Landasan Teori Geologi Struktur PDF
Landasan Teori Geologi Struktur PDF
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan akibat proses deformasi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan
akibat gaya (Force) yang terjadi di dalam bumi..
Sesar
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran
yang berarti, melalui bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa Bidang Sesar (Fault
Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih sering berupa jalur sesar (Fault Zone), yang
terdiri lebih dari satu sesar. Jalur sesar atau jalur penggerusan (Shear Zone), mempunyai
dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer.
Kekar yang memperlihatkan pergeseran dapat pula dikatakan sebagai sesar minor.
Shear zone adalah suatu zona yang berbentuk tabular sampai melembar dan
planar (datar) sampai bergelombang yang terbentuk pada batuan yang cenderung
memiliki tingkat keterakan yang lebih besar daripada batuan sekitarnya, dengan intensitas
yang terkadang lebih tinggi. Shear Zone memiliki ciri – ciri yang dapat dikenali di
lapangan. Karakteristiknya berbeda tergantung dimana Shear Zone terbentuk , dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Brittle shear zone, yaitu jalur penggerusan pada batuan yang getas.
2. Ductile shear zone, yaitu jalur penggerusan pada batuan yang lentur.
3. Semi Brittle shear zone.
4. Semi ductile shear zone.
Zona patahan adalah suatu jalur penggerusan pada kondisi brittle. Sedangkan bila
jalur penggerusan terbentuk pada daerah ductile, maka akan menghasilkan metamorfisme
juga menghasilkan pula batuan dengan foliasi, lineasi dan lipatan
1. Bidang sesar, yaitu bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang tergeserkan.
σn = Tegasan normal
φ = 90° - 2θ
Atau,
2θ = 90° - φ
Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar telah banyak dikemukakan oleh para ahli terdahulu. Mengingat
struktur sesar adalah rekahan di dalam bumi yang ditimbulkan karena pergeseran
sehingga untuk membuat analisis strukturnya diusahakan untuk dapat mengetahui arah
pergeseran tersebut.
Mengingat arah dari “net slip” yang memiliki beberapa kemungkinan, “pitch”
yang berkisar dari 00 – 900 maka Rickard (1972) membuat pengelompokkan sesar yang
termasuk “strike slip” dan “dip slip”.
Penamaan sesar berdasarkan nomor yang ada pada tabel 2.2. A adalah sebagai
berikut :
1. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahnya searah dengan
tegasan. Kekar jenis inilah yang biasanya terisi oleh cairan hidrothermal
yang kemudian berubah menjadi vein.
2. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau
pengurangan tekanan, orientasinya tegaklurus terhadap gaya utama. Struktur
ini biasa disebut dengan “stylolite”.
Kekar merupakan salah satu struktur yang sulit untuk diamati, sebab kekar dapat
terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi, misalnya sebelum terjadinya suatu lipatan.
Kesulitan lainnya adalah tidak adanya atau relatif kecil pergeseran dari kekar, sehingga
tidak dapat ditentukan kelompok mana yang terbentuk sebelum atau sesudahnya.
Walaupun demikian, di dalam analisis, kekar dapat dipakai untuk membantu
menentukan pola tegasan, dengan anggapan bahwa kekar-kekar tersebut pada
keseluruhan daerah terbentuk sebelum atau pada saat pembentukan sesar. Dalam
penentuan jenis sesar cara ini sangat lemah dan data yang dipakai tidak hanya kekar,
tetapi juga jalur sesar yang dapat diamati dari peta topografi, foto udara dan citra landsat.
Jika bidang gerus akibat pure shear I membentuk suatu en echelon ( berjajar )
sehingga membentuk koridor – koridor, maka sistem Riedel I atau simple shear I akan
bekerja. Dalam koridor dimana sistem Riedel bekerja akan membentuk pula pola tegasan
utama yang membentuk sistem pure shear II, demikian seterusnya sampai gaya berhenti.
Selain dari dua pemodelan di atas banyak pula pemodelan – pemodelan struktur
geologi yang telah di buat. Untuk membandingkan hasil pemodelan – pemodelan
tersebut, maka dibuatlah tabel hubungan sudut antara sesar utama dengan struktur
penyerta dari hasil penelitian ( Tabel .3 ).
Keterangan :
η→ Sudut antara σ1 akibat pure shear I dengan σ1 akibat pure shear II atau simple
shear I.
θ = β→ Sudut antara σ1 /kekar tensional ( vein ) akibat pure shear 1 dengan sesar
utama akibat pure shear 1.
γ = δ→ Sudut antar sesar utama dengan dengan σ1 akibat pure shear II atau vein
akibat simple shear I.
ξ = β→ Sudut antara sesar utama dengan sumbu lipatan subsidiary / drag fold.