Docx
Docx
MAKALAH
Diselesaikan sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Isna C 301 13 028
Yustianingsi C 301 13 029
Iin Riscayanthi Noerstan C 301 13 037
Fitri Insiani C 301 13 045
Nikmatus Sholikah C 301 13 047
Ayudya Arumsari C 301 13 048
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmat yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Analisis Laporan Keuangan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok. Selain itu, makalah
ini juga merupakan output dari mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang telah
dipelajari dalam proses belajar mengajar di kampus.
Telah disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, diharapkan adanya kritik dan saran dari pihak pembaca demi
penyempurnaan penulisan yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peminjam awalnya menerima sejumlah uang dari pemberi hutang yang akan
dibayar kembali, seringkali dalam bentuk angsuran berkala, kepada pemberi
hutang. Jasa ini biasanya diberikan dengan biaya tertentu yang disebut sebagai
bunga terhadap hutang. Pihak peminjam dapat juga memperoleh batasan-batasan
yang diberikan dalam bentuk syarat pinjaman.
Di dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar kata pinjaman bahkan
sebagai pelaku dalam dalam melakukan pinjaman atau kredit. Pinjaman yaitu
salah satu bentuk hutang baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang
kepada pihak yang meminjamkan (kreditur) dengan melamirpakan jaminan
maupun hanya berdasarkan kepercayaan saja (tanpa jaminan).
Pada umumnya pinjaman yang diberikan pihak kreditur kepada pihak yang
membutuhkan (debitur) akan membebankan sejumlah perjanjian yang
memberikan keuntungan atau manfaat bagi kedua belah pihak, dimana pihak
pertama (kreditur) akan memperoleh kelebihan dari pokok pinjaman yang
diberikan dalam bentuk bunga maupun sebutan lainnya, sementara bagi pihak
kedua akan memperoleh manfaat fasilitas pinjaman yang bisa ia gunakan sesuai
dengan peruntukan yang diinginkan tentunya dengan membayar pokok pinjaman
ditambah dengan biaya bunga yang dibebankan kepadanya.
1
Pinjaman atau hutang ditinjau dari segi pelunasannya dikelompokkan
menjadi tiga kategori yakni (1) Hutang jangka pendek/kurang dari satu tahun
(hutang lancar) yaitu hutang yang umurnya kurang dari satu tahun dan
frekuensinya sangat sering, (2) Hutang jangka waktu menengah/ Medium Term
Note (MTN) yaitu surat hutang yang jangka waktu pelunasannya antara 5 tahun
sampai dengan 10 tahun tetapi masanya bisa saja dalam satu tahun, (3) Hutang
jangka panjang yaitu hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada
pihak ketiga dengan waktu pelunasannnya di atas 10 tahun.
2
Berdasarkan uraian di atas mengenai pentingnya analis pemberian pinjaman
atau kredit, maka penulis tertarik untuk menyusun suatu makalah dengan judul
“Analisis Pemberian Pinjaman”.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
mengenai perusahaan kecil. Perusahaan pe-rating lain seperti Standard &
Poors memberi rangking surat-surat berharga dengan nilai-nilai seperti
AAA (untuk yang paling rendah risikonya). Informasi semacam ini bisa
dipakai dalam analisis pinjaman.
5. Informasi Pasar Modal. Beberapa informasi dari pasar modal seperti harga
saham, volume penjualan bisa dipakai sebagai informasi tambahan dalam
analisis pinjaman. Laporan dari perusahaan broker bisa memberi informasi
mengenai kualitas manajemen dan perkembangan-perkembangan masa
mendatang.
6. Laporan Industri dan Ekonomi secara Umum. Laporan asosiasi
perdagangan, peramalan ekonomi yang dibuat oleh ekonom, laporan dari
lembaga-lembaga pemerintah, laporan dari Biro Pusat Statistik mengenai
uang beredar, pendapatan nasional, dan inflasi bisa dipakai untuk
menganalisis pinjaman.
Tahapan dalam proses pinjaman mencakup tiga hal :
1. Persetujuan Pinjaman.
2. Monitor Pinjaman.
3. Pelunasan Pinjaman.
Rating
Kategori Ketentuan
Aaa Aa A Baa Ba B
Ketentuan Afirmasi (Penguat)
1. Menydiakan laporan keuangan tahunan
50% 66% 100% 100% 100% 100%
yang diaudit
2. Menyediakan laporan kuartalan 33 100 100 80 50
5
3. Mempunyai sistem akuntansi yang
17 9 40 50
sesuai dengan GAAP (PAI)
4. Memperbolehkan akses ke catatan
25 18 50
perusahaan di file bank
5. Mempunyai asuransi 50 82 100 100
Ketentua Negatif
1. Modal Kerja Minimum 67% 83% 91 60% 75%
2. Rasio lancar minimum 33 27 60 100
3. Modal saham minimum 17 27 40 75
4. Batasan penggunaan hutang 33 73 100 100
5. Pembatasan kepada merger dan
50% 33 67 82 100 100
konsolidasi
6. Pembatasan kepada deviden 50 91 60 100
7. Pembatasan penjualan saham dan hutang
50 33 64 60 75
anak perusahaan
8. Pembatasan pada penjualan bagian
67 67 82 100 100
penting suatu asset.
6
Rata-
Rasio Keuangan Rata
Rating
1. Hutang/Modal Saham 8,71
2. Rasio Lancar 8,25
3. Aliran Kas/Proporsi Hutang Jangka Panjang yang jatuh tempo tahun
8,08
ini
4. Fixed charged Coverage 7,58
5. Profit margin bersih sesudah pajak 7,56
6. Bunga bersih yang diperoleh 7,5
7. Profit Margin bersih sebelum pajak 7,43
8. Degree of Financial Leverage 7,33
9. Perputaran Persediaan dalam hari 7,25
10. Perputaran Piutang Dagang (hari) 7,08
Catatan :
% dimasukkan dalam
Rasio Keuangan
perjanjian kredit
1. Hutang/Modal Saham 95,50%
2. Rasio Lancar 90
3. Rasio pembayaran dividen 70
4. Aliran kas/Proporsi Hutang Jangka Panjang yang
60,3
jatuh tempo tahun ini
5. Fixed Charged Coverage 55,2
6. Times Interest Earned 52,6
7. Degree of Financial Leverage 44,7
7
8. Saham/Aset 41
9. Aliran kas /Total Hutang 36,1
10. Rasio Quick 33,3
Dimana
DEi = (Hutang jangka panjang + hutang lancar)/Total Aset
FCCi = Dana dari operasi/ (Biaya bunga + komitmen biaya sewa + rata -
rata hutang yang akan lunas dalam jangka waktu tiga tahun)
SDi = Jumlah tahun yang berurutan perusahaan mengalami penurunan
penjualan.
8
Semakin tinggi skor Yi akan semakin besar resiko kredit. Arah dari masing-
masing koefisien sesuai dengan harapan kita: semakin tinggi hutang akan semakin
tinggi risiko kredit, semakin rendah dana dari operasi akan semakin tinggi risiko
kredit (tanda negatif), dan semakin lama (banyak) tahun penjualan yang menururn
akan semakin tinggi risiko kredit.
Akurasi dari model tersebut bisa di lihat berikut ini. Begitu juga akurasi
model tersebut dengan menggunakan kredit di luar sampel (uji validasi).
Sampel Sampel
Klasifikasi Kredit
Estimasi Validasi
Lancar 93% 94%
Diperhatikan Khusus 44% 29%
Substandar 80% 30%
Meragukan 60% 50%
Model tersebut memprediksi kredit lancar dengan cukup baik pada dua
kategori sampel, tetapi tidak begitu baik untuk tiga kategori kredit yang lainnya.
Model yang tidak begitu baik hasilnya tersebut disebabkan beberapa
kemungkinan: (1) Staf kredit menggunakan lebih dari tiga variabel yang
dibicarakan di atas (2) Data-data dalam model di atas tidak menunjukkan
hubungan yang sifatnya linear (3) Hanya sedikit terjadi keseragaman pendapat
antara para staf kredit mengenai variabel yang bisa masuk dalam model tersebut.
Presentase keseragaman pendapat yang rendah menunjukkan bahwa model linear
seperti diatas tidak tepat .
9
Tabel 14.3. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan rating
kredit oleh Dun & Bradstreet
10
Sejarah Satu tahun Tidak ada Jaminan yang Jaminan yang
setidak- minimum memadai terhadap memadai terhadap
tidaknya. 3 tahun jika kepemilikan kepemilikan
tahun lebih faktor lain
disukai. memuaska
Jumlah n jaminan
yang cukup yang
terhadap memadai
kepemilika terhadap
n kepemilika
n
Yang Pengalaman Jika baru, Mungkin Mungkin kurang
lainnya dalam pengalama kekurangan pengalaman
semua n pada pengalaman mempertimbangka
aspek pengelolaa mempertimbangka n pengaruh
manajemen n bisnis n pengaruh kegagalan
bisnis. yang kegagalan terhadap bisnis
Tidak ada sukses terhadap bisnis saat ini
kegagalan dimasa saat ini
bisnis lalu. Tidak
akhir-akhir ada
ini yang kegagalan
akan bisnis
berakibat akhir-akhir
buruk ini
terhadap
bisnis
Catatan : Faktor lain yang dipertimbangkan untuk penilaian ini termasuk : operasi
atau lokasi, catatan bank, informasi publik, faktor-faktor ekonomi secara umum,
kondisi industri atau lokal.
11
2.2. Masalah Dalam Penggunaan Model Kuantitatif
Analis kredit sering dihadapkan pada masalah apakah akan mempunyai data
yang banyak sehingga bisa memperoleh model yang paling baik atau mempunyai
data perusahaan-perusahaan yang relatif homogen dengan kaitannya dengan
atribut yang relevan terhadap pengambilan keputusan kredit. Salah satu cara yang
bisa ditempuh adalah membuat model untuk setiap industri, karena perusahaan-
perusahaan dalam setiap industri relatif homogen. Cara semacam ini bisa
mengendalikan kemungkinan perbedaan atribut antarindustri, tetapi cara ini akan
menghasilkan jumlah data yang kecil. Cara lain adalah dengan menggunakan
angka-angka relatif untuk menghilangkan heterogenitas data. Contoh berikut ini
memberikan ilustrasi penggunaan metode semacam diatas.
12
sistem seleksi yang ada saat ini. Sampel tersebut tidak mewakili nasabah yang
baru (calon). Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menerima
semua permintaan kredit, tanpa melakukan seleksi dengan menggunakan sistem
seleksi yang ada untuk periode waktu tertentu. Setelah itu analis menggunakan
data tersebut (yang terdiri dari kredit macet dan lancar) untuk membuat model.
Cara semacam ini tentunya akan sangat mahal. Cara lain dengan mengasumsikan
bahwa permintaan yang ditolak berarti semuanya diklasifikasikan sebagai “jelek”;
Alternatif ini mengasumsikan bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak
mempunyai kesalahan tipe II.
Masalah lain yang timbul adalah pemilihan variabel bebas dalam model.
Selama ini sama seperti masalah prediksi kebangkrutan, tidak ada teori yang bisa
dipakai untuk mengarahkan penelitian evaluasi kredit, atau menguji secara
empiris teori-teori tersebut. Alasan-alasan yang lebih pragmatis (misal untuk
memperbaiki pengambian keputusan) sering digunakan dalam penelitian ini,
bukan alasan yang bersifat akademis (seperti pembuktian suatu teori). Pemilihan
variabel bebas biasanya didasarkan pada beberapa hal:
1. Status rumah
13
2. Tabungan di Bank
3. Tujuan kredit
4. Persyaratan kredit (jumlah pembayaran bulanan)
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan dalam analisis kredit antara lain:
(1) Informasi dari nasabah itu sendiri, (2) Informasi dari file di bank, (3) Informasi
dari pihak internal, (4) Informasi dari pasar modal, (5) Informasi dari asosiasi
perdagangan, dan (6) Laporan industri dan ekonomi secara umum. Tahapan
proses pemberian pinjaman mencakup : (1) Persetujuan pemberian pinjaman, (2)
Monitoring pinjaman, dan (3) Pelunasan pinjaman. Ada beberapa ketentuan (baik
alternatif dan negatif) yang ditetapkan oleh bank dalam pengambilan keputusan
pemberian kredit. Ada beberapa rasio yang sering digunakan dalam pertimbangan
kredit. Analisis kredit bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi model kuantitatif
seperti model diskriminan.
3.2. Saran
Adapun saran-saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat
dalam menganalisis pemberian pinjaman pihak kreditur(pemberi pinjaman)
15
terhadap pihak debitur (penerima pinjaman) agar nantinya tidak terjadi kesalahan,
maka pihak-pihak atau petugas yang terlibat dalam proses permohonan kredit
harus tetap selektif memilih calon debitur untuk menghindari adanya kredit macet.
Apabila terjadi ketidakjelasan mengenai pengisian formulir permohonan kredit,
hendaknya dapat memberikan penjelasan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengisian formulir. Apabila terjadi penolakan atau ketidaklayakan permohonan
kredit, hendaknya segera disampaikan kepada calon debitur dengan penjelasan
yang terinci sehingga calon debitur dapat mengetahui secara jelas kenapa terjadi
penolakan atau ketidaklayakan permohonan kreditnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17