Anda di halaman 1dari 8

2/16/2016

PENGKONDISI SINYAL

PENGKONDISI SINYAL
• Sebuah sensor mengukur suatu variabel dengan
mengkonversi informasi variabel tersebut ke dalam
suatu sinyal yang sesuai dengan kebutuhan untuk
diproses.
• Pengkondisi sinyal analog menyediakan operasi-
operasi yang diperlukan untuk mentransformasikan
suatu keluaran sensor ke dalam suatu bentuk yang
diperlukan untuk interface dengan elemen proses
lainnya

1
2/16/2016

Pengkondisi Sinyal Listrik

• Pengkondisi Sinyal Analog


• Pengkondisi Sinyal Digital

PENGKONDISI SINYAL ANALOG


• Prinsip-prinsip umum pengkondisi sinyal
analog
– Mengubah level sinyal
– Linearisasi
– Konversi
– Filtering dan Impedance Matching

2
2/16/2016

A. Pengubahan level sinyal


• Metode paling sederhana dari pengkondisi sinyal adalah
pengubahan level sinyal untuk memperkuat atau
melemahkan suatu level tegangan.
• Umumnya suatu sinyal dengan perubahan lambat maka
amplifier tanggapan frekuensi rendah dapat diterapkan.
• Suatu faktor penting dalam pemilihan suatu amplifier
adalah impedansi masukan amplifier yang ditawarkan
untuk suatu sensor.
• Dalam pengukuran, sinyal selalu mewakili variabel
pengukuran, dan suatu efek pembebanan antara sinyal
yang terukur dan nilai variabel. Respon frekuensi amplifier
seperti penggunaan pada accelerometer dan detektor optik
adalah sangat penting.

B. Linearisasi
• Sering kali ketergantungan antara masukan
dan keluaran adalah tidak linear.
• Bahkan perangkat tersebut didekati secara
linear mungkin menjadi suatu masalah bila
pengukuran yang persis sama dibutuhkan.
• Satu fungsi pengkondisi sinyal analog adalah
melinearkan suatu tanggapan transduser.
• Linearisasi mungkin dilakukan dengan suatu
amplifier yang merupakan suatu fungsi level
tegangan masukan pada seluruh variasi
tegangan masukan ke tegangan keluaran

3
2/16/2016

PENGKONDISI SINYAL
Linearisasi (cont..)
• Contoh linearisasi yang sering terjadi pada suatu
sensor dimana keluaran adalah berupa eksponensial
dengan perubahan variabel.
– Misalkan tegangan suatu transduser diasumsikan sebagai
eksponensial intensitas cahaya I yang variasinya dapat
ditulis:
VI = VO e-I (1)

dimana: VI= tegangan keluaran pada intensitas I


VO= tegangan pada intensitas nol
 = konstanta eksponensial
I = Intensitas cahaya

PENGKONDISI SINYAL
Linearisasi (cont..)
Linearisasi sinyal ini dapat menggunakan suatu
amplifier variasi keluaran pada natural logaritmic
atau inverse dari masukan

VA = K loge (Vin) (2)

dimana: VA= tegangan keluaran amplifier


K= konstanta kalibrasi
VIN= tegangan masukan amplifier = VI

4
2/16/2016

Linearisasi (cont..)
Dengan mengsubstitusi persamaan (1) ke persamaan (2)
Dimana VIN = VI ,maka

VA = K loge (VO) -  KI (3)

Keluaran amplifier berubah secara linear dengan intensitas tapi dengan suatu
offset K loge (VO)

lebih lanjut pengkondisi sinyal mungkin dibutuhkan untuk


mengeliminasi offset dan memberikan suatu kalibrasi yang diinginkan
dari kalibrasi intensitas terhadap tegangan

Jenis linearisasi yang memungkinkan lainnya adalah termasuk


menghilangkan perubahan-perubahan yang kecil (tanggapan) yang
jauh dari linearitas

C. Konversi

• Sering kali pengkondisi sinyal digunakan untuk


mengkonversi suatu jenis perubahan listrik menjadi
besaran lain.
• Suatu kelas sensor yang besar menyediakan
perubahan resistensi dengan perubahan dalam
variabel yang lain. Hal ini diperlukan untuk
menyediakan suatu rangkaian konversi perubahan
resistensi menjadi suatu sinyal tegangan atau arus.
• Bila perubahan resistansi yang kecil, umumnya hal ini
dapat dicapai dengan menggunakan rangkaian
jembatan dan dengan amplifier sinyal ditingkatkan.

5
2/16/2016

Konversi (Interface Digital)

• Penggunaan sistem komputer dalam pengukuran


membutuhkan konversi sinyal analog ke digital (ADC)
• Konversi sinyal analog biasanya membutuhkan
penyesuaian pengukuran sinyal analog untuk
disesuaikan dengan masukan, sehingga
membutuhkan ADC.
• Contoh: suatu sensor menyediakan sinyal suatu
perubahan tegangan dari 30 - 80 mV. ADC diterapkan
untuk menghasilkan tegangan antara 0-5 volt.
Rangkaian konversi sinyal dapat dikembangkan untuk
interface keluaran pada masukan ADC yang
dibutuhkan

D. Filtering dan Impedance Matching

• Dua pengkondisi sinyal umum lainnya adalah


Penapisan dan Matching Impedance
• Sering kali, sinyal palsu perlu diperhatikan. Dalam
beberapa kasus dapat menggunakan filter high-pass,
low-pass untuk mengeliminasi sinyal yang tidak
diinginkan
• Penapis dapat diujudkan dengan filter pasif (
menggunakan resistor, kapasitor dan induktor) dan
filter aktif (menggunakan gain dan umpan balik)

6
2/16/2016

Filtering dan Impedance Matching

• Impedance Matching adalah suatu elemen


penting dari pengkondisi sinyal bila impedansi
internal transduser atau impedansi line dapat
menyebabkan error dalam pengukuran suatu
perubahan variabel.

Rangkaian Pasif

• Rangkaian Pasif terdiri dari resistor, dan


kapasitor yang dapat digunakan untuk
mengeliminasi noise frekuensi tinggi dan
rendah tanpa mengubah sinyal informasi yang
diinginkan.
– Pembagi Tegangan
– Rangkaian Jembatan
– Filter RC
• Low-pass Filter
• High-pass Filter

7
2/16/2016

Rangkaian Op Amp dalam Pengukuran

• Pengikut tegangan (transformer impedansi)


• Penguat inverting
• Penguat noninverting
• Penguat differensial
• Konverter tegangan ke arus
• Konverter arus ke tegangan
• Integrator
• Linearisasi

Anda mungkin juga menyukai