Landasan Teori
1. Pengertian
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut juga
pada trimester III kehamilan. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari
tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasanya
diastolik apabila tekanan diastolik naik dengan 15 mmHg atau lebih, atau
menjadi 100 mmHg atau lebih, maka diagnosis hipertensi dapat dibuat.
(Wiknjosastro, 2009).
A. Etiologi
faktor dari ibu dilakukannya sectio caesarea adalah plasenta previa , panggul
sempit, partus lama, distosia serviks, pre eklamsi dan hipertensi. Sedangkan
5. Bayi kembar
bawah uterus.
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan apabila:
kira 10cm.
5. Manifestasi klinis
6. Patofisiologi
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal / spontan, misalnya plasenta
rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-eklamsia, distosia
diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan,
dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien.
Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi pada
pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan
rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan
ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak dirawat dengan baik
7. Pemeriksaan Penunjang
pembedahan.
5. Pemeriksaan elektrolit
8. Komplikasi
a. Infeksi Puerperalis
hari dalam masa nifas atau dapat juga bersifat berat, misalnya
transperitonealis profunda.
b. Perdarahan
1. Pemberian cairan
2. Diet
3. Mobilisasi
a. Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi
4. Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada
5. Pemberian obat-obatan
1) Antibiotik
institusi
3) Obat-obatan lain
4) Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan berdarah
5) Perawatan rutin