Makalah PLTS
Makalah PLTS
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Serta, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
ABSTRAK
Dewasa ini telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga listrik
yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Dengan keadaan
geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, salah satu alat yang optimal di
Indonesia adalah “Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki dan bateraiyang
mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah atauDC.
Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik
atau ACdibutuhkan converter (alat pengubah arus DC ke AC).
ii
DAFTAR ISI
1.3RUMUSANMASALAH............................................................................................2
2.4 PERHITUNGANKONVERSIENERGI.............................................................. 12
2.5 PERHITUNGANBIAYA.......................................................................................14
3.1 KESIMPULAN................................................................................................. 16
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hubungan antara lokasi pemasangan dan waktu cadangan modul photovolaik buatan
Solarex. ............................................................................................................................13
7
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Agar mengetahu sejarah PLTS di Indonesia
2. Agar mengetahui apa saja komponen utama PLTS
3. Agar mengetahui sistem & prinsip kerja PLTS
4. Agar mengetahui perhitungan konversi energi dan biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pemerintah telah merencanakan menyediakan 1 juta Solar Home System berkapasitas 50 Wp
untuk masyarakat berpendapatan rendah serta 346,5 MWp PLTS hibrid untuk daerah
terpencil. Hingga tahun 2025 pemerintah merencanakan akan ada sekitar 0,87 GW kapasitas
PLTS terpasang.
Dengan asumsi penguasaan pasar hingga 50%, pasar energi surya di Indonesia
sudah cukup besar untuk menyerap keluaran dari suatu pabrik sel surya berkapasitas hingga
25 MWp per tahun. Hal ini tentu merupakan peluang besar bagi industri lokal untuk
mengembangkan bisnisnya ke pabrikasi sel surya.
Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan secara
seri dan parallel. Dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon
(disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan
arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah
panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan
maksimun).
4
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari
biaya total. Jadi, jika modul sel surya bisa diproduksi di dalam negeri, berarti akan bisa
menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah modul pembuatan sel surya di Indonesia
tahap pertama adalah membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel
yang masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam
negeri. Hal ini karena teknologi oembuatan sel surya dengan bahan silicon single dan poly
crystal secara teoritis sudah ada patennya.
Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata telah
melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan
dan instalasi untuk elektrifikasi untuk pedesaan. Teknologi ini cukup canggih dan
keuntungannya adalah harga murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah
dirawat.
Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energy fotovoltaik
adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitakn relative tinggi,
karena memerlukan subsistem yang terdiri dari baterai, unit pengatur dan inverter sesuai
dengan kebutuhannya.
5
2.2.3 Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya
(Solar Panel) sebelum dimanfaatkan ke beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau
peralatan elektronik dan peralatan lain yang membutuhkan energi listrik untuk diubahnya
sesuai peruntukan atau fungsinya. Jika beban membutuhkan sumber listrik DC, maka beban
dapat langsung dihubungkan ke baterai tersebut. Namun, jika beban membutuhkan sumber
listrik AC, maka tegangan harus dirubah terlebih dahulu menjadi arus AC menggunakan
inverter.
Gambar 3. Baterai.
2.2.4 Inverter
Inverter berfungsi merubah arus DC menjadi arus AC. Tegangan arus searah
keluaran baterai 12Vdc diubah menjadi menjadi tegangan arus bolak-balik 220Vac sesuai
dengan kebutuhan listrik rumah tangga saat ini yang kebanyakan menggunakan tegangan
jala-jala 220Vac. Maka dari itu tegangan arus searah tersebut perlu diubah menjadi tegangan
arus bolak-balik menggunakan inverter.
Gambar 4. Inverter.
6
2.3 Sistem & Prinsip Kerja PLTS
2.3.1 Diagram Blok PLTS
Sistem PLTS terdiri dari beberapa blok, meliputi : panel surya, controller regulator,
baterai dan inverter. Berikut merupakan diagram blok sistem PLTS.
B D
7
menambahkan unsur lain ke dalam semikonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis
semikonduktor tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
8
b. Sesaat setelah dua jenis semikonduktor ini disambung, terjadi perpindahan electron-
elektron dari semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan perpindahan hole dari
semikonduktor p menuju semikonduktor n. Perpindahan elektron maupun hole ini hanya
sampai pada jarak tertentu dari batas sambungan awal.
d. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion region) ditandai
dengan huruf W.
e. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa muatan
minoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di jenis semikonduktor yang
berbeda.
f. Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah deplesi, maka timbul
dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke sisi negatif, yang mencoba
menarik kembali hole ke semikonduktor p dan elektron ke semikonduktor n. Medan listrik
ini cenderung berlawanan dengan perpindahan hole maupun elektron pada awal terjadinya
daerah deplesi (nomor 1 di atas).
9
g. Adanya medan listrik mengakibatkan sambungan pn berada pada titik setimbang, yakni
saat di mana jumlah hole yang berpindah dari semikonduktor p ke n dikompensasi dengan
jumlah hole yang tertarik kembali kearah semikonduktor p akibat medan listrik E. Begitu
pula dengan jumlah elektron yang berpindah dari smikonduktor n ke p, dikompensasi
dengan mengalirnya kembali elektron ke semikonduktor n akibat tarikan medan listrik E.
Dengan kata lain, medan listrik E mencegah seluruh elektron dan hole berpindah dari
semikonduktor yang satu ke semiikonduktor yang lain.
Pada sambungan p-n inilah proses konversi cahaya matahari menjadi listrik terjadi.
Untuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang
menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari
semikonduktor p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat terus
terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.
10
Gambar 12. Proses cahaya matahari pada semikonduktor.
11
2.4 Perhitungan Konversi Energi
Perhitungan dilakukan untuk menetukan ukuran sel Fotovoltaik dan Baterai untuk
sistem energi matahari dengan kapasitas maksimum 1000 Watt. Langkah-langkah
perancangan adalah sebagai berikut:
2.4.1 Menentukan Arus Beban Total dalam Ampere-Jam (Ah)
Ampere-jam dari peralatan dihitung dalam DC ampere-jam/hari. Arus beban dapat
ditentukan dengan membagi rating watt dari berbagai alat yang menjadi beban dengan
tegangan operasi sistem PV nominal.
Itot beban DC = Watt/Vop x jam pakai sehari……...................…..(1)
Itot bebanAC = (Watt/Vopxjam pakai sehari)/0.85 ………….….... (2)
Itotbeban = Itot beban DC +Itot beban AC …..............................(3)
Dimana : Itot beban = Arus total beban dalam Ah
12
2.4.5 Menentukan Susunan Modul Optimum untuk Panel Surya
Penyusunan optimum adalah cara yang akan menentukan kebutuhan arus total
panel dengan jumlah modul seminimum mungkin. Penentuan konfigurasi modul minimum
dengan menghitung jumlah minimum modul yang menyediakan nilai arus panel yang
dibutuhkan dietentukan pada langkah 4.
Jumlah modul yang tersusun secara paralel adalah :
ΣModpar = Itot_panel / Iop_modul......................……….......…(6)
Dimana :
Itot_panel adalah Arus Total panel Iop_modul dan Arus operasi modul
Jumlah modul yang tersusun seri ditentukan oleh :
ΣMod seri = Vsystem / VModul......................…………………(7)
Dimana :
Vsistem adalah tegangan nominal sistem dan Vmodul adalah tegangan nominal modul
Total modul yang diperlukan adalah :
Berdasarkan peta insolasi dunia (Solarex, 1996), letak wilayah Indonesia terletak
pada 10o LS – 10o LU. Ini berarti bahwa waktu cadangan untuk seluruh wilayah Indonesia,
adalah sama yaitu 5 – 6 hari. Kapasitas Ampere-jam (Ah) minimum dari baterai dihitung
denganpersamaan :
13
Bateraicap = (Itot beban x 1,2) x trec .................................................(9)
Dimana :
Baterai cap = kapasitas baterai (Ah)
Trec = waktu cadangan
14
Rp. 415,- per kWh. Perlu dicatat bahwa ada subsidi pemerintah di dalam harga listrik PLN
untuk rumah tangga. Subsidi ini tidak ada dalam penggunaan listrik energi surya yang
dihitung di atas. Harga di atas juga merupakan harga satuan panel sampai di tempat
konsumen (asal tempatnya tidak terlalu jauh) di Indonesia. Mungkin ada potongan harga
untuk pemakaian panel yang lebih banyak dan skala yang lebih besar.
Sekarang, panel-panel surya masih diimpor. Artinya harga yang harus dibayar
konsumen juga sudah termasuk pajak bea masuk dan pajak pertambahan nilai. Suatu saat
ketika ditemukan teknologi yang lebih efisien dan Indonesia dapat membuat panel suryanya
sendiri harga panel surya sangat mungkin bisa turun. Sekedar gambaran adalah harga panel
surya di Jerman pernah turun sekitar 40% dalam dua bulan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakanefek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau
cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu
titik untuk menggerakan mesin kalor.
Photovoltaic (photo- cahaya, voltaic=tegangan)Photovoltaic tenaga matahari:
melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan
semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel
bermuatannegative yang membentuk dasar listrik.
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida. Panel surya
memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling berlimpah yang
tersedia di planet . Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang
sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak). Panel
surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar matahari
terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi
kurang dari 20%. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel
surya.
16
3.2 Saran
Panel surya belum bisa menjadi energy alternatif bagi masyarakat Indonesia
dikarenakan biaya alat dan instalasinya yang masih mahal. Oelh karena itu panel surya untuk
saat ini lebih cocok untuk digunakan pada instansi, kantor pemerintahan, sekolah atau badan
– badan pelayanan masyarakat. Dengan begitu meskipun terjadi pemadaman listrik, kegiatan
pelayanan masyarakat, belajar mengajar dan pemerintahan tidak mengganggu seperti yang
sering dialami sekarang ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www3.esdm.go.id/berita/56-artikel/5797-matahari-untuk-plts-di-indonesia-.html
http://kip.esdm.go.id/regulasi/index.php/list-data-regulasi/110-peraturan-
menteri/peraturan-menteri-esdm/tahun-2013/558-peraturan-menteri-esdm-no-17-
tahun-2013
http://www.alpensteel.com/article/126-113-energi-lain-lain/4702-sejarah-tenaga-surya-di-
indonesia
18