depan dan belakang dan suspensi independen dan non independen.
(Bagian paling umum dari semua sistem suspensi kendaraan tanpa memandang jenisnya
adalah ban pneumatis).

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 13 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Catatan :
Pada beberapa kendaraan suspensi ini adalah satu-satunya yang digunakan.
Tipe-tipe Pegas
Fungsi
Pegas merupakan alat yang fleksibel yang menopang bodi kendaraan dan beban yang
memungkinkan roda dan sistem suspensi mengikuti kontur/perbedaan ketinggian jalan
tanpa terjadi gerakan pada bodi kendaraan.
Pegas daun
Pegas koil
Batang torsi
Karet
Udara
Hidrolastik
Pneumatis
Catatan:
Beberapa jenis di antaranya dapat digabungkan untuk membentuk sistem
suspensi.
Pegas Koil
Pegas koil adalah sebatang pegas dari baja dililit membentuk koil. Jika pegas baja yang
digunakan mempunyai diameter sama pada sepanjang bagian penampangnya dan jarak
antar lilitan sama besar, maka pegas akan mempunyai tingkat defleksi yang konstan.
Jika diameternya mengecil pada bagian tepi atau jika terdapat beberapa koil yang dililit
lebih rapat maka koil akan mempunyai tingkat redaman variabel. Pada saat bekerja
pegas koil akan terpuntir sepanjang bentangan saat beban diperbesar.
Batang Torsi
Batang torsi dapat berupa batang tunggal pegas baja atau sejumlah lembaran pegas
baja yang disatukan. Pada saat bekerja batang torsi terpuntir sepanjang bentangan saat
dibebani. Pegas ini biasanya merupakan pegas dengan defleksi konstan tetapi jika
diameternya meruncing maka defleksinya variabel.
Pegas Karet
Karet merupakan bagian kebanyakan dari sistem suspensi pada bentuk bos karet yang
digunakan pada penyangga (shackle), pivot dan sambungan (mounting). Pada tempat-
tempat tersebut karet mengurangi transmisi getaran dan menimbulkan kelenturan dari
gerakan tanpa diperlukan adanya ruang celah atau pelumasan.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 14 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.2. Pegas Daun


Pegas ini dijelaskan dalam buku May and Crouse edisi ke lima, kecuali poin-poin berikut

4.1.3. Rebound Clip

Rebound clip menahan ujung daun pada daun yang lebih panjang di atasnya. Hal ini
akan mengakibatkan timbulnya gesekan yang akan mengurangi pantulan. Bisa
dipergunakan ganjal (spacer) dari plastik atau logam untuk membatasi besarnya
gesekan yang terjadi.

4.1.4. Tingkat Defleksi Pegas

Tingkat defleksi pegas adalah ukuran besarnya defleksi pegas yang terjadi akibat suatu
beban. Satuannya dalam Newton per milimeter (N/mm). Pada beberapa pegas terdapat
tingkat defleksi konstan yang artinya jika beban makin besar maka defleksi akan makin
besar dengan perbandingan lurus. Misalnya jika beban dilipatkan dua kali (gaya ke
bawah dalam satuan Newton) maka defleksi pada pegas juga akan meningkat sebesar
dua kali. Tingkat defleksi variabel berarti jika beban diperbesar defleksi yang terjadi tidak
meningkat secara sebanding.

Karet dan sistem gas merupakan jenis variabel, sedangkan pegas daun, pegas koil dan
batang torsi tergantung pada konstruksi yang digunakan.

4.1.5 Lokasi Poros Balok

Poros balok (beam axle) ditahan pada posisinya oleh pegas. Walaupun pegas mudah
bergerak agar poros dapat bergerak melewati benjolan jalan, pegas tetap memuntir
untuk menahan poros di posisinya pada garis pusat kendaraan.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 15 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.6 Aksi Pengemudian dan Pengereman

Karena poros balok digunakan dengan kemudi roda belakang, chasis terdorong ke depan
sehingga poros depan tertarik oleh penyangga (fixed shackle) dan bagian depan pegas
daun. Jika dilakukan pengereman maka roda depan berkurang kecepatannya dan gaya
pengereman diberikan pada poros, bagian depan pegas, fixed shackle dan juga chasis.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 16 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.7. Suspensi Hidro-Elastis


(Cairan dan karet)

Karet juga dapat dipergnakan sebagai pegas secara independen atau digabungkan
dengan cairan untuk memindahkan pergerakan yang terjadi.
Catatan:
Cairan tidak dapat digunakan sebagai pegas secara independen karena tidak
dapat ditekan pada suhu yang dapat diterapkan.

Suspensi hidro-elastis menggunakan cairan untuk memindahkan pergerakan roda pada


pegas karet di tiap unit displacer pada kendaraan.
Karena tiap unit displacer pada tiap sisi mempunyai hubungan antara bagian depan dan
belakang, sebuah benjolan pada salah satu roda akan mengakibatkan satu sisi
kendaraan akan terangkat bukan hanya satu ujung saja. Hal ini akan mengurangi “pitch”
yaitu gerakan ke depan dan ke belakang.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 17 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.7. Unit Hidrolastis

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 18 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.8. Suspensi Udara

Karena udara mempunyai sifat dapat ditekan maka udara dapat digunakan sebagai
pegas. Udara digunakan sebagai bagian suspensi dari semua kendaraan otomotif pada
ban dan bisa juga digunakan untuk menjalankan fungsi pegas. Udara yang ditekan
digunakan untuk suspensi pada beberapa bus, ketinggian kendaraan dan pengendaraan
dapat dikontrol secara otomatis terhadap berbagai perubahan beban penumpang.
Artinya kendaraan akan tetap memiliki ketinggian yang sama dan pengendaraan terjadi
dengan mulus baik dalam kondisi penumpang yang penuh atau kosong.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 19 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.1.10. Pneumatis

Pada kendaraan yang menggunakan sistem suspensi gas, gas yang digunakan adalah
nitrogen yang diberi tekanan tertentu. Untuk memindahkan pergerakan suspensi pada
gas digunakan minyak, sedang pada penerapan ini minyak dipompa menuju atau keluar
dari unit suspensi untuk mengontrol ketinggian kendaraan.

Contoh Suspensi Hidro-Pneumatis

Mengapa Diperlukan Shock Absorber?


Pegas yang digunakan sendirian kurang memuaskan bagi sistem suspensi kendaraan.
Untuk menyerap kejutan jalan pegas harus fleksibel.
Jika pegas terlalu fleksibel maka pegas akan terus mampat dan memantul sehingga
kendaraan memantul ke atas dan ke bawah secara berlebihan.
Gerak memantul mengurangi kualitas pengendaraan dan juga menyulitkan
pengendalian.
Jika pegas diperkeras maka akan mengakibatkan pengendaraan yang keras

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 20 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Dengan menggunakan pegas yang relatif fleksibel dengan peredam kejut akan dihasilkan
pengendaraan yang mulus.
Oleh karena itu peredam kejut harus memiliki kemampuan meredam osilasi atau
pantulan pegas.
Peredam kejut mempunyai peranan yang penting dalam menghasilkan kenyamanan,
pengendalian yang lebih mudah serta pengereman yang aman.

4.2. Tipe-tipe Shock Absorber


Shock absorber kendaraan biasanya termasuk dalam salah satu tipe-tipe berikut ini :

Light Duty, Heavy Duty, Gas Filled, Load Adjustable, Ride Adjustable, Load Levelling (air
shockers), McPherson Strut.

4.2.1. Light Duty

Shock absorber light duty biasanya dipasang sebagai standar pada kebanyakan
kendaraan. Shock absorber ini juga dapat dipasang sebagai pengganti pada kendaraan-
kendaraan populer setelah pemasaran. Kendaraan-kendaraan tersebut dikendarai oleh
pengendara biasa dan jarang dikendarai dengan kondisi beban penuh.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 21 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.2. Heavy Duty

Shock absorber heavy duty dipasang sebagai ekstra dan bersifat opsional pada
kendaraan yang sedang diproduksi atau sebagai ekstra setelah dilakukan pemasaran
bagi kendaraan-kendaraan model standar.

Shock absorber ini juga dipasang oleh beberapa pabrik sebagai item standar bagi
produksi kendaraan model mewah atau produksi khusus.

Kendaraan-kendaraan tersebut ditujukan bukan untuk penggunaan normal kendaraan


model standar.

Shock absorber heavy duty mempunyai diameter yang lebih besar daripada model light
duty dan mampu menghasilkan aksi peredaman yang lebih kuat dalam kondisi
pengendaraan ekstrem karena memiliki piston dan kapasitas cairan yang lebih besar.

4.2.3. Gas Filled

Shock absorber yang menggunakan udara merupakan item standar pada kendaraan
dengan performa tinggi. Shock absorber yang berisi udara serupa dengan shock
absorber heavy duty selain peredam jenis ini memiliki ruang reservoir bertekanan yang
berisi gas nitrogen.

Minyak pada Shock absorber jenis ini memiliki tekanan sehingga membantu menjaga
agar tidak terbentuk gelembung udara pada minyak.

Gelembung udara dapat terjadi pada minyak Shock absorber yang tidak bertekanan/non
pressurised. Gelembung terjadi jika shock absorber tersebut mengalami aksi peredaman
terus menerus, seperti pada pengendaraan dengan kecepatan tinggi sepanjang jalan
yang tidak rata.

4.2.4. Load Adjustable

Shock absorber yang dapat menyesuaikan beban bisanya digunakan pada bagian
belakang sepeda motor.

Biasanya Shock absorber ini memiliki kumparan pegas yang mengelilingi bagian luar
shock absorber. Penyetelan dilakukan melalui sekrup sleeve bagian bawah atau posisi
gigi/notch yang lebih rendah.

Kemampuan memikul beban dinaikkan atau diturunkan dari pengaturan tersebut.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 22 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.5. McPherson Strut

Suspensi McPherson Strut menggunakan shock absorber sebagai penyangga suspensi


depan dan belakang. Bagian atas tiang penyangga (strut) berfungsi sebagai pivot dan
tempat pemasangan bagian atas suspensi depan sedang bagian atas penyangga
merupakan tempat pemasangan suspensi belakang. Bagian bawah tiang penyangga
pada suspensi depan memiliki ball joint pivot serta dihubungkan pada lengan pengontrol
bawah.

Selain itu strut juga menjadi titik pemasangan bagi poros ujung (stub axle) pada
suspensi depan dan belakang. Shock absorber bisa berbentuk strut komplit atau bisa
juga diberupa sekrup yang disisipkan pada bagian atas rakitan strut.

4.2.6. Shock Absorber yang Dapat Diatur

Shock absorber jenis ini mempunyai tingkat peredaman yang diatur dengan merubah
setting katup pengontrol.

Biasanya shock absorber tipe ini digunakan pada suspensi jenis McPherson strut.
Peredam ini digunakan pada kendaraan-kendaraan yang memiliki performa tinggi dan
bisa diatur secara otomatis melalui program komputer dan sensor atau melalui saklar
manual.

Saklar manual tersebut biasanya diberi tanda HARD RIDE atau SOFT RIDE.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 23 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Load Levelling (air shockers)

Shock absorber tipe ini digunakan untuk mengkompensasi beban berat. Bagian belakang
dapat dijaga ketinggian normalnya dengan memperbesar atau mengurangi tekanan
udara pada shock absorber.

Hal tersebut akan menghasilkan stabilitas pada kendaraan serta pengarahan lampu yang
dapat terjaga dalam kondisi beban berat. Shock absorber udara yang dapat didesain
sebagai alat pengkompensasi beban dan bukan digunakan untuk meningkatkan
pengendalian pada kondisi normal.

Kantung udara shock absorber harus selalu memiliki tekanan minimum sebesar 140 kPa
agar tidak terjadi kerusakan pada kantung udara.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 24 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.7. Shock Absorber (Peredam Pegas)

Pegas yang digunakan secara sendirian dalam sistem suspensi tidakmemberikan hasil
yang memuaskan. Pegas harus bersifat fleksibel agar dapat meredam atau menyerap
kejutan jalan, tetapi jika terlalu fleksibel maka akan terus memampat dan memantul. Hal
tersebut disebut osilasi pegas.

Pegas yang terlalu keras akan menghasilkan pengendaraan yang keras (hard ride)
karena memindahkan goncangan jalan pada kendaraan. Pengendaraan yang mulus
tanpa terjadi osilasi pegas yang besar dapat diperoleh melalui penggunaan pegas yang
relatif fleksibel digabungkan dengan shock absorber.

Shock absorber (peredam pegas) menghentikan pegas dalam berosilasi. Sebuah pegas
tanpa peredam akan mampat dan memantul beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Pegas Tanpa Redaman


Waktu yang diperlukan oleh pegas untuk kembali sesudah defleksi.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 25 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Besarnya defleksi

Pegas dengan Redaman


Jika dipasang sebuah peredam kejut maka osilasi berkurang.

Cara Kerja
Dua gerakan shock absorber adalah :

1. Pemampatan/kompresi (saat roda melalui benjolan)


2. Pantulan (saat roda jatuh pada lubang)

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 26 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.8. Langkah Pemampatan


(roda bergerak ke atas)

Saat roda kendaraan menabrak benjolan yang mengakibatkan bergerak ke atas ke arah
bodi kendaraan, pegas mampat. Pada saat yang sama shock absorber memendek dan
mengakibatkan silinder bawah bergerak ke atas mendorong piston ke arah dasar
silinder. Gerakan ke atas oleh silinder menimbulkan tekanan pada cairan di bawah
piston. Pada saat yang sama gerakan tersebut menciptakan daerah bertekanan rendah
pada silinder di atas piston.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 27 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Cairan yang berada di bawah piston terdesak melalui lubang kecil pada piston dan
mengalir menuju bagian atas silinder. Tidak seluruh cairan dari ruang bawah bisa masuk
ke ruang atas karena sebagian ruang ditempati oleh batang piston. Jika ruang atas
menjadi penuh setiap gerakan ke atas oleh silinder akan mengakibatkan tekanan cairan
yang tinggi di bawah piston yang dapat membuat katup kompresi bawah (atau katup
kaki/katup hisap) menjadi terbuka. Cairan akan mengalir menuju bagian luar tabung.

Cairan yang mengalir melalui katup menghasilkan redaman pada pegas dan gerakan
roda.

4.2.9. Langkah Pemantulan


(roda bergerak ke bawah)

Saat roda bergerak ke bawah shock absorber memanjang.


Silinder bergerak ke bawah menjauhi piston dan katup pantulan. Cairan di atas piston
tertekan, sedangkan daerah di bawah piston tekanannya menjadi rendah. Cairan di atas
piston terdesak melalui restriksi/penahan pada katup pantulan menuju ruang bawah.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 28 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Pada saat yang sama katup kompresi atau katup kaki membuka dan mengalirkan cairan
dari tabung luar menuju ruang bawah.

Gerakan cairan melalui penahan shock absorber dan gerakan roda.


Catatan:
Ukuran penahan pada katup bervariasi antara satu kendaraan dengan lainnya,
tergantung jenis suspensi yang digunakan oleh pabrik.

4.2.10. Peredam Kejut Gas

Shock absorber bekerja secara hidrolis namun tidak diisi minyak sampai penuh. Pada
reservoir terdapat sebuah ruangan yang diperuntukkan bagi udara, ruangan tersebut
berada di atas reservoir minyak. Beberapa shock absorber tidak menggunakan udara
melainkan gas. Shock absorber demikian dikenal sebagai peredam kejut gas. Gas
dimasukkan dalam shock absorber menggunakan tekanan pada proses pembuatannya.
Hal ini memiliki keuntungan mengurangi aerasi. Aerasi terjadi jika udara bercampur
dengan minyak. Hal tersebut dapat mempengaruhi kerja peredam kejut.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 29 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.11. Shock Absorber Udara

Pada shock absorber udara terdapat silinder udara dan sepatu neoprene mengelilingi
peredam tersebut. Konpartemen ini diisi dengan udara bertekanan untuk meningkatkan
kapasitas kendaraan dalam memikul beban tanpa menimbulkan penurunan ujung
belakang.

Pada saat beban berat diberikan pada sepatu atau kursi belakang pegas akan mampat
dan membuat ujung belakang turun. Hal ini mengakibatkan perubahan karakteristik
pengendalian mobil serta juga menyebabkan lampu depan mendongak ke atas. Peredam
udara dapat mencegah terjadinya hal tersebut dengan cara menaikkan bagian belakang
mobil jika mendapat beban dan menurunkan bagian belakang menjadi rata jika beban
dilepas

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 30 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

Catatan:
Udara bisa diberikan dengan dua cara :
1. Secara manual – Dilakukan pada bengkel dengan menggunakan pipa udara.
2. Secara otomatis – Pada kendaraan yang dilengkapi level pengendaraan
otomatis udara ditambahkan atau dibuang menggunakan kompresor on board.
(Pada kendaraan tertentu alat ini merupakan perlengkapan standar).

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 31 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

4.2.12. Kolom Kemudi yang Dapat Runtuh/Patah

Kemudi ini merupakan faktor keamanan pada sistem kemudi kendaraan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya pengendara yang tertusuk kolom kemudi jika
terjadi kecelakaan.

Dalam bekerja menangani bagian kemudi ini perlu berhati-hati agar tidak memberi
beban kejutan atau memukul kolom kemudi atau tabung. Seringkali jika suatu bagian
telah runtuh, baik diakibatkan oleh terjadinya kecelakaan atau kekeliruan penanganan,
maka harus diganti. Pergunakan alat untuk menarik untuk membongkar steering wheel
dan jangan menggunakan palu atau memukul wheel.

Catatan :
Batang kemudi hingga kolom luar yang dapat runtuh memiliki bentalan pada
bagian atas dan ke arah dasar batang sebagai penopang dan untuk memudahkan
memutar.

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 32 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat


kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 33 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR 04.012.03
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
6. Buku informasi OTO.KR. 04.012.03 Memeriksa system suspensi
7. Automotive Engines – Eighth Edition- Volume 1994, William H. Crouse and
Donald L. Anglin
8. STEP 2 TOYOTA, Engine Group, PT.TOYOTA – ASTRA MOTOR
9. Pedoman Reparasi, Mesin Seri K, PT.TOYOTA – ASTRA MOTOR
10. Electronic for motor Mechanics-Stackpoole, Morrison and Gregory
11. Kesehatan dan keselamatan kerja
12. Peraturan lembaga
13. Buku Informasi OTO.KR04.012.01 Modul 1
14. Automotive Mechanics, edisi ke 6, jilid 1, May and Crouse, McGraw Hill Book
15. Manual bengkel
16. Manual servis
17. Kendaraan yang ditentukan

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


5.3.1.Bahan yamg digunakan
• Mobil Unit

5.3.2. Alat yang digunakan


• Obeng ( + )
• Obeng ( - )
• Tang Lancip
• Kompresor
• Kun Pas 1 Set
• Kunci Ring 1 Set
• Dongkrak 2 Ton

Judul Modul: Memeriksa Sistem Suspensi


Halaman: 34 dari 34
Buku Informasi Versi: 18-05-2006

Anda mungkin juga menyukai