Anda di halaman 1dari 7

Tugas Fisika

Sejarah Penemuan Skala Celsius, Fahrenheit, Reamur, Dan Kelvin

Oleh :
Syadza Hanifah Zahra
XI Mipa 3

SMA Negeri 1 Pariaman


TP. 2018/2019
Sejarah Penemuan Termometer Celcius

Masa kecil Anders Celcius tidak banyak diketahui, dia lahir di Uppsala, Swedia, pada
27 November 1701. Dibesarkan dalam keluarga ilmuwan, dia telah menunjukkan bakat
menonjol dalam bidang matematika sejak usia belia. Ayahnya adalah seorang professor
bernama Nils Celcius. Sementara kakeknya adalah seorang professor astronomi bernama
Magnus Celsius.
Keluarga besar Celcius adalah ilmuwan yang disegani. Pada usia 29 tahun, dia menjadi
professor bidang astronomi di Universitas Uppsala. Mulai tahun 1732, dia banyak melakukan
kunjungan ke berbagai observatorium di Eropa dan melakukan kerja sama dengan beberapa
astronom terkemuka. Dia melakukan penelitian dan observasi di bidang geografi,
meteorologi, dan astronomi.
Pada 1733, Celcius menerbitkan ratusan hasil observasi di Nurenberg, Jerman, termasuk
hasil observasi aurora borealis, pengukuran geografis peta umum Swedia, dan penelitian lain
dibidang astronomi dan meteorologi. Dia kembali ke Uppsala pada 1763 setelah mengikuti
perjalanan bersama astronomi lain ke Tornes, Swedia. Tujuan perjalanan tersebut adalah
mengukur besar derajat meridian atau bujur mendekati daerah kutub. Hasil penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian serupa di Peru yang letaknya dekat dengan garis ekuator.
Perjalanan tersebut membuktikan teori Newton bahwa bentuk Bumi adalah elips dan rata pada
kutubnya.
Celcius juga merupakan salah satu orang yang mula-mula menyatakan bahwa daratan di
negara-negara kawasan nordik secara berlahan naik diatas permukaan air laut, sebuah proses
yang telah berlangsung sejak mencairnya es dari zaman es. Untuk keperluan observasi
meteorologisnya, dia menciptakan sebuah thermometer dengan sekala yang memiliki titik
beku 0 derajat dan titik didih 100 derajat. Pada mulanya termometer tersebut disebut
termometer skala derajat sentigrade. Kemudian pada tahun 1984, The Ninth General
Conference on Weights and Measures mengubah nama derajat sentigrade menjadi derajat
celcius, sebagai bentuk penghargaan kepada Anders Celcius.
Celcius juga mengumumkan hasil penelitiaan dan kerjanya di Perhimpuanan Ilmuwan
Uppsala yang didirikan pada 1710. Di dalam organisasi tersebut dia menjabat sebagai
sekretaris dari tahun 1725-1744. Dia juga memimpin hampir 20 penelitiannya di bidang
astronomi.
Celcius menulis buku berjudul Artihmetics for the Swedish Youth pada 1741. dia
meniggal dunia pada 25 April 1744 karena menderita TBC. Waktu itu usianya 42 tahun.
Jenazahnya dimakamkan didekat kakeknya di wilayah Gereja Gamala Uppdala di Swedia.
Sejarah Penemuan Termometer Fahrenheit

Daniel Gabriel Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia yang pertama kali menemukan
Skema Fahrenheit tahun 1924. Pada 1720, setelah melakukan berbagai penelitian. Dia
menemukan bahwa sisa air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin
keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama
“Fahrenheit”, sesuai nama penemuannya. Fahrenheit meninggal dunia pada 1736.
Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala
temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 derajat
Fahrenheit) dan 100 derajat F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperature di
luar terendah yang dapat diukur dan temperature badanya sendiri. Temperature di luar
terendah tubuhnya dijadikan titik nol yang diukur pada saat musim dingin tahun 1708
menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Danzig (-17,8 derajat Celcius).
Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif yang mana skala Ole Ramer (Skala
termometer warga Polandia) sering menunjukkan temperatur negative dalam penggunaan
sehari-hari. Fahrenheit, memutuskan bahwa suhu tubuhnya adalah 100 derajat F. Suhu tubuh
normal adalah mendekati 98,6 derajat F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika
eksperimen atau termometernya tidak akurat.
Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 derajat F) pada
skalanya sebagai suhu yang mana campuran yang sama antara es dan garam melebur 96
derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk
menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tetapi kemudian dia membagi masing-
masing divisi menjadi 8 subdivisi sama besar, dan mengahsilkan skala 96 derajat. Dia
menemukan bahwa air (tanpa campuran apapun) akan membeku pada suhu 32 derajat dan
mendidih pada suhu 212 derajat.
Pendapat ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial
televisi fisika popular The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit
mengadopsi skala Ramer yang mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan
setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminsai pacahan serta menigkatkan granularity dari skala
tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat).
Kemudian, dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperature
normal tubuh manusia (ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derjat sehingga
ada 64 interval akan membagi dua sehingga dia dapat menandai garis derajat pada alatnya
dengan membagi dua interval tersebut dua kali. Pengukurannya tidak semuanya akurat.
Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebernarnya akan
berbeda dengan 32 derajat F dan 212 derajat F.
Beberapa waktu setelah kematian Fahrenheit, diputuskan untuk kembali menandakan
skalanya dengan 32 derjat F dan 212 derajat F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang
benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan
menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperature tubuh
pernah sekali ditentukan 96 atau 100 derajat F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6
derajat F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 derajat F akan lebih akurat.
Kisah keempat adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala
Fahrenheit. Diceritakan bahwa skala ini ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota
organisasi persaudaraan Freemasonry. Dalam organisasi terebut, ada 32 tingkat penerangan,
32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan
diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suat kebetulan, tapi tidak ada
bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut.
Sejarah Penemuan Termometer Kelvin

Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824 – 1907).
Lahir dengan nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang pertama yang
mengusulkan skala mutlak dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin
ideal dengan efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah
berpindah secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal
sebagai hukum kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K
dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C.
Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak,
molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering
digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk
temperatur.
Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala suhu di mana nol absolut didefinisikan sebagai 0
K. Satuan untuk skala Kelvin adalah kelvin (lambang K), dan merupakan salah satu dari tujuh
unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta: nol kelvin adalah nol absolut (ketika
gerakan molekuler berhenti, dalam termodinamika), dan satu kelvin adalah pecahan 1/273,16
dari suhu termodinamika triple point air (0,01°C). Skala suhu Celsius kini didefinisikan
berdasarkan kelvin.
Kelvin dinamakan berdasarkan seorang fisikawan dan insinyur Inggris, William
Thomson, 1st Baron Kelvin (1824–1907). Tidak seperti derajat Fahrenheit dan derajat
Celsius, kelvin tidak berarti atau ditulis sebagai derajat.
Perkataan kelvin sebagai unit SI ditulis dengan huruf kecil k (kecuali pada awal
kalimat), dan tidak pernah diikuti dengan kata derajat, atau simbol °, berbeda dengan
Fahrenheit dan Celsius. Ini karena kedua skala yang disebut terakhir adalah skala ukuran
sementara kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada tahun 1954 (di
Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (CGPM) ke-10, Resolusi 3, CR 79), namanya
adalah "derajat kelvin" dan ditulis °K; kata "derajat" dibuang pada 1967 (CPGM ke-13,
Resolusi 3, CR 104).
Sejarah Penemuan Termometer Reamur

Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine Ferchault de
Reaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Reamur,
titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Reamur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau
kelvin.
Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Reamur yang dibuat dengan
raksa sebenarnya bukan termometer Reamur sejati. Reamur mungkin memilih angka 80
karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5),
sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25). Skala Reamur
digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan
oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.

Anda mungkin juga menyukai