Anda di halaman 1dari 15

BONE GRAFT

AHMED FEBRI NOOR HERTAMA


17/420650/PKG/01147
DEFINISI

Graft adalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat, atau lain tempat dan
ditransplantasikan ke tempat lain.
Bone graft adalah pilihan yang banyak digunakan untuk memperbaiki kerusakan
tulang periodontal. Dengan graft tulang diharapkan ada perbaikan klinis pada
tulang periodontal, hal inilebih baik bila dibandingkan dengan cara bedah pembersihan
biasa tanpa penambahan bahan graft.
TUJUAN

- Untuk memperbaiki suatu cacat yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau anomali
pertumbuhan dan perkembangan.baik pada individu yang sama maupun yang berlainan.
- Mengurangi kedalaman poket periodontal, peningkatan pelekatan secara klinik, pengisian
tulang di daerah defek dan regenerasi tulang baru, semen dan ligamen periodontal dengan
demikian akar gigi diharapkan dapat terdukung dengan lebih baik
FUNGSI BONEGRAFT

• Secara garis besar terdapat dua fungsi utama graft terhadap tulang resipien yaitu
mendorong terjadinya osteogenesis (pembentukan tulang) dan memberi dukungan
mekanis pada kerangka resipien (mechanical support).
MEKANISME BONEGRAFT

• Walaupun jaringan tulang menunjukkan potensi regenerasi yang besar dan akan
mengembalikan struktur awal dan fungsi secara komplit, defek tulang sering kali
mengalami kegagalan dalam proses osteogenesis. Untuk memfasilitasi atau membantu
terjadinya penyembuhan, maka graft tulang diletakkan pada defek tulang. terdapat 3
proses yang berhubungan dengan graft tulang, yaitu:
a. Osteogenesis
b. Osteoinduksi
c. Osteokonduksi
OSTEOGENESIS

• Material osteogenic diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai kemampuan untuk


membentuk tulang, yang berarti mengandung sel yang hidup dan mampu melakukan
diferensiasi menjadi sel tulang. Osteogenesis adalah kemampuan suatu graft untuk
memproduksi tulangbaru. Pada proses ini dipengaruhi oleh kehadiran sel-sel tulang di
dalam graft tulang.
OSTEOINDUKSI

• Material osteoinduksi adalah suatu bahan yang dapat memberikan sinyal biologis yang
dapat merangsang sel lokal memasuki proses diferensiasi menjadi mature osteoblast.
Osteoinduktif merupakan kemampuan dari material graft untuk menginduksi stem sel
agar dapat berdeferensiasi menjadi sel-sel tulang dewasa.
OSTEOKONDUKSI

• Osteokonduksi memberikan sebuah matrik fisik atau scaffold yang sesuai untuk deposisi
dari tulang baru. Graft osteokonduktif dapat merangsang pertumbuhan tulang dan
menyebabkan aposisi tulang dari tulang yang telah ada, tetapi tidak memproduksi formasi
tulang ketika diletakkan didalam jaringan lunak. untuk merangsang pertumbuhan tulang
melalui permukaannya, suatu graft osteokonduktif memerlukan kehadiran tulang yang ada
atau sel mesenkim yang terdifferensiasi. semua proses bahan bone graft tulang setidaknya
mempunyai salah satu dari 3 proses tersebut.
JENIS - JENIS BONE GRAFT

1. Autograft, adalah graft yang berasal dari donor sendiri yang hanya di pindah dari satu
tempat ketempat lainnya. Secara fisiologis paling unggul karena berasal dari jaringan
tubuh sendiri, tetapi mempunyai beberapa kekurangan; jumlahnya terbatas, sulit
mengambil material graft, meningkatkan resiko infeksi, meningkatkan resiko
kehilangan darah dan menambah waktu anestesi, menyebabkan morbiditas serta
kemungkinan resorbsi akar pada daerah donor.
LANJUTAN

2. Allograft (graf alogenik) adalah jaringan yang ditransplantasikan dari seseorang kepada
yang lain baik dalam spesies yang sama. Walaupun allograft mungkin memiliki
kemampuan menginduksi regenerasi tulang, bahan ini juga dapat membangkitkan
respons jaringan yang merugikan dan respons penolakan hospes, kecuali diproses
secara khusus. Graft diambil dari tulang cadaver dan disterilkan untuk mencegah
penularan penyakit. Keuntungan menggunakan allograft dibandingkan autograft adalah
pasien tidak perlu mengalami luka bedah tambahan untuk pengambilan donor dari
tubuhnya sendiri sementara potensi perbaikan tulangnya tetap sama
LANJUTAN

3. Xenograft (xenogenik) adalah bahan graft yang diambil dari spesies yang berbeda,
biasanya berasal dari lembu atau babi, untuk digunakan pada manusia.
INDIKASI BONE GRAFT

1. Untuk menyokong penyembuhan tulang dan menghasilkan stabilisai dari tulang tsb
2. Untuk pengisian kerusakan atau rongga yang terjadi pada tulang, antara lain:

a. Sebagai jaringan sendi.


b. Sebagai jembatan bagi kerusakan tulang yang luas.
c. Menyokong union pada penyembuhan fraktur, misalnya dalam mencegah terjadinya mal-union, non-
union & delayed union.
3. Untuk menutupi atau memperbaiki kontur tulang pada kelainan kongenital berupa celah atau rongga.
4. Osteototomi.
5. Memperbaiki kontinuitas atau deformitas tulang pasca reseksi.
KONTRA INDIKASI BONE GRAFT

1. Jika kontak antara bone graft dengan tulang yang ada tidak tercapai.
2. Pada kelainan sistemik yang menyebabkan penurunan daya penyembuhan jaringan.
3. Brunel, Piere dkk menyebutkan beberapa kontraindikasi penggunaan graft adalah:
a. Perokok diatas 10 batang perhari, memiliki penyakit hati dan ginjal, memiliki riwayat
radioterapi kepala dan leher, kemoterapi pada saat prosedur bedah, diabetes yang tidak
terkontrol, memiliki penyakit periodontal yang aktif, gangguan autoimun atau inflamatori
pada mukosa oral, oral hygien yang jelek, tidak kooperatif, dan penyakit-penyakit yang
merupakan kontraindikasi bedah mulut.
PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
TINDAKAN BONE GRAFT

1. Bone graft harus ditransplantasikan pada jaringan yang sehat (tidak terinfeksi), operasi
ditunda sampai tanda-tanda sepsis local telah menghilang.
2. Jaringan lunak di sekitar graft sehat, tidak terdapat scar vascular.
3. Subperiosteal sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga kontak host dengan bone
graft seluas mungkin.
4. Bone graft & host difiksasi dengan baik guna mencegah pergerakan & memperoleh
stabilisasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai