Anda di halaman 1dari 2

6.

Intervensi utama pada postpartum hemorrhage adalah Menghentikan perdarahan yang


terjadi pada klien, namun hal ini akan sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama, tapi
terdapat juga intervensi lain yang harus dilakukan yaitu :

 Memastikan pasien mendapatkan cairan yang cukup


 Memonitoring TTV pasien, seperti Nadi, Suhu, RR, Tekanan Darah.
 Memberikan transfusi sesuai kebutuhan klien, pertama kita harus mengkaji kondisi
pasien, apakah pasien membutuhkan transfusi atau tidak dan kita harus berkolaborasi
dengan dokter
 Pemberian oksitosin dan asam klaneksamat
 Mempersiapkan Pasien untuk dilakukan rujukan/pembedahan
 Menjelaskan kepada pasien tentang apa yang sedang terjadi

7. Tanda dan gejala pueperial infection :

 Peradangan pada endometrium


 Temperatur lebih dari atau sama dengan 38oC pada hari kedua sampai 10 hari setelah
persalinan.
 Malaise, pasien terlihat tidak bergairah, mengantuk
 Nyeri, terjadi karenan peradangan pada parametrium dan endometrium
 Malodorous lochia adalah lochea yang berbau busuk, ibu akan mengeluhkan bau
busuk pada saat mengganti pembalut.
 Peningkatan nadi ibu terutama pada infeksi yang parah. Jadi adanya suatu tachikardi
karena ada peningkatan suhu, sehingga terjadi peningkatan metabolisme.

8. Pemeriksaan diagnostik

 CBC : Hb, Hematokrit, eritrosit, jumlah platelet,


 CRV yang menunjukkan adanya infeksi atau tidak
 USG untuk mengetahui apa y ada dalam uterus ibu
 Pemeriksaan X-Ray apakah infeksi terjadi di genetalia/tempat lain
 Kultur luka, pada luka ibu. Misal pada epiostomi, mengambil cairan bekas luka SC
 Kandungan urine karena kemungkinan urine terjadi kontaminasi bakteri

9. Faktor predisposisi

 Prolong labor, persalinan yang lama khususnya jika terjadi pecah air ketuban sebelum
partum
 Terjadi ketuban pecah prematur
 Pemeriksaan vagina selama persalinan yang diulang ulang terutama pada orang
dengan ketuban pecah prematur
 Masalah pada teknik aseptik nya, misal pada tisu yang terkontaminasi, alat alat tidak
di sterilkan dengan baik.
 Cuci tangan yang kurang sempurna
 Adanya suatu manipulasi intra uteri, adanya pengeluaran plasenta dengan cara
bimanual
 Adanya trauma, yang menyebabkan perluasan area luka
 Hematoma dapat meningkatkan risiko
 Perdarahan, terutama pada Major PPH
 Operasi pada SC yang menyebabkan risiko infeksi tinggu
 Retensi plasenta
 Suatu peraatan perineal care yang kurang bagus
 Suatu infeksi menular seksual yang tidak tertangani pada saat sebelum, saat, dan
sesudah persalinan. Contohnya adanya clamidia, gonorhae

10. Salpingitis adalah terjadi peradangan pada tuba fallopi fembrae, bisa menyebabkan
tubal abses, sehingga dapat terjadi juga risiko infertilitas

Anda mungkin juga menyukai