Anda di halaman 1dari 6

1.1 KENAPA URBAN FARMING? 1.

2 PRODUK URBAN FARMING

 Jumlah angka konsumsi sayur dan buah yang dianjurkan oleh


Badan Kesehatan Dunia World Health Organization / WHO adalah
sebesar 400gr/ kapita/ hari.
 Pola Urbanisasi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya
sebaliknya, lahan pertanan di desa mengalami penurunan setiap
tahunnya
 Maraknya peredaran zat kimia sintetis yang digunakan untuk
menghasilkan buah yang lebih menarik, baik dari segi warna
maupun rasa.
2.1 APA YANG AKAN DITANAM 2.2 DIMANA AKAN DITANAM

Ada banyak pilihan dalam penentuan lahan yang akan digunakan dalam
berkebun. Keadaan lingkungan disekitarnya menjadi salah satu kriteria yang
perlu diperhatikan sebelum penanaman. Pemilihan lokasi lahan yang tepat
Tentukan jenis tanaman yang akan ditanam terlebih dahulu. Apakah hanya merupakan kunci sukses dalam berkebun.
satu varietas saja atau mungkin campuran. Perhatikan pula faktor-faktor lain
yang sekiranya dapat berpengaruh seperti pola makan atau diet, keindahan
pandangan, musim, iklim dll.
2.3 CAHAYA MATAHARI 2.5 TANAH

Pada umumnya tanah merupakan media yang digunakan untuk berkebun.


Terdapat berbagai unsur-unsur yang baik dan kontaminan di dalamnya, baik
Cahaya matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap kegiatan
dari kontaminan yang berupa logam berat hingga garam dengan kadar yang
berkebun, jumlah cahaya matahari yang tersedia dapat menentukan jenis
sangat tinggi. Kontaminan dalam tanah ini perlu disingkirkan terlebih dahulu
tanaman apa yang akan ditanam di setiap lokasi nantinya.
sebelum melakukan penanaman untuk menjaga kesehatan tanaman.

2.4 AIR Tanah yang baik tidak hanya mengandung banyak bahan organik saja
melainkan juga memiliki rentang pH kisaran 6.5 – 7.5. Tanah yang terlalu

Air adalah sumber kehidupan bagi tanaman. Air dapat bersumber dari asam dapat meracuni akar tumbuhan, sedangkan tanah yang basa dapat

penadahan air hujan (jika memiliki atap dan penampungan), sumur, danau, menyebabkan tumbuhan menjadi tidak produktif.

sungai ataupun embung. Ketersediaan air di lokasi dapat menjadi


pertimbangan dalam menentukan sistem pengairan yang akan digunakan.
Sistem pengairan tanaman dapat meliputi low-tech hingga high-tech
automatic system.
2.6 LAYOUT KEBUN 2.7 FASE PERTUMBUHAN

Sebelum memulai berkebun, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu


rencana pertumbuhan tiap-tiap tanaman. Berbeda jenis tanaman, berbeda pula
siklus hidupnya. Tentukan estimasi waktu panen, dan tentukan jenis tanaman
apa yang memiliki siklus hidup sesuai target. Berikut beberapa contoh
sayuran beserta lama siklus hidupnya :

Penataan layout kebun sangat berguna bagi keberlangsungan kebun dalam No Jenis Sayuran Lama Berkecambah Usia Panen
jangka panjang. Dengan adanya layout kebun, berbagai macam hal seperti 1 Caisim/Sawi 14 – 21 hari 25-30 hari
infrastruktur, pencahayaan, strategi penanaman, serta aliran dari sumber air 2 Tomat 14 – 21 hari 27 hari
dapat diperkirakan lebih terperinci. Perawatan tanaman juga dapat dilakukan 3 Kangkung 7-14 hari 21 hari
secara berkala dan teratur dengan adanya layout kebun. 4 Bayam 7-14 hari 30 hari
3.1 WINDOW BOX 3.2 CONTAINER

Window box merupakan alternatif teknik bertanam bagi yang tidak memiliki Teknik bertanam dengan menggunakan container atau yang lazim didengar
lahan yang luas atau waktu untuk berkebun di lahan yang luas. Posisi yang pot, merupakan teknik bertanam yang cukup mudah. Untuk menanam dalam
strategis untuk bertanam dengan metode ini adalah pada jendela yang pot, tidak harus secara khusus membeli pot yang sudah jadi. Barang-barang
menghadap ke arah Utara atau Selatan. Dikarenakan pada posisi ini tanaman seperti, ember, baskom, kaleng cat, drum bekas dan lain-lain dapat
dapat menerima cahaya matahari selama terbit hingga terbenam. Pada teknik dimanfaatkan sebagai pot. Berbagai jenis tanaman sayuran, buah, ataupun
ini tanaman yang disarankan adalah jenis herbs atau tanaman kecil. tanaman hias yang berakar pendek dapat ditanam di dalam pot.
Perawatan cukup mudah dilakukan
3.3 VERTIKULTUR 3.4 HIDROPONIK

Teknik bertanam hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media


tanamnya, sehingga dapat dipanen sepanjang tahun dan tidak tergantung
musim. Hidroponik tidak hanya dapat dilakukan dalam skala besar, dengan
Vertikultur merupakan salah satu teknik bertanam secara bertingkat. Teknik skala kecil di pekarangan rumah pun dapat dilakukan. Beberapa metode
ini merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi keterbatasan lahan di hidroponik yang sering digunakan:
perkotaan. Disamping hemat lahan dan air, keunggulan bertanam secara
1. NFT (Nutrient Film Technique)
vertikultur ini yaitu masa pemeliharaannya singkat, karena tanaman yang
2. Drip Irrigation
ditanam berumur pendek.
3. Ebb and Flow-system
4. Water Culture
5. Aeroponik
6. Wick System

Anda mungkin juga menyukai