Setiap perawat harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta menerapkan etika
profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan
pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.
Berikut ini akan di jelaskan jenis-jenis pelanggaran berdasarkan kode etik keperawatan.
Jenis-Jenis Pelanggaran
Jenis-jenis pelanggaran ada 3 (tiga) yaitu
1. Pelanggaran Ringan
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat
A. Pelanggaran Ringan
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.
b. Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan kepada pasien.
c. Memberi informasi yang tidak optimal.
d. Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak dengan pasien atau melakukan tindakan.
e. Kurang menunjukan sikap empati.
f. Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan Keperawatan.
g. Melakukan tindakan / perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau ketenangan kerja
(berbicara keras, menghidupkan radio, TV, dll)
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a. Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah sakit yang terkait dengan tugas
sebagai perawat / bidan.
B. Pelanggaran Sedang
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan, menggosok gigi / oral hygiene, vulva
hygien.
b. Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat kecemasan pada pasien dan
keluarga.
c. Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka agama pada saat pasien membutuhkan
/ dalam skaratul maut.
d. Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap yang dapat merugikan pasien tetapi
tidak membahayakan jiwa.
e. Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang butuh bantuan.
f. Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang mengakibatkan terjadi infeksi.
g. Tidak melakukan tindakan pencegahan dikubitus (mengubah posisi, memberi pelembab, bedak,
massage, mengganti alata tenun yang basah / kotor).
C. Pelanggaran Berat
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.
b. Tidak memenuhi kebutuhan oksigenisasi, kebersihan jalan nafas.
c. Tidak memperhatikan / mempertahankan sirkulasi kardiovaskuler.
d. Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti jantung / pain (kecuali keinginan
keluarga).
e. Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh, tergelincir, keracunan, salah obat, salah
transfusi dll).
f. Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur tetap yang dapat menyebabkan
kematian / kecacatan.
g. Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat dipertanggung jawabkan.
h. Meminta imbalan kepada pasien / keluarga.
i. Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga (laporan tertulis / lisan / kotak
saran).
j. Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang yang berhak mengetahui.
k. Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.
l. Tidak melakukan prosedure aseptik / antiseptik.
m. Tidak menghargai agama pasien / keluarga.
n. Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien berdasarkan status sosial dan martabat pasien.
Berikut ini penanganan masalah etika sesuai dengan jenis- jenis pelanggaran
a. Pelanggaran Ringan
1. Pelanggaran ini ditangani / diselesaikan oleh kepala ruangan.
2. Perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan
3. Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala bidang pelayanan
keperawatan dan harus diketahui oleh sub komite etik komite keperawatan.
b. Pelanggaran Sedang
1. Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala bidang pelayanan
keperawatan
2. Pelanggaran ini ditangani oleh kepala bidang pelayanan keperawatan dan harus diketahui oleh sub
komite etik komite keperawatan.
3. Kepala bidang Pelayanan keperawatan memanggil perawat yang melakukan pelanggaran dan wajib /
harus membuat surat pernyataan, serta memberikan sangsi tertulis kepada perawat yang membuat
pelanggaran.
4. Pelanggar dialihkan tanggungjawabnya
c. Pelanggaran Berat
1. Kepala Ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala bidang pelayanan
keperawatan.
2. Kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang sebelumnya sudah diketahui oleh
sub komite etik komite keperawatan ke Direktur.
3. Kepala bidang pelayanan keperawatan, Kepala Ruangan, Sub komite etik komite keperawatan serta
Direktur bersidang untuk menentukan hukuman yang akan diberikan.
Penomoran Pelanggaran
Setiap pelanggaran Kode Etik Keperawatan terdapat nomor pelanggaran yang sesuai jenis
pelanggaran etika keperawatan. Contoh penomoran tersebut adalah:
Bila terjadi kasus : Seorang perawat tidak melakukan prosedur aseptik / antiseptik. Maka
nomor pelanggaran perawat tersebut adalah C1l yaitu pelanggaran Berat (C), pada tanggung jawab
perawat terhadap pasen (1), dipoint tidak melakukan prosedur aseptik / antiseptic (l).
Lampiran 1
PERINGATAN LISAN
Waled,
Yang Diberi Peringatan Yang Memberi Peringatan
( ) ( )
Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan
Lampiran 3
PENGARAHAN / KONSELING
Telahdilakukanpengarahan/konselingkepada :
Nama :
TempatBekerja :
Hari :
Tanggal :
Jam :
JenisPelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
NomorPelanggaran :
Konselor
Perawat yang dikonseling Sub KomiteEtika
KomiteKeperawatan
Ketua
Hasanuddin, S. kep. Ners.
Tembusan :
1. KepalaBidangPelayananKeperawatan
2. Kepala Ruang
3. Perawat Yang Bersangkutan
Waled,
Kepala Ruang
( )
Tembusan :
1. KepalaBidangPelayananKeperawatan
2. KetuaKomiteKeperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan