Presentasi Pokja MFK 2016
Presentasi Pokja MFK 2016
Rumah sakit menyusun dan menjaga 1. Ada rencana tertulis yang mencakup Pedoman / Panduan tentang Program kerja : MFKdan
kelangsungan rencana tertulis yang a) sampai f) di atas pengelolaan resiko program K3 (?)
menggambarkan proses untuk mengelola risiko lingkungan yang meliputi : a -
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf f, pedoman K3 RS dan
pemeliharaan fasilitas
Seorang atau lebih individu yang berkualifikasi 1. Menugaskan seseorang atau Menunjuk penanggung jawab (
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan beberapa petugas untuk melaksanakan individu atau tim) untuk
program untuk mengelola risiko di lingkungan Program Pengawasan dan Pengarahan mengelola managemen resiko /
pelayanan lingkungan,
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan 1. Rumah sakit memiliki program yang Panduan Keselamatan dan Pemeliharaan fasilitas fisik, Tersedia Program
program yang menjamin keselamatan dan menjamin keselamatan dan keamanan keamanan fasilitas fisik : Keselamatan fasilitatas Keselamatan dan Keamanan
keamanan lingkungan fisik fasilitas fisik, termasuk monitoring dan Monitoring dan pengamanan fisik, SPO monitoring dan Lingkungan fisik : monitoring
pengamanan area yang diidentifikasikan area beresiko, identifikasi pengamanan area beresiko area beresiko Monitoring dan
sebagai area berisiko. semua staf, pasien , pengamanan area beresiko,
pengunjung dan vendor, identifikasi semua staf, pasien ,
pencegahan cedera dan pengunjung dan vendor,
mempertahankan kondisi pencegahan cedera dan
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan aman bagi pasien, keluarga mempertahankan kondisi aman
Umum. No. 10/KPTS/2000 staf dan pengunjung, bagi pasien, keluarga staf dan
keselamatan dan keamanan pengunjung, keselamatan dan
selama pembangunan dan keamanan selama ,
renovasi (ICRA), pemeriksaan pembangunan dan renovasi
fasilitas fisik, unit independen (ICRA), unit independen
mematuhi program mematuhi program
keselamatan tersebut keselamatan tersebut. cek list
monitoring area beresiko.
2. Program yang memastikan bahwa SPO Identifikasi staf, Bukti identitas staff, pasien,
semua staf, pengunjung dan vendor pengunjung dan vendor pengunjung dan keluarga
dapat diidentifikasi dan semua area Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
berisiko termonitor dan terjaga 24/PRT/M/2008
3. Program, efektif untuk mencegah SPO Penanganan Cidera di Laporan kejadian cidera dan
cidera dan mempertahankan kondisi RS tindak lanjut
aman bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung .
4. Program meliputi keselamatan dan laporan pelaksanaan ICRA dan
keamanan selama pembangunan dan Tindak Lanjut
renovasi
5. Pimpinanan memanfaatkan sumber tersedia bukti pelaksanaan
daya yang ada sesuai rencana yang program
disetujui
6. Bila unit independen ada dalam Unit independen melaksanakan
lingkungan fasilitas pelayanan pasien semua yang ditentukan dalam
yang disurvei, rumah sakit harus program
memastikan bahwa unit tersebut
mematuhi program keselamatan.
Rumah sakit merencanakan dan menganggarkan 1. Rumah sakit mempunyai rencana Rencana Kerja Anggaran RS/
untuk meningkatkan atau mengganti sistem, dan anggaran agar dapat memenuhi Rencana Bisnis Anggaran
bangunan atau komponen lainnya berdasarkan peraturan perundangan dan ketentuan
hasil inspeksi dan tetap mematuhi peraturan lain yang berlaku
perundangan yang berlaku
v BAHAN BERBAHAYA
Rumah sakit memiliki rencana dan pengendalian 1. Rumah sakit mengidentifikasi bahan Panduan Pengeloaan B3 dan MSDS utk tiap bahan (MSDS :
tentang inventaris, penanganan, penyimpanan dan berbahaya dan limbahnya dan membuat Limbah: daftar B3 terkini dan Material Safety Data Sheet,
penggunaan peralatan berbahaya serta rencana daftar terbaru bahan berbahaya yang lokasi di RS termasuk unit Lembar Keamanan
dan pengendalian pembuangan limbah peralatan ada di rumah sakit. independen, penanganan, penggunaan B3)
berbahaya penyimpanan dan
penggunaan, pelaporan dan
investigasi dari tumpahan
(spill), paparan ( expose) dan
insiden lainnya, penanganan
2. Rencana meliputi penanganan, limbah dan pembuangan SPO Penyimpanan B3,( Tersedia Program pengelolaan
penyimpanan dan penggunaan yang limbah B3, dan ijin yang ada) SPO penggunaan B3, B3 : meliputi penanganan,
aman diperlukan, Pelabelan dan SPO Penanganan penyimpanan dan
simbol B3 maupun limbah B3 Tumpahan / paparan B3,( penggunaan, pelaporan dan
termasuk unit independen ada) investigasi dari tumpahan
3. Rencana meliputi pelaporan dan SPO pelaporan dan (spill), paparan ( expose) dan
investigasi dari tumpahan (spill), investigasi Tumpahan, insiden lainnya, penanganan
paparan (exposure) dan insiden lainnya. paparan dan insiden. limbah dan pembuangan
limbah B3, dan ijin yang
diperlukan, Pelabelan dan
4. Rencana meliputi penanganan SPO Pengelolaan Limbah simbol B3 maupun limbah B3
limbah yang sesuai di dalam rumah B3 ( Infeksi, infeksius, termasuk unit independen
sakit dan pembuangan limbah bahan sampah patologi, sampah
berbahaya yang aman dan sesuai benda tajam, sampah
ketentuan yang berlaku farmasi, sampah sitotoksis,
sampah kimiawi, sampah
radioaktif, sampah
kontainer bertekanan, dan
sampah dengan kandungan
logam berat yang tinggi )
5. Rencana meliputi alat dan prosedur Tersedia : Spill kit sesuai jenis (
perlindungan yang sesuai selama Infeksius, Sitostoksik, Mercury,
menggunakan, tumpahan (spill) dan B3 umum), Tersedia APD yang
paparan (exposure) sesuai jumlah dan Hazard di
unit kerja
6. Rencana mengidentifikasi dokumen
yang diperlukan, meliputi setiap izin dan
ketentuan lainnya berlaku.
Rumah sakit melakukan uji coba (simulasi) 1. Seluruh rencana diujicoba (ditest) Kebijakan pelaksanaan uji Bukti pelaksanaan : Daftar
penanganan kedaruratan, wabah dan bencana. secara berkala atau setidaknya meliputi coba / simulasi penanganan hadir, laporan pelaksanaan,
elemen kritis dari c) sampai g) di atas bencana meliputi a-g dokumentasi, sertifikat
2. Pada akhir setiap test atau uji Post tes / evaluasi pada setiap
coba, dilakukan penilaian (debriefing) akhir pelaksanaan kegiatan
dari test atau ujicoba tersebut. simulasi berupa daftar nilai /
rekapan kesimpulan hasil
evaluasi
3. Bila terdapat unit independen Melibatkan unit independen
dalam fasilitas pelayanan pasien yang dalam simulasi
disurvei, rumah sakit harus memastikan
bahwa unit tersebut mematuhi rencana
kesiapan menghadapi bencana.
PENGAMANAN KEBAKARAN
Ø Standar MFK 7 Ø Elemen Penilaian MFK 7
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan 1. Rumah sakit memiliki rencana untuk Tersedia Program
program untuk memastikan bahwa seluruh memastikan seluruh penghuni rumah Penanggulangan kebakaran
penghuni rumah sakit aman dari kebakaran, asap sakit aman dari kebakaran , asap atau Lihat regulasi MFK 1 meliputi : Pengurangan risiko
atau kedaruratan lainnya dalam rumah sakit kedaruratan lain. kebakaran, assesmen risiko
kebakaran, saat ada
2. Program dilaksanakan secara terus- pembangunan / renovasi,
menerus dan komprehensif untuk deteksi dini kebakaran dan
memastikan bahwa seluruh ruang rawat asap, meredakan kebakaran
pasien dan tempat kerja staf termasuk dan pengendalian asap,
dalam program. evakuasi / jalan keluar bila
terjadi kedaruratan, Inspeksi,
3. Bila terdapat unit independen dalam uji coba dan pemeliharaan
fasilitas pelayanan pasien yang akan sistem deteksi kebakaran.
disurvei, rumah sakit harus memastikan Program Pelatihan Staf, lihat
bahwa unit tersebut mematuhi rencana MFK 11
pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
v PERALATAN MEDIS
Ø Standar MFK 8 Ø Elemen Penilaian MFK 8
Rumah sakit merencanakan dan 1. Manajemen peralatan medis Program Pengadaan peralatan
mengimplementasikan program untuk dilaksanakan sesuai rencana. medis , Program pemeliharaan
pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan peralatan medis
medis dan mendokumentasikan hasilnya.
Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring 1. Data monitoring dikumpulkan dan Data/rekapan hasil monitoring
program manajemen peralatan medis. Data didokumentasi untuk program sebagai bahan tindak lanjut
tersebut dalam jangka panjang digunakan oleh manajemen peralatan medis . perencanaan dan perbaikan
rumah sakit untuk merencanakan peningkatan dan
penggantian peralatan medis.
Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh 1. Air minum tersedia 24 jam sehari, Kebijakan RS tentang Bukti perhitungan kebutuhan
hari seminggu, melalui sumber regular atau tujuh hari seminggu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. ketersediaan air minum 24 air seluruh RS, data
alternatif, untuk memenuhi kebutuhan utama 1204/MENKES/SK/X/2004 Persyaratan jam. Panduan tentang ketersediaan air, maping area
asuhan pasien. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit , kebutuhan air di RS
KEP MENKES no
407/MENKES/SK/VII/2002 Tentang
syarat dan pengawasan kualitas air
minum
2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh PUIL tahun 2000 Kebijakan RS tentang SPO : Penanggulangan Bukti perhitungan kebutuhan
hari seminggu ketersediaan listrik 24 jam Ketika Listrik Padam, SPO listrik seluruh RS, data
Penganggulangan Air Mati / ketersediaan air, maping area
terkontaminasi kebutuhan listrik di RS
Rumah sakit memiliki proses emergensi untuk 1. Rumah sakit mengidentifikasi area Mapping / daftar area
melindungi penghuni rumah sakit dari kejadian dan pelayanan yang berisiko tinggi bila pelayanan berisiko tinnggi bila
terganggunya sistem pengadaan air minum dan terjadi kegagalan sistem listrik dan terjadi kegagalan listrik dan air
listrik, kontaminasi atau kegagalan pengadaan air minum atau air minum minum
terkontaminasi atau terputus.
3. Rumah sakit secara teratur SPO Uji coba Listrik Daftar sumber alternatif listrik,
melakukan uji coba sumber listrik Bukti pelaksanaan Uji coba
alternative setidaknya setahun sekali listrik dengan beban ( Berita
atau lebih sering bila diharuskan oleh Acara Uji Coba )
peraturan perundangan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber listrik.
4. Rumah sakit mendokumentasi hasil
uji coba tersebut
3. Uji coba sistem kunci secara berkala Bukti bukti berupa Check list
uji coba secara berkala untuk
pemeriksaan Lift, gas medis
berupa pengecheckan
pelabelan gas medis kapan
dipakai, kapan habis dan
sistem pengaturan pemakaian
berupa jalur gas medis baik
O2,N2 dll, serta pengecheckan
ventilasi perhatikan untuk
sistem pengaturan udara
bertekanan negativ , positiv dll,
ujiboiler dll
4. Pemeliharaan berkala sistem kunci Bukti bukti berupa check list
Pemeliharaan berkala secara
berkala untuk pemeriksaan Lift,
gas medis berupa
pengecheckan pelabelan gas
medis kapan dipakai, kapan
habis dan sistem pengaturan
pemakaian berupa jalur gas
medis baik O2,N2 dll, serta
pengecheckan ventilasi
perhatikan untuk sistem
pengaturan udara bertekanan
negativ , positiv dll, ujiboiler dll
Monitoring kualitas air minum secara berkala oleh 1. Monitoring kualitas air minum secara SPO monitoring kualitas air Bukti monitoring kualitas air
yang berwenang. berkala Keputusan Menteri Kesehatan RI No. minum oleh instansi yang
1204/MENKES/SK/X/2004 Persyaratan berwenang sesuai kebijakan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit , Pemerintah dan RS,
KEP MENKES no bukti bukti hasil pemeriksaan
407/MENKES/SK/VII/2002 Tentang kualitas air ,
syarat dan pengawasan kualitas air Bukti kerjasama dengan PDAM
minum atau perusahaan lain
2. Uji coba (test) secara berkala air Bukti bukti hasil Uji kultur air
yang digunakan untuk hemodialisis . yang akan digunakan untuk
pelayanan pasien
Haemodyalisa dilakukan
setiap 6 ( enam ) bulan sekali
v PENDIDIKAN STAF
Staf rumah sakit terlatih dan memahami tentang 1. Staf dapat menjelaskan dan atau Kebijakan manajemen
peran mereka dalam rencana penanganan memperagakan perannya dalam bencana / Hospital Disaster
Bukti bukti pelatihan
kebakaran, keamanan, peralatan berbahaya dan penanganan kebakaran. Plan RS mencakup masalah
penggunaan Hidran, APAR dll.
kedaruratan. kebakaran ( lihat MFK 6 )
Test terhadap karyawan untuk
SPO penggunaan APAR, kemampuan dalam
hidran, Evakuasi pasien, penggunaan Apar, hidran dll,
penggunaan alat deteksi serta ada bukti
kebakaran dll notulen,presensi, undangan dll
2. Staf dapat menjelaskan dan atau Kebijakan RS tentang Tersedianya Regulasi RS
memperagakan aksinya dalam pengelolaan Manajemen tentang pengamanan
menghilangkan, mengurangi atau Risiko kebakaran, bencana, bahan
melaporkan yang berkaitan dengan berbahaya dan kedaruratan.
keselamatan dan keamanan dan risiko Bukti bukti telah dilaksanakan
lainnya. simulasi
3. Staf dapat menjelaskan dan atau Kebijakan RS tentang SPO penyimpanan , Bukti telusur lapangan
memperagakan tindakan pencegahan, pengelolaan Manajemen penanganan dan
prosedur dan berperan dalam Risiko pembuangan limbah dan
penyimpanan, penanganan dan lain seperti limbah radiasi ,
pembuangan limbah gas medis, bahan SPO penggunaan Spill kit ,
berbahaya dan limbahnya dan lainnya SPO penggunaan APD dll
yang berkaitan dengan kedaruratan.
Staf rumah sakit terlatih untuk mengoperasikan dan 1. Staf dilatih untuk mengoperasikan SPO Pengoperasian Alat Bukti telusur lapangan, bukti
memelihara peralatan medis dan sistem utiliti peralatan medis sesuai ketentuan Medik bukti pelatihan pengoperasian
pekerjaannya. alat Medik dilengkapi dengan
undangan , daftar hadir dan
sertifikat
2. Staf dilatih untuk memilihara SPO pemeliharaan Alat Bukti Checklist Pemeliharaan
peralatan medis sesuai ketentuan Medis Alat Medis ( Lihat MFK 8 )
pekerjaannya.