Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KIMIA TEKNIK

POLIPROPILENA (PP)

DOSEN : A.S. DWI SAPTATI NUR HIDAYATI

ANGGOTA KELOMPOK 4 :

1. AHMAD ISMAIL (125060100111027)


2. AHMAD HAIDAR ILHAMY (125060100111035)
3. CHANIVA ADNIN (125060101111005)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN

Berbagai sumberdaya digali untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dari


sumberdaya inilah manusia memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mula-mula manusia memakai sumberdaya ini menjadi berbagai perlengkapan dengan
proses yang sederhana dan tradisional. Proses ini memang tidak akan merusak
lingkungan, namun penggunaan sumberdaya tersebut kurang maksimal karena belum
adanya pengetahuan yang memadai saat itu.
Dengan ditemukannya berbagai ilmu terutama dalam bidang kimia, dibentuklah
berbagai bahan alternatif serta efisien yang tetap ramah lingkungan melalui proses
kimia. Berbagai bahan alternatif ini dibentuk melalui proses proses kimia tertentu
hingga diolah menjadi berbagai perlalatan atau kebutuhan hidup manusia. Dengan cara
inilah penggunaan sumberdaya dapat lebih dimaksimalkan.
Berbagai bahan alternatif pun semakin berkembang dan berhasil mengganti
beberapa sumberdaya yang berasal dari alam. Sampai saat ini berbagai sumberdaya
alternatif pun masih dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa bahan alternatif tersebut di antaranya adalah PVC, teflon, karet buatan,
polipropilena, dan masih banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Polipropilena (PP)

Polipropilena (PP) adalah polimer dengan penggunaan terbesar ketiga di dunia


PE dan PVC. Polimer ini memiliki keseimbangan sifat yang baik sehingga dapat kita
temui pada berbagai aplikasi, mulai dari kemasan makanan, perlengkapan rumah
tangga, part otomotif, hingga pelengkapan elektronik.

Polipropilena atau polipropena (PP) merupakan sebuah polimer termo plastik


yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai tipe wadah alat-alat rumah tangga yang dapat dipakai kembali (contohnya
seperti ember plastik, gelas plastic, toples dan lain-lain), perlengkapan labolatorium,
pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang
terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat
resistan yang tidak tahan terhadap pelarut kimia seperti basa dan asam. Polipropilena
biasanya dapat didaur-ulang.

Berdasarkan ilmu kimai, PP adalah suatu makromolekul thermoplastic (dapat


dilelehkan) rantai jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) yang terdiri dari propiliena
sebagai gigis yang berulang.

rrs

Rumus Kimia Polipropilena (PP)

Polipropilena merupakan polimer hidrokarbon yang dapat diolah pada suhu tinggi.
Polipropilena berasal dari monomer propilena yang diperoleh dari pemurnian minyak
bumi. Struktur molekul propilena dapat dilihat pada gambar berikut :
Propilena

Secara industri, polimerisasi polipropilena dilakukan dengan menggunakan katalis


koordinasi. Proses polimerisasi ini akan dapat menghasilkan suatu rantai linear yang
berbentuk -A-A-A-A-A- , dengan A merupakan propilena. Reaksi polimerisasi dari
propilena secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :

Reaksi Polimerisasi Dari Propilena Menjadi Polipropilena

Secara umum, PP memiliki sifat mekanis yang baik dengan massa jenis yang rendah,
ketahanan panas dan kelembaban, serta kesetabilan dimensi yang baik.

B. Struktur Kristalinitas Polipropilena

Kristalinitas merupakan sifat penting yang terdapat pada polimer. Kristalinitas


merupakan ikatan antara rantai molekul sehingga menghasilkan susunan molekul
yang lebih teratur. Pada polimer polipropilena, rantai polimer yang terbentuk dapat
tersusun membentuk daerah kristalin (molekul tersususn teratur) dan bagian lain
membentuk daerah amorf (molekul tersususn secara tidak teratur).

Dalam struktur polimer atom-atom karbon terikat secara tetrahedral dengan


sudut antara ikatan C-C 109,5 o dan membentuk rantai zigzag planar sebagai berikut
:
Atom karbon terikat secara tetrahedral dengan sudut 109,5o

Untuk polipropilena struktur zigzag planar dapat terjadi dalam tiga cara yang
berbeda-beda tergantung pada posisi relative gugus metal satu sama lain di dalam
rantai polimernya. Ini menghasilkan struktur isotaktik, ataktik dan sindiotaktik.

Struktur tiga dimensi dari polipropilena, (a)isotaktik, (b) ataktik, dan (c)
sindiotaktik

Ketiga struktur polipropilena tersebut pada dasarnya secara kimia berbeda satu sama
lain. Polipropilena ataktik tidak dapat berubah menjadi polipropilena sindiotaktik
atau menjadi struktur lainnya tanpa memutuskan dan menyususn kembali beberapa
ikatan kimia. Struktur yang lebih teratur memiliki kecenderungan yang lebih besar
untuk berkristalisasi dari pada struktur yang tidak teratur. Jadi, struktur isotaktik dan
sindiotaktik lebih cenderung membentuk daerah kristalin dari pada ataktik.
Polipropilena berstruktur stereogular seperti isotaktik dan sindiotaktik adalah
sangat kristalin, bersifat keras dan kuat. Dalam struktur polipropilena ataktik gugus
metal bertindak seperti cabang-cabang rantai pendek yang muncul pada sisi rantai
secara acak. Ini mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan daerah-daerah rantai
yang sama (tersusun) sehingga mempunyai sifat kristalin rendah menyebabkan
tingginya kadar oksigen pada bahan tersebut sehingga bahan polimer ini mudah
terdegradasi oleh pengaruh lingkungan seperti kelembaban cuaca, radiasi sinar
matahari dan lain sebagainya.

C. Sifat-sifat Polipropilena

Polipropilena memiliki kekuatan dan kekakuan tinggi. Polipropilena memiliki


tahan panas sampai batas suhu tertentu dan fleksibel. Polipropilena mempunyai titik
leleh yang cukup tinggi yaitu 190-200 oC, sedangkan titik kristalisasinya antara 130-
135 oC. Polipropilena mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia ( hemical
Resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength) nya rendah. PP
juga memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan PE (polyethylene). Selain itu
apabila dibandingkan dengan PE, PP lebih kaku serta tidak mudah sobek.

Polipropilena juga mempunyai sifat isolator yang baik mudah diproses dan
sangat tahan terhadap air karena sedikit sekali menyerap air, dan sifat kekakuan yang
tinggi. Seperti polyolefin lain, polipropilena juga mempunyai ketahan yang sangat
baik terhadap bahan kimia anorganik non pengoksidasi, deterjen, alcohol dan
sebagainya. Tetapi polipropilena dapat terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti
asam nitrat dan hidrogen peroksida. Sifat kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan
daya regangannya tinggi, kaku dan keras.

Kebanyakan polipropilena merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas


tingkat menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan polietilena
berdensitas tinggi, modulus Youngnya juga menengah. Melalui penggabungan
partikel karet, PP bisa dibuat menjadi liat serta fleksibel, bahkan di suhu yang
rendah. Hal ini menjadikan polipropilena dapat digunakan sebagai pengganti
berbagai plastik teknik, seperti ABS. Polipropilena memiliki permukaan yang tak
rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan ekonomis,
dan bisa dibuat translusen (bening) saat tak berwarna tapi tidak setransparan
polistirena, akrilik maupun plastik tertentu lainnya. Bisa bula dibuat buram dan/atau
berwarna-warni melalui penggunaan pigmen, Polipropilena memiliki resistensi yang
sangat bagus terhadap kelelahan (bahan). Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C
(320 °F).

Sifat-sifat Polipropilena dapat di spesifikkan sebagai berikut :

a. Kuat, ulet, ringan dan transparan (tidak sebening PVC)


b. Proteksi baik terhadap uap air dan, ketahanan terhadap reaksi kimia
c. Tidak beracun dan ramah lingkungan dan stabil pada suhu tinggi

D. Aplikasi Polipropilena

Berdasarkan monomer penyusunnya, polipropilena dapat dibedakan menjadi


tiga, yaitu :

1. PP Homopolymer yaitu PP yang disusun hanya oleh monomer propilena. Sifat


utama jenis PP ini adalah kekakuannya, yang bahkan juga dimiliki pada temperature
yang tinggi. Jenis PP ini memiliki temperatur transisi gelas 0oC, sehingga jenis PP ini
bersifat getas pada temperature rendah. Pada sifat optis, jenis PP ini memiliki tingkat
kebeningan sedang (translucent). Pada produk Tri Polyta, yang termasuk PP
homopolymer adalah jenis (grade) PP dengan kode huruf awal “H”, contohnya
Trilene HF2.9BO dan HL35HO. Contoh aplikasi (produk) dari PP Homopolymer
yaitu kemasan makanan seperti gula dan roti, karung plastic, sedotan minuman,
peralatan rumah tangga, mainan dan popok.
2. PP Random Copolymer yaiti PP yang disusun oleh monomer propilena dan
etilena yang tersusun acak dalam rantai PP. Random Copolymer dikenali terutama
dari kebeningannya dan kelenturannya yang tinggi. Namun kekuatan dan
kekerasannya kurang jika dibandingkan denagn PP homopolymer. Tri Polyta juga
memiliki beberapa jenis (grade) PP random copolymer, diantaranya Trielene
RI10HC dan RE20WL. Jenis (grade) Tri Polyta untuk PP random copolymer
lainnya dapat dikenali dari kode huruf “R”. Contoh dari PP Random Copolymer
adalah wadah dengan kebeningan sedang seperti toples.

3. PP Impact Copolymer (ICP) yaitu PP yang disusun oleh monomer propilena dan
etilena yang tersusun dalam dua blok fasa, yaitu PP homopolymer dan ethylene-
propylene-rubber (EPR). ICP menawarkan variasi sifat yang besar, namun terutama
dapat dikenali dari sifatnya yang memiliki ketahanan pembebanan kejut ynag sangat
baik, termasuk pada temperatur rendah (memiliki temperatur transisi gelas -30oC),
dan berwarna putih susu doff, berbeda dengan PP homopolymer atau juga PP random
copolymer. Pada temperatur jenis (grade) Tri Polyta, material PP impact copolymer
diberi kode huruf awal “B” contohnya adalah Trilene BI5.0GA dan BI32AN.
Contoh Impact Copolymer yaitu fumiture, peralatan rumah tangga, produk-produk
otomotif dan elektronik, kaleng cat, wadah tipis, gelas tipis, dan peralatan elektronik.

Polipropilena juga dapat digunakan dalam kegiatan kontruksi bangunan. Serat


Polipropilena merupakan bahan dasar yang umum digunakan dalam memproduksi
bahan-bahan yang terbuat dari plastik. Pertama kali fiber digunakan dalam industri
tekstil karena harganya murah dan dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Material ini berbentuk filamen-filamen yang ketika dicampurkan dalam adukan
beton untaian itu akan terurai. Serat jenis ini dapat meningkatkan kuat tarik lentur
dan tekan beton, mengurangi retak – retak akibat penyusutan, meningkatkan daya
tahan terhadap impact dan meningkatkan daktilitas.

Beberapa keuntungan penggunaan serat Polipropilena dalam campuran beton,


adalah sebagai berikut :
a. memperbaik daya ikat beton saat pre-hardening stage, sehingga mengurngi
keretakan akibat penyusutan
b. memperbaiki ketahanan terhadap kikisan
c. memperbaiki ketahanan terhadap tumbukan
d. memperbaiki ketahanan terhadap penembusan air dan bahan kimia
e. memperbaiki keawetan beton
f. meningkatkan kuat tarik belah beton
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Polipropilena adalah salah satu bahan alternatif yang lebih kita kenal dengan
sebutan plastik. Polipropilena merupakan bahan alternatif yang dibuat dari pemurnian
minyak bumi dengan suhu tinggi. Bahan ini banyak kita temui dalam berbagai peralatan
mulai dari peralatan dapur hingga peralatan elektronik. Polipropilena banyak digunakan
dalam berbagai peralatan karena sifatnya yang kuat, tahan lama, tahan panas, tahan air,
tidak beracun dan dapat di daur ulang sehingga bersifat ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai