BONE GRAFT
Graft adalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat dan
ditransplantasikan ke tempat lain, baik pada individu yang sama maupun yang
berlainan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki suatu cacat yang disebabkan oleh
penyakit, kecelakaan, atau anomali pertumbuhan dan perkembangan. Bone graft adalah
Dengan graft tulang diharapkan ada perbaikan klinis pada tulang periodontal, hal ini
lebih baik bila dibandingkan dengan cara bedah pembersihan biasa tanpa penambahan
bahan graft.4 Pada kasus-kasus yang regenerasinya kurang dapat diharapkan, misalkan
karena tulang alveolar sudah banyak yang hilang dapat dilakukan bone grafting atau
yang akhir-akhir ini terkenal dengan menggunakan bahan guided tissue regeneration
(GTR). Tujuan dari bone grafting adalah mengurangi kedalaman poket periodontal,
peningkatan pelekatan secara klinik, pengisian tulang di daerah defek dan regenerasi
tulang baru, semen dan ligamen periodontal dengan demikian akar gigi diharapkan
Secara garis besar terdapat dua fungsi utama graft terhadap tulang resipien
dukungan mekanis pada kerangka resipien (mechanical support). Fungsi graft dan
tulang untuk mendorong osteogenesis dapat melalui 3 cara, yaitu : 1). Membelah diri,
yaitu sel dipermukaan graft dan tulang yang masih hidup pada saat dipindahkan,
kemudian membelah diri dan membentuk tulang baru. Hal ini dapat terjadi pada
cancelous autograft dan fresh cortical graft. 2). Osteoinduksi, yaitu merupakan proses
menarik sel pluripotensial dari resipien yang terdapat disekitar graft dan tulang. Hal ini
terjadi karena graft dan tulang mengandung mediator osteoinduksi, seperti BMP (Bone
dipengaruhi oleh ada tidaknya sel tulang yang hidup, tidak dirusak oleh freezing tetapi
rusak oleh oktoklaf. BMP terdapat pada autograft, allograft, dan fresh bone dan
osteogenins, merupakan glikoprotein, dimana protein ini aktif pada demineralized bone
matriks. 3). Osteokonduksi, yaitu merupakan proses resorpsi graft, kemudian diganti
oleh tulang baru dari respien secara bertahap. Konstribusi graft dimulai dengan proses
osteoinduksi.1,2,6
Graft adalah suatu bahan yang dipakai untuk menggantikan atau memperbaiki
kerusakan jaringan. Suatu kerusakan tulang didefinisikan sebagai suatu celah pada
tulang yang membutuhkan pengisian tulang baru. Defenisi tersebut berlaku untuk
pengisian tulang pada kerusakan periodontal, pemasangan implan dan ruang yang
Jaringan graft termasuk tulang, sudah digunakan secara luas sampai sekarang,
karena merupakan salah satu jaringan yang sama, digunakan sebagai pengganti dengan
2.3.1.1 Autograft
Autograft, adalah graft yang berasal dari donor sendiri yang hanya di pindah
dari satu tempat ketempat lainnya.7 Secara fisiologis paling unggul karena berasal dari
Graft tulang autogenus terbagi atas dua jenis utama; autograft tulang bebas dan
autograft berdekatan. Autograft tulang bebas terdiri atas tulang cortical, cancellous,
atau kombinasi dari keduanya, dan bisa didapatkan dari tempat luar rongga mulut atau
di dalam mulut. Autograft tulang contigius (berdekatan), disebut juga bone swaging
sudah jarang digunakan untuk mengeliminasi cacat tulang.2 Teknik bone swaging
mensyaratkan adanya daerah edentulus sehingga defek pada tulang menyatu sampai ke
tulang. Tulang dengan komposisi cancellous yang lebih besar menjadi lebih fleksibel.
Tulang tanpa komposisi cancellous yang cukup cenderung untuk terjadi fraktur.8
2.3.1.2 Allograft
kepada yang lain baik dalam spesies yang sama maupun spesies yang berbeda.
bahan ini juga dapat membangkitkan respons jaringan yang merugikan dan respons
penolakan hospes, kecuali diproses secara khusus.2 Graft diambil dari tulang cadaver
perlu mengalami luka bedah tambahan untuk pengambilan donor dari tubuhnya sendiri
Salah satu bahan allograft yang sering dipergunakan dalam terapi periodontal
graft yang didekalsifikasi dalam asam hidrokoloid kemudian dikeringkan secara beku
kering.7
2.3.1.3 Xenograft
Xenograft (xenogenik) adalah bahan graft yang diambil dari spesies yang
berbeda, biasanya berasal dari lembu atau babi, untuk digunakan pada manusia.2,4 Graft
hidroksilapatit yang berasal dari tulang lembu di buat melalui proses kimia
(Bio-Oss) atau pemanasan tinggi. Proses ini menghasilkan suatu tulang hidroksilapatit
alami yang serupa dengan struktur mikroporositas dan makroporositas tulang manusia,
Beberapa kategori substitusi graft tulang dan meliputi berbagai material. Bone
graft tersebut banyak dibentuk dari campuran satu atau lebih tipe material, meskipun
Subsitusi graft tulang dengan dasar allograft meliputi tulang allogft, yang
Subsitusi graft tulang dengan dasar faktor adalah faktor pertumbuhan alami dan
lain. Faktor- faktor yang berada dalam matriks extracellular tulang, termasuk
TGF-beta, faktor pertumbuhan seprti insulin I dan II, PDGF, FGF, dan BMPs.
Subsitusi graft tulang dengan dasar keramik meliputi kalsium fosfat, kalsium
sulfat, dan biolgass yang digunakan tersendiri atau dalam bentuk kombinasi.
Subsitusi graft tulang dengan dasar polymer, digunakan tersendiri atau dalam
2.3.2.2 Keramik
Sekitar 60% substitusi graft tulang saat ini tersedia termasuk keramik, baik
tersendiri atau dalam kombinasi dengan material lain. Ini meliputi kalsium sulfat, glass
bioaktif, dan kalsium fosfat.9 Meskipun keramik rapuh dan rentan terhadap fraktur
fleksural, keramik merupakan bahan yang logis untuk implan gigi karena sifat
Kalsium fosfat adalah nama yang diberikan pada turunan mineral yang
fosfat kalsium. Enamel gigi juga sebagian gigi juga sebagian besar terdiri dari kalsium
fosfat.11
biosorbable oleh sebab itu tepat pengunaaanya pada restorasi untuk waktu jangka
digunakan untuk menyatakan setiap bahan kalsium fosfat. Hydroxyapatite (HA) adalah
mineral dengan rumus Ca10(PO4)6(OH)2 yang mirip dengan tulang dan gigi.
Hydroxyapatite merupakan kalsium fosfat paling terkenal dan paling banyak dikaji.
Telah diterima secara umum bahwa biokeramik ini adalah satu-satunya yang bersifat
sehingga membuat bahan ini terbatas penggunaanya yaitu hanya untuk aplikasi yang
mendapat tekanan sangat kecil. Oleh sebab itu penggunaan hydroksyapatite sebagai
pelapis untuk substruktur titanium merupakan salah satu cara untuk menutupi
pengaruh terhadap, atau menghasilkan suatu respon dari jaringan hidup; bioaktif.)
baik.14
Bahan bioactive glass (bioglass) ini pertama kali dikembangkan pada akhir
tahun 1960an oleh Larry Hench dan kolega di Universitas Florida selanjutnya
dikembangkan oleh tim penelitiannya di Imperial College of London dan para peneliti
Bioactive glass adalah suatu material oxide logam sintentis yang unik
penyembuhan diri pada defek tulang. Bioactive glass tidak hanya membantu regenerasi
normal akan tetapi juga pada akhirnya akan diserap dalam proses tersebut.15
Bioglass adalah sebuah material keramik yang padat terdiri dari CaO
(kalsium oksida), Na2O (sodium oksida), P2O5 (fosfat pentoksida), dan SiO2 (silicon
1967 telah diteliti secara ekstensif pada binatang-binatang dan baru-baru ini dalam
dengan kehidupan, tidak mempunyai efek toksik atau melukai terhadap fungsi biologis)
Bahan material Bioglass memiliki banyak variasi yang telah disetujui oleh
45S5 : 46,1 mol% SiO2, 26.9 mol% CaO, 2.4 mol%Na2O dan 2.5 mol%
P2 O5, Bioglass.
58S : 60 mol % SiO2,36 mol % CaO dan 4 mol% P2 O5
Bioactive glass adalah sejenis campuran amorphous. dari satu atau lebih
oxide dan biasanya memiliki komposisi yang kaya dengan silica. Glass ini sangat aktif
pada permukaan dalam larutan fisiologi; yaitu, mengalami pertukaran ion spontan,
cepat, dengan cairan tubuh. Hal ini disebabkan oleh sifat bioactive ini, bersama dengan
kandungan silica yang tinggi dan sifat amorphous dari material, dimana Hench
menciptakan nama Bioglass. Material bioactive glass telah terbukti menjadi bersifat
hemostatis dan mudah dimanipulasi.15 Menurut Hench implan tulang dengan Bioglass
telah memperlihatkan bahwa Bioglass adalah sejenis material yang aktif pada
(tulang tengkorak dan wajah), perbaikan maxillofacial dan periodontal (struktur tulang
dan gigi pendukung). Bioactive glass ini tersedia dalam bentuk partikel.11
Kalsium sulfat merupakan bahan yang aman karena bisa diserap, mudah
dimanipulasi, dan bisa digunakan sebagai bahan isi atau bahan agglutinant dari implan
tulang lain, selain harganya yang murah. Dalam suatu percobaan pada seekor binatang,
kalsium sulfat dapat digunakan untuk regenerasi tulang yang memungkinkan terjadinya
mekanisme osteogenesis atau pembentukan tulang. Salah satu kelebihan utama yang
toleransinya terhadap jaringan gingival secara in vivo. Hasil dari percobaan pada seekor
binatang, menunjukkan bahwa kalsium sulfat tanpa dikombinasikan dengan bahan lain
sel-sel osteogenetik atau sel-sel yang penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang
di tengah-tengahnya. 16
kalsium baru yaitu, campuran kalsium fosfat dengan kalsium sulfat untuk implan
jaringan keras, dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sesuai untuk aplikasi medis.
2.3.2.1.4 Kalsium aliminates keramik
dalam penelitian klinis adalah yang terbuat dari oksida aluminium (Al2O3), baik dalam
bentuk polikristal maupun kristal tunggal (batu nilam). Walaupun keramik ini dapat
ditolerir dengan baik oleh tulang, namun tidak bioaktif karena tidak mendorong
pembentukan tulang, tidak seperti keramik kalsium fosfat maupun kaca bioaktif.
Meskipun demikian, bahan ini mempunyai kekuatan, kekakuan, dan kekerasan yang
tinggi. Implan ini umumnya dirancang dengan sekrup atau bentuk bilah (daun) dan
tampaknya dapat bekerja optimal jika digunakan sebagai abutmen (suatu dukungan
untuk menerima tekanan lateral dan horizontal) untuk protesa pada rongga mulut yang
2.3.2.2 Polymers
dalam kekuatan rangkaian utama dengan C, N, O, Si, dll, atom. Contoh yang paling
atom-atom karbon memiliki elektron dengan dua hydrogen lainnya dan atom-atom
berulang.14
Polymer memberikan beberapa pilihan yang tidak dimiliki kelompok- kelompok lain.
Sebagai contoh, banyak polymer yang merupakan calon potensial untuk subsitusi graft
bentuk porous dan padat untuk perlekatan jaringan dan penguat penggantian dan
sebagai lapisan untuk meneruskan tekanan ke jaringan lunak dan keras. Beberapa dari
Material graft tulang anorganik alami diperoleh dari bovine (diperoleh dari
sapi) cancellious dan tulang cortical. Proses yang tepat telah dikembangkan untuk
perbaikan tulang.
secara fisik dan secara kimia untuk matriks yang termineralisasi dari tulang manusia.17
https://id.scribd.com/document/293960802/Bone-Graft