Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suhu merupakan keadaan suatu benda dilihat dari panas dinginnya benda tersebut. Suhu dapat
diukur dengan menggunakan alat ukur fisika yang dinamakan thermometer. . Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi
dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid. Pada abad 17 ada 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan kebingungan. Hal ini
memberikan inspirasi padaAnders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia
memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.Skala ini diberinama
sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan
semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala
Celcius tidak bisa menjawab masalah ini makaLord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru
yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air
mendidih. Sampai nol mutlak sama dengan 0 K atau -273 ° C. Selain skala tersebut ada juga skala
Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0 ° R dan mendidih pada
suhu 80 ° R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32 ° F dan mendidih pada
suhu 212 ° F.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Thermometer


Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti
untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan
adalah termometer air raksa. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi
dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita
dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan
termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu
thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo (1592), ilmuwan inilah yang pertama klai
menemukkan termometer sebagai pengukur temperatur. Akan tetapi termometer yang dibuatnya,
tidak memiliki skala yang tetap. Gabrielle Fahrenheit (1700), ilmuwan Belanda ini menemukan
temperatur yang memiliki akurasi dan repeatibility yang bagus. Termometer ini terbuat dari merkuri,
untuk titik terendah menggunakan campuran air es dan garam ( amoniak klorida). Andreas Celcius
(1742) . Ilmuwan ini mengusulakan bahwa nilai yang ada pada es ataupun air mendidih bisa
digunakan sebagai nilai titik lebur dan titik didih. Sehingga pada tahun 1948, disepakati bahwa 00
sebagai titik lebur dan 1000 sebagai titik didih, yang kemudian lebih dikenal skala celcius. Lord
wiliam Thompson Kelvin ( 1800). Ilmuwan ini mengembangkan teori termodinamik dan menciptakan
konsep absolut zero.
Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736)

Daniel Gabriel Fahrenheit (24 Mei 1686-16 September 1736) adalah seorang fisikawan Jerman.
Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun
1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa
penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat
suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama
penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736.
Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil
dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada
tahun 1724.Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F) dan titik didih air
adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius.
Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat.
Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada
yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala
temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan
temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat
musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8
°C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk
temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya
sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu
sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala
normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi.
Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik
beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat.
Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai
suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur
darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya
terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama
besar. Dan menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-
apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika
populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala
Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk
mengeliminasi pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan
240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur
normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat
sehingga ada 64 interval akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya
dengan membagi dua interval tersebut dua kali.
Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik
didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F. Beberapa waktu setelah
kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai
titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke
Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga
menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh Fahrenheit
sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat.
Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita
keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota
organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat
penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti:
derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini
mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut.
Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di
mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana
manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana
manusia bisa hidup.
Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur normal tubuh
manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air
menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP
dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut.

Anders Celsius 1701-1744

Anders Celcius merupakan seorang ilmuwan yang terkenal dengan pengukuran “derajat celcius”
nya. Ia lahir di Uppsala pada tahun 1701. Ayahnya seorang Profesor, yang bernama Nils Celcius.
Sedangkan kakeknya, Magnus Celcius, adalah seorang Profesor di bidang astronomi. Karena
kecerdasan dan bakatnya yang luar biasa di bidang matematika, Anders Celcius diangkat menjadi
Profesor dibidang astronomi di usianya yang masih muda (tahun 1730). Anders Celcius memulai
perjalanan keilmuwannya pada tahun 1732. Ia hampir mengunjungi seluruh tempat observasi
(penelitian), dimana ia bekerja dengan para astronom lainnya. Setelah ia kembali ke Uppsala,
tepatnya tahun 1736, Anders Celcius mengikuti perjalanan (ekspedisi) bersama para astronom ke
Tornea yang terletak di wilayah utara Swedia. Tujuan dari perjalanan tersebut adalah untuk
mengukur besar derajat garis meridian (bujur), mendekati daerah kutub dan membandingkan
hasilnya dengan perjalanan serupa ke Peru (saat ini Ekuador) yang letaknya dekat dengan garis
ekuator. Perjalanan tersebut memperkuat keyakinan / teori Newton bahwa bentuk bumi adalah ellips
dan pada kutubnya rata.
Awalnya Anders celcius tertarik pada masalah umum, yaitu ‘berat’ dan ‘pengukuran’, termasuk
pengukuran suhu. Pada saat ia masih menjadi murid, terdapat banyak macam thermometer dengan
ukuran yang berbeda. Kemudian Celcius berpikir dan menyadari bahwa saat itu dibutuhkan sebuah
pengukuran yang dapat dipakai secara internasional. Akhirnya ia berhasil membuat pengukuran
suhu yang dapat digunakan di daerah panas maupun dingin. Dan saat ini, sebagian besar orang
menggunakan thermometer celcius untuk melakukan pengukuran suhu tubuh.
Celcius mempublikasikan sebagian besar hasil penelitian dan kerjanya di Perhimpunan Ilmuwan di
Uppsala yang merupakan himpunan ilmu pengetahuan tertua di Swedia dan didirikan pada tahun
1710. Di perhimpunan tersebut, Celcius menjadi sekretaris dari tahun 1725 – 1744. Ia juga
memimpin sekitar 20 disertasi dalam bidang astronomi. Kemudian ia menulis sebuah buku yang
berjudul “Artihmetics for the Swedish Youth” tahun 1741. Anders Celcius wafat karena penyakit TBC
pada bulan april 1744 (pada usia 42 tahun). Makamnya berada dekat dengan kakeknya, Magnus
Celcius di dekat gereja “Gamla Uppsala”.
Sekala Reamur
René Antoine Ferchault de Réaumur - Penemu Termometer RéaumurRené Antoine Ferchault de
Réaumur (pengucapan bahasa Perancis: [ʁe.o.myːʁ], 28 Februari 1683 La Rochelle – 17 Oktober
1757 Saint-Julien-du-Terroux) adalah ilmuwan Perancis yang memiliki kontribusi di berbagai bidang,
khususnya bidang entomologi. Ia adalah ilmuwan yang memperkenalkan skala suhu Réaumur.
Mathurin Jacques Brisson adalah seorang ahli biologi dan filosofi berkebangsaan Perancis. Ia
dilahirkan pada tanggal 30 April 1723 di sebuah kota di bagian barat Perancis bernama Fontenay-le-
Comte. Pada awalnya Brisson mempelajari dan menerbitkan karya ilmiah yang berhubungan
dengan ilmu hayati. Di antara buku-bukunya adalah Le Règne animal pada tahun 1756 dan
Ornithologie pada tahun 1760. Brisson bekerja sebagai asisten dari seorang ahli serangga dan
pencipta skala termometer Reamur bernama René Antoine Ferchault de Réaumur. Setelah
Reaumur meninggal, Brisson meninggalkan bidang ilmu hayati dan diangkat menjadi profesor
bidang filosofi di Navarre dan kota Paris. Dia menerbitkan karya penting di bidang filosofi berjudul
Pesanteur Spécifique des Corps pada tahun 1787. Brisson meninggal dunia pada tanggal 23 Juni
1806 di Croissy, dekat kota Paris. Daniel Gabriel Fahrenheit - Penemu Termometer
FahrenheitDaniel Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei 1686 – meninggal 16 September 1736 pada umur
50 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman.
Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah
pedagang yang membawa keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota Hansa di Eropa
untuk mengejar kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit meninggal secara tiba-tiba karena memakan
jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun. Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan
bekerja pada perusahaan perdagangan di Amsterdam. Di waktu luangnya, Fahrenheit terus
bereksperimen. Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh
akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti dari
pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada
tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan
bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan.
Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai
nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague. Skala Fahreheit
adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan
Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.
Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32 °F) dan titik didih air adalah
212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala
Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat. Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana
Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan
titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar
terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia
jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung
halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala
Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit
memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati
98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak
akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing
dibagi lagi atas 8 sub-divisi.
Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik
beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat. Ada pula yang menyatakan
bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai suhu di mana campuran sama
rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya
menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi
kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan menghasilkan
96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada
suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat. Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal,
seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu
menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5
derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta meningkatkan
granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat). Kemudian dia kembali
menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia
mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi
dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut
dua kali. Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku
dan titik didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F.
Beberapa waktu setelah kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32
°F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan
konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana.
Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F
oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih
akurat. Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit.
Cerita keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi
anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32
tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia
berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini
mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut . Versi
kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di mana
manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia
akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia
bisa hidup. Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur
normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik
didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat
membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut. - 234 Tokoh Ilmuwan Penemu - Tokoh
Ilmuwan Penemu .
Skala Kelvin
Penemu dari skala tersebut adalah Daniel Gabriel Fahrenheit. Fahrenheit was born in 1686 in the
Hanseatic city of Danzig (German).
Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824 – 1907). Lahir dengan
nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak
dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan efisiensi mendekati
100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan dari benda bersuhu
rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik
didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal
sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam
atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah.
Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.

2.2 Pengertian Thermometer


Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Termometer adalah alat untuk
menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengukur suhu manusia cenderung menggunakan indra
peraba. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid.
Ada Beberapa Macam Jenis Thermometer Antaralan:

2.3 TERMOMETER DIGITAL

digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh


Cara Menggunakan :Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya
untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari
jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini
disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt)
dengan temperatur. Skala Suhu : 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF
Kelebihan. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Kekuranga: harganya mahal

2.4 TERMOMETER SIX BELANI


digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat
Cara Menggunakan : ketika suhu udara turun,alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga raksa
di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum.Sebaliknya jika
suhu udara naik,alkohol diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun,sedangkan raksa
di ruang C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk mengembalikan
keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.
Skala Suhu:-20°Csampai dengan 50°C Jenis Zat Muai : Alkohol dan Raksa
Kelebihan : dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa
.2.5 Termometer Ruang
digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan
Cara Menggunakan : untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan
dengan berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya
Skala Suhu : -50 samapai dengan 50
Jenis Zat Muai : menggunakan zat muai logam(sebagian raksa)
Kelebihan : -merupakan termometer maksimum. ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih
peka terhadap perubahan suhu

2.6 TERMOMETER KLINIS

Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.


Cara menggunakan : Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan
suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang
dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5
menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang
ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaanitu.
Skala Suhu : 35°C sampai dengan 42°C
Jenis zat muai : raksa atau alkohol
Tingkat Ketelitian : 0,1°C
Kelebihan : Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk
menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer
diangkat dari badan pasien.
Kekurangan : Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar
kembali keposisi normal.

2.7 Termometer Laboratorium

- Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.


Cara Menggunakan : Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika cairan
bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka
terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Jenis Zat Muai : cairan raksa atau alkohol
Kelebihan : skala ukurnya luas hingga di bawah nol
2.8 Termometer Bimetal

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan
logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal
sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti
“dua logam”.
Cara kerja:
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat
melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika
suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih
tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga
kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang.
Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi
dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan
menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian
panjang pada logam.

Aplikasi:
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein mobil,
termostat, setrika, dan lain lain.

2.9 TERMOMETER GAS

Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu naik, tekanan gas
juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada termometer. Termometer gas dapat
mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi (-250oC dampai 1.500oC> daripada termometer
gelas.
3.0 TERMOMETER PLATINA
Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan hambatan listrik. Jika suhu naik,
hambatan listrik platina juga naik. Ngukurnya pake apa ya? hambatan listrik platina diukur
menggunakan rangkaian jembatan. Skala termometer platina berkisar -250oC dampai 1.500oC.
Hasil pengukuran suhu pada termometer platina tidak dapat dilihat secara langsung, jadi tidak
sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3.1 TERMOMETER TERMISTOR
Termometer Termistor dapat dihu€bungkan ke perangkat listrik seperti komputer. Skala Termometer
Termistor berkisar antara -25oC sampai 180oC.
3.2 TERMOMETER TERMOCOUPLE
Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang berbeda akan menghasilkan arus listrik
yang berbeda pula. Skala Termometer Termokopelr berkisar antara -100oC sampai 1.500oC

Anda mungkin juga menyukai