Anda di halaman 1dari 26

PEMICU 3

BLOK 11
KELOMPOK 1
Nama Pemicu : Implan Oh Implan….
Narasumber : 1. Lasminda Syafiar, drg., M.kes.
2. Sefty Aryani Harahap, drg., M.si
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Desember 2019
Jam : 13.30 – 15.30 WIB

Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan ingin
memasang gigi palsu implant. Pasien tersebut berprofesi sebagai manajer perusahaan. Dari
pemeriksaan intraoral terlihat edentulous pada gigi 35 dan 36. Setelah dilakukan pengambilan
rontgen foto terlihat tulang alveolar sudah resorpsi 1/2 crest alveolar. Sehingga tidak dapat segera
dibuatkan gigi implant. Keadaan umum oral hygiene baik. Dokter gigi berencana untuk
mengkoreksi tulang alveolar dengan cara melakukan rekayasa jaringan dan selanjutnya dilakukan
pemasangan dental implant.
1. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki suatu
material yang dijadikan sebagai scaffold pada
rekayasa jaringan?
Scaffold harus memiliki sifat-sifat yang diaharapkan sehingga dapat menjalankan
fungsinya dengan baik, sifat-sifat biomaterial sebagai scaffold dalam rekayasa
jaringan, yaitu:

1. Sifat Permukaan
Berdasarkan komposisi dan struktur, biomaterial akan mengirimkan sinyal khusus ke sel yang akan
menerjemahkan kode kedalam sinyal biokimia, sehingga topografi sifat kimia dan fisik dari biomaterial
sangat berpengaruh.

2. Sifat mekanis
Sel punca merespon sifat mekanik substrat tempat sel tersebut akan tumbuh, faktor yang
mempengaruhi sifat mekanis scaffold adalah antarmuka adhesi antara sel dengan material.
• Sifat mekanik secara in vitro,
• Sifat mekanik secara in vivo,
3. Sifat Elektrostriktif.
Sifat elektrostriktif atau elektroaktif merujuk pada perubahan material dalam bentuk dan ukuran
mengikuti stimulasi input elektrik. Biomaterial dapat dialiri muatan elektrik melalui ion-ion, muatan elektris
ini menunjukkan peran yang penting dalam menstimulasi proliferasi atau diferensiasi berbagai macam tipe
sel punca.

4. Sifat Elektrik
Pengaruh adhesi sel, migrasi dan orientasi merespon stimuli elektrik. Sifat elektrik dapat diatur dengan
memperkenalkan nanostruktur konduktif, contohnya adalah partikel nano metal (silver, gold) dan struktur
nano karbon (contoh : nanotubes, nanofibers).

5. Sifat Morfologi
Morfologi scaffold mencakup tentang interkonektivitas, ukuran dan bentuk pori. Scaffold merupakan
struktur artifisial yang harus mirip dengan struktur morfologi dan fungsi jaringan disekeklilingnya.
2. Jelaskan jenis-jenis material yang dapat
digunakan sebagai scaffold pada kasus diatas?
1. Logam
Logam memiliki sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan polimer dan biokeramik sepertistrength, toughness,
dan hardness. Logam dapat meningkatkan sifat mekanis scaffold denganmengurangi ukuran pori.

2. Polimer
A . Polimer natural : protein (silk, kolagen, gelatin, fibrinogen, elastin, keratin, aktin,dan miosin), polisakarida (cellulose,
amylose, dextran, chitin dan glycosaminoglycans),polynucleotides (DNA, RNA) , alginate, chitosan, dan hyaluronate.
 
B. Polimer sintetis : PLA (Polylactide), PGA (Polyglycolide), PLGA (Poly(l-lactide-coglycolide)) dan hydrogel.
PGA sering digunakan sebagai biomaterial oleh karenabersifat hidrofilik dan cepat terdegradasi 2-4 minggu.
3. Keramik
Keramik bersifat biokompatibel, bioaktif, ketersediaan tidak terbatas, hidrofilik, miripdengan komponen
anorganik tulang asli, osteokonduktif dan dilaporkan osteokonduktif yangmampu merangsang pembentukan tulang
ektopik dengan menginstruksikan lingkungan in vivosekitarnya untuk melakukan nya.
 
A. Bioactive calcium phosphate ceramics contohnya adalah hydroxyapatite (HA)&tricalcium phosphate (TCP,
Ca3(PO4)2) yang digunakan sebagai pengganti tulang.Scaffold dari material keramik digunakan untuk
menyerupai hidroksiapatit yang terdapatdalam jaringan tulang yang mengalami mineralisasi yaitu material
keramik fosfatkalsium.
 
B. Bioactive glass, merupakan silicon oxide dengan cairan subtitusi. Jika terpapar dengancairan tubuh, lapisan kalsium
fosfat akan terbentuk dipermukaan bioactive glass, yangsecara kimia berikatan dengan tulang.
3. Jelaskan tipe-tipe dental implan
Berdasarkan bentuk dan lokasi tempat dental implant yang ditanam

• Implant Subperiosteal
Implan ini tidak ditanam ke dalam tulang, melainkan diletakkan
diatas tulang alveolar dan dibawah periosteum. Terutama digunakan
pada kondisi rahang yang mengalami atrofi yang hebat, apabila
pasien telah mengalami kegagalan berkali-kali dalam pemakaian
protesa atau pada kasus dimana proses atrofi menimbulkan rasa sakit
pada daerah mentalis. Penggunaan implan subperiosteal pada rahang
atas telah dibatasi karena dilaporkan bahwa keberhasilannya dalam
lima tahun tidak mencapai 75%. Implan ini juga tidak dianjurkan
untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi
asli.
• Implant Transosseous
Implant transosseous merupakan implan gigi yang menembus
tulang rahang dan hanya digunakan pada rahang bawah. Implan jenis
ini jarang dipakai dan dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan yang
rendah.

• Implant Endosseous
Implan endosteal ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan
periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang. Implan ini
mempunyai tiga desain dasar yaitu blade, cylinder dan screw. Dalam
implan endosteal diharapkan terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan
tulang dengan implan tanpa diperantarai jaringan lunak. Popularitas
implan endosteal semakin meningkat, terlihat dari banyaknya pilihan
desain yang dapat digunakan.
Berdasarkan pilihan perawatan

Pada tahun 1989, Misch melaporkan bahwa terdapat lima pilihan perawatan berdasarkan prostetik pada
implan. Dari kelima pemilihan perawatan tersebut tiga yang pertama merupakan protesa cekat (FP), dimana
ia boleh disekrupkan atau disemenkan. Protesa cekat diklasifikasikan berdasarkan jumlah struktur jaringan
keras dan lunak yang diganti. Dua lagi merupakan protesa lepasan (RP) yang diklasifikasikan berdasarkan
kekuatannya yaitu,
 
FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti; tampak seperti gigi asli
FP-2 : Protesa cekat; mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normal pada
sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva.
FP-3 : Protesa cekat; menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingiva
sebagian dari ruang edentulus; protesa yang paling sering digunakan adalah gigi palsu dan
gingiva akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam
RP-4 : Protesa lepasan; dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan.
RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan implan.
4. Tipe dental implant manakah yang sesuai untuk kasus
diatas? Jelaskan!
Pada kasus diketahui bahwa terlihat gigi pasien 35 dan 36 edentulus dan saat foto rontgen
terlihat tulang alveolar sudah resorpsi 1/2 crest alveolar, resorpsi dapat terjadi pada pasien karena
sudah lama kehilangan gigi sehingga mengakibatkan linggir alveolar menjadi datar. Maka dari itu
implant yang tepat digunakan sesuai kasus adalah Implant Endosseous atau Endosteal. Implan
endosteal ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan periosteum, sebagian tertanam dan
terkait dalam tulang. Implan ini mempunyai tiga desain dasar yaitu blade, cylinder dan screw.
Dalam implan endosteal diharapkan terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan tulang dengan implan
tanpa diperantarai jaringan lunak.

Implant endosteal ini merupakan implant yang banyak digunakan dimana prinsipnya adalah
menanam implant pada alveolar dan basal bone. Keuntungan dari penggunaan implant ini adalah
jenis ini bias dipakai pada pasien tidak bergigi dengan semua tingkatan absorbsi, bahkan pada
keadaan resorpsi yang ektrim dengan bantuan graffing. Juga dapat digunakan pada pasien tidak
bergigi sebagian, dari kehilangan satu gigi hingga keseluruhan.
5. Sebutkan jenis-jenis bahan dental implant! Bahan
dental implant manakah yang tepat untuk kasus
diatas? Jelaskan!
• Logam
Logam terdiri dari Stainless Steel, Vitallium, Titanium dan logam. Vitallium paling sering digunakan untuk
kerangka implan subperiosteal. Titanium terdiri dari titanium murni dan logam campuran titanium yang
tahan terhadap korosi. Implan yang dibuat dari logam dengan lapisan pada permukaan adalah implan yang
menggunakan titanium yang telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada bagian
strukturnya.

• Keramik
Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif berarti bahan yang memiliki kemampuan untuk
merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar implan, contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan
bioglass. Bio-inert adalah bahan yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang.

• Polimer dan komposit Polimer


Polimer dan komposit polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian dan
penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada bagian yang terkontaminasi
dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang sensitif terhadap formasi sterilisasi.
Bahan yang tepat digunakan pada kasus diatas adalah titanium. Sebelum
membahas titanium, harus diketahui bahwa persyaratan yang dimiliki implant yaitu
biokompabilitas, bioaktif dengan jaringan sekitarnya di dalam tubuh sehingga terjadi
oseointegrasi, dapat memberikan performa yang baik pada saat implantasi, tahan
terhadap korosi dan lainnya. Berdasarkan persyaratan tersebut bahan implant yang
sesuai adalah titanium maupun paduannya.
6. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat mekanis yang harus
dimiliki oleh suatu bahan dental implant?
Sifat mekanis sangat penting dalam mendesain bahan implant,
yaitu :

• Kekakuan (stiffness)
Kemampuan implant untuk memindahkan stress ke jaringan yang
berdekatan dan mempertahankan kemampuan hidup jaringan sepanjang waktu.

• Statik dan Fatigue strength


Sangat penting untuk meminimalkan kegagalan bahan.

• Ketahanan terhadap fraktur


Energi yang diperlukan untuk menggagalkan terjadinya kerusakan atau
patah.
7. Sebutkan kriteria keberhasilan dental implan?
Kriteria keberhasilan implan menurut Albrektsson, dkk., meliputi

• Tidak ada tanda atau gejalaberupa rasa nyeri atau disestesia,


• Tidak ada infeksi yang disertai supurasi di daerah peri-implan,
• Tidak ada kegoyangan pada implan,
• Tidak terdapat gambaran radiolusen di sekitar daerah peri-implan,
• Resorpsi tulang peri-implan < 1,5 mm di satu tahun pertama, dan < 0,2 mm pada tahun-tahun
berikutnya.1

Behneke dan d’Hoedt menambahkan beberapa kriteria keberhasilan implanuntuk menilai


respon jaringan keras dan jaringan lunak, yaitu

• Kehilangan tulang marginal < 4mm atau kedalaman probing < 4 mm


• Aliran cairan crevicular < 2,5 mm dianggap sebagaiindikator keberhasilan implant.
8. Apa yang dimaksud dengan oseointegrasi? Jelaskan!
Oseointegrasi adalah adanya hubungan structural langsung antara tulang dan permukaanimplant
yang menerima beban yang terlihat pada pemeriksaan mikroskop cahaya. Tidak adajaringan ikat lunak
dan ligamen periodontal yang ditemui antara tulang dan implan, implan yangterosseointegrasi dengan baik
dapat berfungsi tanpa adanya mobiliti. Kriteria sukses implan sangat berhubungan dengan perlekatan
maksimum sejumlah tulangyang berkontak dengan implan tersebut. Keberhasilan pemakaian
implan tergantung padaosseointegrasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penting antara lain material
implan yangbiokompatibel dan pemilihan tipe implan yang sesuai, kualitas dan kuantitas tulang
yangtersedia, dan beban pengunyahan yang dapat menyebabkan implan goyang atau terganggu padawaktu
proses penyembuhan tulang.
9. Jelaskan hal-hal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan implant gigi!
Faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan implant gigi :
• Safety Concern
Pertimbangan keamanan tidak hanya terbatas pada implant gigi, tetapi juga untuk semua perangkat gigi.
Tingkat keamanan penggunaan implant gigi yaitu apabila implant tidak menyebabkan iritasi dan toksik serta
tidak menimbulkan kelainan sistemik.

• Compatibility
Implan yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk membentuk unit mekanik yang stabil dengan
jaringan keras dan jaringan lunak disekitarnya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi
syarat biokompabilitas bahan:
1. Biological compability
2. Mechanical compability
3. Morphology compability

• Surface Texture
kekerasan permukaan yang terkontrol (rugophilicily) berperan penting dalam meningkatkan
osseointegrasi implant titanium dibandingkan dengan permukaan yang halus, osteoblast dapat tumbuh pada
permukaan kasar, yang dibuat dengan berbagai metode.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai