Anda di halaman 1dari 10

Psikoborneo

Jurnal Imiah Psikologi p-ISSN : 2477-2666


Volume 9 No 2 | Juni 2021: 357-366 e-ISSN : 2477-2674
DOI: 10.30872/psikoborneo

Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku


Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik
Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2
1,2
Dapartement of Psychology, Mulawarman University, Indonesia

Article Info ABSTRACT


Article history: The subject of this study were adult woman who smoked did electric smoking
Received 19 April 2021 behavior with a total sample 100 people. The reseach methodology used
Revised 30 April 2021 smoking behavior scale, lifestyle and health locus of control. Those scales
Accepted 10 Mei 2021 arraged with likert model scale and examined with the using of doubled
regression analysis statistic test with SPSS 24.0 for windows. The result of this
research showed that there is an effect and significance between lifestyle and
Keywords: health locus of control and smoking behavior with the score F= 68.355, R2 =
smoking behavior, 0.585, and P = 0.000. In lifestyle significance impact on smoking behavior with
lifesyle, the score beta = 1.230, T count = 10.147, T table = 1.984, and P = 0.000. In health
health locus of control locus of control significance impact on smoking behavior with the score beta = -
1.416, T count = -11.678, T table = 1.984, and P = 0.000. The contribution of the
effect between lifestyle and health locus of control with smoking behavior of
women electrik smoker in Samarinda city was in the amount of 0.585 (85,50
percent).

ABSTRAK Kata kunci


Subjek penelitian ini adalah wanita yang melakukan perilaku merokok elektrik perilaku merokok,
dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Alat ukur yang digunakan dalam gaya hidup,
penelitian ini menggunakan skala perilaku merokok, gaya hidup dan health health locus of control
locus of control. Ketiga skala tersebut disusun dengan skala model Likert dan
diuji menggunakan analisis regresi berganda. Uji statistik dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi
24.0 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif signifikan dengan gaya hidup dan health locus of control
dengan perilaku merokok yaitu dengan nilai F = 68.355, R2 = 0.585, dan P =
0.000. Pada gaya hidup terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
merokok dengan nilai beta = 1.230, T hitung = 10.147, T tabel = 1.984, dan P =
0.000. Pada health locus of control terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku merokok dengan nilai beta = -1.416, T hitung = -11.678, T tabel = 1.984,
dan P = 0.000. Kontribusi pengaruh gaya hidup dan health locus of control
terhadap perilaku merokok pada wanita perokok di kota Samarinda sebesar
0.585 (85.50 persen).

Corresponding Autor:

Rini Fitriani Permatasari


Program Studi Psikologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman
Email: rinifitrianipermata@gmail.com

357
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

PENDAHULUAN hidup pada wanita perokok di Kota


Samarinda. Salah satu faktor yang sangat
Belakangan ini di Indonesia mulai
kuat adalah faktor psikologis dimana
terlihat banyak masyarakat yang
individu merokok untuk mendapatkan
mengkomsumsi rokok elektrik untuk
kesenangan, kenyamanan, merasa lepas
meningkatkan popularitas atau mengikuti
dari kegelisahan dan juga untuk
trend di era globalisasi. Penggunaan vape
mendapatkan rasa percaya diri oleh karena
atau rokok elektrik di kalangan masyarakat
itu individu perokok yang bergaul dengan
baik di kalangan laki - laki maupun menyukai
perokok lebih sulit untuk berhenti merokok
adanya perubahan baru pada penggunaan
daripada perokok yang bergaul atau
rokok sehingga tidak di katakan ketinggalan
lingkungan sosialnya menolak perilaku
zaman (Komalasari & Helmi, 2015).
merokok (Aula, 2010).
Pengguna rokok elektrik atau dalam
Dalam teori psikologi kepribadian,
komunitasnya disebut vaporizer ini
terdapat istilah locus of control, yang
mempunyai hal yang serupa seperti gadget
artinya adalah bagaimana individu
atau device atau disebut juga dengan
memahami bahwa dirinya mampu untuk
powerbank dan mempunyai alat bantu
mengontrol hal yang akan memiliki
untuk mengisi daya. Device dibagi menjadi
pengaruh terhadap dirinya. Konsep locus of
dua yaitu mud artinya mesin dan rda artinya
control pun sudah diaplikasikan di berbagai
alat pembakar liquid atau cairan kimia yang
bidang psikologi, salah satunya adalah
ditampung dan dibakar didalam device,
psikologi kesehatan, yang dikenal dengan
dapat dihisap seperti merokok
health locus of control. Hasil penelitian yang
konvensional lalu dikeluarkan uapnya
dilakukan oleh Nurjanah & Rahmatika (2017)
(Caponnetto, 2012).
faktor dari dukungan keluarga dan teman
Persepsi wanita perokok adalah
sebaya sangat mempengaruhi untuk tidak
merasa menjadi modern, seksi, glamor,
melakukan perilaku merokok sehingga hasil
matang dan mandiri. Hal ini diperkuat oleh
tersebut dapat dijadikan acuan untuk
wawancara dengan subjek AB yang
memberikan promosi kesehatan dengan
mengatakan subjek AB melakukan perilaku
melibatkan orang terdekat perokok. Hal ini
merokok dengan sembunyi – sembunyi
juga diperkuat dengan teori menurut
agar tidak diketahui orang tua subjek.
Sarafino (2011) bahwa faktor terbesar dari
Subjek AB mengatakan dengan melakukan
kebiasaan merokok adalah faktor sosial
perilaku merokok subjek merasa keren dan
atau lingkungan. Seseorang kebanyakan
semakin percaya diri merokok dengan
dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik
rokok elektrik atau vape yang dianggap
keluarga, tetangga, ataupun teman
tidak semua orang dapat membelinya karna
pergaulan.
harganya yang lumayan mahal. Fenomena
Pada tahapan perkembangan, usia
sosial yang terjadi di karenakan adanya
dewasa awal adalah masa peralihan dari
masyarakat menyukai rokok elektrik karena
masa remaja menuju masa dewasa. Masa
rokok elektrik memberi kenikmatan
dewasa awal menurut Hurlock (2012)
tersendiri bagi para penggunanya. Rokok
dimulai pada umur 18 - 40 tahun, saat
elektrik ini membuat penggunanya seperti
perubahan fisik dan psikologis yang
kecanduan bagi dengan uap yang
menyertai berkurangnya kemampuan
dihasilkan. Walaupun tidak terdapat
reproduktif. Untuk mengetahui usia
kandungan tar di dalam rokok elektrik
perilaku merokok pada wanita perokok
tetapi rokok elektrik sudah menjadi gaya
elektrik di Kota Samarinda peneliti
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 358
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

membagikan kepada 100 orang responden Menurut (Mulyadi, 2007) bahan –


dan didapatkan hasil sebagai berikut: bahan kimia yang dikandung rokok terdiri
dari Nicotin, C0 (Karbon monoksida) dan Tar.
Tabel 1. Survei Perilaku Merokok Berdasarkan Bahan – bahan kimia yang terkandung
Katagori Dewasa Awal Pada Wanita di dalam rokok tersebut dapat menimbulkan
Samarinda berbagai macam penyakit seperti sesak
No Usia Jumlah Persentase nafas, sakit jantung bahkan kanker dapat
1. 18 tahun 7 7% juga memacu kerja dari susunan saraf pusat
2. 19 tahun 17 17% dan susunan saraf simpatis sehingga
3. 20 tahun 15 15% mengakibatkan tekanan darah meningkat
4. 21 tahun 19 19% dan detak jantung bertambah cepat
5. 22 tahun 11 11% Urgensi pada penelitian ini adalah
6. 23 tahun 10 10% meningkatnya perokok wanita yang
7. 24 tahun 11 11%
menggunakan rokok elektrik di Kota
8. 25 tahun 10 10%
Samarinda. Perokok wanita lebih menyukai
Total 100 100%
rokok elektrik karena rokok elektrik
Sumber : pembagian survei (screening) oleh
peneliti, 2019 menghasilkan uap yang banyak ketimbang
asap rokok biasa dan tampak lebih elegan.
Dari hasil survei diatas diketahui Perokok wanita di Kota Samarinda sangat
persentase tertinggi terdapat pada usia 21 cepat mengikuti perubahan - perubahan
tahun dengan jumlah persentase 19 persen, yang baru yang merasa lebih fokus dalam
pada usia 19 tahun dengan persentase 17 mengerjakan hal atau suka memainkan
persen, pada usia 20 tahun dengan asap. Perokok wanita yang menggunakan
persentase 15 persen, pada usia 22 tahun rokok elektrik banyak di temukan di tempat
dan 24 tahun memiliki persentase yang umum seperti pusat pembelanjaan, rumah
sama yaitu 11 persen, pada usia 25 tahun makan, kafe, tempat wisata, dan tempat
dengan persentase 10 persen dan jumlah hiburan (karaoke). Hal tersebut bedasarkan
persentase terendah pada usia 18 tahun pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
dengan persentase 7 persen. Istiqomah, Cahyo & Indraswati (2016) di
Masa usia dewasa awal adalah masa Kota Semarang menunjukkan sebagian
yang berat karena merupakan periode besar responden yang merokok elektrik
penyesuaian diri terhadap pola kehidupan pada wanita dalam kategori tinggi dan
baru harapan sosial baru. Penyesuaian diri bekerja sebagai wirausaha dan memiliki
terhadap kondisi ini menjadikan masa penghasilan dan memiliki pengetahuan
dewasa awal merupakan suatu periode kurang tentang rokok elektrik, memiliki
khusus dan sulit dari rentang hidup sifat positif, termotivasi menggunakan
seseorang. Wanita pada masa dewasa awal rokok elektrik dan kemudahan akses
diharapkan dapat memainkan peran baru, membeli isi ulang rokok elektrik serta
seperti peran sebagai istri, orangtua, kurang memiliki dukungan dari keluarga
pencari nafkah, dan mengembangkan sikap, dan dari dukungan kelompok sehingga gaya
keinginan serta nilai - nilai baru sesuai hidup perilaku merokok elektrik di Kota
dengan tugas perkembangannya. Perilaku Semarang cukup tinggi. Dari berbagai
merokok terjadi karena pengaruh permasalahan di atas, peneliti tertarik
lingkungan sosial, teman sebaya, orangtua, untuk melakukan penelitian dengan judul
dan media (Sukendro, 2007). “pengaruh gaya hidup dan health locus of
control terhadap perilaku merokok pada
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 359
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

wanita perokok elektrik di Kota health locus of control. Adapun faktor –


Samarinda”. faktor yang mempengaruhi health locus of
Menurut Aula (2010) perilaku control menurut Schultz dan Schultz (2005)
merokok merupakan sebuah aktivitas yang mengungkapkan bahwa yaitu faktor usia
berdasarkan perspektifnya masing – masing dan faktor jenis kelamin dan status rasio
baik ditinjau dari sudut pandang ekonomi.
kedokteran, lingkungan, ekonomi dan
agama, sebagian besar mengarahkan METODE PENELITIAN
bahwa merokok memiliki dampak negatif Bagian metode memuat penjelasan
baik bagi diri sendiri maupun orang lain di tentang desain penelitian, subjek penelitian,
sekitarnya. Aspek – aspek perilaku merokok metode pengumpulan data, prosedur
yang digunakan dalam penelitian ini intervensi, dan teknik analisis data.
mengacu pada pendapat menurut Aula
(2010) yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas Desain Penelitian
psikologis, dan intensitas merokok cukup Desain penelitian yang digunakan
tinggi. Adapun faktor – faktor yang adalah dengan menggunakan penelitian
mempegaruhi perilaku merokok menurut kuantitatif. Berdasarkan penelitian ini,
Aula (2010) yaitu : faktor sosial, faktor peneliti menggunakan rancangan penelitian
psikologis, faktor genetik dan faktor iklan. regresi. Penelitian regresi yaitu cara untuk
Menurut Wells dan Tigert (2005) gaya mengukur besarnya pengaruh antara
hidup merupakan sebuah pola hidup, beberapa variabel terhadap satu buah
penggunaan uang dan waktu yang dimiliki variabel.
seseorang. Aspek – aspek gaya hidup
menurut Wells dan Tigert (2005) Subjek Penelitian
mengemukakan bahwa terdapat tiga aspek Teknik penentuan sampel yang
dalam gaya hidup diantaranya adalah minat, digunakan yaitu purposive sampling yaitu
aktivitas dan opini. Adapun faktor – faktor teknik untuk menentukan sampel penelitian
yang mempengaruhi gaya hidup menurut dengan beberapa pertimbangan tertentu
Armstrong (2009) mengungkapkan bahwa yang bertujuan agar data yang diperoleh
terdapat dua faktor yaitu faktor internal nantinya lebih bisa representative atau
dan faktor eksternal. Faktor internal terwakili (Sugiyono, 2015). Peneliti
meliputi sikap, pengalaman dan menentukan sampel dalam penelitian ini
pengamatan, kepribadian, konsep diri, berdasarkan karakteristik yaitu :
motif dan persepsi sedangkan faktor 1. Wanita Usia Dewasa
eksternal meliputi kelompok, keluarga dan Menurut Levinson (dalam Upton, 2012)
kelas. rentang hidup dapat dibagi menjadi
Menurut Wallston dan Wallston empat musim, yaitu pramasa dewasa,
(2005) health locus of control adalah sebuah masa dewasa awal, masa dewasa
tingkat keyakinan individu bahwa pertengahan, dan masa dewasa akhir.
kesehatan mereka dipengaruhi oleh aspek Setiap musim berlangsung selama 20 - 25
internal dan eksternal. Aspek – aspek tahun. Penelitian ini mengambil subjek
menurut Wallston dan Wallston (2005) masa dewasa awal dengan rentang usia
mengemukakan bahwa terdapat tiga aspek 20 - 40 tahun dimana pada masa ini
dalam health locus of control diantaranya : individu dianggap siap secara emosional
internal health locus of control, powerfull dalam menjalani pernikahan.
other health locus of control dan change
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 360
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

2. Perokok Aktif Menggunakan Rokok HASIL PENELITIAN


Elektrik Tujuan dari penelitian yakni untuk
Perokok aktif yang merokok dengan melihat apakah terdapat pengaruh gaya
menggunakan rokok elektrik atau vape. hidup dan health locus of control terhadap
Pada penelitian ini sampel yang diambil perilaku merokok pada wanita perokok
adalah wanita perokok elektrik di Kota elektrik di Kota Samarinda. Didapatkan
Samarinda sebanyak 100 orang. dengan nilai F = 68.355 R2 = 0.585, dan p =
0.000. Ini menandakan terdapat pengaruh
Metode Pengumpulan Data antara gaya hidup dan health locus of
Dalam pengumpulan data ini metode control terhadap perilaku merokok pada
yang digunakan adalah skala. Penelitian ini wanita perokok elektrik di kota Samarinda.
menggunakan metode try out terpakai, try
out terpakai atau uji coba terpakai PEMBAHASAN
sebagaimana dijelaskan Hadi (2006) bahwa
hasil uji cobanya langsung digunakan untuk Berdasarkan uji kontribusi pengaruh
menguji hipotesis. Penelitian ini (R2) gaya hidup dan health locus of control
menggunakan skala tipe likert digunakan terhadap perilaku merokok adalah sebesar
untuk mengukur sikap, pendapat 0.585, hal ini menunjukkan bahwa 58.50
danpersepsi seseorang atau sekelompok persen dari variasi perilaku merokok dapat
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, dijelaskan oleh gaya hidup dan health locus
2015). Skala yang digunakan dalam of control, sedangkan sisanya dengan nilai
penelitian ini adalah skala perilaku 41.50 persen dijelaskan oleh variabel lain
merokok, skala gaya hidup dan skala health atau sebab - sebab lain yang tidak diteliti
locus of control. dalam penelitian ini. Faktor - faktor lain
yang mendukung perilaku merokok pada
Teknik Analisis Data wanita seperti faktor biologis, lingkungan,
Teknik analisis data yang digunakan karakteristik personal, keluarga dan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi psikologis (Adistie, Pahria, Prawesti dan
ganda untuk mengetahui seberapa besar Safariah, 2015).
pengaruh dan kemampuan prediksi kedua Berdasarkan hasil karakteristik
variabel bebas (gaya hidup dan health locus responden didapatkan data yaitu subjek
of control) terhadap variabel terikat pada penelitian di Kota Samarinda
(perilaku merokok). Sebelum uji hipotesis didominasi pada usia 21 tahun. Menurut
ini akan dilakukan, maka akan terlebih Papalia, Olds dan Feldman (2009) individu
dahulu dilakukan uji deskripstif dan uji yang mulai beranjak dewasa, berusia 18 – 25
asumsi yang meliputi uji normalitas, uji tahun kemungkinan untuk merokok lebih
lineritas, uji multikolinieritas, uji besar dibandingkan dengan usia di
homoskedastisitas dan uji auto korelasi kelompok lain. Masa beranjak dewasa
sebagai syarat dalam penggunaan analsis merupakan periode adaptasi terhadap
regresi. Keseluruhan teknik analisis data tugas - tugas kehidupan baru dan harapan -
dalam penelitian ini menggunakan analisis harapan sosial baru, adaptasi ini menjadikan
statistik dengan program komputer SPSS periode ini, suatu periode khusus dan sulit
(Statistical Package For Social Sciences) Versi dari rentang hidup seseorang (Hurlock,
24.00 for windows. 2012).
Pada hasil analisis regresi model
sederhana menunjukkan bahwa terdapat
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 361
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

pengaruh positif yang signifikan antara sebaliknya apabila perilaku merokok


gaya hidup terhadap perilaku merokok diyakini sebagai perilaku yang tidak
dengan nilai beta = 1.230, t = 10.147, dan p = membahayakan kesehatannya, maka
0.000. Bedasarkan hasil tersebut terdapat individu tersebut akan bersikap positif
pengaruh yakni semakin tinggi perilaku terhadap perilaku merokok.
gaya hidup pada wanita perokok elektrik Pada hasil uji deskriptif menunjukkan
sehingga semakin berpengaruh pula bahwa sebagian besar subjek wanita
terhadap peningkatan perilaku perokok elektrik di Kota Samarinda berada
merokoknya. Hal tersebut menjadi sebuah pada tingkat perilaku merokok yang tinggi
dasar terjawabnya hipotesis kedua ditunjukkan pada mean empirik 67.79 yang
penelitian ini, yaitu ada pengaruh gaya lebih tinggi dari mean hipotetik 57.5 dengan
hidup terhadap perilaku merokok pada kategori yaitu tinggi. Pada skala perilaku
wanita perokok elektrik di Kota Samarinda. merokok yang telah terisi didapatkan nilai
Penelitian yang dilakukan oleh Lubis, SD empirik 8.090 lebih rendah dari nilai SD
Rochadi & Lubis (2012) yang mendukung hipotetik 11.5 dengan hasil kategori tinggi.
gaya hidup dengan perilaku merokok cukup Hal ini membuktikan bahwa subjek berada
tinggi. Perokok berat membuktikan adanya pada kategori tingkat perilaku merokok
kekurangan dalam menyatakan gaya hidup yang tinggi. Pada skala gaya hidup yang
sehat dan menunjukkan kurangnya minat telah terisi diperoleh mean empirik dengan
yang berfokus pada masalah dan kelebihan nilai 59.94 lebih tinggi dari mean hipotetik
pada cara gaya hidup yang berpotensi dengan nilai 55. Pada skala gaya hidup yang
disfungsional, seperti penolakan, telah terisi didapatkan nilai SD empirik
pengalihan, melepaskan emosi, dan 6.263 lebih rendah dari nilai SD hipotetik 11
penggunaan alkohol atau obat - obatan. dengan kategori yaitu tinggi. Hal ini
Kemudian hasil analisis regresi model membuktikan bahwa subjek berada pada
bertahap pada health locus of control kategori tingkat gaya hidup yang tinggi.
terhadap perilaku merokok pada wanita Pada skala health locus of control yang telah
perokok elektrik menunjukkan bahwa terisi diperoleh mean empirik dengan nilai
terdapat pengaruh yang signifikan dengan 62.16 lebih tinggi dari mean hipotetik
nilai beta = -1.416, t = -11.678, dan p = 0.000. dengan nilai 57.5. Skala health locus of
Pengaruh negatif bermakna semakin control yang telah terisi diperoleh SD
menurunnya health locus of control pada empirik dengan nilai 7.901 lebih rendah dari
wanita perokok elektrik maka akan SD hipotetik dengan nilai 11.5 dengan
berpengaruh terhadap peningkatan kategori yaitu tinggi. Hal ini membuktikan
perilaku merokoknya. Hal tersebut menjadi bahwa subjek berada pada kategori tingkat
sebuah dasar terjawabnya hipotesis ketiga health locus of control yang tinggi.
penelitian ini yaitu, ada pengaruh health Berdasarkan hasil analisis regresi
locus of control terhadap perilaku merokok parsial dapat dilihat pada tabel
pada wanita perokok elektrik di Kota menunjukkan bahwa aspek minat (X1)
Samarinda. Hal tersebut didukung oleh dengan aspek aktivitas fisik (Y1)
penelitian Ifah (2018) menunjukkan ketika menghasilkan koefisien = 0.371, T hitung =
seorang individu meyakini akan perilaku 4.209 lebih besar dari T tabel = 1.984 dan
merokok adalah merupakan perilaku yang nilai P = 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa
dapat membahayakan kesehatannya, maka aspek minat (X1) memiliki pengaruh
individu tersebut akan bersikap negatif signifikan dengan aspek aktivitas fisik (Y1).
terhadap perilaku merokok namun, Yang artinya semakin tinggi minat wanita
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 362
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

perokok elektrik semakin tinggi pula menjadi faktor resiko munculnya penyakit
aktivitas fisik pada wanita perokok elektrik. tertentu (Yesa & Nawangsih, 2017).
Menurut Kasali (2006) mengemukakan Berdasarkan hasil analisis regresi
bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku parsial dapat dilihat pada tabel
seseorang yang akhirnya menentukan menunjukkan bahwa aspek minat (X1)
pilihan - pilihan konsumsi seseorang. Gaya dengan aspek intensitas merokok cukup
hidup menggambarkan minat apa yang tinggi (Y3) menghasilkan koefisien = 0.722,
menjadi kebutuhan dalam hidup seseorang T hitung = 6.181 lebih besar dari T tabel =
(Kotler, 2002). Hal ini diperkuat dengan 1.984 dan nilai P = 0.000. Hal ini
wawancara kepada 2 orang subjek yaitu menunjukkan bahwa aspek minat (X1)
subjek AB, subjek AC yang mengatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan
bahwa merokok dengan rokok elektik atau dengan aspek intensitas merokok cukup
vape sudah menjadi model gaya hidup di tinggi (Y1). Yang artinya semakin tinggi
jaman sekarang di kota Samarinda. Kedua minat wanita perokok elektrik semakin
Subjek AB dan AC mengatakan mereka tinggi pula intensitas merokok cukup tinggi
memiliki komunitas perokok elektrik di Kota pada wanita perokok elektrik. Hal ini
Samarinda yang dimana mereka sering menunjukkan semakin tinggi strategi yang
melakukan kegiatan atau sekedar digunakan berupa perilaku menghindar
berkumpul kumpul bersama perokok atau melarikan diri dari masalah dan situasi
wanita lainnya ditempat – tempat stres, maka semakin tinggi intensitas
nongkrong dimana komunitas tersebut merokok seseorang.
bernama vaponizer Samarinda. Berdasarkan uji analisis model akhir
Berdasarkan hasil analisis regresi yang dapat dilihat pada tabel menyatakan
parsial dapat dilihat pada tabel bahwa hasil nilai regresi model akhir aspek
menunjukkan bahwa aspek minat (X1) aktivitas fisik (Y1) pada variabel perilaku
dengan aspek aktivitas psikologis (Y2) merokok dengan aspek minat (X1) pada
menghasilkan koefisien = 0.984, T hitung = variabel gaya hidup dan aspek change
13.932 lebih besar dari T tabel = 1.984 dan health locus of control (X6) pada variabel
nilai P = 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa health locus of control mendapatkan hasil F
aspek minat (X1) memiliki pengaruh =16.012, R2 = 0.284, dan P =0.000. Ini berarti
signifikan dengan aspek aktivitas psikologis aspek minat dan change health locus of
(Y2). Yang artinya semakin tinggi minat control berpengaruh signifikan dengan
wanita perokok elektrik semakin tinggi pula aspek aktivitas fisik. Hal ini berarti bahwa
aktivitas psikologis pada wanita perokok semakin tinggi penilaian para wanita
elektrik. Hal ini menunjukkan semakin perokok bahwa sebuah takdir dan
rendah persepsi individu untuk terserang keberuntunganlah yang dapat mengontrol
suatu penyakit yang diakibatkan karena kesehatan mereka maka mereka akan
merokok, maka semakin tinggi perilaku memiliki keinginan yang tinggi untuk
merokoknya untuk mendapatkan mengendalikan perilaku merokok mereka
ketenangan, meningkatkan konsentrasi dan pada situasi-situasi eksternal dalam diri
kepercayaan diri, serta menghilangkan mereka seperti mampu menahan diri untuk
kebosanan dan kesepian. Perilaku merokok tidak merokok pada saat diajak teman
pada perokok berat di Kota Bandung merokok atau pada saat bersama teman
berada dalam kategori persepsi keparahan yang merokok.
lemah yaitu tidak meyakini bahwa perilaku Selanjutnya hasil regresi model akhir
merokok merupakan perilaku yang dapat aspek aktivitas psikologis (Y2) pada variabel
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 363
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

perilaku merokok dengan aspek minat (X1) kebutuhan dalam hidup seseorang (Kotler,
pada variabel gaya hidup, aspek internal 2002).
health locus of control (X4) pada variabel Hasil penelitian yang dilakukan Lyon
health locus of control dan aspek change (2014) hasil empat puluh empat artikel
health locus of control (X6) pada variabel disertakan dalam analisis ini. Aerosol rokok
health locus of control mendapatkan hasil F elektrik mungkin mengandung propilen
=130.149, R2 = 0.803, dan P =0.000. Ini glikol, gliserol, perasa, bahan kimia lainnya
berarti aspek minat, internal health locus of dan biasanya nikotin. Propilen glikol dan
control dan change health locus of control gliserol yang mengandung aerosol
berpengaruh signifikan dengan aspek menghasilkan iritasi mulut dan tenggorokan
aktivitas psikologis. Pada penelitian ini dan batuk kering. Tidak data tentang efek
ditemukan bahwa ternyata wanita perokok inhalasi penyedap teridentifikasi. Data
elektrik di kota samarinda memiliki internal tentang efek kesehatan jangka pendek
health locus of control yang tinggi. Hal ini terbatas dan tidak ada data yang memadai
berarti mereka memiliki kontrol yang besar tentang efek jangka panjang. Paparan
terhadap kejadian dalam hidupnya dan aerosol mungkin terkait dengan
kualitas kesehatannya berdasarkan apa pernapasan gangguan fungsi, dan kadar
yang mereka lakukan dalam merawat dan kotinin serum mirip dengan yang ada pada
menjaga kesehatan tersebut. perokok tradisional. Tinggi konsentrasi
Pada hasil regresi model akhir aspek nikotin dari beberapa produk meningkat
intensitas merokok cukup tinggi (Y3) pada risiko paparan bagi non-pengguna,
variabel perilaku merokok dengan aspek terutama anak - anak. Itu bahaya paparan
minat (X1) pada variabel gaya hidup, aspek aerosol tangan kedua dan ketiga belum
internal health locus of control (X4) pada dievaluasi secara menyeluruh. Bukti ilmiah
variabel health locus of control dan aspek tentang manusia efek kesehatan dari rokok
change health locus of control (X6) pada elektrik terbatas. Sedangkan rokok elektrik
variabel health locus of control aerosol mungkin mengandung lebih sedikit
mendapatkan hasil F =29.282, R2 = 0.478, racun daripada rokok merokok, studi yang
dan P =0.000. Ini berarti aspek minat, mengevaluasi apakah rokok elektrik lebih
internal health locus of control dan change sedikit berbahaya daripada rokok tidak
health locus of control berpengaruh meyakinkan. Beberapa bukti menyarankan
signifikan dengan aspek intensitas merokok bahwa penggunaan rokok elektrik dapat
cukup tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi memfasilitasi merokok penghentian, tetapi
model akhir pada (Y1), (Y2) dan (Y3) data definitif kurang.
didapatkan hasil bahwa aspek minat (X1) Tidak ada rokok elektrik telah
berpengaruh sangat signifikan terhadap disetujui oleh Food Druck Administration
perilaku merokok, minat yaitu kesukaan (FDA) sebagai bantuan penghentian.
terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan Masalah dan masalah lingkungan terkait
lainnya dan mendorong seseorang untuk non-pengguna eksposur ada. Dampak
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika kesehatan rokok elektrik, untuk pengguna
orang tersebut bebas memilih. Menurut dan publik, tidak dapat ditentukan dengan
Kasali (2006) mengemukakan bahwa gaya data yang tersedia saat ini. Dalam penelitian
hidup mempengaruhi perilaku seseorang saya ini tidak terlepas dari kelebihan dan
yang akhirnya menentukan pilihan – pilihan kekurangan pada hasil penelitian ini masih
komsumsi seseorang. Gaya hidup terdapat aitem pada skala yang tidak sesuai
menggambarkan minat apa yang menjadi sehingga masih harus teliti dalam melihat
Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 364
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

aitem pada skala sehingga hasil yang siperokok maupun orang - orang
didapat kurang mendalam. disekitar, wanita perokok dapat
mengubah gaya hidup menjadi lebih
SIMPULAN DAN SARAN sehat dengan niat yang sungguh -
sungguh untuk berhenti merokok,
Berdasarkan pada hasil penelitian dan
berpikir positif dan memperbanyak
pembahasan maka dapat disimpulkan
kegiatan positif pada wanita misalnya
sebagai berikut:
mempercantik diri, berolah raga,
1. Terdapat pengaruh yang signifikan
mencoba hal baru dalam memasak,
antara gaya hidup dan health locus of
berkebun, ke tempat – tempat wisata
control terhadap perilaku merokok pada
atau traveling agar lebih membuka
wanita perokok elektrik di Kota
wawasan serta menghindari area asap
Samarinda.
rokok sebagai kontrol kesehatan pada
2. Terdapat pengaruh antara health locus of
diri mengingat wanita sangat rentan
control terhadap perilaku merokok pada
dalam penyakit seperti kanker dan
wanita perokok elektrik di kota
reproduksi.
Samarinda. Artinya menunjukan kearah
2. Bagi Masyarakat
yang positif, yakni semakin tinggi health
Diharapkan kepada masyarakat
locus of control pada wanita maka
mengetahui dampak dari rokok yang
semakin rendah pula perilaku merokok
membahayakan kesehatan pada perokok
pada wanita di kota Samarinda dan
aktif, sehingga dapat memotivasi diri
begitu pula sebaliknya, bila health locus
sendiri atau memotivasi orang lain yang
of control pada wanita perokok semakin
merokok agar dapat berhenti merokok
rendah maka semakin tinggi pula
atau setidaknya mengurangi perilaku
perilaku merokok pada wanita perokok
rokok.
elektrik di kota Samarinda.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
3. Terdapat pengaruh antara gaya hidup
Dapat mengembangkan penelitian di
terhadap perilaku merokok pada wanita
kota lain karna perilaku merokok pada
perokok elektrik di Kota Samarinda.
wanita juga sudah berkembang dengan
Artinya menunjukkan arah yang negatif,
pesat di kota - kota besar lainnya supaya
yakni semakin tinggi gaya hidup maka
dapat mengetahui perbedaan -
semakin tinggi pula perilaku merokok
perbedaan dari subjek penelitian agar
pada wanita perokok elektrik di kota
data yang didapat semakin mendalam
Samarinda.
sehingga dapat melengkapi hasil
penelitian selanjutnya.
Saran
Berdasarkan hasil peneltian, maka
DAFTAR PUSTAKA
dapat dikemukakan saran sebagai berikut :
1. Bagi Wanita Perokok Adistie, F., Pahria, Pahria., Prawesi, A., &
Diharapkan kepada para perokok Safariah, T. D. (2015). Faktor – faktor
khususnya wanita untuk mengurangi yang mendukung perilaku merokok
bahkan menghentikan kebiasaan mahasiswa. Jurnal Keprawatan Aisyah.
merokok untuk kepentingan diri sendiri JKA. 2(1), 81-93
maupun kepentingan bersama. Armstrong, S. (2009). Pengaruh rokok
Mengingat kebiasaan merokok banyak terhadap kesehatan. Jakarta : Arcan
memberikan dampak negatif bagi

Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 365
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)
PSIKOBORNEO Volume 9 No 2 Juni 2021: 357-366

Aula, L. E. (2010). Stop merokok. Jogjakarta: Mulyadi, R.S., & Qurotul, U. (2007). Faktor -
Garailmu. faktor yang mempengaruhi perilaku
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. merokok pada remaja putri. Skripsi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta:Universitas Islam
. (2016). Metode Penelitian. Indonesia
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Nurjanah, N., & Rahmatika, R., (2017).
Caponneto, P., Campagna, D., Papale, G., Hubungan antara health locus of
Russo, C., & Polosa, R. (2012). The control dan self-efficacy pada
emerging phenomenon of electronic mahasiswa keperawatan. Jurnal
cigarette. Journal Ekspert Rev Respir Psikologi Universitas YARSI. 3( 2)
Medical. 6(1), 63-74 Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D.
Hadi, S. (2006). Metodologi research II. (2009). Human development:
Jakarta: Andi Ofset. Perkembangan Manusia Buku 2 (Edisi
Hurlock, E. B. (2012). Psikologi ke-10). Jakarta: Salemba Humanika.
perkembangan: Suatu Pendekatan Sarafino, E. P. (2011). Health
Sepanjang Rentang Kehidupan Psychologi:Biopsychocial Interactions
(Edisi 5). Jakarta : Erlangga. (7th edition). Amerika Serikat:
Kasali, R. (2006). Pop Marketing dalam John wiley & Sons
konteks pemasaran Indonesia. Schultz, D., Schultz, S E. (2005). Theory of
Gramedia Pustaka Utama. personality. United States of
Jakarta America: Thomson Wadsworth.
Komalasari, D. Helmi, A. F. (2000). Faktor - Sugiyono. (2015). Metode penelitian
faktor penyebab perilaku merokok pendidikan pendekatan kuantitatif,
pada remaja. Jurnal Psikologi kualitatif, dan R & D. Bandung:
Universitas Gadjah Mada. 3(1) Alfabeta.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Sukendro, Suryo. (2007). Filosofi rokok:
pemasaran: analisis, perencanaan, Sehat tanpa berhenti rokok.
implementasi dan kontrol. Jakarta: PT. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Prehalindo. Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip- Jakarta : Erlangga
prinsip pemasaran (edisi ke-1). Wallston, K. A. (2005). The validity of
Erlangga. Jakarta multidimentional health locus of
Lubis, V, Rochadi, R & Lubis, N. (2012). control scales. Journal of Health
Pengaruh gaya hidup terhadap Psychology. 10(5), 623-631
perilaku merokok pada mahasiswi Wells, W.D & Tigert, D.J. (2005). Attitudes,
sekolah tinggi ilmu ekonomi harapan interests dan opinions. Journal of
Medan tahun 2012. Jurnal Sekolah adverstising research. 11(1), 27-35
Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Yesa, Y. K., & Nawangsih, E. (2017). Studi
Medan. 1(1) deskriptif di kota Bandung mengenai
Lyon, P. C. (2014). Electronic health belief pada perokok berat.
cigarettes:human health effects. Spesia. 3(2), 342-347.
Journal Psychology. 23, 36-40

Gaya Hidup dan Health Locus Of Control Terhadap Perilaku Merokok Pada Wanita Perokok Elektrik 366
(Novita Asriani Purba1, Rini Fitriani Permatasari2)

Anda mungkin juga menyukai