Bab 2 Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan
Bab 2 Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan
Metode Biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas yang tidak
diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan. Jika efek
ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat ditentukan , efek tersebut harus
disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai dengan PSAK No.15 . Berdasarkan metode biaya
investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan oleh investee sebagai
dividen.
Metode Ekuitas digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh
signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode
ekuitas tidak dapat digunakan sebagai penganti konsolidasi . Jika konsolidasi sesuai dan karena
itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi selain pada anak
perusahaan . Metode ini paling sering digunakan ketika satu perusahaan mempunyai
kepemilikan antara 20 % dan 50 % saham biasa perusahaan lain. Dalam metode ekuitas,
investor mengakui pendapatan dari investasi ketika investee memperoleh laba. Tidak seperti
konsolidasi yang menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan dan beban individual dari
investee dengan investor., investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi
investor. Investasi menyajikan bagian investor atas aset bersih investee, dan pendapatan yang
diakui adalah bagian investor atas laba bersih investee.
31 Desember
Investasi dan aset lain-lain 2007 2008
Investasi
Investasi menggunakan metode ekuitas:
SOCI 151.520.541.173 142.971.329.601
SUPERAIR 2.358.931.666
UNIVERSAL 1.076.621.347 1.455.405.150
TRANSINDO 238.422.925 474.937.313
HORTMART
IMT 194.541.537.798
Investasi menggunakan metode biaya :
PT Duta 1.000.000 1.000.000
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Total Investasi 155.195.517.111 339.444.245.862
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam situasi normal, perusahaan menggunakan metode biaya atau ekuitas selain untuk tujuan
pelaporan keuangan juga untuk akuntansi investasi dalam pembukuannya. Jika laporan
keuangan konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaporan keuangan, induk perusahaan masih harus
mencatat investasi dalam pembukuannya menggunakan metode biaya atau metode ekuitas
walapupun akun investasi dan pendapatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan
laporan keuangan.
METODE BIAYA
Metode biaya konsisten dengan perlakuan akuntansi atas aset tidak lancar. Pada saat
pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan
sedangkan nilai tercatat dalam investasi tidak berubah sampai investasi tersebut dijual.
Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan
Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000 pada awal tahun.
Selama tahun berjalan PT XYZ mempunyai laba bersih Rp 60.000.000,- dan membayar dividen
Rp 20.000.000,- PT ABC mencatat dalam jurnal sebagai berikut :
Perlakuan khusus dalam metode biaya, jika dividen yang diumumkan investee jumlahnya lebih
besar dari laba yang diperoleh sejak investor mengakuisisi saham investee.Dividen ini dianggap
sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut
diperlakukan sebagai pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut.
Saham investor yang dibeli pada waktu yang berbeda harus dilkukan terpisah untuk tujuan
perhitungan dividen likuidasi.
PT ABC membeli 10% saham biasa PT XYZ pada awal tahun 2011. dividen dicacat berdasarkan
metode biaya .Selanjutnya lihat tabel berikut :
PT XYZ PT ABC
Kumulatif Pengurangan
laba tidak Penerimaan Pendapatan Saldo
Tahun Laba Bersih Dividen Didistribusikan Kas Dividen Investasi
2001 100.000.000 70.000.000 30.000.000 7.000.000 7.000.000
2002 100.000.000 120.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000
2003 100.000.000 120.000.000 0 12.000.000 11.000.000 1.000.000
2004 100.000.000 120.000.000 0 12.000.000 10.000.000 2.000.000
2005 100.000.000 70.000.000 30.000.000 7.000.000 7.000.000
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika ada penjualan sebagian investasi sehingga adanya perubahan dari metode ekuitas ke
metode biaya maka tanggal perubahan metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi sebagai
tanggal refernesi untuk menentkan dividen likuidasi . Dari tangggal tersebut, investor harus
membandingkan antara laba dan dividen investor mulai tanggal perubahan metode menjadi
metode biaya.
Investee tidak menganggap dividen tersebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini dapat
tibul ketika saham investee dibeli sesaat sebelum pengumuman dividen kecuali saldo investee
tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk
seluruh pemegang saham biasa.
Akuisisi investasi selain akhir atau awal tahun fiskal dalam metode ini tidak ada masalah, hanya
saja untuk penentuan apakah sebagian dividen yang diterima merupakan dividen likuidasi
ketika investee mengumuman dividen sehingga investor mengestimasi jumlah laba yang akan
diterimanya dan mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.
Untuk pembelian dan penjualan saham dicatat dalam jurnal seperti biasa dan tidak
menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.
METODE EKUITAS
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.
PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan
metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham
berhak suara memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas
kebijakan operasi dan keuangan " perusahaan.
Ekuitas Investor Atas Investee
Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.
Pengaruh dari laba atau rugi pengumuman dividen investee digambarkan sebagai berikut :
Pengakuan Pendapatan
Ilustrasi, PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan membeli 20% saham
biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000,- untuk tahun
berjalan . PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000,-
Ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode begitu juga sebaliknya kalau investee melaporkan rugi berarti
mengurangi investasi.
Pengakuan Dividen
Dalam metode ekuitas dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan karena
pendapatan atau kerugian diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee serta telah
dikapitalisasi dalam nilai investasi. Sebaliknya dividen yang diumumkan investee sebagai
pengurang ekuitasnya sehingga mengurangi nilai tercatat investasi.Akibatnya semua dividen
dari investee diperlakukan sebagai dividen likuidasi . Oleh karena itu , jika PT ABC memperoleh
20% saham biasa PT XYZ mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp 20.000.000,-
maka bagaimana ayat jurnal dicatat PT ABC ?
Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000,- PT XYZ
memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000,- dan membayar dividen Rp 20.000.000,- . Nilai
tercatat investasi diawali dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000,- dan bertambah
sebesar bagian PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp 12.000.000,- Nilai tercatat dikurangi
oleh bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp 4.000.000,- . Oleh karena itu nilai tercatat
investasi pada akhir periode = Rp 108.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp 12.000.000- Rp 4.000.000 )
Kenaikan akun investasi sebesar Rp 8.000.000,- mencerminkan bagian PT ABC sebesar 20% atas laba PT
XYZ yang tidak dibagikan pada periode tersebut (Rp 60.000.000,- - Rp 20.000.000,-)
Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober senilai Rp
109.000.000,- PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut Rp 60.000.000,- dan
membayar dividen Rp 20.000.000,- pada tanggal 20 Desember . Nilai investasi tercatat
meningkat Rp 3.000.000,- yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba PT XYZ yang diperoleh
antara tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember.dan menurun Rp 4.000.000,- dari dividen yang
diterima pada akhir tahun.
Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Bku Yang Mendasari
Diferensial adalah selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku investee . Ada beberapa
alasan mengapa nilai perolehan melebihi nilai buku aset bersih :
1. Aset investee bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya
2. Adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih.
Dalam metode ekuitas bagian dari deferensial harus diamortisasi selama masa manfaat
ekonomis dari aset tersebut. Sebaliknya kalau terjadi kerugian akibat adanya penurunan nilai
harus diakui jika penurunan nilai aset tersebut tidak bersifat sementara.
Total Deferensial
Rp 40.000.000,- Nilai wajar aset aktiva bersih
yang dapat diidentifikasi
Rp 186.000.000
Selisih lebih nilai wajar diatas
nilai buku aset yang dapat diidentifikasi
Rp 26.000.000,-
Bilai buku aset bersih yang
dapat diidentifikasi
Rp 160..000.000,-
Karena tanah mempunyai umur tidak terbatas maka tidak diamortisasi sedangkan peralatan
diperkirakan 5 tahun. Jadi amortosasi tahunan adalah Rp 4.000.000,- . PT B mengumumkan
dividen sebesar Rp 20.000.000,- selama tahun 2011dan pada akhir tahun melaporkan laba
bersih Rp 80.000.000,-
contoh, PT B membeli tanah tersebut tahun 2010 sebesar Rp 75.000.0000,- dan menjualnya
tahun 2012 sebesar Rp 125.000.000,- PT B mengakui keuntungan dari penjualan sebesar Rp
50.000.000,- dan bagian PT A atas keuntungan penjualan tersebut sebesar 40% atau Rp
20.000.000,-.Akan tetapi bagian keuntungan yang diakui PT A harus disesuaikan dengan
perhitungan :
Jadi, PT B melaporkan laba bersih termasuk keuntungan dari penjualan tanah sebesar Rp
150.000.000,- untuk tahun 2012.PT A mencatat ayat jurnal (tidak memperhitungkan dividen
dan amortisasidiferensial terkait dengan peralatan :
(10) Investasi pada saham PT B Rp 60.000.000
Pendapatan dari investee Rp 60.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas (40% x Rp 150.000.000)
Jika nilai harga pasar dibawah nilai buku dan kondisinya tidak bersifat temporer maka nilai
investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya dan mengakui adanya kerugian. Nilai
baru yang lebih rendah menjadi titik awal untuk penetapan berlanjut dari metode ekuitas.
Kenaikan kembali dari nilai investasi tidak boleh diakui.
Perubahan jumlah lembar dalam saham biasa yang dimiliki investor diperlakukan sama dengan
metode biaya tidak ada pengakuan formal. Sebaliknya pembelian dan penjualan saham
memerlukan pengakuan formal.
Pembelian saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor
pencatatannya sama dengan saat akuisisi pertama . Investasi baru dan lama pada saham yang
sama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas saham
baru tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.
Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 januari 2011dan membeli lagi
10% pada tanggal 1 Juli 2011.dan pembelian saham tersebut dilakukan pada nilai bukunya. Jika
PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp 25.000.0000,- dari 2 Januari s.d 30 Jumi dan memperoleh
laba Rp 35.000.000,- dari tanggal 1 Juli s.d 31 Desember , total pendapatan 2011 yang diakui PT
ABC investasinya di PT XYZ adalah Rp 15.500.000,- dihitung sebagai beriut :
Jika PT XYZ mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp 10.000.000,- pada tanggal 15
Januari dan berikutnya pada tanggal 15 Juli PT ABC mengurangi akun investasinya sebesar Rp
2.000.000 (20% x Rp 10.000.000)pada tanggal 15 Januari dan sebesar Rp 3.000.000,- (30% x Rp
10.000.000) pada tanggal 15 Juli.
Jika investasi dicatat menggunakan metode biaya dan pembelian saham baru tersebut
mempengaruhi investor secara signifikan maka dilakukan perubahan metode dari metode biaya
ke metode ekuitas.Perubahan ke metode ekuitas harus diterapkan secara retroaktif sejak
tanggal akuisisi pertama dari saham investee.
Ilustrasi, PT A membeli 15% saham biasa PT Z tanggal 2 Januari 2011, dan tambahan 10% pada
tanggal 2 Januari 2014. Selanjutnya PT A mengganti metodenya menjadi metode ekuitas pada
tanggal 2 Januari 2014 , karena ia memperoleh kemampuan untuk mempengaruhi PT Z secara
signifikan.Berdasarkan laba dan dividen PT Z berikt, asumsikan pembelian saham pada nilai
bukunya , angka investasi yang dilapor PT A semula dan yang dinyatakan kembali adalah :
Pendapatan investasi dilaporkan
oleh PT A
Dinyatakan
PT Z Semula Kembali
Tahun Laba bersih Dividen Metode Biaya Metode Ekuitas
2011 15.000.000 10.000.000 1.500.000 2.250.000
2012 18.000.000 10.000.000 1.500.000 2.700.000
2013 22.000.000 10.000.000 1.500.000 3.300.000
55.000.000 30.000.000 4.500.000 8.250.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi dalam laporan keuangan PT A tahun 2014, laporan keuangan komparatif untuk tahun 2011,
2012,2013 dinyatakan kembali untuk memasukkan 15% bagian PT A atas laba PT Zdan mengeluarkan
dari laba PT A bagiannya atas dividen yang diakui berdasarkan metode biaya.Selain itu akun investasi
dan saldo laba PT A dinayatkan kembali seakan-akan metode ekuitas telah diterapkan dari tanggal
akuisisi awal.Pernyataan tersebut dinyatakan pada pembukuan PT A dengan membuat ayat jurnal 2
Januari 2014 .
(12) Investasi pada saham PT Z 3.750.000
Saldo laba 3.750.000
Menyatakan kembali akun investasi dari metode biaya ke metod ekuitas
Rp 8.250.000 - Rp 4.500.000
Tahun 2014, Jika PT Z melaporkan laba bersih Rp 30.000.000,- pendapatan investasi PT A sebesar Rp 7.500.000,-
(25% x laba bersih)
Penjualan Saham
Jika hanya sebagian sinvestasi yang dijual, investor harus memutuskan apakah meneruskan
metode ekuitas atau ke metode biaya, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten dengan dasar biaya
historis Metode ini mendapat kritik sebagaimana kritik yang ditujukan atas biaya historis
terutama relevansi dari pelaporan harga beli investasi yang diaakuisisi beberapa tahun
sebelumnya. Metode ini mendekati akuntansi tradisional serta realisasi laba diakui setelah
pengumuman dan pembagian dividen. Kriteria pengaruh signifikan, yang harus dipenuhi dalam
metode ekuitas memperhatikan bahwa bahwa pengumuman dividen oleh investee dapat
dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee dalam metode ekuitas tanpa
memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap manipulasi laba bersih investee
yang dilakukan dengan mempengaruhi pengumuman dividen investee.Kritik terhadap metode
ekuitas karena penilaian aset bukan berdasarkan biaya historis tetapi mendekati pendekatan
nilai pasar.Sebagai gantinya, nilai tercatat investasi terdiri dari banyak komponen dan tidak ada
yang menyerupai penilaian aset manapun.
Ikhtisar Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas
Item Metode Biaya Metode Ekuitas
Nilai tercatat investasi Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal
pada tanggal akuisisi
Nilai tercatat investasi Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah (dikurangi)
setelah akuisisi bagian investor atas laba (rugi) investasi
dan dikurangi bagian investor atas dividen
investee dan amortisasi atau
penghapusbukuan diferensial.
Pengakuan pendapatan Atas dividen yang di Atas laba investee sejak akuisisi, dibagikan
umumkan sejak tgl. atau tidak dikurangi dengan amortisasi atau
akuisisi pengahpusbukuan diferensial
Dimasa lalu beberapa perusahaan meminjam dalam jumlah banyak melalui anak perusahaan
yang tidak dikonsolidasi dan melaporkan investasinya dalam anak perusahaan tersebut
menggunakan metode ekuitas.Karena dalam situasi seperti ini utang tersebut tidak dilaporkan
maka timbul kekhawatiran mengenai penggunaan metode ekuitas untuk memfasilitasi
pendanaan diluar neraca (off- balance sheet) sehingga DSAK tidak mengijinkan penggunaan
metode ekuitas untuk pelaporan investasi pada anak perusahaan dan mengharuskan
konosolidasi semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan.
Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam
Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan
investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor
"kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan "
perusahaan. Jika tidak terdapat bukti lain, kepemilikan saham biasa 20% atau lebih dianggap
sebagai indikasi bahwa investor dapat mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee .ada
beberapa faktor yang dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan, yaitu :
Metode yang diterapkan dalam PSAK No.15 sering disebut konsolidasi satu baris karena :
a. laba investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee dikonsolidasikan.
b. semua penyesuaian metode ekuitas dilakukan melalui akun investasi dan pendapatan
investasi, yang dilaporkan hanya sebagai satu baris dalam neraca dan satu baris dalam
laporan laba rugi.
Pandangan dalam konsolidasi adalah penjualan antarperusahaan tidak menyebabkan realisasi
pendapatan sampai laba antarperusahaan tersebut dijual kepada pihak ekternal yang tidak
terafiliasi. karena dalam membuat laporan konsolidasi hubungan induk - anak harus dieliminasi
termasuk laba yang belum terealisasi. Pada metode ekuitas prinsipnya sama harus disesuaikan
.Penyesuaian terhadap laba belum terealisasi dalam penjualan ke afiliasi disebut metode
ekuitas disesuaikan penuh.
Penjualan antarperusahaan biasanya dicatat pada pembukuan penjual dengan cara yang sama
seperti penjual lain termasuk pengakuan laba. Dalam penerapan metode ekuitas , laba belum
terealisasi yang masih ada pada akhir periode pembukuan harus dikurangi dari jumlah
pendapatan yang seharusnya dilaporkan.
Dalam pendekatan satu baris, pendapatan dari investasi yang diakui dan nilai tercatat investasi
dikurangi untuk menghilangkan pengaruh laba antar perusahaan yang belum direalisasi.Pada
periode berikutnya saat laba antar perusahaan direalisasi , ayat jurnal tersebut dibalik.
Ilustrasi, PT P memiliki 40% saham biasa PT L . Selama tahun 2011, PT P menjual persediaan ke
PT L senilai Rp 10.000.000 , biaya perolehan persediaan tersebut sebesar Rp 7.000.000,- PT L
menjual satu per tiga dari persediaan tersebut ke pihak luar selama tahun 2011 dan dua pertiga
dari persediaan tersebut masih terdapat di persediaan akhir . Jumlah laba yang belum
terealisasi dihitung :
Total laba antar perusahaan Rp 3.000.000
Bagian belum terealisasi Rp 2.000.000
PT L melaporkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun 2011, dan tidak
mengumumkan dividen .
Jika semua persediaan yang tersisa terjual pada tahun 2012, maka ayat jurnal berikut akan
dibuat dalam pembukuan PT P pada akhir 2012 untuk mencatat realisasi laba antarperusahaan
yang sebelumnya belum direalisasi :
31 Desember 2012
(15) Investasi pada saham PT L 2.000.000
Pendapatan dari PT L 2.000.000
Mengakui laba antarperusahaan yang direalisasi
PT A membeli 40% saham biasa PT B 2 Januari 2011. Untuk tahun 2011 PT B melaporkan laba
bersih senilai Rp 60.000.000,- dan laba komprehensip sebesar Rp 115.000.000,- termasuk laba
konprehensip lainnya sebesar (sebagai tambahan laba bersih) Rp 35.000.000,- (setelah
dikurangi pajak karena peningkatan nilai wajar dari investasi yang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam pSAK 15 . Selain pencatatan
ayat jurnal metode ekuitas yang umum, PT A mengakui bagian proporsionalnya atau
keuntungan belum terealisasi dari efek tersedia -untuk-dijual yang dilaporkan PT B selama
tahun 2011 dengan jurnal :
Ayat jurnal (16) tidak mempengaruhi laba bersih PT A tahun 2011, tetapi mengakibatkan laba
komprehensif lainnya dan juga total laba komprehensifnya sebesar Rp 14.000.000. PT A akan
membuat jurnal yang sama setipa akhir periode untuk bagian proporsionalnya terhadap
peningkatan atau penurunan dalam akumulasi keuntungan belum terealisasi PT B.
Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi untuk
anak perusahaan yang dikonsolidasi :