2017
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat.
Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping
sandang, pangan dan papan. Upaya Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui
“Program Usaha Kesehatan Masyarakat”. Untuk perbaikkan sanitasi lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan dan sebagainya.
Oleh sebab itu usaha kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau
berteori tentang penyakit dan penyebarannya (epidemiologi). Tentang gizi
makanan, tentang kesehatan lingkungan, tentang pendidikan kesehatan dan
kesehatan ibu dan anak tetapi juga bagaimana aplikasi atau penerapan teori dalam
mengatasi masalah, maslah kesehatan masyarakat.
E. LINGKUP APLIKASI
Manual system mutu program UKM digunakan pada beberapa proses
pelayanan UPT. Puskesmas Kenten Laut.
DOKUMEN TERKAIT : Dokumen Akreditasi
F. PENANGGUNG JAWAB :
Manual mutu program UKM disiapkan oleh tim mutu program UPT. Puskesmas
Kenten Laut untuk menjamin system mutu program UKM dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
DOKUMEN TERKAIT : SK Penanggung Jawab Mutu Managemen puskesmas.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Kenten Laut menetapkan, mendokumetasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan Standar Akrediatsi Puskesmas dan Standar ISO
9001:2008. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)/ Pelayanan Klinis yang meliputi :
1. Kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan.
2. Kejelasan penanggung jawab, penyedia sumber daya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan kebutuhan
masyarakat/ pelanggan
3. Verifikasi terhadap rencana yang disusun
4. Pelaksanaan pelayanan
5. Verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai
6. Monitoring dan evaluasi
7. Upaya penyempurnaan yang berkesinambungan
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Dokumen sistem manajemen mutu dipastikan terkendali. Dokumen sistem
manajemen mutu adalah dokumen-dokumen yang memuat informasi yang
digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu.
Pengendalian dokumen dimaksudkan agar dokumen sistem manajemen mutu
yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar. Cara pengendalian
dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh semua pihak terkait.Prosedur
Pengendalian dokumenditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Sukajadi dan dijadikan acuan oleh seluruh karyawan Puskesmas Kenten Laut.
Tujuan pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen,
proses perubahan, penerbitan, dan distribusi dokumen.
1) ADMEN
2) Program/UKM
3) YANNIS/UKP
b. Konsideran, meliputi:
1. Menimbang:
i. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
ii. Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
iii. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda baca (;).
2. Mengingat:
i. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
ii. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
iii. Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
iv. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
c. Diktum:
1. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
2. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
3. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
d. Batang Tubuh :
1. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: Kesatu : Kedua : dst
2. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
3. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
e. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
1. Tempat dan tanggal penetapan,
2. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
3. Tanda tangan pejabat, dan
4. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
f. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala
FKTP, dituliskan nama tanpa gelar.
g. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
1. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/Surat
Keputusan,
2. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala FKTP.
h. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat
Keputusan yaitu :
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
Tujuan Penyusunan SOP yaitu agar berbagai proses kerja rutin terlaksana
dengan efisien, efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat SOP yaitu : memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
Kenten Laut, mendokumentasi langkah-langkah kegiatan, dan memastikan staf
Puskesmas Kenten Laut, memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Format penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dibuat berdasarkan
Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Tahun 2015, yaitu sebagai berikut :
a. Kop / heading SOP
Setiap SOP memiliki bagian header yang merupakan identitas dokumen. Kop/
heading hanya dicetak di halaman pertama. Kop / heading berisi:
1. Di sebelah kiri terdapat : Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin
serta tulisan PUSKESMAS KENTEN LAUT di bawahnya
2. Di sebelah kanan terdapat : Lambang Puskesmas serta nama Kepala
Puskesmas Kenten Laut di bawah nya
3. Di tengah-tengah terdapat :
i. Nama / Judul Dokumen :
Diisi sesuai proses kerjanya
ii. Nomor Dokumen
Diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di Puskesmas
Kenten Laut. Tata cara penomoran Standar Operasional Prosedur :
Misal : SOP/UKP/027/2017
- SOP adalah singkatan dari Standar Operasional Prosedur
- UKP adalah Pokja yang menerbitkan
- 027 adalah nomor urut dokumen SOP dari pokja UKP
- 2017 adalah penerbitan dokumen tahun 2017
JUDUL SOP
b. Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut :
1. Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipaham atau menyebabkan
salah pengertian/menimbulkan multi persepsi
2. Tujuan : Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
3. Kebijakan : Berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut.
4. Referensi : Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP.
5. Langkah-langkah / Prosedur : Bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu
6. Unit Terkait : Berisi unit-unit terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antara lain : bagan alir dan dokumen terkait bila diperlukan.
7. Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir
untuk memudahkan dalam pemahaman langkah- langkahnya.
d) Program Inovasi
1. Polisi Jentik dan Nutrisionist cilik di SD 2, SD 23, SD 10, SD 22
Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
B.ANALISA MASALAH :
a.KIA : : K1 kurang (-16%)
Man : petugas kunjungan rumah
Kurang optimal
Ibu hamilnya pindah
Metode : Pemeriksaan kehamilan sesuai
Standar kurang
: K4 kurang (-16%)
Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang
dilakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama, UKM baik esensial, maupun pengembangan sebagai rencana Tahunan
Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah
serta sumber dana lain