Anda di halaman 1dari 2

FISIKA KERAMIK

RANGKUMAN BAB 1 (BIOKERAMIK)


Tika Nurochmawati / 160322605222

 Biokeramik
Biokeramik adalah keramik yang secara khusus dimanfaatkan untuk
memperbaiki dan merekoinstruksi bagian tubuh yang terkena penyakit atau cacat.
Berdasarkan adaptasinya biokeramik dibedakan menjadi empat, yaitu; Biokeramik
bionert, biokeramik terserap ulang, biokeramik bioaktif, dan biokeramik berpori.
Biokeramik dapat berupa kristal tunggal seperti saffir, polikristal (alumina atau HA,
gelas keramik, komposit seperti baja- stailees-gelas diperkuat serat atau politilen HA).

 Reaktivitas dari Biokeramik

Reaktivitas biokeramik dapat diklasifikasikan menjadi tiga antara lain,


inert,bioaktif, dan biodegradable.
Keramik bioinert adalah material keramik yang interaksi dengan sel-sel
disekitarnya sangat sedikit di dalam tubuh manusia. Akibatnya sel membetuk kapsul
serabut yang tidak menempel pada disekitar impalnt.
Keramik bioaktif adalah keramik yang dapat menciptakan respon biologi di
permukaan material, yang akan menghasilkan suatu ikatan antara sel dan material.
Akibatnya sel membentuk ikatan antar muka dengan implant.
Keramik bioserorable adalah material yang akan berbaur dan lama-lama
tergantikan oleh sel-sel baru yang tumbuh di dalam tubuh manusia. Atau dengan kata
lain, implant restorable didisain untuk terdegradasi perlahan dan tergantikan oleh sel-
sel tubuh yang baru tumbuh. Akibatnya sel mengganti implant.

 Generasi Pertama, Kedua, dan Ketiga Biokeramik


1. Generasi Pertama
Studi tentang biokeramikgenerasi pertama dimulai pada tahun 1960, ketika
itu tujuannya untuk menemukan reaktivitas serendah mungkin. Contoh generasi
pertama antara lain alumina, Al2O3and zirconia, ZrO2. Kebanyakan digunakan sebagai
biomaterial karena memiliki kekuatan tinggi, korosi yang sangat baik,stabilitas, non-
toksisitas, dan in vivo biokompatibilitas.
2. Generasi Kedua
Generasi kedua dimulai sekitar tahun 1980-an, tujuan berubah untuk
mendapatkan interaksi yangmenguntungkandengan tubuh yang hidup, yaitu respon
bioaktif atau degradasi. Contoh generasi kedua yaitu komposisi spesifik kalsium
fosfat atau sulfat, gelas bioaktif, dan kaca-keramik yang digunakan secara klinis
untuk augmentasi jaringan tulang, seperti tulang semen, atau untuk implan logam
coating.
3. Generasi Ketiga
Studi di biokeramik generasi ketiga lebihberbasis di biologi dan mengikuti
tujuan menggantikan “pengganti” jaringan oleh “regenerasi” jaringan.Pada
pertengahan abad kedua puluh, keramik lembam mulai digunakan sebagai pengganti
untukbagian yang rusak dari kerangka manusia. Hanya beberapa jenis keramik,
seperti alumina dan zirkonia, tidak secara khusus dikembangkan untuk
kepentinganbiomedis. Pada tahap awal abad kedua puluh satubiokeramik diterapkan
di bidang klinis secara khusus dirancang untuk memperbaiki dan regenerasi tulang
manusia.

 Bidang Multidisiplin
Contoh bidang multidisiplin material yang baik adalah biomaterial, yang
dikembangkan oleh ilmuwan dan insinyur material, di bawah keahlian dokter dan ahli
biologi; hasil akhir harus dianalisis dan dikoordinasikan oleh semua ilmuwan yang
terlibat.Prosesnya dimulai ketika kebutuhan spesifik diidentifikasi, kemudian ide
implan potensial dikembangkan, dan berakhir dengan penyisipan akhir implan pada
pasien. Beberapa tahap harus diverifikasi: sintesis bahan, desain, dan pembuatan
prostesis, dikombinasikan dengan beberapa tes material.

 Solusi Untuk Perbaikan Tulang


Pembuatan biokeramik memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keramik
berpori yang bertindak sebagai perancah untuk sel dan menginduksi molekul, yang
mampu mendorong regenerasi diri jaringan, dimungkinkan untuk tetap menggunakan
bioceramics generasi kedua dengan porositas tambahan. Selain itu, saat ini tujuannya
adalah untuk menemukan biokeramik yang menginduksi regenerasi jaringan keras
merangsang respon sel yang terlibat.Saat ini perbaikan tulang menggunakan cara
alami yaitu menggunakan tulang dari pasien sendiri, donor tulang, atau menggunakan
tulang hewan. Hal ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah pasien harus
dibedah pada dua tempat dan resiko infeksi (HIV, Creutzfeld-Jakob, dan lainnya).

 Rekayasa Biomedis
Beberapa ilmu pengetahuan gabungan untuk rekayasa biomedis,
diantaranya:Teknik kimia: berfokus pada desain biomaterial, rekayasa jaringan,
rekayasa genetika, rekayasa farmasi, desain dan aplikasi partikel nano, desain dari
novel drug transport dan sistem aktivasi, dan sebagainya.Teknik mesin: berfokus
pada biomekanik, desain dan analisis prostesis, mekanika fluida dalam perangkat
medis dan laboratorium, reologi, tribologi, dan sebagainya.Teknologi informasi dan
rekayasa komunikasi: difokuskan pada hubungan antara rekayasa biomedis dan desain
laboratorium elektronik dan perangkat klinis, pengembangan perangkat lunak untuk
penelitian dan aplikasi klinis, analisis sinyal, diagnostik gambar, analisis data statistik,
desain sistem telemedical, aplikasi sistem intelegen buatan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai