Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN ETIKA, NILAI,

MORAL DAN ETIKA KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN:
1. Etik
Etika adalah ilmu pengetahuan yang terkait dengan nilai–nilai dan moral, oleh karena itu
perawat perlu memahami pengertian tentang etika, nilai serta moral.
2. Nilai
Adalah Keyakinan pribadi tentang kebenaran dan manfaat dari pemikiran, objek atau perilaku.
3. Moral
Moral mirip dng Etika (Kozier,B dan Erb,G 1988) selalu dikaitkan dengan standar
personal dalam penerapan tingkah laku, karakter dan sikap.
4. Etika Keperawatan
1. Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku.
Merujuk pada standar Etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktik sehari-hari,
seperti jujur, menghargai atas hak-hak yang dirahasiakan dan beradvokasi atas nama
klien/pasien.
2. Merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip moral dalam melaksanakan
kegiatan profesi keperawatan Sehingga Mutu dan Kualitas pelayanan profesi
keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat
dan tradisi luhur jabatan keperawatan.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pembinaan etik dan penyelesaian masalah etika keperawatan mencakup:
koordinasi, penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan pembinaan etika, pengelolaan penyelesaian
masalah etika keperawatan dan monitoring kegiatan.
1. Koordinasi
Setiap kegiatan pembinaan etika dan penyelesaian masalah etika di Rumah Sakit Umum
dr. Soetomo memerlukan koordinasi dengan bidang keperawatan, kepala keperawatan, kepala
ruangan dan diteruskan ke komite keperawatan untuk ditindaklanjuti permasalahannya.
2. Asas – asas Etika Keperawatan
a. Asas Keadilan (Justice)
Tidak adanya diskriminasi dan pasien diperlakukan sama sesuai sakitnya, misalnya :
1) Setiap orang sama
2) Berdasarkan jasa
3) Keberadaan peralatan
4) Sesuai kebutuhan
b. Asas Menghormati (Autonomy)
Semua orang mempunyai hak dan kebebasan untuk :
1) Menyatakan dan memutuskan apa yang akan dilakukan terhadapnya.
2) Mendapatkan informasi yang cukup
3) Tidak dipaksa
c. Asas Manfaat (Beneficienci)
Semua tindakan tenaga kesehatan yang dilakukan harus bermanfaat untuk :
1) Mengurangi penderitaan
2) Memperpanjang hidupnya
3) Mengurangi resiko yang mungkin timbul semaksimal mungkin
d. Asas Kejujuran (Varacity)
Mengatakan :
1) Hal yang sebenarnya secara jujur
2) Apa yang terjadi
3) Apa yang akan dilakukan
4) Akibat / risiko yang dapat terjadi
Jujur :
1) Kepada diri sendiri
2) Kepada sejawatnya
e. Asas Tidak Merugikan
Dalam melaksanakan tugasnya, semua tenaga kesehatan termasuk keperawatan berpedoman
pada “Primum Non No Cere” yaitu tidak melakukan tindakan yang tidak perlu, serta
mengupayakan supaya resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan tersebut seminimal
mungkin.
f. Asas Kerahasiaan
Tenaga kesehatan harus menghormati kerahasiaan klien, meskipun klien telah meninggal.
3. Masalah Etik secara Umum
a. Hubungan perawat – klien
Contoh : Tidak menghormati hak azazi manusia, membeda-bedakan status sosial, ekonomi, warna
kulit, bangsa, umur, agama dan aliran politik klien, tidak menghargai privasi klien.
b. Hubungan perawat – praktik
Contoh : Melakukan asuhan keperawatan tanpa memiliki STR dan SIKP atau menggunakan STR
dan SIKP yang tidak sah, melakukan asuhan keperawatan dengan tidak kompeten.
c. Hubungan perawat – teman sejawat
Contoh : Tidak melaporkan kegiatan-kegiatan yang dicurigai membahayakan nyawa klien atau
memperburuk kondisi kesehatan klien, menerapkan model senioritas dalam bekerja, tidak
memberikan kesempatan dan bimbingan kepada perawat baru dan mahasiswa keperawatan yang
sedang praktik
d. Hubungan perawat – masyarakat
Contoh : Menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan pada
masyarakat seolah-olah perawat yang bersangkutan adalah dokter

e. Hubungan perawat – profesi


Contoh : Menggunakan gelar akademik atau profesi yang bukan merupakan haknya, tidak peduli
terhadap kegiatan-kegiatan profesi dalam rangka mengembangkan profesi keperawatan.
4. Pelanggaran – Pelanggaran Etik
a. Pelanggaran Ringan
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a) Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.
b) Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan kepada pasien.
c) Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak dengan pasien atau
melakukan tindakan.
d) Kurang menunjukan sikap empati.
e) Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan Keperawatan.
f) Melakukan perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau ketenangan kerja
(berbicara keras,makan di nurse station menghidupkan radio, TV, dll)
2) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a) Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah sakit yang terkait
dengan tugas sebagai perawat / bidan.
3) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain
a) Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain atau profesi lain.
b) Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga kesehatan lain.
4) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a) Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak memakai pakaian dinas /
seragam sesuai yang ditetapkan.
b. Pelanggaran Sedang
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Klien
a) Tidak memperhatikan kebersihan diri klien: memandikan, menggosok gigi / oral hygiene,
vulva hygien.
b) Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat kecemasan pada klien
dan keluarga.
c) Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka agama pada saat klien
membutuhkan.
d) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap yang dapat merugikan klien
tetapi tidak membahayakan jiwa.
e) Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang mengakibatkan terjadi infeksi.
2) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a) Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan kebijakan rumah sakit yang
berlaku.
b) Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan kenyamanan klien.
c) Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara optimal.
d) Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan (respon klien, kondisi
klien dll).
e) Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan. 
3) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain
a) Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan    sesama perawat atau profesi lain.
b) Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
c) Melemparkan tanggung jawab keapda perawat lain.
d) Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan pengalaman kepada perawat
lain atau profesi lain.
e) Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari semua perawat dan
profesi lain dalam rangka peningkatan keterampilan di bidang keperawatan.
4) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a) Menolak untuk meningkatkan pendidikan formal dan non formal.
b) Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional.
c) Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan perilaku dan sifat pribadi
yang tercela.
c. Pelanggaran Berat
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Klien
a) Tidak bertindak pada saat klien dalam keadaan sekarat / henti jantung / pain (kecuali
keinginan keluarga).
b) Tidak memperhatikan keamanan klien (klien jatuh, tergelincir, keracunan, salah obat,
salah transfusi dll).
c) Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur tetap yang dapat
menyebabkan kematian / kecacatan.
d) Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat dipertanggung jawabkan.
e) Meminta imbalan kepada kliien / keluarga.
f) Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani klien / keluarga (laporan tertulis / lisan /
kotak saran).
g) Tidak menjaga kerahasiaan klien / keluarga pada profesi / orang yang berhak
mengetahui.
h) Komunikasi yang tidak baik dan dimuat di media massa.
i) Tidak menghargai agama klien / keluarga.
j) Membedakan pelayanan keperawatan terhadap klien berdasarkan status sosial dan
martabat klien. 
2) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a) Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan prosedur tetap dan kebijakan
rumah sakit yang dapat merugikan klien secara fisik / mental.
b) Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
c) Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin, aliran politik, agama dan
status sosial sesuai dengan keinginan pribadi.
3) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain
a) Bertengkar dengan semua perawat atau profesi lain.
b) Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau profesi lain.
c) Mencelakakan perawat dan profesi lain.
d) Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek legal.
4) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a) Mengkomersialkan / memperjual belikan harta rumah sakit untuk kepentingan pribadi
atau profesi Keperawatan.
b) Menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan pribadi, mencari dana
atas nama profesi lain untuk kepentingan pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan
dengan profesi untuk kepentingan pribadi.
c) Menggunakan obat-obat terlarang / alkohol saat bertugas.
d) Meninggalkan / tidak dinas ketika dinas sore, malam tanpa izin.
e) Meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu bulan tanpa izin.
5. Penyelesaian Masalah Etik
Berikut ini penanganan masalah etika sesuai dengan jenis- jenis pelanggaran
a. Pelanggaran Ringan
1) Pelanggaran ini ditangani / diselesaikan oleh kepala ruangan.
2) Perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan
3) Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala keperawatan dan
diteruskan ke kepala bidang    pelayanan keperawatan dan harus diketahui oleh sub komite
etik komite keperawatan.
b. Pelanggaran Sedang
1) Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala keperawatan dan
diteruskan ke kepala bidang   pelayanan keperawatan
2) Pelanggaran ini ditangani oleh kepala bidang pelayanan keperawatan dan harus diketahui oleh
sub komite etik komite keperawatan.
3) Kepala bidang Pelayanan keperawatan memanggil perawat yang melakukan pelanggaran dan
wajib / harus membuat surat pernyataan, serta memberikan sangsi tertulis kepada perawat
yang membuat pelanggaran.
4) Pelanggar dialihkan tanggungjawabnya
c. Pelanggaran Berat
1) Kepala Ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke kepala keperawatan dan di
teruskan ke kepala bidang pelayanan  keperawatan.
2) Kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang sebelumnya sudah
diketahui oleh sub komite etik komite keperawatan ke Direktur.
3) Kepala bidang pelayanan keperawatan, Kepala Ruangan, Sub komite etik komite
keperawatan serta Direktur bersidang untuk menentukan hukuman yang akan diberikan

Alur Penyelesaian Masalah Etik


ALUR PENYELESAIAN MASALAH ETIK KEPERAWATAN
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Kejadian pelanggaran etik keperawatan

Pelanggar menghadap kepala ruang

Pelanggar diminta menulis kronologi pelanggaran


yang dilakukan dengan ditandatangani pelanggar
& mengetahui kepala ruang

Kepala ruang mengkaji pelanggaran yang


dilakukan pelanggar

Pelanggaran ringan Pelanggaran sedang Pelanggaran berat

Teguran dari kepala ruang


Kepala ruang melapor kepada
kepala keperawatan
Jika pelanggar melakukan
pelanggaran ulang hingga 3x, maka
termasuk pelanggaran sedang Kepala keperawatan melapor
kepada kepala bidang keperawatan

Kepala ruang membuat


pencatatan dan pelaporan Kepala bidang keperawatan melapor
kepada ketua komite keperawatan

Kepala ruang melaporkan kasus


Ketua & sub etik komite keperawatan
pelanggaran yang terjadi di
menelaah laporan tersebut
ruangan secara periodik

Hasil telaah disampaikan kepada direktur dan tembusan


kepada bidang keperawatan & bidang kepegawaian

Hasil telaah disampaikan kepala bidang keperawatan


kepada kepala keperawatan

Hasil telaah disampaikan kepala keperawatan kepada kepala ruang

Kepala ruang menyampaikan hasil telaah kepada pelanggar

Pelanggar melaksanakan sanksi yang diberikan


SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


004.02.003 00 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Dr. Soetomo,
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01-06-2013
OPERASIONAL
dr.Dodo Anondo, MPH
NIP. 19550613 198303 1 013
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi dilakukan secara terencana,
PENGERTIAN terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan keperawatan yang
diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
1. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang
TUJUAN tidak profesional.
2. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
Keputusan Direktur RSUD Dr. Soetomo Nomor : 188.4/4185/301/2013 Tentang Stuktur
KEBIJAKAN Organisasi,Susunan Keanggotaan Dan Uraian Tugas Komite Keperawatan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
PROSEDUR 2. Menyusun tata kelola pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
3. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan.
4. Melakukan pembinaan etika keperawatan.
a. Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalah-
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan
b. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan.
5. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a. Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di dalam
rumah sakit.
b. Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin profesi.
PROSEDUR 6. Membuat keputusan pelanggaran etik profesi dengan melibatkan organisasi profesi
yang ada di rumah sakit.
7. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa :
a. Pelanggaran etik direkomendasikan kepada
Organisasi Profesi Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite.
b. Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada
Kepala Bidang Keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan.
8. Untuk pencabutan kewenangan klinis diusulkan ke Ketua Komite Keperawatan
untuk diteruskan ke Direktur/Kepala Rumah Sakit.
9. Melakukan pembinaan profesionalisme keperawatan Bersama dengan Kepala
Bidang Keperawatan, meliputi:
a. Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus
melekat dalam pelaksanaan praktik keperawatan sehari-hari.
b. Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal,
materi/topic dan metode serta evaluasi.
c. Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah,
lokakarya, symposium, “bedside teaching”, refleksi diskusi kasus dan lain-lain
disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
10. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada Ketua Komite
Keperawatan.

UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan keperawatan


ROTASI / MUTASI KEPERAWATAN

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


010.02.003 00 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Dr. Soetomo,
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01-06-2013
OPERASIONAL
dr.Dodo Anondo, MPH
NIP. 19550613 198303 1 013
1. Kode Etik perawat mengacu pada Kode Etik Perawat Indonesia dari hasil Munas VI
PENGERTIAN Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
2. Kode Etik Bidan mengacu pada keputusan Rekernas IBI ke II.
3. Etika adalah prinsip moral, keyakinan, dan standar perilaku dari seorang individu
atau kelompok tertentu.
4. Masalah etika merupakan suatu situasi yang memerlukan pertimbangan etika atau
pembuatan keputusan etika atau adanya konflik dari nilai-nilai moral profesi
1. Pembinaan Etika Keperawatan / Kebidanan terhadap para perawat /
TUJUAN bidan di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
2. Pertanggungjawaban perawat / bidan terhadap profesinya.
Keputusan Direktur RSUD Dr. Soetomo Nomor : 188.4/4185/301/2013 Tentang Stuktur
KEBIJAKAN Organisasi,Susunan Keanggotaan Dan Uraian Tugas Komite Keperawatan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
1. Pedoman etika perawat / bidan RSUD Dr Soetomo Surabaya mengacu
PROSEDUR pada kode etik yang ditetapkan oleh organisasi profesi (PPNI / IBI) merupakan
pedoman bagi perawat / bidan dalam menjalankan peran fungsinya.
2. Kode etik perawat/ bidan menjadi materi wajib pada program orientasi
perawat baru.
3. Pembinaan Etik perawat/ bidan dilakukan oleh Kepala Bidang Keperawatan
dan seluruh jajaran Keperawatan, didukung oleh Komite Etik Keperawatan bekerja
sama dengan Bidang Kepegawaian dengan cara pendekatan personal, pelatihan
terkait dengan etik keperawatan secara umum, pemberian materi, diskusi, dan
studi kasus.

4. Setiap masalah Etik perawat/ bidan perlu segera diselesaikan dan


dilaporkan secara tertulis oleh perawat/ bidan yang bersangkutan dan atau saksi
dengan menggunakan formulir laporan kejadian (incident report).
5. Kepala unit / ruang wajib meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan
atas masalah yang terjadi, memberikan pembinaan, dan mencatat dalam buku
portofolio perawat/ bidan terkait serta menelaah ada tidaknya masalah etik yang
terjadi.
6. Kepala unit / ruang wajib membuat usulan kepada Komite Etik Keperawatan
untuk dibuatkan rencana tindak lanjut atas masalah tersebut.
7. Ketua sub komite etik keperawatan bersama dengan Ketua komite
keperawatan wajib membahas masalah yang dilaporkan dan diusulkan untuk
selanjutnya menjadi laporan kepada Kepala Unit / Kaper Instalasi jika dibutuhkan
adanya konsekuensi yang harus diambil sesuai dengan kriteria pelanggaran etik
(sebagai lampiran).
8. Pengaduan dan penyelesaian masalah Etik perawat / bidan bersifat rahasia.

UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan keperawatan


PENYELESAIAN MASALAH ETIK PERAWAT / BIDAN

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


011.02.003 00 1/2
Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Dr. Soetomo,
STANDAR
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR
01-06-2013
OPERASIONAL
dr.Dodo Anondo, MPH
NIP. 19550613 198303 1 013
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi, berupa norma-norma yang
PENGERTIAN harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam
melaksanakan tugas profesinya dan didalam hidupnya dimasyarakat.
Untuk memastikan setiap masalah / pelanggaran yang berkaitan kode etik perawat /
TUJUAN bidan dapat diselesaikan sesuai dengan norma-norma yang ditetapkan oleh
organisasi profesi dan peraturan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam rangka
memperoleh jalan keluar yang terbaik dan bersifat pembinaan kepada individu yang
terkait.
Keputusan Direktur RSUD Dr. Soetomo Nomor : 188.4/4185/301/2013 Tentang
KEBIJAKAN Stuktur Organisasi,Susunan Keanggotaan Dan Uraian Tugas Komite Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
1. Melakukan peninjauan dan penilaian terhadap kejadian
PROSEDUR a. Melaporkan dan menuliskan kronologis kejadian pada formulir laporan
kejadian.
b. Klarifikasi kejadian dan memberikan pembinaan kepada perawat/ bidan
bersangkutan, serta menelaah adanya masalah/ pelanggaran etik dan prinsip
moral profesi
2. Membuat rekomendasi untuk tindak lanjut penyelesaian kepada Ketua sub komite
etik profesi keperawatan jika dinilai ada pelanggaran etik dan prinsip moral
profesi.
3. Mendiskusikan laporan rekomendasi dari Kepala Unit dalam tim dengan
melibatkan Ketua Komite Keperawatan dan Kepala Bidang Keperawatan,
termasuk konsekuensi yang harus diambil jika dinilai adanya pelanggaran etik
dan prinsip moral profesi.

4. Mengundang perawat yang terkait untuk mendengarkan langsung sebagai


verifikasi kronologis kejadian,menyampaikan umpan balik, memberikan masukan-
masukan dari kode etik dan prinsip moral profesi yang berkaitan dengan pasal
pelanggaran yang dilakukan dan tanggapan dari perawat/ bidan yang
bersangkutan.
5. Memberikan pembinaan dan bila perlu konsekuensi dari pelanggaran yang
dilakukan berdasarkan norma-norma yang ditetapkan.
6. Melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian Kepegawaian dan mengenai
kejadian dan proses verifikasi yang sudah dilakukan, jenis pelanggaran yang
dilakukan, dan keputusan sangsi yang diberikan
7. Melaporkan kepada Ketua PPNI Komisariat RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan
sepengetahuan Ketua Komite Keperawatan, jika pelanggaran yang dilakukan
menyebabkan adverse event dan kecacatan menetap, sentinel event yang
menyebabkan kematian dan mencemarkan reputasi profesi keperawatan.
8. Mendokumentasikan proses pembinaan yang sudah dilakukan.

UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai