Akibat Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh Elis
Akibat Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh Elis
Status gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang
digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi
kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status
gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga
menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Baik pada status gizi kurang maupun status
gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan oleh factor primer atau sekunder.
Factor primer: bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang
disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan,
kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah, dsb.
Factor sekunder: meliputi semua factor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak mampu sampai
di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi. Misalnya factor-faktor yg mengganggu
pencernaan, seperti gigi-geligi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna dan
kekurangan enzim.
Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa ang kurang.
Kekurangan gizi secara umum (makanan yang kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkkan gangguan pada proses:
- Pertumbuhan: anak2 tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat
pembakar, jika kekurangan, maka otot2 menjadi lembek dan rambut mudah rontok.
- Produksi tenaga berkurang, sehingga tubuh menjadi lemah, malas, dan produktivitas kerja
menurun.
- Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan antibody
berkurang, sehingga lebih mudah terserang infeksi.
- Struktur dan fungsi otak: kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Otak mencapai bentuk maksimalnya pada
usia 2 tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.
- Anak anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku tidak tenang,
mudah tersinggung, cengeng, dan apatis.
sumber: sunita almatsier. 2006. prinsip dasar ilmu gizi. jakarta: gramedia