Anda di halaman 1dari 12

Literature Review Periodonsia

Biomaterial bone graft in Periodontitis: A Review

Nama : Yusuf Nofriyanto


NIM : 21101900026
Pembimbing : drg. Rizki Amalina, M.Si
PENDAHULUAN

Periodontitis Resopsi Perbaikan


Tulang Bone Graft
Tulang
TINJAUAN PUSTAKA
Bone graft didefinisikan sebagai prosedur pembedahan untuk menggantikan
Definisi Bone Graft
tulang yang hilang dengan bahan yang berasal dari tubuh pasien sendiri,
buatan, sintetis, atau alami. Bone graft adalah bahan atau material yang
digunakan bersama dengan tindakan flap periodontal untuk membantu proses
pertumbuhan tulang.

Penggunaaan bone graft dalam membantu proses penyembuhan tulang adalah


dengan bekerja sebagai bahan pengisi di dalam defek tulang untuk
mendukung terjadinya regenerasi tulang alveolar. Bone graft bersifat mudah
diserap oleh jaringan atau bioresobable, serta berperan sebagai sumber
mineral yang berfungsi untuk menginduksi terjadinya pembentukan tulang
baru.
1. Defek intraosseus yang dalam
2. Mengembalikan fungsional gigi
3. Memberikan dukungan pada gigi yang mengalami
kehilangan tulang
Indikasi Bone Graft
4. Defek tulang dengan Juvenile Periodontitis
5. Defek Furkasi
Berdasarkan sumber jaringan
1. Autograft
Autograft merupakan graft yang diambil dari lokasi anatomis yang berbeda dari individu yang
sama.
2. Allograft
Allograft merupakan graft yang diambil dari individu dengan spesies yang sama tetapi berbeda
genus.
Macam-macam Bone Graft
3. Xenograft
Xenograft merupakan graft yang diambil dari spesies yang berbeda dari penerima graft.
4. Alloplastic graft
Alloplastic graft adalah graft yang berasal dari bahan sintetik yang berfungsi sebagai defek fillers
tanpa adanya efek samping dari reaksi jaringan atau respon imun.
Berdasarkan mekanisme biologis
1. Osteogenesis
Terjadi ketika sel osteoblas vital yang berasal dari bahan graft berkontribusi terhadap pertumbuhan tulang baru.
2. Osteoinduksi
Melibatkan stimulasi pada sel osteoprogenitor untuk berdiferensiasi menjadi osteoblas dan kemudian memulai
pembentukan tulang baru.
3. Osteokonduksi
Berfungsi sebagai scaffold atau kerangka untuk pertumbuhan kapiler, jaringan perivaskular, dan sel-sel
osteoprogenitor dari dasar penerima
Berdasarkan material
1. Allograft-based
Graft berbasis allograft melibatkan tulang allograft, digunakan dengan atau tanpa kombinasi dengan bahan lain (Contoh,
Grafton, OrthoBlast)6.
2. Factor-based
Graft berbasis faktor adalah faktor pertumbuhan alami dan rekombinan, digunakan atau tanpa kombinasi dengan bahan lain
(Contoh, TGF-beta, PDGF, FGF, dan BMP)6.
3. Cell-based
Graft berbasis sel menggunakan sel untuk menghasilkan jaringan baru dengan atau tanpa ditambahkan ke matriks pendukung
(Contoh, sel mesenkim)6.
4. Ceramic-based
Graft berbasis keramiktermasuk kalsium fosfat, kalsium sulfat, dan bioglass yang digunakan dengan atau tanpa kombinasi
dengan bahan lain (Contoh, OsteoGraf, ProOsteon, OsteoSet) 6.
5. Polymer-based
Graft berbasis polimer menggunakan polimer yang dapat terdegradasi dan tidak dapat terurai dengan atau tanpa kombinasi
dengan bahan lain (Contoh, Open Porosity Polyactic Acid Polimer) 6.
1. Pemilihan pasien

2. Pemilihan Material

3. Disinfeksi dan Anastesi

4. Desain Flap

5. Debridement Jaringan

6. Penempatan Graft

7. Suturing

Prosedur Bone Graft 8. Periodontal Dressing

9. Management Postoperative
KESIMPULAN
Studi dalam jurnal ini memberikan pemahaman tentang beberapa plihan perawatan dari berbagai jenis bone
graft.

Baik dokter gigi maupun pasien harus memiliki pemahaman yang baik terhadap berbagai jenis bone graft,
khususnya yang mengandung derivat dari hewan.

Keberhasilan perawatan bone graft bergantung pada usia pasien, luas defek, serta pilihan bone graft yang
digunakan. Bone graft terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit
periodontal seperti periodontitis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Vukelic M, et al. (2017). Evaluation of Effiacy of Surgical Periodontal Therapy With The Use of Bone Graft in The Treatment of Periodontal Infrabony Defects: Med Arch.
Vol 71(3):208-211
2. Paolantonio M, et al. (2020). Periodontal Regeneration by Leukocyte and Platelet-Rich Fibrin With Autogenous Bone Graft Versus Enamel Matriks Derivate With Autogenous
Bone Graft in The Treatment of Periodontal Infrabony Defects: A Randomized non-Inferiority Trial. Journal of Periodontology. Vol 91:1595-1608
3. Abdullah S. (2019). A Descriptive Analysis of Patient’s Preferences in Bone Graft Therapy in Dentistry. International Journal of Health Science. Vol 13:1658-3639
4. Fernandez R, et al. (2015). Bone Graft Utilized in Dentistry: an Analysis of Patient’s Preferences. BMC Medical Ethics. Vol 16 (71)

5. Sheikh Z, dkk. Natural Graft Tissues And Synthetic Biomaterials For Periodontal And Alveolar Bone Reconstructive Applications: A Review. Biomaterials Research.
2017(21):1-20.

6. Kumar P, et al. (2013). Bone Graft In Dentistry. Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences. Vol 5:125-127

7. Listari K, et al. (2019). Ekspresi Rankl Pada Defek Tulang Dengan Pemberian Xenograft Dibandingkan Dengan Xenograft Dan PRF. E-Prodenta Journal of Dentistry. 2019.
3(1): 216-224

8. Kumar J, et al. (2016). Journey of Bone Graft Materials in Periodontal Therapy: A Chronological Review J Dent Allied Sci 2016;5:30-4.

9. Kandwal A, et al. (2014). Bone Grafts In Periodontal Surgery . A Review. Journal of Dental Herald (July 2014 Issue:3, Vol.:1).

10. Titsinides S, et al. (2019). Bone Grafting Materials in Dentoalveolar Reconstruction: a Comprehensive Review. The Japanese Dental Science Review. 55(1):26-32.

11. Oktawati S, (2018). Aplikasi Bone Graft dan Platelet Rich Fibrin Pada Penanganan Periodontitis Agresif. Makassar Dent J. Vol 7(2): 55-60

•  
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai