Anda di halaman 1dari 2

ANAK – ANAK RAMBUT GIMBAL DI DIENG

Salah satu kearifan lokal yang ada di Indonesia salah satunya adalah anak rambut gimbal
yang berada di dataran tinggi Dieng yang merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah,
yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di
sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.Anak rambut gimbal atau yang
lebih dikenal dengan sebutan “anak gembel”. Menggunakan kata gembel dikarenakan rambut
anak-anak tersebut terlihat seperti orang yang malas mengurus diri,kotor dan tidak
terurus.Namun, sebenarnya “anak gembel” yang berada di dataran tinggi Dieng merupakan anak-
anak yang terurus dan terawat namun rambut mereka bertumbuh dengan gimbal. Anak – anak
tersebut dipercaya merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete. Kyai Kolo Dete merupakan salah
seorang punggawa pada masa Mataram Islam (sekitar abad 14). Bersama dengan Kyai Walid dan
Kyai Karim, Kyai Kolo Dete ditugaskan oleh Kerajaan Mataram untuk mempersiapkan
pemerintahan di daerah Wonosobo dan sekitarnya. Kyai Kolo Dete bertugas di daerah dataran
tinggi Dieng pada masa pemerintahan Mataram Islam.
Anak-anak berambut gimbal di daerah tersebut tidak harus merupakan keterunan dari
orang tertentu, siapapun saja yang merupan keturunan asli Dieng bias menjadi salah satu “anak
gembel” di daerah tersebut. Anak rambut gimbal tidak memiliki perbedaan yang signifikan
dengan anak-anak biasa lainnya, namun anak rambut gimbal biasanya lebih aktif disbanding
anak biasa dan emosi nya sering tidak terkontrol. Dengan adanya anak rambut gimbal di dataran
tinggi Dieng ini yang dipercaya warga setempat merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete pada
masa Mataram Islam merupakan fungsi dari sebuah kepercayaan,petuah beserta pantangan-
pantangan yang ada. Pantangan yang ada berupa bahwa rambut gimbal tersebut akan dipotong
sesuai dengan keputusan sang “anak gembel” dan apabila mau melakukan pemotongan rambut
harus dengan sebuah upacara yang dinamakan “ruwatan”.Sebelum mau melakukan ruwatan pun
sang anak akan meminta sebuah permintaan yang harus kedua orangtuanya turuti. Bentuk
kearifan lokal yang berada di dataran tinggi Dieng adalah berbentuk tiak berwujud (intangible)
karena asal-usul anak rambut gimbal diceritakan oleh warga setempat dari generasi ke generasi
melalui cerita-cerita yang disampaikan secara oral/verbal dan sudah melekat pada kehidupan
mereka.

Dari kearifan lokal diatas kita mampu memaknai bahwa fenomena anak rambut
gimbal di dataran tinggi Dieng kita tidak boleh memandang sebelah mata sebuah tradisi ataupun
kepercayaan yang sudah dikenal dari generasi ke generasi dan tidak menyepelekan larangan-
larangan yang sudah berlaku sejak fenomena tersebut ada.

Anda mungkin juga menyukai