DEFINISI THALASEMIA
Thalassemia adalah suatu kelainan genetic yang sangat beraneka ragam yang ditandai
oleh penurunan sintesis rantai α atau β dari globin. (prof.dr.I Made Bakta 2007)
Thalasemia adalah sekelompok penyakit atau keadaan herediter dimana satu produksi
atau lebih dari satu jenis rantai polipeptida terganggu,berkurangnya sintesis globin
yang mengkombinasikan hemoglobin (Hba, α2, β2) (pots dan madelco dalam
Khailulah, 2010)
Thalasemia merupakan penyakit anemua hemolitik herediter yang diturunkan secara
resesif, secara molekuler dibedakan menjadi thalasemia alfa dan beta, sedangkan
secara klinis dibedakan menjadi thalasemia mayor dan minor ( Mansjoer, Kapita
Selekta Kedokteran, 2000)
2. ETIOLOGI THALASEMIA
Penyakit thalasemia disebabkan oleh klanianan genetic dimana ketidakseimbangan
pembuatan rantai asam amino yang membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel
darah merah. Mutasi gen pada globin alfa akan menyebabkan penyakit alfa-
thalassemia dan jika itu terjadi pada globin beta maka akan menyebabkan penyakit
beta-thalassemia.
3. KLASIFIKASI THALASEMIA
B.Talasemia ᾳ
I.pembawa sifat yang -ᾳ/ᾳᾳ Asimtomatik tidak ada
tenag (silent klainan sel darah merah.
carier).
II.pembawa sifat
1.- -/ᾳᾳ (asia) Ansimtomatik,seperti
talasemia ᾳ
2.-ᾳ/-ᾳ (kulit talasemia β minor. Terutama
(ᾳ talasemia trait)
hitamAfrika) Anemia ringan dengan gen hilang
III.penyakit Hbh
mikrositik dan
-,-/-,ᾳ
hipokromik.
IV.hidrops tetalis
Berat, anemia hemolitik
-,-/-,-
menyerupai talasemia β
intermedia.
Meninggal dalam uterus
4. MANEFESTASI KLINIS
2. Penatalksaan Bedah
3. Penatalksanaan Suportif
Tranfusi Darah
Hb penderita dipertahankan antara 8 g/dl sampai 9,5 g/dl. Dengan kedaan ini
akan memberikan supresi sumsum tulang yang adekuat, menurunkan tingkat
akumulasi besi, dan dapat mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan
penderita. Pemberian darah dalam bentuk PRC (packed red cell), 3 ml/kg BB
untuk setiap kenaikan Hb 1 g/dl.
b. Penatalksanaan Keperawatan
Pemantauan
Terapi
Pemeriksaan kadar feritin setiap 1-3 bulan, karena kecenderungan kelebihan besi
sebagai akibat absorbsi besi meningkat dan transfusi darah berulang.
Efek samping kelasi besi yang dipantau: demam, sakit perut, sakit kepala, gatal,
sukar bernapas. Bila hal ini terjadi kelasi besi dihentikan
Tumbuh Kembang
Anemia kronis dan kelebihan zat besi dapat menimbulkan gangguan fungsi jantung
(gagal jantung), hepar (gagal hepar), gangguan endokrin (diabetes melitus,
hipoparatiroid) dan fraktur patologis.
DAFTAR PUSTAKA
Bakta I made.2007.Hematologi Klinik Ringkas,Jakarta EGC
Sudoyo aru,dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Jakarta interna publishing
Wilkinson Judith.2007.Buku Saku Diagnose Keperawatan,Jakarta EGC