Anda di halaman 1dari 3

Komposisi Unsur-unsur Gas Penyusun

Atmosfer Bumi
By Flysh Geost di Maret 04, 2016

Pengertian Atmosfer
Bumi adalah salah satu dari planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Bumi memiliki
selubung yang berlapis-lapis berupa lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer.
Lapisan atmosfer terdiri dari berbagai macam unsur gas, yang di dalamnya dapat
menghasilkan pembentukan ataupun perubahan cuaca maupun iklim di bumi. Manfaat
atmosfer yang paling utama adalah melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan
dan meteor-meteor atau benda langit berbahaya yang akan masuk ke bumi. Selain itu fungsi
lain dari atmosfer bumi adalah memperkecil perbedaan temperatur antara siang dan malam.

Baca juga : Pembentukan dan Penguraian Ozon di Lapisan Stratosfer

Pencarian lainnya yang terkait dengan artikel ini : komposisi atmosfer, unsur unsur atmosfer,
gas penyusun atmosfer, pengertian atmosfer. Atmosfer terdiri dari, manfaat atmosfer,
komposisi atmosfer bumi, gas di atmosfer, unsur unsur gas dalam atmosfer. Gas yang paling
banyak di atmosfer, gas yang terkandung dalam atmosfer, unsur gas yang paling besar pada
atmosfer, kandungan gas di atmosfer, unsur unsur gas dalam atmosfer.

Komposisi Gas Penyusun Atmosfer Bumi


Atmosfer bumi mengandung campuran gas-gas yang lebih dikenal dengan sebutan udara yang
menyelubungi seluruh permukaan bumi. Secara umum udara mengandung pengertian sebagai
kumpulan gas-gas pembentuk atmosfer bumi. Campuran gas-gas ini merupakan representasi
dari komposisi atmosfer bumi. Komposisi atmosfer ini dijabarkan dalam kondisi normal saat
ini, tanpa keterlibatan adanya zat-zat pencemar udara. Dalam sejarahnya, komposisi atmosfer
diketahui berfluktuasi, sampai terbentuk kesetimbangan seperti sekarang.

Sebagai contoh, kadar oksigen dari hasil penyelidikan dan simulasi diketahui berfluktuasi
mulai < 3% sampai mencapai 35% pada 300 juta tahun yang lalu, sebelum akhirnya berada
dalam kesetimbangan 21% sejak 3 juta tahun yang lalu (lihat gambar di bawah). Berbagai
proses reaksi kimia, kondisi fisika, dan interverensi biokimia, telah berangsur-angsur
membentuk komposisi atmosfer yang setimbang.

Menurut Manahan, 2000, komposisi atmosfer kering (tanpa kandungan air) saat ini adalah
Nitrogen (78,1%), Oksigen (21%), Argon (0,9 %), dan Karbondioksida (0,03 %). Selain itu
terdapat berbagai jenis gas-gas pada level yang sangat kecil (kurang dari 0,002%) seperti Neon
(Ne), Helium (He), Metana (CH4), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Nitous oksida (NOx), Xenon
(Xe), Sulfur oksida (SOx), Ozon (O3) Ammonia (NH3), Karbon monoksida (CO), dan
sebagainya.
Baca juga : Pengertian, Sifat, dan Kegunaan Gas Helium

Normalnya, air yang terkandung dalam atmosfer berada pada bentuk uap air hingga 4 % dari
volume total (Manahan, 2000). Gas-gas penyusun atmosfer dapat dikategorikan menjadi dua
golongan, yaitu golongan Gas-gas Permanen dan golongan Gas-gas Bervariasi (lihat tabel
dibawah).

Gas penyusun atmosfer (atas) dan perubahan O2 pada atmosfer (bawah).

Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap (permanent gases) pada kondisi normal
terdiri atas Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), Neon (Ne), Helium (He), Hydrogen (H2),
Xenon (Xe). Sedangkan gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi (variable gases) pada
kondisi normal, tergantung latitude dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas-gas tersebut
diantaranya adalah uap air (H2O) sekitar 0-4%, karbondioksida (CO2) sekitar 0,038%,
methana (CH4) sekitar 0,00017%, dinitrogen oksida (N2O), ozone (O3), dan kloroflorokarbon
(CFCs) dalam kadar sangat kecil.

Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer
bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat
letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah
oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun
hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan
mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami berasal dari pernapasan mahkluk
hidup, yaitu hewan dan manusia. Secara buatan, gas karbondioksida dapat berasal dari asap
pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Lapisan-lapisan Atmosfer Bumi

Pada lapisan atmosfer yang lebih ke atas, oksigen berperan dalam reaksi siklus pembentukan
dan pemecahan ozon. Sedangkan pada lapisan bawah (troposfer), oksigen sangat
dipentingkan dalam reaksi oksidasi baik secara kimia maupun biokimia (oleh makhluk hidup).
Proses-proses ini merupakan bagian dari pembentukan komposisi atmosfer ideal untuk
kehidupan di muka bumi. Walaupun konsentrasi Ozon jumlahnya sangat sedikit, namun Ozon
sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena Ozon yang dapat menyerap Sinar Ultra
Violet (UV) yang dipancarkan matahari. Penyerapan Sinar UV oleh Ozon akan mengurangi
jumlah UV yang sampai ke permukaan bumi.

Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh Ozon, maka akan menimbulkan malapetaka
bagi mahkluk hidup yang ada dibumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk
hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit. Selain itu,
Ozon juga sangat berperan dalam menjaga suhu di permukaan bumi.

Referensi:
Manahan, Stanley E, 2000. The Atmosphere and Atmospheric Chemistry-Environmental
Chemistry. Boca Raton: CRC Press LLC).

Anda mungkin juga menyukai