Anda di halaman 1dari 37

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM KOTA PARIAMAN


1. Kondisi Wilayah
Secara geografis Kota Pariaman terletak di pantai barat pulau
Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia. Kota
Pariaman pada sisi utara, selatan, dan timur berbatasan langsung dengan
Kabupaten Padang Pariaman dan di sebelah barat berbatasan dengan
Samudera Indonesia.
Secara astronomis Kota Pariaman terletak antara 00o 33’ 00’’ – 0o
40’ 43’’ Lintang Selatan dan 100 o 04’ 46’’ – 100o 10’ 55’’ Bujur Timur,
tercatat memiliki luas wilayah sekitar 73,36 km2, dengan panjang garis
pantai 12,00 km2. Luas daratan daerah ini setara dengan 0,17 persen dari
luas daratan wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009, Kecamatan
di Kota Pariaman terdiri dari 4 (empat) kecamatan, yaitu Kecamatan
Pariaman Utara, Kecamatan Pariaman Tengah, Kecamatan Pariaman
Selatan, dan Kecamatan Pariaman Timur. Kecamatan Pariaman Utara
tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 23,35 km 2, Kecamatan
Pariaman Timur dengan luas wilayah 17,51 km2 , Kecamatan Pariaman
Selatan dengan luas wilayah 16,82 km2 sedangkan Kecamatan Pariaman
Tengah memiliki luas wilayah terkecil, yakni 15,68 km2.

Tabel 1.1.

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 1


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Jumlah Kecamatan dengan desa/kelurahan di Kota Pariaman


Luas
Keluraha Daera
No Kecamatan Ibu Kota Desa
n h
(Km2)
1. Pariaman Utara Naras - 17 23.57
2. Pariaman Tengah Pariaman 16 6 15.16
3. Pariaman Selatan Kurai Taji - 16 16.22
4. Pariaman Utara Sei.Pasak - 16 18.41
Kota Pariaman 16 55 73.36
Sumber. Pariaman Dalam Angka 2012
Keadaan topografi Kota Pariaman 80 persen dari wilayah
daratannya merupakan daratan rendah dengan ketinggian antara 2-3
meter dari permukaan air laut, sedangkan yang lainnya merupakan
daerah bergelombang yaitu 20 persen dengan kemiringan tanah yaitu 3
persen sudah 15 persen dan memiliki 6 pulau–pulau kecil yaitu Pulau
Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso dan Pulau
Kasiak, dengan panjang pantai lebih kurang 12,7 kilometer.
Letak Kota Pariaman dikelilingi Kabupaten Padang Pariaman dan
secara administratif berbatasan dengan :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan V Koto Kampung Dalam
dan Kecamatan V Koto Timur Kabupaten Padang Pariaman
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Nan Sabaris
Kabupaten Padang Pariaman
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan VII Koto Kabupaten
Padang Pariaman
 Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Tabel 1.2
Pembagian Wilayah Administratif Kota Pariaman
No Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Pariaman Selatan 1. Pasir sunur

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 2


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

2. Marunggi
3. Kampung Apar
4. Sikabu
5. Palak Aneh
6. Padang Cakur
7. Taluk
8. Marabau
9. Sungai Kasai
10.Batang Tajongkek
11.Balai Kurai Taji
12.Pauh Kurai Taji
13.Simpang
14.Toboh Palabah
15.Rambai
16.Punggung Lading
2. Pariaman Tengah 1. Karan Aur
2. Jalan Baru
3. Ujung Batung
4. Jalan Kereta Api
5. Cimparuh
6. Alai Gelombang
7. Taratak
8. Kampung Baru
9. Lohong
10.Pasir
11.Kampung Perak
12.Pondok II
13.Jawi-Jawi I
14.Jawi-Jawi II
15.Kampung Jawa I
16.Kampung Jawa II
17.Kampung Pondok
18.Pauh Barat

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 3


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

19.Pauh Timur
20.Rawang
21.Jati Hilir
22.Jati Mudik
3. Pariaman Timur 1. Kampung Gadang
2. Talago Sariak
3. Bato
4. Batang Kabuang
5. Sungai Sirah
6. Bungo Tanjung
7. Kampuang Kandang
8. Kaluat
9. Kajai
10.Kampung Tangah
11.Sungai Pasak
12.Air Santok
13.Cubadak Mentawai
14.Koto Marapak
15.Pakasai
16.Kampung Baru Padusunan
4. Pariaman Utara 1. Ampalu
2. Tanjung Sabar
3. Apar
4. Manggung
5. Cubadak Air
6. Cubadak Air Selatan
7. Sikapak Timur
8. Sikapak Barat
9. Tungkal Selatan
10.Tungkal Utara
11.Cubadak Air Utara
12.Naras Hilir
13.Naras I

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 4


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

14.Balai Naras
15.Padang Birik-birik
16.Sintuk
17.Sungai Sirah
Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

2. Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan indikator yang


menunjukan kecepatan perubahan penduduk di suatu daerah. Data ini
akan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan
dan program pembangunan, khususnya mengenai penyediaan
perumahan, pendidikan dan fasilitas sosial lainya yang secara
keseluruhan mempengaruhi pola pemukiman penduduk dan struktur
ruang daerah. Selain itu, informasi mengenai jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam
menentukan target pemasukan melalui pajak/retribusi di masa yang akan
datang.

Komposisi penduduk Kota Pariaman menurut jenis kelamin


menunjukan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari
penduduk laki-laki sebagaimana terlihat pada tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3.
Komposisi Penduduk Kota Pariaman menurut Jenis Kelamin
Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012
Tahu Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuha
n Laki-laki Perempuan Total n Rata-rata

2008 38.229 40.245 78.474 0,041 %

2009 38.659 39.893 78.552 0.099 %

2010 39.223 40.430 79.653 0.138 %

2011 39.743 40.968 80.711 1,310 %

2012 81.318 0.746 %


Sumber: Kota Pariaman dalam Angka 2012

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 5


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Hasil tabel 1.3 di atas menunjukan bahwa jumlah penduduk Kota


Pariaman dalam lima tahun terakhir terus meningkat yaitu dari 78.474 jiwa pada
Tahun 2008 menjadi 81.318 jiwa pada tahun 2012. Peningkatan pertumbuhan
rata-rata penduduk di Kota Pariaman meningkat, namun relatif tidak terlalu
tinggi. Dimana pada tahun 2008 pertumbuhan rata-rata penduduk Kota Pariaman
sebesar 0.041% sedangkan pada tahun selanjutnya sebesar 0,099%.
Pertumbuhan rata-rata penduduk tertinggi berada pada tahun 2012 yaitu
sebesar 1,310%. Laju pertumbuhan ini ditentukan oleh faktor demografi yang
meliputi tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk di Kota
Pariaman.

Dengan wilayah seluas 73,36 Km², kepadatan penduduk Kota


Pariaman pada Tahun 2012 adalah sebanyak 81.318 jiwa per Km².
Kecamatan Pariaman Tengah adalah kecamatan dengan kepadatan
penduduk tertinggi yakni sebanyak 29.708 jiwa per Km² dengan luas
wilayah 15.68Km2, kedua terpadat adalah Kecamatan Pariaman Utara
19.801 jiwa dengan luas wilayah 23.35Km2, yang ketiga adalah
Kecamatan Pariaman Selatan dengan kepadatan 16.501 jiwa dengan luas
16.82 per Km² dan yang terakhir adalah Kecamatan Pariaman Timur
dengan kepadatan penduduk sebanyak 15.308 jiwa dengan luas 17.51per
Km².

3. Kondisi Umum Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu
periode tertentu. PDRB merupakan nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.

Tabel 1.4
Pertumbuhan PDRB Kota Pariaman
Tahun 2009, 2010 dan 2011
T PDRB Perkapita Pertumbuhan (%)
Tahun (dalam jutaan rupiah)
Harga Harga Harga Harga
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
2011 1.783.055,39 764,821,01 12,75 5,98
2010 1.581,374,17 721,656,53 13,00 5,26

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 6


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

2009 1.399,468,72 685,597,67 9,78 4,47


Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012
Pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman tahun 2011 sebesar
5,98% diperoleh dari besarnya kenaikan PDRB atas dasar harga
konstan dari 721,77 milyar rupiah pada tahun 2010 menjadi
764,82 milyar rupiah di tahun 2011.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga


berlaku Kota Pariaman pada tahun 2011 telah mencapai 1,78
trilyun rupiah, nilai tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya
sebesar 1,58 trilyun rupiah pada tahun 2010.

Perekonomian Kota Pariaman pada tahun 2011 ini masih


didominasi lima (5) sektor utama sebagai penghasil nilai tambah
terbesar terhadap PDRB Kota Pariaman. Lima sektor tersebut
adalah Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor
Angkutan dan Komunikasi, Sektor Jasa-jasa dan Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor pertanian memberikan
konstribusi sebesar 27,97%, nilai tersebut mengalami penurunan
dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar 28,12%; setelah itu
sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 11,11%;
kemudian sektor angkutan dan komunikasi memberikan
sumbangan sebesar 15,52%; sektor jasa-jasa memberikan
sumbangan sebesar 14,46%; sektor perdagangan, hotel dan
restoran memberikan sumbangan sebesar 11,08%. Sedangkan
empat (4) sektor lainnya dalam perekonomian yang meliputi Sektor
Pertambangan dan Pengalian, Sektor Listrik dan Air Minum, Sektor
Bangunan, serta Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
secara keseluruhan hanya memberikan sumbangan sebesar
19,87% terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kota Pariaman
Tahun 2011.

Pendapatan perkapita adalah besaran pendapatan rata-rata


penduduk di suatu daerah. Indikator ini dapat dijadikan sebagai
tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan daerah dengan

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 7


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

kata lain semakin tinggi/besar pendapatan perkapita maka


semakin makmur daerah tersebut.

Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu indikator


dari kondisi perekonomian di Kota Pariaman juga dapat dilihat dari
dua konsep, yaitu atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan 2000. Pertumbuhan pendapatan per kapita menurut
harga berlaku sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 rata-
rata mencapai 11,54%. Dilihat dari nominalnya, tahun 2011 telah
mencapai Rp.21.097.500,- sedangkan pada tahun 2010 sebesar
Rp.24.000.000,-. Dengan demikian maka dibanding tahun 2011,
pendapatan perkapita tahun 2012 telah meningkat sebesar
13,76%. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat Kota Pariaman yang cukup signifikan.

Tabel 1.5
Perkembangan Pendapatan Perkapita
Kota Pariaman Tahun 2008-2012
Pendapatan Perkapita
No Tahun Pertumbuha
Nilai (Rp) n
15.3
1 2008 00.250 10,07
Tahu Laju Pertumbuhan
17.0 (%)
2n 2009 03.250 11,13
Kota 18.9 Sumatera
Provinsi Nasiona
3 2010
Pariaman 50.460Barat 11,45 l
2007 5,36 21.06,34 6,3
4 2011 97.500 11,33
2008 5,59 24.06,37 6,2
5 2012 00.000 13,76
2009Rata-rata
4,47
Pertumbuhan 4,16 11,55 4,5

2010 5,26 5,93 6,1

2011 5,98 6,22 6,5


Tabel 1.6
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Pariaman, Propinsi
dan Nasional Tahun 2007-2011

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 8


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwasanya setiap


tahunnya laju pertumbuhan Kota Pariaman mengalami kenaikan, namun
penurunan terjadi pada tahun 2009 dikarenakan pasca bencana alam
gempa yang melanda pesisir pantai Sumatera Barat.
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
Kota Pariaman masih barada dibawah laju pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sumatera Barat dan laju pertumbuhan ekonomi Nasional.
Pada tahun 2009, laju pertumbuhan Kota Pariaman berada diatas laju
pertumbuhan Provinsi Sumatera Barat, yaitu dimana laju pertumbuhan
Kota Pariaman 4,47% sedangkan laju pertumbuhan Sumatera Barat
sebesar 4.16%, namun masih berada dibawah laju pertumbuhan ekonomi
Nasional yaitu 4.5%.
4. Kondisi Umum Keuangan Daerah
Pendapatan daerah salah satu hal pokok untuk dapat
terselenggaranya kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Kepada
Pemerintah Daerah. Gambaran umum pendapatan daerah Kota Pariaman
Tahun 2008-2013 sebagaimana tabel beikut:

Tabel 1.7
Realisasi Pendapatan Pada Tahun 2008-2012
dan Rencana Tahun 2013

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 9


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

REALISASI PERTAHUN (Rp)


NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012 2013 (Renca
PENDAPATN
17.125.280.866,64 15.096.327.357
I ASLI DAERAH 13.357.148.943,00 12.280.336.382,00 14.884.538.651,36 17.638.056.321,94
1 Pajak Daerah 2.592.500.000
1.652.320.176,00 1.298.100.083,00 2.682.243.170,00 2.485.409.553,00 3.103.926.086,00
Retribusi
2 2.197.250.000
Daerah 1.264.248.163,00 1.443.898.628,00 1.794.586.374,30 1.753.263.722,00 1.313.955.062,00
Hsl Pengelolaan
Kekayaan
3 4.000.077.357
Daerah Yg 1.785.518.868,00 2.139.081.682,00 2.398.657.085,00 4.000.007.357,00 4.058.646.204,00
Disahkan
Lain-lain PAD Yg
4 6.306.500.000
Sah 8.655.061.736,00 7.399.255.989,00 8.009.052.022,06 8.886.600.234,64 9.161.528.969,94

DANA 279.436.567.109,0 351.377.230.579,0 395.167.623.685


291.988.261.572,00 277.186.844.147,00 306.381.801.020,00
II PERIMBANGAN 0 0
Bagi Hasil
1 Pajak/Bagi Hasil 21.554.457.020,00 18.334.871.685
16.240.444.709,00 19.197.115.572,00 21.227.608.147,00 25.099.787.579,00
Bukan Pajak
Dana Alokasi
2 262.870.144.000,00 343.061.622.000
Umum 223.192.122.400,00 228.064.146.000,00 236.689.036.000,00 299.255.003.000,00
Dana Alokasi
3 21.957.200.000,00 33.771.130.000
Khusus 40.004.000.000,00 44.727.000.000,00 19.270.200.000,00 27.022.440.000,00

LAIN-LAIN
PENDAPATAN 79.812.397.855,00 48.094.166.520
10.605.611.956,59 8.722.812.765,00 10.811.224.640,95 47.190.467.517,00
III YANG SAH
Pendapatan
1
Hibah 9.169.300,00 1.232.333.005,00 2.752.488.760,95 - -
2 Dana Darurat
- - 7.443.535.880,00 - -
Dana bagi Hasil
3 12.361.783.335,00 13.221.278.520
Pajak Provinsi 8.914.016.537,59 7.490.479.760,00 12.317.579.517,00
Dana
4 Penyesuaian 67.020.414.520,00 34.872.888.000
- - 615.200.000,00 34.872.888.000,00
Otsus
Bantuan
Keuangan Dari
5
Pemerintah 1.682.426.119,00 - - 430.200.000,00 -
Daerah Lainnya

JUMLAH 303.399.328.008,5 416.205.754.417,9 458.358.117.562


312.991.410.719,00 302.882.607.439,31 403.319.479.741,64
PENDAPATAN 9 4
Sumber: DPKKA Kota Pariaman

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada Tahun 2008-2012 telah


terealisasi kenaikan pendapatan secara signifikan. Pada Tahun 2008
realisasi pendapatan daerah sebesar Rp.303.399.328.008,59,- dan pada
Tahun 2012 menjadi Rp.416.205.754.417,94,- dan pada Tahun 2013
diperkirakan sebesar Rp.458.358.117.562,00,- Dari peningkatan
pendapatan diatas secara keseluruhan disumbangkan oleh 3 sumber
pendapatan yaitu PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang
Sah. Pendapatan Asli Daerah meningkat dari Rp.13.357.148.943,00,-pada
Tahun 2008 menjadi Rp.17.638.056.321,94,- Pada Tahun 2012 Dana

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 10


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Perimbangan meningkat dari Rp.279.436.567.109,00,- pada tahun 2008


menjadi Rp.351.377.230.579,00,- pada Tahun 2012. Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah meningkat dari Rp.10.605.611.956,59,- pada tahun 2008
menjadi Rp.47.190.467.517,00,- pada tahun 2012 .
Dari segi belanja pada APBD Tahun 2008-2013 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.8
Belanja Daerah Tahun 2008-2013 Kota pariaman
NO Tahun Jumlah (Rp)
266.139.
1 2008 064.315,00
282.992.
2 2009 195.150,00
340.989.
3 2010 686.918,43
401.104.
4 2011 697.742,72
399.570.
5 2012 839.423,69
485.822.
6 2013 827.519,00

Pada tabel diatas terlihat realisasi Belanja Daerah Tahun 2008-2012


selalu meningkat yaitu Rp.266.139.064.315,00,- pada tahun 2008 dan
naik sebesar Rp.399.570.839.423,69,- pada tahun 2012 sedangkan pada
tahun 2013 direncanakan sebesar Rp.485.822.827.519,00,-

B. VISI DAN MISI


Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota
Pariaman, hasil-hasil pembangunan serta permasalahan pembangunan
saat ini dan masa mendatang, maka diperlukan suatu visi, yang
merupakan gambaran pembangunan yang hendak dicapai pada 5 tahun
mendatang. Visi ini merupakan visi walikota dan wakil walikota terpilih
yang berlandaskan RPJPD, agar pembangunan pada 5 tahun mendatang
terarah dan dapat dicapai sesuai dengan garis pembangunan jangka
panjang. Namun visi walikota dan wakil walikota ini tidak dapat dicapai

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 11


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

tanpa adanya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan


(stakeholder) yang ada di Kota Pariaman.
Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi Pemerintah Kota
Pariaman dijabarkan sebagai berikut:

1. Kota Tujuan Wisata Budaya adalah tujuan wisata para wisatawan yang
dapat menyaksikan berbagai atraksi budaya dan melaksanakan
kegiatan rekreasi pantai yang berkualitas internaional;

2. Islami adalah bahwa setiap aspek kehidupan (pemerintahan dan


kemasyarakatan), terutama kegiatan pariwisata harus dilandasi
dengan norma-norma islami.

Visi di atas akan diwujudkan dalam 6 (enam) misi yaitu:

1. Membentengi moral masyarakat dengan adat dan agama;


2. Mengembangkan wisata budaya terpadu;
3. Meningkatkan kualitas tamatan sekolah setiap jenjang pendidikan
yang dilandasi moral keagamaan;
4. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan;
5. Mengembangkan perekonomian daerah yang terpadu dalam
mendukung pariwisata;
6. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih.
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH
Sasaran yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan
pembangunan tersebut adalah:
1. Misi membentengi moral masyarakat dengan adat dan agama dengan
tujuan Meningkatkan pemahaman dan implementasi masyarakat
terhadap nilai-nilai hukum dan agama dalam seluruh aspek kehidupan
mempunyai sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran
Agama dan adat;

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 12


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

b. Meningkatnya keamanan dan ketertiban umum.


2. Misi Mengembangkan wisata budaya terpadu dengan tujuan
mewujudkan Kota Pariaman sebagai Kota Tujuan Wisata Budaya dan
Wisata Pantai mempunyai sasaran sebagai berikut :
a. Tersedianya resort wisata terpadu dengan event wisata yang
berwawasan lingkungan
b. Berkembanganya kebebasan berkreasi dalam seni dan budaya
dengan mengacu pada etika, moral estetika dan agama serta nilai-
nilai budaya Minangkabau
c. Meningkatnya PAD sektor pariwisata ( Hotel, Rumah
makan/Restoran, Objek wisata Budaya, Wisata Pantai, pulau-pulau
kecil, Transportasi Tradisional, Kerajinan Daerah dan Jasa wisata
lainya) menjadi 50 % dari tahun 2008 pada tahun 2013
3. Misi meningkatkan kualitas tamatan sekolah setiap jenjang yang
dilandasi moral keagamaan dengan tujuan meningkatkan perluasan,
pemerataan dan kualitas pendidikan yang berkompetensi dan
berdaya saing mempunyai sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya perluasan, pemerataan dan kualitas pendidikan
b. Meningkatnya kualitas pemuda dan pembangunan olahraga
4. Misi meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan,
dengan tujuan Meningkatkan jangkauan, kualitas dan pemerataan
pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana mempunyai sasaran
sebagai berikut :
a. Meningkatnya perluasan, pemerataan dan kualitas kesehatan
Masyarakat.
b. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
5. Misi mengembangkan perekonomian daerah yang terpadu dalam
mendukung pariwisata dengan tujuan meningkatkan pembangunan
ekonomi masyarakat yang berbasis potensi ekonomi lokal dan ramah
lingkungan mempunyai sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan
dan peternakan
b. Meningkatnya pembangunan perikanan dan kelautan

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 13


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

c. Berkembangnya Koperasi, UKM, Industri dan Perdagangan


6. Misi meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
bersih dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata
kelola Pemerintahan yang berbasis good governance mempunyai
sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas Aparatur
b. Terciptanya transparansi birokrasi yang didukung
profesionalisme Aparat dan penganggaran yang berpihak pada
publik
c. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi
d. Meningkatnya pembinaan kesejahteraan sosial
e. Meningkatnya partisipasi perempuan dan kesejahteraan
keluarga
f. Meningkatnya pengelolaan tata ruang daerah dan sumber daya
alam.
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut diatas
maka dituangkan dalam agenda pembangunan Kota Pariaman tahun
2009 – 2013, yang terdiri atas:
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat dan pengamalan ajaran
agama
2. Pengembangan Kepariwisataan daerah yang apik, bersih, nyaman
dan menyenangkan
3. Peningkatan Kecerdasan intelektual, spritual dan emosional melalui
peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas
dengan memberdayakan partisipasi Masyarakat
4. Peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan
berkeadilan serta memberdayakan masyarakat dan keluarga untuk
mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat
5. Peningkatan perekonomian masyarakat dengan berbasis potensi
daerah
6. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan pelayanan publik

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 14


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Keenam agenda pembangunan tersebut dituangkan dalam Prioritas


Pembangunan Kota Pariaman yang disusun berdasarkan pada :
a. Permasalahan yang dihadapi dan perlu mendapat penanganan yang
serius oleh pemerintah daerah;
b. Isu strategis perencanaan pembangunan nasional dan daerah;
c. Prioritas kebutuhan masyarakat yang berpengaruh langsung terhadap
kelancaran pelaksanaan pembangunan.

Prioritas pembangunan tersebut antara lain:


1. Agenda Peningkatan Kesadaran hukum masyarakat dan Pengamalan
ajaran Agama
Dalam Agenda Peningkatan kesadaran hukum masyarakat dan
pengamalan ajaran agama ditetapkan 3 ( tiga) prioritas
pembangunan yaitu :
- Peningkatan sarana prasarana keagamaan serta kehidupan
beragama;
- Peningkatan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat;
- Peningkatan kewaspadaan terhadap bencana.
2. Agenda Pengembangan Kepariwisataan Daerah yang apik, bersih,
nyaman dan menyenangkan.
Dalam agenda pengembangan kepariwisataan daerah yang apik,
bersih, nyaman dan menyenangkan ditetapkan 2 (dua) prioritas
pembangunan yang ditetapkan adalah :
- Pengembangan resort wisata terpadu;
- Pengembangan kebudayaan Daerah.
3. Agenda Peningkatan Kecerdasan intelektual, spritual dan emosional
melalui peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan
berkualitas dengan memberdayakan partisipasi Masyarakat
Dalam agenda peningkatan Kecerdasan intelektual, spritual dan
emosional melalui peningkatan pelayanan pendidikan yang merata
dan berkualitas dengan memberdayakan partisipasi masyarakat
ditetapkan 2 (dua) prioritas pembangunan yaitu :

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 15


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

- Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan


yang murah dan berkualitas;
- Peningkatan pembinaan pemuda dan olahraga.
4. Agenda peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau
dan berkeadilan serta memberdayakan masyarakat dan keluarga.
Dalam agenda peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
ditetapkan 2 (dua) prioritas pembangunan yaitu :
- Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang murah dan berkualitas;
- Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan KB.
5. Agenda Peningkatan perekonomian masyarakat dengan berbasis
potensi daerah.
Dalam agenda peningkatan perekonomian masyarakat dengan
berbasis potensi daerah ditetapkan 3 (tiga) prioritas pembangunan
yaitu :
- Peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan
dan perikanan rakyat;
- Pengembangan koperasi, UKM, industri, dan perdagangan;
- Peningkatan ketenagakerjaan dan investasi.
6. Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya aparatur dan pelayanan
publik
Dalam agenda peningkatan Kualitas sumberdaya aparatur dan
pelayanan publik ditetapkan 4 (empat) prioritas pembangunan yaitu :
- Penataan kelembagaan dan Peningkatan Kualitas SDM aparatur;
- Pembangunan Infrastruktur;
- Peningkatan kehidupan sosial masyarakat;
- Pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

Disamping itu agar Agenda dan prioritas Pembangunan dapat


berjalan untuk mencapai visi, misi dan sasaran diperlukan Strategi
pembangunan daerah agar dapat menjadi pedoman bagi pemerintah
maupun stakeholder lainnya dalam melaksanakan pembangunan serta
sebagai dasar untuk menentukan pilihan program dan kegiatan, sesuai

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 16


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

tugas dan kewenangannya. Adapun strategi pembangunan dituangkan


kedalam suatu agenda pembangunan Kota Pariaman untuk lima tahun
kedepan, yang terdiri dari :
A. Agenda Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Dan
Pengamalan Ajaran Agama arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan sarana prasarana keagamaan serta kehidupan
beragama:
a. Peningkatan peranan masjid dan surau sebagai sarana
kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan keagamaan;
b. Peningkatan pelayanan pemerintah daerah terhadap
kehidupan beragama ditengah masyarakat.
2. Peningkatan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat:
a. Memberdayakan masyarakat dalam menciptakan keamanan
dan ketertiban lingkungan;
b. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
hukum, politik dan kehidupan berbangsa dan bernegara;
c. Fasilitasi penyelesaian kasus sengketa tanah;
3. Peningkatan kewaspadaan terhadap bencana:
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan aparat dalam
pencegahan dan penanggulangan bencana.
B. Agenda Pengembangan Kepariwisataan Daerah yang Apik, Bersih,
Nyaman dan Menyenangkan arah kebijakannya adalah sebagai
berikut:
1. Pengembangan resort wisata terpadu
Peningkatan sarana dan prasarana serta promosi pariwisata
daerah
2. Peningkatan dan penghayatan budaya lokal
Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah
bagi perwujudan jati diri masyarakat sehingga dapat dihindari
konflik vertikal maupun horizontal. Arah kebijakan yang ditempuh
dalam pengembangan kebudayaan adalah:
a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam melestarikan,
memanfaatkan dan pengelolaan nilai-nilai budaya daerah;

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 17


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

b. Peningkatan Pemahaman masyarakat terhadap adat basandi


syarak, syarak basandi kitabullah ( Budaya Minangkabau).
C. Agenda Peningkatan Kecerdasan Intelektual, Spritual, dan
Emosional Melalui Peningkatan Pelayanan Pendidikan yang Merata
dan Berkualitas dengan Memberdayakan Partisipasi Masyarakat arah
kebijakannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan
yang murah dan berkualitas
a. Peningkatan mutu dan pelayanan bidang pendidikan
2. Peningkatan pembinaan pemuda dan olahraga
a. Pembinaan generasi muda dan olahraga;
b. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat.
D. Agenda Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,
Terjangkau, dan Berkeadilan serta Memberdayakan Masyarakat dan
Keluarga arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang murah dan berkualitas
a. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
melalui pemberdayaan perilaku masyarakat terhadap hidup
sehat;
b. Peningkatan pelayanan terhadap kesehatan khususnya
pelayanan kesehatan dasar serta rujukan dan upaya jaminan
pemeliharaan kesehatan dan gizi masyarakat;
c. Pemerataan dan peningkatan kuantitas dan kualitas sarana
dan prasarana kesehatan dasar.
2. Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan KB
Mendorong peningkatan perbaikan kualitas tingkat kehidupan
keluarga miskin dan keluarga berencana
E. Agenda Peningkatan Perekonomian Masyarakat yang Berbasis
Potensi Daerah arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan,
kelautan dan perikanan rakyat

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 18


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

a. Pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan,


pertambangan dan energi;
b. Pengembangan kelautan dan perikanan dengan pemanfaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal.
2. Pengembangan koperasi, UKM, industri, dan perdagangan
a. Pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah.
b. Pengembangan industri kecil menengah dan skala besar
c. Pemberdayaan ekonomi rakyat melalui penguatan modal
d. Pengembangan perdagangan dan promosi daerah yang
berbasis potensi daerah
3. Peningkatan ketenagakerjaan dan investasi
a. Peningkatan kualitas dan produktifitas sumberdaya
manusia usia kerja
b. Peningkatan promosi potensi dan peluang investasi.
c. Peningkatan pelayanan dan prosedur perizinan
F. Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya Aparatur dan
Pelayanan Publik arah kebijakannya adalah sebagai berikut:
1. Penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM aparatur
a. Peningkatan pelayanan dan kinerja aparatur
pemerintah;
b. Peningkatan pengawasan dan disiplin aparatur;
c. Penyempurnaan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK)
termasuk tugas pokok , fungsi serta uraian tugas;
d. Peningkatan perencanaan pembangunan daerah;
e. Peningkatan pemerintahan umum daerah.
2. Pembangunan Infrastruktur:
a. Pengembangan sarana dan prasarana perhubungan darat,
laut dan udara;
b. Peningkatan dan penyediaan prasarana dan sarana dasar
sebagai urat nadi pembangunan daerah.
3. Peningkatan kehidupan sosial masyarakat:
a. Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan dan catatan
sipil;

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 19


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

b. Peningkatan kesetiakawanan, kesejahteraan sosial bagi


masyarakat dan menumbuh kembangkan semangat
kebersamaan;
c. Pemberdayaan perempuan dan gender.
4. Pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan
hidup :
a. Pengembangan tata ruang dan lingkungan hidup;
b. Pengembangan perumahan dan pemukiman.

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 20


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 21


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 22


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 23


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

A. Potensi Unggulan Daerah


I. Tanaman Pangan dan Perkebunan
Sebagai kota yang baru tumbuh secara fisik memang belum
memiliki fasilitas yang memadai. Selain terbangun dari banyak desa
dan kelurahan sebagian besar tanahnya masih berupa sawah,
ladang dan pekarangan. Konstribusi sektor pertanian sangat
ditentukan oleh para pelaku usaha (petani, kelompok usaha,
pedagang dan pengusaha) terutama dalam peningkatan mutu
produk dan peningkatan nilai tambah usaha pertanian. Di Kota
Pariaman pelaku ekonomi utama dari pembangunan sistem
agribisnis adalah usaha jasa. Hampir 26,29% dari usaha masyarakat
di Kota Pariaman terkait dengan usaha jasa.
Hasil yang dicapai dalam pembangunan tanaman pangan dan
holtikultura dapat dilihat dari perkembangan produksi dan
peningkatan produktivitasnya serta perannya dalam perekonomian
daerah. Pengembangan usaha pertanian, mencakup sektor pertanian
tanaman pangan dan sub sektor perkebunan rakyat.
Pada usaha pertanian tanaman pangan, komoditi padi merupakan
komoditi andalan dengan jumlah produksi paling besar.
Berdasarkan Laporan Dinas Pertanian dan Pertenakan Kota
Pariaman, produksi padi pada tahun 2011 tercatat 29.876,68 ton
dan pada tahun 2012 produksinya diperkirakan meningkat menjadi
29.041 ton.

Tabel 1.5

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 24


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Perkembangan Produksi Pertanian/Perkebunan


Tahun 2009-20012
Jenis
2008(Ton) 2009(Ton) 2010(Ton) 2011(Ton) 2012(Ton)
Komoditi
Padi 25.786.00 28.711,00 27.152,45 29.876,68 29,041
Jagung 88.06 189.80 498.35 385.8 590.945
Ubi Kayu 800.10 784.41 698.30 877.0 826.10
Kacang
3.85 33.29 60.50 31.5 59.825
Tanah
Kedelai 0.84 7.16 8.55 31.5 35.35

Dari tabel diatas selain tanaman padi, tanaman palawija juga


mengalami peningkatan produksi. Untuk tanaman jagung terjadi
peningkatan produksi, dimana pada Tahun 2011 tanaman ini
mampu dihasilkan sebanyak 385,8 ton dan meningkat lagi pada
tahun 2012 menjadi 590,94 ton , Begitu juga dengan tanaman
kedelai, menigkat dari tahun 2011 tercatat sebanyak 31.5 ton
menjadi 35.35 ton pada Tahun 2012. Namun untuk tanaman ubi
kayu terjadi penurunan produksi dari tahun 2011 ke Tahun 2012.
II. Peternakan
Kegiatan Peternakan meliputi pemeliharaan segala jenis ternak dan
unggas dengan tujuan dikembangbiakan, dibesarkan, dipotong dan
diambil hasilnya yang dilakukan oleh rakyat. Usaha peternakan
sebagai bagian dari pembangunan pertanian, memegang peranan
penting dalam pembangunan Kota Pariaman.

Tabel 1.6
Populasi hewan ternak di Kota Pariaman Tahun 2008-2012
Populasi 2008 2009 2010 2011 2012
Sapi
2.702 2.477 2.377 3.026 3.420
potong
Kerbau 681 570 703 701 866

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 25


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Kuda 28 29 24 49 47
Kambing 1.580 1.717 1.776 2.230 2.328
Ayam
34.327 48.857 50.784 51.568 54.207
buras
Ayam ras 2.115.000 1.914.000 4.806.000 1.634.700 1.517.605
Itik 2.853 10.100 8.707 8.776 8.759

Dari tabel diatas dapat dilihat terjadi peningkatan populasi hewan


ternak dari tahun ke tahun. Kondisi ini menunjukan sudah semakin
baiknya sistem peternakan di Kota Pariaman.
III. Kelautan dan Perikanan
Kota Pariaman terletak dibibir pantai Samudera Hindia memiliki
luas 282,69 km persegi, dengan hamparan karang dan gugusan
pulau-pulau kecil membuat kawasan ini menyimpan banyak sumber
daya laut setidaknya ada lebih dari 70 spesies ikan yang ada di
perairan laut Kota Pariaman. Ini merupakan potensi kelautan yang
belum berkembang.
Potensi lain dari laut selain ikan yang belum diolah adalah terumbu
karang, Terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar dan
beragam..
Perkembangan produksi perikanan laut di Kota Pariaman mengalami
peningkatan yang dratis dari Tahun 2009 yaitu 641 ton menjadi
sebesar 8.235 ton pada tahun 2010 sedangkan dari Tahun 2012
sampai Tahun 2012 tidak terjadi peningkatan yang signifikan

IV. Industri
Industri kecil dan kerajinan Rumah Tangga yang menjadi penunjang
perekonomian yang berbasis kerakyatan di Kota Pariaman antara
lain: industri perabot, industri makanan, industri tekstil dan
pakaian jadi serta industri sulaman bordir dan ranjutan sebagai
industri kerajinan. Pada Tahun 2012 tercatat jumlah usaha yang
berkegiatan di sektor industri di Kota Pariaman berjumlah 1.600
unit usaha dibandingkan dengan Tahun 2008 dimana hanya

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 26


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

terdapat sebanyak 1.454 unit usaha, terjadi peningkatan sebesar


10,04%.
Untuk usaha kecil dan menengah, Kota Pariaman mempunyai 4.186
UKM yang tergabung dalam kelompok Pengusaha Kecil dan
Menengah (PKM) tersebut bergerak disektor perdagangan, industri
pertanian, industri non pertanian dan sektor aneka usaha.
Pemerintah Kota Pariaman juga melakukan pembinaan melalui
asosiasi kerajinan yang ada di Kota Pariaman yakni asosiasi bordir,
asosiasi pangan, asosiasi sulaman dan asosiasi pengrajin kayu.
Dalam pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah pemerintah
daerah terus melakukan pembinaan secara bertahap.

V. Koperasi
Koperasi merupakan pengembangan usaha yang berperan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan koperasi di
Kota Pariaman selama lima tahun terakhir cukup baik. Pada Tahun
2012 tercatat jumlah koperasi sebanyak 85 unit dengan jumlah
anggota 10.225 orang. Kondisi ini menunjukan bahwa masyarakat
sudah mulai memahami pentingnya peran koperasi dalam
meningkatkan perekonomiannya. Disamping itu juga terjadi
peningkatan modal usaha koperasi yang terjadi karena adanya
peningkatan pemasukan dari pihak pemerintah dalam bentuk
pinjaman lunak atau dana bergulir, peningkatan nilai nominal
simpanan anggota koperasi serta peningkatan SHU Koperasi.
VI. Perdagangan
Untuk menunjang pencapaian misi Kota Pariaman yakni
memantapkan kerangak pemerintahan yang optimal menuju kota
perdagangan dan jasa, dimana infrastruktur ekonomi kita masih
minim, terdapat 4 buah pasar yang masih bersifat tradisional yaitu
Pasar Pariaman, Pasar Kuraitaji, Pasar Pagi Balai Nareh dan Pasar
Pagi Karan Aur. Secara berangsur kita sudah mulai membenahi
kondisinya di Pasar Pariaman sudah berdiri pusat pertokoan
Pariaman Plaza, Putzall dan Komplek Pertokoan Fakri dan didukung

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 27


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

4 unit cabang bank dan Bank Perkreditan Rakyat serta KSU Simpan
Pinjam. Pada Tahun 2012 juga telah dilakukan pembanguanan
Pasar Tradisional Cubadak Aie Kecamatan Pariaman Utara yang
akan dioperasionalkan oleh masyarakat setempat.
VII. Transportasi
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruh oleh peran
transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya dan Pertahanan Keamanan. Sistem jaringan transportasi
dapat dilihat dari segi efektivitas dalam arti selamat, aksesibilitas
tinggi, terpadu, kepasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat,
mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman,
rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik
rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem
transportasi.
Total panjang jalan Raya di Kota Pariaman pada Tahun 2012
sepanjang 431,432 Km. Sepanjang 212,09 Km dari jalan yang
terdapat di Kota Pariaman adalah jalan dengan permukaan aspal,
55,276 Km dengan permukaan kerikil dan 164,067 Km jalan di Kota
Pariaman masih berupa jalan tanah. Dilihat dari jenis permukaan
jalan yang terdapat di Kota Pariaman selama periode 2008-2012
menunjukan kondisi bahwa sebagian besar jalan mempunyai
permukaan berupa aspal. Hal ini mengambarkan bahwa kondisi
jalan menurut jenis permukaan di Kota Pariaman sudah berada
dalam kondisi yang cukup baik.
I. Komunikasi
Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga
sangat berpengaruhi terhadap kegiatan Kantor Pos dan Giro,
indikator ini terlihat dari semakin meningkatnya lalu lintas surat
melalui Kantor Pos pada Tahun 2012 dibanding Tahun 2011 yaitu
surat kilat, surat tercatat dan kilat khusus sementara itu untuk
jenis surat biasa mengalami penurunan.
II. Pariwisata
Kota Pariaman memiliki Objek wisata yang antara lain :

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 28


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

- Pantai Gandoriah yang berlokasi di depan Stasiun Kereta Api di


Kota Pariaman, disini setiap hari libur menampilan kesenian
anak nagari dan kretifitas remaja.
- Pantai Cermin berjarak lebih kurang 1 Km kearah selatan Pantai
Gandoriah
- Pesta Budaya Tabuik yang dilaksanakan setiap tahun pada
tanggal 10 Muharram, selama prosesi pembuatan tabuik
dilaksanakan berbagai festival kesenian anak nagari seperti
pencak silat, lomba gandang tasa, layang-layang tradisonal,
musik alami, indang, pemilihan cik ajo dan cik uniang, dabuh
dan lain-lain
- Pulau Angso Duo, yang terletak 2 mil dilepas pantai merupakan
resort wisata historis-religius yang akan dikembangkan. Dipulau
ini terdapat kuburan panjang (lebih kurang 4,5 meter)
- Objek Wisata Guci Besar yang terletak di Mesjid Rayabandano
Sungai Rotan.

B. Perkembangan Ekonomi Makro

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah


barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha
dalam perekonomian. Ada banyak usaha yang mendukung
perekonomian suatu daerah, namun untuk lebih memudahkan
pendataan statistik, maka Badan Pusat Statistik mengelompokannya
ke dalam sembilan lapangan usaha atau sektor ekonomi yaitu,

1. Sektor pertanian,

2. Sektor pertambangan dan penggalian,

3. Sektor industri dan pengolahan,

4. Sektor listrik, gas dan air minum

5. Sektor bangunan,

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 29


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

6. Sektor perdagangan, hotel dan restroran,

7. Sektor angkutan dan komunikasi,

8. Sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan,

9. Sektor jasa - jasa.

Badan Pusat Statistik juga mengelompokkan data Produk Domestik


Regional Bruto menjadi kelompok sektoral, yaitu:

1. Kelompok sektor primer terdiri dari dua lapangan usaha (sektor


pertanian; sektor pertambangan dan penggalian),

2. Kelompok sektor sekunder terdiri dari tiga lapangan usaha


(sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air minum;
sektor bangunan),

3. Kelompok sektor tersier terdiri dari empat lapangan usaha (sektor


perdagangan, hotel dan restoran; sektor angkutan dan
komunikasi; sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan; dan
sektor jasa-jasa).

Struktur Produk Domestik Regional Bruto mencerminkan


sumbangan masing-masing lapangan usaha atau sektor ekonomi,
sehingga dapat menjelaskan apakah perekonomian suatu daerah
bertumpu pada satu lapangan usaha atau beberapa lapangan
usaha, berbasiskan (unggulan) sektor primer, sektor sekunder atau
sektor tersier.

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto yang dikeluarkan


oleh Badan Pusat Statistik setiap tahunnya menunjukkan bahwa
selama lima tahun terakhir (2007 – 2011) menunjukkan bahwa
setiap sektor ekonomi yang ada, tidak terlalu mendominasi struktur
perekonomian di Kota Pariaman, namun berdasarkan data tersebut,
kelompok sektor tersier memberikan kontribusi yang lebih besar
dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu mencapai 38, 12%.
Kemudian diikuti oleh kelompok sektor sekunder dengan kontribusi
rata-rata terhadap Produk Domestrik Regional Bruto Pariaman

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 30


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

sebesar 32, 12% dan kelompok sektor primer dengan kontribusi


rata-rata sebesar 29, 76% sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.7
Distribusi Kelompok Sektoral PDRB Kota Pariaman Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007-2011
Distribusi
Kelompok
Sektoral Rata-
2007 2008 2009 2010 2011
rata

Sektor Primer 30,42 29,96 29,29 29,7 29,46 29,76


Sektor
31,34 31,75 32,22 32,45 32,86 32,12
Sekunder
Sektor Tersier 38,24 38,32 38,49 37,85 37,69 38,12
Total 100 100 100 100 100 100
Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2007 sektor tersier
memberikan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 38,24% dan
terus meningkat tiap tahunnya, namun mengalami penurunan
ditahun 2011 menjadi 37,69%. Demikian halnya dengan sektor
primer, juga mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu pada
tahun 2007 sektor primer memberikan kontribusi terhadap
perekonomian sebesar 30,42% dan terus menurun hingga tahun
2011 menjadi 29,46%. Sementara sektor sekunder mengalami
peningkatan selama 5 tahun terakhir dimana tahun 2007 sebesar
31,34% menjadi 32,86%.

Berdasarkan data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa


masing-masing sektor memberikan kontribusi yang hampir sama
atau tidak terlalu dominan terhadap struktur perekonomian di Kota
Pariaman. Namun, dalam hal ini, secara keseluruhan sektor tersier
memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Produk Domestik
Regional Bruto untuk Kota Pariaman.

Jika dilihat dari lapangan usaha, struktur ekonomi Kota Pariaman


masih didominasi oleh 5 sektor utama sebagai penghasil nilai

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 31


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

tambah terbesar terhadap Kota Pariaman. Lima sektor tersebut


adalah :

1. Sektor Pertanian,

2. Sektor Industri Pengolahan,

3. Sektor Angkutan dan Komunikasi,

4. Sektor Jasa-jasa

5. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Sementara lapangan usaha ekonomi yang memberikan


kontribusi terkecil adalah sektor listrik dan air minum dengan
kontribusi sebesar 1,32%. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS
Kota Pariaman, hanya 2.848 pelanggan rumah tangga dari total
17.363 rumah tangga yang berada di Kota Pariaman yang
menggunakan PDAM.

Tabel 1.8
Pertumbuhan PDRB Kota Pariaman
Tahun 2009, 2010 dan 2011
Tahun PDRB Perkapita (dalam Pertumbuhan (%)
jutaan rupiah)
Harga Harga Harga Harga
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
2011 1.783.055,39 764,821,01 12,75 5,98
2010 1.581,374,17 721,656,53 13,00 5,26
2009 1.399,468,72 685,597,67 9,78 4,47
Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman tahun 2011 sebesar 5,98%


diperoleh dari besarnya kenaikan PDRB atas dasar harga konstan
dari 721,77 milyar rupiah pada tahun 2010 menjadi 764,82 milyar
rupiah di tahun 2011.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku


Kota Pariaman pada tahun 2011 telah mencapai 1,78 trilyun rupiah,

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 32


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

nilai tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar 1,58


trilyun rupiah pada tahun 2010.

Perekonomian Kota Pariaman pada tahun 2011 ini masih didominasi


lima (5) sektor utama sebagai penghasil nilai tambah terbesar
terhadap PDRB Kota Pariaman. Lima sektor tersebut adalah Sektor
Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Angkutan dan
Komunikasi, Sektor Jasa-jasa dan Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran. Sektor pertanian memberikan konstribusi sebesar 27,97%,
nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2010
yang sebesar 28,12%; setelah itu sektor industri pengolahan
memberikan kontribusi sebesar 11,11%; kemudian sektor angkutan
dan komunikasi memberikan sumbangan sebesar 15,52%; sektor
jasa-jasa memberikan sumbangan sebesar 14,46%; sektor
perdagangan, hotel dan restoran memberikan sumbangan sebesar
11,08%. Sedangkan empat (4) sektor lainnya dalam perekonomian
yang meliputi Sektor Pertambangan dan Pengalian, Sektor Listrik
dan Air Minum, Sektor Bangunan, serta Sektor Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan secara keseluruhan hanya
memberikan sumbangan sebesar 19,87% terhadap Produk Domestik
Regional Bruto Kota Pariaman tahun 2011.

Pendapatan perkapita Kota Pariaman mengalami kenaikan


dari 18,95 juta rupiah perkapita pertahun pada tahun 2010 menjadi
21,10 juta rupiah perkapita pertahun pada tahun 2011.

Tabel 1.9
Distribusi PDRB Kota Pariaman Berdasarkan Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2007-2011
Distribusi PDRB(%)
No Lapangan Usaha
Rata-
2007 2008 2009 2010 2011
rata
1 Pertanian 28,52 28,2 27,61 28,12 27,97 28,08
2 Penggalian 1,91 1,76 1,68 1,58 1,49 1,68
Industri
3 11,07 11,37 11,31 11,14 11,11 11,2
Pengolahan
4 Listrik dan 1,42 1,36 1,31 1,28 1,24 1,32

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 33


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Air Minum
5 Bangunan 8,38 8,32 8,65 9,08 9,43 8,77
Perdagangan,
6 Hotel dan 10,47 10,7 10,95 10,95 11,08 10,83
Restoran
Angkutan
7 dan 15,74 15,61 15,88 15,62 15,52 15,67
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan
8 7,67 7,73 7,73 7,67 7,71 7,71
dan Jasa
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 14,83 14,98 14,88 14,56 14,46 14,74
Total 100 100 100 100 100 100

Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Selanjutnya, jika dilihat dari perkembangan kontribusi lapangan


usaha dari tahun ke tahun, tampak bahwa lapangan usaha yang
mengalami kecendrungan meningkat secara terus menerus selama 5
tahun terakhir ada tiga lapangan usaha yaitu: lapangan usaha
perdagangan, hotel dan restoran, lapangan usaha bangunan dan
lapangan usaha keuangan, persewaan dan jasa perusahaan,
sedangkan yang mengalami penurunan ada 3 lapangan usaha yaitu:
lapangan usaha pertanian, lapangan usaha penggalian, dan
lapangan usaha listrik dan air minum; dan lapangan usaha lainnya
cenderung fluktuatif.

Lebih jauh lagi, berdasarkan tabel diatas tampak bahwa selama lima
tahun terakhir hanya 5 lapangan usaha yang berkontribusi rata-
ratanya terhadap PDRB diatas 10% yakni lapangan usaha pertanian,
lapangan usahan angkutan dan komunikasi, lapangan usaha jasa-
jasa, lapangan usaha industri pengolahan dan lapangan usaha
perdagangan, hotel dan restoran.

Peranan lapangan usaha pertanian yang tinggi dalam pembentukan


PDRB Kota Pariaman disebabkan salah satunya oleh penambahan
areal pertanian dan membaiknya sistem irigasi untuk pengairan di
Kota Pariaman, sehingga hal tersebut berdampak pada

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 34


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

peningkatkan produktifitas padi di Kota Pariaman, dimana tercatat


peningkatan hasil produksi padi 5,06 ton/ha pada tahun 2010
menjadi 5,09 ton/ha pada tahun 2011.

Tabel 1.10
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha Kota
Pariaman Tahun 2007-2011

Distribusi PDRB(%)
No Lapangan Usaha
2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata

1 Pertanian 3,83 5,03 4,45 5,53 5,78 4,92

2 Penggalian 2,57 1,34 1,24 2,43 2,66 2,05

3 Industri Pengolahan 5,08 5,97 3,15 3,9 4,91 4,60

4 Listrik dan Air Minum 9,78 5,06 4,16 6,72 7,02 6,55

5 Bangunan 7,4 6,62 4,95 7,17 8,39 6,91


Perdagangan, Hotel dan
6 6,11 6,33 4,4 4,98 5,87 5,54
Restoran
7 Angkutan dan Komunikasi 6,79 5,49 5,51 5,97 6,34 6,02
Keuangan, Persewaan dan
8 7,37 5,43 5,38 6,34 7,18 6,34
Jasa Perusahaan
9 Jasa-Jasa 4,59 5,87 4,46 4,09 5,23 4,85

Total 5,36 5,59 4,47 5,26 5,98 5,33


Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya terjadi


kenaikan distribusi PDRB pada tiap lapangan usaha yang ada di Kota
Pariaman. Namun pada tahun 2009, terjadi penurunan untuk masing-

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 35


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

masing sektor dikarenakan terjadinya bencana alam yaitu gempa bumi


pada bulan September 2009.

Pasca bencana pada tahun 2009, setiap lapangan usaha terus


menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Peningkatan yang dominan
terjadi pada sektor Bangunan, dengan persentase pada tahun 2011 sebesar
8.39% dimana pada tahun sebelumnya sebesar 7.17 %.

Selain sektor bangunan,sektor yang mendominasi kenaikan distribusi pada


PDRB
Kota Laju Pertumbuhan (%)
Tahu
n Kota Provinsi Sumatera Nasiona
Pariaman Barat l
2007 5,36 6,34 6,3

2008 5,59 6,37 6,2

2009 4,47 4,16 4,5

2010 5,26 5,93 6,1

2011 5,98 6,22 6,5


Pariaman adalah lapangan listrik dan air minum dan diikuti oleh lapangan
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor angkutan dan
komunikasi dengan rata-rata masing-masing memberi kontribusi terhadap
PDRB Kota Pariaman diatas 6% dari tahun 2007 hingga tahun 2011.
Sedangkan distribusi dari lapangan usaha lainnya terhadap PDRB Kota
Pariaman berkisar rata-rata dibawah 6% dari tahun 2007 hingga tahun
2011.

Tabel 1.11
Laju PPertumbuhan Ekonomi Kota Pariaman, Propinsi dan
Nasional Tahun 2007-2011

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 36


PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwasanya stiap tahunnya


laju pertumbuhan Kota Pariaman mengalami kenaikan, namun penurunan
terjadi pada tahun 2009 dikarenakan pasca bencana alam gempa yang
melanda pesisir pantai Sumatera Barat.
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
Kota Pariaman masih barada dibawah laju pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sumatera Barat dan laju pertumbuhan ekonomi Nasional.
Pada tahun 2009, laju pertumbuhan Kota Pariaman berada diatas laju
pertumbuhan Provinsi Sumatera Barat, yaitu dimana laju pertumbuhan
Kota Pariaman 4,47% sedangkan laju pertumbuhan Sumatera Barat
sebesar 4.16%, namun masih berada dibawah laju pertumbuhan ekonomi
Nasional yaitu 4.5%.

Memori Serah Terima Jabatan Walikota Pariaman Tahun 2008-2013 37

Anda mungkin juga menyukai