Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ILMU BAHAN REKAYASA

MAKALAH BIOKERAMIK

KELOMPOK :

ASYIAH FAKHRUNNISA 21030117130164

YORDIANTO 20130117130117

M. ANIF SHOFA 21030117120025

M. MIFTAH NUR AHZAMI 21030117110003

SARASWATI 210301171

TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2018
PENDAHULUAN

Keramik adalah material logam dan non logam yang memiliki ikatan atom ionik atau
ikatan ionik dan ikatan kovalen. Keramik merupakan material padat, campuran
inorganik yang terdiri dari elemen-elemen metalik dan nonmetalik terikat
bersama melalui ikatan ionik atau kovalen. Sebagian besar keramik termasuk ke
dalam campuran-campuran seperti silika (SiO2) dan alumina (Al2O3). Bila
diproses secara tepat sehingga memiliki kemurnian tinggi, mereka menunjukkan
biokompatibilitas yang sempurna (satu fungsi dari insolubilitas
dan inertnesskimia) dan ketahanan wear yang tinggi (keras, licin, permukaan
hidrofilik). Sedangkan pengertian biokeramik adalah keramik yang digunakan untuk
kesehatan tubuh dan gigi pada manusia. (Sifat biokeramik antara lain tidak beracun, tidak
mengandung zat karsinogenik, tidak menyebabkan alergi, tidak menyebabkan radang,
memiliki biokompatibilitas yang baik dan tahan lama. Biokeramik memiliki peran penting
dan banyak digunakan didunia kesehatan atau kedokteran, sebagai contoh yaitu dental
implan, yaitu gigi yang terbuat dari bahan titanium berteknologo tinggi yang berfungsi
sebagai pengganti akar gigi asli yang hilang. Sehingga kami akan membahas tenang
biokeramik dalam makalah ini.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan tentang Biokeramik

2. Bagaimana klasifikasi Biokeramik

3. Bagaimana sifat dari biokeramik

4. Apa saja aplikasi Biokeramik


PEMBAHASAN

Penjelasan tentang biokeramik

Biomaterial sudah sejak lama digunakan. Pada zaman Mesir kuno dan Phoenic, gigi
yang lepas digantikan dengan gigi buatan yang diikatkan dengan kawat emas ke gigi yang
berada disebelahnya (Park et. Al, 2000) dan pada awal 1900-an, pelat tulang digunakan untuk
menyangga tulang yang patah dan untuk mempercepat penyembuhan tulang (Ben – Nissan,
2004).
Biomaterial menurut Black adalah material pasif yang digunakan dalam dunia kesehatan,
yang akan diinteraksikan dengan sistem biologi. Menurut William, biomaterial adalah
material yang digunakan pada sistem biologi untuk mengevaluasi, mengobati, atau mengganti
sel-sel, organ, atau fungsi tubuh. Dan menurut Park dan Bronzio adalah material sintetis yang
digunakan untuk mengganti bagian sistem atau fungsi tubuh yang dihubungkan langsung
dengan sel-sel hidup. Secara umum biomaterial dapat diartikan sebagai material yang
ditanam di dalam tubuh manusia untuk pengganti jaringan atau organ tubuh yang terserang
penyakit ataupun yang rusak atau cacat. Jenis material yang dapat digunakan yaitu logam,
keramik, polimer, komposit, dan semikonduktor, dengan syarat material yang digunakan
tidak beracun dan tidak mengganggu jaringan-jaringan lain dalam tubuh manusia.
Sedangkan Keramik adalah material logam dan non logam yang memiliki ikatan atom
ionik atau ikatan ionik dan ikatan kovalen. Sedangkan pengertian biokeramik adalah keramik
yang digunakan untuk kesehatan tubuh dan gigi pada manusia (Billote, 2003). Sifat
biokeramik antara lain tidak beracun, tidak mengandung zat karsinogenik, tidak
menyebabkan alergi, tidak menyebabkan radang, memiliki biokompatibilitas yang baik dan
tahan lama.
Biokeramik memiliki biokompatibilitas yang baik dengan sel-sel tubuh dibandingkan
dengan biomaterial polimer atau logam (Billote, 2003). Oleh karena itu, biokeramik
digunakan untuk tulang, persendian, dan gigi (Billote, 2003). Biokeramik juga digunakan
untuk melapisi biomaterial logam (Desai et. al, 2008). Selain itu, biokeramik juga digunakan
sebagai penguat komponen komposit, dengan menggabungkan kedua sifat material menjadi
material baru yang memiliki sifat mekanis dan biokompatibilitas yang baik. Struktur keramik
juga dapat dimodifikasi dengan tulang alami dengan tingkat porositas yang beragam (Hench
dan Wilson, 1993).
Klasifikasi Biokeramik

Biokeramik dapat diklasifikasn menjadi

1. Bioinert

2. Bioaktif

3. Bioresorable

1. Bioinert

Keramik bioinert adalah material keramik yang interaksi dengan sel-sel disekitarnya
sangat sedikit di dalam tubuh manusia. Reaktifitas kimianya rendah, pada waktu yang
cukup lama ikatan antar muka dengan sel tubuh juga sedikit (Bhat, 2005). Biokeramik
jenis ini memiliki kelebihan yaitu relatif stabil di dalam tubuh manusia, tidak berbahaya,
tahan korosi dan tahan lama. Kinerja keramik bioinert dalam tubuh dijelaskan sebagai
berikut:
Kapsul serabut terbentuk disekitar permukaan implant bioinert dan tidak membuat ikatan
dengan tulang. Ketebalan kapsul tergantung dari kompatibelitas sel material bioinert.
Semakin baik kompatibilitas sel maka semakin tipis kapsul serabut yang terbentuk.
Dengan demikian, fungsi biokeramik ini tergantung pada intergrasi sel dengan implant
yang ditanam (Ben – Nissan, 2004).
Contoh keramik jenis ini antara lain keramik single oxide, alumina, zirconia, karbon
termasuk ke dalam jenis keramik bioinert. Sedangkan aplikasinya adalah biasa digunakan
untuk pelat tulang, sekrup tulang, sendi buatan, katup jantung buatan, dan komponen
ujung tulang paha (Billote, 2003; Li dan Hastings, 1998).

2. Bioaktif
Keramik bioaktif adalah keramik yang dapat menciptakan respon biologi di
permukaan material, yang akan menghasilkan suatu ikatan antara sel dan material. Pada
prosesnya terjadi reaksi kimia tetapi hanya dipermukaan saja (Billote, 2003). Kelemahan
material ini antara lain sifat mekanisnya lebih buruk dibandingkan dengan keramik
bioinert, kecuali A-W glass yang kekuatannya lebih tinggi daripada cortical bone. Oleh
karena itu, keramik bioaktif tidak dapat diaplikasikan untuk implant yang menahan beban
seperti implant sendi.
Kinerja biokeramik bioaktif di dalam tubuh yaitu saat implantasi, permukaan keramik
bereaksi membentuk ikatan dengan sel-sel terdekat. Permukaan implant bereaksi terhadap
perubahan pH sekitar dengan melepas ion Ca2+, Na+, dan K+ dan membentuk ikatan
permukaan dengan sel-sel sekitar (Hench dan Wilson, 1993). Reaksi pertukaran antara
implant bioaktif dengan cairan tubuh disekitar implant pada beberapa kasus dapat
membentuk lapisan CHA (Carbonated Hidroxyapatite) yang menyerupai mineral yang
terkandung dalam tulang pada implant (Ben – Nissan, 2004).
Contoh material jenis ini antara lain hidroksi apatit, bioglass, ceravital, keramik A-W
glass. Sedangkan aplikasinya adalah untuk pembedahan tulang dan pengisi cacat tulang.
Material ini digunakan dalam bentuk blok, material berpori, granula (Hench dan Kokuho,
1998).

3. Bioresorable
Keramik bioserorable adalah material yang akan berbaur dan lama-lama tergantikan
oleh sel-sel baru yang tumbuh di dalam tubuh manusia. Atau dengan kata lain, implant
restorable didesain untuk terdegradasi perlahan dan tergantikan oleh sel-sel tubuh yang
baru tumbuh. Kelebihan material jenis ini antara lain dapat menghilangkan implant dan
digantikan oleh tulang yang dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat mengurangi
efek masalah biokompatibilitas. Kinerja keramik bioresorbable yaitu tingkat peresapan
material implant harus sesuai dengan tingkat pertumbuhan sel tubuh karena adanya
kemungkinan kapasitas penahanan beban implant melemah dan gagal (Hench dan Wilson,
1993).
Contoh material jenis ini antara lain β-trikalsium fosfat, kalsium karbonat, kalsium sulfat,
carbonate apatite. Aplikasi material jenis ini adalah untuk membantu penyembuhan tulang
karena penyakit atau trauma, pengisi cacat tulang, obat (Billote, 2003).

Sifat-sifat dan aplikasi dari Biokeramik


Biokeramik memiliki beberapa sifat yaitu :
1. Tidak beracun
2. Tidak mengandung zat karsinogenik
3. Tidak menyebabkan alergi
4. Tidak menyebabkan radang
5. Memiliki biokompatibilitas yang baik dan tahan lama

Selain itu, biokeramik memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan
Memiliki biokompatibilitas yang baik dengan sel-sel tubuh dibandingkan dengan
biomaterial polimer atau logam. Oleh karena itu, biokeramik digunakan untuk
tulang, persendian, dan gigi

Kekurangan
Sangat rapuh, kekuatan rendah dan kerap dipandang material yang lemah.

Aplikasi Biokeramik
Dental Implan
Gigi Implan (Dental Implants) adalah gigi yang terbuat dari bahan titanium berteknologi
tinggi yang berfungsi sebagai pengganti akar gigi asli yang hilang. Titanium digunakan
karena secara biologis titanium adalah bahan yang dapat beradaptasi dengan tubuh manusia.
Gigi implan (Dental Implants) dapat digunakan untuk menggantikan satu atau seluruh gigi
yang hilang.
Melalui operasi, gigi implan diletakkan di dalam tulang rahang yang berfungsi sebagai
jangkar bagi gigi pengganti. Setelah terbentuk ikatan antara gigi implan dan tulang rahang,
gigi implan dapat menjadi penyangga yang kokoh untuk crowns (makhota buatan), bridge
(protesa gigi jembatan), ataupun gigi palsu. Umunya biomaterial yang digunakan pada dental
implant ini adalah Al2O3, Hidroxyapatite, HA coating, bioactive glasses, endodontic glasses,
Ca(OH)2.
Prosedur ini dapat menggantikan satu atau banyak gigi tanpa mempengaruhi gigi di
sebelahnya dan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi orang yang kehilangan seluruh
giginya.
Keuntungan dari sebuah implan adalah
a. Tidak perlu ada dua gigi untuk dijadikan penangga.
b. Tidak perlu ada pekerjaan pemangkasan gigi untuk memasang mahkota.
c. Hanya mengganti gigi yang hilang.
d. Bisa dipasang untuk menggantikan beberapa gigi yang hilang. Tidak ada batasan rentang
asalkan kesehatan pasien dan tulang rahang baik.
e. Gigi mirip seperti gigi asli.

Kendati demikian sistem implan ini juga memiliki kelemahan.


a. Biaya lebih mahal.
b. Waktu pemasangan relative lebih lama.
c. Biaya tidak ditanggung asuransi gigi.
d. Pasien akan mengalamai rasa ketidaknyamanan dan penyembuhan relative lebih lama
sebelum penanaman akar stabil.

Beberapa aplikasi lain adalah sebagai berikut :


 Orthopedic implans

 Scaffolds for tissue growth

 Coating for chemical bonding

 Coating for tissue ingrowth

 Temporary bone space filler

 Maxxillocial reconstruction
PENUTUP

Kesimpulan

1. biokeramik adalah keramik yang digunakan untuk kesehatan tubuh dan gigi pada
manusia. Sifat biokeramik antara lain tidak beracun, tidak mengandung zat
karsinogenik, tidak menyebabkan alergi, tidak menyebabkan radang, memiliki
biokompatibilitas yang baik dan tahan lama.
2. Biokeramik dapat diklasifikasikan menjadi biokerakmik bioinert, bioaktif, dan
bioresoreble.
3. Biokeramik memiliki beberapa sifat yaitu tidak beracun, tidak mengandung zat
karsinogenik tidak menyebabkan alergi tidak menyebabkan radang memiliki
biokompatibilitas yang baik dan tahan lama.
4. Biokeramik memiliki banyak aplikasi seperti dental implant, Orthopedic implan,
Scaffolds for tissue growth, Scaffolds for tissue growth, Coating for chemical
bonding, Coating for tissue ingrowth.
Wardha, kusuma. “keramik Biomaterial”. 13 april 2012.
http://riescawardhani.blogspot.com/2012/04/keramik-biomaterial
Zamroni, amir.”material metallurgical and engineering”. 6 januari 2011.
http://amirzamroni-3.blogspot.com/2011/01/.
Prasetyo, yudi.” https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2011/10/24/”. 22 desember 2011.
https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2011/10/24
David H. khon. STANDARD HANDBOOK OF BIOMEDICAL ENGINEERING AND
DESIGN. University of Michigan, Ann Arbor.

Anda mungkin juga menyukai