Anda di halaman 1dari 1

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca affinis Griff.) TERHADAP
YAYASAN UNIV RIAU PEKANBARU KADAR BLOOD UREA NITROGEN (BUN) DAN HISTOLOGI GINJAL MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN
*Corresponding Author: Nofri Hendri Sandi
Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau,
Email: nofhensan@yahoo.com Ade Syafarullah, Nofri Hendri Sandi
Telp. +6285355848355 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru, 28928

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai uji toksisitas subkronis ekstrak etanol kulit buah salak pondoh ( Salacca affinis Griff.) terhadap kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan histologi ginjal mencit (Mus musculus L.) jantan. Percobaan terdiri dari 4 kelompok,
satu kelompok kontrol yang diberikan Na CMC 1% dan tiga kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol kulit buah salak pondoh ( Salacca affinis Griff.) dengan dosis 200, 400, dan 800 mg/kgBB. Parameter uji meliputi perubahan berat badan, rasio berat
organ ginjal, kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan histologi ginjal. Pengukuran kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dilakukan dengan metoda Urease – Glutamat Dehidrogenase Enzymatic UV Test menggunakan alat fotometer (Mindray@ BA-88A) pada
panjang gelombang 340 nm. Preparat histologi ginjal dibuat menggunakan metode parafin dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin. Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) , rasio berat organ ginjal, persentase kerusakan glomerulus dan pengukuran diameter
glomerulus dianalisis dengan analisis statistik ANOVA satu arah dan perubahan berat badan dengan statistik ANOVA dua arah. Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan rasio berat organ ginjal pada kelompok dosis 200,400, dan 800 mg/kgBB tidak berbeda
signifikan (p>0,05) terhadap kontrol. Perubahan berat badan pada dosis 200 mg/kgBB tidak berbeda signifikan (p>0,05) terhadap kontrol, tetapi dosis 400 dan 800 mg/kgBB berbeda signifikan (p<0,05) terhadap kontrol dan dosis 200 mg/kgBB. Hasil
pengamatan preparat histologi menunjukkan persentase kerusakan dan diameter glomerulus baik ginjal kanan maupun kiri dosis 800 mg/kgBB menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol. Pengamatan histopatologi organ ginjal
kelompok kontrol dan dosis 200 mg/kgBB struktur glomerulus dan ruang bowman normal. Sedangkan dosis 400 mg/kgBB struktur glomerulus dan ruang bowman masih dapat dikatakan normal, meskipun terjadi sedikit kerusakan. Pada dosis 800 mg/kgBB
struktur glomerulus mengalami pembesaran sehingga ruang bowman terlihat terjadi penyempitan. Untuk setiap dosis menunjukkan tubulus proksimal dan tubulus distal normal.

Pendahuluan Skema Kerja


Hewan Uji (Mencit Putih Jantan)
Berdasarkan penelitian aktivitas farmakologi pada hewan uji, kulit buah salak pondoh ( Salacca
affinis Griff.) memiliki aktivitias yang mampu menurunkan kadar glukosa darah (Harahap, 2014;
Rahmawati, 2014; Sari, 2014). Untuk menjamin keamanan atas calon obat, maka perlu Pengelompokkan Hewan Uji
dilakukan pengujian keamanan obat tersebut terhadap tubuh seperti uji toksisitas subkronik.
Kelompok Kontrol Na CMC 1% Kelompok II Dosis 200 mg/kgBB Kelompok III Dosis 400 mg/kgBB Kelompok IV Dosis 800 mg/kgBB
Uji toksisitas ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait efek toksik yang ditimbulkan
akibat paparan zat tertentu terhadap organ vital hewan yang bersangkutan, salah satunya
adalah organ ginjal. Ginjal memiliki fungsi untuk mengekskresikan senyawa asing seperti obat, Berat Badan Ditimbang 2 kali seminggu selama 60 hari Analisa Data (ANOVA 2 arah)
Organ ginjal mencit diambil
makanan, pestisida dan bahan-bahan eksogen non nutrisi lainnya yang masuk ke dalam tubuh.
Dengan demikian, ginjal berpotensi dapat dipengaruhi oleh senyawa toksik dalam dosis tinggi
Hewan dikorbankan
(Price dan Wilson, 2005). Kerusakan akibat bahan kimia (obat) dapat ditandai dengan Ditimbang & Dihitung rasio
terjadinya perubahan pada histologi ginjal dan gangguan fungsi. Berdasarkan informasi di
atas, maka perlu dilakukan pengujian terhadap kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan histologi Darah diambil dari pembuluh darah leher
ginjal untuk menjamin keamanan dari penggunaan kulit buah salak pondoh (Salacca affinis Pengamatan secara
Griff.). - Diamkan 30 menit
Diperoleh serum - sentrifus 3000 rpm selama 10 menit
Makroskopis Mikroskopis (Pembuatan
(Warna & Tekstur) Preparat Histologi)
35.545 Hasil Blood Urea Nitrogen (BUN)
40 29.389 Dipipet 5 L serum + 500 L reagen 1 lalu dihomogenkan, inkubasi selama 2 menit. Kemudian + 125 L reagen
Kerusakan Glomerulus

30.691
30 17,830 21,380 25.404
2, campurkan dan inkubasi 30 detik pada suhu 370C. Baca absorbansi 1-2 menit.
15,829 19.455 Persentase (%) Kerusakan Glomerulus Kualitatif (Diamati glomelurus, kapsula bowman, tubulus
Persentase (%)

20
10
Ginjal Kanan distal dan tubulus proksimal) & Kuantitatif (Perhitungan
0 Persentase (%) Kerusakan Glomerulus persentase kerusakan glomerulus, pengukuran diameter Diukur menggunakan fotometer (Mindray®
®
Kontrol 200 mg/kgBB 400 mg/kgBB 800 mg/kgBB Ginjal Kiri glomerulus) Diukur menggunakan fotometer (Mindray BA-88A) BA-88A) dengan panjang gelombang 340
Perlakuan dengan panjang gelombang 578 nm nm
Kesimpulan
0.0149 26.741 28.735 30,730 Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca affinis
0.0136 0.0142 0.0145 23.363 Analisa data
0.016 Kontrol 40 Kontrol Griff) selama 60 hari terhadap mencit putih (Mus musculus L.) jantan pada dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB memberikan
(ANOVA satu arah)
Relatif Organ

BUN (mg/dL)

0.014 20
Rasio Berat

0.012 200 mg/kgBB 0 200 mg/kgBB kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) yang tidak berbeda signifikan (p>0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Persentase
Ginjal

Kontrol 200 400 800 Kontrol 200 400 800 kerusakan glomerulus dan pengukuran diameter glomerulus dosis 800 mg/kgBB menunjukkan perbedaan yang signifikan
mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB 400 mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB 400 mg/kgBB
(p<0,05) terhadap kontrol. Pengamatan secara histopatologi pada dosis 800 mg/kgBB memperlihatkan pembesaran
Perlakuan Perlakuan
800 mg/kgBB 800 mg/kgBB glomerulus sehingga ruang bowman terjadi penyempitan.

1289,40 1410,00 Kontrol 200 mg/kgBB 400 mg/kgBB 800 mg/kgBB Daftar Pustaka
1198,40 1224,00 1379,00
1500 1203,80
1115,00 1182,80
Diameter Glomerulus

Harahap, M.S., 2014. Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca affinis Griff.) Terhadap
1000 Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Diabetes, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
Diameter Glomerulus Ginjal Kanan Price, S.A dan Wilson, L.M., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2, Penerbit Buku
500 Kedokteran EGC, Jakarta.
Diameter Glomerulus Ginjal Kiri Rahmawati, D., 2014. Uji Aktivitas Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca affinis Griff.) Terhadap
0 Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Diabetes, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
Kontrol 200 mg/kgBB 400 mg/kgBB 800 mg/kgBB Sari, W.P., 2014. Uji Aktivitas Antidiabetes Fraksi Butanol Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca affinis Griff.) Terhadap Mencit
Perlakuan Putih (Mus musculus L.) Jantan Diabetes, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.

Anda mungkin juga menyukai