Petugas Kebersihan RS
IV. INSIDENTAL (terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja; tidak
secara tetap atau rutin; sewaktu-waktu)
1. Bongkar ruang rawat inap di RS (membersihkan seluruh ruangan dari lantai, dinding, atap,
perabotan, sarana prasarana sampai bersih)
2. Membersihkan seluruh kaca luar dan dalam di RS
3. Membersihkan pigura, poster, banner, nama ruang, dll yang tertempel di dinding atau tidak.
4. Membersihkan kipas angin di Ruang Rawat Inap RS
5. Membersihkan dinding (terutama dekat tempat sampah), alat pemadam kebakaran dan kotak
saran
6. Dan sebagainya
12
06.00 – 11.30
12.00 – 13.00
· Mengumpulkan sampah medis, benda tajam dan non medis dari ruang tindakan/pelayanan
· Menganti plastic sampah sesuai jenisnya
· Membuang sampah ke TPS
· Membersihkan sawang-sawang/kaca
· Membersihkan ruang rawat inap ketika pasien pulang
13.00 – 18.00
18.30. – 20.00
· Pekerjaan Program Cleaning Service
· Menyapu /mengepel halaman, lorong dan ruangan (yang kotor atau basah)
· Menyapu tangga
· Mengambil sampah medis, benda tajam untuk dibawa ke TPS B3(yang sudah penuh atau
2/3 bagian terisi)
· Mengambil semua sampah domestic
· Menganti plastic sesui kategori/jenis
Catatan :
Jangan melakukan pekerjaan tambahan lain, sebelum pekerjaan utama diselesaikan
Berhati – hati dalam mengangkut dan memindahkan limbah medis
Jangan membiarkan barang-barang atau benda yang tidak pada tempatnya, rapihkan
Ruangan, Kamar mandi harus selalu dalam keadaan bersih
Saling menutupi dan membantu pekerjaan apabila terdapat rekannya yang butuh bantuan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Membersihkan seluruh bagian bangunan seperti pembersihan lantai, dinding, kaca, stainless,
plafond, furniture, , toilet & lingkungan dari sampah, dll dibawah arahan Instalasi Sanitasi
Lingkungan Rumah Sakit.
Ikut dalam menjaga dan memelihara bagian bangunan yang dibersihkan agar tidak terjadi
kerusakan, serta menggunakan alat bantu dan pembersih yang sesuai dengan jenis pekerjaan di
Unit kerja lingkungan RSRH.
Perkerjaan yang dilakukan sesuai SOP ( Standart Operation Prosedur ) dengan aturan
pembersihan terjadwal.
Untuk membersihkan tempat-tempat yang mengandung resiko kecelakaan, harus menggunakan
alat pelindung diri sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan ( K3 )
Pekerjaan cleaning service dilaksanakan selama 14 jam termasuk hari libur Nasional.
Bahan pembersih untuk tiap – tiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan telah
memenuhi standar Material Safety Data Sheet ( MSDS ),seperti :
Untuk pembersihan kaca dengan mengunakan pembersih kaca
Pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkwalitas dimasa depan bertujuan untuk
mencetak manusia yang menguasai ilmu dan teknologi serta mencetak manusia yang beriman
dan bertakwa ( Iptek dan Imtak). Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat tercermin
dari pola pikir, kesadaran, kemauan, semangat dan etos kerja yang tinggi. Untuk mewujutkan
sumber daya manusia yang beriptek dan berimtak akan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain tingkat pendidikan, pengalaman kerja, semangat kerja, kiat dari indifidu untuk mau berubah
menuju yang lebih baik, manajemen yang diterapkan, pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan.
Rumah sakit merupakan institusi yang bergerak dalam bidang penjual jasa pelayanan publi
dalam bidang kesehatan, untuk itu segala aktifitas yang dilakukan merupakan suatu sistem
yang saling terkai dan sama memiliki tingkat kepentingan yang sama. Untuk mendukung
tercapainya kualitas pelayanan publik di rumah sakit yang berkualitas perlu di dukung sumber
daya manusia yang berkualitas pula .
Kebersihan dirumah sakit salah satu bentuk rangkaian kegiatan yang mendapat perhatian
secara langsung oleh masyarakat pengguna jasa, namun kegiatan ini sering kurang
mendapatkan perhatian yang serius bagi manajemen rumah sakit. Kurangnya perhatian tingkat
kebersihan rumah sakit dapat menimbulkan dampak gangguan estetika, berkembangbiaknya
vektor penyakit, penularan penyakit, terjadinya infeksi nosokomial. Apabila hal ini terjadi maka
tidak menutup kemungkinan rumah sakit tersebut akan dinilai langsung oleh masyarakat bahwa
tingkat pelayanannya kurang memuaskan. Dampak jangka panjang rumah sakit yang demikian
akan ditinggalkan para pengguna jasa yang mampu menurunkan jumlah kunjungannya. Upaya
yang harus dilakukan rumah sakit adalah mampu menyediakan sumber daya manusia yang
berkualitan khususnya tena kebersihan (cleaning service) dengan jalan melakukakan pelatihan,
pembinaan, pengawasan dan memberi penghargaan yang layak sehingga untuk menumbuhkan
rasa tanggung jawab, meningkatkan etos kerja bagi petugas.
Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan, pekerjaan cleaning service sangat
diperlukan untuk mewujudkan kondisi rumah sakit yang bersih dan sehat yang berdampak
secara langsung terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit., pekerjaan semacam
ini pada umumnya kurang diminati oleh karyawan rumah sakit itu sendiri. Bahkan sebagian
karyawan merasa rendah bila menyatakan dirinya sebagai petugas cleaning service.
Sebenarnya kegiatan cleaning service termasuk sistem kegiatan di rumah sakit yang harus
mendapat perhatian yang spesifik. Kedisiplinan yang tinggi mencerminkan besarnya tanggung
jawab seorang pegawai terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Karena itu setiap atasan
harus selalu berusaha meningkatkan disiplin yang tinggi agar dapat menjadi suri tauladan bagi
bawahannya. Kedisiplinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang pegawai harus
selalu datang, pulang sesuai waktu yang telah ditentukan (tepat waktu) dan bekerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya .
Berdasarkan pendapat tersebut di atas yang dimaksud disiplin pegawai bukan hanyam
kehadiran dan pulang tepat waktu yang lebih penting dari itu seorang pegawai harus disiplin
terhadap peraturan atau prosedur kerja yang ada. Untuk menerapkan kedisiplinan bagi petugas
cleaning service yang baik diperlukan adanya kesadaran dan kesediaan dari masing-masing
pegawai . Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan,
sadar akan tugas dan tanggung jawabnya
Atasan harus bisa memberikan pengawasan seoptimal mungkin agar penerapan disiplin dapat
berjalan dengan baik, karena bila atasan kurang memberikan pengawasan terlebih-lebih
bertindak kurang disiplin, maka dikawatirkan akan berdampak negatif pada bawahannya.
Disiplin dapat diukur dari: datang tepat waktu, bekerja sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing dan pulang tepat waktu. Rencana kerja peningkatan kinerja petugas
cleaning service dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja oleh Sub Bag Umum dan
Logistik pada RSU " dr Sayidiman " Magetan. Dengan rendahnya semangat petugas cleaning
service untuk belajar mandiri jelas akan berdampak pada rendahnya produktivitas kerja petugas
cleaning service dan pada gilirannya akan berakibat pada sasaran tupoksi Sub Bag Umum dan
Logistik RSU "Dr. Sayidiman" Magetan belum tercapai secara optimal.
Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dalam bentuk
peningkatan produktivitas kerja, disiplin yang baik memungkinkan terciptanya kerjasama yang
harmonis dalam membangun kebanggaan kelompok. Penerapan peraturan yang adil sebagai
dasar untuk perlindungan baik individu maupun kelompok, karena tanpa peraturan yang jelas
dapat dipastikan kerjasama dalam organisasi akan kacau.
Mengingat pentingnya manajemen kedisiplinan bagi petugas cleaning service dalam upaya
meningkatkan produktivitas kerja maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian degan judul:
"STUDI TENTANG MANAJEMEN KEDISIPLINAN PETUGAS CLEANING SERVICE DI BADAN
RUMAH SAKIT UMUM dr. SAYIDIMAN MAGETAN "
DAFTAR SOP PETUGAS KEBERSIHAN DI RS
Definisi : Suatu proses pembersihan lantai dengan menggunakan sapu dan dustpan
Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dari debu dan kotoran
A. Persiapan Alat
B. Cara Kerja
Usahakan agar ruangan yang akan disapu tidak banyak perlengkapannya yang dapat
menghalangi teknik pembersihan antara lain cara meletakkan kursi – 2 diatas meja dengan posisi
terbalik (khusus ruang aula seruni)
Mulai menyapu dari sudut terjauh dari pintu masuk
Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo (dustpan) dengan tangan kiri
Kumpulkan sampah dan debu ke dalam dustpan
Lanjutkan menyapu sehingga keseluruh ruangan atau lantai bersih dari debu dan sampah
Perhatikan tempat – tempat tersembunyi /”hidden places” seperti : dibalik pintu, disudut ruangan
dan sebagainya
Jika pekerjaan telah selesai, bersihkan sapu dengan cara mengibaskan di atas bak sampah, agar
kotoran/debu lepas dari bulu-bulu sapu
Sampah atau debu yang dikumpulkan pada “dustpan” di buang kedalam tempat-tempat sampah
atau garbage
Bersihkan dustpan dengan lap, bila perlu dicuci dengan air dan sabun cair
Gudangkan semua alat –2 pembersih dengan benar, yakni dalam kondisi bersih, kering dan
teratur.
A. Persiapan Alat :
Mop
Tangkai mop
Pada ujung tangkai mop ada alat penyepit untuk menjepit mop
Dua (2) buah ember
Ember warna merah berisi air putih untuk membilas dan ember warna biru berisi chemical/bahan
kimia
Pemeras (metallic presser)
Kereta mop (mop trolley)
B. Persiapan Bahan :
1. Buat larutan air dengan sabun cair pada ember biru dengan perbandingan 10 liter air :20
cc sabun cair (sos/ladola)
2. Siapkan air bersih (pure water) ke dalam ember merah sebanyak 10 liter air
3. Pasang mop pada mop yang bersih pada tangkai mop
4. Taruh kedua ember diatas trolley, kemudian dorong ketempat yang akan dibersihkan
5. Atur perabot kamar/ruangan (furniture), sehingga lantai bebas dari halangan.
D. Cara Kerja
Bila lantai ada kotoran tercemar seperti darah, muntah dll terlebih dahulu diangkat dengan
menggunakan lap khusus Nosokomial, petugas kebersihan harus menggunakan sarung tangan
dan masker, lalu mopping dengan menggunakan mop khusus dengan campuran air dengan
desinfectan perbandingan 1 : 100 cc.
Pengertian : Proses pembersihan yang dilakukan oleh petugas cleaning service atas
segala barang-barang yang ada di rangan tersebut.
Tujuan : - Agar ruangan menjadi bersih.
- Ruangan menjadi rapi, indah nyaman dan serasi.
Yang melaksanakan : Cleaning service
A. Persiapan :
Trolley lengkap
Sapu
Dustfan
Lap umum kotak – kotak 2 pcs
Ember sedang
Glass cleaner
Sikat
Desinfectan 1 : 100
Teppol ( sabun cair ) 1 : 10
Sign ( tanda hati – hati ).
B. Cara kerja :
Pengertian : Adalah proses kamar mandi dengan menggunakan alat-alat dan chemikel
agar kamar mandi menjadi bersih.
Tujuan : Menjaga agar kamar mandi menjadi bersih sesuai standar kebersihannya
yaitu : kering, tidak berbau, tidak ada noda dan tidak berdebu.
Hasil yang diharapkan :
- Tidak timbul bau dan kotor
- Kamar mandi menjadi bersih dan harum
- Tidak menjadi sumber infeksi.
Yang melakukan : Petugas kebersihan ( Cleaning service)
A. Persiapan bahan :
Ember sedang
Lap / mopel
Ember kecil
Sikat tangan
Spoon
Sikat gagang ( long hand brush )
Sikat WC
Gayung
Stik air ( Squezer )
C. Prosedur kerja :
Pengertian : Adalah proses kebersihan seluruh area halaman depan maupun belakang
rumah sakit dengan menggunakan peralatan dan bahan agar terpelihara kebersihan penataan
taman yang asri dan bersih.
Tujuan : Menjaga agar halaman tetap bersih, elok dipandang, rumput dan
tanaman terawat indah sesuai standar kebersihannya
Hasil yang diharapkan :
- Lingkungan rumah sakit Tidak kotor
- Halaman menjadi bersih dan elok dipandang
- Tidak menjadi sumber infeksi.
Yang melakukan : Petugas kebersihan ( Cleaning service bagian taman)
Sapu lidi
Serokan
Troly sampah
Tempat sampah / tong sampah besar
Cangkul / pacul
Sekop
Linggis
Masker
Kaus tangan
Sepatu boat.
B. Prosedur kerja :
Kebersihan taman
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan petigas cleaning service
b. Sapu semua Halaman dari depan hingga belakang sekitar lingkungan RS
c. Sampah dikumpulkan lalu diangkat dengan menggunakan serokan yang telah tersedia
yang ada dihalaman areal/lingkungan rs dengan menggunakan tong sampah
d. Sampah yang berasal dari ruangan dikumpulkan kemudian dibuang ketempat pembuangan
sementara setelah dipisahkan menurut jenis sampah yang ada dengan ketentuan :
F Sampah kering dan sampah basah dikumpulkan bersamaan diangkut dengan troly sampah lalu
dibuang ke TPS (kontainer) yang telah tersedia kemudian diangkut oleh mobil pengumpul
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
F Sampah medis yang berasal dari ruangan dikumpulkan tersendiri kemudian dibakar pada
tempat pembakaran sampah medis (insinerator).
Penataan Taman
a. Dilakukan pemangkasan rumput setiap seminggu sekali diseluruh areal luar rs.
b. Areal depan dan belakang dibuatkan taman dan di tata sedemikian rupa sehingga terlihat
elok dan rapih.
c. Dibuatkan bedengan untuk penanaman bunga maupun pohon pelindung
d. Dilakukan penyiraman setiap hari agar tanaman dapat hidup dengan baik.
SOP FOOGING RUANGAN
A. Persiapan :
Mesin fooging
Microzid liquid 1 liter ( dengan luas ruangan 26 M )
Trolly kebersihan
Masker
Linen sebanyak satu ( 1 ) set
Glass cleaner
Cloth / serbet 2 pcs
Desinfectan 1 : 100
Mesin buffing
Bahan pengkilat vinyl
Gordyn 1 set
Gloves
B. Cara kerja :
C. PROSEDUR FOOGING
SOP
PERMINTAAN PERBAIKAN KERUSAKAN BARANG
RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN
Definisi : Pencatatan jenis-jenis kerusakan barang non medik untuk dilakukan perbaikan.
Form request
Alat tulis
B. Proses kerja
Definisi : Proses pembresihan tempat cuci tangan dengan menggunakan tapas dan
desinfectan.
Tujuan : 1. Menjaga kebersihan wastafel dari kuman-kuman
2. Agar wastafel tetap terpelihara dan awet
Persiapan bahan :
1. Sabun ( tepol 1 : 10 )
2. Air
3. Desinfectan 1 : 10
4. Glass cleaner
linen RS
I. PENDAHULUAN
Penyehatan linen dan loundry merupakan proses penting yang harus dilakukan untuk mencegah dan
menekan terjadinya infeksi nasokomial .Proses pengumpulan , pencucian pembilasan dan pembebas
hamaan haruslah mengacu pada kaidah desinfeksi yang baku
II. TUJUAN
Menekan terjadinyai infeksi nosokomial
Melakukan proses pengelolaan loundry dan linen dengan aman
melakukan koordinasi bersama unit Lenen tentang desain standart ruang loundri
a) Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses
b) Tekanan ruangan untuk penyortiran (-) sedangkan untuk ruangan lainnya (+).
c) Ruangan untuk linen kotor dan bersih terpisah.
d) Saluran pembuangan limbah cair harus tertutup dan menggunakan pengolahan pendahuluan agar tidak
mengganggu proses pengolahan limbah cair.
I. SASARAN PROGRAM
a) desain ruang laundry yang memenuhi syarat
b) bangunan pengolahan limbah pendahuluan untuk loundri
c) pengadaan system air panas unit loundri
IV. KEGIATAN
Upaya sanitasi yang perlu dilakukan agar dicapai kondisi optimal yang diharapkan antara lain:
1. Disain ruangan harus memisahkan secara tegas ruangan termasuk pintu masuk dan keluar linen kotor
dan bersih. Sedangkan khusus untuk ruang sortir didisain ruangan dengan tekanan (-).
2. Upaya penyortiran dilakukan untuk kepentingan pencucian dan proteksi terhadap kontaminasi silang
melalui pemilahan:
Linen kotor (ringan, sedang dan berat)
Linen kotor terkontaminasi
Linen berwarna atau putih
3. Menyediakan wadah dan kantong plastik warna kuning untuk limbah medis yang terbawa linen.
4. Pembersihan ruangan dengan menggunakan hipoklorit secara berkala pada seluruh ruangan di laundry
dan terutama pada ruangan penyortiran intensitasnya harus lebih tinggi.
5. Menyediakan troli linen bersih dan linen kotor agar tidak terjadi pengotoran atau kontaminasi linen yang
telah bersih. Di samping itu, upayakan agar waktu pengangkutan berbeda.
V. PEMBIAYAAN
Pembiayaan pengolahan air bersih masuk dalam anggaran rutin tahunan pemeliharaan rumah sakit.
BANGUNAN PENGOLAHAN
LIMBAH PENDAHULUAN UNTUK 1 15.000.000
LOUNDRI
PENGADAAN SYSTEM
PENGOLAHAN AIR UNIT
LOUNDRY 1 15.000.000
VI. WAKTU
terlampir
VII.PELAKSANA
Pelaksanaan oleh unit kesehatan lingkungan dan unit/ instansi lain yang terkait.