Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR

PEMBUATAN APLIKASI WEBGIS


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI RIAU
TAHUN ANGGARAN 2016
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Laporan Akhir untuk Pekerjaan Pembuatan


Aplikasi Webgis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau ini dapat
diselesaikan. Secara garis besar, laporan ini berisikan rangkuman dari seluruh tahapan
pelaksanaan pekerjaan. Atas bantuan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan untuk
penyelesaian laporan ini kami ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, September 2016

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Ruang Lingkup 2

1.4 Keluaran 3

1.5 Struktur Penulisan 4

BAB 2 METODOLOGI 5

2.1 System Initiation 5

2.2 System Requirement Analysis 6

2.3 System Design 7

2.4 System Construction 8

2.5 System Acceptance 9

2.6 System Implementation 9

BAB 3 PELAKSANAAN PEKERJAAN 11

3.1 Pengumpulan Data 11

3.2 Pembuatan Database dan Sistem Aplikasinya 11

3.2.1 Kebutuhan Fungsional 13

3.2.2 Arsitektur Aplikasi14

3.2.3 Hasil Implementasi 15

3.3 Pelatihan dan Pendampingan 21

BAB 4 PENUTUP 22

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidang Informasi adalah ujung tombak Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Riau dalam memberikan pelayanan sesuai dengan harapannnya untuk menjadi yang
terdepan dalam memberikan pelayanan Data dan Informasi Potensi Sumber Daya Mineral
Riau. Bidang Informasi dalam menyelenggarakan pelayanan memiliki fungsi yaitu
pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan pelayanan informasi serta pengelolaan data
dan informasi penyiapan wilayah keprospekan

Kemajuan bidang teknologi informasi khususnya dalam perangkat lunak aplikasi


dewasa ini, telah memberikan manfaat bagi setiap organisasi dalam mewujudkan tujuannya.
Penerapan perangkat tersebut secara tepat telah mampu meningkatkan kinerja, efektifitas,
dan efisensi bagi organisasi yang mengimplementasikannya. Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Riau sudah sewajarnya memanfaatkan Teknologi Informasi dalam menjalankan
tugas sehari-harinya dalam upaya memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pelayanan yang
menjadi dambaan publik.

Sebagai sebuah organisasi pemerintahan harus lebih terbuka untuk membentuk


kemitraan dengan dunia usaha (public-private partnership), memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan
dan mendistribusikan informasi bagi pelayanan publik dalam sektor pertambangan dan
energi. Perangkat lunak apilkasi yang merupakan sebuah produk bidang teknologi informasi
jika diterapkan dalam organisasi pemerintahan merupakan bagian dari kebijakan e-
Government.

Pengembangan perangkat lunak aplikasi dalam bidang pertambangan dan energi


sesuai juga dengan amanat peraturan perundangan yang berlaku. Lingkup dari perangkat
lunak aplikasi ini dapat diintegrasikan dalam sistem informasi geografis. Pembuatan aplikasi
Web Gis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan salah satu wadah penyediaan

1
data sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk pelayanan infornasi publik yang dapat
dijangkau oleh masyarakat yang dapat mengakses internet dimanapun berada.

1.2 Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Pembuatan Aplikasi Webgis Dinas Energi Dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Riau adalah:

1. Tersedianya aplikasi berbasis Web data sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral.

2. Tersedianya sarana pengelolaan data sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral yang
dapat memberikan kemudahan, menyajian informasi.

3. Tersedianya akses publik data sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral terkait Peta
Wilayah Pertambangan, Informasi Neraca Sumber Daya Mineral dan Batubara.

1.3 Ruang Lingkup


a) Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek dari Pembuatan Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral ini
dapat menampung dan menyajikan data meliputi :

o Data Minyak dan Gas

 Peta Wilayah Kerja Minyak dan Gas

 Data Mineral dan Batubara

o Peta Wilayah Pertambangan

 Peta Wilayah Usaha Pertambangan

 Peta Wilayah izin Usaha Pertambangan

o Peta Potensi Mineral dan Batubara

 Data Geologi dan Air Tanah

 Peta Potensi Air Tanah

Selain peta, data juga dapat ditampilkan berbentuk grafik dan table.. Peta dasar, data koordinat dan
semua data yang diperlukan, merupakan data yang berasal atau yang tersedia di Dinas
Pertambangan Dan Energi Provinsi Riau maupun instansi yang berkompeten.

2
b) Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan adalah:

1. Analisa dan Design Aplikasi

Bagian ini mencakup kegiatan menentukan kebutuhan, design, tahapan input, proses, dan
output.

Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral yang merupakan wadah penyajian
database Energi Dan Sumber Daya Mineral ini disyaratkan sebagai kebutuhan sebagai berikut :

- Kegiatan pengelolaan basis data sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral meliputi aktifitas:
tampil data/ peta, pencarian data/ peta dan pencetakan.

- Penyajian data dapat dalam bentuk tabulasi, grafik, dan peta.

2. Pembangunan Aplikasi

Pembangunan Aplikasi dilakukan dengan memperhitungkan integrasi dari software yang


digunakan dan untuk kedepannya dapat upgrade, sharing data web serta penggunaan software
open source serta penerapan pengaturan tingkat hak akses.

3. Input Data Base

Bagian ini adalah proses pengisian aplikasi dengan data yang sesuai, proses ini dapat dilakukan
oleh user Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral.

Proses input data base aplikasi harus memungkinkan pengelolaan data sebagai fungsi seperti :
Input data baru, Edit, hapus dan update tabel dan peta.

4. Simulasi / pengujian Aplikasi

Simulasi / pengujian aplikasi dilakukan setelah pembuatan aplikasi agar Aplikasi sesuai dengan
Fungsi, maksud dan tujuan serta dapat di sempurnakan menjadi lebih baik.

5. Pelatihan User

Pelatihan untuk user dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan dilakukan terhadap staf Bidang
Data dan Informasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagai operator yang ditunjuk dan
memiliki username/ password

1.4 Keluaran
Keluaran dari pekerjaan Pembuatan Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
ini meliputi :
 Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral.

3
 3 (tiga) buah CD berisi kode program Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral.
 Buku panduan penggunaan (manual book Aplikasi Web Gis Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral dalam bentuk Hardcopy maupun Softcopy sebanyak 3
(tiga) buah.
 5 (lima) buah Buku Laporan Kegiatan.

1.5 Struktur Penulisan


Laporan akhir ini disusun dengan struktur penulisan sebagai berikut:

BAB 1 berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan keluaran.

BAB 2 berisikan metodologi.

BAB 3 berisikan ringkasan pelaksanaan pekerjaan.

BAB 4 berisikan penutup.

4
BAB 2
METODOLOGI

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembuatan aplikasi webgis Dinas Energi Dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Riau, dilakukan rancang bangun Sistem Informasi yang terdiri atas
sejumlah tahapan pekerjaan, yaitu System Initiation, System Requirement Analysis, System
Design, System Construction, System Acceptance dan System Implementation. Gambar
berikut memperlihatkan tahapan-tahapan perancangan dan pengembangan perangkat lunak
dan kaitan antar tahapan.

Tahapan Rancang Bangun Perangkat Lunak

2.1 System Initiation


Tahapan System Initiation ditujukan untuk memvalidasikan solusi tujuan
pengembangan dan juga melakukan estimasi dari manfaat pengembangan sistem dalam
bentuk detail. Pada tahapan ini ditentukan juga parameter-parameter jelas (umum) yang
akan dijadikan acuan yang akan digunakan pada sistem yang baru.

5
Tahapan System Initiation terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Persiapan System Initiation, dimana proyek didefinisikan dalam bentuk dokumen dan
rencana kerja pelaksanaan pengembangan perangkat lunak.

2. Validasi solusi tujuan pengembangan untuk memastikan bahwa pendekatan


teknologi yang akan digunakan dan sistem pengembangan relevan untuk
menghasilkan solusi yang optimal.

3. Menyusun jadwal kerja, dimana jadwal detail dari keseluruhan pelaksanaan tahapan
pengembangan sistem didefinisikan.

2.2 System Requirement Analysis


Tahapan System Requirement Analysis adalah tahapan yang cukup menentukan
untuk kelanjutan dari tahapan-tahapan berikutnya, ini dikarenakan pada tahapan ini
ditentukan spesifikasi kebutuhan sistem dan obyektif yang hendak dicapai. Kualitas dari
produk yang nanti dihasilkan sangat bergantung pada proses pengidentifikasian dari tahapan
ini.

Tahapan System Requirement Analysis terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Persiapan System Requirement Analysis untuk memastikan tim pengembang siap


untuk melakukan analisa terhadap kebutuhan sistem informasi.

2. Mendefinisikan kebutuhan sistem, dimana kebutuhan-kebutuhan dan aturan-aturan


sistem didefinisikan, diidentifikasikan serta didokumentasikan.

3. Mendefinisikan model proses, dimana penggambaran secara top-down dilakukan


untuk merepresentasikan proses-proses yang ada di sistem secara umum.

4. Mendefinisikan model data logic, dimana penggambaran dari data logic yang
mendukung proses dan aturan dari sistem baru.

5. Menggabungkan kebutuhan dengan model yang digunakan, dimana tim pengembang


memastikan bahwa proses dan model data logic mengakomodasi semua kebutuhan
dan aturan-aturan yang diperlukan.

6
6. Menghasilkan fungsi-fungsi yang spesifik, dimana antarmuka (interface), proses-
proses dan data digabungkan untuk mendeskripsikan secara sistematis mengenai
bagaimana pengguna menggunakan sistem informasi dan bagaimana data akan
ditampilkan, diproses dan disimpan.

2.3 System Design


Tujuan System Design adalah membuat solusi yang bersifat teknis untuk memenuhi
kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional meliputi
deskripsi lengkap dari kebutuhan-kebutuhan operasional dari berbagai kesatuan organisasi
yang akan menggunakan sistem tersebut. Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana
menerjemahkan semua informasi yang ada menjadi sebuah spesifikasi teknis yang akurat
untuk menggambarkan desain dan akan menjadi masukan bagi System Construction.

Tahapan System Design terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Persiapan System Design, media penyimpanan dari proyek yang ada diperluas untuk
mengakomodasikan produk pekerjaan desain, alat-alat pengembangan dan juga
lingkungan teknis untuk mendukung sistem desain, dan juga diberikan pelatihan
kepada anggota tim pengembang yang terlibat pada tahapan sistem desain.

2. Mendefinisikan arsitektur sistem, dimana dasar dan struktur dari sistem


diidentifikasikan dalam kaitan dengan sistem hardware, sistem software, alat-alat
pendukung dan juga strategi pengembangan untuk mendistribusikan berbagai
komponen sistem ke dalam sebuah arsitektur lengkap.

3. Mendefinisikan standar sistem, Dimana proses-proses umum, teknik, alat-alat


pengembang dan konvensi yang akan digunakan selama proyek berlangsung
diidentifikasikan dalam sebuah percobaan untuk memaksimalkan efisiensi dan juga
mengenalkan keseragaman pada keseluruhan sistem.

4. Membuat basis data, dimana basis data yang digunakan oleh sistem didefinisikan,
divalidasikan dan dioptimalkan untuk memastikan kelengkapan, akurasi dan
keandalan dari data.

7
5. Prototipe komponen sistem, dimana berbagai komponen solusi dikembangkan dalam
bentuk prototipe yang menyediakan fungsi-fungsi awal untuk keperluan validasi.

6. Menghasilkan spesifikasi teknis, Dimana semua kebutuhan operasional


diterjemahkan ke dalam desain spesifikasi teknis untuk keseluruhan dari komponen
sistem, serta menentukan langkah untuk tahapan sistem konstruksi

2.4 System Construction


Tahapan System Construction meliputi semua kegiatan yang dibutuhkan untuk
membangun dan juga melakukan validasi terhadap sistem yang baru, yang akan dijadikan
acuan pada tahapan System Acceptance.

Tahapan System Construction terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Persiapan System Construction, di mana pengembangan dan pengujian sistem


disiapkan dan tim pengembang diinformasikan terkait proses dan alat-alat
pengembangan yang akan digunakan.

2. Mendefinisikan ulang standar sistem, Standar yang telah dibuat pada System Design
ditingkatkan dan disesuaikan sehingga tim pengembang menjadi lebih terbiasa
dengan lingkungan proyek. Tim pengembang diharapkan mampu merespon bila
terjadi perubahan pada proyek yang sifatnya teknis maupun strategis.

3. Membangun, menguji, dan mevalidasikan, dimana setiap komponen dibangun,


kemudian diujikan untuk memastikan bahwa mereka berjalan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan fungsional.

4. Melakukan integrasi dan melakukan pengujian sistem, di mana komponen-komponen


yang terkait secara logika digabungkan dan diujikan sebagai sebuah satu kesatuan
dari sebuah sistem.

5. Menyusun materi pelatihan, dimana semua materi pelatihan yang terkait dengan
pengguna disusun.

6. Menyusun dokumentasi teknis, dimana semua materi yang diperlukan oleh tim
pemelihara sistem (maintenance) dihasilkan.

8
2.5 System Acceptance
Tahapan System Acceptance adalah titik di dalam tahapan pengembangan di mana
setiap aspek dari aplikasi yang sedang dikembangkan, konversi data pendukung dan sistem
utilities secara menyeluruh divalidasikan oleh wakil dari pengguna sebelum memasuki
tahapan System Implementation.

Tahapan System Acceptance terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Persiapan System Acceptance, dimana lingkungan System Acceptance dibentuk dan


tim penguji diinstruksikan terkait penggunaan alat-alat pengembangan sistem serta
proses yang diperlukan.

2. Validasi, inisialisasi dan konversi data, dimana proses-proses digunakan untuk


menguji sistem basis data dan untuk memastikan bahwa sistem yang baru dapat
melakukan proses.

3. Test, Identify, Evaluate, React (TIER), dimana fungsi dan proses dalam satu rangkaian
sistem dilakukan pengujian untuk memvalidasi kemampuan dan hasil pengujian
tersebut menentukan apakah sistem siap untuk mulai diterapkan.

4. Menentukan materi pendukung, dimana berbagai materi pendukung penggunaan,


pengoperasian dan perawatan sistem diperbarui untuk melihat perlu tidaknya
penyesuaian-penyesuaian dari hasil tes yang dilakukan.

Hasil dari tahapan ini adalah sistem yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan
pengguna dan tidak adanya kesalahan (bug) pada program.

2.6 System Implementation


Tahapan System Implementation ditujukan untuk:

1. Menyiapkan ketersediaan sistem baru kepada pemakai


2. Memposisikan sebagai on-going maintenance.
3. Melakukan instalasi sistem baru serta melakukan pelatihan kepada pengguna sistem
informasi.

9
4. Memastikan bahwa data yang pertama kali digunakan untuk pengoperasian sistem
baru tersedia dan akurat.

Tahapan System Implementation terdiri atas beberapa proses, yaitu:


1. Persiapan System Implementation, dimana semua langkah yang dibutuhkan
melakukan instalasi aplikasi termasuk kepada lingkungan teknis dan pemakai.
2. Instalasi sistem, dimana semua langkah-langkah instalasi yang dikembangkan selama
tahapan sistem desain dilakukan dan divalidasikan.

3. Transisi, dimana tanggung jawab dan kepemilikan aplikasi ditransisikan dari tim
pengembang kepada unit pemakai dan juga disediakan sistem pendukung dan sistem
perawatan (maintenance) aplikasi.

Pemeliharaan sistem berawal begitu sistem baru menjadi operasional dan berakhir
masa hidupnya. Tahapan Pemeliharaan sistem terdiri atas beberapa proses, yaitu:

1. Memahami permintaan pemeliharaan


2. Mentransformasi permintaan pemeliharaan menjadi pengubahan
3. Menspesifikasi perubahan
4. Mengembangkan perubahan
5. Menguji perubahan
6. Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
7. Pengkonversian dan meluncurkan operasi
8. Memperbaharui dokumen
9. Melakukan pemeriksaan pasca implementasi

10
BAB 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Aplikasi Webgis Dinas Energi Dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Riau dijelaskan sebagai berikut.

3.1 Pengumpulan Data


Penyedia Jasa memperoleh data dan informasi terkait webgis yang akan digunakan
Pengguna Jasa. Data dan informasi tersebut dapat berupa hardcopy maupun softcopy,
meliputi:

1. Data Minyak dan Gas


2. Data Mineral dan Batubara
3. Data Geologi dan Air Tanah
4. Data kelistrikan
5. Daftar lain yang mendukung pengembangan Webgis ESDM

3.2 Pembuatan Database dan Sistem Aplikasinya


Penyedia Jasa melakukan Pembuatan Database dan Pemograman Aplikasi Webgis
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, meliputi hal-hal berikut:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak: menganalisa kebutuhan fungsional, antarmuka


dan database dari perangkat lunak yang akan dibuat.
2. Perancangan aplikasi: membuat desain aplikasi, antarmuka dan database.
3. Pembuatan aplikasi: melakukan coding program untuk membuat aplikasi
berdasarkan desain yang menyesuaikan terhadap hasil analisa kebutuhan yang ada.
4. Uji coba: melakukan testing dan debugging terhadap kode program yang telah
dibuat.
5. Kontrol kualitas: melakukan quality control untuk memastikan bahwa aplikasi telah
mencapai kualitas yang diinginkan, dalam rangka memperoleh masukan guna
penyempurnaan aplikasi.
6. Penyempurnaan aplikasi: Hal ini dilakukan jika terdapat kekurangan pada aplikasi
sehingga perlu disempurnakan.

11
7. Instalasi aplikasi: melakukan instalasi database dan sistem aplikasi pada server yang
ada di penyedia hosting.
8. Pembuatan manual penggunaan sistem aplikasi: menyiapkan panduan penggunaan
(user manual) sistem aplikasi dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

Hal-hal tersebut di atas dilakukan dengan mengacu kepada tahapan pengembangan


perangkat lunak yang meliputi langkah-langkah berikut:
1. System Initiation
a. Persiapan System Initiation
b. Validasi solusi tujuan pengembangan
c. Menyusun jadwal kerja
2. System Requirement Analysis
a. Persiapan System Requirement Analysis
b. Mendefinisikan kebutuhan sistem
c. Mendefinisikan model proses
d. Mendefinisikan model data logis
e. Menggabungkan kebutuhan dengan model yang digunakan
f. Menghasilkan fungsi-fungsi yang spesifik
3. System Design
a. Persiapan System Design
b. Mendefinisikan arsitektur dari sistem
c. Mendefinisikan standar sistem
d. Membuat basis data
e. Prototipe komponen sistem
f. Menghasilkan spesifikasi teknis
4. System Construction
a. Persiapan System Construction
b. Mendefinisikan ulang standar sistem
c. Membangun, menguji, dan mevalidasikan
d. Melakukan integrasi dan melakukan pengujian sistem
e. Menyusun materi pelatihan
f. Menyusun dokumentasi teknis
5. System Acceptance
a. Persiapan System Acceptance
b. Validasi, inisialisasi, dan konversi data
c. Test, Identify, Evaluate, React (TIER)
d. Menentukan materi pendukung
6. System Implementation
a. Persiapan System Implementation
b. Instalasi sistem

c. Transisi

12
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dari sistem aplikasi Webgis dinas ESDM dapat dirangkum
sebagai berikut:

1. Pengelolaan pengguna aplikasi dalam beberapa level pengguna, yaitu Administrator


dan user.
2. Admin dapat mengelola peta tematik
3. Admin dapat mengelola Layer
4. Pengguna dapat mencetak peta
5. Pengguna dapat mendownload peta dalam bentuk PDF dan PNG
6. Penggunda dapat Melakukan Zoomin, Pan, dan melakukan query terhadap data
spasial
7. Node Spacial dapat menggunakan data berdasarkan OGC Standar

13
3.2.2 Arsitektur Aplikasi
Aplikasi akan dibagi menjadi 3 layer yaitu

- Layer Interface. Layer yang berfungsi untuk memberikan/menampilkan peta

kepada pengguna
- Layer Server. Layer yang akan menyediakan servis atau layanan berkaitan

pembuatan peta
- Layer Database. Layer Penyimpanan data spasial

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.1 Arsitektur Sistem

14
3.2.3 Hasil Implementasi
Database dan sistem aplikasinya diimplementasikan dengan PHP dan MySQL. Hasil
implementasi dari sistem Webgis ESDM, baik untuk publik maupun pengguna aplikasi,
sebagai berikut. Untuk keperluan pengaksesan publik disediakan antar muka sebagaimana
terlihat pada gambar 3.2.

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.2 Halaman Publik

15
Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.3 Halaman Peta Tematik

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.4 Detail Peta Tematik

16
Halaman publik menyediakan sejumlah link, yaitu:

a. Beranda
b. Peta Tematik
c. Layer Peta
d. Status peta
e. Simpul JDSN
f. Kontak kami

Untuk keperluan pengelolaan data oleh pengguna aplikasi disediakan antar muka
sebagaimana terlihat pada gambar 3.3.

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.5 Halaman Login

Jika login berhasil, ditampilkan halaman utama (Gambar 3.4) yang menyediakan
sejumlah link, yaitu

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.6 Halaman Utama Admin

17
Beberapa tampilan antar muka untuk pengguna aplikasi sebagai berikut.

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.7 Halaman Kelola Peta

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.8 Halaman Edit/Tambah Peta

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.9 Halaman Kelola Layer

18
Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.10 Halaman Tambah/Edit Layer

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.11 Halaman Kelola Pengguna

Gambar PELAKSANAAN PEKERJAAN.12 Halaman Edit/Tambah Pengguma

19
3.3 Pelatihan dan Pendampingan
Dalam rangka alih teknologi terhadap aparatur, Penyedia Jasa melakukan pelatihan
dan pendampingan terhadap pengguna sistem aplikasi. Metode yang digunakan adalah
Instruksi dan Demonstrasi, dimana pengguna sistem aplikasi akan dilatih langsung ketika ia
sedang mengaplikasikan sistem aplikasi, dan Penyedia Jasa mendampingi pengguna sistem
aplikasi untuk memberikan masukan tentang penerapan penggunaan sistem aplikasi.

20
BAB 4
PENUTUP

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Aplikasi Webgis Dinas Energi Dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Riau, telah dilakukan rancang bangun Database Webgis Dinas Energi
Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, beserta sistem aplikasinya. Rancang bangun
meliputi sejumlah tahapan, yaitu System Initiation, System Requirement Analysis, System
Design, System Construction, System Acceptance dan System Implementation. Kedepannya,
sistem aplikasi dioperasikan oleh pengguna Webgis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Riau yang telah dilatih sebelumnya.

21

Anda mungkin juga menyukai