0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan3 halaman
1) Penelitian ini menggunakan metode HIRARC untuk menganalisis risiko keselamatan kerja di PT Sumber Rubberindo Jaya yang memproduksi ban sepeda motor.
2) Hasil analisis menunjukkan 24% aktivitas berisiko rendah, 48% sedang, dan 28% tinggi, terutama di area bahan baku, pencampuran, pemotongan, dan pengawetan.
3) Saran perbaikan yang diberikan meliputi perbaikan lantai, penyediaan APD, tanda kesel
1) Penelitian ini menggunakan metode HIRARC untuk menganalisis risiko keselamatan kerja di PT Sumber Rubberindo Jaya yang memproduksi ban sepeda motor.
2) Hasil analisis menunjukkan 24% aktivitas berisiko rendah, 48% sedang, dan 28% tinggi, terutama di area bahan baku, pencampuran, pemotongan, dan pengawetan.
3) Saran perbaikan yang diberikan meliputi perbaikan lantai, penyediaan APD, tanda kesel
1) Penelitian ini menggunakan metode HIRARC untuk menganalisis risiko keselamatan kerja di PT Sumber Rubberindo Jaya yang memproduksi ban sepeda motor.
2) Hasil analisis menunjukkan 24% aktivitas berisiko rendah, 48% sedang, dan 28% tinggi, terutama di area bahan baku, pencampuran, pemotongan, dan pengawetan.
3) Saran perbaikan yang diberikan meliputi perbaikan lantai, penyediaan APD, tanda kesel
Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya jurnal K3L Laboratorium dan Industri Vol & Hal Volume 3, halaman 421 sampai 426 Tahun 2015 Penulis Andreas Arif Gunawan GO dan Liem Yenny Bendatu Reviewer Fachrul Rozi Dewanto Iswara (161910101063) Tanggal 10 September 2018 Sumber http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/article/view/621
Abstrak PT Sumber Rubberindo Jaya adalah perusahaan yang memproduksi ban
sepeda motor. Perusahaan ini telah menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja tetapi dengan batasan dalam menyediakan alat pelindung diri. Saat ini, beberapa pelanggan ekspor membutuhkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai kondisi ekspor. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Metode HIRARC digunakan untuk menganalisis keselamatan dan kesehatan perusahaan. Hasilnya menunjukkan 24% kegiatan dikategorikan sebagai risiko rendah, 48% dikategorikan sebagai risiko sedang, 28% dikategorikan sebagai risiko tinggi. Ada 8 kegiatan risiko sedang dari semua daerah dan 9 kegiatan berisiko tinggi dari bahan baku, pencampuran, pemotongan, pembuatan drum, pengawetan. Usulan perbaikan diberikan untuk memperbaiki lantai, memberikan alat pelindung diri (sepatu keselamatan, helm) dan tanda keselamatan, jalur forklift dan berbagai hal lainnya. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan PT. Sumber Rubberindo Jaya Subjek Penelitian Subjek penelitian dari penelitian ini adalah karyawan PT. Sumber Rubberindo Jaya Metode Penelitian Menggunakan metode HIRARC. HIRARC merupakan proses mengidentifikasi bahaya (Hazard Identification) yang dapat terjadi dalam seluruh aktifitas yang terjadi diperusahaan, dimana melakukan penilaian risiko (Risk Assessment) dari bahaya tersebut lalu membuat pengendalian bahaya (Risk Control) tersebut agar dapat diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan mencegah terjadi kecelakaan Alasan dilakukan perusahaan ini belum bisa menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja penelitian ini secara sepenuhnya dimana masih terdapat minimnya alat pelindung diri pada pekerja, lantai yang tidak rata, tidak adanya pelindung pada bagian mesin, hingga jenis pekerjaan fisik sehingga membuat para pekerja dapat mengalami cedera atau sakit. Hal ini juga didukung dari adanya permintaan ekspor yang mewajibkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai syarat ekspor dari berbagai pelanggan. Langkah-Langkah A. Identifikasi bahaya dan Hazard B. Penilaian Resiko (Risk Assessment) C. Kontrol Resiko (Risk Control) D. Analisa E. Simpulan dan Saran Pembahasan & Sumber bahaya : Operator tidak ahli dalam mengendarai forklift Hasil Penelitian Risk ratting : resiko sedang Risk control : 1. Pelatihan operator forklift 2. Memberikan jalur forklift 3. Memberikan safety sign Analisa : 1. Pelatihan operator forklift Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Per .09/MEN/VII/2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkatdan Angkut pada Bab VI Pasal 35 bahwa perusahaan perlu membina secara mandiri bagi operator forklift. Jumlah training yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. PT. Sumber Rubberindo Jaya dapat mengadakan training khusus untuk operator forklift yang mereka 2. Memberikan jalur forklift Berdasarkan wawancara dengan PT. Sumber Rubberindo Jaya, hingga saat ini belum ada jalur khusus forklift, jalur forklift dibuat untuk meminimalkan kecelakaan kerja yang terjadi akibat forklift. Lebar jalur forklift 2 meter persegi
Gambar 2. Contoh denah jalur Forklift
3. Pemberian safety sign Pemberian safety sign pada area pabrik sangat penting dimana guna dari safety sign adalah untuk meminimalkan potensi bahaya dari hal – hal yang memungkinkan kecelakaan kerja pada area pabrik. Safety sign dalam hal ini agar pekerja mengetahui bahwa perlu adanya alat pelindung diri dan para pekerja lebih berhati – hati akan hal yang ada disekitarnya. Gambar 3. Contoh Safety Sign jalur forklift
Kelebihan Jurnal ini cukup jelas dalam menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan
K3L menggunakan metode HIRARC. Kekurangan Sumber permasalahan yang dibahas hanya tentang forklift saja. Permasalahan yang lain tidak di bahas juga. Dan sebaiknya menambahkan metode lain agar hasil dari penelitian bisa di bandingkan dan mendapatkan hasil yang maksimal.