Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (conceptual framework) adalah motode pendahuluan dari
sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan-hubungan
variabel yang diteliti (Swarjana¸ 2015).

faa jjj yang


Faktor-faktor mempengaruhi
perilaku merokok

1. Faktor biologis Perilaku Merokok pada


2. Faktor psikologis PPOK
3. Faktor sosial cultural
1. Status merokok
4. Faktor demografi
2. Riwayat merokok
5. Faktor lingkungan social
6. Faktor sosial politik

Kualitas hidup
penderita PPOK

Baik Buruk
Keterangan: Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang diteliti
Arah hubungan

Gambar 3.1 Hubungan perilaku merokok terhadap kualitas hidup pasien


penyakit paru obstruksi kronik

Penjelasan:

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok adalah faktor


biologis, psikologis, social cultural, demografi, lingkungan social dan
social politik merupakan penyebab terjadinya perilaku merokok. Perilaku
merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan
kemudian menghisapnya dan menghembuskannya ke luar dan dapat
menimbulkan asap sehingga dapat terhisap oleh orang-orang di sekitarnya.
Perilaku merokok pada penderita PPOK diantaranya status merokok,
penderita PPOK yang masih merokok berpeluang lebih besar mengalami
kualitas hidup yang buruk daripada penderita PPOK yang tidak merokok.
Riwayat merokok menyebabkan resiko terhadap penurunan faal paru pada
penderita PPOK. Status merokok, riwayat merokok merupakan factor yang
mempengaruhi kualitas hidup pada penderita PPOK. Mengukur kualitas
hidup pada PPOK untuk mengetahui apakah penderita PPOK memiliki
kuallitas hidup yang baik atau buruk.

B. Hipotesis
Hiipotesis adalah hasil yang diharapkan. hipotesis dibuat berdasarkan teori
atau study empiris berdasarkan pada alasan logis dan memprediksi hasil dari
studi (Swarjana ,2014). Hipotesis yang peneliti tentukan atau harapkan dalam
penelitian ini adalah ada hubungan antara perilaku merokok terhadap kualitas
hidup pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK).
C. Variabel Penelitian
1. Variable
Variabel penelitian adalah suatu atau bagian dari individu atau objek yang
dapat diukur. Variabel dapat berupa fisik (misalnya tekanan darah) atau
bisa juga berupa pikiran (misalnya kecemasan) atau bisa juga berupa
kejadian dalam kehidupan individu (misalnya jumlah kunjungan ke
pelayanan kesehatan). Namun yang terpenting dalam variabel adalah
measurable atau dapat diukur (Mazhindu and Scott, 2005 dalam Swarjana¸
2015).
a. Variabel Independent
Merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel lain, variabel
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(Swarjana, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku
merokok pada penderita PPOK, dimana perilaku merokok merupakan
penentu dari variabel lainnya yang dapat menjadi sebab perubahan.
b. Variabel Dependent
Variabel dependent merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain, variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
variabel bebas (Swarjana, 2014). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kualitas hidup penderita penyakit paru obstruksi kronik
(PPOK), karena kualitas hidup ditentukan oleh variabel prilaku
merokok.

Variabel Independent variabel Dependent


Perilaku Merokok pada PPOK
Kualitas hidup
1. Status merokok
2. Riwayat merokok
Gambar 3.2 Variabel Independent & Variabel Dependent.

2. Definisi operasional
Definisi operasional penelitian adalah fenomena observasional yang
memungkinkan peneliti untuk menguji secara empiric apakah outcome
yang diprediksi tersebut benar atau salah (Thomas et al 2010 (dalam
Swarjana, 2013).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Perilaku Merokok terhadap


Kualitas Hidup Pasien PPOK.

Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Skala


Oprasional Mengukur
Variabel Perilaku merokok Kuisioner Kuisioner Dengan Nominal
Bebas merupakan Perilaku yang kategori:
Perilaku merokok adalah digunakan 1:Tidak
merokok suatu kegiatan atau untuk merokok
aktivitas membakar meneliti 2:Merokok
rokok dan kemudian perilaku (Status
menghisapnya dan merokok merokok)
menghembuskannya pada pasien 1:Belum
ke luar dan dapat PPOK berhenti
menimbulkan asap terdapat 0:Sudah
dan dapat terhisap 2 pertanyaan berhenti
oleh orang-orang di untuk menilai
sekitarnya. Perilaku pertanyaan
merokok pada status
penderita PPOK merokok dan
diantaranya Status riwayat
merokok, Riwayat merokok
merokok, Kebiasaan menggunakan
merokok. skala
Guttman

Variabel Kualitas hidup Kuisioner Kuisioner Dengan Nominal


Terikat merupakan yang kategori:
Kualitas kemampuan individu digunakan Skor total
hidup untuk berfungsi untuk menilai rentang 0-
pasien berbagai peran yang kualitas 100,
PPOK diinginkan didalam hidup adalah pengkatago
masyarakat dan SGRQ dimna rian di bagi
merasa puas akan kuisioner ini menjadi 2
peran tersebut. digunakan yaitu:
Kualitas hidup pada untuk melihat 1:Baik ≤50
penderita PPOK kualitas 0:Buruk
merupakan ukuran hidup pada ≥50
yang penting karena pasien ppok
berkaitan dengan kuisioner
keadaan sesak yang SGRQ
dapat menyulitkan memiliki 3
penderita dalam komponen
melakukan aktivitas yaitu gejala
sehari-hari atau (symptom),
status fungsionalnya aktivitas
terganggu seperti (activity),
merawat diri, danpak
mobilitas, makanm (impact)
berpakaian dan kuisioner
aktivitas rumah SGRQ total
tangga berisi 50 total
pertanyaan.
Skor yang
paling tinggi
adalah 100
dan yang
paling rendah
adalah 0.
Untuk
analisis
kualitas
hidup
Di
kategorikan
menjadi 2
yaitu kualitas
hidup baik
(≤50) dan
kualitas
hidup buruk
(≥50)

Anda mungkin juga menyukai