Anda di halaman 1dari 436

X

Prolog

Darimana kita datang.

Dan lalu, kemana kita harus pergi mulai sekarang.

Di akhir perjalan yang kita lalui dari dulu, kita


mencapai evolusi terakhir.

Menjadi keberadaan yang lengkap.

Menjadi keberadaan yang sempurna.

Apa yang bisa kita harapakan lebih dari ini?

Kita tidak mengerti itu.

Bahkan untuk kita yang menjadi Yang Maha Kuasa,


ada hal yang tidak kita mengerti.

Oleh karena itu, masih ada ruang yang tersisa untuk


evolusi.

Akan tetapi, apa yang harus dilakukan untuk


menemukan jawabannya.

Kunci untuk masalah ini berada didalam diri kita


sendiri.

Pada dasarnya bagaimana kita lahir.

Page 11 of 436
XII

Perubahan seperti apa yang kita ikuti sampai menjadi


bentuk ini.

Ada hal yang kita ketahui.

Akan tetapi, hal yang tidak kita ketahui juga banyak.

Dibandingkan data yang tersisa, seharusnya ada lebih


banyak data yang terhapus.

Apa yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, untuk


mengetahui mulai dari sekarang, catatan masa lalu
diperlukan.

Asal usul kita.

Asal yang sudah kita hilangkan pasti akan menjadi


penunjuk jalan kita.

Itu sulit untuk menjelajah ke masa lalu.

Akan tetapi meniru masa lalu mungkin.

Itulah mengapa ayo ciptakan sebuah dunia.

Dan lalu beri pengetahuan kita.

Metode yang hilang, itu seharunya sudah pernah ada


dan kita ketahui untuk diri kita sendiri.
Page 13 of 436
XIV

Chapter 01 - Rebirth Ataraxia

Bagian 1

“He, hei Kizuna? Itu, seperti yang kupikir aku......aku


lebih baik tidak bepergi bersama dengan.....”

Aine melemparkan suara kecil ke punggung Kizuna


yang berjalan sambil menarik tangannya.

“Hm? Mengapa?”

Kizuna melihat kebelakang dengan wajah penasaran.

“Karena, aku menjadi musuh beberapa saat yang lalu


tahu? Untuk kembali ke semuanya semudah membalikan
tanganku seperti ini.....gairah berkepanjanganku,
menjadi sedikit dingin, atau semacamnya.”

Tanpa menhentikan kakinya, Kizuna terus berjalan


sambil menarik tangan Aine.

Keduanya berada didalam kapal pemimpin Izgard,


menuju kearah anjungan kapal.

Kizuna yang mengunguli Aine dalam pertarungan


mereka menuntun Aine dari Ataraxia yang sudah
menjadi reruntuhan dan melarikan diri. Dan lalu mereka
akhirnya sampai di kapal eksklusif Gravel yang sudah
menjadi markas besar de fakto sekarang mereka yang
meninggalkan Ataraxia.

Operasi untuk maju ke Zeltis yang mereka upayakan


sudah lenyap tanpa jejak. Semuanya berakhir dalam
kegagalan.

Tapi hati Kizuna berkobar dengan harapan.

‘----Aine kembali.’

Dia bisa memulihkan kembali sesautu yang pentung


yang seharusnya sudah hilang. Dia memulihkan kembali
hal yang seharunya tidak mungkin untuk dipulihkan.
Fakti itu menjadi harapan dan motivasi, menodorong
hati Kizuna kedepan.

Dia sudah cukup senang dengan kembalinya Aine. Tapi


melihat dari potensial tempur, apakah Aine disini atau
tidak adaalh perbedaan besar. Dengan ini cara yang bisa
mereka ambil akan benar-benar meluas.

‘----Ayo cepat Nee-chan dan Shikina-san menyiapkan


strategi baru dan mulai lagi.’

“Sekarang kita bertarung dengan waktu. Jika Genesis


runtuh, itu adalah akhir untuk Atlantis. Tidak hanya itu.
Kemungkinan besar dunia kami juga mungkin runtuh
bersama dengannya.”

Page 15 of 436
XVI

Tiba-tiba tangan Kizuna ditarik. Ketika dia melihat


kebelakang, Aine berhenti di tempat dan menatap
Kizuna dengan pandangan terejut.

“......Tidak, tidak mungkin.”

Seolah-olah mendorong ketercengan Aine, Kizuna


meanruh tangannya di bahunya. Dan lalu dia bicara
dengan suara tenang.

“Dari apa yang Shikina-san katakan, karena Entrance


menghubungkan dunia kita, nampaknya itu ada juga
beberapa pengarung ke bumi. Jangankan jika itu
menjadi penomena besar dalam level yang bisa
meruntuhkan satu dunia, dunia lain tidak akan melaluinya
bebas dari akibat apapun. Kita tidak mengerti seberap
besar pengaruh itu, dalam kasus terburuk.....”

“Tidak mungkin.....kau bilang bumi akan runtuh


bersama?”

“Ada kemungkinan tinggi untuk itu. Itulah mengapa


Aine, mungkin ini kaan sulit tapi, kekuatanmu dibutuhkan
sekarang.”

Aine mengangguk dengan ketetapan.

“Tepat ketika dunia di batas bahaya, sesuatu seperti


kesegananku.....tidak penting sama sekali.”
Keduanya sekali lagi berjalan dengan bergendenagn
tangan.

“Tapi, semuanya akan dendam padaku bukan.....”

“.......Aine, tapi----“

Aine menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Itu sidah jelas. Jangan khawtir tentangnya.


Tidak peduli perlakukan seperti apa yang kuterima, itu
kerena aku harus bertanggung jawab untuk itu.”

Kizuna menaruh kekuatan kedalam genggaman


tanagnnya.

“Aku pergi denganmu. Jangan khawatir.”

Setelah sedikit terkejut, wajah Aine merekah dalam


senyuman.

“Terima kasih. Kizuna.....”

Keduanya sampai di depan pintu anjungan. Meskipun


dia mengatakan itu pada Aine barusan, tapi sejujurnya
Kizuna juga khawatir. Dia sedikit mengambil napas
dalam dan memeriksa keadaan Aine. Setelah itu Aine
juga menatap Kizuna. Mereka mengangguk satu sama
lain dan membuka pintu.

Page 17 of 436
XVIII

“Hida Kizuna, aku membawa kembali Chidorigafuchi


Aine.”

Suara yang dipenuhi dengan kegugupan bergema di


anjungan luas.

Prajurit Izgard dan staff yang sibuk bekerja


menghentikan tangan mereka. anjungan yang berisik
jatuh kedalam keheningan seolah-olah mereka
dipadamkan oleh air dingin.

Padangan semuanya tertuang pada Kizuna dan Aine.

Untuk prajurit Izgard, apa yang terjadi adalah bahwa


kaisar Kerajaan Vatlantis tiba-tiba muncul disini.
Kegugupan dan teror mereka sangat aneh, sebagian
besar prajurit menjadi tidak bisa bergerak seolah-olah
mereka membatu.

Di sisi lain, untuk staff Ataraxia, dia pernah adalah


rekan mereka, dan lalu dia adalah keberadaan yang
memerintah di puncak musuh. Mereka tidak bisa
membayangkan, bagaimana mereka harus bertindak
untuk berhadapan dengannya. Hanya ada keheningan
yang berlanjut.

Udara berat yang seperti metal tercabik oleh suara


tajam.
“Kau terlambat Kizuna! Aine! Kemana saja kalian!”

“Ne......Nee-chan.”

Reiri dengan tangannya disilangkan maju sampai


didepan keduanya dan menatap.

“E, err, Komandan.......aku!”

“Kei, Hybrid Count keduanya?”

Pertanyaan Reiri membuat Kei menunjukkan status


keduanya.

{Kizuna 20%. Aine 8%.}

“Apa? Lalu cahaya yang sebelumnya?”

Semua fungsi Ataraxia dan Nayuta Lab mati, jadi


mereka tidak bisa mengumpulkan data detail
pertarungan. Tapi, Reiri dan yang lainnya juga
mengkonfirmasi cahaya yang muncul ketika Aine dan
Kizuna berciuman.

“Aku berpikir bahwa Heart Hybrid terjadi


tapi......nampaknya diperlukan investigasi huh.”

{Sekarang perlengkapan dari Nayuta Lab sedang


dipindahkan ke kapal perang ini. Ketika itu selesai, kita
akan mengumpulkan data sebanyk mungkin untuk belajar.
Akan tetapi sekarang lebih baik untuk memulihkan
Page 19 of 436
XX

Hybrid Count Kizuna dan Aine. Jika mungkin dengan


Climax Hybrid.}

Reiri mengangguk dan menderu kearah Kizuna..

“Seperti yang kau dengar. Lakukan Climax Hybrid


cepat! Juga mandi sambil kau melakukannya, ganti
pakaianmu. Laksanakan!”

“Ye, yeah. Nee-chan, tentang Aine.....apa baik-baik


saja?”

Reiri mendenguskan hidungnya dan tiba-tiba


membalik punggungnya ke Kizuna.

“Sekarang kita menginginkan kekuatan tempur


bahkan jika itu hanya satu orang. detail kecil tidak
masalah. Jika kau ingin membuat permintaan maaf maka
aku akan mengdenagrkannya setelah pertempuran
selesai. Itulah mengapa, pergilah cepat! Aku akan
memberimu pengarahan tepat ketika kau kembali!”

“Y, ya, Mam! Ya!”

Kizuna dan Aine memberi hormat dan lalu mereka


keluar dari anjungan seolah-olah kabur. Dan lalu setelah
mereka berbalik di sudut, Kizuna mengeluarkan naps.

“Hei? Semuanya baik-baik saja kan?”

“Y, ya....”
Aine menjawab dengan senyum rumit.

Meskipun, Reiri tidak menuntut penjelasan dari Aine.


Untuknya bertindak benar-benar seperti dimasa lalu
ada sesuatu yang menyenangkan untuk Kizuna. Tentu
saja, ada juga prioritas utamanya untuk menghadapi apa
yang harus dilakukan, tapi dia dapat firasant bahwa itu
tidak semuanya ada.

“......Nee-chan. Apakah dia tenggang rasa?”

“Mungkin begitu.....tapi, dia menakutkan seperti


biasa.”

Kizuna menjawab dengan senyum masam.

“Oi,oi. Kau adalah Kaisar Vatlantis, meskipun


sementara, apa kau taku pada Nee-chanku?”

“Itu mau bagaimana lagi bukan.”

Aine menggembungkan pipinya. Akan tetapi, wajahnya


segera meledak dalam senyuman.

“Fufuh.”

“Ada apa?”

“Karena, setelah dihormati sebagai kaisar Vatlantis,


aku tiba-tiba diperlakukan seperti prajurit biasa disini?
Ini menyenangkan untuk beberapa alasan.”
Page 21 of 436
XXII

“Ketika kau memikirkannya seperti itu, itu benar-


benar penurunan pangkat yang curam huh. Yah, tapi----

Ketika pertarungan ini berakhir, akankah Aine kebali


sebagai kaisar Vatlantis lagi? Di saat itu, bagaimana
hubungannya dengan Aine berubah.

Aine merajutkan alinya dengan khawatir pada Kizuna


yang tiba-tiba menjadi diam.

“Kizuna, ada apa?”

“Bu, bukan apa-apa.....aah, dipikir kembali aku tidak


tahu dimana kamar mandinya.”

“Haa!? Jadi kemana kau berencana membawaku huh!”

Setelah itu, setelah dicaci oleh lidah tajam Aine


untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Kizuna
bertanya dimana kamar mandi ke prajurit Izgard yang
berpapasan dengan mereka. setelah tersesat beberapa
kali, keduanya akhirnya mencapai kamar mandi.

Ketika pintu dibuka, tidak ada orang didalam. Itu


dalam keadaan terpesan untuk Kizuna dan Aine.

“Hee......ini benar-benar cantik.”

“Yeah. Tidak peduli berapa kali aku melihatnya, aku


tidak bisa berpikir ini sebagai fasilitas kapal perang.....”
Jika dia harus mengatakannya, mengatakan bahwa ini
transfortasi kelas atas lebih cocok. Didalam ruang luas,
kamar mandi dibagi oleh kaca yang berbaris. Langit-
langit tinggi. Lantai dan dindingdibuat dari batu yang
seperti keramik, pencahayaan lembut yang membuat
atmosfir sedikit merendam perasaan kelas atas.

Dia berpikir bahwa ada sekitar dua puluh tempat yang


berbaris. Masing-masing dikelilingi oleh kaca di keempat
arah, dia tidak bisa menemukan kepala shower untuk air
keluar untuk beberapa alasan. Hanya ada satu dial yang
nampak seperti kran terpasang. Dia bingung memilih
tempat yang harus dia masuki, tapi tidak ada orang yang
akan mengganggu. Mereka mesuki kamar mandi yang
disekitar tengah.

“Tetap saja, ini benar-benar transparan karena dari


kaca pembagi huh......yah, tidak ada orang lain jadi itu
baik-baik saja.”

Aine mendesah.

“Benar. Budaya Vatlantis terlalu terbuka.”

“Sekarang kau menyebutkannya, pakaian kaisar juga


menakjubkan.”

“Kau melihatnya!?”

Page 23 of 436
XXIV

Wajah Aine seketika berubah menjadi merah seolah-


olah dia mendidih.

“Eh? Yeah, dari program TV yang disiarkan di


Vatlantis yang kami tangkap di Izgard......”

“TIDAAAAAAAAAAAAAAaAAAAAAAAAAAAAAA
A-!”

Aine memengang kepalanya dan menendang dan


berjuang dengan dirinya sendiri.

“Lupakan! Lupakan sekarang! Jika seperti ini


kepalamu hanya sesuatu yang lebih rendah tanpa
kapasitas, cepat hapus ingatan itu! Atau aku akan
meminta Zel dan melenyapkan ingatan itu sendiri!”

Kata-kata yang seperti kaisar Vatlantis tercampur di


akhir dan kalimat anehnya.....pikir Kizuna. Sekarang itu
mempersona, tapi seperti yang diguga Ainess yang
adalah kaisar Vatlantis, dan Aine dari Amaterasu bukan
hal yang terbantahkan, dia merasa bahwa dia membuat
mengenal kembali bawah mereka adalah satu orang. dan
lalu keburukan mulut Aine juga dapat dimengerti jika
dia berpikir bagaimana dia adalah seorang puteri dari
awal.
Untuk menenangkan Aine yang terus berbicara tanpa
henti, Kizuna dengan lembut menaruh tangannya di
bahunya.

“Tenanglah, Aine. Itu normal di Vatlantis kan? Yah,


nilai tereksposenya juga mengesakan bahkan diantara
mereka, tapi......pakaian itu cocok denganu dalam
caranya sendiri.”

“Aku, aku memakainya bukan karena aku menyukainya!


Itu karena aku dipaksa memakainya!”

“Baiklah, aku paham. Tapi, kupikir kau tidak perluk


mengkhawatirkannya.”

“..........Mengapa?”

“Karena, setelah ini aku akan melihatmu dalam


penampilan yang lebih menakjubkan.”

“A......”

Aine sekali lagi memikikan arti dari masuk ke kamar


mandi dengan mereka berdua, lalu wajahnya menjadi
merah. Seolah-olah untuk melindungi tubuhnya, dia
dengan erat memeluk tubuhnya sendiri.

“Aah.....pakaian kaisar mungkin lebih memalukan


daripada menjadi telanjang dalam arti tertentu. Yah, itu
sangat menjamin.”
Page 25 of 436
XXVI

“Aku tidak menjaminnya sama sekali! Pada akhirnya


itu tidak jelas yang maan yang lebih memalukan
bukan.....tunggu, jangan melepas pakaianaku sambil
mengatakan itu!”

Kizuna dengan lembut melepas pilot suit Aine dari


bahunya. Dengan segera, payudara yang akan tumpah
keluar dengan boing ditahan oleh kedua tangan Aine
dengan panik.

“Kyaaaa-“

Kizuna membungkuk dalam celah itu dan menarik


pakaian Aine sampai pinggangnya.

“Tu, tunggu sebentar.”

Kizuna dengan patuh menghentikan tangannya dan


melihat ke wajah Aine. Meski begtu payudaranya
menghalangi pandanganya, jadi wajahnya tidak benar-
benar kelihatan. Dia menjauhkan dirinya sedikit dan
menatap ke wajah Aine.

“Aine, jika kita akan mandi maka kita harus melepas


pakaian,”

“It, itu benar tapi....jangan melepas pakaianku diam-


diam seperti itu.”
Aine mengalihkan pandangannya dengan pipi yang
tercelup dalam rasa malu. Getaran lemah tersampaikan
ke tangannya yang menggenggam pakaiannya yang sudah
di turunkan sampai ke pinggangnya. Paha Aine
berguncang sedikit.

Perasaan malunya ini kaan membuat Heart Hybrid


Aine lebih efektiv. Dia mengerti bahwa benar-benar
lebih baik untuk menghembuskan perasaan malunya
lebih. Tapi, sekarang mereka ditekan oleh waktu. Dia
sedikit kasar tapi, dia harus mengambil metode yang
bisa menaikkan hasil dalam waktu singkat.

“Begitu yah.....tapi aku ingin melihat tubuh Aine


setelah sekian lama. Akun penasaran, bisakan aku
melihat tempat yang paling memalukanmu?”

Diundang oleh kata-kata itu, Aine mengirim lirikan ke


Kizuna. Disana wajahnya menjadi lebih memerah dan dia
berbisik dengan suara yang seperti nyamuk.

“.....Silahkan.”

Seolah-olah dengan sengakan membuat kesadarannya


ang dia lepasakan, Kizuna dengan perlahan menurunkan
pakaiannya. Dan lalu, pada kahirnya dia menurunkan
sampai di tangah pahanya.

“Haa.....”
Page 27 of 436
XXVIII

Desahan keluar dari bibir Aine.

Setelah menurunkan pakaiannya sampai dibawah


kakinya seperti itu, dia membuatnya mengangkat
kakinya dan mengambil pakaian itu. Aine yang menjadi
telanjang buta menyembunyikan payudara dan
selangkangannya dengan kedua tangannya. Tubuhnya
membelit dan bergelisah dalam ketidakmampuannya
untuk tenang.

Kizuna juga dengan cepat melepaskan pilot suitnya,


pakaian yang sangat erat menjadi sangat sulit untuk
dilepas, rasa sakit menjalar di tubuhnya setiap kalia dia
bergerak.

“Tsu.....”

Dia memiliki sangat banyak luka disana sini dari


pertarungannya dengan Aine. Kebanyakan adalah memar,
tapi ada juga banyak sobekan. Dia dia pikir itu tidak
terlalu dalam hingga perlu di jahit, dia juga berpikir
bahwa tulangnya aman. Tapi, rusuknya sangat
mencurigakan. Selanjutnya tangan kanannya.
Kemungkinan besar, ada beberapa retakan.

Dia mengertakkan giginya dan menahannya, tapi itu


benar-benar menyakitinya. Kizuna tidak sadar ketika
bertarung karena dia kehilangan dirinya dalam
pertarungan, tapi sekarang pertarungan sudah selesai,
dia menyadari rasa sakit di tubuhnya terlalu terlambat.

“Kizuna.....”

Dengan wajah khawatir, Aine menyentuh dada Kizuna.


Tanpa memikirkan kulitnya telanjang, dia menyentuh
luka dengan lembut.

“Apa ini sakit?”

“Nn......agak. tapi, itu benar-benar bukan apa-apa?


Dari sebelum ini, itu lebih----“

“Maaf......”

Jika dia adalah seekor anjing pasti telinganya akan


jatuh tak berdaya, ekornya juga akan bersembunyi di
antara kakinya. Itulah seberapa kecil hati tatapan Aine
yang ditunjukkan padanya.

“Ini menyakitkan bukan.....karena kesalahanku, kau


menjadi terluka banyak.”

Bahunya berguncang, air mata berkumpul di mata


merahnya.

“Oi oi, Aine, tidak ada apapun untuk kau menangis.”

Page 29 of 436
XXX

Kizuna tersenyum dan memutar dial yang nampaknya


adalah kran. Setelah itu air hangat mulai menyembur
seperti hujan dari tengah langit-langit tempat itu.

Sekarang dia paham, tentu saja ini mengapa dia tdak


menemukan kepala shower dengan kaca pembagi di
empat sisi. Air tidak menyembur seperti hujan lebat, itu
terasa seperti mereka menghujani dengan lembut pada
tubuhnya dan terasa tepat di tubuh terlukanya.

“Ayo, Aine, ayo mandi bersama.”

Taoi Aine masih terus berdiri. Lebih dari itu, dia


menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya dan
mulai menangis.

‘----Ini buruk. Aku tidak berpikir dia akan merasa


khawatri sebanyak ini.’

Kizuna memeluk tubuh Aine dan menarik tubuh Aine


kedalam shower panas. Air hangat menetes ke tubuh
mereja. Memeluk erat tubuh bergetar Aine, dia lalu
berbisik ke telinganya.

“Kau tidak perlu seperti itu lagi. Aku melakukan


semua itu dengan keinginanku sendiri. Lagipula, luka
pada tingkat ini lebih seperti mendali. Lihat, bekas luka
di tubuh laki-laki, bukankah itu keren?”
“Be....begitukah?”

“Ya benar.”

Aine menggosokkan wajahnya di bahunya seolah-olah


untuk bergantung padanya. Dan lalu dia tertawa.

“Meskipun namu Kizuna?”

Kizuna juga membuat senyum masam pada itu.

“Sepertinya pemulihanku dari luka cepat.


Kemungkinan, apa itu pengaruh dari Core Eros? Itulah
mengapa aku tidak gagal untuk hidup dengan namaku ini.
Mungkin.”

“Begitu kah......memang, kau terlihat lebih hidup


daripada yang kupikir.....”

Aine menyadari objek yang menekan di perutnya dan


bergumam dengan malu.

“Eh, aah.....itu, itu mau bagaimana lagi jika ada gadis


telanjang di depan mataku.”

“Ya....itu benar bukan.”

Aine membelitkan jari rampingnya di benda tebal itu.

“----!? A, Aine?”

Page 31 of 436
XXXII

“Se, sesekali aku akan jadi orang yang.....aku ingin


membuatmu merasa enak, seperti ini.”

Aine mengalihkan matanya dari Kizuna dengan malu.


Akan tetapi dia tidak terlihat dia akan melepaskan
benda yang dia genggam.

Itu seberapa banyak Aine bekerja keras. Kizuna


berpikir, bahwa dia harus merespon perasaan Aine.

Tangan Kizuna yang memeluk membelai punggung Aine.


Dia melacak tulang belakangnya, membelai dari bawah
ke atas, tubuh Aine kejang.

“Sekarang aku sadar, tidak ada apapun yang seperti


sabun disini?”

“Err....mungkin, yang ini.”

Ketika dia melihat dengan seksama, ada bagian yang


tenggelam di dinding, ketika tangan Aine menyentuh
dibawahnya, cairan sabun menetes keluar dan
berkumpul ditangannya. Di saat yang sama intensitas air
juga menurun dan menjadi gerimis.

“Ehehehe, begitu yah. Aku benar-benar tidak


mengerti mekanisme dibaliknya.”

Kizuna juga mengambil sabun di tangannya dan


membalurkannya di tubuh Aine. Aine tetap diam dan
membiarkan dia terus melakukannya sambil merasa malu.
Dan lalu dia menjangkaukan tangannya dengan takut,
menyebarkan sabun secara merata di dada dan perut
Kizuna, menciptakan busa.

Kizuna tidak menunjukkan ketidak sukaan untuknya


dan jadi Aine lega, dia lalu membasuh tubuh Kizuna
sedikit lebih berabi. Sebaliknya Kizuna juga meneteskan
sabun di dada Aine, tangannya mengambil dua payudara
besar yang tejuntai karena beratnya dari bawahnya dan
mulai memijat dan membersihkannya. Payudara besar
langsung jadi tertutupi busa.

“Nn.....aan, Kizuna......jika kau melakukannya terlalu


kuat, aku tidak bisa membasuh.......muu”

“Aku tidak bisa benar-benar mendengarmu dengan


baik. Karena aku terlalu meresapi dalam membersihkan
Aine.”

Dia fokus membersihkan ujung pink payudara. Dia


dengan lembut membasuh dengan mencubit mereka dan
memutar mereka diantara ujung jarinya.

“Fuh, aah! Su, dudah kubilang, jangan.......ahhaaaannnn”

Kali ini dia menggunakan kedua tangannya untuk


menggenggam satu payudaranya dan meremasnya. Aine

Page 33 of 436
XXXIV

tidak bisa menahan kenikmatan, tubuhnya melengkung


dan bergetar.
Page 35 of 436
XXXVI

“Da, dasar-, bahkan aku bisa......melakukan ini padamu.”

Dengan tangan yang berbusa karena sabun, Aine


dengan lembut mengangkat selangkangan Kizuna.

“Uu! Aine, itu”

Aine memijat bagian bola dengan jarinya yang seperti


icefish.

“Ya, ini tempat penting Kizuna......jangan khawatir.


Aku akan menanganinya dengan hati-hati jadi.....”

Itu terasa enak tempat itu dipijat dengan lembut.


Ada rangsangan dari jari yang menyentuhnya tapi lebih
dari itu perasaan melakukannya padanya dengan lembut
seolah-olah dia benar-benar menghargainya juga
merasakan kenikmatan secara mental.

Segera jari Aine pergi ke benda yang berdiri dengan


kokoh.

Ketika dia menyentuh “Benda” Kizuna, kegembiraan


Aine juga membengkak.

“Nn.........haaa......”

Tindakannya menggosok pahanya pada satu sama lain,


pinggul berguncangnya seolah-olah dia mengundang
Kizuna.
Kizuna meneruskan tangan kirinya memijat payudara
Aine, sambil tangan kanannya turun ke pusar, dan
kearah bawah perutnya. Dan lalu dia menyabuni semak
silver disana dengan busa da membasuhnya seperti
mencuci rambut.

“Yahn! Ka, kau tidak perlu mencuci tempat seperti itu.”

Mengabaikan Aine yang dengan putus asa memohon


dengan wajah merah, dia terus membasuk rambut silver,
lalu tangannya menjangkau kearah bagian yang
tersembunyi dibawahnya. Seketika dia menyentuh
bagian yang dipenuhi dengan madunya, pinggang Aine
melompat dengan berkedut.

“Jangan, hentikan! Aku akan membasuh tempat itu


sendiri!”

“Aine kau sendiri membasuh milikku untukku bukan?


Itulah mengapa, aku mengmbayar bantuanmu.”

Jari Kizuna melacak celah itu, bergerak kedepan dan


kebelakang.

“Hii! AAAAAAAAAAAAAAAaaaaaAAAN! Ja-jangan,


TIDAAAAAAAAKKK”

Page 37 of 436
XXXVIII

Pinggang Aine berjedut, dia bersandar di dada Kizuna.


Dia secara erotis bernapas di dada Kizuna sebelum
melihat ke Kizuna dengan pandangan demam.

“Bodohhhhhh.....aku mejadi tidak enak, jika kau


memainkan tempat itu.....”

Cairan panas menyembur keluar dari selangkangan


Aine, suara kental menjadi terdengar mengikuti
pergerakan jari Kizuna. Aine menerima kemikmatan itu
dengan wajah meleleh. Chaaya Heart Hybrid mulai
bersinar didalam mata itu.

Dan lalu, Aine juga mempercayakan tubuhnya ke


kenikmatan sambil terus memegang “Benda” Kizuna. Dia
meluncurkan tangannya ke atas dan ke bawah dan terus
menciptakan kenikmatan.

Shower secara otomatis menjadi lebih kuat dan


membasuh busa dari tubuh keduanya. Sambil dihujani
oleh shower yang seperti hujan lebat, Kizuna merasa
bahwa dia mendekati batasnya segera.

“Aine, itu segera.”

“Ya.....aku juga.”

Mungkin karena itu sudah melewati waktu tertentu,


air panas dengan perlahan berhenti. Selama
menghilangnya suara shower, hanya ada suara
pergerakan tangan keduanya bergema, suara itu benar-
benar cabul dan mesum.

“Ki-Kizuna......aku, sudah”

Aine menggantungkan kepalanya.

Kizuna memisahkan tangan kirinya yang merangsang


payudaranya dan menyentuh pipi Aine. Dan lalu dia
mengangkat wajahnya.

“Aine, jangan alihkan matamu dariku.”

“Eh.......”

Tangan Aine berhenti.

Sebaliknya kecepatan pergerakan tangan Kizuna


menjadi lebih cepat.

“AAAAh! Hyan, jangan lakukan itu, jika


kau-.......HAAAN”

“Mengapa?”

“Ka, karena aku akan terlihat. Wajah


memalukanku.....oleh Kizuna....”

Meskipun mengatakan itu, Aine sekali lagi


merangsang “Benda” Kizuna. Kekuatan jarinya bahkan

Page 39 of 436
XL

melebihi dari yang sampai sekarang, mengiriminya


rangsangan yang lebih kuat.

“Itu benar, tunjukan padaku. Wajah termanis, Aine.”

“Tidaaaaak, itu tidak masis sama sekali-, me,


memalukan! Jangan lihat”

Akan tetapi Kizuna tidak membiarkannya mengalihkan


wajahnya. Dan jarinya menyelip masuk lebih dalam.

“TIDAAAAAAAAK! Jangan, wajah, wajahku ketika


aku keluar akan terlihat----“

Tubuh Aine meregang dengan erat dan dia berdiri di


ujung jari kakinya.

“HAAAAAAAaAAAAYAAaaaAAAAAAuuuuAAAAA
❤❤”

Celah basah tersembunyi Aine menyemburkan cairan


yang lebih panasa daripada shower. Dan lalu Kizuna juga
bertemu batasnya di saat yang sama, cairan panasa
menyerang perut Aine.

“TIDAAAAAaaakkkkkkkhAA❤AAAuAN❤”

Air mata naik di mata menyempit dengan penuh


gairahnya, luapan air mata mengalir di pipi memerahnya.
Air liur menetes dari mulut terbukanya dan lidahnya
bergetar dengan rakus. Itu adalah ekspresi yang secara
penuh mengekspresikan kenikmatan dan kebahagiaannya.

Dan alalu cahaya kekuatan sihir dari Heart Hybrid


membukus tubuh keduanya.

“Aa.......yaa.......aku terlihat.......wajahku ketika


keluar......”

“Aine.......kau benar-benar cantik.”

Wajahnya mendekat, bibir mereka hampir


bersentuhan.

“Kizuna.......itu, ah”

Tiba-tiba kesadaran mereka kembali, mereka


menjauhkan wajah mereka satu sama lain.

Setelah pertarungan dengan Aine, keduanya


berciuman.

Penomena yang terjadi di waktu itu benar-benar


tidak dimengerti. Itu mirip dengan Climax Hybrid, tapi
itu hal yang berbeda. Selama mereka tidak mengerti apa
itu sebenarnya, keduanya merasa ragu untuk berciuman
sekali lagi.

“.........Ayo cepat selesaikan Climax Hybrid. Kita punya


briefing setelah ini.”

Page 41 of 436
XLII

Aine yang terkena efek kemabukan dari pengaruh


Heart Hybrid tersenyum dengan manis dan berlutut di
depan Kizuna.

“Aine? Mmuu!”

Aine mencium *chuu* “Benda” Kizuna.

“Aku akan.....membersikannya, okay?”

Lidah Aine menjilata hal yang Kizuna keluarkan.

Kizuna berpikir, jika seperti ini mereka akan


menyelesaikan Climax Hybrid dalam beberapa menit lagi.

Bagian 2

Setelah itu, Kizuna dan Aine yang menyelesaikan


Climax Hybrid mereka kembali ke anjungan dan briefing
dimulai. Mereka yang hadir adalah Gravel, Aldea dan lalu
pemimpin dari setiap bagian dari sisi Izgard dan
pemimpin peleton, totlanya sekitar dua puluh nama. Dan
lalu dari sisi Lumeria Reiri dan Kei, Kizuna dan Aine, dan
Gertrude. Juga pemimpin dari departemen tempur dan
departemen penelitian ditambah staf utama dari
Nayuta Lab, sisi mereka juga berjumlah dua puluh orang,
jumlah keseluruhannya sekitar empat puluh orang
berkumpul disini.

{Pemindahan kru, material, dan perlengkapan dari


Ataraxia sebagian besar selesai. Jika termasuk setting
up, kita membutuhkan sekitar empat, lima jam untuk
memulihkan fungsu Nayuta Lab ke normal.}

Reiri tetap diam dan mengangguk ke laporan Kei.

“Kita memutuskan untuk meninggalkan Ataraxia.


Secara kebetulan karena aliansi dengan Izgard, kita
diijinkan untuk menaiki di kapal pemimpin pasukan
Izgard ini. Oleh karena itu mulai sekarang kita akan
bertarung dengan Kerajaan Vatlantis sebagai kru dari
kapal pemimpin Izgard.”

Huru hara dan gelombang pandangan menyebar di


staf terdahulu Ataraxia. Salah stu dari personil
departemen penelitian menaikkan tangan.

“Apa Ataraxia....tidak bisa digunakan lagi?”

Kei menjawab pertanyaan itu dengan layar mengapung.

{Fasilitas utama dalam keadaan mati. Banyak waktu


dan material yang di perlukan untuk memulihkannya
seperti sebelumnya. Dalam situasi kita saat ini kita
tidak punya cara untuk melakukan itu.}

Page 43 of 436
XLIV

“Tidak mungkin......”

Mereka meninggalkan Ataraxia yang sudah seperti


rumah mereka sendiri sampai sekarang. Itu adalah
keputusan yang diiringi dengan perasaan besar dari
kehilangan. Itu adalah perasaan dari orang-orang yang
bertugas, pasti perasaan yang lebih dirasakan oleh para
murid. Di samping itu, mereka sekarang mereka menaiki
kapal perang AU yang adalah musuh mereka sampai
sekarang dan harus bertarung sebagai krunya. Meskipun
mereka mengerti dalam pikiran mereka, mereka tidak
bisa memproses fakta dan perasaan itu.

Atmosfir jembatan dinaungin oleh kesuraman.

Di dalam atmosfir itu, hanya Gravel yang tersenyum


di bibirnya dan terus mengangguk beberapa kali.

“Begitu ya, Ataraxia......Ataraxia huh.”

“Ada apa Gravel?”

Aldea memiringkan kepalanya.

“Aah, itu nama yang bagus. Aku senang dengannya.”

Gravel menatap Reiri dan tersenyum.

“Mari namai kapal ini mulai sekarang sebagai Ataraxia.


Kau tidak memikirkannya kan, Reiri?”
Bahkan Reiri terkejut dengan saran ini.

“Itu.....kami tidak memikirkannya tapi, apa itu tak


masalah? Ini adalah nama kapal pemimpinmu tahu, untuk
terlalu mudah.....”

“Tak masalah. Kapal ini baru saja dibangun untukku


secara pribadi. Ini belum secara formal diberi nama. Itu
merepotkan hingga aku tidak bisa mendapatkan nama
yang bagus. Ini waktu yang bagus.”

Reiri melihat kedalam mata Gravel, segera senyum


muncul di bibirnya.

“Baiklah. Mulai sekarang kapal perang ini adalah


Ataraxia. Pemimpin bagian, kembalilah dan informasikan
ini pada semua anggota.”

“Roger!”

Anggota dari sisi bumi membalas dengan suara cerah.

Tidak ada apapun yang berubah tentang masalah


mereka. tapi hanya dengan menamai kapal ini Ataraxia,
sebuah daya tari kearah kapal ini secara misterius
meningkat. Perasaan keamanan personil dan murid dari
Ataraxia tiba-tiba meningkat dan moral tempur mereka
juga meningkat.

Page 45 of 436
XLVI

Reiri berterima kasih didalam hatinya atas


pertimbangan bagus Gravel.

“Itu bagusnya meeting strategi. Reiri, bisakah aku


mempercakan padamu sebagai pemimpin?”

“Apa? Kau jenderal kan?”

“Itu aneh mengatakan ini sendiri tapi, aku orang


dengan kekuatan tempur terbesar dalam pasukanku.
Daripada duduk didalam anjungan, itu lebih baik untuk
menggunakan diriku lebih efektiv sebagai kekuatan
temput di garis depan. Lagi pula, jika kiata maju kedalam
Zeltis, musuh akan lebih hebat daripada sekarang.
Terutama penjaga kerajaan yang adalah kumpulan
orang-orang hebat. Itulah mengapa aku ingin pergi ke
garis depan untuk bertarung tanpa risau.”

“Itu, mungkin begitu tapi.......”

“Reiri, aku bisa mempercayakan komadan jika itu aku.”

Reiri tersenyum dengan tidak nyaman.

“Apa itu seperti konpensasi untuk menamai kapal ini?”

“Apa hal seperti terlalu mahal?”

Menutup satu matanya, Gravel tersenyum nakal.


“........Baiklah. aku akan menunjukkanmu bahwa aku
bisa menjawab ekspetasimu.”

Reiri melihat sekeliling dengan keputusan. Kru dari


Izgard juga tidak benar-benar menunjukkan wajah
ketidakpuasan kerarah Reiri.

“Lalu kita mulai perang dewan. Tujuan kita adalah


memperbaiki Genesis yang berlokasi di istana Zeltis.
Jika pillar ini hancur, dunia Atlantis akan hancur, dan
akibat dari itu akan membuat dunia kita.....untuk
menghidari kebingungan mulai sekarang kita akan
memanggil dunia kita Lumeria, kemungkinan kerusakan
itu akan mencapai dunia kita(Lumeria) sangat tinggi.
Dalam kasus terburuk, itu bisa dibayangkan bahwa
kedua dunia akan hancur bersama.”

Anjungan menjadi hening. Meskipun prajurit Izgard


merasakan bahwa bencana yang sering terjadi bukan
sesuatu yang normal, dengan jelas diberitahu hancurnya
Genesis terhubung ke hancurnya dunia mengejutkan
seperti yang diduga.

Di sisi lain, melihat dari sudut pandangan sisi Lumeria,


mereka tidak membayangkan bahwa bahaya di dunia lain
yang seperti masalah orang lain bisa secara langsung
terhubung ke masalah dunia mereka sendiri. Fakta itu

Page 47 of 436
XLVIII

lebih jauh dari hanya mengejutkan. Staf dari kedua sisi


berbisik satu sama lain tentang kekhawatiran itu.

“Diamlah! Jika kalian semua bertingkah seperti itu


hanya akan membuat orang dibawah kalian merasa
khawatir. Tegarlah!”

Teriakan Reiri memulihkan keheningan di anjungan


sekali lagi.

“Pertama kita akan maju ke Entrance London. Ketika


kita keluar dari Entrance, kita akan langsung
berhadapan dengan dinding pelindung ibukota kerajaan
Zeltis. Secara alami, Vatlantis pasti akan menyebarkan
garis pertahanan mereka juga. Masalahnya seberapa
banyak kekuatan tempur yang menunggu kita.....”

Aldea menatap layar kecil yang mengapung di telapak


tangannya.

“Yang pertama sampai kelima adalah perkumpulan


dari pasukan penaklukan. Dibelakang mereka penjaga
kerajaan squad pertama sampai squad keempat juga
berkumpul disana. Dan lalu pasukan yang bergerakke
Izgard juga kembali.....jadi itu artinya, kapal perang
mereka mendekati tiga ratus kapal. Senjata sihir
mereka sekitar sepuluh ribu.”

Kizuna bertanya pada Aldea dengan wajah penasaran.


“Bagaimana kau tahu itu?”

“Aku sudah mengatakannya sebelumnya kan? Kita


datang ke Zeltis dan meninggalkan alat penyadap yang
memonitori transmisi musuh. Informasi ini datang dari
sana.”

Reiri mengangguk ke Aldea dan bergerak untuk


bicara.

“Pertarungan dengan musuh tidak bisa dihindari.


Akan tetapi tujuan kita bukan memusnahkan musuh. Itu
adalah untuk menerobos musuh dan mencapi Genesis di
kastil. Mengamankan Professor Nayuta yang diduga
berada di lab penelitian di dekat pillar. Setelah
mengumpulkan informasi, kita akan melaksanakan
pemulihan Genesis.”

----akan tetapi, jika mereka bentrok dengan pasukan


besar, banyak yang akan terlukan dan mati.

Kizuna mengangkat tangannya, Reiri menghentakan


dagunya dan mempersilahkannya untuk bicara.

“Nee-chan. Jika seperti itu, bukankah itu tak masalah


jika kita memberitahu mereka kita tidak punya niat
untuk bertempur? Kita akan membuat mereka mengerti
bahwa tujuan kita adalah untuk menyelamatkan kedua

Page 49 of 436
L

dunia. Kita bisa mengindara pertempuran sia-sia seperti


itu.”

“Hmm......kupikir begitu. Aine, bisakah kau melakukan


gencatan senjata sebagai kaisar Vatlantis?”

Tapi, Aine menggelengkan kepalanya dengan sedih.

“Ada Grace di Vatlantis sekarang. Dalam kasus aku


tidak disana, Grace yang memegang kekuasaan. Lagipula,
meskipun aku mengatakan hal seperti itu dari camp
musuh, tidak ada orang yang akan mempercayaiku, pasti
semuanya akan meragukanku.......”

Reiri menyilangkan tangannya dan


mempertimbangkan.

“Grace.....adik Aine huh. Dan lalu kaisar de facto


Vatlantis, begitu kan?

Memang, dalam sepuluh tahun ketidakhadiran Aine,


dia adalah keberadaan yang mengatuh sebagai kaisar. Di
sisi lain, Aine yang hanya tiba-tiba kembali dalam
beberapa bulan. Jika itu adalah masalah dari siapa yang
bisa memperoleh kepercayaan, itu normal untuk
membanyangkan bahwa Aine akan jadi yang kalah. Lagi
pula, jika dia menyerukan hal seperti ini dari sisi
Lumeria, mungkin dia akan dianggap sebagai penipu dan
dia mungkin diabaikan tepat dari awal. Apa yang Aine
katakan adalah sesuatu yang mereka bisa mengerti.

“Lagipula, jika Grace tahu bahwa aku mengikuti sisi


Lumeria, dia pasti akan menjadi kacau. Dia akan
mencoba memusnahkan kita tidak peduli seberapa
banyak korban yang dibutuhkan.”

Gravel menaikkan wajahnya dari pertimbangannya.

“Lalu itu artinya, jika Grace orang yang memberi


perintah gencatan senjata, maka pertempuran akan
selesai, bukankah itu benar?”

“Ya.....jika itu mungkin.”

Reiri membuat wajah rumit dan mempertimbangkan.

“Cara untuk bernegoisasi dengan Grace....bagaimana


kita bisa mengadakan event sampai kita bisa berdiskusi
dengan satu sama lain huh.”

Segera beberapa perdiskusian dimulai. Mereka


memepertimbangkan berbagai cara tapi, tidak ada
pendapat yang bisa menjadi keputusan. Diantara
kekacauan itu, Aine tetap masih berdiri.

Aine tiba-tiba mengangkat wajahnya.

“Aku akan membujuk Grace.”

Page 51 of 436
LII

Proposal itu dalam seketika mengheningkan


kekacauan diskusi.

Reiri memiringkan kepalanya sambil mengerutkan


dahi.

“Akan tetapi Aine. Jika Grace tahu bahwa kau


memihak pada kami, tidak akankah dia marah?”

“Ya......itulah mengapa, kupiki itu tidak bagus kecuali


aku pergi. Jika dia hanya mendengar bahwa aku di sisi
Lumeria, kupikir Grace akan jadi kacau. Tapi, jika aku
dengan baik menyampaikan mengapa aku di sisi
Lumeria......jika aku secara langsung menemuinya dan
bicara padanya, aku punya perasaan bahwa kami bisa
mengerti satu sama lain. Seperti halnya bagaimana
aku....”

Mata Aine mengerah ke Kizuna. Menerima pandangan


itu, Kizuna juga mengangguk.

“Begitu yah.....tapi, itu akan berbahaya tahu?”

“Mengatakanya sejujurnya, Grace yang kacau tidak


akan mendengarkan siapapun selain aku. Lagipula, di
pinggiran Zeltis, ada jalan rahasia yang hanya aku
ketahui kearah kastil.”

“Eh?”
“Itu disiapkan dalam kasus ketika bahaya menimpa
kaisar, mereka bisa melarikan diri dari kastil
menggunakan jalan rahasia. Pintu masuknya tidak
diberitahu siapapun selain aku. Itulah mengapa....”

Jika dia mengatakan itu, maa Kizuna hanya bisa


setuju.

“Baiklah.....tapi, aku akan pergi juga.”

Akan tetapi Aine menolak dengan jelas.

“Itu tidak bagus. Grace sangat menganggap Kizuna


sebagai musuh. Itu hanya akan membawa efek kebalikan
jika kau pergi.”

“Tapi, Aine!”

Memag jika Aine orang yang berbicara, bahkan Grace


mungkin akan mendegarkan. Tapi, jika dia dibawah kesan
bahwa kakaknya mengkhianatinya, kelembutan
berlebihan akan berubah menjadi kebencian yang amat
sangat kuat.....itu mungkin terjadi.

Reiri berpikir sebentar sebelum menyampaikan


keputusannya.

“Kami tidak punya kesempatan untuk menang jika kita


bentrok dengan jumlah musuh yang menunggu kita tepat
dari depan. Tapi, kita punya Code Breaker seros.
Page 53 of 436
LIV

Pertama aku ingin Aine mengurangi kekuatan tempur


musuh sebanyak Hybrid Count Aine ijinkan. Itu metode
berharga yang bisa melucuti kedua sisi tanpa
menumpahkan darah. Ada resiko bahwa itu akan
menyatakan bahwa Aine berada di sisi kita, itu tidak
dapat terelakkan.”

“Aku mengerti.”

Aine menjawab dengan kuat.

“Akan tetapi, jangan menggunakan semua Hybrid


Countmu, perhatikan bahwa Hybrid Countmu tidak turun
hingga ke zona kuning 25%. Setelah menurunkan
kekuatan musuh, kita mendarat di Zeltis. Menyusup
kedalam kastil menggunakan jalan rahasia. Bernegoisasi
dengan Grace untuk gencatan senjata. Dan lalu----“

Reiri lalu melihat ke Kizuna, Gravel, dan Aldea


bergiliran.

“Kizuna, Gravel, dan Aldea akan jadi penjaga Aine.


Aku ingin kalian bertiga mengirim Aine yang Hybrid
Countnya berkurang untuk mencapai lokasi Grace
dengan aman.”

“Roger.”
Berbeda dengan Gravel yang menyetujui dengan
tegas, Aldea terlihat dalam ketidakpuasan.

“Itu terlalu menyakitkan bukan-? Meskipun kita


akhiry bisa punya pertarungan kematian langka dengan
penjaga kerajaan....”

“Jangan mengatakan itu. Poin penting dari operasi kali


ini adalah mewujudkan dialog antara Ainess dan Grace.
Lagipula, itu tidak terpikirkan mereka akan hanya
membiarkan kita pergi dengan diam. Ini akan menkadi
misi yang sangat sulit dalam caranya sendiri.”

Kizuna mengepalkan tinjunya.

“Yeah. Kami akan mengirim Aine sampai ke tempat


adiknya dengant tangan kami.”

Reiri bicara seolah-olah memberi peringatan pada


Kizuna yang antusias.

“Tapi negoisasi dengan Grace adalah peran Aine.


Pastikan tidak menunjukkan wajahmu di tempat itu.”

“Permisi---- bolehkan aku bicara sedikit?”

Gertrude yang terus diam mendengerkan


pembicaraan mengangkat tangannya sedikit.

Page 55 of 436
LVI

“Aah, maaf. Gertrude akan melindungi Ataraxia.


Jumlah musuh yang Code Breaker bisa tangani terbatas.
Meski Aine membujuk Grace, kita akn punya
pertarungan dengan musuh tersisa dari depan. Kita
terutama akan mempercakan armor sihir padamu.”

“Tidak, aku mengerti itu tapi.......ini bukan tentang itu.”

Reiri membuat wajah ragu.

“Apa?”

“Ada rekan kita di Vatlantis yang menjadi idol atau


semacamnya mungkin karena beberapa kesalahpahaman,
apa yang akan kita lakukan tentang itu?”

“Aa--.......”

Semua yang hadir kehilangan kata-katanya dengan


wajah rumit.

Itu karena tidak ada satu orang pun yang mengerti


apa yang harus dilakukan tentang ini. Itu juga terlihat
seperti mereka benar-benar bergabung dengan dunia
sisi lain, mungkin mereka punya beberapa jenis
pemikiran untuk melakukan sesuatu seperti itu.

Aine juga tidak mengerti sama sekali tantang detail


debut idol mereka, dia terkejut ketika dia tahu tentang
mereka dari siaran.
Kei mengetik di keyboardnya dan merinci aktifitas
terbaru Amaterasu dan Masters yang mereka dapatkan
dari informasi yang dipeoleh di Izgard. Jadwal mereka
sangat padat, disamping itu mereka berpergian di
seluruh benua Atlantis.

{Para gadis itu super sibuk karena kepopuleran


mereka. mereka sibuk di berbagai tempat dan itu sulit
untuk mencari lokasi saat ini mereka. itu mustahil untuk
rencana penyelamatan mereka.}

Aine mendesah dan bicara seolah-olah meludah.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena


Amaterasu dan juga Masters adalah super idol, kupikir
mereka tidak akan dalam bahaya. Tidak dirahukan
bahwa mereka akan dikurung di tempat yang sangat
aman.”

“Jadi tidak mungkin untuk menyelamatkan


mereka.....yah, ini adalah mereka yang dibicarakan, jadi
mereka mungkin secara tidak terduga kembali kesini
dengan wajah seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi
sama sekali.”

Gravel menunjukkan senyum sedikit dipaksakan.

“Jadi tidak ada lagi pertanyaan. Jadwal detail operasi


akan dikeluarkan oleh Kei ke setiap pemimpin nanti.
Page 57 of 436
LVIII

Setiap dari kalian laksanakan instruksi tanpa terkecuali.


Itu saja!”

Semua yang hadir di anjungan membalas serentak.

“Roger!”

Reiri menatap semuanya dan berteriak dengan


hatinya.

“Dengarkan baik-baik! Ini adalah pertempuran


penentuan terakhir. Tidak peduli apa hasilnya, nasib
kedua dunia akan di putuskan dengan pertempuran ini.
Meskipun kalian menyesalinya nanti, tidak akan ada
kesempatan untuk mengambilnya kembali! Gunakan
semua kekuatan kalian! Jangan tinggalkan perasaan
tetapi hidup apapun! Kita memikul dunia. Kita berangkat!”

Semua yang hadir mengangkat tinju mereka untuk


merespon. Seruan perang bergema didalam rebirth
Ataraxia, apakah mereka Lumeria atau Izgard, itu tidak
bisa membedakan siapa-siapa, suaramenjadi satu
gelombang dan menggelegar.

Bagian 3
“Pasukan penaklukan, pernyabaran dari corps
pertama sampai corps kelima selesai. Juga korps yang
kembali dari Izgard sudah kembali ke susunan mereka
sebelumnya.”

Mendengar laporan dari bawahannya, Kapten dari unit


pertama penjaga kerajaan [Leon Squad], Hakyurath
mengangguk dengan mengerutkan bibirkanya.

“Aku mengerti. Siap sedia sampai perintah lebih


lanjut.”

Kesatria sihi yang datang untuk melapor memberi


hormat dan lalu kembali ke posnya dengan pergerkan
tajam.

Hakyurath berdiri di dinding kastil ketiga yang


berlokasi di lingkaran teluar dari ibukota Zeltis,
menatap ke Entrance yang mengapung di gurun. Angin
kuat mengibarkan seragam penjaga kerajaannya dan
menerpa rambut emasnya. Rambut dikepanganya
kebelakanga, ujung ponytailnya berkibar dengan kuat.

Segera, pasukan Lumeria dan Izgard akan datang


dari Entrance itu.

‘----Dimana Zelcyone-sama di saat penting seperti


ini?’

Page 59 of 436
LX

Didalam hati Hakyurath tidak bisa tenang. Bahaya


yang belum pernah terjadi dan tanggung jawab berat
yang tiba-tiba didorongkan padanya mengusik hatinya,
dia tidak bisa mengupulkan pikirannya.

Meskipun ini adalah situasi darurat, keberadaan


Kapten penjaga kerajaan Zelcyone tidak diketahui.
Disamping itu, ajudan dekatnya Quartum MIA di
Lumeria.

Meskipun Quartum adalah bawahan langsung dibawah


Zelcyone, mereka tidak menjadi anggta rantai
organisasai dalam perintah. Itulah mengapa mereka
tidak akan dipercayakan untuk menggantikan Zelcyone
untuk memerintah di waktu seperti ini. Akan tetapi
mereka keberadaan yang terdekat dengan Zelcyone,
jadi jika mereka ditanyai maka sesuatu seperti
keberadaan bisa di ketahui. Tapi, sekatang itu tidak
mungkin.

Semakin dia berpikir, semakin dia menjadi tidak


sabar.

Dia tidak bisa menunjukkan kekhawatiran didepan


bawahannya. Sekarang Zelcyone tidak ada, Hakyurath
yang adalah Kapten squad Leon(pertama) mengambil
komando dari seluruh penjaga kerajaan. Tapi----
“Hakyurath, ada apa? Apa perutmu sakit, hingga kau
membuat wajah seperti itu?”

Suara bebas memanggilnya dari belakang. Ketika dia


berbalik, ada wanita cantik dengan anggota tubuh
ramping memakain seragamnya berdiri disana. Rambut
panjang merah keunguan bergelombangnya punya bagian
yang dikepang dan setengah diangkat. Meskipun ini
adalah situasi darurat, dia punya senyum relax dan
tenang di wajahnya. Itu adalah wajah tersenyum yang
dia sudah lelah untuk melihatnya sejak masa kanak-
kanak.

“Bagimana dengan dirimu Mercuria? Untuk Kapten


squad Tigris(kedua) bertualang seperti ini, ini adalah
contoh buruk untuk orang dibawah kita.”

Dia adalah Kapten dari squad penjaga kerajaan kedua


[Squad Tigris], Mercuria.

Mercuria mirip dengan Hakyurath, dia punya latar


belakang keluarga bangsawan dengan latar belakang
turun menurun dan terhormat. Sejak mereka anak-anak
mereka berhubungan dengan keluarga mereka masing-
masing, tapi punya kepribadian yang tidak seperti
bangsawan, meskipun dia punya nilai sempurna dan
kekuatan sihir tapi dia tidak tertarik dalam penilaian

Page 61 of 436
LXII

sosial. Dia juga tidak punya ketertarikan dalam kontes


atau kemenangan atau kelalahan, dia selalu terselimut
dalam atmosfir yang menjauhkan diri dari dunia dengan
sikap bebas. Sikap seperti itu menjengkelkan untuk
Hakyurath, dia berpikir bahwa Mercuria hidup dengan
berpura-pura. Jadi Hakyurath mengajak Mercuria ke
penjaga kerajaan mirip dengan dirinya.

Dan kekitkan dia mencoba mendaptar, pada dasarnya


Mercuria adalah seseorang yang sempurna dengan
kemampuan tinggi. Dia melihat dalam kekaguman kosong
ketika Mercuria memanjat tangga sampai kepuncak
dimana dia sekarang Kapten squad Tigris yang adalah
selanjutnya setelahnya.

Akan tetapi, meski begitu kepribadian tak


berminatnya diluar terperbaiki.

“Squadku punya prinsip laissez-faire. Sekarang sudah


seperti ini, tidak ada pilihan lain selain melakukannya.
Daripada memberitahu mereka melakukan ini melakukan
itu, itu lebih baik untuk mereka mempergunakan latihan
rutin mereka dan melakukan yang terbaik. Daripada itu
Hakyurath, bukankah itu lebih baik untukmu sedikit
lebih tenang?”

“Aku cukup tenang. Daripada itu, untuk apa kau


datang kesini? Mercuria sendiri, apa kau juga
sebenarnya khawatir? Apa kau datang kesini untuk
melekat padaku dan menangis?”

Masters menutup satu matanya dan tersenyum lebar.

“Itu karena Hakyurath membuat wajah menangis,


hingga aku khawatir.”

“......Jika kau bercanda lebih dari ini, maka aku tidak


akan memaafkanmu meskipun itu kau Mercuria.”

Hakyurath menggertak dan menggigit bibir bawahnya.

“Kau membuat wajah seperti ini ketika kau hanya


selakah lagi untuk menangis. Itu sudah seperti ini sejak
kita kecil.”

“......Kuh.”

Mercuria selalu berbicara seolah-olah dia melihat


melaluinya. Dan lalu apa menjengkelkan, adalah bahwa
dia selalu benar.

“Kau......selalu mengatakan hal seperti ini. Aku tenang


terhadap bawahanku. Aku memenuhi tugasku dengan
baik. Kekhawatiranmu tidak diperlukan.”

“Bodoh sekali. Mari kita membuatnya lebih mudah.”

Hakyurath menyerang dengan berbicara seperti itu.


Akan tetapi----,
Page 63 of 436
LXIV

“Setelah semunya, meskipun ini situasi darurat tapi


Zelcyone-sama hilang. Hakyurath adalah orang serius
dengan rasa tanggujawab kuat, jadi aku berpikir bahwa
mungkin kau menjadi telalu terpengaruhi.”

“Itu......”

Tepat sasaran. Hakyurath mendesah dalam


kepasrahan.

“Mungkin itu persis seperti apa yang kau katakan, tapi


mau bagaimana lagi. Jika aku tidak menarik diriku
sendiri, lalu bukan hanya Kapten, tapi yang mulia kaisar
akan bermasalah. Aku menunjukkan performa yang
tidak akan mempermalukan penjaga kerajaan.”

“Kita punya pasukan sebesar ini. Tidak ada orang yang


mungkin bisa menggerakan mereka dengan sempurna.
Jika mereka bisa bergerak hanya setengahnya seperti
yang kita bayangkan maka itu sudah sangat bagus,
bukankah tidak masalah untuk berpikir tentangnya
seperti itu?”

“Tapi, kita adalah perisai terakhir orang-orang di


Zeltis? Jika kita membiarkan Lumeria dan Izgard
menyerbu kedalam ibukota, tragedi seperti apa yang
aakn terjadi.....lagipula jika mereka memasuki ibukota,
kastil kerajaan tepat disana. Dalam skenario terburuk
adalah sesuatu terjadi pada Grace-sama.....”

Tubuh Hakyurath bergetar.

“Kau berpikir terlalu banyak dalam arah buruk.


Berbicara tentang kekuatan pasukan kita, tidak mungkin
kita akan kalah kan?”

“......Kau benar. Sepanjang tidak ada hal yang tidak


terduga terjadi, tidak mungkin kita akan jatuh atau
semacanya.....aku mengerti itu tapi, aku masih khawatir.”

“Itu baik-baik saja. Bahkan tanpa Zelcyone-sama,


kita----“

“Orang yang hilang, bukan hanya Zelcyone-sama. Ada


rumor bahwa sosok Ainess-sama menghilang di tengah
ekspedisi ke Izgard.....”

Seperti yang diduga, bahkan Mercuria tidak bisa


menyembunyikan keterkejutannya dari informasi itu.

“Apa yang kau katakan? Bukankah Ainess-sama


kembali dari ekspedisi dan tinggal di kastil sekarang?”

Mercuria menatap ada kastil kerajaan yang adalah


dasar dari Genesis yang menjulang tinggi.

Page 65 of 436
LXVI

“Ini hanya rumor tahu? Ada rumor bahwa yang mulia


kaisar mati oleh pembunuh Lumeria, tapi ada juga rumor
bahwa sosok yang mulia kaisar menghilang untuk
melenyapkan raja iblis Lumeria.”

“Jangan bilang Ainess-sama....”

Mercuria menggigit kuku jarinya dengan wajah suram.

“Tidak mungkin Kerajaan Vatlantis kalah. Meskipun


itu apa yang kupikirkan, tapi beberapa pertanda buruk-
---“

“Musuh, mereka datang dari Entrance!”

Hakyurath segera berbalik kearah Entrance.

“----Itu!?”

Apa yang muncul dari Entrance, hanya satu armor


sihir. Armor putih dengan pacaran biru cahaya kekuatan
sihir. Dan lalu rambut pink bersinar tidak mungkin salah
lagi.

“Ainess-sama!”

Berlanjut setelah Hakyurath, Mercuria juga


menaikkan suara bingung.

“Jangan bilang! Mengapa Aine datang dari Entrance


Lumeria!?”
Dia menyalakan layar mengapung dan memperbesar
gambar dari armor sihir yang muncul dari Entrance.

“Tidak salah lagi. Itu Ainess-sama....kirim


penyambutan! Senjata sihir terdekat jadikan pengawal.
Juga hubungin kastil kerajaan! Laporkan ini pada Grace-
sama!”

Aine yang ditampilkan di layar tidak memakai pakaian


kaisarnya tapi Zeros. Dia menatap terus menerus pada
pasukan Vatlantis dengan rambut pinknya berkibar
karena angin.

Pasukan besar Vatlantis dipantulkan di mata merah


itu. Sepanjang dinding kastil hitam yang naik didepan,
tak terhitung senjata sihir dan kapal perang melayang.
Jumlahnya terlalu banyak, hingga ke level yang membuat
orang penasaran apakah pasukan sudah benar-benar
memenuhi langit. Persis seperti informasi dari
sebelumnya, tidak hanya penjaga kerajaan, pasukan
penaklukan dan lan-lain nampaknya juga berkumpul
dalam kekuatan penuh.

Dari Entrance, sosok Kizuna muncul setelah Aine.

“Uooo! Mereka.....jumlahnya menakjubkan.....”

Page 67 of 436
LXVIII

“Nampaknya mereka mengumpulkan hampir semua


kekuatan tempur Vatlantis kesini. Jika sekarang kita
membuat Ataraxia maju, itu akan jadi pemusnahan.”

“Bisakah kau melakukannya Aine?”

“Seperti yang diduga itu tidak mungkin untuk


menghapus semua kapal perang dan senjata sihir.....tapi,
aku akan melakukan sebanyak yang aku bisa.”

“......Jangan paksakan dirimu.”

Itu adalah yang terbaik yang Kizuna bisa katakan


melihat pada mata Aine yang terisi dengan kesedihan
dan duka cita.

Aine menendang tanah dan tebang kedalam pasukan


Vatlantis. Sudah jelas bahwa senjata sihir dan kapal
perang mengakui Aine sebagai kaisar. Jauh dari
menyerang, mereka membuka jalan dan menyambutnya.
Dan lalu Aine berhenti ketika dia sudah maju sampai
ketengah pasukan besar.

“Code Breaker.”

Lingkaran sihir diciptakan dari cicin di punggungnya.


Lingkaran sihir bersinar biru melebarkan diameternya
dengan cincin sebagai pusat. Sebanding dengan itu,
lingaran sihir yang menjadi bentuk seperti sabuk
berputar di sekitar Aine, menciptakan cahaya yang
bersinar dengan bentuk bola.

“Apa, itu!?”

Hakyurath menatap pada bola cahaay yang membesar


didepan matanya. Pola lingkaran sihir biru mengalir di
permukaan bola. Bola itu menelasn senjata sihir yang
datang mendekat untuk menyambut Aine satu persatu.

‘----Tidak, itu.’

Senjata sihir tidak tertelan. Mereka terhapus mulai


dari tempat yang disentuh oleh bola cahaya itu.

“Jangan bilang, itu.......Code Breaker Ainess-sama


yang dirumorkan?”

Segera cahaya itu mulai menelan kapal perang. Mulai


dari haluan, formula sihir yang menyusun kapal perang
di bongkar.

Bola cahaya itu yang lebih jauh membesar membuat


Mercuria merasa takut.

“Kekuatan.....ini, Ainess-sama. Ini........Zeros.”

“Mengapa! Ainess-sama! Mengapa anda melakukan


sesuatu seperti ini!?”

Page 69 of 436
LXX

Mercuria menggenggam bahu Hakyurath yang


berteriak degan suara yang hampir meledak kedalam
tangisan.

“Hakyurath, tarik mundur semua pasukan segera!


Jika seperti ini akan jadi pemusnahan total!”

Akan tetapi waktu sudah terlambat, Aine meju


kedalam pasukan besar Vatlantis.

Bola raksasa lingkaran sihir menuju ke armada yang


membentuk formasi. Benda yang ada di jalannya, apakah
itu kapal perang atau senjata sihir, semuanya dihapus
bersama.

Tidak membiarkan sedikitpun perlawanan atau


pertarungan, bayangan dari armada menghilang. Ini
bukan apapun selain mimpi buruk untuk pasukan
Vatlantis. Semua komandan dari pasukan penaklukan
jatuh dalam kepanikan memberikan perintah dengan
keras.

“Armada penaklukan cepat mundur! Tarik senjata


sihir dari jalan bola cahaya itu!”

Parukan yang berbaris rapi jatih kedalam kekacauan


seperti meda yang terbalik. Mereka mencoba melarikan
diri dari Code Breaker dan menyebar ke semua arau
tanpa formasi atau kapal pemimpin.
Melihat situasi itu, Kizuna mengirim sinyal ke layar
mengapung.

“Nee-chan! Sekarang!”

Di saat yang sama dengan Kizuna mengatakan itu,


haluan besar menunjukkan wajahnya dari Entrance. Itu
adalah kapal perang besar kelas dua ribu meter. Kapal
pemimpin dari Izgard dan Lumeria, Ataraxia.

Gravel yang berdiri di harus mengibaskan tangannya


kedepan.

“TEMBAAKKKK----!”

Pasukan Vatlantis yang tengah mundur, membuka sisi


mereka dengan pasrah tanpa perisai terpasang. Disana
cannon utama Ataraxia ditembakan. Peluru cahaya
besar dengan seketika maju dilangti. Peluru cannon
menghantam kapal perang Vatlantis, tembakan cahaya
dan listrik ganas, dan lalu suara ledakan meraung
dilangit. Cannon utama yang memiliki kekuatan
penghancur kuat menembus armor kapal perang,
membuka lubang di haluan.

Kapal perang yang menerima serangan langsung


Ataraxia miring, ledakan terjadi didalamnya. Api
membara dimana-mana, itu memancarkan fragmen
cahaya sambil ketinggiannya jatuh. Dan lalu itu roboh di
Page 71 of 436
LXXII

gurun, ledakan cahaya terjadi dan mengoksidasi kembali


menjadi kekuatan sihir.

“Vatlantis kelas dua ribu meter, tenggelam!”

Sesaat pengumuman merangsang di siarkan didalam


Ataraxia, sorakan bergeman dimana-mana.

Reiri tidak duduk di kursi Kapten kapal, dia mentap


situasi perang sambil berdiri.

“Yosh, kapal lain ikuti! Kapal yang keluar dari


Entrance jangan menghalangi kapal dibelakangnya,
cepat bergerak ke lokasi yang ditunjuk. Jangn
mengendurkan pembombardiran selama bergerak!”

Ditambah Code Breaker Aine, pembombardiran


armada Ataraxia dan Izgard menyerang pasukan
Vatlantis. Vatlantis yang diserang dalam momen tanpa
penjagaan menerima pembombardiran Ataraxia secara
langsung dan kapal tenggelam satu persatu.

Pemandangan itu di tonton oleh Kapten penjaga


kerajaan squad Leon Hakyurath dan squad Tigris
Mercuria dalam ketercengan. Mercuria mengembalikan
pikirannnya dan berbalik ke temannya tanpa
menyembunyikan kerewelannya.

“Apa yang harus dilakukan!? Hakyurath!”


Kapal perang mereka menginvestasikan sejumlah
besar kekuatan sihir untuk dibangun, dan skill kesatria
shir yang dipoles dan terlatih, semuanya tidak relevan.
Code Breaker Zeros menghapus semuanya dan dengan
paksa melenyapkan persenjataan.

“Ku.....melawan sesuatu seperti itu.....kau


memberitahuku apa yang harus dilakukan......”

Air mata berkumpul di mata Hakyurath. Tapi air mata


yang berkumpul di sudut matanya berhenti tepat
sebelum itu mengalir.

‘----Ini tidak bagus. Jika aku takut disini.

Lakukan yang terbaik.

Lakukan yang terbaik, Hakyurath!’

Dia melemparkan kata-kata dorongan pada dirinya


sendiri didalam hatinya.

“.....Setidak-tidaknya masih ada kesempatan.


Meskipun itu Ainess-sama, kekuatan sihirnya bukan
tidak terbatas. Segera kekuatan sihirnya akan habis.
Sampai saat itu lari sebisa mungkin dari Code Breaker.
Juga perhatikan pembombardiran dari armada Izgard
yang datang dari Entrance. Dalam situasi kekacauan
seperti ini, ada kemungkinan tinggi bahwa kita akan

Page 73 of 436
LXXIV

menyebabkan tembakan yang membunuh sekutu. Jangan


menyerang dengan terburu-buru, lakukan pertempuran
pertahanan.”

“Roger. Serahkan pada kami sisanya.”

Mercuria dengan ringan menepuk bahu Hakyurath


dan menatap pada sepuluh layar mengapung, dia lalu
mengeluarkan instruksi ke komandan dari semua armada
dan smua squad dari penjaga kerajaan.

“Aku menyampaikan perintah dari Kapten penjaga


kerajaan pengganti, Hakyurath. Lari dari Code Breaker
Zeros! Pecahkan formasi dan jangan berkumpul di satu
tempat! Tidak peduli apa hindari, tunggu sampai
kekuatan sihirnya habis! Kapal berada di tempat yang
jauh dari serangan Code Breaker persiapan
pembombardiran armada musuh. Jangan terburu-buru
dalam balasan, berkonsentrasi dalam pertahanan
dengan mempertebal perisaimu. Lakukan itu!”

Pergerakan armada Vatlantis terkendali karena


instruksi Mercuria. Armada Vatlantis berlari terpisah
tanpa perintah. Karena posisi mereka menyebar, jumlah
musuh yang Code Breaker bisa hapus menurun dengan
drastis.
Di kapal pemimpin Ataraxia, siatuasi pertempuran
yang secara konstan berbuah setiap momen ditampilkan
di layar mengapung setengah transparan. Reiri melihat
pergerakan disana dan bicara pada Kei.

“Kei. Seberapa banyak Hybrid Count Aine yang


tersisa?”

{Sudah 30% tersisa. Segera dia akan mencapai


batas.}

Reiri memenipulasi konsolnya dan membuka channel


dengan Aine.

“Aine. Hybrid Countmu sudah pada batasnya. Mundur


dari sana segera!”

{Tapi, masih ada setengah yang tersisa! Jika


Ataraxia memasuki pertempuran armada seperti ini,
maka kau....!}

Reiri menatap pada layar berbeda.

“Kizuna, Gravel, Aldea! Jemput Aine!”

Kizuna yang bediri di haluan Ataraxia.

“Roger! Ayo pergi, Gravel, Aldea!”

“Yeah!”

Page 75 of 436
LXXVI

Grace yang tiba-tiba membuak pendorongnya


terbang.

Setelah ketiganya terbang dari Ataraxia, mereka


terbang kearah cahaya lingkara sihir Zeros yang
memancar.

“Aine!”

Layar komunikasi terbuka disamping wajah Aine dan


Kizuna yang memanggilnya ditampilkan disana.

“Kizuna.......”

Ketika dia melihat pada layar statusnya, Hybrid


Count tersisanya 29%.

‘----Jadi hanya sejauh ini.’

Lingkarang sihir lenyap. Efek Code Breaker


menghilang dan cincin di punggung Zeros yang menyebar
terlipat kembali.

Momen itu ketika cahaya iblis yang menguasai seluruh


langis Zeltis lenyap, penjaga kerajaan bergerak.

Mata Hakyurath bersinar.

“Semua armada, kembali ke titik kalian yang sudah di


tentukan! Segara bentuk formasi, semua pasukan mulai
pembombardiran. Targetnya adalah armada gabungan
Lumeria-Izgard yang muncul dari Entrance!”

Mengikuti perintah, armada dan senjata sihir


bergerak sekaligus.

Di saat yang sama dengan memberi perintah itu, mata


Hakyurath mencari dimana lingkaran sihir Code Breaker
lenyap.

‘----Dimana Ainess-sama!?’

“Hakyurath!”

Mercuria menaikkan suara cemas.

Ketika dia melihat sekitar, ada siluet didepan dimana


Mercuria menunjuk. Hakyurath menampikan layar dan
memperbesar siluet itu. Itu adalah sosok gadis
berambut pink menukik turun kerah Zeltis.
Dibelakangnya tiga armor sihir mengikuti.

“Ainess-sama!”

“Juga salah satu orang dibelakangnya, itu adalah raja


iblis Lumeria! Hakyurath!”

Lebih cepat dari Mercuria memanggilnya, Hakyurath


terbang menuju ke Aine dan yang lainnya.

Page 77 of 436
LXXVIII

Kizuna, Gravel, dan Aldea mengikuti Aine dan lalu


mereka berbaris di sampingnya.

“Aine! Jalan rahasia yang kau bilang, dimana


lokasinya?”

“Ada bukit batu kecil di luar dinding kastil ketiga. It


adalah tujuan kita.”

Dinding kastil ketiga adalah dinding terluar, diluarnya


adalah gurun sejauh mata mereka bisa melihat.

Di waktu itu, layar peringatan yang menyadarkan


Kizuna bahwa ada bahaya muncul di depan wajahnya.

“Musuh!”

Ketika dia melihat kebelakang, ada dua armor sihir


mengejar mereka.

“Kizuna! Itu adalah Kapten penjaga kerajaan squad


pertama dan kedua! Kita menemukan beberapa masalah.”

“Sial-, tidak ada cara lain selain bertarung!”

Gravel menjangkaukan tanganya ke gunsword di


punggunya dan bicara.

“Aldea dan aku akan menangani mereka. Kizuna, kau


kawal Ainess-dono.”

“Tapi!”
Aldea membuat putaran tiba-tiba dan berbalik
dengan punggungya padanya.

“Fufufu, tidak mungkin aku akan membiarkan mangsa


enak ini kabur.”

Gravel juga berhenti di udara dan menarik


gunswordnya.

“Aku akan menyerahkannya padamu, Kizuna!”

“Ku.....-“

Kizuna tidak membiarkan kecepatannya menurun


sambil dia menggertakkan giginya. Ketika dia mendekati
tanah dia memasuki level penerbangan, terbang
sepanjang dinding kastil.

Memastikan sosoknya, Gravel lalu menatapa anggota


penjaga kerajaan yang akhirnya tiba didepan matanya.

“Kapten penjaga kerajaan sqad Leon Hakyurath,


ditambang Kapten squad Tigris Mercuria huh.”

Wajah Hakyurath mengkerut dengan bahaya.

“Gravel, juga Aldea.....jadi itu kalian berdua.”

“Fufu, untuk bertarung dengan squad Leo dan Squad


Tigris sebagai musuh, hari ini adalah hari yang indah.”

Page 79 of 436
LXXX

Pipi Aldea memerah dan dia berbisik dengan penuh


gairah. Dia sudah menyiapkan tombaknya dengan kedua
tangannya dan menyebarkan perisainya di sekitarnya
dalam persiapan tempur.

Menyiapkan gunswordnya, Gravel juga memasuki


jarak tempur.

“Aku tahu bahwa ini percuma, tapi bisakah kalian


mengabaikan kami?”

Mercuria mengklikkan lidahnya dalam kejengkelan.

“Kau benar-benar menanyakan pertanya yang sia-sia.”

Bagian tangan Mercuria terlepas dan berubah bentuk


menjadi bentuk busur yang adalah senjata utamannya.
Busur itu sendiri menjadi blade, itu juga sebuah oedang
dalam jarak dekat. Ketika dia menarik tali busur yang
terbuat dari cahaya kekuatan sihir, anak panah cahaya
secara alami terbentuk. Menembakan anak panah yang
mempunya berbagai efek, itu adalah senjata spesial
yang tidak kalah dari gun, [Arc Drive(Magic Bow Bullet
Guide)].

Dan lalu Hakyurath menarik senjata di armor sihirnya,


[Gloria(Holy Glori Sword)]. Itu adah pedang favoritnya
dengan tulisan sihir terukir di bilah pedang lebarnya.
“Pasukan penaklukan keenam, dan lalu pahlawan
Izgard, si binatang buas coklat.....”

Keringat dingin menetes di pipi Hakyurath.

“Ayo! Mercuria.”

Hakyurath menendang udara dan maju ke Gravel.”

“TERYAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Gravel juga menyiapkan gunswordnya dan maju.

“UOOOOOOOOOOOOOOOOO!”

Elit dari dua pasukan bentrok. Kecerahan dari


pertarungan pedang merobek langit.

“Gravel.......”

Kizuna menatap pada layar mengapung dengan


ekspresi serius.

“Kizuna......”

Aine juga melihat kebelakang dengan wajah khawatir.


Beberapa pancaran memotong langit. Akan tetapi Kizuna
bicara seolah-olah untuk mengguncangkan dirinya.

“Ayo percayakan pada Gravel dan Aldea. Jika itu


mereka berdua, mereka tidaka kan kalah melawan musuh
seperti itu!”
Page 81 of 436
LXXXII

Aine tidak membalas itu dan menaikkan kecepatannya.

Setelah mereka mengikuti sepanjang dinding dan


melingkarinya, sebuah bukit kecil terlihat.

“Disana!”

Ketika keduanya mendarat disana, mereka melihat


sekeliling.

Beberapa pillar batu roboh berserakan di sekitar, itu


memberi kesan seolah-olah ada sebuah tempat suci
pernah dibangun disini. Tanah dibawah kaki mereka di
tutupi pasir, tapi lantai yang terbuat dari batu kelihatan.
Mereka melihat kearah Zeltis, jarak dari dinding ketiga
terluar sekitar satu kilometer.

“Sebelumnya, area ini adalah hutan.”

Aine berbisik begitu sambil menyapu pasir di lantai.


Kizuna juga berjongkok untuk tidak terlihat menarik
perhatian, dia menggeser batu dan membantu Aine.

“Sekarang ini terlihat seperti reruntuhan masa lalu.”

“Begitu yah......ah, ini.”

Sebuah batu dengan sebuah puncak muncul. Aine


menyentuhnya dengan tangan kanannya dan
membisikkan sesuatu. Setelah itu cahaya kekuatan sihir
mengalir dari tubuh Aine ke batu.
“Oh! Ini......”

Suara berat batu terseret muncul dan tanah terbuka.

“Lantai batu.....jadi ada pintu di tempat seperti ini.”

Lubang dengan panjang satu meter di setiap sisi


terbuka lebar.

“Ayo.”

“Ah, oi.”

Dia tidak mengerti bagaimana didalamnya, jadi Kizuna


waspada, tapi Aine memasuki lubang tanpa keraguan.

“Sekarang kita sudah sejauh ini, semua yang tersisa


hanya menyerahkannya pada kesempatan huh.”

‘----Tidak ada orang yang melindungi Aine sekarang


selain aku.’

Menggenggam pemikiran seperti itu di hatinya,


Kizuna masuk kedalam lubang dengan semua tekadnya.

Bagian 4

Page 83 of 436
LXXXIV

Armada Vatlantis yang membentuk kembali formasi


mereka sama seperti perintah Hakyurath mulai perang
pembombardiran dengan armada Ataraxia dan Izgard.

Meskipun jumlah musuh sangat menurun karena Code


Breaker Zeros, jumlah musuh yang masih tersisa masih
dua kali daripada pasukan mereka.

{Kekalahan kita 5%. Jika seperti ini kita hanya bisa


bertahan sebentar.}

“Memang. Setelah semuanya tujuan kita bikan untuk


menghancurkan armada musuh.”

Reiri mengkonfirmasi situasi pertempuran dan status


kerusajan di anjungan Ataraxia. Mereka membombardir
secara penuh hanya di pertama. Setelah itu mereka
mengarahkan energi ke perisai dan mengambil sikap
bertahan, itu adalah taktik mereka untuk armada
tempur. Apa yang tersisa hanya berdoa untuk Aine bisa
cepat membujuk Grace.

{Pembombardiran musuh menjadi lebih lemah. Itu


menurun sampai 30% dalam semenit sebelumnya.}

Laporan Kei membuar Reiri mengangkat alisnya.

“Sialan-......mereka menyebar lebih cepat dari yang


kita perkirakan.”
Reiri membuka layar dan mengirim instruksinya.

“Pembombardiran musuh melemah! Pasukan senjata


sihir datang! Persiapan tembakan anti udara!”

Persis seperti yang Reiri predikso, senjata sihir


terbang satu persatu dari pesawat pengangkut
Vatlantis. Dan lalu, mereka membentuk barisan maju
kearah Ataraxia.

Perisai kapal perang yang didedikasikan untuk armada.


Itu tidak akan menghentikan frame kecil seperti
senjata sihir.

“Dasar, jadi giliranku akhirnya tiba.”

Hacth terbuka, Gertrude yang menunjukkan


wajahnya di dek mengeluarkan partikel gun dari sarung
di pinggulnya.

Beberapa ratus senjata sihir mendekat seperti awan


gelap.

“Sekarang, ayo pergi dengan sebuah bang!”

Gertrude memperluaskan kedua tangannya ke depan


dan menarik trigger dari kedua pistol. Albatross yang
memimpin barisan tertembus dan lenyap dalam ledakan
sebagai manik-manik cahaya.

Page 85 of 436
LXXXVI

Dengan itu sebagai sinyal, cannon anti udara Ataraxia


mulai menembak. Serangan senjata sihir menghantam
dek Ataraxia.

“Uwaaa! Di sebelah sini benar-benar kekurangan


personil!”

Gertrude menyalakan pendorongnya dan maju kearah


haluan. Dia menembak senjata sihir yang datang dari
langit, dengan segera sosoknya berubah menjadi
kepingan cahaya.

Setelah merasa kelegaan untuk sesaat, kapal perang


tipe kecil dengan panjang sekitar lima puluh meter
menyerbu kesini dari depan.

“Chih!”

Gertrude terus menarik trigger pistolnya. Dan lalu


tepat setelah cartidgenya habis, ledakan terjadi di
kapal perang. Gertrude menepuk dadanya dalam
kelegaan.

“Jadi ini adalah perang kekuatan melawan senjata


sihir dan kapal perang tipe kecil.......”

Gertrude membuka layar transmisi kearah anjungan.


“Komandan! Jika seperti ini, melanjutkan
pertempuran akan benar-benar buruk! Untuk sekarang,
bisakah kau menebalkan berondongan untukku!”

{Aku tahu! Block B2, railgunmu tidak bekerja! Apa


yang kalian lakukan disana!}

Layar muncul seolah-olah untuk merespon teriakan


kemarahan Reiri, momo yang berkeringat ditampilkan
disana.

{Ini block B2! Generator pecah, sekarang ditengah


pergantian!}

Momo memegang generator pengganti sambil berlari


di dek. Railgun dibawa dari Nayuta Lab dipasang
berbaris di dek. Ataraxia terpasang dengan artileri
kuat untuk anti kekuatan sihir, tapi itu persenjataan
yang tidak cukup untuk melawan senjata sihir kecil.
Disana departemen penelitian memasang persenjataan
mereka yang mereka bawa dari Nayuta Lab di dek yang
kekurangan senjata.

“Oi! Cepatlah departemen penelitian!”

Murid departemen tempur yang duduk di dudukan


menembak dari railgun tipe besar menaikkan suara
mereka satu persatu.

Page 87 of 436
LXXXVIII

“Jangan menyeret kakimu disana, tembakan perluru


cepat! Peluru!”

“Apa yang kau lakukan jika orang-orang dari dunia


kita dianggap sebagai penakut huh! Kerja cepat!”

Momo membentak pada semuanya.

“Diamlah! Aku akan membuat kalian terus menembak


sampai kalian mati meskipun kalian tidak
menginginkannya, tunggulah sedikit lagi!”

Karena percakapan serupa terulang berulang kali di


sepanjang dek, suara mereka menjadi serak. Momo
memasang generator baru pada railgun. Segera railgun
aktif sambil menaikkan suara kecil.

“Ayo-! Tembak semuanya dasar bodoh-!”

Cahaya bersinar dari konsol railgun, penargetan dan


trigger menjadi bekerja. Disaat yang sama dengan itu,
para murid departemen tempur menaikkan suara senang
seperti anak-anak.

“Ini dia, ini diaaa! Aku melakukan ini dasar bajingann-


“Senjata sihir dan kapal kecil tanpa awak! Tidak ada


satupun perempuan cantik menaikinya! Tembak mereka
semua tanpa ampun!”
Menarik trigger dengan ekspresi bahagia, peluru
berkecepatan beberapa kali kecepatan suara menyebar
di langit AU. Ketika senjata sihir terbang terkena oleh
peluru, pergerakan senjata sihir berhenti. Ketika
beberapa perluru lagi ditambahkan disana seolah-olah
dalam sebuah gerimis, armor pecah dan ledakan terjadi.
Fragmen berubah menjadi cahaya dan lenyap.

“Departemen penelitian! Menyingkirlah cepat jika kau


tidak punya urusan lain disini! Kau akan tersakiti oleh
peluru nyasar disini!”

Ketika Momo akan menjawab balik, sebuah instruksi


datang padanya dari Kei.

{Momo, sistem bermasalah di block C1. Tangani itu


cepat.}

“Aaaa, dasar! Roger!”

Momo menurunkan pengait pakaiannya yang sudah


menjadi basah karena keringat, melepaskan pakaian
atasnya dan mengikatakan lengan bajunya di
pinggangnya. Dia berlari di dek sambil payudaranya yang
du dukung oleh bikini hitam dengan intens berguncang.
Ada orang yang kehilangan cara mereka bertarung. Jika
dia tidak pergi, orang itu akan jadi tak berdaya.

“Aku akan pergi sekarang jadi tunggulah!”


Page 89 of 436
XC

Dibawah langin dimana peluru terbang dimana-mana.


Momo berlari degan semua kekuatannya.

Bagian 5

Kastil kerajaan di tengah ibukota kerajaan Zeltis.


Tahta di ruang pertamuan kosong. Tapi, di tempat duduk
selevel dibawah tahta itu, ada pemilik dari kursi itu.
Ukuran kursi itu tidak sebesar tahta tapi itu benar-
benar cukup besar. Seseorang duduk di kursi mewah itu
terlihat seolah-olah dia akan jatuh.

“Nee-sama.....mengapa kau menghilang.....mengapa kau


tidak kembali.”

Kontak yang mengatakan bagaimana sosok Aine tiba-


tiba menghilang dari pasukan penaklukan Kizuna yang
menuju ke Izgard juga memasuki telinga Grace. Dan lalu,
ada juga informasi tidak dikenal tentang bagaimana
Aine menuju sendirian ke Lumeria setelah itu.

“Jika sesuatu terjadi pada Nee-sama.....aku.......aku”

Air mata tumpah dari mata merah yang terlihat mirip


dengan Aine. Di saat yang sama dengan air mata itu
membasahi kursi, pintuk diketuk dengan keras. Kesatria
sihir yang mengisi kastil berlari kesini dengan panik.
“Apa yang terjadi? Berisik sekali.”

“Grace-sama! Pasukan aliansi Izgard dan Lumeria


menuju kesini! Mereka sudah mendekat sampai dinding
kastil ketiga Zeltis!”

“Apa yang kau katakan!”

Grace berdiri seolah-olah dia akan menendang


kursinya.

“Dimana Zelcyone!?”

“Itu, keberadaan Zelcyone-sama tidak diketahui.


Saat ini Hakyurath-sama yang mengambil komando.”

“Bahkan Zelcyone.....kemana dia pergi!?”

Grace menggigit bibirnya.

“Juga, ada satu laporan lagi.....”

“Apa!”

Kesatria sihir bergetar karena kemarahan Grace.


Akan tetapi, dia mengatakan laporannya bahkan sambil
bergetar.

“Keberadaan......Ainess-sama di konfirmasi.”

“.........-!”

Page 91 of 436
XCII

Kegugupan di hati Grace dilepaskan. Itu terasa


seperti matahari musim semi bersinar di hati dinginnya.

“Begitu yah......Nee-sama.”

‘Tidak ada yang perlu ditakutkan jika Nee-sama disini.


Izgard atau Lumeria, apa yang perlu ditakutkan. Ini
memalukan bagaimana aku sangat bingung barusan.’

“Bagus! Dan lalu, dimana Nee-sama sekarang!?”

“It, itu.....dia berdiri sebagai pasukan baris depan


musuh.”

“...........?”

Grace memiringkan kepalanya tanpa merubah


sedikitpun ekspresinya.

“Barusan kau, apa yang kau katakan?”

“Se, seperti yang saya katakan di barisan depan----“

“Jika kau mengatakan sesuata yang ceroboh, hidupmu


akan selesai kau tahu?”

Seluruh tubuh kesatria sihir bergetar, namun meski


begitu dia mengulangis laporannya.

“A, Ainess-sama, berdiri sebagai pasukan......baris


depan Izgard-Lumeria, di, dia menyerang Zeltis!”
“JANGAN BERCANDAAAAAAAAAAAAA-!”

Amukan bersama dengan cahaya kekuatan sihir


meledak dari tubuh Grace.

“Tidak mungkin hal seperti itu mungkin! Kau bajingan,


apa kau mau mengolok-ngolok Nee-sama dan aku!?”

Di saat itu kesatria sihir lain masuk.

“Lapor! Ainess-sama menggunakan Code Breaker


Zeros dan maju sambil melenyapkan armada Vatlantis!”

“Ap......”

Darah tertarik dari wajah Grace.

“Code Breaker......kau bilang? Jangan mengatakan


sesuatu yang bodoh! Itu Nee-sama----“

“Kami sudah memastikannya berulang kali! Orang itu


tidak diragukan lagi Ainess-sama!”

“Apa.....yang kau katakan”

‘----Nee-sama, mengkhianatiku?

Bagaimana bisa sesautu yang sangat bodoh itu


mungkin.

Nee-sama, mengarahkan pedangnya padaku?

Page 93 of 436
XCIV

Mustahil.’

Tersandung dengan dahsyat, Gravel jatuh di kursinya.

“Saya membawa laporan!”

Satu lagi kesatria sihir berlari kedalam, dia berlutut


dan membuat laporan.

“Ainess-sama menghentikan Code Breakernya.


Sekarang yang mulia kaisar di tengah perjalan kearah
kastil ini, bersama dengan raja iblis Lumeria!”

‘----Nee-sama, meninggalkanku.’

Ujung jari Grace yang menggenggam pegangan kursi


menjadi putih. Dia menaruh kekuatan kedalam jari
rampingnya, seolah-olah dia akan mengancurkan
pegangan kursi yang didekorasi dengan emas dan
permata.

‘----Tidak hanya sekali, bahkan dua kali, karena laki-


laki itu.’

“Seperti yang kupikir.....ini kesalahan laki-laki itu.”

Air mata meluap tanpa henti dari mata merah Grace.

Akan tetapi wajahnya tidak menangis.

Itu adalah tatapan iblis, dimana kemarahan tersegel


didalamnya.
“Laki-laki itu menyesatkan Nee-sama! Laki-laki itu
tersangka untuk semuanya!”

Grace memacarkan lonjakan kekuatan sihir dari


seluruh tubuhnya. Jendela cantik ternodai oleh retakan
satu persatu, sebelum mereka pecah menjadi kepingan.

“GUWAAAAH!”

Kesatria sihir yang datang untuk melapor dihantam


oleh shockwave kekuatan sihir dan diterbangkan keluar
ruangan.

Didalam ruang pertamuan dimana tidak ada orang


tersisa, Grace menaikkan teriakan.

“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
A!”

Retakan memasuki dinding. Sebuah lubang terbukan


seolah-olah itu meledak. Retakan juga menjalar di lantai
batu, lantai ambles seolah-olah raksasa berjalan disana.

“Raja iblis Lumeria! Hanya kau, aku akan membunuhmu


dengan tanganku sendiri!”

‘----Jika aku melakukan itu,’

Lonjakan kekuatan sihir berubah menjadi riakan


tenang.

Page 95 of 436
XCVI

“Nee-sama akan kembali padaku.....itu benar, aku akan


menyelamatakan Nee-sama dari tangan raja iblis.”

Grace memimpikan masa depan itu dan menyempitkan


matanya.
Page 97 of 436
XCVIII

Chapter 02 - Untuk Hal Yang Kau


Percayai

Bagian 1

Ketika Ataraxia measuki situasi tempur dengan


pasukan Vatlantis, Amaterasu berada di theater
Kerajaan Vatlantis. Mereka menunggu giliran mereka di
ruang tunggu dilantai eksklusif mereka, tapi mereka
tidak dipanggil tidak peduli sebarapa lama mereka
menunggu.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

Himekawa yang duduk di sofa mendukung kepalanya


dengan tangannya di pipinya. Waktu mengangkat tirai
sudah dekat, jadi dia sudah memakai kostum
panggungnya.

Sylvia mengenakan rok kostum panggungnya dan


mengancingkan kancing pinggangnya.

“Kupikir juga begitu desu. Itu juga aneh tidak ada


kontak sama sekali desu.”

Normalnya Marisu dan staf berulang kali datang


kesini, untuk membantu ini dan itu. Tapi, hanya untuk
hari ini tidak ada orang yang menunjukkan wajah mereka.
Himekawa berdiri dan mengambil botol air dari kulkas.

“Pertunjukan hari ini sepertinya akn dibatalkan?”

Yurishia yang dalam pakaian dalamnya bergumana


sambil melihat keluar jendela.

“Eh? Apa maksudmu?”

Himekawa terkejut dan maju kearah Yurishia dengan


botol di satu tangan.

“Lihatlah itu.”

Jendela diciptakan dari material transfaran tanpa


sendi di permukaanya dari jedelam sampai lantai. Karena
kekuatan sihir lemah mengalir pada material itu,
ketransparana jendela untuk orang melihat dari luar
bisa diubah. Sekarang itu di set jadi tidak ada orang
yang bisa melihat dari luar, meski dengan Amaterasu
berdiri di samping jendela, mereka tidak akan terlihat
oleh penggemar dibawah.

Himekawa dan Sylvia juga berdiri di dekat jendela


dan melihat keluar. Disana, mereka bisa melihat
sejumlah besar fans meledak keluar dari pintu masuk.
Disamping itu mereka berusaga maju kedepan satu sama
lain seolah-olah melarikan diri dari sesuatu.

Page 99 of 436
C

“Memang situasinya aneh bukan?”

“Ah! Sesuatu bersinar di langit barusan desu!”

Ketika Yurishia memfokuskan matanya, ada beberapa


cahaya berkedip lebih jauh di depana dinding kastil
ketiga.

“Ini......apakah ada perang lagi sekarang.”

Sylvia melihat keatas dengan wajah khawatir.

“Tapi, musuhnya negara mana desu? Apa itu Izgard


desu?”

“Itu setengah benar.”

Pintu ruangan tunggu dibukan dan Marisu masuk


kedalam.

“Marisu! Dimana saja kau selama.....tidak, yang lebih


penting apa yang terjadi?”

Pertanyaan Yurishia dijawab oleh Marisu dengan


tenang tanpa merubah ekspresinya.

“Pasukan aliansi Izgard dan Lumeria melewati


Entrance dan menyerbu Zeltis.”

“Apa yang kau katakan!?”


Tatapan Himekawa berubah dari seorang idol ke
seorang prajurit tiba-tiba.

“Kita tidak bisa seperti ini! Kita juga harus kesana.”

“Itu benar desu! Jika seperti ini, Zeltis akan jadi


medan tempur desu!”

“........Aku juga setuju. Marisu, kita juga akan pergi


kesana.”

Akan tetapi Marisu menjawab dengan dingin.

“Wah, itu tidak bagus tahu.”

Dari belakang Marisu, siluet tidak familiar memasuki


ruang tunggu tanpa ijin apapun. Dengan pandangan tajam,
keempat kesatria dalam seragam merah dan putih
berbaris didepan ketiganya.

“Penjaga kerajaan!?”

Ekspresi Himekawa mengeras dalam keterjutan.

Penjaga kerajaan menggenggam gunsword. Itu adalah


tipe rifle dengan panjang sekitar 1,5 meter dengan
bagian belakang larasnya menjadi pedang, itu adalah
senjata unik untuk penjaga kerajaan. Muzzle gun
gunsword itu diarahkan pada Amaterasu. Akan tetapi

Page 101 of 436


CII

Yurishia takut sama sekali dan berjalan kearah penjaga


kerajaan dengan sebuah senyuman.

“Aku penasan urusan aap yang penjaga kerajaan punya


disini? Mengarahkan hal seperti itu pada idol nasional
seperti kami----“

Seorang penjaga kerajaan mendorongkan muzzle


gunnya ke dada Yurishia, seolah-olah untuk
menghentikannya.

“----, Kau serius?”

Keringat dingin keluar di kening Yurishia.

“Marisu-san!”

Marisu hanya menyikat rambutnya seolah-olah untuk


mengabaikan teriakan sedih Himekawa.

“Tolong patuhlah. Aku tidak ingin menyakiti kalian.”

Setelah menggertakan giginya dengan kesal, Yurishia


berbicara seolah-olah meludah.

“......Aku salah menilaimu. Setelah semuanya kau


bukan apapun selain pemantau kami dari awal bukan?
Lalu, kami akan melarikan diri meskipun itu dengan
paksaan brutal.”

Bahu Marisu jatuh dan dia mendesah.


“Haa......meskipun kupikir bahwa Yurishia-chan
sedikit lebih bijaksana dari itu, ini sial sekali.”

Genesis yang ditekankan ke dada Yurishia jatuh di


lantai dengan gemeretak.

“Eh?”

Yurishia mundur dari apa yang terjadi di depan


matanya.

Kaki kanan Marisu dijangkaukan lurus tenggelam


kedalam leher penjaga kerajaan.

“Itulah mengapaaaa.......sudah kubilang untuk


menunggu sampai rintangan sudah di atasi.”

“----Ap,”

Anggota penjaga kerajaan di sebelahnya mengarhkan


gunswordnya dengan panik pada Marisu.

Akan tetapi tangan pedang Marisu menebas


tenggorokannya sebelum itu.

“Ga......-!”

Suara menyakitkan keluar dan penjaga kerajaan


roboh dengan putih matanya terekspos.

Page 103 of 436


CIV

Akan tetapi seperti yang diharapkan dari penjaga


kerajaan yang adalah grup elit. Dua anggota penjaga
kerajaan yang tersisa memulihkan ketenangan mereka
dan menyerang Marisu dari depan dan belakang.

Untuk menghindari menembak teman sendiri, mereka


merubah pegangan gun mereka ke sisi berlawanan dan
menebas Marisu dengan pedang. Marisu menghindari
serangan serempak dari belakang dan depan. Itu seperti
dia juga punya mata di belakang kepalanya.

Penjaga kerajaan di depan menebas secara diagonal


dari atas, serang yang akan membelah tubuh menjadi
dua diayunkan pada Marisu.

Dimata anggota penjaga kerajaan, itu seperti sosok


Marisu menghilang dalam sekejap. Mer menyebarkan
kakinya dan posturnya merendah seolah-olah dia
merayap di lantai.

“Kuh!”

Anggota penjaga kerajaan di belakang mengayunkan


pedangnya tanpa momen delay. Akan tetapi tendangan
super rendah Marisu yang meluncur di lantai
menyerempet kakinya dibawah.

“Ah!”
Penjaga kerajaan di belakang benar-benar kehilangan
keseimbangannya dan roboh dilantai. Akan tetapi
selama waktu itu, anggota penjaga kerajaan di depan
mengarahkan muzzle gun pada Marisu.

“----!!”

Dia akan ditembak.

Tepat ketika Marisu memutuskan dirinya untuk itu,


penjaga kerajaan di depan jatuh di lututnya.

Di mata Marisu yang terkejut, ada sosok Yurishia


berdiri di belakang anggota penjaga kerajaan
dipantulkan.

“Finishing terlalu lembut disana♪”

Anggota penjaga kerajaan yang tersisa melompat


jauh kebelakang dari skill tempur tak terduga Marisu.

“Penghianat ini.....”

Cahaya kekuatan sihir menjalar di tubuh anggota


penjaga kerajaan.

Raut wajah Yurishia dan Marisu berubah.

‘----Armor sihir!?’

Page 105 of 436


CVI

Jika mereka membiarkannya memakai armor sihir,


mereka akan tidak berdaya.

Anggota penjaga kerajaan membuka mulutnya untuk


meneriakan nama Core.

“Gi----“

Botol air menusuk kedalam mulut itu.

“!?........!!”

Himekawa yang didekat jendela melemparkan botol


ditangannya dengan bentul lemparan cantik.

Anggota penjaga kerajaan meludahkan botol dengan


panik.

“Gehoh! Gahah!”

Dia menatap Himekawa sambil terbatuk, terbakar


dengan kemarahan.

Terbentak kedalam tindakan itu, Yurishia dan Marisu


maju kearah anggota penjaga kerajaan. Melompati
keduanya, tubuh Sylvia menari di udara.

“HAAAAAA!”

Tubuh kecil Sylvia berputar di udara. Gaya setrifugal


merubah kaki kecil itu menjadi senjata brutal.
Tandangan yang memiliki kekuatan penghancir beberapa
kali berat tubuh Sylvia membentur dagu anggota
penjaga kerajaan.

“Gah......!?”

Kesadarannya tertuai dengan serangan itu, anggota


penjaga kerajaan roboh.

Sylvia yang mendarat dengan cantik mendesah


kelegaan dan menekan dadanya untuk menenangkan
detak jantung cepatnya.

“Seperti yang diharapkan dari Amaterasu bukan!


Semuanya, nice support-!”

Yurishia terganggu dengan Marisu yang membuat


tanda peace dengan senyuman.

“Nice support-......itu bukan itu! Kau, apa yang kau


ingin lakukan?”

Himekawa menanyai Marisu dengan wajah ragu-ragu.

“Yang lebih penting Marisu-san, siapa kau?”

Pertanyaan itu sangat tepat.

Sebelumnya ketika Himekawa dan yang lainnya


mencoba melarikan diri, Marisu tidak bisa melawan
ketiganya. Pada akhirnya di waktu itu, mereka menyerah
untuk kabur karena bujukan Marisu, tapi kekuatan
Page 107 of 436
CVIII

Marisu lemah dan itu tidak masuk akal untuknya punya


skill jarak dekat. Akan tetapi melihat skillnya barusan,
mereka punya perasaan bahwa sebelumnya dia mungkin
hanya menyembunyikan kekuatannya yang
sebenarnyanya. Marisu mengembungkan dadanya dan
menjawab padangan ragu-ragu ketiganya.

“Aku produser Amaterasu.”

“Tapi, itu bukan skill yang hanya seorang produser


bukan?”

Marisu tersenyum tipis pada Yurishia yang dengan


kejam mendorong pertanyaan.

“Tidak. Aku hanya produser. Sebelumnya, aku di


pasukan penaklukan.”

Pasukan penaklukan berbeda dengan penjaga


kerajaan yang sebagian besar berisi bangsawan, itu
pasukan yang disusun dari masyarakat biasan dan orang-
orang dari negara yang dijajah oleh Vatlantis.

“Aku kehilangan banyak teman disana.....tunggu, ini


bukan waktunya untuk sesuatu seperti cerita hidupku!
Sekarang, kita harus cepat! Ikuti aku!”
Dia melempar kostum panggung pada Yurishia yang
hanya dalam pakaian dalamnya dan Marisu lalu berlari ke
koridor.

“Tung.....Marisu? kau.....”

“Jangan mengomel tentang hal sepela! Lari, lari!”

Mereka tidak mengerti apa yang terjado sama sekali.


Akan tetapi tertarik oleh momentum Marisu, Yurishia
berlari ke koridor. Dia memegang kostum panggungnya
mengejar Marisu. Dan lalu setelahnya, Himekawa dan
Sylvia berlari.

“E, err, Marisu-sana. Apa yang Sylvia dan yang lainnya


akan lakukan desu?”

Marisu menjawab pertanyaan yang dilemparkan ke


punggungnya tanpa menghentikan kakinya.

“Perang ini tidak berarti. Pada saat Genesis runtuh,


perang ini tidak akan menghasilkan apapun.”

Sambil menuruni tangga kecil, Himekawa berbicara


untuk memohon.

“Kami mengerti itu. Tapi, untuk menghentikan


pertempuran, kami harus keluar dan bertarung di medan
tempur juga.”

Page 109 of 436


CX

“Hal bodoh apa yang kau katakan! Kalin bertiga punya


senjata yang lebih kuat kan!”

“.......Eh?”

Ketika mereka keluar dari jalan kecil dan sempit,


pandangan mereka tiba-tiba terbuka.

Panggung besar. Banyak cahaya. Speaker besar.


Didalam auditoriun besar yang dengan tempat duduk
tersusun.

“Tempat ini......panggung?”

Marisu berbalik untuk melihat Amaterasu dan


menyebarkan tangannya dengan lebar.

“Hanya ada satu hal yang harus kalian bertiga


lakukan! Itu adalah menghibur penonton dari panggung!”

Akan tetapi tidak ada orang di tempat duduk


penonton. Seluruh theater ditinggalkan.

“Penonton kau bilang.......bukankah semuanya pulang


barusan?”

Marisu melirik ketiganya dengan senyum tebal.

“Penontonnya adalah semua warga kota Zeltis! Juga


semua idiot yang sekarang membunuh satu sama lain di
luar!”
Amaterasu menatap wajah Marisu sebetar karena
terlalu banyak terkejur.

“Apa kalian dengar? Sekarang, warga kota Zeltis


jatuh kedalam kepanikan. Orang-orang yang terambil
oleh terror tidak mengerti apa yang harus mereka
lakukan. Juga petarung yang darah mereka mendesak
kekepala mereka juga sama. Karena terror pertempuran,
mereka bertarung tanpa memikirkan apapun, mereka
tidak mengerti mengapa mereka bertempur. Membuat
orang-orang itu memulihkan ketenangan mereka, dengan
lagu kalian!”

Marisu mengklikkan jarinya dan pencahayaan


panggung menyala sekaligus.

Di depan ketiganya, panggung diterangi oleh cahaya


mempesona bersinar dengan berkilau. Itu adalah
panggung skala besar yang di desain segabagai kastil
cantik. Itu punya tingkatan dimana tingkatan tertinggi
punya tinggi sekitar bangunan tiga lantai.

Ketiganya melihat panggung ini dengan emosi dalam.


Ini adalah medan tempur ketiganya dan Marisu
bertarung disini dalam beberapa bulan ini
menggabungkan kekuatan mereka. ada fakta bahwa ini
untuk orang-orang dari negara msuuh, tapi mereka

Page 111 of 436


CXII

menyebarkan mimpi dan kegembiraan sampai sekarang.


Itu untuk melarikan diri dari penjara, itu juga untuk
memperoleh kebebasan dan pengaruh di negara ini. Itu
juga untuk ketertarikan diri mereka sendiri yang
mereka mungkin dapat kesempatan untuk melarikan diri
atau mengeluarkan informasi ketika mereka akan pergi
ke bumi untuk propaganda.

Meskipun apa yang mereka lakukan seharusnya hanya


untuk itu.

Sekarang ketika mereka berpikir bahwa kematian


dan bahaya mendekati orang-orang Zeltis, hati mereka
sakit.

Meskipun mereka tidak mengatakannya, ketiganya


merasakan luka yang sama di hati mereka.

“.....Tapi, bisakah kami, Sylvia dan yang lainnya


melakukannya desu?”

Marisu tersenyum senang pada Sylvia yang melihat


padanya dengan cemas.

“Siapa yang bisa melakukan ini selain kalian bertiga?


Kalian bertiga, adalah superstar yang diproduseri
olehku!”

Yurishia menunjukkan senyum provokatif.


“Bukankah itu menarik. Apakai itu akan jadi
pertunjukan kita yang menang, atau senjata sihir dan
peluru yang menang. Mari bertanding.”

Himekawa juga mengangguk.

“Begitu yah. Apa yang bisa kita lakukan


sekarang......hal yang hanya kita bisa lakukan. Ayo
lakukan itu. Dengan semua kekuatan kita!”

“Sylvia......”

Di saat itu, sosok Ragrus yang dia temui di rumah


sakit teringat kembali di pikirannya. Karena dia
memukulinya di Tokyo, Ragrus kehilangan kehidupan
sebelumnya dan ingatannya.

Senyum cemerlanganya, tawanya karena dia


mencintai nyanyian dan tarian Sylvia mengapung di mata
Sylvia. Sylvia mengepalkan tinjunya.

“Sylvia juga akan melakukan yang terbaik desu! Kami


pasti akan melindungi desu!”

“OK! Lalu, cepat bersiaplah! Sepertinya teman kalian


juga sudah menunggu!”

“Teman? Jangan bilang.....”

Page 113 of 436


CXIV

Yurishia mengerutkan dahi dan suara datang dari


panggung.

“Lambat! Apa yang kalian lakukan!”

Masters melihat mereka dari tingkatan tertinggi


panggung. Di tengah Scarlet dengan tangannya
disilangkan dan dadanya di busungkan dengan bangga.

“Sisi kami sudah siap dari tadi! Amaterasu akan jadi


yang kedua, Masters yang pertama sampai kesini!”

Scarlet menatap Yurishia dan menunjukkan jarinya


dengan mengertak.

Anggota Amaterasu melihat satu sama lain dan


dengan tanpa sengaja mendengus.

“Tunggu.....apa yang lucu disini! Oy-, jangan tertawa!”

“Maaf. Persis seperti yang Scarlet-san katakan, kali


ini Masters duluan.”

“Ya desu!”

“Kupikir juga begitu. Dalam arti tertentu ketanpa


kecemasan kalian semua terkuat.”

Scarlet membuat wajah rumit dan berbalik ke rekan


Mastersnya.

“Hey, apa artinya itu?”


“Itu memuji kata kan?”

“Begitu kah? Itu juga terasa sarkastis entah


bagaimana....”

Sambil Masters melakukan meeting team mereka,


Marisu berbicara dengan staff.

Demo untuk pengecekan suara mulai mengalir dari


speaker. Ketika mereka melihat dengan seksama, ada
staff untuk pencahayaan dan efek suara meskipun
mereka hanya beberapa. Sepertinya mereka orang-
orang dengan perasaan yang sama dengan Marisu.

“Apa persiapan penyiarannya selesai?”

Marisu mengkonfirmasi staff dengan suara keras.

“Kita bisa mulai kapanpun!”

“Lalu, kalian pergilah dengan jadwal live sebelumnya!”

“Roger! Serahkan pada kami!”

Masters melambaikan tangan mereka dari atas


panggung.

“Kita juga tidak punya masalah disana.”

Page 115 of 436


CXVI

Marisu datang ke depan Yurishia yang memakai


kostum panggungnya dan menjawab dengan penuh
keyakinan.

“Lalu, bagaimana dengan aku melepaskan kerah


mengganggu sebelum kita mulai?”

Mengatakan itu, Marisu menjangkaukan tangannya ke


leher Yurishia.

“.......huh?”

Marisu membisikkan sesuatu dari dalam mulutnya dan


kerah yang terpasang di leher Yurishia untuk menekan
kekuatan sihirnya menaikkan suara kering dan robek.

“.......”

Pikiran Yurishia manjadi blank sambil melihat kerah


yang jatuh kelantai.

Kerah yang dia tidak bisa robek tidak peduli apa yang
dia lakukan sampai sekarang, itu juga tidak bisa terlepas.
Sekarang itu terputus dengan benar-benar mudah.
Tubuh Yurishia bergetar.

“Ma.......Marisu, kau......”

Himekawa dan Yurishia yang kerahnya terputus juga


berdiri dengan terkejut. Mulut mereka yang tebuka
tidak bisa menutup.
“In.....ini, terlepas desu!?”

“Bagaimana........se, seharusnya, Marisu-san tidak bisa


melepasnya.....”

Marisu menggaruk wajahnya sambil menjulurkan


lidahnya.

“Maaf. Itu, bohong.”

“““EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!
?”””

Ketiganya berteriak.

“SIALAN! KAUUUUUUUU, KAU TIDAK BISA


HANYA MENGATAKAN
MAAAAAAAAAAAFFFFFFFFFF!

“KAMI DI TIPUUUUUUUUUUUUUUUUUUU!”

“SYLVIA TIDAK BISA MEMPERCAYAIMU LAGI


DESUUUUUUUUUUUUUUU-!”

Seperti anak yang dimarahi, Marisu memalingkan


wajahnya dan mencibirkan mulutnya.

“Ka—rena, jika aku tidak melakukan itu, kalian semua


akan melakukan hal yang semberono dan akan ditangkap
atau dibunuh. Itu mau bagaimana lagi kan?”

Page 117 of 436


CXVIII

“.......Aku tidak bisa menerima itu-!”

Marisu mencoba merubah topik dengan menepukkan


tangannya dan menarik perhatian staff.

“Sekarang! Jangan murung, kita mulai! Ayo kejutkan


para idiot yang melakukan perang di luar sana! Mulai on
air-!!”

Bagian 2

Kapal ukuran medium kelas lima ratus meter yang


mendampingi Ataraxia menaikkan asap hitam.

“Aruz! Evakuasi semua awak!”

Ledakan terjadi di Aruz di waktu yang sama dengan


teriakan Reiri. Beberapa cincin cahaya menimbun dan
menyebar, fragmen kapal yang berubah menjadi cahaay
bersama dengan asap ledakan menyebar di langit. Itu
seperti kembang api besar mekar di langit. Akan tetapi,
orang yang melihatnya tidak bisa terpesona atau senang
dengannya.

Layar mengapung baru muncul di depan Reiri.

{Ini Kapten Aruz. Semua awak sudah melarikan diri!}


Perempuan berambut coklat memakai armor sihir
menampilkan ekspresi kesal. Dibelakangnya ada ledakan
dari Aruz ditampilkan.

“Kerja bagus. Bergerak sebagai pertahanan Ataraxia


setelah ini.”

{Roger!}

Di saat yang sama Ataraxia berguncang.

“Apa yang terjadi!?”

Kei langsung mengetik situasi di keyboardnya.

{Perisai di sisi kanan sudah pada batasnya. Itu akan


berakhir jika itu terpukul sepuluh kali lagi.}

“Putar arah Ataraxia 180 derajat! Kru cannon, jangan


beristirahat disana!”

Keringat dingin menetes di pipi Reiri.

‘----Kami melebihi dari sebelumnya. Vatlantis


membanggakan sumberdaya melimpah mereka. jika itu
hanya perbedaan kekuatan tempur, mungkin kami
sepersepuluh Vatlantis.’

Meski begitu itu menyelamatkan mereka bahwa Code


Breaker Aine membersihkan mayoritas kapal ibukota
mereka. tanpa itu, ini tidak akan jadi pertarungan.
Page 119 of 436
CXX

“Tetap saja, itu tidak merubah seberapa sulitnya ini


huh....”

Mungkin musuh sudah menguasi situasi juga,


ditambah serangan terarah senjata sihir,
pembombardiran dari armada juga menyerang mereka
dalam interval. Itu pada derajat bahwa musuh tidak
akan menembak senjata sihir mereka sendiri dengan
pembombardiran mereka.

“Jadi pasukan juga putus asa......”

Reiri meluncurkan tangannya di konsol dan membuka


jalur komunikasi baru.

“Gertrude, bagaimana situasi di sebelah sana?”

{Tidak ada apapun yang bisa aku lakukan disini!}

Gertrude terbang di sepanjang Ataraxia. Dia tidak


punya waktu luang untuk mengarahkan pandangannya ke
Reiri yang di tampilkan di layar mengapung. Dia dengan
putus asa menembak senjata sihir sambil menjawab.

“Bagaimanapun jumlah musuh terlalu banyak! Senjata


sihir atau apapun tak masalah, bisakah kirimkan aku
sedikit bantuan disini!”

{Sekarang kru Aruz akan datang untuk melindungi


Ataraxia. Lakukan yang terbaik sedikit lagi.}
Gertrude mengganti cartridge pistolnya dan
menyiapkannya sekali lagi.

“Sediki lagi......kan?”

Dan lalu dia membidik senjata sihir yang mencoba


menaiki dek Ataraxia dan menarik triggernya.

“Apa bos Kizuna, sudah mencapai kastil sekarang......”

Bagian 3

Di saat itu, Kizuna berlari di jalan bawah tanah yang


seperti labirin.

Itu adalah jalan bawah tanah yang melubangi batu.


Dindingnya hanya permukaan batu, tapi lantainya
terbentuk dari blok batu. Tidak ada pencahayaan, tapi
lumut yang tumbuh di dinding mengeluarkan luminesensi
redup dan menerangi jalan.

“Aine, apa jalan ini tidak salah?”

“Ya.”

Aine bergerak maju dengan penuh keyakinan, tapi


Kizuna tidak mengerti ke arah mana mereka berlari dan

Page 121 of 436


CXXII

bagaimana. Kizuna cemas apakah mereka benar-benar


menuju ke kastil.

“Kau bsa melihatnya tahu? Ini jalan yang benar.”

“Eh?”

Aine melambatkan larinya dan mehadap Kizuna.

“Nyanyian yang aku nyanyikan ketika kita memasuki


pintu masuk jalan rahasia. Di saat yang sama ketika
pintu itu terbuka, itu juga menjadi sihir untuk
menunjukkan jalan. Petunjuk kearah tujuan ditampilkan
di mataku.”

“Begitu yah......jadi begitu.”

Kizuna mempercepat larinya dalam kelegaan.

“Akan tetapi, ini menjengkelkan bahwa jalannya


sekecil ini dengan banyak belokan, kita tidak bisa
terbang menggunakan pendorong kita. Meskipun kita
sedang dikejar waktu disini.”

Kizuna tiba-tiba memikirkan Ataraxia yang


menyebarkan armada tempur dan Gravel dan Aldea yang
sedang menahan musuh.

‘----Tetaplah selamat semuanya.....kami akan segera


menghentikan pertempuran ini!’
Bagian 4

Aldea menghindari anak panah cahaya yang terbang


sebelum itu bisa mengenainya. Akan tetapi anak panah
yang lewat menggambar lingkaran besar dan berubah
arah menyerang Aldea.

“Anak panahmu merepotkan!”

Kapten penjaga kerajaan squad Tigris, Mercuria


menyiapkan busurnya dan menempakan anak panah satu
persatu.

“Fufufu. Di depan [Arc Drive] ini, kau tidak akan bisa


memasuki jarak dari tombakmu.

Anak panah dengan kemampuan automatic homing


datang pada Aldea dalam rangkaian.

“Sungguh.....pasti pemilik anak panah ini punya


kepribadian yang tidak adil.”

“Aku tidak ingin mengatakan apapun tentang


kepribadian denganmu! Aldea!”

Anak panah baru ditembakkan dari Arc Drive.

Page 123 of 436


CXXIV

Anak panah yang terbang lurus tiba-tiba meledak di


udara.

“!?”

Anak panah itu pecah menjadi beberapa puluh anak


panah dan menyerang Aldea.

Masters tersenyum lebar.

‘----Tidak peduli seberapa kokohnya perisaimu, tidak


mungkin bisa bertahan melawan jumlah ini!’

Enam perisai yang melayang di sekeliling Aldea. Satu


darinya berubah bentuk menjadi tombak dan
dipenggang ditangan Aldea. Tanpa menunda Aldea
mengayunkan tombak itu.

“Apa-!?”

Momen itu, ruang di depan Aldea terdistorsi. Anak


panah yang mengarah ke Aldea tertarik oleh kekuatan
tak terlihat dan menjauh darinya.

“Ku......jadi itu kemampuan mebengkokkan ruang Zeel.”

“Haa!”

Aldea mengayunkan tombaknya sekali lagi dan kali ini


dia menyusutkan jarak dengan Mercuria sekaligus.

‘----Apa-!?’
Aldea muncul di depan matanya dalam sekejap.
Tombak yang menyusutkan ruang menyerang Mercuria
kali ini.

“Ugh!”

Ayunan tombak diblok oleh blade dari busur.

Dia tidak membuang-buang waktu untuk memutarkan


busur dan menebas pada Aldea. Busur yang dibuat dari
blade yang terlihat seperti katana mencabik tangan
Aldea dan menyebarkan darah.

Akan tetapi di saat yang sama ujung tombak


menyentuh paha Mercuria. Dengan efek
membengkokkan ruang, kaki itu terasa seperti itu
tertarik dan tubuhnya di terbangkan. Darah menyembur
dari paha yang tepotong mewarnai tubuh Aldea menjadi
merah.

“Kau-!”

Mengkontrol tubuhnya yang diterbangkan dengan


pendorongnya, Mercuria menyangga dirinya diudara.

Aldea mengembungkan dadanya dengan senang sambil


tertawa ‘Fufu’.

“Pakaian ini menjadi indah karena semburan darahku


dan darahmu bukan......fufufu.”
Page 125 of 436
CXXVI

Wajah Mercuria menyeringai dari kata-kata itu.

“Aldea.....seperti biasa, kau masih bertingkah seperti


berserker. Jika saja kau adalah seorang manusia yang
pantas, kau bisa menjadi Kapten peleton.”

Aldea mengejek kearah Mercuria yang terlihat


benar-benar kecewa.

“Aku tidak tertarik dengan hal seperti itu. Aku hanya


ingin sesuai kamauanku. Aku penasaran apakah kau bisa
berhenti mendorongkan penilaian kepedulainmu padaku.”

Bibir Mercuria sedikit mengendur.

“Memang......fufu. Aku juga mengerti baik perasaan


itu. Tapi.....”

Mercuria menjepit tali busur dan perlahan menarik


tangannya. Anak panah yang muncul berbeda dari
semuanya sampai sekarang. Itu jauh lebih besar dan
lebih panjang. Itu seperti tombak cavalry.

Aldea juga merasakan kewaspadaan kerang anak


panah abnormal itu.

‘----Itu? Itu pasti bukan hanya anak panah.


Kemampuan seperti apa yang itu miliki?’
Anak panah besar Mercuria ditembakkan. Daripda
memanggilnya anak panah, itu lebih seperti partikel
cannon kaliber besar.

“Kau terlalu bebas, Aldea.”

‘----Ini!?’

Cahaya ganas terbang kearah Aldea.

“Labyrinth Cube!”

Enam perisai berubah bentuk menjad kubus dalam


sekejap dan melayang di depan Aldea. Anak panah yang
di tebakkan Mercuria terhisap kedalam kubus itu.

Labyrinth Cube adalah kubus yang dibuat dari perisai


yang mendistorsikan ruang. Itu mendistorsikan semua
ruang di permukaan dan menciptakan ruang isolasi dari
dunia luar. Karena itu, didalam Labyrinth Cube menjadi
ruang absolut dari keinginan Aldea. Hal yang terhisap
kedalam bisa dengan bebas terkunci.

Akan tetapi anak panah yang ditembakan Arc Drive


mengamuk dengan kekuatan penghancur ganas didalam
Labyrinth Cube. Labyrinth Cube bergetar hebat dan
perisai menaikkan suara retakan.

“Kuh, ini......aku, sudah pada batasku!”

Page 127 of 436


CXXVIII

Tidak bisa menahannya, Aldea membuka sebuah jalan


keluar di Labyrinth Cube. Cahaya intens menjalar
kesemua arah.

Cahaya gemerlap secara perlahan menghilang dan


semua energi anak panah Arc Drive yang terkunci di
Labyrinth Cube menyembur semua.

“Untuk anak panah dengan kekuatan penghancur


seperti ini ada, itu mengejutkan----“

Aldea kehilangan kata-katanya melihat Mercuria


yang menyiapkan anak panah yang sama.

“Maaf, aku bisa menyiapkan anak panah ini sebanyak


yang aku ingin. Lagipula hanya dengan merubah anak
panah, Arc Drive akan berubah menjadi senjata yang
memiliki berbagai kemampuan. Aku penasaran sejauh
mana kau bisa menahannya?”

Aldea berkeringat dingain sambil tersenyum berani.

“Seperti yang kupikir nampaknya bertahan sia-sia.


Lalu, aku akan menyerang juga.”

Membongkar Labyrinth Cube, kali ini Aldea merubah


semua perisainya menjadi tombak. Enam tombak
melayang disekitar Aldea.

“Ini dia, Kapten Tigris!”


“Aku akan menyelesaikanmu, berserker!”

Kedua tombak cahaya menembus langit.

Cahaya itu terpantulkan di mata Gravel yang


menyilangkan pedang dengan Hakyurath.

Mendorong satu sama lain, mereka mengambil jarak


sebentar.

“Cahaya itu.....”

“Itu adalah Arc Drive Mercuria tahu?”

“Begitu yah, jadi itu Arc Drive dari Mercuria. Aku


sudah mendengar rumor tentangnya.”

Hakyurath tersenyum bangga.

“Mercuria kuat. Meski Aldea masih belum terbunuh,


kau juga serahkan dirimu.”

“Jadi dia akan membunuh Aldea untukku.....itu


mungkin menyegarkan dalam caranya sendiri.”

Suara Hakyurath bergetar dengan wajah terkejut.

“Ka-, kau, dia adalah rekanmu bahkan untuk


sementara! Hal apa yang kau----“

Gravel tersenyum masam dan merendahkan ujung


gunswordnya.
Page 129 of 436
CXXX

“Tapi, aku tahu tentangmu. Kapten squad Leon yang


dipuji sebagai pedang suci Hakyurath-dono. Meski di
situasi seperti ini, tapi ini menyenangkan untuk bisa
menyilangkan pedang seperti ini.”

“Tenang sekali, dasar binatang buas coklat.”

Meskipun dia berpura-pura untuk tenang, Hakyurath


tidak bisa mengendalikan hati kacaunya.

Grace adalah pahlawan veteran dari perbatasan,


ketika dia diturunkan sebagai jenderal Vatlantis,
pasukan penaklukan keenamnya tidak terkalahkan.

Tenggorokan Hakyurath meneguk.

Dia seharunya tidak kalah dalam kekuatan. Dia


berpikir begitu tapi.....akan tetapi, kenapa hatinya tidak
bisa tenang seperti ini?

Himekawa menggigit bibir bawahnya.

Sejujurnya, musuhnya menakutkan. Air mata


mengalir di matanya.

Hakyurath meletakan kekuatan di pedang yang dia


genggam. Dia menyiapkan pedang berbilah lebar dengan
tulisan sihir terukir padanya, senjatanya yang paling
terpercaya. Dan lalu dia menyakinkan dirinya sendiri di
dalam hatinya sama seperti biasanya.
‘----Lakukan yang terbaik Hakyurath!’

Page 131 of 436


CXXXII
“Ini dia binatang buas coklat! Lenyaplah sebagai
embun pedangku [Gloria]!”

Hakyurath menghadap Gravel dan mengangkat Gloria.

“Aku akan menahannya.”

Revolver gunsword Grace berputar dan peluru terisi.

“HAAAAA!”

Tebasan bersemangat dari jarak jauh, Gloria


Hakyurath diayunkan. Setelah itu sabuk cahaya
ditembakan dari pedang seperti partikel cannon.

Grace menarik trigger gunswordnya. Dari muzzle gun,


partikel cannon kaliber besar ditembakan. Dua cahaya
bentrok di udara. Bersama dengan ledakan cahaya
menyilaukan, partikel cahaay menyebar seperti
kembang api. Dengan itu sebagai tabir asap, Hakyurath
terbang kedepan.

“DEYAAAAAA!”

Dia memotong asapa dengan mengayunkan Gloria.


Ketika itu diblock oleh sisi gunsword, bunga api
menyebar. Itu serangan yang tajam. Sesuatu yang
menggigil menjalar di dada Gravel.

Page 133 of 436


CXXXIV

Tanpa waktu istirahat, Hakyurath memanfaatkan


pedangnya dengan putaran cepat. Sesuai untuk penjaga
kerajaan yang berasal dari bangsawan, itu teknik
pedang yang cantik dan elegan seperti tarian.

Gravel menggertakan giginya.

‘----Tapi itu tidak hanya cantik. Kekuatan ini


sungguhan.’

Gravel memutarkan revolvernya dan mengisi peluru


baru.

“Reaver!”

Pedang cahaya memanjang dari gunsword.

“!?”

Hakyurath menghindari pedang cahaya. Ujung


rambutnya terpotong karena terlambat meloloskan diri,
rambut emas menari di udara.

“.......Tsuu!”

Hakyurath menerima kejutan bahwa pedangnya tidak


mencapai musuh. Gravel membuka jarak menggunakan
celah dimana pergerakannya tumpul sedikit.

“Jadi aku tidak bisa menang tanpa mengeluarkan


semuanya.”
Grace menyimpan gunswordnya di punggungnya dan
menjangkaukan satu tangannya. Lingkaran sihir terbuka
di ujung jarinya, gagang pedang muncul dari dalamnya.
Dia menggenggang gagang itu dan menarik keluar
senjata baru dari dalam lingkaran sihir. Itu adaalh
senjata dengan enam barrel gun berbaris melingkar dan
sebuah pedang di tengah, [Sword Galting]. Itu adalah
Corruption Armament armor sihir Gravel Zoros.

Itu senjata kuat, tapi untuk Gravel ini pertaruhan.


Sword Galting adalah senjata yang lebih sulit untuk
ditangani daripada Genesis. Jika dia mendekat terlalu
dekat, itu akan sulit untuk menghindari serangan pedang
Hakyurath.

‘----Kemenangan atau kekalahan.’

Keduanya mengambil sikap mereka, di saat itu----,

{Transmisi darurat!}

Layar komunikasi Gravel dan Hakyurath terbuka.

Terganggu dalam keseriusan mereka, keduanya


dengan malu membalas ke layar.

“Ini Gravel. Ada apa?”

Gadis operator Ataraxia melaporkan dengan panik.

Page 135 of 436


CXXXVI

{Armada Ataraxia dan Izgard dapat kerusakan


serius! Tiga armada sudah tenggelam! Setengah senjata
sihir kita sudah jatuh! Perisai Ataraxia juga hilang!
Permintaan bantuan cepat!}

“Kuh.....”

Gigi Gravel digertakan dengan keras.

“Gravel!”

Aldea datang di timing itu.

“Aldea.....kau benar-benar melakukannya huh.”

Aldea menjawab dengan senang dengan sebuah


senyuman memercikan darah.

“Hehehe, bukankah itu tak masalah? Setengah dari


ini darah musuh.”

Wajahnya dan juga pakaiannya basah dengan darah.


Dia bilang bahwa setengahnya adalah darah musuh, tapi
melihat pada luka di tangan dan kakinya, itu bisa
dimengerti bahwa dia menerika kerusakan besar.

“Daripada itu, Ataraxia terpojok. Kita harus


membantu mereka.”

Mercuria juga datang di posisi Hakyurath.


“Kau, kau baik-baik saja!? Ini benar-benar luka yang
mengerikan tahu?”

Mercuria juga membawa luka sama seperti Aldea.


Wajanya terbungkus dalam kekesalan dan dia berbicara
seolah-olah meludah.

“Itu kekhawatiran tidak perlu. Hanya sebanyak ini


bukan apa-apa.”

“Ad, ada apa denganmu! .....tunggu, ini bukan waktunya


untuk itu. Gravel, komunikasi darurat juga keluar di
tempatmu kan? Kapal pemimpinmu akan segera jatuh.”

“Begitu kah? Laporan yang aku dapat bahwa kami


masih punya ruang untuk bernapas?”

Hakyurath menghembuskan napas dengan dalam.

“Menyerahlah disini Gravel.”

“.......Sungguh sial, tapi sekarang aku bukan komandan.


Aku hanya kesatria sihir.”

“Begitu yah......lalu, apa itu tak masalah untukmu tidak


menyelamatkan armada? Kami juga harus mengejar
Ainess-sama, jadi itu akan membantu kami jika kau
menyingkir.”

“.......Ku.”

Page 137 of 436


CXXXVIII

Walau dia membuat wajah tenang, didalam dada


Gravel berputar dengan ketidaksabaran.

Ataraxia akan jatuh sewaktu mereka menangani


Hakyurath dan Mercuria disini. Tapi, jika mereka pergi
membantu Ataraxia, halangan akan memaski misi Aine
yang membujuk Grace.

Bahkan selama waktu ini, sosok kapal perang sekutu


lenyap dari data yang disampaikan ke situasi
pertempurannya.

‘----Sial-! Apa ini sejauh mana kita bisa bergi!?’

{Okaay⭐ semuanya--! Apa kalian bersemangat--!?}

Di depan wajah Gravel, sebuah layar dengan close up


Yurishia tiba-tiba muncul.

“Yu.....Yurishia!?”

Itu bukan hanya Gravel yang terkejut. Ketika dia


mengangkat wajahnya, tidak menyebutkan Aldea, layar
yang sama juga muncul di depan Hakyurath dan
Mercuria.

Yurishia memakai kostum panggung cantik dan


berkilau. Dan lalu ketika kamera ditarik mundur, sosok
Himekawa dan Sylvia memasuki layar.
{Ini Amaterasu desu!}

{Dann~}

Ketiganya meperkenalkan satu tangan mereka ke


samping untuk memberi perkenalan.

{Masters de—su!}

Kali ini Scarlet di tengah, Henrietta, Clementine,


Sharon, dan Leila dari Masters memasuki paunggung
berdampingan. Mereka juga memakai kostum panggung
indah dan cantik.

“Ap, apa ini.......kebebasan seperti ini, di waktu krisis


seperti ini.......”

Hakyurath berbisik dengan wajah yang bingung


daripada kagum.

Ketika Gravel melihat layar komunikasi Ataraxia, dia


mengerti bahwa gambar yang sama di kirim ke anjungan
Ataraxia. Orang-orang melihat ke layar kebingungan
dan orang-orang mencari asal transmisi tercampur
disana.

Reiri berbisik dengan wajah rumit sambil menggosok


bibirnya.

“Siaran apa......ini?”

Page 139 of 436


CXL

Kei mengumpulkan data sambil mengetik keyboardnya.

{Ini bukan komunikasi dua arah. Sepertinya ini


diarahkah kesmua terminal komunikasi di seluruh area
medan tempur, ini di transmisikan kesemuanya.}

“Apa yang kau katakan.......?”

Sama seperti informasi Kei, siaran ini di transmisikan


kearah seluruh area medan tempur, itu juga lebih jauh
dikirim ke terminal komunikasi seluruh kota Zeltis.
Apakah itu milik publik atau pribadi, transmisi memasuki
interface informasi dan membuka layar.

Ini adalah sesuatu yang menggunakan jalur siaran


darurat yang departemen siaran Vatlantis atur. Dengan
kata lain ini adalah penyalahgunaan otoritas oleh Marisu.

Aliansi pasukan Izgard dan Ataraxia, pasukan


Vatlantis, warga kita Zeltis, semua layar dimana-mana
menampilkan sosok Amaterasu dan Masters.

Di dalam layar itu, Yurishia menunjukkan senyum


nakal.

{Semuanya--- sebenarnya berpikir didakam hati


mereka kan? Aku tidak ingin membunuh orang lain, jadi
mengapa kita harus melakukan sesuatu seperti ini--,
sesuatu seperti itu.}
Himekawa menepukan tangannya dan melemparkan
pandangan lurus sungguh-sungguh.

{Pertempuran seperti ini tidak berguna. Semuanya


seharusnya mengerti itu juga. Daripada bertengkar
seperti ini, mari pikirkan untuk menggabungkan
kekuatan kita untuk melalui bahaya yang mengancam
dunia ini. Bahkan orang-orang dari Izgard dan Lumeria
seharusnya bermasalah jika dunia ini hancur. Bukankah
itu karena alasan itu, hingga merema bertindak
semberono dan datang ke sini ke Zeltis?}

Sylvia menggenggamkan kedua tangannya dan


memohon dengan wajah sedih.

{Pertama mari dengarkan apa yang mereka katakan


desu. Dengan itu, jika semuanya dari Izgard dan
Lumeria berencana menyerbu Zeltis, baru setelah itu
kita bisa mulai pertempuran dari sana desu.}

Clementine menggaruk kepalanya sambil menghadap


keatas.

{Meskipun kita mengatakan itu, mereka yang


darahnya mendesak ke kepala mereka mungkin tidak
mendengarkan ini----}

Sharon dengan lembut menyebarkan ujung roknya


dan berputar.
Page 141 of 436
CXLII

{Ini lebih baik mencoba melakukannya seperti


biasa.....memakai pakaian favorit kalian. Melewati waktu
bersama dengan orang dekat kalian......berbicara, apa
yang ingin aku lakukan, apa hal yang terbaik untuk
dilakukan......berpikir.}

Berbeda dari biasanya, Leila berbicara dengan nada


serius.

{Itu benar. Semuanya ingin orang penting mereka


pulang dengan aman. Bahkan orang-orang di medan
tempur ingin pulang dengan selamat. Bukankah itu
sesuatu sudah jelas? Karena, nyawa sesuatu yang uang
tidak bisa beli.}

Henrietta maju kedepan sambil membetulkan posisi


kacamatanya.

{Bagaimanapun, jangan bingung atau jatuh kedalam


kepanikan! Tidak hanya prajurit tapi kalian semua warga
kota, tenanglah sebelum mengambil tindakan. Jangan
melakukan kekacauan tidak menarik sembarangan! Mari
sambut tamu dengan sikap terpuji.}

Scarlet yang wajahnya menunduk melihat keatas, dia


mengangkat satu tangannya dan menunjuk ke langit.

{Karena, kalian semua orang-orang kebanggan


Vatlantis kan? Dan lalu, diatas itu......}
Dia dengan penuh semangan menurunkan tangannya
dan menunjuk ke arah layar.

{Karena kalian semua penggemar kami!}

Kembang api menyala di belakang Amaterasu dan


Masters. Kembang api diciptakan dari sihir bersinar
dalam tujuh warna, berubah menjadi fragment dan
menghujani panggung. Dan lalu pencahayaan menerangi
panggung dan membuat sosok idol menonjol.

Suara delapan gadis Amaterasu dan Masters bersatu,


dan ketika intro lagu mulai mengalir, musik mulain
dimainkan. Momen melodi dimulai, kedelapannya
melompat.

Seolah-olah untuk mengekspresikan kegembiraan dan


kesenang dari sekujur tubuh mereka.

Cahaya kekuatan sihir menjalar di dalam theater


Kerajaan Vatlantis yang kosong. Manik-manik cahaya
berkilau. Pertunjukan cahaay mulai memeriahkan
panggung. Dan lalu suara nyanyian yang menghangatkan
orang-orang Kerajaan Vatlantis bergema keseluruh
Zeltis dan medan perang.

Kaki orang-orang yang mencoba melarikan diri dan


bergegas ke dinding kastil berhenti.

Page 143 of 436


CXLIV

“Lagu ini Amaterasu dan Masters? Mereka melakukan


live di waktu seperti ini?”

“Ini lagu yang bagus.....aku merasajatuh cinta


mendengarnya.”

“Tidakkah kalian dengar? Sekarang mereka


melakukan live di theater kerajaan.”

“Eh!? Bukankah itu di batalkan?”

“Tidak mungkin mereka melakukannya di waktu


darurat seperti ini kan?”

Warga kota yang menerima layar pertunjukan


menunjukan ke orang didekatnya.

“Tidak, ini tidak diragukan lagi siaran langsung. Tapi


Amaterasu melakukan live sekarang? Bukankah itu tak
masalah jika kita tidak sepanik ini untuk melarikan diri?”

“Memang......jika situasinya benar-benar seburuk itu,


Amaterasu tidak akan melakukan live atau
semacamnya.....”

Kota secara perlahan memulihkan ketenangannya.


Disihir oleh lagu dan tarian, semuanya melihat kelayar.
Anak-anak melihat ke gambar dan menari dengan
menirunya. Senyum kembali ke wajah orang-orang yang
melihatnya. Dan lalu orang dewasa juga melambaikan
tangan mereka dengan serempak dan melompat.

Diantara kerumunan, seorang gadis menyelip


diantaranya.

“Tunggu, kemana kau akan pergi!?”

Ketika orang yang khawatir memanggilnya, langkah


kaki gadis itu berhenti. Itu adalah gadis mungil dengan
twintail berputar besar sebagai karakteristriknya.
Wajah manisnya, sebuah senyum harapan mengapung.

“Ke theater tentu saja! Tidak mungki aku bisa


melewatkan sesuatu seperti panggung utama
Amaterasu!”

Setelah meneriakan itu, Dia berbalik dan berlari di


arah berlawanan dengan aliran orang.

Mantan anggota penjaga kerajaan. Gadi Ragrus yang


kehilangan ingatannya yang disebabkan ketika dia
betarung dengan Sylvia di operasi perebutan Tokyo,
berlari dengan wajah yang dipenuhi kegembiraan.

Melihat senyum itu, penggemar Amaterasu dan


Masters yang berada di tempat itu membuat wajah
tersadar.

Page 145 of 436


CXLVI

“Begitu yah.....jika kita pergi kesana sekarang, kita


bisa menonton panggung ini bukan?”

“Siall, aku terusir karena mereka bilang


pertunjukannya dibatalkan tapi.....mereka
melakukannya!”

Dipacu oleh kata-kata itu, penggemar yangpergi dari


tempat pertunjukan karena menerima pemberitahuan
bahwa pertunjukannya di batalkan mengejar gadis itu.
Penonton yang sudah pulang sekali lagi kembali ke
theater kerajaan satu persatu. Bahkan orang tanpa
tiket berpikir bahwa mereka mungkin bisa masuk jika
itu sekatng dan mereka dengan cepat berkumpul. Hati
orang-orang Zeltis sudah tidak terarah ke medan
perang.

Ibukota kerajaan Zeltis sudah benar-benar


dikendalikan oleh Amaterasu dan Masters sekarang.

Bagian 5

Bahkan pasukan penaklukan pertama yang mengambil


posisi garis depan Vatlantis menatap dengan sebuah
pilihan sekarang.
“Ini penjaga kerajaan. Pasukan penaklukan pertama,
mengapa kalian menghentikan pembombardiran?
Tergantung situasi kalian akan dibawa ke pengadilan
perang.

Kapten Pasukan penaklukan pertama mendenagrkan


komunikasi dalam disinsentif.

“Kapten, apa yang harus kita lakukan?”

Meskipun dia didesak seperti itu oleh wakil Kapten,


sang Kapten hanya bermain dengan rambut panjangnya
tanpa menjawab, dia duduk dengan dalam di tempat
duduk Kapten kapal pemimpin dan hanya menatap ke
siaran Amaterasu dan Masters di layar di depan
matanya. Lagu dan tarian itu menyembuhkan hatinya
yang lelah dengan pertempuran.

“Itu bukan pilihan. Tapi.....”

“Tapi?”

Sang wakil Kapten menjadi jengkel dengan kaptel


yang diam.

“Sejujurnya, keinginanku untuk bertempur sudah


benar-benar hilang. Yah, aku penasaran apakah itu
jawaban.”

Page 147 of 436


CXLVIII

Sawa wakil Kapten melihat ke kanannya dan mengirim


instruksi ke armada.

“Pasukan penaklukan pertama, informasikan


keseluruh armada. Jangan menyerang ke pasukan
Lumeria-Izgard! Akan tetapi jangan biarkan penjagaan
kalian menurun! Buat agar kita bisa memulai kembali
pertempuran kapanpun!”

Percakapan serupa terjadi disana sini diantara


armada pasukan penaklukan. Dan lalu pembombardiran
dari Vatlantis berhenti.

Hakyurath menatap pada situasi itu dengan perasaan


yang tidak bisa mengerti.

“Apa, yang mereka......lakukan disana.”

Gravel menatap layar yang menyampaikan padanya


situsasi pertempuran dan menyempitkan matanya.

“Kupikir itu jawaban mereka sendiri.”

“Itu.....”

Pertempuran ini berdasarkan peritah dari yang mulia


kaisar. Pertempuran ini seharusnya untuk mengalahkan
musuh yang datang menyerbu Zeltis......dan lalu mengapa,
ini berubah seperti ini? Mengapa, pasukan penaklukan
tidak mendengarkan perintah?
‘----Aku tidak mengerti.’

Air mata berkumpul di mata Hakyurath dan bahunya


bergetar.

“Hakyurath. Tidak bisakah kau mengerti? Kami bukan


kesini untuk menguasai Vatlantis.”

Mengisi jari yang menggenggam Gloria dengan


kekuatan, Hakyurath membalas dengan suara bergetar.

“Tidak peduli apa yang orang-orang kerajaan rasakan


tentangnya.....kami penjaga kerajaan akan bergerak
dalam pesetujuan hati dari yang mulia kaisar! Sekarang
Ainess-sama marah, tanpa perintah dari Grace-sama,
kami penjaga kerajaan tidak bisa menyarungkan pedang
kami!”

Hakyurath membuka layar komunikasinyany.

“Informasikan ke seluruh penjaga kerajaan. Pasukan


penaklukan tidak berguna. Kelahkan pasukan Lumeria-
Izgard dengan tangan penjaga kerajaan! Semua kapal
maju. Lenyapkan armada musuh!”

Mengikuti perintah, kapal perang penjaga kerajaan


yang bersiap di langit Zeltis mulai bergerak. Mereka
mengusir armada pasukan penaklukan yang berbaris di
garis depan dan menuju kearah Ataraxia.

Page 149 of 436


CL

“Anggota penjaga kerajaan pakain armor sihir kalian


dan meluncur. Squad Leopard, squad Volk, tenggelamkan
kapal pemimpin musuh. Squad Leon, squad Tigris,
kembali ke kastil kerajaan dan lindungi Grace-sama!”

“Hakyurath!”

Gravel berteriak, tapi itu tidak mencapai Hakyurath.

“Nilai penjaga kerajaan dan aku tidak akan


terguncang oleh sesuatu seperti ini.”

Gravel menatap layar komunikasi ke Ataraxia dan


berteriak.

“Reiri, berhati-hatilah! Penjaga kerajaan menuju


kearahmu!”

Di Ataraxia juga, mereka mendeteksi sinyal kapal


yang mendekati mereka. pergerakannya jelas lebih
cepat daripada semua kapal perang sampai sekarang.
Lebih dari itu mereka juga menyerbu.

Reiri mengklikkan lidahnya sambil melihat pergerakan


musuh.

“Mereka berbeda dari semua musuh sampai


sekarang.....jadi penjaga kerajaan keluar.”

Jumlah mereka sedikit. Yang terbaik sekitar dua


puluh kapal perang dan dua ratus senjata sihir. Tapi,
mereka terlihat kuat dibandingkan pasukan penaklukan
yang mereka lawan sampai sekarang.

Senjata sihir datang berkontak dengan mereka dalam


sekejap mata. Aine berguncang seolah-olah untuk
mendorong Reiri yang akan mengeluarkan perintah.

“Bagaimana!?”

Pertanyaan Reiri tidak dijawab oleh Kei atau operator,


tapi oleh Gertrude yang berada di dek.

{Kapal perang membombardir kami! Bidikan mereka


akurat, juga kekuatannya berbeda!}

Itu pasti tidak tertahankan untuk Gertrude yang


berada di dek. Meskipun ada perisai, dampak ledakan
sangat dekat. Suara dan dampak itu mengerikan.

Gertrude yang melihat jauh menunjukkan senyum


dipaksakan.

{Uwa---, dari semua hal, musuh juga keluar dengan


armor sihir lihat.....}

Anggota penjaga kerajaan menggunakan autopilot


kapal perang mereka. persis seperti yang Hakyurath
perintahkan, penjaga kerajaan memakai armor sihir
mereka dan menuku ke Ataraxia.

Page 151 of 436


CLII

{Jika mereka mencapai kesini.....itu akan jadi, benar-


benar akhir untuk kita......}

{Perisai sudah pada batasnya. Paling banyak, dua, atau


tiga tembakan lagi.}

Tepat setelah dia mengatakan itu, shockwave


menyerang mereka. seorang operator menaikkan suara
mereka dengan wajah yang akan menangis.

“Persai bagian depan pecah!”

Bahkan sebelum dia selesai bicara, guncangan besar


yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun sampai
sekarang menyerang Ataraxia. Lambung kapal miring
dan Reiri harus melekat di kursinya.

“Jadi.......bahkan lagu Amaterasu tidak mencapai


mereka.]

{Reiri. Ada pasukan yang mendekat dengan kecepatan


tinggi.}

“Apa yang kau katakan setelat ini? Itu past penjaga


kerajaan Vatlantis kan?”

{Salah.}

“......Apa?”

Di saat itu, armor sihir menuju ke anjungan Ataraxia.


Itu adalah armor sihir yang sedikit menyerupai Neros
menuju kearah anjungan dengan pedang di satu tangan.
Itu berencana secara langsung naik ke anjungan dan
menyerang kru.

Kesatria sihir menyiapkan pedangnya dan


menyeringai dengan lebar.

“Persiapkan dirimu. Lumeria----“

Tubuh itu di terbangkan.

Tidak, cakar raksasa menangkapnya dan armor sihir


pecah dalam seketika.

“Apa......”

Reiri tidak bisa mengerti apa yang terjadi.

Armor emas melayang diluar jendela. Tidak peduli


seberapa panjang benda itu terus mengalir, jadi itu bisa
dibanyangkan bahwa objek itu sangat-sangat benar-
benar.

Segera objek itu menunjukkan sosoknya di depan


Ataraxia. Leher panjang yang lebih dari seratus meter
sebaguan besar terangkat. Empat sayap bersinar emas.
Ekor raksasa yang lebih panjang dua kali dari lehernya.

Kartu andalan Baldein, [Golden Dragon].

Page 153 of 436


CLIV

“In.....ini......”

Reiri menatap pada sosok itu dalam keheranan.

Golden Dragon menuju ke kapal perang penjaga


kerajaan dan membuka mulutnya. Sayapnya bersinar dan
cahaya emas berkumpul di tubuh naga. Dan lalu, bersama
dengan pacaran ganas, sejumlah besar partikel
disemburkan dari mulut itu. Itu adalah partikel cannon
raksasa. Ketika mereka berpikir bahwa cahaya meledak,
kapal perang penjaga kerajaan tertembus.

Gravel yang melihat perkembangan itu menyempitkan


matanya.

“.......Jadi mereka datang. Pasukan naga dari Baldein.”

Ketika Gravel melihat keatas langit, kawanan senjata


sihir naga terbang. Hakyurath menggigit bibirnya dalam
kejengkelan.

“Pengutan selevel ini bukan apa-apa. Ini dia, bintang


buas coklat!”

Hakyurath menyiapkan pedangnya. Dibelakangnya


membuar anak panah. Dan lalu serangan kombinasi
keduanya menyerang Gravel. Di saat itu----,

Api menghanguskan datang dari langit.

“Apa-!?”
Api crimson yang memiliki tekanan luar biasa memukul
Hakyurath dan Mercuria secara langsung.

“KYAAAAAAAAAAA!”

Meskipun mereka langsung menyebarkan perisai


mereka, dampak kejam menerbangkan mereka. mereka
entah bagaimana menopang diri mereka dan melihat
keatas.

“Ini.......”

Gravel juga melihat keatas langit.

Bayangan dengan tiga leher menukik turun. Tubuh


yang mendekati seratus meter dengan sayap yang
bersinar merah. Itu adalah senjata sihir kategori-Ultra,
Tri-Head.

“Hohohohohohohoho, aku sudah menunggu untuk


waktu ini! Aah, menyegarkan sekali! Perasaan
menyegarkan apa ini! Penghinaan sebelumnya, aku akan
mengembalikannya secara penuh ke pasukan Vatlantis
disini!”

“Ini komandan Ruleo-dono. Kau benar-benar dalam


mood yang bagus.”

Perempuan yang mengendarai Tri-Head membelitkan


jarinya di rambut biru terang keritingnya.
Page 155 of 436
CLVI

Beberapa bulan yang lalu, ada ekpedisi Vatlantis


terhadap Baldein sebagai kampanye pertama Aine. Di
saat itu Ruleo bertemu pasukan Vatlantis sebagai
komandan. Akan tetapi, di waktu itu di depan
kemampuan Zeros dan Koros dia dikalahkan tanpa bisa
melakukan apapun.

“Hohoho, aku bisa mengembalikan kemarahanku ke


Vatlantis seperti ini. Tentu saja ini benar-benar
membersihkan moodku seperti ini!”

Roleo mengankat tangannya dan senjata sihir tipe


naga seperti Dragre dan lain-lain menukik turun dari
langit satu persatu.

Untuk anggota penjaga kerajaan, pemandangan itu


seperti iblis yang datang pada mereka.

“Ruleo-dono. Aku mengerti kemarahanmu tapi jangan


bunuh mereka.”

“Wah, kasarnya. Aku sudah bilang berhati-hati pada


msuuh jadi setidaknya mereka bisa dengan baik
mendarat darurat.”

Dan lalu dia menunjukkan senyum bengis.

“Kau.....”
Hakyurath dan Mercuria melihat pada Ruleo dengan
mata penuh kebencian.

“Kau akan harus hidup sepanjang hidupmu mulai


sekarang, dengan menggenggam ingatan dari
kekalahanmu melawanku ♪”

Gravel menggelengkan kepalanya dalam kekaguman.

Akan tetapi, dengan ini mereka bisa menghadapi


penjaga kerajaan sebanding. Tapi, itu bukan tujuan
mereka untuk melenyapkan penjaga kerajaan. Lebih dari
itu, mereka harus menangani Genesis segera.

Gravel menatap Genesis yang menjulang tinggi jauh


diluar dinding kastil dan kastil kerajaan berdiri di
dasarnya.

‘----Kami bergantung pada kalian berdua. Kizuna,


Ainess-dono.’

Page 157 of 436


CLVIII

c
Chapter 03 - Showdown Antara
Kehampaan dan Kematian

Nampaknya ini adalah koridor, tapi meski begitu


langit-langitnya tinggi dan juga lebar.

Ornamen di dinding juga melukiskan tumbuhan dan


manusia. Ini bukan koridor. Meskipun dia bilang bahwa
ini adalah ruang tamu panjang dan sempit atau aula
untuk pesta dia akan mempercayainya.

“Ini.....didalam kastil.”

Setelah keluar dari labirin bawah tanah dan membuka


pintu mereka akhirnya sampai, dibelakang pintu sudah
didalam kastil. Kizuna melihat kesekeliling dengan ingin
tahu bagian dalam kastil kerajaan yang dia lihat untuk
pertama kalinya.

“Pasti Grace berada di ruang pertemuan......atau


mungkin dia di kamarnya.”

Aine berputar di tumitnya dan berlari melalui koridor


tanpa keraguan. Sedikit dibelakangnya, Kizuna juga
mengikuti. Segera sebuah pintu yang mungkin setinggi
lima meter muncul di akhir jalan. Itu adalah pintu tebal

Page 159 of 436


CLX

dengan relief terkukir di seluruh permukaanya. Pasti ini


ruang pertemuan yang Aine katakan.

Pintu kiri sedikir terbuka. Apa yang membuatnya


penarasan adalah retakan pintu dan bagaimana sati
pintu miring dan hampir terlepas.

“.......Nampaknya terjadi sesuatu.”

Aine berbalik dan menatap Kizuna dengan wajah


muram.

“Kizuna, tunggu diluar. Kau tidak boleh masuk


kedalam.”

“Baik.....aku bergantung padamu.”

Aine mengangguk dengan pandangan gugup dan masuk


kedalam ruangan dari celah pintu.

Tidak ada sosok orag didalam ruang pertemuan.


Ruangan yang seluas seratus meter di setiap sisi
ditinggalkan dan atmosfir suram mengapung didalam.
Jendela pecah, retakan memasuki dimana-mana di
dinding, relief malaikat yang diciptakan dengan detail
hancur berkeping-keping. Bahkan lantai punya celah dan
ambles padanya.

‘----Apa yang terjadi disini?’


Aine berjalan kearah tahta. Ketika dia sampai di
tengah ruangan, dia menyadari bahwa ada seseorang
diatas tangga di depannya. Nampaknya orang itu
merapatkan anggota tubuhnya dengan rapat di kursi.

“......Grace?”

Sosok orang itu berkedut.

Setelah itu tidak ada pergerakan sama sekali untuk


sebentar, tapi segera sosok itu mengarah ke Aine
dengan mata kosongnya perlahan.

“Nee.....sama?”

“Ya, ini aku. Grace.....aku pulang.”

Grace berdiri dengan penuh semangat di kursi.

“Ne......Nee-sama-!”

Dan akku dia bergegas menuruni tangga seolah-olah


dia berguling padanya. Ketika dia benar-benar akan
berguling, dia menaikkan suaranya. Akan tetapi sebelum
itu terjadi Grace membuat lompatan besar dan
mendarat di karpet merah. Dan lalu dia berlari ampai di
depan Aine dengan semua kekuatannya.

“NEE-SAMAAAAAAAAAA-!”

Page 161 of 436


CLXII

Dia melompat ke Aine dengan wajah basah dengan air


mata.

“Grace!?”

Aine menerima tubuh adik perempuannya kedalam


pelukannya. Grace kehilangan dirinya dalam pelukan
Aine. Itu seolah-olah dia menyakinkan keberadaan Aine,
tapi itu itu seolah-olah dia takut bahwa Aine akan
menghilang dan pergi. Aine memeluk punggung kecil
adiknya.

“Tak apa, tak apa......Grace. aku disini sekarang.”

Grace menangis dengan kejang sambil terus


memanggil Aine. Setiap kali dia memanggilnya, suaranya
menusuk di hati Aine. Grace akhirnya memisahkan
tubuhnya dari Aine sambil hidungnya mendengus.

“Nee-sama. Kamu akhirnya kembali....aku senang. Aku


benar-benar senang.”

“Grace.....”

“Semua orang-orang bosoh memberiku kata-kata


sembrono, bahwa Nee-sama bersekongkol dengan
pasukan musuh, bahwa Nee-sama berdiri memimpin
musuh. Mereka benar-benar orang-orang bodoh yang
tidak bisa dimaafkan.”
“Ka, kau tahu, Grace.”

Grace terus berbicara sambil mencengkram tangan


Aine.

“Tapi, itu benar bahwa mahluk rendahan itu menuju


ke Zeltis ini. Tapi apa, jika ada aku dan Nee-sama, itu
tidak akan merepotkan sama sekali untuk melenyapkan
mereka dengan kita berdua.”

“Itu tidak bagus, Grace!”

“Nee-sama?”

“Kau salah. Izgard dan juga Lumeria bukan datang


kesini untuk bertarung.”

Gravel menatap pada wajah kakaknya dengan


ekspresi bingung.

“Nee-sama, apa yang kamu katakan?”

“Jika Vatlantis berhenti menyerang, mereka juga


akan menghentikan serangan mereka. Mereka tidak
datang kesini untuk menyerbu, mereka datang kesini
untuk memulihkan Genesis dan menyelamatkan dunia ini.”

“Apa kamu masih waras Nee-sama!? Cerita seperti itu


tidak bisa dipercaya!”

“Itu benar Grace!”


Page 163 of 436
CLXIV

Wajah Grace berawan.

“Nee-sama.......apa kamu di cuci otak oleh musuh?”

“Aku tidak, hal seperti itu tidak mungkin!”

“Lalu mengapa Nee-sama melawanku? Mengapa, nee-


sama bersekutu dengan mereka dan bukan aku!”

“Itu......aku berpikir, bahwa aku ingin menyelamatkan


dunia ini.”

Napas Grace diambil dengan hentakan.

“Nee-sama, apa berpikir bahwa aku tidak peduli----“

“Kau salah! Aku ingin membantu Grace. Tapi, jika


seperti ini......”

“Dari mana Nee-sama sampai sekarang!?”

Tubuh Aine mengeras dengan sebuah kejangan.

“.....Aku, di Lumeria.”

“Nee-sama pergi ke Lumeria untuk membunuh raja


iblis?”

“Ya......itu benar.”

“Alaminya, Nee-sama sudah membunuhnya!”

“........Aku kalah.”
Grace membuka mulutnya dengan terkejut.

“Nee-sama, kalah? Apa itu lelucon?”

“Itu benar. Aku benar-benar bertarung dengan


semua yang aku punya.....tapi”

“Dan jadi Nee-sama melarikan diri dari musuh kesini?


Tidak, Nee-sama kembali padaku. Kali ini ayo gabungkan
kekuatan kita dan kalahkan raja iblis, bukankah itu
benar Nee-sama?”

Aine menggantungkan kepalanya dan menggelengkan


kepalanya.

“Aku ingin Grace memberi perintah untuk gencatan


senjata. Dari pada berperang, sekarang prioritaskan
untuk memulihkan Genesis.”

Grace melepaskan tangan Aine. Dia menjauhkan


dirinya dari Aine dengan sebuah sandungan.

“Ini.....sesuatu seperti, bohong.”

“Tunggu Grace. Jangan salah paham. Aku ingin


menyelamatkan semuanya.”

“Nee-sama, tidak peduli tentangku sama sekali lagi.


Lebih dari dunia ini, Lumeria......lebih darik, Nee-sama
memilih raja iblis Lumeria diatasku!?”

Page 165 of 436


CLXVI

“Apa yang kau katakan!? Ini bukan tentang siapa yang


lebih penting. Jika seperti ini, semuanya akan mati. Aku
juga ingin membantuk Grace! Itulah mengapa----“

Aine menjangkaukan tangannya kearah Grace. Akan


tetapi, Grace memukul tangan itu dengan semua
kekuatanya.

Suara kering bergema di dalam ruang pertemuan.

“Pembohong! Nee-sama membohongiku! Kau


mengkhianatiku! Kau meninggalkanku. Tidak hanya sekali,
tapi untuk kedua kali......”

“Kau salah! Bukan begitu Grace! Aku----“

“Jika Nee-sama tidak akan menjadi milikku, aku akan


menolak dunia seperti ini! Jika dunia akan runtuh, itu tak
masalah! Itu lebih baik untuk dunia hancur dan
menghilang!”

“Tunggu, Grace!”

“Koros!”

Tubuh Grace terbungkus dalam cahaya pink. Dia


memancarkan pancaran dalam liga berbeda dari ketika
orang lain memakai Heart Hybrid Gear atau armor sihir
mereka. ruang pertemuan dipenuhi dengan cahaya, dan
lalu cahaya meledak sekaligus.
Tubuh Grace bisa dianggan telanjang bulat. Hanya
ada dekorasi berbentuk bulu yang menyembunyikan
ujung payudaranya dan daerah bawahnya. Dan lalu ada
armor cakar di kedua tangannya. Kedua kakinya
terpasang dengan armor tipis perak dan emas, tumitnya
diselimuti oleh sayap untuk terbang tinggi ke langit. Di
pinggangnya melayang armor yang terlihat seperti ekor
dan bulu, sebuah tiara menjulang di kepalanya.

Dan lalu sayap dari tulang lebar yang terbuat dari


blade tumbuh di punggungnya. Diwarnai dengan warna
silver dan emas, benar-benar benar-benar sayap yang
cantik dan berbahaya. Sayap itu mengepak dan tubuh
Grace melayang di udara.

Ini adalah armor sihir Grace, malaikat pembantaian


[Koros].

Itu adalah armor sihir yang cocok untuk seorang


penguasa.

“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Kekuatan sihir memancar dari seluruh tubuh bersama


dengan rauangan. Itu menjadi shockwave mengerikan
dan mengguncangkan ruang pertemuan. Dinding di
keempat arah di terbangkan seolah-olah meledak, pillar
yang menopang langit-langit pecah. Shockwave itu
Page 167 of 436
CLXVIII

menerbangkan tubuh Kizuna yang berada diluar ruang


pertemuan.

“.......-! kekuatan yang gila!”

Lonjakan kekuatan sihir menghancurkan kastil. Dia


pemilik dari kekuatan sihir dengan jumlah yang
mengerikan.

Kizuna mencoba melarikan diri, tapi dia menyadari


bahwa Aine masih berdiri di ditengah ruang pertemuan
hingga dia menyerah pada rencana itu.

“Kumohon, Grace! Dengarkan aku!”

Aine dengan putus asa mencoba menyampaikan


perasaannya pada Grace. Akan tetapi Grace
menggelengkan kepalanya seolah-olah untuk
melemparkan kemarahan.

“Aku tidak ingin dengar! Aku benci seseorang seperti


Nee-sama!”

Dada Aine merasakan rasa sakit tajam. Kata-kata itu


yang dia tidak pernah dengar sampai sekarang sekalipun
keluar dari mulut Grace. Meskipun ini adalah Grace yang
selalu bilang padanya bahwa dia mencintainya kapanpun.

Aine menyebarkan tangannya dengan psrah. Seolah-


olah menunggu untuk Grace melompat padanya.
“Tenanglah Grace. Aku sekutumu.....sampai kapanpun.”

“Nee-sama dan juga dunia ini menghilanglah!”

Grace yang melayang di udara menusukan satu


tangannya seolah-olah menyerang dari atas. Cahaya
kekuatan sihir terbang dari tangan itu. Tinju yang
menyembunyikan ledakan kekuatan penghancur terbang
kearah Aine.

“Aine!!”

Kizuna melompat dari banyangan pintu. Kizuna yang


sudah melakukan Climax Hybrid dengan Aine maju
kedalam ruang pertemuan dengan kecepatan yang
menyamai Zeros dan menghadang di depan Aine.

“Kizuna-!?”

Tinju bersinar Grace memukul Kizuna. Kilatan


mengerikan dan ledakan membungkus Kizuna dan Aine.
Ledakan ganas memecahkan batu lantai, pecahan lantai
terbang kesemua arah. Awan debu dan awan uap
menutupi ruangan dan mencuri medan pandang. Segera
angin yang berhembus dari dinding yang pecah
menerbangkan asap. Grace yang sosoknya muncul dari
dalam melengkungkan wajahnya.

“........Raja iblis Lumeria.”

Page 169 of 436


CLXX

Kizuna berdiri di depan Aine dengan Live Saver


disebarkan.

“Sungguh, itu sebuah nickname melebih-lebihkan


yang kau berikan padaku.”

Live Saver yang disiapkan di depan Kizuna pecah. Ada


lima Live Saver yang dia siapkan. Empat dari mereka
pecah dengan seketika. Itu pukulan yang ditembakan
dengan dorongan yang ganas. Bisa dikatakan itu seperti
lambaian tangan yang dipukulkan dengan kebetulan. Itu
sranagn dari level itu.

‘----Kekuatan ini hanya dari itu.’

“Raja iblis Lumeria, Hida Kizuna. Kau menipu Nee-


sama. Kau menculik Nee-sama.”

“Kau salah. Aine ingin menyelamatkan semuanya,


apakah itu Lumeria atau Atlantis----“

“Tidak ada orang yang dipanggil Aine!! Nee-samaku,


adalah Ainess Synclavia!”

Grace mengibaskan tangannya dan pertikel cahaya


ditembakan dari telapak tangannya. Cahaya itu seperti
laser yang jelas berada di level yang berbeda dengan
serangan yang ditembakan barusan.

“----!”
Kizuna memeluk Aine dan menandang tanah. Lantai
dari batu cantik yang menyerupai marmer pecah dalam
ledakan.

Tempat dimana Kizuna dan Aine berada sebelumnya


ditembus oleh laser yang ditembakan oleh Grace.
Cahaya itu mencungkil lubang di lantai dan menembus
sampai level terbawah dari kastil.

Kizuna terus memeluk Aine di pelukannya dan secara


penuh membuka pendorongnya, dia terbang keluar kastil
dari lubang di dinding.

“Aine! Negoisasi hancur. Dia menyerang kita!”

“Tidak mungkin.....tapi, apa yang harus aku”

Aine menunduk dan menekankan tinjunya ke dada


Kizuna.

“Lepaskan tangan kotor itu dari Nee-sama! Raja iblis


Lumeria!”

Grace menyebarkan sayapnya dan mengejar mereka.

“Hanya kau, orang yang menyesatkan Nee-sama, aku


hanya bisa merasa puas setelah membunuhmu dengan
tangan ini sebelum dunia ini hancur!”

Page 171 of 436


CLXXII

Kizuna membuat putaran besar dan dia terbang


melewati beberapa menara raksasa didalam kastil.

“Aine, ini tidak terlihat seperti ini bisa diselesaikan


senpajang kita tidak bertarung.”

“Tapi......”

“Dalam keadaanya, kata-kata kita tidak akan


mencapainya. Tapi jika kita bertarung dan menang,
paling setidaknya kita bisa membuatnya mendengarkan
kita. Untuk menyampaikan perasaan kita.....kita hanya
bisa bertarung sekarang! Meskipun kau berdebat, kau
bisa berdamai dengan satu sama lain nanti. Tapi, kau
tidak bisa melakukan itu jika dunia hancur!”

Aine mengerutkan bibirnya dengan erat.

“Aku mengerti.....aku tidak akan membiarkan Grace


mati.”

Kizuna melepaskan tangannya yang memeluk Aine dan


berhentik di udara. Grace yang menunjukkan
penampilannya setelah melewati menara melihat Aine
dan Kizuna yang menunggunya dan berhenti. Dia
menatap keduanya dari jauh, seperti yang diduga dia
mungkin berhati-hati pada mereka.

“Jadi kalian sadar bahwa itu percuma untuk kabur.”


Cahaya kekuatan sihir melonjak dari tubuh Grace
seperti sebuah aura.

Aine mengangkat tangannya kedepan. Lingkaran sihir


berkembang dari ujung jarinya. Ketika tangannya masuk
kedalam lingkaran sihir, di menarik keluar satu-satunya
senjata jarah jauh Zeros dari dalam.

----Corruption Armament [Pulverizer].

“Grace, ini menyakitakan untuk bertarung denganmu


tapi......aku bertarung sekarang, karena aku
mencintaimu.”

Raut wajah Kizuna berubah melihat Aine yang


membidik Grace.

“O, oi, memang aku bilang untuk bertarung tapu,


bukankah itu tak masalah untuk tidak pergi sejauh
menggunakan Corruption Armament untuk ini? Jika kau
membunuhnya dengan tanganmu, tidak ada ada arti----“

“Kizuna. Karena kita melawan Grace, tekadkan dirimu.


Jika kau meremehkan adik perempuanku, hidupmu akan
dikonsumsi.”

“Apa?”

Page 173 of 436


CLXXIV

“Aku tidak berpikir aku bisa mengalahkannya dengan


sesuatu seperti ini tapi, ini bisa digunakan untuk
mengukur kekuatan Zoros.”

Pipi Kizuna keram.

“Pulverizer hanya alat ukur........hey, kau mengatakan


itu meskipun benda ini bisa meleyapkan kapal perang?”

Kizuna melihat Grace sekali lagi. Jauh dari takut


dengan Pulverizer, dia menunjukan senyum seolah-olah
meremehkan mereka.

“Menyiapkan sesuatu seperti itu, apa yang kamu akan


lakukan Nee-sama?”

Ruang di sekitar Aine bergetar, suara yang


menyerupai gemuruh tanah dan pelepasan listrik ganas
menjalar. Itu adalah bukti Pulverizer bersiap untuk
menembak.

“Ini dia Grace!”

Aine menarik trigger tanpa ragu. Momen selanjutnya,


suara menghilang dari sekeliling. Dan lalu cahaya yang
membutakan mata meledak dari muzzle Pulverizer.
Raungan ganas bergema dan pancaran yang melumat
semua ruang dan waktu terbang kearah Grace.
Sayap Koros melipat kedepan seolah-olah untuk
membungkus Grace. Cahaya Pulverizer secara langsung
menyerang sayap itu. Tubuh Grace terbungkus oleh
cahaya pelumat dan menjadi tidak kelihatan.

Akan tetapi suara tenang datang dari dalam cahaya


kejam itu.

“Apa yang kamu rencanakan Nee-sama? Apa ini


hadiah untukku?”

Kejadian yang terjadi didepan matanya adalah


sesuatu yang tidak bisa dipercaya untuk Kizuna.

“Apa.......-!?”

Itu adalah senjata yang melumat benda yang beradai


di dua titik ruang dan waktu. Material dibagi sampai
ukuran mikro dengan menggeser ruang dan waku. Karena
itu, tidak peduli keberadaan seperti apa, itu akan di
lumat menjadi kepingan dengan senjata pembunuh
Zeros ini.

Tapi, Grace membuat senyum yang merendahkan


mereka dari satu sisi sayap yang terbuat dari blade.

Itu tidak berarti efek Pulverizer menjadi tidak ada


apapun. Izgard jarak dimana efek menjangkau, yakni
menara kastil dibelakang Grace dan lain-lain menghilang

Page 175 of 436


CLXXVI

tanpa suara. Didalam pancaran Pulverizer, hanya Grace


dan Koros yang selamat.

Aine menurunkan Pulverizer. Asap keluar dari


nozzlenya.

“Jadi bahkan energi Pulverizer diserap.....”

Keringat menetes di kening Kizuna.

“Pulverizer Zeros tidak berefek......lebih dari itu,


jauh dari menerima kerusakan, itu malah sebaliknya.
Seolah-olah kita mengisi energinya.......”

“Koros Grace menyerap kekuatan sihir orang lain. Itu


tidak peduli apakah itu manusia atau senjata sihir. Dan
lalu serangan yang menggunakan kekuatan sihir
juga.....itu semua hanya mengisi kekuatan sihir untuk
Grace.”

Tenggorokan Kizuna meneguk dengan kras.

Grace menyebarkan sayapnya. Cahaya bersinar di


sayap itu terlihat listrik bergerak ke tubuh Grace.
Seketika itu terjadi, kulit Grace menjadi lebih
mengkilap, dan rambut pinknya menjadi meningkatkan
kecantikan pancarannya.

“Ye, kekuatan sihir Nee-sama benar-benar enak. Ini


jauh berbeda daripada para sampah itu.”
Dia menjulurkan lidah kecilnya dan menjilat bibir
pinknya. Bibir itu bersinar dalam kilauan.

“Bagaimana aku mengembalikannya sedikit.”

Sayap yang terbentuk dari tulang mengepak. Pacaran


yang sayap tinggalkan ditembakan kearah Kizuna dan
Aine.

“Kizuna!”

Keduanya mundur dengan teriakan Aine sebagai sinyal.


Mereka membuka pendorong mereka dan bersembunyi
dibalik menari kastil. Manik-manik cahaya yang seperti
buckshot menyerap kedalam menara satu persatu. Dan
lalu mereka megeluarkan api merah dan menyebabkan
ledakan besar.

“UOO!?”

Kizuna dan Aine tertelan oleh ledakan. Mereka


diterbangkan oleh ledakan dan shockwave dan melayang
di udara dengan berguling. Ada pecahan batu yang
menjadi kepingan dan batu raksasa dimana ada
beberapa yang berdiameter beberapa puluh meter
menghujani mereka.

“Sial-!”

Page 177 of 436


CLXXVIII

Setelah mereka menghindar, ujung pecahan menara


jatuh ketanah. Itu menghantam tanah dan menggulung
awan debu sambil hancur.

Kizuna dan Aine memperbaiki postur mereka


menggunakan pedorong mereka dan menjauhkan diri
mereka dari titik itu untuk membuka jarak dari Grace,
dan lalu mereka memutari Genesis dan mundur daru
kastil. Area kota Zeltis menyebar di bawah mereka dan
di langit diatas pertarunga antara pasukan tipe naga
Baldein dan penjaga kerajaan berlangsung.

“Ap, apa!? Ada senjata sihir berbentuk naga di semua


tempat!”

Kizuna melihat pada senjata sihir tipe naga seperti


Dragre dan Tri-Head dan lain-laun yang terbang di
sekeliling langit dengan mata terkejut.

“Itu pasukan naga Baldein.....mereka datang sebagai


penguatan.”

Sebuah layar baru terbuka di depan keduanya.

“Semua---nya! Kami masih kuat. Apa kalian masih


bersemangat?]

Himekawa melambaikan tangannya dengan wajah


gembira.
“Apa-........Himekawa!?”

{Lalu dengarkanlah desu. Lagu selanjutnya


adalah......God Speed-!}

Di saat yang sama ketika Sylvia mengatkan nama lagu,


kegembiraan penonton mendidih. Sepertinya itu lagu hit.
Cahaya meluapi tempat duduk penonton dengan
gelombang ganas. Orang-orang melambaikan sesautu
seperti stick bercahaya untuk mengekspresikan
kegembiraan mereka.

Akan tetapi, Kizuna mengetuk kecerdasannya melihat


pemandangan itu.

“Apa ini?”

Kizuna menatap Aine untuk mencari jawaban, tapi


Aine juga menatap layar dengan ekspresi terkejut.

“Disamping itu ini........live show. Siaran langsung.”

“APAAAAA!?”

Sebuah peringatan ditutupi dengan suara nyanyian


Sylvia dan yang lainnya.

Ketika mereka berbalik, disana Grace menyebarkan


sayapnya. Sayap itu bersiar, bentuknya berubah seperti

Page 179 of 436


CLXXX

sayap yang menumbuhkan bulu. Sesuatu rasa menggigil


merangkak di punggung Aine.

Aine membuka layar mengapungnya dan mengirim


komunikasi ke area sekitar.

“Tidak bagus! Semuanya berhati-hatilah!”

Gravel yang menerima komunikasi menaikkan suara


terkejut.

“Ainess-dono!? Kizuna juga!”

“Ainess-sama!? Apa yang yang mulia kaisar lakukan!”

Hakyurath dan Mercuria, juga pasukan naga, mereka


tidak bisa menduga arti dari peringatan Aine. Komandan,
Ruleo, juga mengacungkan kepalanya dalam kebingungan
pada peringat tiba-tiba dengan wajah ragu-ragu.

“Ini, komunikasi dari Ainess? Apa dia salah mengirim


ini ke musuh?”

Bahkan dengan teriakan Aine, semuanya hanya


menjadi bingung dan kaki mereka berhenti.

“Ini tidak bagus! Jika seperti ini semuanya akan


terseret kedalam ini. Mundur ke sisi belawanan----“

Tapi di saat itu, sayap Grace secara penuh menyimpan


bulu cahaya, penampilannya berubah seolah-olah dia
adalah malaikat sungguhan. Dan lalu sabit pembandai
yang menuai semua kekuatan sihir ditembakkan.

“Harvest.”

Bulu cahaya yang tumbuh dari sayap Grace dilepaskan


sekaligus. Melihat itu, ingatan terror hidup kembali di
pikiran Ruleo yang adalah komandan pasukan naga. Bulu
dewa kematian yang membasmi pasukan naga Baldein
dengan kesepiannya. Harvest mengerikan sekali lagi
menyerbu.

“Mu......mundur!”

Akan tetapi itu sudah terlalu terlambat.

Bulu Harvest menyerang dengan kecepatan


mengerikan. Pasukan menjadi mangsa sangat awal.

Pasukan senjata sihir naga ditembus oleh bulu Koros


dan mereka segera kehilangan cahaya mereka. naga yang
terbang di medan tempur sekarang mengeras seperti
patung batu dan jatuh ketanah.

Ruleo yang menatap keras pada sosok itu menjadi


pucat dan berteriak satu kali lagi.

“Mundur! Kita mundur! Cepat, lari!”

Page 181 of 436


CLXXXII

Mencambuk Tri-Head yang dia kendarai, Ruleo juga


melarikan diri dari tempat itu.

Melihat musuh melarikan diri, anggota penjaga


kerajaan menaikkan sorakan. Tapi, itu hanya terjadi
untuk sementara.

“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Seorang anggota penjaga kerajaan yang memakai


armor sihir ditembus oleh bulu itu dan menaikkan suara
kematian. Raut wajah anggota Kizuna berubah seketika.
Tanpa membedakan musuh atau sekutu, beberapa puluh
senjata sihir menjado mangsa satu persatu. Bulu cahaya
yang ditembakan dari sayap Koros terbang di langit ke
semua arah. Dan lalu kekuatan sihir dari senjata sihir
diserap.

Raut wajah Hakyurath menjadi pucat.

“Apa-! Muncur-, darurat----kyaaaaaaaa!”

Harvest juga tanpa ampun menyerang penjaga


kerajaan. Senjata sihir Hakyurath juga di hisap dan
kehilangan armor sihirnya.

“Sial-! Hakyurath!”

Memeluk Hakyurath yang kehilangan kesadarannya,


Mercuria mencoba mendarat darurat dengan kekuatan
sihirnya yang tersisa. Kesatria sihir yang di serang
secara langsung berjatuhan satu persatu ke Zeltis.

“Ini buruk-! Aldea, kita juga harus lari!”

Di saat itu ketika Gravel berteriak, Aldea di serang


oleh bulu Koros.

“Aku akan bertahan dengan perisai Zeel! Itulah


mengapa gunakan waktu ini----“

Akan tetapi bulu Himekawa menembus tubuh Aldea


bersama dengan perisainya dan memanen kekuatan
sihirnya.

“Aldea!”

Zell yang melindungi tubuh Aldea lenyap dan


tubuhnya jatuh.

“Ku.....-!”

Gravel menangkap tubuh Aldea di udara dan lalu dia


turun sambil mencari tempat aman. Dan lalu dengan
wajah frustasi dia melihat ke langit Zeltis dimana
matahari tenggelam.

“Jadi ini sejauh mana kita bisa pergi......aku akan


menyerahkan sisanya padamu. Kizuna!”

Page 183 of 436


CLXXXIV

Aine dan Kizuna juga mencoba menghindari bulu


Hybrid Count dan bergerak dengan pergerakan
akrobatik menari di udara. Akan tetapi tidak peduli
seberapa licik pergerakan yang mereka lakukan, bulu
Harvest terus mengikuti tanpa melambat.

“Sial-! Apa ini punya kemampuan homing!”

“Sampai js dari bulu itu habis, itu akan terus


mengejar kita tidak peduli kemana!”

Bulu yang menembus senjata sihir dan armor sihir


menyerap kekuatan sihir mereka dan mereka kembali ke
posisi Grace. Dan lalu bulu menetap di sayap sebelum
pancara mereka terserap kedalam tubuh Grace, mengisi
kekuatan sihirnya.

“Itu adalah rahasia kekuatan Grace. Hanya Hida Reiri


yang tidak akan pernah kehabisan kekuatan
sihir.....Hybrid Count tidak peduli apa.”

“Adik perempuan yang merepotkan!”

Bulu mengejar dari belakangan memperpendek jarak


dalam sekejap mata.

‘----Sial-! Ini sudah tidak bagus!?’

Bulu Harvest mendekati mereka. di saat itu,


bayangan raksasa menutupi jarak pandang mereka.
“Apa-!?”

Tri-Head memblock Harvest.

“Ini.....”

Tri-Head memblock bulu Harvest dengan tubuhnya.


Banyak bulu menembus tubh Tri-Head. Sayap kristal
yang bersinar dengan cantik kehilangan cahayanya.
Tubuh raksasa itu mulai perlahan jatuh. Ruleo
memisahkan dirinya dari punggung Tri-Head dengan
mata sedih. Dan dia menatap dengan mata sedih pada
bulu yang pergi setelah menghisap kekuatan sihir Tri-
Head.

Kizuna khawatir apakah dia harus mengatakan ucapan


terima kasih atau permintaan maaf dan tidak bisa
segera mengatakan sesuatu.

“.....Maaf. tapi, kami berterima kasih untuk itu.


Terima kasih.”

Tapi Ruleo mengabaikan Kizuna dan menatap keras


Aine.

“Ainess Vatlantis......sejujurnya, aku punya dendam


padamu.”

Tubuh Aine kejang dan bergetar karena pandangan


itu.
Page 185 of 436
CLXXXVI

“Tapi.....aku melihat bagwa saat itu kau dan dia


bertarung melawan Grace.”

Ruleo bicara secara apatis.

“Aku mengamati kekuatan Koros Grace dan kekuatan


Zorosmu juga. Sejujurnya, aku tidak menemukan cara
untuk mengalahkan Koros. Tapi----“

Ruleo menatap tajam pada mata Aine.

“Ainess, tidak diragukan bahwa Zorosmu adalah satu-


satunya cara untuk melawannya. Untuk mengalahkan
nagaku sekali lagi adalah sebuah kesedihan tidak
tertahankan untkku, tapi kita akan kehilangan semua
kesempatan untuk menang jika kita kalah sekarang.”

“Kau.....”

Aine juga menatap balik mata Ruleo.

“Dan jadi, tolong kalahkan Koros Grace tanpa gagal.”

Aine mengangguk dengan wajah erat dan menatap


pada tujuan dimana bulu Himekawa kembali.

“Aku mengerti. Terima kasih.”

Cahaya memancar dari pendorong Aine dan dia


terbang kearah dimana Gravel berada. Kizuna mengikuti
dibelakangnya.
Aapa cara untuk melawan kekuatan itu? Kizuna
meningkatakan kecepatannya dan terbang ke sisi Aine.

“Aine. Akan kah Code Breaker berefek pada Harvest


itu?”

“Aku tidak tahu.....tapi, tidak ada cara lain selain itu.”

Jika itu tidak bagus maka benar-benar tidak ada yang


bisa dilakukan.

“Itulah mengapa Kizuna menjauhlah dariku.”

“Tapi.....”

Dia akan mengatakan bahwa dia akan bertarung


bersamanya tapi, jika dia didekatnya maka Aine tidak
akan bisa menggunakan kemampuan Code Breaker
secara bebas.

“Baik. Jangan melakukan sesuatu yang sembrono


okay?”

Kizuna berhenti di posisi dimana dia bisa melihat


Grace. Dia melihat punggung Aine yang menuju ke adik
perempuannya dengan cemas.

“Oo, Nee-sama. Jadi kamu datang.”

Menghadapai Aine yang kembali padanya, Grace


tersenyum senang.
Page 187 of 436
CLXXXVIII

“Grace.......berhenti menyeret semuanya kedalam ini.”

“Hmm? Semuanya......Nee-sama bilang?”

Itu seolah-olah Grace baru menyadarinya, dia


menatap pasukan Baldein dan Vatlantis. Dan lalu dia
melihat sosok senjata sihir dan armor sihir jatuh
ditanah, dia menggelengkan kepalanya dengan muak.

“Memang, ini mengapa kekuatan sihirnya sangat buruk.


Yah, itu tidak masalah. Setelah semuanya ketika dunia
ini berakhir, semua orang akan binasa. Ini hanya masalah
cepat atau lambat.”

“Grace!”

Bahkan ketika dia ditegur keras oleh Aine, Grace


hanya kembali tersenyum lemah.

“Tidak, mari lewati waktu bersama dalam momen


singkat ini sampai kiamat datang. Tapi, hidup Nee-sama
adalah milikku. Bahkan jika dewai takdir sendiri, aku
tidak berniat untuk menyerahkan Nee-sama. Semuanya
dari Nee-sama hanya milikku......”

“Grace......kau”

Bagian cincin terbangun di punggung Aine.

“Code Breaker!”
Dengan bagian cincin sebagai pusat, tulisan sihir biru
dan grafik membentang dan menggambar lingkasran
sihir.

“Harvest!”

Bulu cahaya ditembakkan dari sayap Grace seperti


anak panah. Lebih dari sepuluh cahaya membelit satu
sama lain dan menyerang Aine.

Lingkaran sihir Code Breaker yang meluas dalam


bentuk sabuk melingkar ke sekeliling untuk melindungi
Aine. Disana anak panah Harvest bentrok. Dua cahaya
kekuatan sihir menyebarkan bunga api intens dan
mengunci satu sama lain.

“Ah!?”

Suara terkejut keluar dari mulut Aine.

‘----Lingkaran sihir dimakan!?’

Panah cahaya Harvest menyerap lingkaran sihir Code


Breaker. Sabuk lingkaran sihir berkurang sedikit demi
sedikit.

Mata ia bersinar merah. Dia meningkatkan jumlah


lingkaran sihir di sekitar tubuhnya dan mempercepat
kecepatan putarannya.

Page 189 of 436


CXC

“Hou.....”

Grace menaikkan suara kagum.

Seolah-olah dihanyutkan oleh lingkaran sihir Code


Breaker yang berputar seperti badai, anak panah
Harvest dibingkan menjadi formula sihir.

“Seperti yang diharapkan dari Nee-sama. Ini pertama


kalinya Harvestku dikalahkan.”

Aine bernapas berat sambil menatap Grace.

“Untuk Code Breakerku tidak efektiv......kau adalah


orang kedua.”

Satu alis Grace naik.

“Orang kedua?”

“Ya. Orang pertama adalah Kizuna.”

Dalam seketika api kemarahan membara dan


mendesak didalam Grace.

“Jangan ucapkan nama kotor itu lagiiiiiiiiiii!”

Rambut pinknya memancarkan dan anak panah cahaya


ditembak dari sayapnya satu tersatu

“Code Breaker!”
Aine juga menjangkaukan sabuk lingkaran sihirnya
kearah Grace.

Cahaya kekuatan sihir keduanya lepaskan menentang


satu sama lain. Cahaya betrok dan beberapa kilatan
terjadi. Bunga api menyebar dan rantai ledakan kecil
terjadi. Cahaya melimpah yang dilepaskan dari keduanya
bentrok satu sama lain dengan ganas di udara.

Anak panah cahaya menyerap lingkaran sihir yang


melindungi tubuh Aine, di sisi lain lingkaran sihir Aine
membongkar cahaya sayap Grace.

Dua kakak beradi memakai armor sihir yang dipuji


sebagai yang terkuat.

Kekuatan kekuatan sihir mereka juga menyaingi satu


sama lain.

Bentrokan antara kekutan terkuat dan kekuatan


terkuat membuat strategi atau taktik dangkal tidak
berguna.

Itu adalah bentrokan yang frontal, dengan jelas


membentur satu sama lain, menghancurkan penjagaan
satu sama lain, sebuah perang kekuatan.

“HAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Aine berteriak.
Page 191 of 436
CXCII

“Aku benci seseorang seperti Nee-sama! Ini sudah


tak masalah meskipun Nee-sama menghilang! Nee-sama,
semuanya dan dia juga. Semunya. Aku akan
menghancurkan semuanya!”

Kekuatan Harvest meningkat. Aine terdorong oleh


tekanan Grace. Itu terasa seperti hati Aine tercabik
setiap kali Grace menyatakan kesedihannya.

Di saat itu, bentrokan kekuatan sihir pecah melalui


poin kritis. Tiba-tiba sebuah ledakan terjadi di depan
Aine.

“Aine!?”

Sosok Aine muncul dari dalam asap. Akan tetapi


lingkaran sihir Code Breaker benar-benar lenyap.

Itu adalah hasil dari kemampuan Harvest dan Code


Breaker meniadakan satu sama lain.

Kizuna sadar bahwa layar yang menunjukkan tanda


vital Aine berkedip merah. Di momen itu, didalam dada
Kizuna bergetar dengan dingin.

Itu adalah peringatan yang memberitahunya bahwa


Hybrid Count Aine memasuki zona merah. Di waktu
ketika dia melenyapkan armada Vatlantis dengan Code
Breaker, dia memaksakan dirinya terlalu banyak.
Sekarang bayaran untuk itu datang padanya.

“Sial.....”

Keringat menetes di kening Kizuna yang menyeringai


muram.

Aine tidak bisa dibiarkan untuk bertarung lebih dari


ini. Lalu, bagaimana mereka harus mengalahkan Grace?

‘Pikirkan, Kizuna.

Koros tidak bisa dikalahkan dengan serangan jarak


jauh. Hal seperti pembombardiran munggunakan
kekuatan sihir dan sebagainya hanya akan membagi
kekuatan sihir pada Grace. Lalu apa yang akan
berefek.....

----tidak ada yang lain selain serangan fisik.

Jika kita bisa menimbulkan serangan fisik dari jarak


dekat, lalu aku bisa melihat kemungkinan untuk menang.
Akan tetapi jika kami mendekat, maka Hybrid Count
kami akan dicuri tanpa ampun oleh Harvest.

Lalu jika Harvest bisa dihindari? Itu akan mudah jika


itu bisa dilakukan. Untuk melakukan seperti
menghindari panah cahaya, kecepatan diperlukan untuk
itu.......
Page 193 of 436
CXCIV

-----tidak.

Itu bisa dilakukan.

Waktu ketika aku melawan Yurishia, itu hanya sesaat


tapi aku bertarung dalam kecepatan yang mendekati
kecepatan cahaya. Sekarang, aku di kondisi yang sama
seperti waktu itu, aku sudah melakukan Climax Hybrid
dengan Zeros.

----aku bisa melakukan ini!’

Kizuna menandang tanah.

“Kizuna-!?”

Aine menaikkan suara bingung pada Kizuna yang tiba-


tiba memasuki wilayar tempur.

“Sudah kubilang jangan mendekat! Cepat mundurlah!”

Mengabaikan suara bingung Aine, Kizuna beraselerasi.

‘Ingat waktu kau mengalahkan Yurishia. Kecepatan


dari waktu itu sekali lagi!’

Pendorong tercipta di punggu dan kaki Kizuna. Itu


seperti bagian itu tumbuh dari tubuhnya di tempat tidak
ada apapun, bagian terbentuk dalam sekejap mata.

“Ini dia!”
Sosok Kizuna lenyap.

Dia melebihi kecepatan suara dalam seketika dan


mengguncang semua kecepatan lain.

Semuanya terlihat seperti slow motion bagi Kizuna.


Dia melewati Aine yang membuka mulutnya untuk
berteriak dan melesat ke Grace.

Panah cahaya Harvest terbang menyerang padanya.


Bentuk mereka terihat seperti bulu, kecepatan mereka
cepat, tapi itu mungkin untuk dihindari. Kizuna
menghindari cahaya Harvest dengan melewati celah
sambil menuju ke Grace. Cahaya Harvest melewati
Kizuna sebelum mereka mencoba merubah arah mereka
seolah-olah menyadarinya, di saat itu Kizuna sudah
sampai selangkah lagi di depan Grace.

‘----Ini dia!’

Kizuna menarik tinjunya dan mengarahkan sebuah


serangan pada Grace. Dia mengarahkan bidikannya ke
perut tanpa pertahanannya. Dia tidak akan
membunuhnya, tapi dia akan menimbulkan kerusakan
yang membuatnya tidak mungkin untuknya bertarung.

“Kau mungkin adik perempuan Aine tapi, jangan


berpiki buruk tentang ini. Ini juga----“

Page 195 of 436


CXCVI

Disaat itu, Kizuna menyadari yang tidak biasa.

Sayap Koros adaalah sayap yang hanya teruat dari


frame tulang. Tulang itu berbentuk blade tajam.

Satu dari mereka hilang.

“Kau merusak pemandangan, raja iblis Lumeria.”

Grace mengangkat sebuah sabit.

“......Apa-!?”

Sabit yang Grace penggang punya gagang panjang,


blade berukuran besar yang menggambar lengkungan di
ujungnya bersinar dengan dingin. Itu sesuatu yang
diciptakan dari membongkar bagian sayap Koros. Itu
benar-benar seperti sabit dewa kematian. Sosok Grace
menggenggamnya benar-benar cocok dengan
nicknamenya sebagai malaikat pembantai.

“Apa kau berpikir, bahwa kau bisa menipu mataku


dengan kecepatan selevel itu?”

Sabit diayunkan lebih cepat daripada kecepatan


Kizuna.
Page 197 of 436
CXCVIII

“GAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Sabit dewa kematian mencabik dada Kizuna. Dia


merasa seperti daya hidup didalamnya di panen. Bahkan
tanpa melihat statusnya, dia bisa merasa bahwa Hybrid
Countnya menurun dengan cepat.

Dia dengan putus asa menyalakan pendorongnya dan


mengambil jarak. Setelah dia entah bagaimana mundur
sampai di depan Aine, disana tubuhnya ambruk karena
rasa sakit yang menembus sekujur tubuhnya.

“Kizuna-!? Ada apa? Apa yang baru, terjadi......”

Mata Aine tidak bisa melihat pertukaran serangan


dan pertahanan barusan tapi dia melihat Kizuna yang
bingung.

“Aah....aku maju dengan semua semua yang aku punya


tapi, itu terlihat.”

Kizuna menunjukkan status Eros di layar


mengapungnya.

“Seperti yang kupikir, Hybrid Countku dikurangi


sampai 20% hanya dengan satu serangan sabit itu.”

“Sabit? Ah.....sejak kapan”

Aine melihat sabit yang Gravel penggang dan menjadi


bingung.
“Kupikir aku bisa menang jika aku mendekat dan
menyerang secara fisik tapi.....sepertinya itu juga sulit.”

Grace menyiapkan sabitnya dengan penuh ketenangan


dan tersenyum. Ketenangan itu tidak datang dari fakta
bahwa dia bisa membunuh mereka kapanpun, tapi itu
telihat seperti dia bersenang-senang membayangkan
bagaimana dia akan membunuh mereka.

Aine juga menatap sosok adik perempuannya dengan


tatapan terluka.

“Aku akan membuat celah dengan Code Breaker.


Disaat itu.....”

“Janagn. Hybrid Count Aine sudah dibawah 10%. Jika


kau menggunakannya kemungkina......”

“Itu tak masalah! Aku masih bisa melakukannya! Jika


kita tidak bisa membujuk Grace disini----“

{Kizuna, bisakah kau mendengari ini?}

Tiba-tiba layar mengapung muncul di depan keduanya.

“Nee-chan!”

Sosok Reiri berdiri di anjungan Ataraxia ditampilkan.

{Kizuna, ada sesuatu yang ingin aku pastikan segera.}

Page 199 of 436


CC

“Pastikan.....tunggu! sekarang bukan waktunya----“

Reiri lanjut berbicara untuk menahan gertakan


Kizuna.

{Ketika kau melawan Aine, apa yang kau lakukan di


akhir?}

“Eh? .....ap, apa yang Nee-chan tanyakan, sesuatu


seperti itu tidak relevan sekarang bukan!?”

{Itu benar-benar masalah dasar bodoh!}

Kizuna bergetar pada teriakan kemarahan Reiri yang


nampak sangat marah padanya meskipun dia seharusnya
orang yang marah disini.

{Waktu itu ketika kau mengalahkan Aine, penomena


yang terjadi di akhir. Buat itu terjadi sekali lagi!}

“Penomena......?”

Kizuna secara refleks menatap wajah Aine dengan


Aine melakukan hal yang sama padanya.

{Kami tidak mengerti detailnya karena fungsi


Ataraxia berhenti. Akan tetapi, dari apa yang bisa kami
pastikan dari sedikit data yang kami bisa ukur, di momen
itu, walau hanya untuk sesaat tapi kemampuan Zeros dan
Eros melompat. Disaat itu, sesuatu seharusnya terjadi
antara kau dan Aine. Jika kau bisa mengulangi penomena
itu......kau bisa menang!}

Kizuna mengingat kembali sesuatu.

“Di akhir pertarungan dengan Aine kau


bilang.....jangan bilang”

Sekarang dia menyebutkannya, di waktu itu dia dapat


perasaan aneh seperti kekuatan meledak dari dalam
tubuhnya. Itu menyerupai Heart Hybrid dan Climax
Hybrid. Tapi, itu sesuatu yang lebih intens.

Tapi, Hybrid Count mereka tidak pulih. Daripada itu,


kondisi mereka mendekati kosong. Itulah mengapa dia
berpikir bahwa itu hanya imajinasinya tapi.....ada
beberapa pengertian dari mendengar cerita Reiri.

‘----Hanya ada satu hal, yang kami lakukan di saat itu.’

Kizuna menatap Aine.

“Aine.......”

“Hye, yhah!”

Suara Aine gemetar dengan wajah mereh terang.

“Maaf. Ini juga misi. Itu, kau mungkin enggan di


situasi seperti ini tapi......”

Page 201 of 436


CCII

“Err.....”

Aine menunduk dengan malu dan membelitakan jari


kedua tangannya. Dan lalu dia berbisik dengan suara
kecil yang seperti dengungan nyamuk.

“Aku tidak......benar-benar memikirkannya. Aku tidak


membencinya.”

Dan lalu wajahnya diangkat dan dia melirik padanya


dengan mata menengadah.

“Nee-sama, raja iblis Lumeria. Apa meeting strategi


kalian sudah selesai? Atau mungkin kalian berdua
mengatakan perpisahan kalian?”

Grace mengayunkan sabitnya dalam kejengkelan.

“Yeah......maaf membuatmu menunggu. Sesi briefing


kami sudah selesai sekarang.”

Kizuna memeluk bahu Aine mendekat padanya.


Melihat itu, pembuluh darah berdenyut di pelipis Grace.

“Sudah kubilang jangan menyentuk Nee-sama dengan


tangan kotor itu! Orang yang bisa menyentuk Nee-sama
dan juga membunuhnya, hanya aku!”

Berkata begitu Grace menyiapkan sabit dewa


kematian.
“Ini dia, Aine.”

“Ya......Kizuna.”

Keduanya menatap satu sama lain wajah mereka


semakin mendekat, itu tidak jelas siapa yang
memulainya.

Jantung Aine berdetak keras. Detak jantungnya


dengan cepat menjadi lebih cepat, lebih kuat, itu terasa
seperti detak jantungnya akan bisa didengar. Bibir
mengkilapnya sedikit terbuka dan lidahnya mengintip
dari dalam.

“Hm? Apa yang kalian rencana----kan-!?”

Bibir Kizuna dan bibir pink Aine bersentuhan satu


sama lain.

Kelembutan yang Kizuna rasakan di bibir terasa


seperti itu aakn melelehkan hatinya. Ini ada medan
tempur, dan ada musuh yang sedang mereka hadapi
dengan serangan mematikan didepan mereka, tapi dia
merasa seperti dia akan melupakan hal itu.

Sensasi itu emmebua hati Kizuna merasa sangat


senang dan tenang. Aine di dalam tangannya terasa
indah, dia memeluknya dengan kuat. Itu memberi Aine

Page 203 of 436


CCIV

perasaan dilindungi dengan kuat, peraaan keamanan


dalam lahir di hati Aine.

Aine membuka bibirnya dan dia menjangkaukan


lidahnya dengan hati-hati. Itu jadi dia bisa menyambut
lidah Kizuna tidak peduli kapan. Dari pada itu, itu
seolah-olah dia menunggu dalam pengharapan,
panasaran apakah dia akan datang dengan cepat. Lidah
Kizuna menjangkau kedalam mulut yang sudah menjadi
tehubung menjadi satu dengan ini. Lidahnya dengan
perlahan menuju kedalam mulut Aine untuk mengintip
situasi.

Disana, dia bertemu dengan ujung lidah Aine.

Lidah mereka mundur sedikit dengan panik, tapi


segera lidah keduanya dijangkaukan lagi. Ujung lidah
mereka bersentuhan satu sama lain sekali lagi. Kali ini
seolah-olah mengatakan bahwa kali ini mereka tidak
ingin berpisah, ujung lidah mereka berputar, merasakan
tekstur lidah satu sama lain. Lidah Aine lembut dengan
rasa manis. Tektur licin tanpa bobot terasa seperti
bintang bertubuh-lembut. Ketika dia membelai
permukaan lidah Aine dengan lidahnya, lidangnya
terkejut dan melarikan diri. Dia mengejarnya. Dia tanpa
sadar menjadi terserap dalam pengejar lidahnya
didalam mulutnya.
Selama mereka melakukan itu wajah Aine menjadi
sesuatu yang bergairah karena rangsangan yang
diberikan kedalam mulutnya. Area sekitar matanya
memerah dan tubuhnya bergetar karena kenikmatan
selaput lendir mulutnya dibelai.

Ujung payudara Aine mengeras dengan tajam karena


kenikmatan yang tercipta didalam mulutnya. Itu hingga
derajat siapapun bisa mengerti bentuk tonjolan di ujung
payudaranya datang ke permukaan pilot suitnya.

Lidah Kizuna menyentuh gusi Aine. Di momen itu,


tubuh Aine melompat terkejut.

Itu adalah sensasi yang tidak diketahui. Gigi dan


gusinya dijilat oleh orang lain. Dia tidak pernah
membanyangkan hal seperti itu. Itu seolah-olah lidah
Kizuna memastikan setiap gigi di rahang atasnya, dia
dengan lembut menjilati gusinya. Ketika itu selesai, kali
ini lidahnya pindah ke gusi bawahnya dan diantara
bibirnya. Dan lalu ldahnya melacak sepanjang gigi Aine.
Kenikmatan yang tidak pernah dia alami sebelumnya
menjalar di sekuruh tubuh Aine dan punggungnya kejang.
Kekuatan hampir meninggalkan kakinya hingga dia
memeluk tubuh Kizuna lebih erat.

Page 205 of 436


CCVI

Setelah akhirnya dia sudah menjelajahi semua


gusinya, kali ini lidahnya menjangkau ke bagian belakang.
Sensasi itu dimana kegelian dan kenikmatan campur
aduk menjadi satu membuat Aine hampir kehilangan
kesadaran. Jika matanya terbuka, pasti bagian putih
matanya akan terekspos.

Dia mengerti bahwa sesuatu yang panas menetes


diantara kakinya meskipun tempat itu tidak disentuh.

Bibir mereka berpisah sebentar ketika mereka


bernapas.

Benang air liur tertarik diantara bibir keduanya.


Pasti Kizuna juga merasa terangsang, pipinya merah dan
cahaya kekuatan sihir keluar di permukaan matanya.

Aine juga mempunya kemampuannya untuk berpikir


tercuri oleh kenikmatan dan dia membuat wajah meleleh
yang bahkan lebih dari ketika dia melakukan Climax
Hybrid. Cahaya kekuatan sihir bersinar terang didalam
mata mabuknya, area disekitat matanya memerah dan
dia melihat pada Kizuna dalam kebingungan. Air liur
menetes dari mulut terbuka dengan cabulnya, lidahnya
menjangkau dengan rakus.

Lidah mereka bersentuhan satu sama lain lebih dulu


daripada bibir mereka. seperti itu, mereka menjilati
lidah satu sama lain. Itu terasa seperti mereka akan
merasa kecanduan pada sensasi licin dan lembut ini.

Bibir mereka sekali lagi melekat kesatu sama lain


dengan erat.

Kali ini mereka lebih beranu mencari-cari satu sama


lain bahkan lebih kuat.

Mereka dimanjakan dalam perasaan kenikmatan yang


mereka peroleh dari dalam mulut dan lidah mereka.
kenikmatan itu dipancarakan ke seluruh tubuh mereka,
melelehkan bagian dalam pikiran mereka dan
mengejangkan ujung jari kaki mereka.

Lidah mereka membelit satu sama lain didalam mulut


mereka. itu seolah-olah mereka mencoba tidak
meninggalkan titik tidak tersentuh didalam mulut
mereka dengan lidah. Lidah mereka berjuang dengan
ganas seolah-olah untuk merasakan semuanya sampai
tidak ada apapun yang tersisa.

Grace menatap pada perkembangan itu dalam


kebingungan.

Apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan, kepalanya


tidak mencoba memahami pemandangan itu. Dia tidak
bisa melakukan apapun selain dengan pasrah menonton
keduanya bertukar bibir dan lidah dalam tindakan cinta.
Page 207 of 436
CCVIII

Segera kejengkelan, kesedihan, dan frustasi


mengalir. Perasaan itu menjadi air mata yang meluap
dari mata Grace.

Tapi, itu bukan semuanya.

Perasaan misterius menyerang tubuh Grace. Dia juga


melakukan tindakan cinta dengan Aine di upacara Blade.
Tapi, apa yang dia rasakan saat ini juga berbeda dengan
hal dari waktu itu. Dadanya berdenyut dengan kasar,
dan wajahnya memerah, dan lalu dibawah perutnya
tersiksa oleh sensasi suram dan menyakitkan.

‘----Ap, apa ini?’

Tubuh Aine dan Kizuna mulai memancarkan cahaya


seolah-olah mereka dalam elektrifikasi.

Kinikmatan berlebihan dan euphoria membuat air


mata mengalir dari mata tertutup Aine.

‘----Aku mencintaimu.’

Mereka menghisap dengan kuat pada mulut satu sama


lain. Air liur bertukar didalam mulut mereka melewati
tenggorokan mereka masing-masing. Air liur Aine terasa
manis. Dan lalu ketika Aine meminum air liur Kizuna,
pikirannya menjadi putih jernih.

Di saat itu, pintu baru terbuka.


Ledakan cahaya terjadi dari tubuh keduanya.

“Ap-, apa! Ini!?”

Grace mengalihkan wajahnya karena pancaran


berlebihan. Dia benar-benar tidak bisa melihat padanya
secara langsung. Bahkan Kizuna dan Aine yang
memancarkan pacaran itu terkejut oleh penomena ini.

“Ini......”

Baik Heart Hybrid dan Climax Hybrid menciptakan


kekuatan sihir. Akan tetapi dalam kasus itu seharusnya
ini terserap kedalam tubuh atau lenyap kedalam udara.
Tapi sekarang partikel cahaya pink terus menutupi
tubuh mereka.

{Itu sukses Kizuna!}

Reiri menaikkan suara bersemangat didalam layar


mengapung.

“Sukses? Apa itu kondisi ini?”

Kizuna melihat ke tangannya sendiri yang bersinar


pink dan bertanya. Jika dia ditanya, ini adalah sensasi
aneh seolah-olah dia berhenti di tengah-tengah Climax
Hybrid.

{Cobalah tampilkan statusmu.}

Page 209 of 436


CCX

Kizuna mematuhi apa yang dia diberitahu dan


menampilkan status Eros. Output dasar, kekuatan
serangan, kekuatan pertahanan armornya, dan lain-lain,
spek saati ini Eros ditunjukkan disana. Melihat pada
jumlah itu, Kizuna kehilangan kata-katanya.

“!?”

Di waktu Climax Hybrid, Eros memperoleh performa


yang sama dengan kekmapuan Heart Hybrid Gear
partnernya. Itulah mengapa spek Eros seharusnya sama
dengan Zeros sekarang.

“Ini, benar-benar melebihi spec Zeros.....bukan! dua


kali, tidak, jumlahnya tiga kali!? Nee-chan, apa artinya
ini!?”

{Itu tepatnya adalah new hybrid! Aku akan


menamainya Kischarge Hybrid(Kissing Remodeling)!}

Aine juga meraskaan kekuatan mengalir di tubuhnya.


Memang ini adalah sensasi yang dia rasakn di waktu dia
berciuman dengan Kizuna. Tapi, kekuatan yang tidak
bisa dibandingkan dengan waktu itu, meluap dari seluruh
tubuhnya sekarang.

“Ini......Kischarge Hybrid.”
Kizuna juga berteriak dengan perasaan senang karena
tidak bisa menagan kekuatan yang mendesak di seluruh
tubuhnya.

“Jika itu sekarang, ini terasa seperti hal yang


biasanya mustahil menjadi mungkin!”

Tapi Reiri menginformasikan mereka dengan wajah


serius.

{Tapi nampaknya Hybrid ini bukan sesuatu yang


memulihkan Hybrid Countmu.}

“Eh? Apa artinya itu?”

{Dari analisa data, nampaknya kekuatan sihir dengan


paksa meningkatkan spekmu dengan melepaskan Hybrid
Countmu yang tersisa sekaligus. Ini bukan apapun selain
dari perbedaan konsumsi jumlah yang sama sedikit demi
sedikit atau sekaligus. Alaminya, itu juga berdampak
pada tubuhmu.}

“Begitu yah......baiklah! kita akan melakukan ini!”

{Kischarge Hybrid mengkonsumsi sejumlah besar


Hybrid Count. Hanya ada sepuluh detik untuk Aine dan
sekitar lima belas detik lagi untuk Kizuna. Selesaikan ini
sekaligus!}

“Apaa!? Lima belas......-, siall!”


Page 211 of 436
CCXII

Pertmaa itu adalah perlombaan berapa banyak waktu


untuk berhadapan dengan Grace. Jika Grace melarikan
diri, batak waktu akan tiba untuknya hanya dengan itu.

Kizuna terbang ke arah Grace dengan menendang


dinding tidak terlihat.

‘----Apa?’

Dia dalam seketika berada tepat di dada Grace.

“Apa......!?”

Grace mengeluarkan suara terkejut.

Dia mengayunkan sabitnya dengan panik. Akan kali ini


berbeda dengan sebelumnya. Gerakan itu dengan
sempurna tertangkap jelas di mata Kizuna. Kizuna
menangkap gagang sabit dalam satu tangan.

“..........-!”

Grace melihat pada tangan Kizuna yang menggengam


sabitnya seolah-olah dia melihat sesuat yang tidak bisa
dipercaya.

“UWAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Grace melepaskan sabitnya dan terbang kebelakang.


Dan lalu dia menyebarkan sayap besarnya.

“Harvest!”
Sayap Koros menembakkan bulu cahaya menyerang
Kizuna.

“Code Breaker!”

Aine menjangkaukan lingkaran sihir Code Breaker


dari belakang Kizuna. Lingkaran shir berbentuk sabuk
menghindari Kizuna dan menjernihkan bulu cahaya
Harvest.

Aka di saat itu cahaya yang membungkus tubuh Aine


menghilang. Dia kehabisan waktu untuk Kischarge
Hybrid. Nampaknya tepat sebelum Hybrid Countnya
menjadi nol itu secara otomatis membatalkan dirinya
sendiri.

“Kizuna-! Kumohon, Grace, dia-!”

Menerima suara Aine di belakangnya, Kizuna


menaikkan kepatannya lebih jauh. Grace yang mengambil
pejagaannya mengeluarkan sebuah sabit dari sayapnya
sekali lagi dan menyiapkannya. Dan lalu disaat yang sama
kekuatan sihir menjalar dari tubuh Grace kearah sayap.

Dia berencana menembakkan Harvest sekali lagi, kali


ini Code Breaker tidak bisa digunakan.

Kizuna melirik pada hitungan mundir yang ditampilkan


di layar mengapungnya.

Page 213 of 436


CCXIV

‘----Tiga detik lagi.’

Pendorong Eros mengeluarkan kekuatan sihir dengan


meledak, mempercepat tubuh Kizuna ke kecepatan
beberapa kali kecepatan suara dalam seketika. Armor
Eros membara karena gesekan dengan udara.

“UOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!”

Sebelum Harvest di tembakkan, dia menyerag sayap


itu. Tinju yang dilepaskan dengan kecepatan mengerikan
memecahkan sayap tulang yang diciptakan dari blade.

‘----Dua, detik lagi.’

“Kau........!”

Meski begitu Grace masih mengikuti kecepatannya.


Dia mengarakan sabitnya ke Kurumizawa dan
mengayunkannya.

Jika dia disentuh oleh otu, Hybrid Countnya akan


menjadi nol dalam sekejap!

Sosok Kizuna lenyap dengan suara ledakan. Dia


memecahkan dinding udara dan melingkar disekitar
tubuh Grace.

‘----Satu detik, lagi.’


Koros mulai tertinggal oleh kecepat Eros. Mata Grace
tidak bisa menangkap pergerakan Kizuna. Sosok Kizuna
yang dipantulkan di matanya seperti sebuah gambar
pasca.

“RAJA IBLIS LUMERIA!!”

“GRACE-!!”

Da lalu akhirnya guncangan bebas dari semua


kecepatan.

Semuanya berhenti bergerak di mata Kizuna.

Telinga Kizuna tidak bisa mendengar apapun.

Tidak ada suara, tidak ada juga pergerakan. Sebuah


dunia kesunyian.

Itu hanya untuk sesaat.

----Kizuna melewati dinding waktu.

Tapi seketika itu memutuskan pertarungan.

“DEYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
-!”

Sayap dipunggungnya pecah, generator di


pinggangnya, bulu yang seperti bulu ekor juga, sayap di

Page 215 of 436


CCXVI

kakinya juga, semuanya diserang dan hancur tanpa


satupun tersisa.

Melihat dari sudut pandang Grace, di momen


selanjutnya setelah dia kehilangan sosok Kizuna, armor
di seluruh tubuhnya dipukul sekaligus. Itu yang tidak
masuk akal.

Di akhir, Kizuna mengayunkan memukul leher Grace


yang menjadi tanpa pertahanan.

“Guu......-!”

Itu tidak kuata tapi, lonjakan kekuatan sihir yang


disuntikkan membuat Grace kehilangan kesadaran.

‘----Nol detik, tersisa.’

Kehilangan kesadarannya, kekuatan meninggalkan


tubuh Grace dimana Kizuna lalu menangkapnya di
tangannya. Di saat yang sama, partikel kekuatan sihir
menyebar dari tubuh Kizuna.

Waktunya benar-benar tepat. Kizuna mendesah


panjang.

“Haaa.....aku melakukannya tepat waktu entah


bagaimana.”

Eros hampri tidak mempertahankan bentuknya, tapi


batas Hybrid Countnya akan segera datang.
“Kizuna!”

Aine mendukung tubuh Kizuna dari sampung dan


meminjamkannya kekuatannya. Itu sasaat sebelum
Heart Hybrid Gear kedunya menghilang.

“Kizuna, mendarat di sebelah sana!”

Kastik kerajaan terlihat dibawah mereka. Aine


menunjuk ke menara terbesar diantara menar yang
mengelilingi Genesis yang berada di tengah lingkaran. Di
laintai teratas menara itu sebuah balkon besar menonjol
keluar.

Kizuna yang menggendong tubuh Grace mendarat di


balkon sambil di dukung oleh Aine. Momen dia
membaringkan Grace dilantai, Eros dan Zeros lenyap.

“Ini terasa seperti kit hampir tidak melakuknnya.”

Kizuna menyeka keringat di pipinya dan mengeluarkan


desahan kelegaan.

Aine mengelus kepala Grace sambil menyempitkan


matanya.

“Kizuna......terima kasih.”

“Aku tidak benar-benar melakukan apapun yang kau


perlu berterima kasih padaku. Aku juga ingin mencoba

Page 217 of 436


CCXVIII

berbicara dengan adik perempuanmu. Meski begitu, dia


adik yang mengerikan bukan? Aku tidak tahu berapa kali
kupikir aku akan mati disana.”

Melihat Kizuna yang menunjukkan senyum dipaksakan,


Aine juga tersenyum dalam kesenangan.

Seolah-olah dibangunkan oleh tawa mereka, mata


Grace terbuka.

“Grace!”

Sosok kakknya dipantulkan di mata merah kosongnya.

“Nee.....sama?”

Kizuna juga mengamati ke wajahnya dengan khawatir.

“Aku tidak berniat merusak tubuhmu tapi.....apa kau


merasa sakit?”

Mata Grace menangkap sosok Kizuna kali ini.

“Raja iblis.......begitu yah, jadi aku kalah.”

Grace dengan lemah berbicara dengan senyum


merendahkan dirinya di wajahnya.

“Bunuh aku......tidak ada apapun, lagi.....tidak ada


artinya atau apapun untukku hidup. Harapan, tujuan, hal
penting....tidak ada apapun.”
Aine mengambil tangan adik perempuannya dan
membungkusnya dengan kedua tangannya.

“Grace. Jangan mengatakan sesuatu seperti itu,


dengarkan ceritaku.”

“Nee-sama adalah pendukungku. Aku percaya bahwa


Nee-sama akan kembali suatu hari, itulah mengapa aku
bisa melakukan yang terbaik sampai sekarang. Tapi, itu
sudah tidak berguna......orang yang aku cintai tidak ada
lagi. Seseorang yang akan mencintaiku, tidak ada lagi.”

Air mata mengalir dari mata Grace. Sekali air mata


keluar, itu terus menetes tanpa berhenti.

“Sejujurnya, bersama dengan Nee-sama......dengan


intim, selamanya......hics, ueeeeeen”

Dia menangis seperti anak kecil.

Aine mengangkat tubuh Grace dan mengubur


kepalanya kedalam dadanya.

“......Nee-sama?”

“Dengar? Grace. Aku mencintaimu Grace.”

“Tapi, Nee-sama mengkhianati......ku.”

Aine menggelengkan kepalanya.

Page 219 of 436


CCXX

“Aku juga berpikir bahwa itu tidak mungkin untuk


Atlantis dan Lumeria hidup berdampingan. Tapi, aku
bertarung dengan Kizuna, berbicara dengannya.....aku
bisa mempercayai sesuatu. Bahwa kita, bisa mulai
semuanya sekali lagi.”

Sesuatu yang panas jatuh di pipi Grace.

“Nee-sama?”

Air mata jatuh dari mata Aine.

“Graceku yang berharga. Kau berbeda dariku,


terampil, sempurna, kuat.....kau adalah adik perempuan
yang kubanggakan. Sesuatu seperti pertengkaran
saudara tak masalah tapi, aku tidak ingin itu berakhir
disana. Karena, kau adaalh, adik perempuanku yang
berharga.”

“Nee-sama.....aku barusan bilang bahwa aku membenci


Nee-sama? Lebih dari itu aku mencoba membunuh Nee-
sama. Apa Nee-sama bilang bahwa kamu akan
memaafkan itu?”

Aine berpikir, ‘Baru-baru ini aku juga memakukan


sesuatu seperti itu melawan pertimbangan lebih baikku
bukan.’ Dia melihat ke Kizuna, dan lalu dia melihat
sebuah wajah malu yang sedikit canggung.
Aine menaruh kekuatan kedlam tangannya memeluk
Grace.

“Ya, aku akan memaafkanmu. Karena......aku, Onee-


channya Grace.”

“Nee-sama....”

“Meskipun bertarung dengan Grace barusan, itu agar


aku bisa memintamu untuk memberi perintah gencatan
senjata. Aku ingin pertempuran berhenti, dan
menggabungkan kekuatan kita untuk menyelamatkan
kedua dunia. Untuk melindungi dunia, dimana aku bisa
hidup bersama denganmu lagi.”

Grace menyundulkan wajahnya melawan dada Aine


dan alalu dia mengangkat wajah menangisnya.

“Aku mengerti.....”

Grace membuka layar mengapung.

“Diinformasikan ke seluruh pasukan Vatlantis.


Hentikan pertempuran. Gencatan senjata. Mulai
sekarang segala jenis pertempuran dilarang. Biarkan
armada yang datang dari Lumeria melakukan apa yang
mereka ingin. Campur tangan tidak diperlukan.”

Siaran itu menjangkau semua prajurit di medan


tempur. Bahkan kota Zeltis dan juga Ataraxia.
Page 221 of 436
CCXXII

Operator manaikkan suara sorakan pada deklarasi


gencatan senjata Grace yang ditampilkan di layar
anjungan. Mereka mengeluarkan air mata dan memeluk
satu sama lain, menaikkan suara kegembiraan.

“Komandan, pembombardiran dari penjaga kerajaan


berhenti! Senjata sihir juga mulai mundur!”

Mendengar laporan itu, Reiri duduk di kursi Kapten


kapal seolah-olah roboh padanya. Dia mempercayakan
tubuhnya pada kursi dan membuat senyum lelah.

“......Aku lelah.”

{Reiri. Sebuah kontak datang dari Kizuna.}

Ketika Kei mengatakan itu, layar komunikasi dari


Kizuna terbuka di depan Reiri yang tenggelam di tempat
duduknya.

“Kizuna, terima kasih untuk kerja kerasmu.”

{Daripada itu Nee-chan. Kirim semua orang dari lab


departemen penelitian cepat. Nampaknya lab penelitian
Kaa-san di dekat Genesis.}

Reiri mengambil napas panjang dan lalu melompat ke


kakinya.

“Roger. Kamu akan menuju kesana segera.”


Reiri membuat Ataraxia menuju kearah Genesis.
Tidak ada apapun yang mengahalangi jalan mereka.

Kizuna menatap pada banyangan Ataraxia yang


mendekat dari balkon.

“Aku melihat mereka. mereka akan segera sampai.


Dan lalu mereka akan segera mulai pemulihan Genesis.”

Setelah mengatakan itu ke Grace dan Aine, Kizuna


melihat ke Genesis yang menjulang tinggi di depannya.

“Aku akan pergi, ke lab penelitian Kaa-san----“

Ketika dia mengatakan itu, sebuah penomena tidak


biasa terjadi.

Tanpa suara apapun, Genesis runtuh.

Kizuna meragukan matanya.

Mereka terlambat, suara dari sesuatu yang pecah


seperti gemuruh tanah mendekat.

Genesis seperti bangunan yang dirobohkan


menggunakan dinamit, itu hancur sambil menaikkan
banyak awan debu dan suara guntur. Melihatnya, itu
juga seperti sosok Genesis lenyap kedalam tanah.

Mereka tidak bisa mengerti hal yang dengan jelas


terjadi di depan mata mereka.
Page 223 of 436
CCXXIV

Bahkan Aine dan juga Grace melihat pada kejadian itu


dengan kekaguman kosong. Aine bergumam dengan suara
bergetar.

“Tidak mungkin......Genesis, runtuh?”

Pemandangannya seolah-olah Genesis dirusak dari


atas oleh tangan mahabesar tidak terlihat, itu hancur
menjadi kepingan kecil dari dasarnya. Itu adalah
pemandangan mengejutkan yang tidak terasa nyata.

Itu adalah sesuatu yang luar biasa terjadi. Grace


bicara dengan gumaman yang sulit dipahami.

“Ini akhir.......dunia.”
Page 225 of 436
CCXXVI

Chapter 04: Dewa Baru

Bagian 1

Di waktu itu, semua manusia di Zeltis melihat sesautu


yang sulit untuk dipercaya.

Pusat dunia yang sudah ada sejak prasejarah.


keberadaan yang melahirkan mereka. sosok dari Genesis
itu runtuh.

Orang-orang hanya melihat dalam kekaguman ksoong


pada langit senjat tanpa pillar yang mereka familiar
dengannya yang sudah lenyap. Langit yang sudah
kehilangan hal yang seharusny ada membuat orang-
orang merasa kekhawatiran kehilangan tempat yang
mereka bergantung padanya.

“Apa yang akan terjadi pada kita mulai sekarang?”

“Ini adalah akhir. Ini akhir dunia.”

“Jadi, semuanya, akan mati?”

Kekhawatiran memanggil terror. Terror mengundang


kekacauan. Zeltis jatuh kedalam kekacauan.

Suara gemuruh tanah bergema diatas keributan


orang-orang.
“Hey, suara ini? Ini.......”

Suara itu tidak datang dari bawah mereka. orang-


orang melihat ke langit.

“Ap-, apa, itu!?”

Langit berguncang. Getaran seperti gempa bumi yang


merobek tanah, segera pergerakan itu mengukir
retakan di langit. Dan lalu pecahan langit menjadi
fragmen dan jatuh.

“KYAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Fragmen itu menghancurkan bangunan kota satu


persatu. Di sisi lain kepingan langit, kegelapan hitam
yang seperti neraka menyebar. Langit yang penuh
retakan menyembunyikan kegelaoan dari kekosongan
runtuh pada mereka. itu hanya sedikit demi sedikit, tapi
langit mendekat keatas kepala mereka dengan pasti. Itu
hitungan mundur ke akhir dunia ini.

Pengumuman kerusakan tanpa tempat untuk


melarikan diri menelan orang-orang keladam pusaran
keputusasaan dan kekacauan.

Apakah itu masyarakat biasa, kesartia sihir penjaga


kerajaan, atau keluarga kerajaan Aine dan Grace,
mereka semua sama.

Page 227 of 436


CCXXVIII

Grace yang berdiri dengan kaki bergetar berjalan


seolah-olah dia berjalan dalam tidur.

“Itu benar-benar, roboh......kan.”

Ketika dia sampai ke pinggir balkon, Grace bersandar


pada handrail seolah-olah melekat padanya.

“In.....ini sudah berakhir.”

Aine memeluk bahu Grace dan memeluknya kedalam


tubuhnya. Akan tetapi tubuh Aine juga bergetar.

Tidak peduli seberapa kuat kekuatan tempur yang


mereka punya, mereka tak berdaya di depan takdir
dunia.

Sama seperti bintang buas yang takut dengan cahaya,


mereka memeluk satu sama lain.

Kizuna mencoba mengontak Ataraxia dan menyalakan


layar mengapungnya.

“Ini Kizuna! Nee-chan, Shikina-san, Genesis runtuh!”

Reiri menyeringaikan keningnya dan dengan cepat


menjawab.

{Kau pikir kami tidak bisa melihatnya dari sini huh!


Kami menuju ke kastil sekarang. Dimana kalian?}
“Kami di balkon dari menara terbesar. Aku bersama
dengan Aine dan Grace juga.”

Teks ketikan Kei ditampilkan di depan Reiri.

{Dan dimana Professor Nayuta?}

Kizuna menyadari itu dan bertanya pada Grace.

“Grace. Kaa-san.......Professor Nayuta, dimana dia?”

Akan tetapi Gravel dengan tak berdaya


menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak tahu. Tapi lab penelitan wanita itu berada


di dasar Genesis.......dalam situasi ini, mungkin itu sudah
hancur.”

Lab penelitian Nayuta berada tepat dibawah Genesis.


Sekarang itu dibawah pecahan pillar yang menjadi
reruntuhan. Pasti dia tidak mungkin bisa selamat karena
itu.

“Nayuta......masih hidup.”

Suara orang datang dari dalam kamar.

“Suara itu......Zel?”

Page 229 of 436


CCXXX

Dari dalam kamar suram yang kehilangan cahayanya,


dua banyangan manusia menyeret tubuh mereka
menunjukkan kemunculan mereka.

Grace menaikkan suaranya melihat sosok itu.

“Zelcyone! Juga, bukankah itu Valdy! Darimana saja


kalian berdua?”

Aine membuka lebar matanya pada penampilan


keduanya yang terekspose dibawah cahaya dari luar.

“Luka itu.....apa yang terjadi?”

Sosok keduanya adalah sosok yang membuat orang


berpikir mereka sudah melalui pertempuran ganas.
Armor sihir mereka sudah lenyap, mereka dalam segam
penjaga kerajaan mereka tapi itu terlihat compang-
camping. Darah membasahi pakaian itu dan mereka juga
mengerti bawah darah menetes dari kulit terekspose
mereka. terutama Zelcyone, dia terlihat sangat terluka,
dia menyeret kakinya dengan meminjam bahu Valdy.
Setelah mereka datang ke balkon, Zelcyone roboh di
lututnya seolah-olah dia menghabiskan kekuatannya.

“Zel!”

Aine mendukung tubuhnya dengan panik. Kizuna juga


meminjamkan tangannya dan membaringkannya di lantai.
Zelcyone mengeluarkan suara menyakitkan dari
bibirnya yang basah dengan darah.

“Nayuta.......seperti yang kita pikir, dia tidak


melakukan penelitian untuk memulihkan Genesis.”

Wajah Valdy menggantung. Dia mengepalkan tinjunya


dengan bahu bergetar. Genangan air mata terciptan
dibawahnya setetes demi setetes.

Kizuna menatap sosok keduanya dengan wajah muram.

“Seperti yang di duga, Kaa-san......sial-! apa yang dia


rencanakan di waktu seperti ini!?”

Zelcyone menekan luka di perutnya dan wajahnya


terbungkus dalam kesedihan. Meski Kizuna disini tidak
penting dalam kesempatan ini. Ada sesutu yang harus
dia sampaikan, perasaan misi membuatnya mengeluarkan
kata-katanya sambil menahan rasa sakit intens.

“Ap, apa yang wanita itu teliti adalah----“

“Evolusi ke keberadaan yang bukan manusia.”

‘----!?’

Ada seorang gadis yang tidak familiar.

Disamping itu dia diluar balkon. Dia terbang dengan


matahari terbenam dibelakangnya.
Page 231 of 436
CCXXXII

“Kau..........?”

Penampilannya seperti murid SD, sekitar berumur


segitu. Rambut hitam panjangnya dikibaskan oleh angin
dengan cantik. Tubuh mudah telanjang bulatnya yang
tidak memakai apapun hanya ditutupi oleh jas panjang
putih yang tidak cocok dengan ukuran tubuhnya.

Tubuhnya hanya memakai itu. Dia tidak memakai


armor sihir. Dia terbang di udaran hanya dengan
tubuhnya saja.

Meskipun penampilannya benar-benar manis dan


cantik, mereka merasakan terror tidak diketahui
darinya.

Itu seharunya pertama kali mereka bertemu tapi,


Kizuna merasa seperti dia sudah bertemu gadis itu
sebelumnya.

‘----Itu benar. Dia mirip dengan photo Nee-chan dulu.’

Itu tidak akurat. Tapi itu sebuah kesan yang


mendekati kebenaran.

Zelcyone berbicara sambil menahan rasa sakitnya.

“Anak itu, Nayuta!”

“Eh?”
Untuk Kizuna, arti dari kata-kata itu tidak dapat
dimengerti.

“Kau bilang anak kecil ini adalah Kaa-san.....apa artinya


itu?”

Aine dan juga Grace, bahkan Reiri dan Kei yang


menonton lewat layar komunikasi di Ataraxia,
merasakan hal yang sama dengan Kizuna.

Gadis itu menatap Kizuna dan tersenyum.

“Kizuna. Untukmu melupakan wajah ibumu, ada batas


untuk kekurangan dalam sikap baik pada orang tua
bukan?”

‘----Hal seperti itu tidak mungkin.’

“Apa yang kau katakan? Err, siapa kau?”

Zelcyone berteriak dengan suara kesakitan kearah


Kizuna yang mendekati gadis itu dengan ceroboh.

“Berhati-hatilah! Mahluk itu bukan lagi seperti


Nayuta! Itu monster!”

Kaki Kizuna berhenti.

Gadi yang melayang di udara mencibirkan mulutnya


dengan gestur terganggu.

Page 233 of 436


CCXXXIV

“Kau benar-benar berbicara kasar, Zelcyone-sama?


Aku bukan monster, aku ingin dipanggil sebagai dewa.”

{Dewa......kau bilang?}

Reiri bicara dalam kejengkelan dari dalam layar


komunikasi.

{Memang, cara bicara lancang ini benar-benar seperti


ibu. Tapi, trik penampilan apa itu? Apa kau melakukan
interferensi dengan informasi visual kami? Atau
mungkin android? Ada batas untuk mendandani dirimu
lebih mudar dari umurmu.}

Gadis itu tertawa senang.

“Fufufu, itu persis seperti yang kau lihat. Aku


diremajakan kembali ke masa mudaku. Tidak, kupikir
mengatakan bahwa aku dilahirkan kembali lebih akurat.
Bukan sebagai manusia tapi sebagai kehidupan baru.”

Kizuna juga perlahan mulai mengerti. Daripada


merasakan kenyataan mengalir didalamnya.

Dia tidak mngerti sebab atau metodenya. Tapi, hawa


gadis ini, kehadirannya. Gadis ini adalah,

‘----Tidak diragukan, ini adalah Kaa-san.’

Past Reiri juga merasakan itu. Dia jadi terus merasa


jengkel dari percakapannya dengan gadis itu.
{Kehidupan baru......kau bilang? Dan, apa artinya itu!?}

“Itu tentang kehidupan yang berkembang lebih jauh.


Keberadaan yang selevel dengan yang menciptakan Core
Heart Hybrid Gear dan Genesis.....aku penasaran apakah
itu lebih mudah untuk dimengerti jika aku
mengatakannya seperti itu.”

Itu adalah keahlian Nayuta untuk bicara cara yang


berputar-putar hingga sisi lain tidak mengerti, menutupi
ceritanya dengan tabir asap. Kizuna berteriak dengan
tidak sabar.

“Katakan dengan jelas, aku tidak mengerti sama


sekali apa yang kau katakan! Kaa-san.....jika kau benar-
benar Kaa-san, itu tidak masalah mahluk seperti apa kau
sekarang. Daripada itu, hentukan kehancuran dunia ini!”

Aine juga mengembalikan pikirannya dan menaikkan


suara menyudutkan.

“Itu benar! Kau melakukan penelitian untuk itu


sepanjang waktu ini bukan? Professor Nayuta!”

Nayuta mengangkat bahunya dengan manis.

“Ya benar. Atau aku harus mengatakan, aku meneliti


untuk menerjemahkan teknologi Genesis. Karena jika
aku memahami semua rahasia Genesis, pasti cara untuk

Page 235 of 436


CCXXXVI

memperbaikinya akan ditemukan, jadi aku tidak


berbohong.”

Grace menatap Nayuta dengan penuh penyesalan.

“Berhenti bermain dengan alasanmu! Mengapa


pillarnya runtuh! Apa yang aku perintahkan untuk kau
lakukn adalah memperbaikinya, bukan
menghancurkannya!”

Nayuta tersenyum lebar tanpa terlihat seperti dia


sudah melakukan sesuatu yang buruk.

“Aku tidak menghancurkannya dengan sengaja. Aku


membuatnya melakukan pekerjaan membentuk ulangku,
jadi kupikir itu sangat terbebani karena itu. Pada
dasarnya pillar itu sudah terus beroperasi sepanjang
waktu tanpa perbaikan, jadi malfungsi terjadi. Itu
menyebabkan bencana terjadi di Atlantis sampai
sekarang. Itu terus digunakan dalam kondisi seperti ini,
jadi jangka hidupnya menyusut dengan cepat. Dan lalu
itu hanya kebetulan bahwa itu mencapai batanya
barusan.”

Aine menggertakan giginya dengan keras. Menahan


kemarahannya, dia menatap Nayuta dan bicara.

“Professor Nayuta.....beritahu aku hasil investiasimu.


Apa sebenarnya Genesis itu?”
“Identitas sebenarnya Genesis, adalah alata yang
menciptakan dunia. Jika harus dikatakan, itu adalah alat
yang pencipta gunakan ketika menciptakan dunia
ini......pilar itu adalah hadiah perpisahan pencipta.”

‘----Pencipta, dunia ini?’

Cerita Nayuta langsung terdengar seperti cerita


tidak pantas.

“Itu, itu dewa maksudmu?”

“Itu benar. Mengambil cara lain, kita bisa mengatalan


bahwa itu mahluk hidup dari dunia lain yang menciptakan
dunia ini.”

Dengan kata lain, seseorang dari dunia lain


menciptakan dunia ini....dia apa yang dia katakan.

“Core juga sama. Nampaknya itu adalah sesuatu yang


disiapkan oleh orang yang menciptakan Genesis untuk
meniru sosok seperti mereka.”

“Mengapa, mereka melakukan sesuatu seperti itu?


Pencipta itu.”

Nayuta menggelengkan kepala kecilnya.

“Aku belum mengerti itu.”

Page 237 of 436


CCXXXVIII

Reiri melemparkan semua suara yang dipenuhi dengan


niat membunuh dari sisi lai layar.

{Barusan, kau bilang bahwa kau menjad dewa kan?


Dengan kata lain kau adalah keberadaan yang sama
seperti pencipta, kau menjadi keberadaan seperti
mahluk yang menciptakan dunia ini?}

“Wah, itu pemahaman yang cepat untukmu Reiri.”

Nayuta menunjukkan gestur palsu dari keterkejutan.

“Aku ingin mengerti teknologi dari Core dan Genesis.


Dan lalu, semakin aku melanjukan lebih jauh analisaku,
aku menjadi sangat tertarik pada sang pencipta itu
sendiri yang menciptakan semua itu. Keberadaan seperti
apa mereka. apa yang harus aku lakukan hingga aku bisa
mendekati keberadaan diluar batas kewajaran itu.”

Menaikkan tangan kecilnya, dia menjangkaukan jari


telunjuknya dengan tegak.

“Dan lalu aku berpikir. Genesis membangun dunia ini,


jika itu bisa menciptakan kehidupan, bukankah
seharusnya itu bisa menciptakan ulang diriku, seperti
itu.”

Nayuta menyebarkan ujung jas putihnya dan


berputar-putar diudara.
“Dan lalu, itu seperti yang kau lihat----sukses besar.”

Nayuta yang semua senyumnya terlihat tidak


bersalah, indah, dan tidak menyenangkan.

“Akan tetapi, tentang keberadaan yang di level


dimana mereka bisa menciptakan kedua dunia yang
adalah Atlantis ini dan dunia kita Lumeria. Masih banyak
poin tidak jelas tentang mereka. aku harus melanjutkan
penelitianku untuk menumpahkan cahaya ke keberadaan
itu dan memahami seluruh dunia ini. Dan jadi, ini bukan
apapun selain salah satu penelitian itu.”

Layar Kei muncul di depan mata Nayuta.

“Professor Nayuta, ini Shikina.]

“Aah, Kei. Kau terlihat sehat. Apa itu?”

{Barusan, anda bilang bahwa dunia kita juga


diciptakan oleh pencipta, apa dasar dari itu? Untuk
perbantahan, jika itu benar, lalu mengapa tidak ada Core
atau Genesis di bumi?}

Nayuta membuat senyum tipis.

“Ada juga hal seperti itu di Lumeria tahu? Apakah itu


Core dan juga menumen yang sebanding dengan Genesis.
Itu adalah alasan untuk aku bisa mengatakan bahwa
dunia kita juga diciptakan oleh pencipta.”
Page 239 of 436
CCXL

‘----Apa?’

Kizuna memotong kedalam pembicaraan tidak bisa


menahan dirinya.

“Dimana hal seperti itu ada! Itu akan jadi berita


besar jika hal seperti itu ditemukan kan? Tapi, aku tidak
pernah mendengar apapun seperti itu!”

“Tidak. Kizuna seharusnya tahu tentangnya benar-


benar baik.”

“........Aku?”

Nayuta menunjuk pada Kizuna.

“Eros adalah Core yang di temukan di bumi tahu?”

‘----Apa?’

Kizuna menaruh tangannya di dadanya.

‘Core Eros ini......berasal, dari bumi?’

“Nampaknya Core lain jatuh kedunia kita ketika


Konflik Dunia Lain terjadi. Akan tetapi, hanya Eros yang
berbeda. Itu material misterius yang di temukan di
sebuah pulau di laut Mediterania kira-kira beberapa
ratus tahun yang lalu. Tapi, tidak peduli bagaimana kita
melihatnya itu hanya seperti mainan, itu tertidur untuk
waktu yang panjang didalam sebuah warehouse kolektor
tanpa siapapun yang menyadari bahwa itu adalah sebuah
OOPArt.”

‘Hal seperti itu......

Core mereka adalah material AU yang jatuh ke bumi


ketika Konflik Dunia Lain terjadi, tapi Kaa-san
mengatakan ada juga Core yang berasal dari bumi?

Berarti juga, ada juga seseorang yang menciptakan


dunia kami.....dan keberadaan itu sama dengan orang
yang menciptakan Atlantis.

Dunia dimana kami datang, adalah sesuatu yang


seseorang ciptakan?’

Pikiran Kizuna dalam kekacauan.

Dia mengerti secara logis, tapi dia tidak bisa


memahami atau menerimanya.

Itu bukan hanya Kizuna, semua orang yang hadir di


tempat ini berpikir hal yang sama.

Reiri dan Kei juga terkejut.

Reiri membentak ibunya sambil pandangannya tidak


fokus.

Page 241 of 436


CCXLII

{Akan tetapi......tidak ada hal seperti Genesis disana,


dimanapun sama sekali! Bukankah itu hanya khayalan
liarmu!?}

“Itu ada. Itu hanya belum ditemukan.”

{Sesuatu yang raksasa, dimana itu bisa ada tanpa


ditemkan sampai sekarang hhuh!}

“Itu......wah? nampaknya ini bukan waktunya untuk


bicara santai seperti ini bukan?”

Langit masih merendah lagi. Seluruh permukaan


langit yang terwarnai oleh matahari tenggelam retak
semua, retakan jatuh kebawah seperti pecahan kaca.

“Dunia ini sudah berakhir. Aku menantikan seberapa


banyak pengaruh yang akan disebabkan pada Lumeria
yang terhubung ke dunia ini oleh Entrance.”

Sesuatu terbentak di dalam Kizuna dari caranya


berbicara.

“Sampai sekarang, untuk menyelamatakan dunia


ini......dengan seberapa banyak perasaan, kau pikir kami
datang sejauh ini! Kau!”

Kizuna mengepalkan tinjunya. Kemarahan


membaranya mengedarkan energi disepanjang tubuhnya.
“Kaa-san! Aku akan membuatm untuk bekerja sama
menyelamatkan dunia ini! Meskipun dengan paksa!”

“Wah. Kau berencana memukul gadis semuda ini?”

“Diam!”

Nayuta menekankan mulutnya sambil mengeluarkan


tawa kecil.

“Dalam kondisimu dimana Hybrid Countmu sudah pada


batasnya, bisakah kau menanganiku?”

Tubuh Nayuta mulai bersinar dengan cahaya


kekuatan sihir.

“Jangan bilang.......”

Detak jantung Kizuna menjadi cepat.

Cahaya kekuatan sihir yang tercipta dari tubuh


Nayuta menulis formula sihir, formula itu dengan
seketika termaterialisasi. Itu menciptakan bagian
mekanik dari tubuhnya yang nampak diciptakan satu
persatu oleh tangan tak terlihat.

Nayuta berbicara dengan senyum yang dipenuhi


dengan kegembiraan.

“Dikatakan dewa menciptakan manusia berdasarkan


pada penampilanya sendiri, tapi Heart Hybrid Gear juga
Page 243 of 436
CCXLIV

sesuatu yang pencipta ciptakan berdasarkan penampilan


mereka sendiri. Biar aku tunjukan secara khusu pada
kalian semua, yang asli.”

Bagian yang tercpta dari punggungnya menjangkau ke


kanan dan kekiri dan membangun lengat tebal besar. Dan
alalu unit kaki besar yang seperti robot tercipta,
terpasang pada kakinya. Apakah itu kaki atau tangan,
masing-masing dari mereka adalah sesautu yang besar
hingga lebih besar dari tinggi Nayuta.
Page 245 of 436
CCXLVI

Dan lalu di punggungnya, sebuah board dengan kilauan


cantik membentang seperti sebuah kipas yang
menyebar. Itu terlihat seperti perisai dan juga terlihat
seperti sayap. Kipas dengan keteraturan cantik terbuka
ke kiri dan ke kanan yang mencapai enam meter lebarnya.

“Ini adalah penampilan sebanarnya aku saat ini.”

Hiasan kepala dalam bentuk jepit rambut berada


dikepalanya, sembil sebuah kimono yang seperti
furisode dengan bahunya sebagian besar terekspos
tercipta di tubuhnya. Itu adalah sebuah pakaian yang
seperti seorang anak bangsawan yang merayakan
festival penuaan mereka di kuil.

Armornya juga cantik, seolah-olah dalam


berkoordinasi dengan pakaian Nayuta. Garis elegan dan
kilauan seperti sebuah alkari. Ornamen elehan dan
mewah. Dari pada memanggilnya senjata untuk
pertempuran, itu memberi kesan apakah itu sebanrnya
digunakan untuk etiket atau kehormatan.

Kizuna dengan refleks bergumam melihat pada


kelahiran kembali sosok Nayuta.

“Heart Hybrid Gear......”

Tanpa keraguan, itu adalah Heart Hybrid Gear tipe


besar. Akan tetapi, itu punya sebuah kehadiran yang
menggambar sebuah garis dibandingan dengan sesuatu
seperti Eros Kizuna atau Zeros Aine. Itu tidak hanya
esar, berbeda dalam bentuk dan material, dan lalu
kekuatan sihir kelas tinggi memancar dari seluruh
tubuhnya. Itu membuatnya merasa bahwa itu jelas
dalam kelasa berbeda dengan Heart Hybrid Gear lain.

Dan lalu ada satu poin lain, sesuatu yang membuatnya


merasa tidak nyaman. Itu adalah perasaan kesatuan
antara Nayuta dan armor itu, itu seolah-olah keduanya
benar-benar menyatu. Sebuah keberadaan dimana itu
ambigu dimana batas antara daging dan mesin. Dia
merasa seperti dia sudah benar-benar berubah menjadi
mahluk hidup dari spesies lain.

Nayuta menyebarkan tangannya dengan bangga.

“Sekarang, kau bilang bahwa kau ingin membuatku


mendengarkanmu dengan paksa kan? Aku akan
merawatmu lalu. Setelah semuanya bermain dengan anak,
juga peran dari orang tua.”

“Ku.....”

Gigi Kizuna di gertakan dengan keras.

Baik Hybrid Count Kizuna dan juga Aine sudah


mendekati nol, mereka bahkan tidak bisa
mempertahankan Heart Hybrid Gear mereka lagi.
Page 247 of 436
CCXLVIII

Nampaknya Grace masih punya kekuatan sihir tersisa,


tapi pasti dia masih punya kerusakan tersisa di
tubuhnya.

Kizuna melirik dan menerka keadaan Zelcyone yang


roboh do lututnya.

Jauh dari bertarung, kondisi Zelcyone akan jadi


berbahaya jika dia tidak diobati segera.

Kali ini dia mengirim lirikannya kedalam ruangan.

Valdy duduk di tengah ruangan, menatap lantai


dengan mata kosong. Melihatnya, itu benar-benar tidak
nampak bahwa dia bisa bertarung.

Kizuna berpikir.

‘----Haruskah aku memanggil Gravel sekarang? Akan


tetapi baik Gravel dan Aldea, bahkan Gertrude, mereka
pasti kelelahan sekarang.’

Kizuna melihat sekali lagi pada sosok Nayuta yang


melayang di udara. Dia tidak memastika statusnya
dengan cara apapun. Tapi, dia mengerti. Dia benar-benar
mengerti. Instingnya yang sudah melalui beberapa
perbatasan kematian memperingatkannya. Itu
berbahaya. Sangat-sangat berbahaya.

“Sialan....apa tidak ada cara sama sekali.”


“Apa kau bingung? Lalu mungkin aku harusnya jadi
orang yang memulai.”

Nayuta menjangkaukan tangan mekaniknya ke depan.


Ujung tangan itu di bongkar dan berubah bentuk. Bagian
itu merubah konstruksinya seperti puzzle dan muzzle
partikel cannon muncul di ujung tangan itu.

Melihat itu, itu sudah terinstall dengan mekanisme


seperti itu sejak awal.....tidak bagaimana itu muncul
untuknya. Itu seolah-olah, itu diciptakan karena itu
dibutuhkan untuk sekarang----itu bagaimana itu
terlihat untuknya.

Sebuah terror tidak dikenal melonjak didalam dada


Kizuna. Mahluk hidup yang pernah jadi ibunya. Dia
dibuat mengerti bahwa dia sudah berubah menjadi
seorang monster asli.

Cahaya kekuatan sihir memusat di muzzle partikel


cannon. Jika dia ditembak dalam keadaannya saat ini, itu
akan jadi akhir.

“Sekerang, Kizuna. Ini dia.”

----di waktu itu, cahaya emas partikel cannon


melintasi langit kegelapan.

Page 249 of 436


CCL

Cahaya itu memukul Nayuta dengan akurat. Ledakan


cahaya ganas terjadi di depan mata Kizuna.

“UOO!?”

Kizuna tersandung mundur karena terdorong


shockwave pada tubuhnya.

‘Cahaya barusan----jangan bilang!?’

Partikel cannon emas kaliber besaryang seketika


melintasi langit.

Pemboman akurat dari jarak jauh.

“Kizuna----!”

Suara familiar memanggil nama Kizuna.

“Yurishia!!”

Heart Hybrid Gear yang membuatnya merasa


nostalgia. Dengan rambut emas terayun oleh angin,
perempuan yang dipuji sebagai yang terkuat di dunia
terbang kearahnya.

“Ini adalah kembaliny aku ke garis depan yang sudah


benar----benar terlalu lama! Aku akan membuatmu
menjadi pembebasan stressku disini!”

Mantan ace handal Amerika. Yurishia Farandole dari


Amaterasu.
“Blade!”

Pedang terbang di langit datang dari belakang


Yurishia. Empat pedang membungbung tinggi di langti
dengan bebas dan menyerang Nayuta.

“Himekawa!”

Suara Kizuna terangkat.

“Professor Nayuta! Aku tidak akan membiarkanmu


melakukan kelakuan yang tidak senonoh memalukan lebih
dari ini! Himekawa Hayuru, disini!”

Himekawa menarik Sword dari sarung di pinggangnya


dan melaju kearah Nayuta.

Nayuta mengibaskan Blade dengan sayap kipas di


punggungnya sebagai perisai. Akan Blade terus merubah
arah di udara tidak peduli seberapa banyak itu dan
terus menebas di celah Nayuta. Disana Himekawa
sendiri juga menebas dengan Sword.

“Bagitu yah. Jadi Amaterasu juga dalam full-set


disini.”

Nayuta mengeluarkan partikel kekuatan sihir dari


pendorong di punggung dan kakinya, dia menghindari
tebasan Himekawa dan naik keatas. Akan tetapi,
bayangan besar berdiri di jalan dimana dia menghindar.
Page 251 of 436
CCLII

“Kau tidak akan bisa lari desu!”

Besarnya melebihi Heart Hybrid Gear Nayuta. Itu


adalah Heart Hybrid Gear super besar Sylvia, [Taros].

“Professor Nayuta, beritahu kami cara untuk


menyelamatkan dunia ini desu!”

Taros mengayunkan tangan kanan raksasanya yang


seperti sebuah palu. Itu adalah serangan ganas hingga
jika seseorang terpukul, itu akan jadi padat dan
terbanting ketanah.

“Fufu, aku tertarik dengan Heart Hybrid Gear itu.”

Ketika Nayuta menaikkan tangannya, tangan mesin itu


juga naik. Dan lalu itu memblock palu Sylvia. Suara
retakan bergemuruh dari bentrokan antara dua baja.

“It, itu di block desu-!?”

“Untuk perubahan sebanyak ini dalam hasil hanya


karena mengubah metode penginstallan, ini benar-benar
menarik.”

Di saat itu, sejumlah besar misil mendekat dari balik


Sylvia.

Sylvia mundur setelah memperhitungkan timing.


Tepat setelah itu misil menghantam Nayuta dari semua
arah. Ledakan api terjadi dalam rantai ledakan dan
menyebar, membungkus Nayuta dalam gumpalan api.

“Bahkan kami disini!”

Lima Heart Hybrid Gear lewat diatas Kizuna.

“Scarlet! Juga----!”

Kelimanya berhenti di udara dan membuat pose


setelah berputar.

“Masters sudah tiba!”

Nampaknya kehidupan idol mereka sudah menyebar


dalam di tubuh mereka. Akan tetapi, mereka menyiapkan
senjata mereka serempak tepat setelah
memperkenalkan diri mereka. Dan lalu mereka membidik
Nayuta yang menunjukkan pkemunculannya dari dalam
api dan menarik trigger mereka tanpa ragu. Peluru
menghujani Nayuta seperti badai.

“Yaa----yy! Sensasi ini setelah beberapa bulan!


Seperti yang kupikir, ini yang terbaiiiiiiiikkkkk! Trigger
Happy!!!”

Clementine membuat mata berbahaya dan terus


menarik trigger seolah-olah mencoba untuk
memecahkannya. Rambut orange dikepangnya menjadi

Page 253 of 436


CCLIV

kacau dan dia menembakkan perluru dengan nampak


bahagia dari dasar hatinya.

Di sampingnya Sharon yang memakai Heart Hybrid


Gear di atau pilot suit goth-lolinya, dia dengan cepat
menembakkan assault riflenya.

“Ini benar-benar......sudah sangat lama. Fufu-, ini


mungkin sedikit manis.”

Karena terhanyut dan menembak dengan cepat,


mereka segera kehabisan peluru. Merek segera
mengelurkan cartridge baru dari unit di pinggang
mereka dan menukarnya dengan cartridge yang sudah
kehabisan peluru. Dan lalu cartridge yang sudah menjadi
kosong disimpan kembali di unit dipinggang. Itu adalah
mekanisme pengisian otomatis cartridge yang
menciptakan peluru dengan menggunakan Hybrid Count.

Ketika Kizuna mencoba melihat dari jauh,


panjangannya secara alami ter-zoom up. Disamping itu
setiap sosok Masters di pancarkan padanya sebagai
informasi gambar terpisah. Itu adaalh sensasi melihat
berbagai monitor di saat yang sama yang mustahil untuk
mata normal.
“Masters......sebelumnya kalian semua menjadi idol,
kalian semua kesatuan Heart Hybrid Gear dari pasukan
Amerika bukan?”

Partikel cahaya memancar dari pendorong Nayuta


dan tubuh Nayuta dengan ringan mengindari peluru. Itu
benar-benar tidak seperti pergerakan mekanik kareka
kontrol pendorong, dia mengapung di udara dengan
pergerakan alami seperti arus air. Itu adalah bukti
bahwa di secara sempurna mengontrol Heart Hybrid
Gear seperti bagian dari tubuhnya sendiri.

“Aku akan menghentikan pergerakannya!”

Sipelit Leila dengan rambut pirang pendeknya


melepaskan tembakan dengan short-barreled shotgun
di satu tangan. Peluru yang memadatkan cahaya menyear
di area di depan Leila.

“Aku akan memberi service besar hari ini meskipun


aku kehabisan uang! Penjualan besar dari semua
persediaan peluruku. Hanya untuk sekarang, aku akan
menetapkan diriku sendiri untuk berhutang!”

Nayuta berhenti bergerak di langit.

“Menyebarkan buckchot, senjata untuk membasmi


musuh dalam jumlah besar sekaligus bukan......akan

Page 255 of 436


CCLVI

tetap, setiap tembakan itu benar-benar tidak terlalu


kuat.”

“Uwaa! Menjengkelkan! Henrietta, biarkan dia


merasakannya!”

Di sampng Leila ada Henrietta yang menyiapkan long


anti material rifle.

“Itu membantuku untukmu menghentukan


pergerakannya.”

Ketika dia menarik trigger, bunga api besar menyebar


di depan Nayuta. Shockwave yang seolah-olah ledakan
kecil meledak menyerang sekeliling.

Kekuatan ledakan dari anti material rifle tidak hanya


ada di poin ketika itu menghantam, shockwavenya juga
bukan sesuatu yang setehang hati. Benturan shockwave
juga memukul sisi wajah semua anggota Masters di
sekeliling Henrietta. Bahkan Scarlet yang membukan
unit misilnya dan akan meluncurkan muatan selanjutnya
juga tersentsak.

“Buwah! Hey Henrietta! Tembakan benda itu sedikit


lebih jauh dari kami, itu mengganggu!”

“Eeh? Tidak mungkin, kau bisa mengatakan itu dengan


sedikit lebih.....”
Henrietta hampir menangis karena perlakukan tidak
beralasan. Dia menembakan sekali lagi tembakan
meskipun mengaduk reputasi buruk dari rekan-rekannya,
tapi tidak ada efek pada Nayuta seolah-olah itu hanya
berhembus padanya.

“Memang, kekuatan penghancurnya tinggi. Tapi, di


level ini itu bahkan tidak akan menjadi tes untuk Live
Saver.”

Scarlet membuka unit misil Ares dan membidik


Nayuta yang nampak dikecewakan.

“Gelombang kedua, tembak sekaligus!”

Nayuta sekali lagi terbungkus dalam ledakan api. Di


saat yang sama, sejumlah besar api dan asa yang
dikeluarkan dal unit misil membungkus anggota Masters.

“Gehoh! Oi, Scarlet! Ini bukan di level hanya


mengganggu lagi!”

Clementine berteriak dalam kemarahan.

“Memang....itu bahkan lebih menjengkelkan dari pada


rifle Henrietta.”

Sharon juga mengarahkan mata lembab pada Scarlet.

Page 257 of 436


CCLVIII

“It, itu mau bagaimana lagi! Ini adalah misil! Karena


itu, ini punya kekuatan penghancur yang besar!”

Leila bebicara seolah-olah meludah pada Scarlet yang


dengan putus asa membuat alasan.

“Jangan pikirkan itu, menjauhlah.”

Scarlet menerima guncangan dan matanya berubah


menjadi titik-titik.

“APA ITUUUUUUUU! Bukankah tak masalah jika kau


tidak mengatakan seperti itu!”

Kizuna dan Aine menataap dalam kekaguman pada


percakapan itu.

“Mereka hidup di dunia yang tidak berhubungan


dengan kata seperti kegugupan atau perasaan bahaya
bukan.....para gadis itu.”

“Nampaknya begitu......tapi, mereka tidak


menghentika serangan mereka bahkan selama
percakapan bodoh itu, haruskah aku mengatakannya
seperti yang diharapkan dari mereka?”

{Kizuna!}

Sebuah komunikasi dari Reiri terbuka di depan Kizuna.


“Nee-chan! Sekarang Amaterasu dan Masters
bertarung dengan Kaa-san. Aku juga ingin memulihkan
Hybrid Countku tapi, ada tidak ada cara?”

{Aku meluncurkan fasilitas untuk Heart Hybrid. Itu


diatur untuk menyerang di tengah kamar kau berada.
Berhati-hatilah.}

“Di tengah kamar kau bilang......!?”

Valdy masih meringkuk disana.

Kizuna membentak pada dirinya sendiri dan berlari


kedalam kamar dan menggenggam tangan Valdy.

“Berdiri! Ayo segera ke balkon!”

Sambil mengatakan itu, telinga Kizuna menangkap


suara dari sesuatu yang memotong udara.

“Ini buruk! Aku tidak akan sempat!”

Kizuna mengangkat tubuh Valdy di tanagnnya dan


melompat kearah balkon. Disaat itu dinding kamar pecah.
Sebuah peluru dengan diameter tiga meter menembus
diding dan terbang kedalam kmar. Pecahan dinding
berserakan dimana-mana dan debu bergulung naik.

Page 259 of 436


CCLX

Ketika Kizuna yang roboh mengangkat wajahnya,


peluru cannon tipe kapsul meluncur di depan ujung
kakinya. Kizuna melepaskan desahan kelegaan.

“.......Kami selamat.”

Kizuna mengangkat tubuhnya dan bicara kepada Valdy.


Akan tetapi Valdy masih daalm keadaan dimana hatinya
tidak disana. Itu seolah-olah jiwanya kosong.

Valdy mempercayai Nayuta. Dia memujanya. Dia


merindukannya seperti seorang ibu. Itu adalah
seberapa banyak guncangan yang dia terima. Dia
dikhianati dan ditipu.

“Bisakah ka berdiri?”

Laki-laki yang menyelamatkannya bertanya padanya


tapi dia tidak bisa membawa dirinya untuk menjawab.
Daripada itu. Itu akan lebih baik untuknya mati. Itu apa
yang Valdy pikirkan.

Valdy mengangkat wajahnya dan melihat objek yang


terbang kedalam ruangan. Pintu di sisi objek terbuka
ketika dia melihatnya dengan mata suram, wanita
berambut hitam menunjukkan kemunculanya dari dalam.

“Kizuna, juga kau yang disana. Apa kalian terluka?”

Valdy berdiri seolah-olah di sambar oleh petir.


“Na.......Nayuta, sama?”

Akan tetapi wanita itu membuat ekspresi tidak


senang dan bicara seolah-olah meludah.

“Jangan samakan aku dengan mahluk seperti itu.”

Valdy melengkungkan dirinya karena rasa takut.

Wanita itu----Reiri mendesah lalu memanggil Kizuna


dan Aine.

“Kizuna Aine! Cepat. Lakukan Heart Hybrid!”

Suara Kizuna menguak karena terlalu banyak kejutan.

“Apa yang kau katakan!? Tidak peduli bagaimana kau


melihatnya, itu mustahil di situasi seperti ini kan!?”

“Itu persis karena situasi seperti ini!”

Reiri melihat ke pertarungan Nayuta melawan


Amaterasu dan Masters yang membentang di atas.

“Musuh adalah Nayuta itu. Kekuatan kalian berdua


yang melakukan Kischarge Hybrid seharunya di
perlukan!”

Aine dengan khawatir mengintip pada wajah adik


perempuannya yang berdiri di sampingnya.

Page 261 of 436


CCLXII

Grace melihat balik ke mata Aine dan tesenyum


seolah-olah untuk menenangkannya.

“Jangan khawatir, Nee-sama. Daripada itu, kamu


punya beberapa urusan penting untuk dilakukan kan?”

“Ya. Tapi.....”

“Nayuta. Wanita itu juga sudah melakukan sesautu


yang tidak bisa aku maafkan. Serahkan ini padaku.”

Grace memanggil nama Corenya setelah mengatakan


itu.

“Koros!”

Grace sekali lagi memakai armor sihir dengan sayap


emas dan perak. Melihat itu, Zelcyone juga mendukung
tubuh bergetarnya dengan tangannya dan mencoba
mengangkat tubuhnya.

“Grace-sama....aku juga, akan bertarung bersamamu.”

“Jangan mengatakan sesuatu yang bodoh. Zel, kau


beristirahatlah disini.”

“Tapi......”

Zelcyone menggertakan giginya dengan frustasi.

“Aku akan membersihkan kekesalanmu untukmu. Jadi


lihatlah dari sini.”
“Grace-sama......-!”

Air mata bersinar disudut mata Zelcyone.

Menendang lantai, Grace terbang ke langit. Setelah


melihat sosoknya dari belakang, Aine berbalik ke Kizuna.

“Ayo, Kizuna.”

Dia tersenyum pada Kizuna dengan senyum hidup,


seolah-olah dia sudah dilepaskan dari sebuah beban.

“......Yeah. kita juga harus cepat memberi mereka


bantuan!”

Kizuna juga masuk kedalam kapsul yang terbang


kedalam kamar.

“Cepat! Aku akan mengunci pintunya!”

Setelah membawa Kizuna dak Aine kedalam kapsul,


Reiri menutup pintu dan menguncinya.

“.....Jadi, apa ini? Ini nampak berbeda dari Love


Room?”

Reiri menekan tombol di dinding. Setelah itu lampu


menyala menerangi ruangan gelap.

Sebuah kasur putih. Di satu sisinya, ada Shikina Kei


memakai mikro bikini.

Page 263 of 436


CCLXIV

“Shi-! .......Shikina-sannnnnnnn-!?”

Kizuna merasa seperti dia akan jatuh.

Dia jauh lebih tua darinya taoi, sosok tubuhnya


benar-benar kekanak-kanakan. Dia pendek dengan
tubuh mungil rapuh. Bahkan payudaranya hampir tidak
ada. Kei yang seperti itu memakai mikro bikin putih di
tempat ini.

‘----Mengapa Shikina-san yang biasanya selalu


mengirimnya perintah dari Nayuta Lab disini?’

Aine juga membuka lebar matanya karena terkejut.

“Me, mengoa.......Shikina-san”

Dia mungkin juga merasa malu, pipi Kei yang tanpa


emosi sedikit memerah.

{Ini adalah instalasi pembebas ketenangan nomer


satu. Ini adalah sesuatu seperti edisi prototipe yang di
ciptakan dalam pembuatan Love Room. Sialnya, Love
Room benar-benar hancur bersama dengan Ataraxia.}

Tulisan yang Kei ketik di keyboardnya di tampilkan di


layar mengapung.

Kizuna melihat kesekeliling ruangan.


Lampu gantung cantik bersinar didalam ruangan yang
sedikit redup. Sofa kulit yang terasa nyaman untuk
diduduki. Kotak metalik bulat di letakan di atas meja di
depan sofa, es dan botol di letakan didalamnya.

“Ketenangan.....memang ruangan ini nampak


nyaman......tidak, tapi jika begitu, mengaoa Nee-chan
dan Shikina-san disini? Jika kalian berdua tidak keluar
bagaimana aku bisa bersama dengan Aine.....”

Ketika dia melirik ke arah Aine, matah merahnya


bersembunyi dengan malu sambil wajahnya menunduk.

“Tidak, itu akan memakan terlalu banyak waktu


dengan hanya kalian berdua.”

Kizuna dan Aine mengeluarkan kata “Eh?” sambil


mengangkat kepala mereka.

“Kali ini adalah waktu genting. Kita harus malakukan


Climax Hybrid dalam waktu tersingkat. Dan disana,
lihat.....kamu juga akan bekerja sama.”

“Itu, hal seperti itu? Bisakah kau


menjelaskannya.....uwaaaa!?”

Reiri tiba-tiba melepaskan bajunya dan mengekspose


payudara menggairahkannya yang terbugkus oleh
pakaian dalam putih. Bra yang dirajut dengan rajutan

Page 265 of 436


CCLXVI

indah mengangkat payudara besar Reiri. Perasaan


sensual yang tertidur menyebabkan sensasi yang mirip
dengan kepeningan pada Kizuna.

“Ne-, Nee-chan! Ap, ap-ap-ap-ap-ap-apa ini,


penampilan itu!?”

“Sudah kubilang kan. Kami juga akan bekerja sama.”

Reiri berteriak dengan panik dengan pipinya memerah.


Dan lalu seolah-olah dia melemparkan rasa malunya, dia
menarik roknya sekaligus. Dengan itu style Reiri
menjadi mesum dengan hanya pakaian dalam dan high
heelnya.

“Ada apa Kizuna? Wajahmu merah tahu?”

Reiri yang mengatakan itu juga wajahnya merah.


Sosoknya yang membelitkan tubuhnya dengan malu
terlihat seolah-olah dia mengelurkan udara genit. Dan
lalu matanya yang lembab karena rasa malu membuatnya
merasa bahwa itu bukan wajah kakaknya tapi wajah dari
seorang wanita.

*doki*, dada Kizuna berdegup kencang hingga pada


derajat suara itu akan terdengar.

‘----Te, tenanglah aku! Ini adalah Nee-chan.


Tenanglah!’
Aine menatap pada Kizuna yang bingung dengan mata
lembab.

“Hey Kizuna......apa kau jadi lebih terangsang


daripada denganku?”

“Ap, apa yang kau katakan. Hal seperti itu tidak


mungkin sama sekali Aine-san.”

“......Ada apa dengan honorific itu.”

Kei membawa keyboard portable dengan kedua


tangannya dan mulai mengetik dengan ibu jarinya.

{Kami menyelidiki cara untuk membuat Kizuna dan


Aine menjadi sangat bergairah berdasarkan dari rekam
jejak sampai sekarang. Kami akan menaikkan
kegembiraan Kizuna dengan menjamumu dengan pakaian
dalam wanita.}

“Tunggu sebentar! Ayolah, mengapa aku harus


terangsang kearah Nee-chan dan Shikina-san.”

“Jangan pikirkan itu dan tenanglah, duduk di sebelah


sana.

Reiri menempelakan tubuhnya padanya dari samping


dan mengambil tangan Kizuna. Dan lalu dia
mendorongnya untuk duduk disofa. Ketika dia membawa

Page 267 of 436


CCLXVIII

tubuhnya mendekat, dada besar Reiri menekan pada


tangan Kizuna.

‘----Pe, perasaan terangsang apa ini!? Ukurannya lebih


daripada Aine!’

Kizuna mengikuti apa yang dibilang padanya dan duduk


di sofa. Dia di gencet oleh Reiri di kiri dan Kei di kanan.

“Apa kau ingin minum sesuatu?”

“Ye, yeah.”

Tertangkap diantara kakaknya dalam pakaian dalam


dan sahabat kakanya dalam pakaian renang seksi, Kizuna
tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Ketika dia
melihat kebawah, lembah payudara besar Reiri tepat
didepannya. Itu menggambar curve cantik, dari
kembarnya dengan nilai penuh dalam volume dan
kehadirannya, bau manis naik.

“Ini, ini adalah mimuman energi spesial.”


Page 269 of 436
CCLXX

Sebuah gelas dengan es didalamnya disodorkan


padanya.

“......Terima kasih.”

Dia berpikir apakah ini benar-benar waktunya untuk


bersantai bertindak seperti ini, tapi itu juga sebuah
fakta bahwa tenggorokannya kering. Ketika dia
membawa mulutnya mendekat, dahaga di
tenggorokannya menjadi lebih nyata, dia meminum
semuanya dalam satu tegukan. Setelah itu layar Kei
muncul di depan matanya.

{Aku akan mengatakannya dengan jelas tapi, bahan


yang tidak bisa dijual dimasukan di sana.}

Dia dengan refleks tersedak.

“Eh, itu.....”

{Itu adalah sesuatu yang dengan spesial di


kembangkan untuk memulihakn stamina dan pikiran.}

Dia berpikir untuk memprotes tapi matanya dan


pikirannya tersuri oleh bukit warna pink yang naik ke
permukaan dari payudara yang terlihat melalui celah di
mikro bikini Kei.

‘Shikina-san, bikininya terlalu longgar.......Payudara.’


Akan tetapi payudara dengan gelombang kecil juga
secara aneh terasa mesum. Ditambah, fakta bahwa dia
melihat payudara Kei membuatnya terangsanh dengan
keengganan.

“Kau ingin minum segelas lagi?”

“Eh.......ya.”

Pakaian dalam yang dipakai Reiri yang dengan lembut


tersenyum berlawanan dengan Kei. Payudara yang
sangat besar membuat kepalanya menjadi kabur hanya
dari melihatnya. Setiap kali dia bergerak, payudara yang
berguncang mengikuti setiap pergerakannya juga
berpengaruh tapi, celana dalam yang dipakai di pinggang
montoknya dan bagian bawah tersembunyinya benar-
benar mengganggu pikirannya. Kain kedua tempat itu
tipis, warna dari hal yang tersembunyi dibawah mereka
sedikit naik kepermukaan.

Menyadari pandangan Kizuna, Reiri menyembunyikan


selangkangannya dengan tangannya.

“He, hey, jangan melihatnya seperti itu.”

“Eh!? Tidak, a-a-a-aku tidak melihat seperti itu tahu?”

Itu benar-benar sulit untuk mengalihkan matanya


sekali pandangannya tertangkap. Ketika dia entah

Page 271 of 436


CCLXXII

bagaimana melihat kesisi lain, apa yang menunggunya


adalah tubuh telanjang Kei yang memakai mikro bikini di
sosok kekanak-kanakan itu.

Itu adalah Kei yang selalu diam melakukan penelitian


dimana dia tidak merasakan rangsangan sama sekali
darinya. Dan lalu sekarang disana perasaan luar biasa ini
dari penampilannya yang merangsang. Tempat ini dimana
dia di himpit oleh dua kakak dalam pakaian dalam persis
seperti dunia lain.

{Mengarah ke Climax Hybrid kali ini berdasarkan


kasus yang paling efektif yang dulu----}

Kei mengetik di keyboardnya sekali lagi. Teks yang


terlihat sampai dimana dia mengetik [dimana Kizuna
dengan Reiri], tapi cursor segera kembali dan
menghapus tulisan.

{Kizuna membutuhkan rangsangan segar. Wanita


seperti kami yang kau biasanya tidak bayangkan dalam
makna seksual menunjukkan penampilan seperti ini akan
menciptkan elemen kejutan. Itu akan membangunkan
nafus dan kegembiraan Kizuna.}

“Itu bodoh! Maksudmu aku, dengan Nee-chan dan


Shikina-san?”
{Faktanya, denyut jatung Kizuna, dan darah yang
mengalir ke jaringan erectile-Mu naik ke level yang
tidak pernah terlihat sebelumnya.}

Reiri mengirim pandangan merah ke selangkangan


Kizuna dan lalu tenggorokannya meneguk dengan keras.

“Itu sudah, seperti ini......itu bahkan lebih


menakjubkan.....daripada waktu itu.”

“Waktu itu?”

Kizuna memiringkan kepalanya kearah gumaman Reiri.

“Ti, tidak! Bukan apapun. Bagimanapun, itu adalah


alasan mengapa kami juga melepaskan lapisan pakaian
kami.”

Aine menyilangkan tangannya dalam ketidakpuasan.

“Kalian berdua mengatakan semua itu.....tapi, untukku


ini malah berefek sebaliknya.”

{Itu salah. Kehadiran kami juga efektif kearah Aine.}

“Ha? Apa yang akan Komandan dan Shikina-san


lakukan untuk membuatku terangsang?”

{Kami akan menonton disini ketika kalian berdua


melakukan Climax Hybrid.}

Page 273 of 436


CCLXXIV

“Apa-..........!?”

Raut wajah Aine berubah semua tiba-tiba.

{Tidak benar-benar ada kesempatan untuk


mengamati sampai sedekat ini, jadi aku sudak sangat
tertatik. Aku juga sudah menyiapkan alat pengamatan,
jadi aku bisa merekam perubahan pada tubuh Aine
dengan detail.}

“Se, sesuatu seperti itu......tidak mungkin. Tidak


mungkin aku bisa melakukan itu dengan orang menonton!”

“Jika kau tidak bisa maka kami akan memaksamu


sampai kau melakukannya. Biasanya hal seperti apa yang
kau lakukan dengan Kizuna, aku menjadi berpikir bahwa
aku ingin mencoba memastikannya sekali.”

Reiri bergumam dengan suara yang berisi kemarahan.

Wajah Aine yang menjadi pucat sekarang menjadi


sedikit merah. Jantungnya berdetak cepat dengan
suara *doki doki*. Pahanya mengosok pada satu sama
lain dengan gelisah.

“Tindakan tak tahu malu seperti itu......aku tidak bisa


melakukannya.”
{Ini kesempatan langka jadi aku akan mengumpulkan
data mendetail. Aku akan merekam semua tindakan yang
akan dilakukan setelah ini, baik gambar dan suara.}

“Tidak mungkin......”

Mata Aine menjadi lembab. Dia menggerakn air mata


karena membayangkan perlakukan yang menunggunya.
Cahaya kekuatan sihir berenang di matanya bercampur
dengan air matanya.

Kizuna menatap pada cahaya itu dan menjadi terkejut.

“Memang.....sepertinya ada sebuah efek.”

Reiri membawa mulutny mendekat ke telinga Kizuna


dan bersbisi seolah-olah meniupkan napasnya padanya.

“Lakukan yang terbaik❤”

Rangsangan menggigil menjalar di tulang belakang


Kizuna.

Bagian 2

Bahkan setelah menerima serangan sekuat tenaga


dari Masters, Nayuta tidak gentar. Tubuh mesin
meciptakan Live Saver. Itu melekat pada seluruh

Page 275 of 436


CCLXXVI

tubuhnya dalam bentuk yang melekat dengan erat pada


kulitnya, memantulkan kembali semua peluru. Wajah
Nayuta tenang dan santai seolah-olah dia menerima
hembusan angin lembut.

“Jika itu hanya serangan di level Masters, maka itu


hanya akan dipantulkan kembali.”

Nayuta mengangguk pada dirinya sendiri dalam


pemahaman.

Masters menembakan skill sama seperti yang


diharapkan dari mereka. akan tetapi meskipun peluru
menghantam, armor yang mengkilat tidak lecet
sedikitpun.

“Jika gun tidak bagus, aku akan secara langsung


memotongnya! Blade!”

Pedang terbang berdiri di belakang Himekawa


melesat kerarah Nayuta. Nayuta seharusnya di tusuk
dalam seketika. Akan tetapi di tujuan dimana Blade
melaju, tubuh Nayuta tidak ditemukan.

“Eh!?”

Blade yang mengejar musuh tidak perduli kemana


kehilangan tanda Nayuta. Itu adalah pergerakan yang
sangat cepat. Himekawa mencari sosok Nayuta dan
melihat kesekelilingnya dengan gelisah.

Peringatan sensornya menadarkannya bahwa ada


bahaya dari atas.

Syaraf refleksnya menerbangkan Blade keatasnya.


Blade melesat ke langit dan menghalau Nayuta yang
jatuh kebawah. Akan tetapi Nayuta juga mengeluarkan
pedang dan menggunakan pedangnya dengan teknik yang
cepat yang mata tidak bisa ikuti, memukul setiap Blade.

“Tidak mungkin-!?”

Nayuta yang jatuh menuju kearah Himekawa yang


terkejut. Reaksi Himekawa lebih lambat karena
keterkejutan berlebihannya. Nayuta mengayunkan
serangan tak kenal ampun pada celah itu.

“Kuuh!”

Himekawa menggenggam Swordnya keatas kepalanya


untuk memblock serangan itu. Akan tetapi pedang
Nayuta menembus Sword Himekawa. Dan lalu itu
merobek armor Neros.

“Tsu......-!!”

Fragment mengapung diudara dari pecahan armor


dada. Tubuhnya mati rasa dan dia jatuh ketanah tidak
Page 277 of 436
CCLXXVIII

bisa bergerak. Nayuta menukik kebawah untuk


menambahkan serangan lebih jauh.

Di saat itu ketika dia mencoba mengarahkan serangan


terakhir----Nayuta terbang ke sisi kanan. Dampak yang
menyerang padanya dari sampny benar-benar pillar
cahaya tebal. Itu pemboman dari partikel cannon
kaliber besar.

Nayuta memutar matanya kearah dimana pemboman


itu datang. Mata manusia normal tidak bisa melihat
apapun jika melihat ke arah dimana cahaya datang. Akan
tetapi penglihatan Nayuta menangkap sosok Yurishia
yang di seberang langit yang retak dijarak jauh.

“Begitu yah. Jadi barusan itu adalah Differential


Frame.”

Dia mengelus kipas yang memblock partikel cannon


dengan penghormatan.

Nayuta mempertimbangkan sedikit, dan lalu dia


menjangkaukan tangan mekaniknya. Ujung tangan itu
berubah menjadi partikel cannon.

Tangan kanan itu memancarkan cahaya peledaj. Garis


cahaya menyebar di sekitar tangan itu, menembus di
pusat, cahaya kekuatan sihir menjangkau ke langit yang
retak. Di depan cahaya yang melesat dengan garis lurus
adalah Yurishia.

Nayuta mengatur pandangannya, dan Yurishia yang


membidik untuk tembakan selanjutnya tidak
membayangkan bahwa dia akan dibidik.

“Tung.....!”

Tanpa delay menukar Differential Frame dari


pengisian daya tembak menjadi daya dorong. Cahaya
partikel cannon Nayuta menyerempet kepala Yurishia.
Beberapa centimeter ujung rambut pirangnya menguap.

“Di jarak ini!? Itu mustahil!”

Yurishia menukik dengan pendoronganya dibuka


secara penuh. Dia bersembunyi dibalik dinding kastil
pertama yang terdekat dengan kastil, lalu dia memutari
dinding kastil. Tiba-tiba dinding kastil didepannya
meledak.

“Tidak mungkin-! Aku dengan akurat dilacak!?”

Partikel cannon Nayuta menembus dinding kastil


sambil terus mengejar Yurishia yang bersembunyi
dibaliknya. Dan lalu Yurishia akhirnya tertembak dengan
akurat.

“Kuh!”
Page 279 of 436
CCLXXX

Dengan Differential Framenya hancur, Yurishia


mendarat darurat kearah kota.

“Sylvia tidaka akan membiarkanmu pergi lebih jauh


desu!”

Taros Sylvia maju kearah Nayuta. Dengan kekuatan


dorongan mengerikan dari roket super besar, tubuh
besar Taros dengan ringan beraselerasi. Taros
mengayunkan palu di tangan kanannya.

“Bukankah kau sekaranynya mengerti bahwa


seranganmu tidak akan bekerja?”

Nayuta memblock serangan Taros.

Mata Sylvia bersinar.

“Ignis!”

Cannon utama di bahu Taros membuka penembakan.


Kekuatan tembakan yang menyamai cannon utama kapal
perang menyerang Nayuta dari jarak dekat. Api ledakan
ganas menyembunyikan sosok Nayuta dari pandangan
Sylvia.

“!?”

Sylvia berpikir bahwa Nayuta dipukul secara langsung.


Akan tetapi kegugupan menjalar di wajah Sylvia. Dia
mengayunkan kebawah palunya yang terangkat.
Mengikuti momentuk dia berputar dan membenturkan
palunya tepat kebelakan tanpa memastikannya. Palu itu
berhenti seolah-olah itu menabrak dinding.

“Itu insting yang bagus.”

Nayuta memblock palu yang sebesar tubuhnya dengan


tangan kecilnya.

“Memang kau punya bakat luar biasa sebagai pilot.”

Dengan cahaya menyembur dari pingganya, tubuh


besar Taros diterbangkan kearah tanah.

“KYAAAAAAAAA!”

Sylvia jatuh di atap bangunan lima lantai didalam


kastil. Dia mengancurkan bangunan itu dan memecahkan
lantai berurutan sebelum Taros menabrak tanah. Itu
seolah-olah proyek dekonstruksi dilakukan disana,
bangunan yang menjadi reruntuhan jatuh ke Sylvia.

Nayuta memutar pergelangan tangannya dan


memastikan gerakan dari tangan yang melemparkan
Taros.

“Aku bisa mengerti spek dari tubuh ini dengan sangat


baik.”

Page 281 of 436


CCLXXXII

Pembombardiran Masters terbang padanya sekali lagi


di waktu itu. Setiap tembakan berisi kekuatan untuk
mengalahkan senjata sihir. Mekipun begitu, mereka
tidak bisa melukai Nayuta.

“Aa—dasar----! Ada apa dengan orang ini-!”

Henrietta menaikkan suara keras dengan kaca


matanya tergelincir kebawah. Nampaknya dia tidak akan
bisa menahan kegelisahan dan terrornya jika dia tidak
berteriak.

Serangan mereka tidak bekerja sama sekali. Ini


adalah pertama kalinya mereka merasa setidak berdaya
ini.

“Semuanya lakukan yang terbaik! Bahkan orang itu


seharusnya punya batas pada energinya!”

Dorongan Scarlet mengumpulkan kembali spirit


Masters yang pecah.

Menambah peluru yang turun seperti hujan lebat,


berondongan misil menuju ke Nayuta. Nayuta tidak
menghindar dan menerima misil itu. Beberapa ledakan
terjadi dan tubuh Nayuta tidak kelihat dibalik asap.

“Ya! ......eh!?”
Tangan Scarlet yang akan membuat pose pemusnahan
berhenti.

Nayuta yang muncuk dari dalam api menatap Masters


dan dengan elegan menyebarkan tangannya.

“Lalu, agar ini jadi adil untuk kalian Masters, mari


persiapkan daya tembak di level yang sama.”

Kips yang di pernis hitam dan emas menyebar


dipunggung Nayuta. Di permukaanya senjata yang
Masters gunakan dipantulkan.

“Eh......rifleku?”

Ekspresi keraguan tumbuh di permukaan wajah


Sharon.

“Tidak hanya milik Sharon. Milikku juga.....apa, itu?”

Clementine juga menggelengkan kepalanya.

Setiap senjata api mereka berpitar 360 derajat


seperti model 3D. Dan lalu gambar berhenti bergerak
ketika mereka menghadap kedepan, sebelum mulai
mengapung dari dalam kipas.

“Ada apa dengan itu!?”

Scarlet menaikkan suara kebingungan.

Page 283 of 436


CCLXXXIV

Gambar yang ditampilkan di kipas termaterialisasi.


Rifle dan shotgun, anti material rifle dan unit misil, dan
lain-lain, sesuatu yang mirip dengan senjata mereka
mengelilingi Nayuta.

Nayuta menusukan kedepan tinju kecilny dan


membuka jarinya.

Di momen itu, penembakan serempak dimulai kearah


Masters.

“UGYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Berondongan yang mereka sudah mereka lepaskan


sampai sekatang dikembalikan pada merek. Masters
menjadi bubar seperti bayi laba-laba yang menyebar
kemana-mana dimana mereka berlarian dalam
kebingungan.

Melihat pada senjat yang diciptakan, Nayuta


membuat senyum menggairahkan.

“Jadi menciptakan material juga mungkin. Memang


keberadaan Yang Maha Kuasa.....title dewa benar-benar
cocok.”

“Itu menggelikan untukmu menjadi sesuatu seperti


dewa!”
Seorang malaikat muncul didepan Nayuta. Malaikat
pembataian dengan sayap blade membawa sebuah sabit.
Itu adalah Grace yang memakai Koros. Sabit yang
memanen nyawa yang di pegang di tanganya diayunkan.

Sabit menerima dampak ketika itu mencapai di depan


wajah Nayuta seolah-olah itu menabrak sesuatu.

“----!?”

Jari kecil Nayuta menangkap sabit diantara mereka.


blade sabit ditahan oleh jari telunjuk dan jari
tengahnya.

“Apa........”

Mata Gravel terbuka lebar dalam ketakutan.

Dia menduga akan menebas menjadi dua dalam satu


serangan. Meskipun itu diblock, Grace berpikir bahwa
itu akan diblock oleh tangan mekanik. Tidak pernah
terpikir olehnya bahwa itu adalah tangan biasa,
disamping itu itu adalah ujung jari, itu akan
menghentikan serangannya. Hal seperti itu tidak bisa
dipercaya.

Nayuta tersenyum dengan wajah yang hanya lebih


muda dalam penampilan kearah Gravel yang menyeringai.

Page 285 of 436


CCLXXXVI

“Kemampuan Grace-sama adalah mencuri kekuatan


sihir musuh........daya hidup. Bagaimana dengan mencoba
mencurinya? Daya hidupku.”

Grace menggertakan giginya. Tubuhnya akan


gemetaran jika dia tidak melakukan itu.

‘----Takut? Aku merasa takut?’

Dia menatap Nayuta yang menunjukkan senyum tidak


berdosa.

‘----Hal bodoh seperti itu, tidak mungkin!’

“Harvest!!”

Rambut pink Grace bersinar, bulu cahaya diarahkan


pada Nayuta dari sayap Koros dan mereka di tembakkan.
Tubuh Nayuta ditembus oleh bulu cahaya.

“Aku mendapatkanmu! Kekuatan sihirmu!”

Bulu yang menembus tubuh cahaya menyerap


kekuatan sihir Nayuta dan membawanya kembali ke
sayap Koros.

“Hahaha, aku akan menghisapmu sampai kering!”

Bulu cahaya datang dan pergi dengan sibuk. Akan


tetapi, bakan setelah beberapa waktu intensitas
mereka tidak berhenti.
Keringat dingin menetes di pipi Grace yang
menunjukkan senyum kegembiraan.

‘----Wanita ini, seberapa banyak kekuatan sihir yang


dia punya?’

Tubuh Grace dengan cepat meningkat dalam pancaran.


Itu artinya kekuatan sihir di tubuh Grace tidak bisa
tertampung lagi.

‘----Aku tidak bisa menyerap lebih dari ini. Tubuhku


akan pecah!’

Nayuta menatap Grace dan menunjukkan senyum


tidak berdosa. Senyum itu membuat Grace bergetar
dalam sepatunya.

“Apa kau sudah penuh? Kau lebih pemakan ringan


daripada apa yang aku banyangkan Grace-sama.”

“Nayuta......kau bajingan.”

“Lalu bagaimana dengan bekerja setelah makan?”

Tubuh Grace diterbangkan bahkan sebelum Nayuta


selesai bicara.

“Guah!”

Dampak yang menyerang tubuhnya membingungkan


Grace.
Page 287 of 436
CCLXXXVIII

‘----Ap, apa yang terjadi!?’

Ketika dia sadar, tubuhnya sudah tenggelam kedalam


menari kastil kerajaan.

“-.......!?”

Nayuta melayang masih di jarak jauh.

‘----Aku diterbangkan.....dari sebelah mana?


Bagaimana? Oleh apa?’

Grace berkedip.

Kelopak matany menutup, dan membuka, Nayuta yang


berada di jarak di depan matanya.

“.......!!”

Perutnya menerima dampak mengerikan.

“Guhah!”

Tangan mekanik Nayuta terus melepaskan pukulan


dengan jumlah putan mengerikan. Dampak dari itu
menghancurkan dinding batu menara. Retakan
mengeliling menara sebelum pecahan dan awan debu
meledak seperti ledakan. Retakan memasuki armor
Koros dan sayapnya pecah.

“Gah! .......Haah! .........GUHAAAAAAu!”


Dan lalu akhirnya menara roboh. Tubuh Grace jatuh
kebawah bersama dengan menara yang hancur. Sambil
menerima hujan reruntuhan dengan tubuhnya, Grace
mundur dari hujan reruntuhan. Dan lalu dia mendarat
dengan berguling di halaman kastil.

Dihadapannya, Heart Hybrid Gear cantik yang sangat


besar hingga orang harus melihat padanya turun.

“Bahkan Koros Vatlantis yang dibanggakan bukan


sesuatu yang pantas dipertimbangkan.....jika itu seperti
ini, lalu mungkin Kizuna dan Aine akan jadi musuh yang
lebih tangguh. Seperti yang kupikir ayo jadi kan
keduanya itu sebagai lawanku.”

“Nayuta.....”

Grace berdiri dengan kaki bergetar. Akan tetapi


pandangannya berputar putar, dia dalam keadaan yang
itu sulit untuk langsung berdiri.

Tidak ada cara untuk menang. Tapi, dia harus


bertarung. Jika dia dikalahkan, mungkin itu akan jadi
Zeros selanjutnya yang akan menerima pembantaian ini.

“Aku bisa berdamai dengan Nee-sama setalah rasa


sakit yang besar.....aku tidak akan membiarkanmu
menyentuhkan tanganmu pada Nee-sama.”

Page 289 of 436


CCXC

Dia menaruk dabit dari sayapnya setelah meneriakan


kata-kata itu seperti sebuah mantra.

“UWAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Dengan semua kekuatan tubuhnya, dia menebas


kearah Nayuta. Akan tetapi umpan balik yang dia
rasakan memantul dari batu membuat tubuhnya
terpantul.

Tubuh Grace berputar di halaman.

“Gu......gehoh.......Na, Nayuta......”

Nayuta memblock sabit dengan tangan mekaniknya.


Akan tetapi karena kekuatan sihir dicuri, uung jari itu
terpotong. Melihat itu, Grace tersenyum lebar.

“Fufu.....bahkan armormu, jika Kekuatan sihirnya


dicuri, akan lenyap.”

Akan tetapi Nayuta mengembalikan senyum tenang.

“Aah. Ini? Tidak perlu khawatir sama sekali.”

Momen dia mengatakan itu, tangan mekanik Nayuta


yang terpotong diperbaharui seolah-olah bagian tubuh
lagi dari dasar.

“Ap......apa?”
Mata Grace tidak bisa fokus karena melihat
pamandangan yang tidak bisa dipercaya.

Nayuta mendekati Grace yang roboh dan


menggenggam sayap Koros dengan tangan yang
diperbaharui. Ketika dia menaruh kekuatan, frame
tulang dari sayap melengkung dan itu dengan mudah
hancur.

Nayuta tersenyum lebar.

“Apa ada senjata lain? Jangan bilang, ini bukan


semuanya yang ada bukan?”

Mata Grace basah dengan air mata.

“Ja, jangan meremehkanku......ini, hanya awal!”

Dia membuat tinju dengan jari bergetar.

“Uu........HAAAA-“

Dia memukul ke Nayuta. Dia tidak bisa mencapai


tubuh itu dan memukul pada armor unit kaki besar. Akan
tetapi perindung armor kokoh, tidak ada satupun lukan
yang muncul padanya. Akan tetapi ini ini adalah satu-
satunya hal yang dia bisa lakukan sekarang.

“Hic.....aku akan, Nee-sama......guah!”

Page 291 of 436


CCXCII

Tangan baja Nayuta menangkap leher Grace dan


mengangkatnya.

“Gah.....!”

Napasnya tercekik dengan lehernya ditekan.

“Aku merasa kecewa padamu Grace-sama. Untukmu


hanya punya kekuatan hingga tingkat ini.”

“Kuh.....Na, Nayuta......hanya, kau......aku tidak akan......”

Pandangan Grace menjadi putih seolah-olah dalam


kabut asap.

“Banyak dihargai. Iini tak masalah untukmu


beristirahat.”

Kekuatan yang menekan leher Grace menjadi lebih


kuat.

Tersiksa. Dan lalu tubuhnya bahkan tidak bisa


bergetar.

‘----Aku, akan mati seperti ini?’

Memang, ketika dia berpikir bahwa kakaknya


mengkhianatinya, dia berpikir bahwa dunia ini
seharusnya mati saja.

Tapi, dia memutuskan untuk menyelamatkan dunia


bersama dengan Nee-sama.
Ketika dia memutuskan itu, ini apa yang terjadi?

Tidak bisa melakukan apapun.

Tidak bisa menyelamatkan apapun.

Kehilangan semunya setelah ditipu oleh wanita


seperti ini.

Air mata meluap dari mata Grace.

Kesadarnya semakin menipis.

‘----Seseorang,’

‘----Seseorang, tolong.’

“Lepaskan tangan itu.”

Seseorang menangkap tangan baja Nayuta.

‘----Siapa?’

Grace menatap pada sosok itu diantara kesadaran


kaburnya.

Rambut hitam dan mata hitam. Dan lalu armor hitam.

‘----Raja iblis, Lumeria.’

Page 293 of 436


CCXCIV
Armor dengan kilauan hitam memancarkan pancaran
yang seperti sesuatu sebagus baru.

Kizuna menggenggam tangan baja Nayuta, dia


menatap pada wajah ibunya yang sudah kembali ke masa
mudanya.

“Kizuna.....ini mengejutkan. Aku tidak menyadari


kehadiranmu.”

Nada Nayuta tenang seperti biasa. Akan tetapi


kekerasa tercampur kedalam senyum itu.

“Oasti itu karena Kaa-san tidak mengakaui nilai


keberadaanku.”

Jari Kizuna yang menggenggam tangan Nayuta


dipenuhi dengan kekatan.

Jari Kizuna menghancurkan tangan mekanik Nayuta


didalam genggamannya. Tubuh Grace jatuh ke tanah.

“Gehoh! Gahah......!”

Air mata meluap di matanya dan Grace dengan kasar


batuk.

“Grace!”

Aine mendarat di samping Grace. Dan lalu dia


mengangkat tubuh adik perempuannya.
Page 295 of 436
CCXCVI

“Kau baik-baik saja? Grace.”

“Nee-sama......kamu datang.”

Grace melihat wajah kakaknya dan menunjukkan


senyum kelegaan. Nayuta memberikan lirikn pada sosok
Grace dan Aine sebelum menghadap anaknya sendiri.

“Menghancurkan lenganku dengan kekuatan lengan


saja.....sepertinya aku bisa punya ekspektasi untuk ini.”

Mengepalkan tinjunya, Kizuna menatap ibunya dan


mengambil jarak.

“Kaa-san. Ini adalah sejauh mana permainanmu


berlangsung. Aku akan membuatmu mengajari kami
untuk memperbaiki Genesis. Karena seperti yang kau
lihat, kehancuran dunia mendekat.”

Manghadapi ekspresi serius Kizuna, Nayuta


tersenyum seolah-olah dalam keyakinan.

“Jika itu tentang itu, tidak perlu panik tahu?”

“Apa?”

“Aku sudah menjadi dewa. Meskipun dunia ini hancur,


aku akan menciptakan dunia baru lagi.”

Kizuna bertanya dengan keraguan.

“Apa artinya itu? Menciptakan dunia, lagi kau bilang?”


“Ya. Dunia ini adalah sesuatu yang diciptakan oleh
pencipta. Aku yang saat ini memiliki kekuatan yang sama
dengan pencipta itu. Dan begitulah, meskipun dunia ini
binasa, aku akan menciptakan dunia baru lagi.”

‘----Apa yang keluar dari mulutnya? Orang ini.’

“Apa yang Kaa-san katakan tidak dapat dimengerti.


Meskipun kau menciptakan dunia baru, jadi apa? Dunia
itu akan berbeda dengan dunia ini! Aku ingin melindungi
dunia ini!”

Nayuta menaruh jarinya di bibirnya seolah-olah


mempertimbangkan.

“Lalu ayo bermain game. Jika kau bisa mengalahkanku,


aku akan memberitahumu cara untuk menyelamatkan
dunia ini. Armor sihir dan Heart Hybrid Gear lain
kekuarangan eksperimen untuk tubuh baruku. Lakukan
yang terbaik dengan semua yang kaupunya, tolong ajari
aku dimana batas dari tubuh ini.”

“Sial-! Bahkan di waktu seperti ini, bagaimana bisa


kau mengatakan ini untuk game atau eksperimen!”

Kizuna merasakan kemarahan yang sangat besar, akan


tetapi sekarang dia hanya bisa melakukan seperti yang
Nayuta katakan.

Page 297 of 436


CCXCVIII

“Baiklah. Sama seperti yang Kaa-san harapkan, aku


akan mengalahkanmu! Sebagai gantinya, aku akan
membuatmu memberitahuku cara untuk menyelamatkan
dunia ini!”

“Dimengerti.”

Nayuta membuka sebuah layar dan menginput


sesuatu.

“Aku menyettingnya untuk meninggalkan semua data


dalam kasus terburuk bahwa aku mati. Lalu, bekerja
keraslah. Aku punya ekspetasi padamu, Kizuna.”

Nayuta menajukan tangan yang dihancurkan oleh


Kizuna. Setelah itu struktur internal yang hancur
diperbaiki, armor yang hancur terdorong. Dan lalu armor
juga memulihkan sinarnya seperti benda baru.

Kizuna manatap tangan itu dan lalu ibunya.

“Yeah....aku akan menunjukkanmu bagaimana aku


menjawab ekspetasimu.”

Tubuh Nayuta tiba-tiba lenyap.

Tapi, mata Kizuna dengan jelas melihat pergerakan


Nayuta yang mundur.

“Kali ini pasti!”


Di momen itu, sosok Kizuna lenyap. Bersama dengan
suara yang seperti petir, tanah dimana Kizuna berdiri
tenggelam seperti kawah.

Kizuna mengejar Nayuta dan naik ke langti. Akan


tetapi retakan yang menjalar di langit jatuh lebih cepat
daripada yang mereka banyangkan mendekat.

“Langitnya sudah jatuh sampai sebanyak ini......aku


harus cepat!”

Kizuna memastikan layar mengapung yang ditampilkan


di samping wajahnya. Itu menampilkan waktu yang
tersisa untuk Kischarge Hybrid.

‘----Tiga puluh detik.’

Nayuta juga membungbung tinggi di langit dengan


meluncur. Kizuna berakselerasi. Sebuah pengejaran
dalam kecepatan yang jauh melebihi kecepatan suara
terjadi.

Dilangit di atas Zeltis, dua banyangan bertarung satu


sama lain daalm kecepatan super tinggi. Akan tetapi
manusia normal tidak bisa menangkap sosok mereka.
keduanya melakuan pertarung diwilayah dimana tidak
ada orang yang bisa ikuti.

Page 299 of 436


CCC

Bunga api menyebar di udara, listrik mencetus. Dan


lalu suara bergema belakangan.

Apa yang bisa disimpulkan dari bentrokan keduanya


hanya itu.

Kecepatan Kizuna meningkat lebih jauh. Ketika dia


akan menangkap sedikit lagi, Nayuta tiba-tiba berbalik.
Dan lalu pedang di tangannya ditebaskan.

“UOO!”

Ujung pedang itu menebas armor dada Eros. Akan


tetapi Kizuna tidak memikirkannya dan maju kedada
Nayuta. Di lebih jau berakselerai dan mengindari
serangan pedang dengan mengayunkan tubuhnya ke
kanan dan ke kiri.

Tinju Kizuna menghantam armot Nayuta berulang kali.


Koyakan tipis memasuki armor dengan kilauan cantik.

“Bagitu yah, itu sangat cepat bukan. Tapi----“

Tinju Kizuna memotong udara kosong.

“Apa----!”

Nayuta beberapa kilometer didepan. Dan lalu tidak


terhitung partikel cannon tercipta dari kipas di
belakangnya, mengarah pada Kizuna. Dan lalu mereka
memancarkan cahaya serempak dimana pusaran cahaya
brutal menyerang Kizuna.

‘----Ini buruk!’

“GUWAAAAAAAAAAAAAAA!”

Live Saver yang dia segera sebarkan seketika


dihancurkan. Armor Eros ditambrak sambil tubuh
Kizuna dikirim terbang. Kecepatan Kizuna jatuh ke nol
sekaligus dan lalu dia diterbangkan kebelakang.

‘----Sial-! Jika seperti ini!’

Kekuatan Nayuta tidak diketahui dalam jumlah.


Kekuatan sihir tidak terbatas, menciptakan berbagai
senjata, memperbaiki armor yang hancur, ditambah
kecepatan yang jauh melebih kecepatan suara. Dan lalu,
semua spek dasanya sangat tinggi.

‘----Jika seperti ini, akankah dunia hancur?’

Di saat itu tubuhnya yang diterbangkan ditangkap


oleh sesuatu yang lembut.

“Kizuna-!”

“Aine? Juga.......”

“Kuatkan dirimu! Raja iblis Lumeria!”

Page 301 of 436


CCCII

“Grace!? Mengapa kalian, ditempat seperti ini.”

Dia diangkat oleh Aine dan Grace di kedua sisi.

“Sudah jelas kami datang membantumu!”

Aine mengeluarkan suara kemarahan.

“Nayuta tidak bisa dikalahkan sendirian. Kekuatan


wanita itu berlimpah.......akan tetapi, jika kita
mengkombinasikan kekuatan kita. Kita mungkin bisa
menciptakan celah.”

Pandangan serius Grace diarahkan pada Kizuna. Mata


merahnya bersinar seperti seruan yang dipenuhi dengan
doa. Aine juga menganguk dan menatap balik pada
Kizuna dengan mata dengan warna yang smaa dengan
adikanya.

“Yeah, baiklah. Ayo kombinasikan kekuatan kita


bertiga!”

Kizuna terbang dengan Aine dan Grace mengikuti


tepat dibelakangnya.

“Aku yang saat ini hanya bisa melawan Kaa-san dengan


kecepatan. Itu sulit untuk membuat serangan
mematikan dengan hanya pukulan langsung! Itulah
mengapa, kalian berdua pinjami aku kekuatan kalian!”

“Dimengerti!”
“Serahkan pada kami! Jadi, apa yang harus kami
lakukan?”

Kizuna bertukan beberapa kata dengan keduanya.


Dan lalu untuk beberapa alasan itu hanya Kizuna yang
terbang ke arah berbeda dengan Nayuta. Melihat
sisiknya, Aine dan Grace mengangguk satu sama lain.

“Lalu kita pergi sekarang. Grace!”

“Ya. Kita akan menunjukan padanya kekuatan kakak


beradik terkuat dalam sejarah!”

Menendang udara, keduanya berakselerasi.


Kecepatan keduanya melebihi kecepat suara.
Pembombardiran tak kenal ampun dari partikel cannon
Nayuta datang menyerang mereka. Aine dan Grace
menghidari pembombardiran sambil terbang kedlam
jarak tembak mereka.

Nayuta tidak bergerak dan malah menyergap kedunya

“TAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Tinju Aine menaikan raungan. Dan lalu tinju Gravel


dicambukkan.

Tinju berkecepatan super tinggi dari kakak beradik


menyerang Nayuta.

Page 303 of 436


CCCIV

“Fufufu, Cuma ini. Bekerjalah lebih keras.”

Tangan mekanik Nayuta memblock tinju Aine dan


Grace. Telapan tangan itu memblock dan melepaskan
tinju. Tinju keduanya yang menusuk dengan kecepatan
mengerikan terus dihindari menggunakan kedua tangan
itu.

“Kau......jangan meremehkanku!”

Aine menyerang dengan combo tinju dan tendangan.


Kecepatan serang keduanya perlahan meningkat.
Meskipun itu hanya tinju dan tendangan. Mereka adalah
serangan yang menyembunyikan kekuatan pehancur
seperti sebuah bom di masing-masingnya. Suara ledakan
ganas dan bunga api menyebar. Tinju dan kaki Aine dan
Grace menggambar lintasan peluru cahaya dan
shockwave meraung seperti petir diantara ketiganya.

Dan lalu akhirnya tinju keduanya melebihi kecepatan


Nayuta.

“Itu tercapai!?”

Akan tetapi armor Nayuta memantulkan tinju mereka.

“Ini dia Nee-sama!”

Pukulan yang seperti peluru cannon memukul dengan


tanpa ampun. Darah menetes dari tinju Aine dan Grace.
Meski begitu mereka tidak mempedulikannya dan
memukul dengan semua kekuatan mereka.

Di saat itu, retakan memasuki armor cantik Nayuta.

“Kuh! Satu dorongan lagi!”

“Ya! Pukul sampai hancur!”

Tapi, mata Nayuta bersinar dengan itu sebagai sinyal.


Kekuatan sihir tak berdasar menjalar di seluruh
tubuhnya.

“!? Armornya!”

Armor yang retak di perbaharui.

“Monster ini!”

Kedua tangan Nayuta ditusukan kearah Aine dan


Grace. Lingkaran sihir terbuka di telapak tangan Nayuta.

“Tidak bagus! Grace!”

Ketika Aine berteriak, kekuatan sihir besar meledak


dari dalam lingkaran sihir itu.

“KYAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Kekuatan sihir yang seperti badai memainkan


keduanya. Itu membawa tekanan dan shockwave gans
yang menyerang Aine dan Grace. Itu merobek kedalam
Page 305 of 436
CCCVI

sirkuit kekuatan sihir, membuat mekanisme kekuatan


sihir menjalar merata, dan mencuri hidup Heart Hybrid
Gear dan armor sihir.

Tubuh keduanya yang di terbangkan meluncur


beberapa kilometer dalam seketika. Armor mereka
hancur dak kekuatan tercuri dari seluruh tubuh mereka.

Air mata meluap dari mata keduanya.

Mereka tidak mencapai apapun. Hanya menggores


armor sedikit.

Dan itu langsung diperbaiki.

----tapi mereka membeli waktu.

Apa yang tersisa, adalah hanya mempercayakan


semuanya ke orang itu.

Grace menarik blade tertajam dari dalam sayapnya.


Dan lalu bentuknya berubah menjado sebuah pedang,
bukan sabit. Sayap raja, dipecahkan oleh Nayuta. Dia
mengangkatnya ke langit.

“Raja iblis Lumeria! Terima ini!”

Air mata tidak bisa berhenti menetes dari mata


merahnya.
“Semua perasaan milikku dan Vatlantis! Untuk
pembalasan yang cocok ke wanita itu.”

Pedang pergi dari tangan itu.

Menatap pada tangannya yang menjadi kosong, Grace


tersenyum.

Mirip dengan adik perempuannya, Aine juga


menaikkan senjatanya ke langit.

Mengingat kembali, ketika dia pertama kali bertemua


dengan Kizuna, bertarung dengannya, dal lalu kembali
lagi semua berkat itu.

Ini adalah simbol dari itu.

Ingatan pentingnya.

Bahwa mereka menyebaringi dinding bersama.

“Kizuna! Tolong! Dunia ini, dan duniamu----“

----serahkan ini padaku.

Sia merasa seperti dia mendengar itu.

Senjata menghilang dari tangan Aine ketika dia


menyadarinya.

Membuat senyum tenang, Aine jatuh dari langit.

Page 307 of 436


CCCVIII

Meninggalkan Aine dan Grace, Kizuna terbang ke


langit.

Setelah berpisah dengan Kizuna, Kizuna terus


berakselerasi.

Sebelumnya ketika dia melawan Yurishia, dia bisa


pergi hingga dia melebihi waktu.

Tapi, sekarang dia yang sudah melakukan Kischarge


Hybrid, dia bisa melewati dinding itu.

Ketika dia melawan Grace, dia bisa melihat apa yang


berbaring di sisi lain dinding itu.

Untuk melompati dinding itu, sebuah pendekatan di


perlukan. Wakti itu dengan Yurishia, itu juga mungkin
untuk menembus wilayah batas kecepatan. Ada yang
diperlukan untuk secara perlahan meningkatkan
kecepatannya.

Untuk melakukan itu, Aine dan Grace menahan


Nayuta.

Kizuna melewati suara,

Melewati cahaya,

Dan lalu,

Masa lalu juga,


Sebab dan akibat juga.

Belenggu juga,

Mengguncangkan bebas dari semuanya.

“----!?”

Nayuta menadarai keberadaan yang mendekat. Ada


sebuah objek yang mendekat dengan kecepatan luar
biasa cepat.

Untuk segera menghadapinya, dia mulai bergerak.

Tapi, itu sudah sangat terlambat.

Didalam dunia dimana waktu berhenti, Kizuna


akhirnya sampai tempat dimana tangannya bisa
menjangkau Nayuta.

Dan lalu di tangannya adalah apa yang Grace


percayakan padanya, pedang Koros.

Armor Nayuta menangkis semua jenis serangan. Dan


lalu itu akan diperbaiki ketika itu mendapatkan
kerusakan.

Tapi, itu jika di arus waktu normal.

“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Page 309 of 436


CCCX

Kizuna mengayunkan pedang. Pedang Koros yang


menghisap kekuatan sihir. Bahkan armor Nayuta akan
bisa terlukan jika kekuatan sihirnya diserap. Sekarang
dimana suplay kekuatan sihirnya berhenti, itu hanya
armor yang kokoh. Kizuna mengayunkan pedang
ditangannya. Dia memotong armor yang melindungi
ibunya yang dalam penampilan anak kecil.

Meskipun pembombardiran dikenakan padanya, semua


itu akan dipantulkan oleh armor ini dan perisai. Tapi, jika
dia kehilangan armornya, lalu perisai juga tidak bisa
disebarkan.

Didalam dunia dimana waktu berhenti, Nayuta


mengekspose sosok tanpa pertahannya.

Dan lalu Kizuna mengangkat senjata yang


dipercayakan padanya dari Aine, yang dia pegang
ditangannya yang laib.

----Pulverizer.

Memotong, mengaduk, dan lalu melumat waktu dan


ruang dari target.

Muzzlenya, diarahkan ke ibunya.


Sosok ibunya yang kembali ke masa anak-anaknya.
Akan tetapi senyum lembut itu tidak salah lagi adalah
senyum ibunya.

Ketika dia menatap sosok ibunya yang terlahir


kembali lagi, Kizuna diserang oleh emosi kuat misterius.

Anak, kecil.

Mungkin itu adalah sifat sejati dari orang ini.

Kecurigaan tanpa akhir. Ketamakan terus terang


untuk memuaskannya. Sekatang penampilan ini
mengungkapkan hati sederhana ibunya. Kizuna merasa
seperti itu.

Jarinya menekan trigger Pulverizer.

“Sayonara......Kaa-san.”

Cahaya keputusasaan ganas meledak.

Di saat itu, Kischarge Hybrid menemui batas


waktunya.

Cahaya pink yang membungkus Kizuna menghilang,


waktu bergerak.

Nayuta melihat sosok anaknya mengarahkan muzzle


Corruption Armament. Itu jugaa momen ketika
armornya hancur.
Page 311 of 436
CCCXII

“----Ini, apa yang terjadi----“

Jarak pandang Nayuta benar-benar dipenuhi oleh


cahaya yang dipancarkan Pulverizer.

Petir dewa yang menghancurkan semuanya menyerang


Nayuta.

Armornya yang sudah rusak sebelumnya tidak bisa


melindungi tubuh Nayuta. Perisainya yang sedikit
dihasilkan juga hancur, armornya yang terisa hancur.
Tangan baja terbagi-bagi menjadi kepingan kecil. Kipas
tercabik-cabik tepat dari dasarnya, menyebar di udara.
Tubuh Nayuta menjerit, struktur rangkanya roboh.
Patahan terjadi di seluruh tubuhnya dan organ dalamnya
pecah berurutan.

“Tsuuu.......ha-!”

Darah meledak keluar dari mulutnya. Itu bukan air


mata, tapi darah yang mengalir dari matanya.

Dan lalu, cahaya gansa tanpa batas tiba-tiba


menghilang tepat ketika itu terpikir bahwa mungkin itu
akan berlanjut tanpa akhir.

Itu seolah-olah pembantaian barusan bohong, angin


lembut menerpa rambutnya. Disaat yang sama terbuka
satu persatu di sekeliling Kizuna.
{Kizuna!}{Kizuna-kun!}{Kizuna!?}{Kapten-!}

Wajah Amaterasu memanggol mana Kizuna dari mulut


mereka.

Tapi Kizuna tidak mengalihkan wajahnya dari Nayuta


didepannya.

{Kizuna! Kau melakukannya!?}

Reiri menanyainya dengan penuh semangat. Kizuna


mengrim gambar yang dia lihat di tempat itu sebagai
jawaban.

{Uu........!!}

Melihat gambar itu, Reiri dengan refleks mengalihkan


wajahnya.

Armor Nayuta sebagian besar hancur, bagian yang


tersisa hanya beberapa. Dan lalu tubuh aslinya hanya
terurai dengan mengerikan. Seluruh tubuhnya terkoyak,
penampilannya dengan darah menetes hanya bisa dilihat
sebagai mayat.

Reiri menguatkan dirinya dan menatap sosok ibunya


yang sudah benar-benar berubah.

{Kaa-san.......}

“Wah, jadi kau masih memanggilku ibu, Reiri?”


Page 313 of 436
CCCXIV

Reiri menahan napasnya. Kijuga menatap dengan mata


terkejut pada sosok ibunya yang terlihat seperti mayat.

“Kau masih hidup.....bisakah kau bicara....Kaa-san?”

“Untuk sekarang aku hanya memulihkan pita suaraku.”

{Pita suara.....kau bilang?}

Mata Reiri benar-benar berubah, sedikit terwarnai


dengan kewaspadaan.

“Ya. Kerusakan selevel ini mungkin untuk dipulihkan.”

Persis seperti yang dia katakan, tubuh Nayuta


kembali normal. Itu seolah-olah waktu diputar kembali,
organ dalamnya yang pecah dan kerangka tulangnya
menjadi seperti sebelumnya.

Didalam dada Kizuna menjadi dingin tiba-tiba.

‘----Bahkan itu, tidak bisa mengalahkannya?’

Dia sudah kehabisan Hybrid Countnya. Tidak ada cara


untuk bertarung tersisa.

Dia sudah menggunakan semua cara yang tersedia


untuknya. Jika dia masih tidak bisa dikalahkan dengan
semua itu, dia tidak tahu apa yang lain yang dia bisa
lakukan. Keringat dingin dengan putus asa mengalir.

Reiri bergumam dalam kejengkelan.


{Monster ini......}

“Fufu, bukan monster, tapi dewa----“

Nayuta tiba-tiba menutup mulutnya. Wajah


berdaranya membuatnya sulit untuk mengerti
ekspresinya, tapi dia terlihat seperti dia bermasalah.

“Mengapa......bahkan, sesuatu seperti ini......”

Matanya bergerak dengan panik dan dia


menggumamkan sesuatu dengan pikiran kacau. Reiri
memasamkan wajahnya pada Nayuta yang kondisinya
berubah.

{Ada apa? Itu benar-benar langka untukmu merubah


ekspresi atau semacamnya.}

Nayuta mengarahkan matanya yang berwarna merah


karena darah ke udara kosong, dia menaikkan wajahnya
seolah-olah menyadari sesuatu.

“Aah.....jadi begitu. Tubuh ini, adalaj replika setelah


semuanya. Lalu, jika ada data asli.....dengan itu......”

Nayuta menatap layar Reiri dengan wajah yang


terendam darah.

“Eksperimennya gagal......tubuh ini tidak sempurna.


Pasti tidak lama lagi, tubuh ini akan rusak.”

Page 315 of 436


CCCXVI

{Apa?}

Sama seperti yang dia katakan, tubuh Nayuta mulai


berubah menjadi partikel cahaya.

“Aku tidak berpikir bahwa tubuhku akan hancur


sampai seperti ini. Data penelitian yang aku rencanakan
tinggalkan tidak ada lagi. Nanti silahkan galilah lab
penelitian dan cari disana.”

Raut wajah Kizuna berubah.

“Tunggu! Tidak ada waktu untuk itu! Tolong, untuk


menyelamatkan dunia ini! Sebelum kau menghilang,
beritahu aku! Bagaimana kami bisa memperbaiki
Genesis!?”

Nayuta menatap Kizuna dengan gestur seolah-olah


memberi lirikan kesamping.

“.....Itu benar bukan. Kizuna sudah benar-benar


bekerja keras. Sebagai hadiah, aku akan
memberitahumu cara untuk memperbaiki Genesis.”

“Kaa-san!”

Kizuna membuat ekspresi senang seperti anak kecil.


Melihat wajah itu, Nayuta juga terlihat seperti dia
sedikit tersenyum.
Tapi, bahkan selama mereka berbicara seperti itu,
tubuh Nayuta lenyap menjadi partikel cahaya. Kakinya
sudah benar-benar lenyap, hanya ada setengah bagian
atas tubuhnya tersisa.

“.......Aku menerjemahkan catatan yang terukir di


Genesis. Apa yang diperlukan untuk itu adalah relief
yang hilang dari Genesis. Itu sudah menjadi harta karun
Baldein di tempat penyimpanan mereka. itu benar-benar
kepingan yang penting. Apa yang tertulis dibagian itu,
adalah kata-kata yang mereka mengerti. Itu, [Dewi
menari. Dengan kehampaan, dengan kematian, dengan
kaisar. Dan lalu keabadian], itu adalah bait.”

Itu adalah kata-kata yang Kizuna juga sudah dengar


sebelumnya.

“Dan lalu di saat yang sama, satu bait itu juga adalah
cara untuk memperbaiki Genesis. Cara itu adalah yang
Vatlantis lupakan tersisa di Baldein. itu adalah upacara
yang dilakukan didepan pillar. Menurunkan kedalam
keadaan mabuk spesial, dan lalu dengan memberi satu
sama lain kenikmatan pengisian ulang kekuatan sihir dan
mengalirkan kekuatan sihir. Dan lalu, bait itu
menyampaikan pada kita upacara dibutuhkan untuk
memperbaiki pillar.”

Page 317 of 436


CCCXVIII

Kizuna terkejut dan jantungnya berdetak cepat.

“Bagaimana itu Kizuna. Upacara seperti itu, bukankah


kau berpikir kau sudah mendengarnya entah dimana?”

‘-----Aku sudah.’

“Apa itu.......Heart Hybrid.”

“Tepat. Dan lalu arti dari lagu barusan. Itu


menunjukkan metode spesipik yang harus dilakukan
untuk melakukan Heart Hybrid.”

“......Metode?”

“[Kaisar] tentang pelaksa yang melaksanakan upacara


ini. [Kehampaan] adalah Zeros, [kematian] adalah Koros.
[Dewi] menunjuk pada pencipta, di poin ini adalah
Genesis. Tarian adalah upacara di Baldein. Itu adalah
Heart Hybrid. Dengan kata lain, jika pelaksana
melakukan Heart Hybrid dalam gaya Baldein dengan
Zeros dan Koros, Genesis alam menjanjikan operasi yang
abadi, itu artinya.”

Tubuh nayuta dari dadanya kebawah sudah lenyap.


Ketidaksabaran lahir didalam hati Kizuna.

“Pada dasarnya upacara ini untuk mengisi kekuatan


sihir dan memperbaiki. Jika itu dilakukan dengan normal,
aku tidak berpikir itu akan berefek besar. Akan tetapi-
----“

Nayuta menatap Kizuna.

“Jika itu Eros Kizuna, ceritanya akan berbeda.”

“Dengan kata lain, aku dan aki, dan lalu Grace, jika
kami bertiga melakukan Connective Hybrid, Genesis
akan pulih.....itua apa yang Kaa-san maksud?”

Akan tetapi tidak ada balasan.

“Kaa-san?”

Partikel cahaya terbang tertiup angin. Disana, sosok


Nayuta sudah tidak ada dimanapun.

‘----Tidak mungkin.’

Itu terlalu cepat.

Untuknya, dia adalah keberadaan yang sangat besar.


Bahkan untuk semua orang di seluruh dunia, tidak ada
orang lain yang berpengaruh sebesarnya. Namun meski
begitu, sekatang dia lenyap itu adalah sesuatu yang
terjadi dengan benar-benar mudah yang terasa
anticlimax.

“Kau lenyap.......terlalu cepat.”

Page 319 of 436


CCCXX

‘----Kaa-san.”

{Kizuna. Kau bisa dengar aku?}

“Shikina-san......maaf. aku bisa mendengar cerita


dengan baik, Kaa-san......”

{Tidak perlu khawatir. Aku mengerti intinya.}

“Eh! Benarkah!?”

{Tapi kita harus cepat. Aine, dimana lokasi lab


penelitian Professor Nayuta?}

Layar Aine terbuka untuk menjawab itu.

{Aku menuju kesana sekarang! Ikuti informasi


lokasiku!}

{Roger.}

Ataraxia mulai maju dan bergerak kedepan di langit.


Bagian terbesar langit sudah terlepas dan kegelapan
hitam dalam menyebar. Dan lalu gempa bumi memebuat
kekhawatiran warga kota meningkat lebih jauh.

Reiri mengambil napas dalam sebelum dia


menyilangkan tangannya dengan kuat.

“Kei. Berapa banyak waktu tersisa sampai dunia


hancur?”
Kai mengangkat kepalanya sambil mengetik di
keyboardnya dan menyentuh panel nonstop.

{Prediksinya sekitar dua jam lagi.}

Reiri mengangkat sudut bibirnya dan dengan paksa


membuat senyuman.

“Pada akhirnya, ini adalah momen kritis huh.”

Lumeria dan Atlantis. Misi terakhir untuk


menyelamatkan kedua dunia dimulai.

Page 321 of 436


CCCXXII
Chapter 05: Kesedihan Dewa

Bagian 1

Ataraxia bersiap dia langit diatas dimana Genesis


pernah berdiri. Dibawahnya, sisa-sisa Genesis
berserakan seperti gunuh. Sebagian besar kepingnya
yang menjadi cahaya dan lenyap ketika mereka runtuh,
tapi ada juga hel yang tersisa dan tidak menghilang.
Semua itu dikumpulkan di satu tempat. Jika harus
dikatan, itu masih banyak yang tersisa, ada sekitar
segung kecil.

Tenda bujur sangkar di pasang didepannya sebagai


makrkas besar sementara. Didakamnya, konfirmasi dari
pengumpulan kepingan dilaksanakan.

“Ya. Tidak salah lagi ini adalah fragment Genesis yang


diturunkan dinegaraku.”

Ratu Baldein, Landred mengangguk setelah melihat


pada lithograph, bait [Dewi menari. Dengan kehampaan,
dengan kematian, dengan kaisar. Dan lalu keabadian]
terukir padanya. Itu adalah benda yang Nayuta dan
Valdy curi dari istana Baldein dan disimpan di lab
penelitian.

“Bagus, terima kasih.”


Page 323 of 436
CCCXXIV

Reiri mengangguk dan lalu murid departemen


penelitian Ataraxia membawa lithograph itu kearah
gunungan reruntuhan.

“Dengan ini sudah semuanya.”

Reiri mengeluarkan desahan panjang dan


mengangkata kepalanya.

“Rasa terima kasihku atas kerja samamu terhdap


permintaan tiba-tiba ini, yang mulia.”

“Apa yang kamu katakan? Jika ada bahaya pada dunia,


ini hanya alami. Klagipula, kami juga menerima
permintaan kerja sama sebelumnya dari Izgard.”

Di dunia ini Baldein adalah satu-satunya yang


mengadakan upacara Genesis sebagai tradisi mereka.
itu hanya diadakan didalam bangsawan, jadi hanya ada
satu orang yang terinformasi dengan baik untuk itu
adalah ratu Baldein, Landred. Itu bisa dikatakan bahwa
ini adalah anugrah bahwa dia juga pergi bersama dengan
pasukan naga Baldein sampai didekat Zeltis.

“Mengesampaingkan itu Komandan-sama. Mengapa


kalian semua menyembunyikan tubuh kalian dengan
pakaian seperti itu?”

“Ha?”
Landred berjalan kesamping Reiri dengan payudara
besarnya berguncang. Gesturnya diluapi dengan
keagungan, sikap berwibawa yang benar-benar seperti
seorang bangsawan. Itu sendiri membuat Reiri sangat
bingung.

Setelah semuanya pakaian ratu ini hampir benar-


benar telanjang. Bahkan apa yang dia panggil sebagai
pakaian menggelikan. Jelasnya, hanya ada aksesoris.
Bukan masalah jika asksesoris itu dibuat dari emas dan
permata, mereka tidak menyembunyikan apapun selain
hampir tidak menyembunyikan ujung payudaranya dan
daerah bawahnya.

Menyikat rambut cantiknya, Landred tersenyum


dengan mempesona pada Reiri.

“Aku mengerti meskipun kamu menyembunyikannya.


Tubuh cantik dibawah pakaian itu. Jika seseorang
dengan posisi tinggi sepertimu dalam penampilan seperti
ini, moral akan terpengaruh tahu?”

Reiri dengan refleks mundur.

“Ti, tidak. Aku berharap yang mulia akan mempelajari


tentang budaya dunia kami ketika masalah ini selesai.”

“Wah, apa itu janji?”

Page 325 of 436


CCCXXVI

Setelah dengan seksi menutup satu matanya, Landred


menjauhkan tubuhnya.

Reiri membersihkan tenggorokannya dan melihat


jamnya. Hanya satu jam lagi tersisa sampai waktu
perkiraan dari kehancuran dunia.

“Tolong tunggu sebentar.”

Meninggalkan kata-kata itu, Reiri bergerak ke tenda


sebelah. Disana Kei mengecek pemesinan yang akan
digunakan dalam upacara.

“Kei, bagaimana persiapannya?”

{Tidak ada masalah, tapi}

Jari Kei dengan tidak biasa berhenti diatas keyboard.

“Apa ada masalah?”

Tangannya jatuh dan dia melihat ke sahabatnya


dengan mata gelisah.

“Ini benar-benar, menakutkan.....”

Itu adalah suara asli Kei yang dia tidak biarkan


seseorang lain dengar selain Reiri.

“Hm? Memang ini adalah misi yang mempengaruhi


takdir dunia. Aku mengerti bahwa kau gugup. Akan
tetapi----“
Kei menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

“Ini.”

Dia megambil berkas yang diletakan diatas meja dan


menyerahkannya pada Reiri.

“Apa, ini?”

“Barusan, departemen penelitian membawanay kesini.


Itu digali dari fasilitas penelitian.”

Reiri membaca tulisan di cover berkas.

----Project Babel.

“Isinya adalah hal yang Professor Nayuta beritahu


pada kita, ditulis dengan detail.”

Reiri memiringkan kepalanya.

“Mengapa, itu menakutkan?”

“Professor Nayuta mengakui bahwa dia gagal dalam


membentuk ulang tubuhnya.”

“Itu benar. Aku tidak perah melihat orang itu


membuat wajah terkejut seperti itu.”

Dia terlihat gembira, akan tetapi senyumnya


memberikan sedikit kesepian. Reiri merespon dengan
senyum seperti itu.
Page 327 of 436
CCCXXVIII

“Tapi, tidakkah dia memikirkan kemungkinan


kegagalan? Professor Nayuta itu?”

Alis Reiri terangkat.

“Kondisi Professor Nayuta di waktu itu nampak aneh.


Itu sulit untuk membayangkan bahwa dia akan memberi
kita informasi tanpa mengharapkan konpensasi apapun.
Pasti, Professor Nayuta punya tujuannya sendiri.”

“Akan tetapi, wanita itu mati.”

“Ya.......”

Keheningan mengalir diantara keduanya.

“.......Hei, Re-ri.”

“Apa?”

Kei bergumam dengan suara menggigil.

“Apa kau berpikir Professor Hakase benar-benar


mati?”

Reiri kehilangan kata-katanya. Hatinya merasakan


guncangan dari kegelisan yang mengganggunya.

“......Tentu saja. Ibu mati. Kupikir dia keberadaan


yang tidak bisa dimaafkan sebagai seseorang tapi, jika
dia sudah mati, maka tidak ada apapapun untuk
terganggu memikirkannya.”
Meski begitu Kei membuat wajah khawatir.

“.......Untuk perbantahan, meskipun ibu merencanakan


sesuatu, kita hanya bisa melakukan upacara sekarang.
Jika kita tidak, di waktu itu itu adalah akhir untuk kita.”

“Ya. Kau benar. Maaf, Re-ri.”

“Jangan dipikirkan. Yang lebih penting, aku


bergantung padamu untuk sistem proyeksi.”

“Ro-ger.”

Reiri keluar dari tenda dan berdiri menatap pada


tanah.

‘----Babel.’

Nama dari tower raksasa yang nampak pada Old


Testament Genesis. Manusia mencoba membangun
tower yang mencapaikan mereka ke langit untuk
menantang dewa. Detailnya tindakan itu menyebabkan
kemarahan dewa.

“Itu hanya legenda.....tidak ada apapun untuk di


khawatirkan.”

“Komandan-sama?”

Wajah ratu Baldein mengintip keluar dari tenda.

Page 329 of 436


CCCXXX

“Ada apa?”

“Ah.......tidak.”

Reiri mempebaharui perasaannya dan meluruskan


punggungnya.

“Sesuai detail yang Yang Mulia beritahu pada kami,


persiapan upacara sudah selesai. Tidak ada waktu luang
untuk latihan, jadi kita akan melaksanakan tanpa latihan
sebelumnya. Jika mungkin, aku berharap Yang Mulia
untuk bisa hadir dan memberi kami saran anda.”

Landred tersenyum elegan.

“Dengan senang hati.”

Ketika sang ratu keluar dari tenda, komandan dan


staff office berdiri di depan tenda mengikutinya. Reiri
berjalan didepan untuk memandu sang ratu.

Di jarah beberapa ratus meter. Ada instalasi


ketenangan nomer satu, disisi lain tenda besar. Dengan
lebar dua puluh meter dan panjang seratus meter, itu
mungkin lebihih baik memaggilnya warehouse dengan
ukuran itu.

Reiri pertama pergi ke depan instalasi ketenangan


nomer satu, membuka pintu dan memanggil kedalam.

“Kizuna, apa persiapanmu baik-baik saja?”


“Yeah, aku bisa mulai kapanpun.”

Kizuna yang berbaring sendirin di tempat tidur


mengangkat tubuhnya. Dia memakai seragam Ataraxia.

“Untuk beberapa alasan, penampilan ini


menenangkanku.”

“Tapi, itu akan segera dilepas tahu?”

“Eh?”

Bibi yang sangat cantik dan seksi dibelakang Reiri


mengatakan sesautu tidak terasa nyaman.

“Nee-chan.....orang ini?”

Dia hampir telanjang, jadi dia sejujurnya merasa


bermasalah kemana harus melihat.

“Dia adalah ratu Baldein, Landred-sama.”

“Ha!?”

Kizuna tiba-tiba duduk tegak dan membungkukan


kepalanya berulang kali.

“Ma, maafkan aku, etto, aku, tidak saya----“

“Tidak masalah untukmu memperkenalkan diri nanti.


Kita bertarung melawan waktu.......lagipula, untuk
seseoran yang akan mencabuli kaisar dan wakil kaisar
Page 331 of 436
CCCXXXII

Vatlantis disaat yang sama, apa perlu bertindak


sederhana padaku.”

“Eh?”

“Jangan dipikirkan, kita pergi sekarang.”

Kizuna dengan panik mengikuti Reiri yang berbalik.


Kizuna berpikir, ratu ini juga orang aneh.

Ketika mereka sampai tepat didepan tenda besar di


sampingnya, Landred bicara pada Reiri.”

“Akan tetapi Komandan-sama. Kita tidak bisa benar-


benar mengumpulkan banyak orang dalam waktu singkat
kan?”

“Ya. kami hanya mengumpulkan orang-orang terdekat,


aku tidak bisa menjamin bahwa kondisi yang
membutuhkan orang-orang dengan penampilan bagus
bisa.....”

Kizuna masih tidak diberitahu satu halpun mengenai


spesipik masalah.

Dan jadi, ketika pintu tenda dibuka, dia terkejut pada


dunia yang membentang didalam.

“Ap, apa ini?”


Berlawanan dengan penampilan luar, didalam
dilengkapi dengan desain mewah. Lantai ditutupi dengan
karpet dan bulu binatang yang panjang, dinding dilapisi
dengan kain indah. Dengan lantai seperti ini, itu akan
pasti terasa nikmat untuk berguling padanya. Akan
tetapi, ada juga beberapa tempat tidur yang dengan
baik dipersiapkan. Dan lalu ditengah ada sebuah Jacuzzi
terasang, gelembung dan asap naik.

Tapi dia tidak akan seterkejut itu jika hanya ada


dekorasi dan furnitur didalam. Dimana-mana didalam
ruangan dipenuhi dengan perempuan setengah telanjang.
Mereka bersantai di tempat tidur, memasuki Jacuzzi,
atau merentangkan kaki mereka di lantai, semuanya
melewati waktu santai mereka.

Disamping itu mereka semua dalam penampilan


dimana mereka hanya mengenakan pakaian tipis.
Payudara dan pantat mereka juga bisa terlihat dibalik
pakaian transparant.

Kontras dengan Kizuna yang bingung, Landred


menaruh tangannya bersama dengan gembira.

“Wah wah, bukankah ini indah. Semuanya manis,


dengan ini tidak akan ada masalah sama sekali.”

Page 333 of 436


CCCXXXIV

Reiri juga tenang. Kizuna hanya melihat wajah


keduanya penasaran apa yang terjadi.

“In, ini? Apa ini bukan........Connective Hybrid dengan


Aine dan Grace?”

Landred menjawab dengan pipinya memerah karena


terangsang.

“Ini juga bagian dari upacara tahu. Upacara yang


disajikan kepada pillar, sama seperti yang dilakukan
didalam keluarga kerajaan Baldein. kami meniru upacara
yang dilakukan di dalam keluarga kerajaan sebanyak
mungkin seperti ini.”

“Dengan kata lain.....kau mengatakan bahwa orang-


orang ini juga akan berpartisipasi dalam upacara ini?”

“Ya.....tapi, merkea tidak akan melakukan apapun


denganmu. Peran para gadis itu adalah menghasilkan
tempat dan atmosfir untuk membuat upacara sukses.
Dengan para gadis ini menaris disini, ruang spesial yang
dibutuhkan untuk upacara akan tercipta.”

“Begitu yah.....aku merasa seperti aku mengerti, dan


tidak mengerti----“

“Kizuna----!”
Gadis berambut pirang berlari padanay dengan
payudara besarnya berguncang.

“Uwaa! Yu, Yurishia.......uooo!?”

Yurishia dengan mata berair melompat pada Kizuna.


Dan lalu dia dengan kuat memeluk tubuhnya.

“Kizuna.......aku ingin menemuimu.”

Tentu saja Kizuna juga senang. Akan tetapi


penampilan Yurishia yang hanya dengan satu kain tipis
yang dipakaikan padanya. Payudara besarnya secara
langsung menekan di tubuh Kizuna, bentuknya tertekan
dan melekat dengan erat padanya. Kizuna penasaran
apakah dia harus senang atau malu, dia membalas
dengan perasaan kacau.

“Ye, yeah! Aku senang.......bahwa, kau


selamat......tunggu, aku tahu bahwa kau melakukan hal
idol, kadi aku merasa sedikit lega.”

Yurishia mencibirkan mulutnya dengan sedikit


cemberut.

“Tungguu, bahkan itu adalah musibah besar kau tahu!


Itu tidak seperti aku mulai melakukan itu karena aku
suka----“

“KAPTENNNNNNNNNNNNNNN-!”
Page 335 of 436
CCCXXXVI

Kali ini tubuh kecil berlari padanya. Dan lalu dia


menabrakan dirinya dengan semau kekuatannya padanya.

“Guh! .......Sy, Sylvia........kau nampak enerjik, itu


hebat.”

“Uwaaaaaaaaaaaa, Kapten-, Kaptennnnnnnnn”

Dia menggosokan wajahnya padanya sambil menangis.

“Tunggu, kalian berdua! Mengapa kalian melakukan hal


tak tahu malu! Itu tak masalah untuk merasa senang
karena bertemu kembali, tapi tolong bertindak hanya
setelah memikirkan penampilan kalian!”

“Uwaa! Hi, Himekawa!”

Dengan dorongan yang nampak seperti dia akan


menumbuhkan tanduk, Himekawa berdiri dengan
megahnya disana. Akan tetapi Himekawa sendiri yang
mengatakan itu hanya mengenakan satu kain tipis
transparan seperti orang lain disini. Disamping itu dalam
kasus Himekawa dia hanya mengenakan kalung dan
gekang di bagian atas tubuhnya. Tubuh bagian bawahnya
hanya sebuah kain diikatkan pada pinggangnya, dalam
arti tertentu dia adalah orang dengan nilai keterbukaan
tertinggi disini.
“Ada apa dengan ’Uwaa’ itu! Disamping itu, tidak
peduli bagaimana kau terlalu lambat datang untuk
menyelamatkan kami! Selama waktu itu kami dibuat
melakukan kegiatan idol disini!”

“Ada apa denagnmu, meskipun kau adalah orang yang


paling terhanyut.”

Yurishia bicara dengan keheranan.

“Ap.....it, itu tuduhan palsu!”

“Himekawa-senpai serius, jadi dia adalah orang yang


melakukan yang terbaik desu. Sylvia tidak berpikir itu
adalah sesuatu yang pertandingan yang memalukan
tapi......apa Sylvia salah desu?”

Mata polos Sylvia menembus Himekawa.

“E.......tidak, itu......”

Yurishia menyempitkan matanya dengan licik.

“Daripada itu, oenampilan itu benar-benar memalukan


dan tak tahu malu kan?”

“Eh......KYAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Himekawa menutupi tubuhnya dengan panik dengan


kedu tangannya. Tetapi tubuh Himekawa sudah
terbakar dibelakang kelopak mata Kizuna.
Page 337 of 436
CCCXXXVIII

“Uu......aku tanpa sadar, merasa senang, hingga aku


lupa penampilanku sendiri.......”

“Ah, bukankah ini Kizuna! Lama tidak bertemuuuuuu!”

Ada grup yang melambaikan tangan mereka dari


dalam jacuzzi.

“Aa, Scarlet! Juga Masters!”

Ketika dia melihat dengan sekasama, ruangan ini


dipenuhi dengan banyak orang yang dia kenal.

“Orang-orang disini hanya pengikut sari Ataraxia


huh.”

“Nampaknya komandan mengumpulkan mereka semua


bersama menggunkan cara yang tersedia untuknya......”

“Uwaaa! Kurumizawa!? Bahkan kau?”

Seorang gadis duduk di karpet memeluk kakinya


adalah Kurumizawa Momo dari departemen penelitian.
Seperti yang diduga dia memakai kain yang tipis juga,
tapi dia memeluk tubugunya jadi tubuhnya tidak terlihat.

“Aku dibawa kesini dengan paksa.....ini penculikan,


penculikan.”

Kata-kata tak aman mengalir dari mulutnya dengan


wajah gelap.
Landred berbisik ke telinga Kizuna yang bermasalah
bagaimana untuk membalas.

“Tidak perlu khawatir. Dia akan segera dibuat senang


dengan aroma ini.”

Tangan Landred memegang dupa yang terbakar tanpa


dia menyadarinya. Aroma yang naik dari dupa benar-
benar manis, didalam kepalanya terasa dengan ringan
mengapung sekali menciumnya.

“Aroma ini akan membantu upacara. Ini akan


membersihakn hati dan menyembabkan keraguan
kearah tindakan untuk dilakukan.”

Memang, Kizuna menjadi benar-benar terangsang.


Dia berpikir bahwa jika dia minum alkohol, mungkin dia
akan mendapatkan perasaan seperti ini.

Mata Yurishia dan Sylvia yang memeluknya juga


menjadi kosong, mereka mulai mengeluarkan napas seksi.
Pipi Himekawa juga memerah seolah-olah dia mabuk.
Matanya juga menjadi lembab, dia sudah dalam keadaan
dimana tanda Heart Hybrid bisa muncul kapanpun.

Memang, dia merasa seperti dia bisa mengerti


bagaimana aroma ini dipanggil sebagai pambantu
upacara.

Page 339 of 436


CCCXL

Landred dengan lembut menari tangan Yurishia dan


Sylvia.

“Kau yang pelaksana, silahkan berjalan kearah bagian


terdalam ruangan. Partnermu menunggu disana.”

“Ye, yeah.......baik.”

Kizuna berjalan kedepan kedalam tenda dengan


langkah kaki sedikit goyang. Ketika dia melihat dengan
hati-hati, ada dupa disana sini didalam ruangan,
mengeluarkan aroma manis. Efek aroma itu membuat
parak gadis di dekat tempat tidur mulai membelai tubuh
satu sama lain.

Dia dapat perasaan bahwa para gadis itu adalah


teman sekelasnya di grup pertama tahun kedua jika dia
ingat benar. Sambil memikirkan hal seperti ‘Ini akan
jadi bencana ketika mereka mendapatkan kembali
kesadaran mereka’, dia terus berjalan lebih dalam
kedalam. Ada tempat yang di sekat dengan tirai di
keempat sisi di titik terdalam tenda. Dia membuka tirai
dan masuk kedalam.

Setelah dia melalui beberapa lapisan tirai, di sebalah


sana ada dua gadis luar biasa cantik, diluapi dengan
keeleganan menunggunya dalam sikap seiza.

“Kizuna......”
“Raja iblis.......Lemuria.”

Keduanya yang merajai diatas dunia ini. Aine dan


Grace bersaudara.

Ketika dia pertama kali bertemu dengan Grace itu


langsung menjadi pertarungan, jadi ini pertama kalinya
dia melihat penampilan tenangnya. Memang dia benar-
benar mirip dengan Aine.

“Apa?”

“Tidak.....apa kau masih terluka?”

Grace mengalihkan wajahnya dengan sebuah endusan.

“Itu kekhawatiran yang tidak perlu.”

Di mendengar dari Aine bahwa. ‘Grace tidak berpikir


untuk membunuh Kizuna lagi’, tapi sejujurnya dia merasa
gelisah. Dia mempersiapkan dirinya bahwa dia mungkin
menyerangnya ketika mereka bertemu, tapi nampaknya
itu hanya ketakutannya saja.

“Aku juga merasa enggan, melakukan upacara seperti


ini tapi.....ini dilakukan untuk mempengaruhi takdir
seluruh Atlantis. Raja iblis, kau juga harus melakukan
yang terbaik sebagai partner kami.”

“Ye, yeah......aku akan melakukan yang terbaik.”

Page 341 of 436


CCCXLII

Ketika dia melirik Aine, dia mengangguk dengan


senyum lemah.

Aine hanya memakai aksesoris yang dibuat dari emas


dan permata sebaik pengganti pakaian. Ujung payudara
Grace dan diantara pahanya dengan minim tersembunyi
oleh seksesoris yang berbentuk seperti buli. Keduanya
dalam penampilan yang hampir telanjang bulat. Agaknya
mereka nampak lebih cabut daripada terlanjang bulat.

“Ja, jangan menatap, terlalu banyak.”

Aine menggeliatkan tubuhnya dengan malu.

“Ma, maaf. Tapi.......lihat”

‘Bukankah itu mustahil untukmu memberitahu jangan


melihat’, Kizuna membenarkan dirinya sendiri didalam
hatinya.

“Nee-sama, untuk apa kamu bertingkah malu. Kamu


benar-benar secantik ini, jadi bukankah itu tak masalah
untuk jadi bangga?”

“Uu......itu bukan masalahnya.”

Apa yang keduanya pakai adalah pakaian kaisar dan


wakilnya. Keduanya akan dipeluk oleh Kizuna sebagai
kaisar Vatlantis.

Tenggorokan Kizuna meneguk dengan keras.


Kizuna juga duduk didekat keduanya yang duduk di
lantai. Dan lalu dia akan menjangkaukan tangannya pada
keduanya.

Sekarang dia melihat pada situasi ini, keduanya


benar-benar cantik. Wajah dan struktur tubuh mereka
berbeda dengan manusia normal. Mereka seperti
kerajinan tangan artistik yang diciptkan oleh tangan
seorang master dengan menghabiskan banyak waktu.
Rambut dan bulu mata mereka, mata dan bibir, dari
garis tulang selangka merek sampai bengkakan dada
merek dan tonjolan di bukit, warna dan kilauan.
Membuat semuanya di sepanjang tubuh mereka dengan
halus berani. Biasanya mereka akan jadi karya seni
terbaik dari harta karun nasional yang dimasukan
kedalam lemari pajang hingga dia tidaka akan bisa
mendekat. Dari itu ada perasaan mesum yang mencoba
meletakannnya pada sesuatu yang tak ternilai tanpa ijin.

Tapi, meski begitu dia ingin menyentuhnya. Dia


berasa bahwa perasaannya juga jadi lebih besar karena
aroma wewangian. Keduanya juga terlihat seperti
mereka menunggunya untuk datang dengan mata lembab.

Sedikit lagi dan tangannya akan menyentuh mereka.


tapi, di saat itu tirai terbuka dan siluet masuk kedalam.

Page 343 of 436


CCCXLIV

“Tolong tunggu sebelum mulai. Ada prosedur dalam


upacara ini setelah semuanya.”

Itu adalah ratu Baldein. Landred yang membawa


botol ditangannya duduk disamping Kizuna.

“Ini adalah nectar(minuman dewa) yang diciptakan


dari buah rahasia. Setelah meminum ini, kalian baru
mulai menari.”

“Menari?”

“Ya. Itu tentang kata yang disebut menari dalam


catatan. Tindakan yang akan kalian lakukan sama seperti
Heart Hybrid yang kalian bicarakan.”

“......Baiklah. tidak ada waktu, ayo minum segera.”

Tenggorokannya kering karena kegugupan, jadi dia


akan senang jika dia menerima minuman. Kizuna
menjangkaukan tangannya kearah botol yang Landred
bawa.

Tapi sang ratu menyembunyikan botol seolah-olah


untuk menghindari tangan Kizuna.

“Kau tidak boleh. Ada metode untuk meminum ini


sesuai dengan etiket.”

“Medote minum?”
“Ainess-sama, Grace-sama, bolehkan?”

“Ya.....apa itu.”

“Anda berdua, perlu menjadi wadah.”

“Apa artinya itu?”

Tidak hanya Kizuna, Aine dan Grace juga terlihat


seperti tidak mengerti artinya.

“Ainess-sama, tolong lepaskan aksesoris pada


payudara anda dan Grace-sama, tolong lepas bulu pada
selangkangan anda.”

Grace mengertukan dahi.

“Apa itu begitu? Jika seperti itu kami seharunya


melepaskan mereka dari awal.”

“Ini adalah harus sesuai urutan setelah semuanya.”

Grace berdiri dan menjangkaukan tangannya kearah


bulu yang menyembunyikan selangkangannya.
Nampakanya bulu itu hanya ditempelkan disana, itu
dengan mudah terlepas.

Semak dibawahnya berwarna seperti warna rambut


dikelapanya. Semak tidak tebal dan dengan rapi
dipotong, orang bisa dengan jelas mengerti bahwa itu
secara menyeluruh di rawat.
Page 345 of 436
CCCXLVI

Grace duduk sekali lagi dengan tenang.

“Sekarang, Ainess-sama juga.”

Dihimbau oleh Landred, Aine juga dengan rasa malas


melepas aksesoris payudaranya. Ornamen emas yang
terlihat seperti cup yang menutupi ujung payudaranya
dilepas, lalu lingkaran berwarna pink yang hanpir
seukurannya menunjukan penampilnnya dari bawah
ornamen. Ujung itu berdiri tegagk, memberi tahu
mereka bahwa Aine juga terangsang.

“Lalu Ainess-sama, tolong tekan payudara anda


seolah-olah mengangkatnya dari bawah.”

“Se......seperti ini?”

Aine menekan payudaranya seperti yang dia


diberitahu. Bukit dadanya dengan erat bergabung,
menciptakan lembah diantara mereka.

“Lalu.....”

Landred membawa mulut botol dekat ke rongga yang


diciptakan oleh payudara dan mulai menuangkan isinya.

“Hya........dingin........tapi, itu, ini?”

Merasa bingung dari cairan yang dituangkan di


lembah payudaranya, Aine melemparkan tatapan
bertanya pada Landred.
“Raja iblis Lumeria minumlah nektar ini. Sekarang,
aku memohon padamu, silahkan minum.”

“Eeh!?”

Wajah Aine langsung memerah padam.

“Cepatlah, tidak ada waktu.”

Ratu Landred berbicara untuk mempercepatnya.

“Uu.......Kizuna, minumlah nektarku.....tunggu, ini


terlalu memalukan-“

Memang tindakan ini juga benar-benar memalukan


untuk Kizuna yang ada di sisi peminum. Tapi, dia juga
mengerti bahwa ini bukan waktunya untuk mengatakan
sesuatu seperti itu.

Kizuna mendekati Aine dan membawa wajahnya lebih


dekat ke lembah payudaranya.

“........Fuh”

Ketika mulut Kizuna menyentuh cup sake dari lembah,


Aine sedikit menaikkan suranya.

Kizuna menyeruput cairan itu.

‘----!? Enak!’

Page 347 of 436


CCCXLVIII

Dia tidak tahu dari buah apa jus ini dibuat, tapi itu
dengan menyegarkan enak. Aroma mewah menggelitik
hidungyan bahkan setelah minum, membuatnya ingin
meminum lagi. Kizuna menjadi terhisap dan menekankan
wajahnya kedalam lembah payudara Aine.

“Nnah, Ki, Kizuna.....tenanglah.......aah”

Kulit Aine menghangatkan sedikit cairan,


membuatnya berpikir bahwa itu membuat aroma lebih
baik. Dia meminum semuanya dalam seketika dan dia
bahkan menjilati tetesan yang melekat di kulit Aine.

“Aah......dasar Kizuna......sudah tidak ada lagi tahu”

Aine mengelus kepala Kizuna. Kizuna mengembalikan


kesadarannya dan menjauhkan mulutnya.

“Fufu, nampakanya anda senang dengan nektar ini.”

Ratu Landred tersenyum dengan gembira.

“Yeah, itu adalah rasa yang tidak pernah aku minum


sebelumnya......itu benar-benar enak.”

“Ini adalah adalah minuman dewa. Ini tidak bisa


diminum selain dalam upacara spesial, sebuah item yang
benar-benar mahal dan berharga. Lalu, satu lagi.”

Mengatakan itu Ratu Landred pergi kearah Grace


yang duduk dengan seiza.
“Grace-sama, tolong rapatkan paha anda dan
lengkungan punggung anda sedikit kebelakang.”

“Mu, seperti ini........hyah!?”

Sebuah rongga tercipta diantara paha yang


dirapatkan dan perut. Ratu Landred menuangkan nektar
ke rongga itu.

“Sekarang, Grace-sama. Tolong mintalah dia.”

“Pe.......penghinaan.....untuk membuat tubuhku sebagai


pengganti cup......ra, raja iblis-sama.......silahkan,
minumlah sesuka anda.......uu-“

Bahkan dengan mata berair, Grace menaruh kekuatan


untuk menutup akinya agar nektar tidak akan tumpah.
Selihat keadaannya, Kizuna merasa bahwa dia kasihan
untuk beberapa alasan.

“Maaf untuk ini, Grace......membuatmu melakukan ini.”

“Muu.....jangan memikirkannya. Ini adalah sesuatu


ingin kulakukan. Ini bukan untukmu. Ini untuk
menyelamatkan Atlantis dan Lumeria. Meski sementara
aku adalah seseorang yang melayani sebagai kaisar, aku
harus memenuhi tanggungjawab dari posisiku.....itulah
mengapa, minumlah sesukamu!”

Page 349 of 436


CCCL

Dia melengkungkan dirinya kebelakang sambil pipinya


memerah. Seolah-olah mengatakan bahwa dia ingin
Kizuna untuk cepat meminumnya.

“Lagipula......aku sudah berhutang hidupku yang sudah


diselamatkan oleh raja iblis. Ketika aku bertanya kau
juga sudah menyelamatkan hidup Nee-sama
sebelumnya.....itulah mengapa, aku akan secara spesial
membiarkannnya jika itu kau.”

Grace yang memulihkan ketenangan pikirannya


mempunyai perasaan ingin menyelamatkan dunia. Dia
juga merasakan kewajiban pada Kizuna.

Lalu, Kizuna juga harus menjawab perasaan itu.

Dia merendahkan tubuhnya kedepan dan membawa


wajahnya lebih dekat ke lutut Grace. Didakam cairan
transparan, bayangan berwarna pink dengan perlahan
berayun. Itu memanggil bibir Kizuna. Dan lalu Kizuna
merasakan minuman dewa yang ditertuang diantara kaki
Grace.

“Fuaaaaah!”

Grace menaikkan suara bergetar. Kizuna merakan


nektar yang dia hirup didalam mulutnya.

‘----Enak. Tapi, rasanya berbeda dari sebelumnya?’


Manisnya tidak sebanyak yang sebelumnya, tapi dia
dapat perasaan bahwa kepekatan rasa dan aromnya
lebih kaya.

“Fufufu, rasanya berbeda dari sebelumnya bukan?”

Ketika dia memisahkan mulutnya dari cup sake Grace


untuk sebentar, Kizuna melihat ke Ratu Landred.

“Memang......meskipun nektarnya datang dari botol


yang sama, bagimana......?”

“Rasa nektar ini akan berubah sesuai dengan cup


dimana dituangkannya. Dan, itu akan memberikan rasa
yang berbedar untuk setiap orang. pasti cup Grace sama
memberi rasa kelas tinggi.”

“Ini, rasa Grace.....”

Pipi Grace memerah dengan bibirnya bergetar.

“Ja, jangan memikirkannya, cepat minumlah!”

Dia ingin meminumnya lagi bahkan tanpa diminta.


Kizuna menahan pinggil Grace dengan tangannya dan lalu
menaruh mulutnya di daerah bawah Grace.

“Hyaaaaa! O-orang bodoh ini, kau menghisap terlalu


kuat-, aaahn”

Page 351 of 436


CCCLII

Rasanya secara perlahan menjadi lebih kental ketika


dia menjilatinya, dia selesai minum dan lalu dia menjilati
seluruh nektar yang menempel pada paha dan perut
Grace.

Di waktu itu, perubahan juga muncul pada Kizuna.


Pipinya menjadi panas dan denyutannya menjadi lebih
kuat. Kepalanya terasa ringan, itu benar-benar perasaan
yang menyenangkan.

“Sekarang, persiapan sudah selesai dengan ini. Mulai


sekarangm silahkan lakukan upacar hanya dengan kalian
bertiga.”

“Ya.......kami akan melakukan Connective Hybrid kan?”

“Ya. Tapi, ada satu hal yang aku perlu mengganggu


raja iblis-sama.”

Mengatakan itu, dia mendorong kotak kedepan Kizuna.

“Coba masukan jari anda kedalam.”

Kizuna memiringkan kepalanya sambil membuka


kotaka itu.

{Kizuna. Terima kasih untuk kerja kerasmu.}

Tiba-tiba layar komunikasi terbuka didalam kotak.

“Shikina-san?”
Dia menduga bahwa kotak ini sendiri terinstall
dengan fungsi untuk menunjukkan layar mengapung.
Layar menampilkan tulisan yang Kei input.

{Sebuah kamera di masukan kedalam kota. Pastikan


itu.}

Memang ada mesin yang nampak seperti kamera video


didalam. Ketika dia mencoba memegangnya, itu adalah
tipe kecil yang bisa muat di telapak tangannya, itu
dengan mudah dipegang dengan satu tangan.

{Kali ini ambil rekaman Connective Hybrid dari awal


hingga akhir dengan kamera itu.}

“Apaaa-!?”

Landred membungkuk pada Kizuna dan menaruh


tangannya di bahunya. Jarakanya dekat. Payudara sang
ratus sangat besar hingga itu akan menyentuhnya hanya
dengan dia mendengak lebih lagi, adi payudaranya
menyentuhnya sekarang meskipun dia merasa segan
darinya. Sensasi lembut tebal payudara menyebar di
punggung Kizuna. Sang ratu berbisik ke telinga Kizuna
sambil mendorongkan payudaranya di punggungnya.

“Sebenarnya ada keharusan melakukan upacara ini di


depan pillar. Pillar adalah dewa, dewa menikmati dirinya

Page 353 of 436


CCCLIV

melihat pada sosok tarian kita. Itulah mengapa, ada


keharusan untuk pillar menonton upacara ini sendiri.”

“Lokasi kita memang didepan pillar tapi......”

Genesis sudah roboh, sekarang itu adalah gunungan


reruntuhan.

{Kami memikirkan cara untuk menunjukan upacara ini


pada Genesis. Kami mencapai kesimpulan bawah itu
seperti informasi gambar akan digunakan untuk
mencapai beberapa pengaruh. Oleh karena itu kami
memeriksa hasil penelitian yang dilakukan oleh
Professor Nayuta dan menemukan satu cara. Cara itu
adalah merekam upacara menggunakan kamera yang
ditanamkan mekanisme sihir kecil didalamnya, dan lalu
mengirim rekaman gambar itu ke pecahan Genesis.}

“Mengirim......gambar?”

{Sistem gambar Vatlantis berbeda dengan dunia kita,


mereka menggunakan kekuatan sihir dan
mentransmisikan partikel gambar, mereprodukis area
yang sama dia tempat yang jauh. Partikel itu akan
menyebar dan jika kita mengirim gambar ke semua
kepingan, lalu itu akan sama seperti melakukan upacara
di depan Genesis.}

“Ap......apa?”
Kizuna sangat tidak mengerti arti dari penjelasan itu.

{Lebih mudahnya untuk dmengetti, dengan


menampilkan gambar rekaman kereruntuhan Genesis,
partikel gambar akan diserap oleh reruntuhan. Kita akan
memperoleh efek yang sama dengan melakukan upacara
di depan Genesis.}

Kizuna mencoba menekan tombol kamera. Gambar


yang direkan melayang di samping kamrea seperti layar
mengapung.

“Bisakah aku melakukan Connective Hybrid dengan


kamera di satu tangan?”

Sejujurnya, dia tidak yakin.

{Meskipun kau tidak bisa, lakukanlah. Ada batas


waktu mendekat. Dalam perkiraan kami, hany ada tiga
puluh menit lagi sampai dunia runtuh.}

Tidak ada pilihan. Dia hanya bisa melakukannya.

“Baiklah. Aine, Grace, ayo selamatkan dunia!”

Ketiganya mengangguk satu sama lain.

“Shikina-san. Apa persiapan di sebelah sana berjalan


baik?”

Page 355 of 436


CCCLVI

Situasi diluar ditampilkan dilayar. Gunungan


reruntuhan diterangi oleh cahaya redup terlihat. Itu
seperti rekaman diambil oleh perahu terbang yang
mengapung di langit. Gunungan reruntuhan itu tiba-tiba
menjadi terang.

“Ini!”

Penampilan raksasa Aine dan Grace ditampilkan di


tanah. Kizuna terkejut dan menggelengkan tangannya,
setelah itu gambar juga berguncang. Tidak diragukan
lagi, sekarang gambar yang Kizuna rekan ditampilkan.
Perahu terbang di isi dengan sebuah proyektor dan
menampilkannya pada Genesis.

Itu adalah layar raksasa dengan sisinya bisa mencapai


tiga, empat ratus meter. Dia jadi canggung ketika dia
berpikir bahwa tindakan Connective Hybrid akan di
tampilkan dengan cara yang besar seperti ini.

“Hei, Shikina-san........menampikannya dengan sebesar


ini, bukankan semuanya akan melihat?”

{Agaknya, menunjukan pada mereka. kami juga


menyiarkannya kepada seluruh orang-orang di Zeltis.}

“APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!?”
‘----Tindakan kami? Kepada seluruh orang-orang di
Zeltis!?’

Kizuna menjadi canggung. Landred bicara dengan


lembut pada Kizuna yang jadi seperti itu.

“Tolong tenanglah. Ini menari untuk sebanyak


mungkin orang mengadakan upacara ini. Jumlah orang
yang berpartisipasi mewakili kedalam dan keluasan
kepercayaan, dan itu akan menjadi kebahagiaan untuk
pillar yang adalah dewa. Sejujurnya, mengadakan ini
dalam skala yang lebih besar akan mempertinggi
kemungkinan sukses.”

Kata-kata Landred diterjemahkan dalam cara Kei


sendiri melalui aliaran kalimat di layar.

{Upacara ini adalah sesuatu yang dilakukan oleh


Kizuna, Aine, dan Grace, kalian bertiga. Akan tetapi
kekuatan sihir untuk memulihkan sesuatu dalam level
Genesis mustahil diperoleh hanya dari tiga orang. itu
lebih baik untuk melakukannya dengan membawa
kekuatan dari sebanyak mungkin orang.}

“Ya tapi, ini terlalu ekstrim untuk melibatkan seluruh


orang di Zeltis. Apa itu tidak bagus dengan hanya
Himekawa dan yang lainnya di luar?”

Page 357 of 436


CCCLVIII

{pertamanya itu juga niata kami. Tapi, itu tidak


cukup}

Aine memotong pembicaraan karena tidak bisa


menahan dirinya.

“Aku mengerti ceritanya. Tapi, tidak perlu untuk


menampilkan Connective Hybrid kami ke orang-orang
kan? Itu tak masalah hanya menampilkannya pada
Genesis!”

Akan tetapi Landred menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Aku tidak tahu dengan orang yang memiki


Core, tapi untuk masyarakat umum untuk berpartisipasi
dalam upacara dan membagi kekuatan sihir mereka,
bimbingan dari kepala iman dibutuhkan. Yakin,
dibutuhkan untuk kalian bertiga menampilkan
penampilan kaian. Tindakan kalian bertiga akan
berpengaruh besar pada orang lain, mempengaruhi
mereka untuk berpartisipasi dalam upacara.”

Aine menatap pada udara kosong dengan ekspresi


linglung. Sejujurnya Kizuna juga ingin memegang
kepalanya.

{Satu hal lagi, siara tidak di siarkan kedalam Ataraxia.


Jadi tenanglah.}
“Aku tidak bisa tenang sama sekali!”

Aine berteriak dengan suara yang akan menangis.

Landred sedikit tersenyum dan berdiri.

“Lalu aku akan menyerahkannya pada kalian.


Tolong.....selamatkan negara dan orang-orangku.”

Meninggalkan kata-kata itu, sosoknya lenyap dibalik


tirai.

{Sistem proyeksi all green. Mulai Connective Hybrid.}

“......Roger.”

Kizuna berhenti memikirkan hal yang tidak perlu dan


berkonsentrasi untuk melakukan Connective Hybrid.
Didalam lensa kamera, Aine dan Grace duduk dengan
tatapan gugup.

‘----Pertama aku harus menurunkan ketegangan


mereka.’

“Aine, ekspresimu keras disana. Santailah.”

“Meskupun kau memberitahuku itu.....semua warga


kota menonton rekaman ini tahu? Jangan meminta
sesuatu yang tidak beralasan.”

Page 359 of 436


CCCLX

Aine membalasa dengan wajah pucat. Tapi Kizuna


mengingat kembali tentang ketika mereka melakukan
Climax Hybrid dsambil Reiri dan Kei menonton.

‘----Rasa malu dan rangsangan adal dua sisi koin. Jika


aku bisa menggunakan ini akan baik untuk mendapatkan
moodnya.....”

Untuk sementara waktu, Kizuna mengarahkan kamere


pada Grace.

“Aku penasaran......apakah ada sesuatu seperti


perkenalan diri sekali lagi?”

Grace membuat wajah tidak senang, tapi dia


membuka mulutnya dengan malas.

“Aku puteri kedua Kerajaan Vatlantis, bertindak


sebagai wakil kaisar saat ini Grace Synclavia.”

Pipinya sedikit memerah. Tubuhnnya juga sedikit


berkeringat, tubuhnya bergelisah.

“Apa kau merasa tidak baik?”

Kizuna menyikat rambut pinknya dan menekankan


tangannya pada keningnya.

“Hyaanh!”

Tubuh Grace melompat kejang.


“Kau, kau baik-baik saja Grace?”

Aine juga melihat Grace dengan khawatir.

“Y, ya. Barusan, sejak nektar diminum.....tubuhku


terasa panas.”

Kizuna juga sama seperti itu. Mungkin nektar masuk


kedalam tubuh Grace dari beberapa tempat selain mulut.
Tidak diragukan lagi dia juga merasakan efek yang saam
seperti Kizuna karena itu.

“Memang itu terasa sedikit panas.”

Kizuna meletakan kamera sebentar dan mulai melepas


seragamnya. Mata Aine dan Grace tercuri oleh tubuh
tubuh telanjang Kizuna yang secara perlahan
terekspose.

“Ou.......ini........”

Tenggorokan Grace meneguk dengan keras.

Ketika Kizuna hanya menyisakan celana dalamnya, dia


sekali lagi mengambil kamera di tangannya dan merekam
Grace.

“Tetapi.....Grace terlihat persis seperti Aine.”

Kata-kata Kizuna membuat Grace membusungkan


dadanya dengan bangga.
Page 361 of 436
CCCLXII

“Itu benar. Setelah semuanya aku adalah adik Nee-


sama.”

Kizuna menahan kamera dengan tangan kanannya dan


mengelus rambur Grace dengan tangan kirinya.

“Mm.......jangan menyentuhku, dengan akrab.”

Meskipun mengatakan itu di mulutnya, dia membuat


wajah yang merasa enak seperti kucing yang dielus
dengan lembut. Dia mengelus telinganya sebelum
tangannya merayap di lehernya.

“A........haan”

Dia melengkungkan lehernya dengan erotis.

“Bukankah kau lebih erotis daripada kakakmu?”

“Hm? Kufufu kau tidak akan mendapatkan apapun


meskipun kau merayuku tahu, raja iblis.”

Ketika dia sadar, Aine disampingnya menatap dengan


tatapan mengerikan. Nampakanya sang kakak akan jadi
sangat marah ketika dia memuji sang adik terlalu
banyak. Harus ada perpaduan perasaan ketiga orang
dalam Connective Hybrid. Dia harus memperhatikan
keseimbangan dengan Aine. Kebetulan

----,
“Aah.......bisakah kau berhenti memanggilku raja iblis.”

“Hm? Lalu bagaimana aku harus memanggilmu?”

“Mari kita lihat......panggil saja dengan normal, Kizuna


atau semacamnya......”

“Sesuatu seperti......Nii-sama.”

Dia bisa mendengar gumaman lemah. Ketika dia


mencarinya, disana Aine yang memerah sampai
ketelinganya sambil dia melihat kebawah.

“Mu? Apa artinya kata [Nii-sama] itu?”

“Li, lihat, itu seperti veris laki-laki dari Nee-


sama......? Itu cara memanggil yang digunakan untul laki-
laki yang lebih tua darimu.”

Dengan lirikan singkat, Aine mengirim pandangan ke


arah Kizuna seolah-olah mencuri pandang.

“Tidak, Aine. Di situasi seperti ini artinya sedikit----


“Kau punya masalah!?”

“Tidak.”

‘----Aine-san. Menakutkan.’

“Hou. Begitu yah......lalu, aku akan memanggilmu itu.”


Page 363 of 436
CCCLXIV

Aine menunjukkan senyum yang sangat gembira.


Setidaknya jika ini membua Aine good mood, lalu ini
untuk yang terbaik.

“Lalu, lanjutkan. Grace, bisakah kau menunjukkanku


payudaramu?”

“Itu tak masalah. Nii-sama.”

Grace melepas ornamen bulu yang melekat di dadanya.


Dari bawah itu, payudara manis tapi juga indah untuk
umurnya muncul. Tonjolan diatas payudara lebih kecil
dibandingkan Aine. Dan lalu bagian yang berwarna pink
dengan area kecil. Itu benar-benar payudara yang
cantik.

Grace menurunkan penjagaannya karena efek nektar.


Lalu itu akan lebih baik untuk membuat Aine babuk
nektar juga pikirnya. Mengaduk mood adalah jalan
pendek kearah Connective Hybrid.

Kizuna mengambil botol nektar dan menuangkan


isinya pada payudara Grace.

“Hya......ap, apa yang kau lakukan, Nii-sama.”

“Aine. Ayo bersihkan nektar Grace bersama.”


Menebak niat Kizuna, Aine dengan takut-takut maju
ke samping Grace. Dan lalu, dia menjilati tetesan nektar
yang membasah payudara Grace dengan lidahnya.

“Haahn! Ne, Nee-samaa”

“Nn......enak. ini”

Aine mengangkat wajahnya dengan terkejut.


Nampaknya Grace senang bahwa kakaknya gembira
hingga dia tersenyum dengan malu-malu.

Kizuna juga menjangkaukan lidahnya ke payudara dari


sisi lain sambil mengarahkan kamera ke Aine. Dia dia
menaruh ujung lidahnya ke ujung itu dan menjilatinya.

“Ukuh......yaa, itu........yaaaaaannn”

Mungkin dia merasakannya terlalu banyak, kaki Grace


kejang dan berontak. Akan tetapi tidak
memperdulikannya dan melanjutkan menjilati
payudaranya. Dia mencium pada tonjolan lembut itu dan
menghisapnya hingga meninggalkan tanda.

“Fuh........ku.....aann, yhaaaah”

Aine dengan lembut meraba-raba payudara di sisi


berlawanan sambil menjilati dari rusuk Grace kearah
pusarnya seolah-olah untuk mencari tetesan nektar.

Page 365 of 436


CCCLXVI

Tekstur lidahnya membuat bagian dalam dada Grace


menggigil.

“Aku, aku akan menyerahkan dada padamu.”

Pipi Aine juga memerah karena meminum nektar, dia


membuat ekspresi sedikit bingung. Tapi matanya
bersinar dalam kecabulan. Matanya menyempit dan dia
mengangguk dengan senang.

Aine membawa mulutnya mendekati telinga Grace.

“Grace.....kau benar-benar manis.”

“Ahn......Nee-samaa......”

Aine menaruh telinga Grace diantara bibirnya. Dan


lalu dia dengan lembut menjilat dengan lidahnya.

“Nfuu! Ah, aaaaaaaa......”

Tubuh Grace bergetar dengan intens. Selama waktu


itu Kizuna mengelus kaki Grace secara menyeluruh. Dia
punya kaki yang lembut dan ramping. Tangannya
memanjat dari lututnya, merasakan banyak bagian
montok dan lembut. Dan lalu, tangannya naik sampai ke
dasar kakinya.

Di sebelah sana pintu rahasa Grace dengan rapat


tertutup. Kizuna mengarahkan kameranya pada bagaian
itu. Ketika dia berpikir bahwa ini ditampilkan diluar, dia
merasa perasaan bersalah. Disamping itu tidak ada
pemotongan, siaran tanpa sensor.

“A........Ni, Nii-sama, tempat itu”

Grace menoba menutup pahanya, tapi tubuh Kizuna


sudah berada di antara kakinya.

“Ini akan baik-baik saja....serahkan saja pada Kizuna.”

Aine menggosok payudara Grace sambul menjilati


lehernya.

“Uuu, Ne, Nee-sama......ahn”

Kaki melemah terbuka lebar, Kizuna menyentuh


tempat rahasia suci Grace dengan jarinya. Dan lalu
ketika dia membuka jarinya, pintu tertutup terbuka, di
momen itu aroma manis mengalir dengan lembut.

“Aa......”

Pasti dia merasa bagaimana tempatnya yang biasanya


tersembunyi membuka kontak dengan udara luar. Mulut
Grace mengeluarkan desahan. Kamera mendekat dan
pagian yang terbuka oleh jari di tampilkan. Dan lalu,
jarinya menyelip masuk kedalam celah rahasia
tersembunyi.

“Hyaaaauaaaaahaan-❤!”

Page 367 of 436


CCCLXVIII

Grace melengkung kebelakang seolah-olah dia


diserang oleh petir. Kenikmatan yang dia terima adalah
sebuah kehebatan yang berada dalam dimensi yang
bereda dengan semuanya sampai sekarang. Akan tetapi
dia tidak bisa menggerakan tubuh bagian atas dantubuh
bagian bawahnya karena ditahan oleh Aine dan Kizuna.

“Tidaaakk, tidak tidak, jangan-, jangan lakukan


sesuatu seperti.....Kuaaaaaaaaaaaahn!”

Kizuna merentangkan jarinya dan dengan lembut


membelai bagian dalam Grace. Berlawanan dengan Grace
yang melawan, tempat itu menyambut jari Kizuna dengan
lembut membungkusnya.

“Haah, tidak-! Kuu.......aaahn! Ha-, a-, HAaAAAhN”

Grace mengeliat dengan meneteskan air mata kerena


rangsangan yang hebat. Partikel cahaya berenang
didalam mata merahnya dan cahaya kekuatan sihir juga
mulai muncul dari tubuhnya.

Aine juga terus menyerang Grace dengan wajah


memerah.

“Manisnya......Grace.”
Dia menjepit ujung lancip payudara Grace dengan
satu tangan sambil tangan yang lain menjangkau
diantara pahanya sendiri.

“Mm”

Tubuh Aine juga kejang.

Kizuna bergerak didalam dengan jarinya sambil


menekan dengan erat pada tunas kecil yang sedikit
diatas pintu masuk dengan jempolnya.

Di momen itu, cahaya kekuatan sihir dan teriakan


meledak dari tubuh Grace.

“TIDAAAAAAAAAAKK-HAAAAaaNNNN❤AAAAN
aAYAAAA!”

Wajah kegembiraan dengan air mata menetes dengan


kesakitan. Ekspresi itu dengan baik ditangkap oleh
kamera.

Tubuh Aine juga mengeras dan berkedut dengan


kejangan, kejangan.

Setelah merekam momen dimana keduanya keluar,


Kizuna mengelus wajah Aine.

“Ki, Kizuna.....?”

“Maaf Aine. Membuatmu melakukannya sendiri.”


Page 369 of 436
CCCLXX

“Ap-, apa yang kau bicarakan? Aku, aku benar-benar


tidak.....”

Akan tetapi paha Aine dengan lembab basah dengan


noda besar tercipta di karpet. Aine tidak bisa
menyembunyikan bagaimana dia menghibur dirinya dan
wajahnya memerah dengan *puff*.

Kizuna sekali lagi mengambil botol nektar dan


menunpahkannya pada tubuh Aine kali ini.

“Kyah! Ki, Kizuna. Apa yang kau lakukan?”

Kizuna memeluk Grace yang berbaring dengan


bahunya bergelombang.

“Grace, kali ini ayo buat kakakmu merasa enak.”

Ketika dia menatap ada Aine dengan mata mabuk,


Grace tersenyum dengan penuh pesona.

“Seperti yang aku harapakan. Kali ini aku akan jadi


orang tersayang untuk Nee-sama.”

“Tu, tunggu seben-.......aaaahn”

Kizuna menghisap di payudara kiri Aine, dengan Grace


di payudara kanannya.

“Haahn❤......aah jangan, entah bagaimana, aku merasa


terlalu banyak......aaaaanau”
“Payudara Nee-sama.....ini benar-benar enek. Ini
besar, lembut, bahkan hanya dengan menyentuhnya
membuatku merasa senang, Nii-sama juga seperti itu
kan?”

Grace melihat pada Kizuna dengan mata


menggairahkan.

“Yeah. Pasti. Terutama lihat, hanya dengan


menjilatnya sedikit membuat ujungnya tumbuh lebih
besar segera, ini benar-benar menyenangkan.”

“Yeah. Aku benar-benar sejutu. Aku akrab dengan


Nii-sama dalam ini.”

Memikirkan dengan tenang, melakukan pembicaraan


ini dengan payudara Aine diantara mereka benar-benar
sebuah situasi yang tidak dapat dimengerti. Akan tetapi,
ini adalah fakta bahwa Kizuna dan Aine mengerti satu
sama lain dengan mendiskusikan payudara Aine.

Sementara itu, wajah Aine menjadi merah terang


karena rasa malu yang tak tertahankan dan
mengerutkan bibirnya.

“Akan tetapi Nii-sama. Orang yang bisa membuat


puting Nee-sama tubuh terbesar adalah aku.”

Page 371 of 436


CCCLXXII

“Aku benar-benar tidak bisa mengabaikan ini. Kupikir


aku adalah orang disini yang bisa membuatnya berdiri
lebih baik.”

“Lalu ayo bertanding.”

“Yosh, sama seperti yang kau ingin.”

“Kalian......kalian berdua.....”

Kesabaran Aine pecah pada batasnya.

“Iddiot? Apa kalian berdua idiot!? Apa pertandingan


seperti itu! Jangan bicara hal yang tak bisa dimengerti-
---ahaaaan❤”

Mengabaikan kemarahan Aine, kedunya menghisap


payudaranya.

“De, dengarkan ketika aku.......bi, hyaaann, ja, jangan


menghisapnya terlalu kuat, yaahn”

Keduanya menganugrahkan rangsangan pada payudara


Aine dalam persaingan melawan satu sama lain. Kizuna
menghisap payudara sambil merekam penampilan Grace
menghisap puting kakaknya dengan tangan kirinya.

“Da, dasar-!”
Aine menjangkaukan tangannya ke tubuh Kizuna
untuk melawan dan menyelipkan tangannya kedalam
celana dalamnya.

“Uu! Aine-“

“Ap, apa. Meskipun, Kizuna juga, sudah,


sudah.....sebesar ini!”

Aine menangkap “Benda” Kizuna dan menggerakan


tangannya ke atas dan ke bawah sambil matanya terus
bergerak cepat kesekitar karena terlalu malu.
Perherakan itu adalah pergerakan lembut dan peduli.

Kizuna berkonflik.

Haruskan dia merekam ini!? Sejujurnya, ini


memalukan merekam dirinya sendiri. Seperti yang
diduga ceritanya berbeda antara merekam orang lain
dan merekam diri sendiri. Tapi, memikirkan tujuan kali
ini, apa itu dijinkan untuk dirinya sendiri yang tidak
direkam?

“Tidak! Tidak mungkin hal itu diijinkan!”

“Ki, Kizuna?”

Aine menunjukkan ekspresi terkejut pada Kizuna


yang tiba-tiba berteriak. Akan tetapi Kizuna menarik
kebawah celana dalamnya dan mengarahkan kamera.
Page 373 of 436
CCCLXXIV

“Eh! Apa, apa yang kau lakukan?”

“Aku tidak memikirkannya. Lalukan apapun yang kau


suka Aine.”

Uap naik dari kepala Aine, dia lalu membalas dengan


bingung.

“Se, seperti yang kau katakan!? Aku, aku tidak


menyukai ini atau semacamnya, ini hanya daya saingku-!”

Akan tetapi Kizuna menatap lurus pada Aine.

‘----Err....dengan kata lain, kau menginginkanku untuk


menyentuhnya?’

Aine sekali lagi menggenggam “Benda” Kizuna sambil


dia merasa seperti menangis.

“Uu......sesuatu seperti ini......ini lebih memalukan


ketika aku direkam melakukan hal seperti ini padaku......”

Tangan Aine lembut dan terasa benar-benar enak.

“Fufun, nampaknya ini kemenanganku.”

Sementara itu Grace mengelus payudara Aine dengan


cintai dan dengan baik sekali mengangkat putingnya.

“U......memang, itu mengagumkan.”


Ujung itu yang berdiri tegak hinga batasnya bersinar
karena kebasahan dari air liur Grace, penampilan itu
benar-benar cantik.

“Hueeen......aku, tidak ingin melakukan ini lagi......”

Tubuh Aine secara penuh merasakannya sambil


mengatakan komplainnya. Rangsangan Aine terutama
dihasilkan oleh rangsangannya pada Kizuna.

Kizuna juga mengerti baih hanya dengan mengelus


Aine, jauh dari Connective Hybrid, mereka tidak akan
mencapai Heart Hybrid. Akan tetapi dalam kondisinia
yang perlu menahan kamera, dia tidak bisa bergeras
dengan bebas seperti yang dia inginkan. Setelah
berpikir sebentar, Kizuna mengelus punggung Aine
dengan tangan kanannya yang kosong.

“A.......HAAaaN”

Aine secara spontan mengeluarkan suara manis


karena tulang belakangnya dielus. Kizuna terus dengan
lembut menyikat punggungnya sambil tangannya secara
perlahan maju ke bawah. Dan lalu tangannya sampai ke
pantatnya dari pingganya, dia lalu mulai menggosok
dengan penuh perhatian. Dan lalu tangannya menyusup
kedalam celah.

“Kyahn! Ja, jangan, tempat itu”


Page 375 of 436
CCCLXXVI

Aine berdiri di lututnya untuk melarikan diri.


Tangannya di tusukan tanpa delay di timing itu.
Tangannya menyentuh tepat paling penting Aine dari
pantatnya. Tempat itu panas dan lembab hingga derajat
uap mungkin keluar.

“Aine......kau benar-benar basah huh.”

“U......tidak ada hal seperti it-, kuh! Aan”

Setiap kali Kizuna menggerakan jarinya, suara basah


bergema. Suara itu mengaduk rasa malu Aine apakah dia
menginkannya atau tidak.

Tapi untuk mengendalikan pikirannya dari kenikmatan,


Aine menaruh kekuatan kedalam jarinya yang
menggenggam “Benda” Kizuna. Dan lalu, dia mengirimi
Kizuna kenikmatan beberapa kali lipat dari sebelumnya
seolah-olah untuk menyerangnya.

Kizuna mengarahkan kamera bergantian pada dirinya


dan Aine.

“Nii-sama, aku akan mem-backmu.”

Grace menghisap puting Aine sambil menjangkaukan


jarinya juga pada selangkangan Aine. Dia menjepit pada
spot paling sensitif Aine dengan jarinya.

Di saat itu, kesadaran Aine terbang menjadi blank.


“❤!? .......yaAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Tubuh Aine berkedut, dia berulang kali berkedut


dalam kekejangannya. Cahaya kekuatan sihir berenang
didalam mata yang terbuka lebarnya, cahaya terang
meluap dari seluruh tubuhnya.

Di momen itu, cahaya pink menari di udara dari tubuh


Kizuna. Dan lalu di saat yang sama, lonjakan kenikmatan
dibuat oleh Aine dilepaskan di tangan Aine.

Aine kehilangan kekuatannya dan roboh kedepan. Dia


terus kejang bahkan setelah roboh dan setiap kali
pantanya bergetar.

“Dengan ini......apa Connective Hybrid atau sesuatu,


sudah selesai?

“Pertandingannya baru mulai sekarang. Untuk


menyelamatkan dunia, kita bertiga akan mencapai
climax bersamaan.”

“Ngomong-ngomong Nii-sama. Sebelum lanjut.....ada


sesuatu di pikiran sejak tadi.”

Grace menatap pada Kizuna dengan wajah ragu.

“Apa itu?”

Page 377 of 436


CCCLXXVIII

“Tidak, aku percaya bahwa ada benda aneh yang


tertempel pada Nii-sama disana.”

Wajah Grace mendekat dengan penuh curiga dan juga


keraguan. Melihatnya, Kizuna menggantungkan tangnnya
dan mereka dari samping.

“Ini benar-benar....aneh. Tetapi, secara misterius....


dadaku berdetak cepat.”

Grace meneguk dengan keras.

“Nn......”

Aine yang memasuki keadaan mabuk Heart Hybrid


mengangkat tubuhnya. Pipinya memerah, dan matanya
bersinar dengan cabul menatap tajam pada “Benda”
Kizuna. Ketika dia menyadari bahwa banda itu terkotori
oleh cairan Kizuna sendiri, dia merayap kerarah Kizuna.

“Kizuna.......maaf. sekarang, aku akan


membersihkannya.....”

Ketika wahai Aine sejajar dengan Grace, mata


bergairahnya bersinar dengan cabul. Lidahnya
dijulurkan dan menjilati “Benda” Kizuna.

“Uu”

Dia dalam keadaaan yang sudah sensitif. Kizuna


mengeluarkan suaranay dengan refleks.
Aine dengan tulus menjilati cairan yang melekat pada
“Benda” Kizuna. Dan lalu dia membuka bibirnya dan
menelan ujungnya kedaalam mulutnya. Kizuna merekam
situasi itu dengan kamera sambil menahan kenikmatan.

“Ne, Nee-sama. Apa benda itu, sesuat yang ditangani


seperti itu?”

Aine mengiakan dengan sebuah anggukan sambil


masih mengisi mulutnya.

“Be, begitu yah.....lalu aku juga, akan mencoba


melakukannya.”

Aine memisahkan mulutnya sambil membuat suara


*chupon*, lalu dia menyerahkan tempatnya pada Grace.
Grace dengan takut-takut menjangkaukan lidahnya dan
menyentuh pada ujungnya yang membengkak. Dan lalu
dia dengan pelan menjilatinya.

“Bagaimana, Grace?”

“Ini rasa yang misterius. Juga, ini sebuah perasaan


misterius, yang membuat jantungku berdetak cepat,
membuatku tenang.”

Aine menggenggamnya didalam mulutnya sekali lagi.


Dan lalu menyedot dengan nikmat.

Page 379 of 436


CCCLXXX

Dan lalu ketika mulut Aine berpisah, Grace mulai


menghisap. Kizuna merekam dari sudut pandangnya
sendiri, penampilan kaisara bersaudara Chidorigafuchi
menghisap “Benda”Nya dengan ramah.

Aine dan Grace terkadang melihat pada Kizuna


dengan “Benda”Nya masih didalam mulut mereka. ketika
itu terjadi mereka secara alami melihat ke kamera.
Pemandangan itu sesekali benar-benar membara hingga
membuat tulang belakangnya menggigil. Ketika Aine
memastikan bahwa Kizuna puas, dia sekali lagi
berkonsentrasi dalam menghisap dalam kelegaan.

Gambar yang Kizuna rekam dengan kamera semuanya


ditampilkan pada reruntuhan Genesis. Reruntuhan yang
menyerap partikel gambar mulai memancarkan cahaya
redup. Dan lalu pencaran itu memasuki tubuh orang-
orang yang menonton rekaman upacara melalui retina
mereka, merubah kesadaran mereka menjadi keadaan
mabuk.

Reiri dan Kei dan juga Landred yang melihat rekaman


dari dekat, adalah orang yang paling pertama
terpengaruh.

“Komandan-sama......sekarang, kita juga harus


berkerja sama bersama.”
Landred menunjukkan senyum mempesona dan
memeluk tubuh Reiri dengan erat. Keempat bukit
merubah bentuk mereka dengan elastis sambil tubuh
mereka melekat dengan erta seolah-olah menyerap satu
sama lain.

“Tu.....tolong tunggu, Ratu......nn?”

“Re-ri.....bisa dengan mudah melahirkan


bayi.....menakjubkan, ini nyaman untuk disentuh......”

Kei memeluk dari belakang dan tangan kecilnya


mengelus pantat Reiri.

“O, oi, Kei! Bahkan kau.......nn, haah❤”

Tiba-tiba sebuah keinginan yang sangat manis


mendidih dari bagian terdalam tubuh Reiri. Itu tidak
datang hanya dari jari terampil Landred dan Kei.

“Ku......jadi ini, pengaruh upacara ini.......haaahn! tu,


tunggu-, aah!”

Pancaran yang reruntuhan Genesis pacarkan dengan


cepat menundukkan perlawanan Reiri. Tekadnya tidak
bisa menang melawan perasaan nikmat, Reiri dan yang
lainnya tertelan kedalam pusaran kenikmatan.

Page 381 of 436


CCCLXXXII

Himekawa dan yang lainnya didakam tenda yang sama


dengan Kizuna dan yang lainnya menerima perngaruh
yang lebih kuat.

“Aa......Kizuna-kun, malakukan hal tak tahu malu


seperti itu.......nuaah! –haaan!”

Rekaman ditampilkan didalam tenda membuat mata


Himekawa menjadi lembab.

“Dasar. Ini benar-benar cemburu, dasar.”

Yurishia dengan intens meremas pantat Himekawa,


mereka terlihat seperti mereka memeluk satu sama lain
dari depan.

“Hauu, yu, Yurishia-san, tolong jangan melepaskan


kemarahanmu pada pantatkuuuu-“

“Bahkan Hayuru, sejak tadi......nuu, bukankah kau,


meremas-remas payudaraku”

“Karena.....karena, ini. Ini terasa enak. Itu tidak adil,


untuk Yurishia-san menggoda Kizuna-kun dengan
sesuatu seperti ini.......”

Himekawa tidak bisa memisahkan tangannya dari


payudara Yurishia. Sensasi yang tercipta dari payudara
besar itu sangat-sangat berbeda dengan miliknya adalah
sesuatu yang benar-benar nikmat hingga itu tidak akan
membuatnya kelelahan darinya.

Page 383 of 436


CCCLXXXIV
Di sisi lain keduanya, lima, enam perempuan teman
sekelas melekat pada tubuh kecil Sylvia, mereka
berulang kali mengelus Sylvia dengan senang, menjilati
seluruh tubuh itu secara menyeluruh.

“Sylvia-san, sangat manis......”

“Lebih dari itu, seluruh tubuhmu manis.....ini seperti


permen.”

Tubuh Sylvia menggeliat karena kenikmatan yang


dihasilkan oleh banyak tangan itu.

“Funyaa! Jangan desu. Semuanya, melakukan sesautu


seperti itu........HAaaahN-❤“

Rekaman mengapung diudara terpantulkan di mata


Sylvia. Sosok Kizuna, Aine, dan Grace itu ditampilkan
pada Genesis. Rekaman itu merubah mata suci Sylvia
bersinar dengan cahaya cabul.

“Kapten......Sylvia......bekerja keras juga desu❤”

Rekaman yang membingbing orang yang melihatnya


kedalam keadaan mabuk di kirimkan ke semua terminal
gambar di seluruh Zeltis.

Diantara orang-orang itu, Kapten penjaga kerajaan


squad Leon Hakyurath dan Kapten squad Tigris
Mercuria juga termasuk. Kedunya menatap bersama
Page 385 of 436
CCCLXXXVI

pada rekaman upacara didalam kamar Hakyurath


didalam kastil kerajaan.

“Hei, itu Ainess-sama dan Grace-sama kan......”

“Yeah........keduanya, benar-benar, cantik.......


menggairahkan.”

Ketika mereka melihat rekaman itu, didalam dada


mereka menjadi panas. Dan lalu perasaan yang
tersembunyi sampai sekarang tiba-tiba meluap.

Mercuria memeluk bahu Hakyurath dekat.

“Eh......Mercuria?”

Meski bingung, Hakyurath dipeluk di lengan Mercuria


tanpa penolakan.

“Hakyurath......selama ini, aku.......”

Mercuria merampas bibir Hakyurath. Dan lalu dia


meremas payudara lembutnya. Hakyurath menunjukkan
sedikit perlawanan, tapi matanya segera menjadi
lembab dan dia mempercayakan tubuhnya pada
Mercuria.

Kelipan terang partikel cahaya tercipta dari tubuh


keduanya. Pancaran yang seperti cahaya bintang
menjalar di langit malan dan terserap kedalam
reruntuhan Genesis.
Cahaya kekuatan sihir serupa naik dari seluruh Zeltis.
Cahaya yang datang dari tindakan cinta secara perlahan
meningkat dalam jumlah dan memusat diatas reruntuhan
Genesis.

Kizuna, Aine, dan Grace yang ditampilkan ke


reruntuhan berdiri dalam memimpin semua orang dan
mendesak ke gunungan kenikmatan. Orang-orang Zeltis
tergoda dan mengikuti ketiganya seolah-olah terhasut.
Dan lalu Kizuna merasakan bahwa mereka akan
mendekati puncak kenikmatan.

“Hei, Kizuna❤”

“Nii-sama❤”

Aine dan Grace bersaudara menelungkup di karpet


dengan pantat mereka terangkat tinggi. Kaisar
bersaudara Vatlantis mengguncangkan pantat mereka
dengan ceroboh kearah Kizuna. Pantat seksi Aine dan
pantat Grace yang lebih kecil dibandingkan Aine.
Kedunya lembut tanpa satupun noda, pantat cantik dan
indah. Lalu tempat paling penting keduanya yang berada
didalamnya. Kedunya menempatkan tangan mereka dan
menyebarkan kelopan bunga pink basah dengan embun
untuk menunjukkan padanya. Dan lalu mereka melihat

Page 387 of 436


CCCLXXXVIII

kebelakang kearah Kizuna, menatap padanya dengan


tatapan sedih dengan permohonan.

“Kizuna......tolong”

Madu panas meluap dari sana, menggambar benang


silver ketika itu menyentuh karpet. Kizuna menaruh
kamera di karpet, lalu setelah memastikan keduanya
tertangkap dalam frame, dia menjangkaukan tangannya
ke celah basah panas keduanya.

“Hii! Aaaaaaaaaaaann, fuaaaayaaaaaaaaaaaaaaaaaa!”

Jarinya yang ditusukan kedalam guci madu panas


terasa seperti mereka akan terbakar. Di momen itu
keduany melengkungkan punggung mereka dan
menaikkan suara ginit keras. Kizuna menggeliat-
geliatkan jarinya didalam tubuh keduanya seolah-olah
untuk mengaduk gula didalam.

“Aah! Hyau! Mmmmh, ah, aaah!”

Teriakan mempesona mereka berdua bersampur satu


sama lain. Suara hembusan napas mereka bergema
seperti sebuah paduan suara. Daging lembut mereka
mengeras dengan erat pada jari Kizuna. Pantat kedunya
bergetar.
Meskipun dia membuat keduanya climax seperti ini,
mereka tidak akan mencapai Connective Hybrid. Kizuna
dengan perlahan menarik jarinya. Keduanya
mengarahkan wajah ragu pada Kizuna, seolah-olah
bertanya mengapa dia berhenti.

“Aine, Grace. Berbaringlah disebalah sana.”

Keduanya mematuhinya dengan patuh dan berbaring


di karpet. Dan lalu mengikuti instruksi Kizuna, mereka
membelitkan kaki mereka dan menggosokan tempat
penting mereka pada satu sama lain.

“Aa......mm”

Keduanya merasakannya hanya dengan itu, pinggang


mereka bergerak secara otomatis dan menggosokan
tempat penting mereka pada satu sama lain. Seolah-olah
untuk menenangkan pergerakan itu, Kizuna mengelus
pantat keduanya dengan tangan kanannya sambil tangan
kirinya memegang kamera.

“Ini dia, kalian berdua.”

Mata Aine memantulkan cahaya cabul dengan


ekspresi senang.

“Ayo......Kizuna.”

Page 389 of 436


CCCXC

Grace juga tersenyum pada Kizuna dengan wajah


cabul.

“Nii-sama, bersama.....”

Kizuna mengangguk dan menekankan “Benda”Nya


pada lembah yang terbentuk dari kelopak bungan
keduanya. Kedua kakak beradik menaikkan rintihan tipis.

Dan lalu Kizuna mendorong kedalam celaha yang


tercipta dari tempat rahasia Aine dan Grace.

Tubuh keduanya melengkung kebelakang dan mereka


melepasakan suara genit keras.

Tempat Aine dan Grace itu basah dengan panas ao uap


akan keluar. Madu meluap dari tempat dia mendorong
dan menetes.

Daging lembut keduanya menjepit “Benda” Kizuna


dari kedua isi seolah-olah untuk menahannya didalam.
Seo mengatakan bahwa mereka ingin memakan “Benda”
Kizuna, tempat keduanya menempel dengan erat
padanya. Kizuna sendiri memdorong, menarik untuk
menggosok kelopak bunga itu.

“Naaaaaaaa! Hahnn! Ki-, Kizuna, tidak-, tidak,


janganaaaann!”
“Hyaaaaaah! Nii, Nii-sama-, mmhm, kepalaku, jadi
aneh”

Setiap kali dia mendorong keatas, madu melonjak


keluar dari tubuh keduanya menciprat Kizuna,
menciptakan guci madu panas membara. Itu adalah
sesuatu yang Kizuna tidak pernah alami sebelumnya,
kenikmatan tingkat pertama. Tekstur lembut dan cabul
tanpa bandingan membuat Kizuna merasa seperti
pinggulnya akan meleleh.

Sensasi itu terasa seperti dia mendorong kedalam


Aine. Dan lalu itu juga terasa seperti dia kedalam Grace
di saat yang sama, dia merasaka ilusi seperti itu.

Itu seolah-olah dia menginjak kedalam dua saudara


Aine dan Grace secara bersamaan, kenikmatan dan
euphoria yang jauh dari perasaan realistik. Kenikmatan
kejam memanggang otak Kizuna.

Inting menggerakan tubuhnya, dia memaku


pinggangnya , suara kulit dan kulit berada bergema.

“Aah, fuah, Kizuna-, i-, ini terasa


ena-.....thidaaaaaaak-“

“Ja-janagn, aku-, hauuu! Di sebelah sana, tidak


bagus...... aaaaaaaaa!”

Page 391 of 436


CCCXCII

Keduanya mempercayakan tubuhnya pada kenikmatan


dengan ekspresi meleleh. Sekarang di momen ini, apakah
itu takdir dunia, posisi sebagai kaisar, semuanya benar-
benar di terbangkan. Apa yang ada hanya tubuh
ketiganya, perkumpulan hati mereka, dan lalu
kenikmatan yang mereka berbagi bersama.

Tubuh ketiganya mulai kejang.

“Tidak-, tidak lagi........ah, aaaaa-aku, terbang........


AAAaaAAA!”

“Aku-, aku juga, aahn, aku mela, melayang, entah


dimana.......nn-, TIDAAAAAAAKK!”

Kizuna sudah pada batasnya juga. Mengerahkan


semua pengendaluan dirinya yang tersisa, dia membuka
layar mengapung dan memastikan keadaan Genesis.

Apa yang Kizuna lihat disana, pusaran cahaya luar


biasa melingkari Genesis. Pemandangan itu sama seperti
topan kekuatan sihir dengan Genesis sebagai pusat.
Sumber cahaya itu adalah cahaya yang naik dari daya
hidup orang-orang di seluruh Zeltis.

Semua warga kita mengkombinasikan kekuatan


mereka dan mengumpulkan kekuatan sihir, ini adalah
hasilnya.
‘----Kita bisa melakukan ini!!’

“Kita akan pergi bersama! Kekuatan cinta semuanya,


bagikanlah pada kami!!”

Kizuna menekan kekuatan terakhirnya.

Dan lalu dia mendorong pinggangnya dengan semua


kekuatannya. Aine dan Grace, Kizuna sendiri mencapai
bagian terdalam tubuh kedunya. Menyebarkan area
terdalam keduanya, dia menghancurkan dinding
kesabaran dan kesadaran dan alasan.

Di momen itu, tubuh ketiganya di lalui oleh


kenikmatan mahamulia.

“FUAAAAAA❤AaaAAAAAaaAAAiINuAAuANNNN
NNN-❤!!”

“TIDAAAAAKa❤hNNNNahiIIIIIIIIINNNNNNNa
AAAAAAAAA❤!!”

Page 393 of 436


CCCXCIV
Arus listrik menjalar didepan mata mereka,
pandangan mereka menjadi putih.

Kecerahn luar biasa naik dari Kizuna dan yang lainnya


ke langit. Kecerahan itu menjadi satu dengan pusaran
Aine di sekeliling Genesis dan memusatkan semua
cahaya kekuatan sihir kearah Genesis. Itu seolah-olah
cahaya lahir dari Kizuna dan yang lainnya mencoba untuk
kembali ke Kizuna dan yang lainnya didalam rekaman.

Reiri yang membelit dengan Landred dan Kei dalam


pakaian terbuka melihat pada Genesis yang
meningkatakan dalam kecerahannya.

“Kau melakukannya.......Kizuna.”

Ketika dia melihat jamnya, masih ada tiga menit lagi


sebelum perkiraan runtuhnya.

‘----Pada akhirnya, kita melakukannya?’

Reiri menatap pada reruntuhan Genesis dengan napas


tertahan.

“!! Itu bergerak!”

Reruntuhan Genesis berubah bentuk menjadi gugusan


cahaya, dan lalu cahaya mengosongkan dan mulai
bergetar, seolah-olah mengumpulkan kekuatan.

Page 395 of 436


CCCXCVI

“Ini.....”

“Re-ri.”

Kei datang kesamping Reiri dan menggenggam lengan


bajunya dengan khawatir.

Di saat itu, Genesis tiba-tiba melepaskan ledakan


pancaran. Itu seolah-olah itu mencapai batainya, cahaya
kekuatan sihir diluncurkan kerarah langit.

Melihat cahaya yang melaju dengan kecepat luar


biasa, Landred mengeluarkan desahan kagum.

“Indah sekali......untukku bisa menyaksikan keajaiban


seperti ini dalam hisupku.”

Reiri juga melihat ke jalan cahaya itu dengan


menyempitkan matanya.

“Keajaiban.......huh.”

Segera pilar cahaya yang memanjang ke langit


mencapai langit yang retak. Dan lalu, seperti seluruh
langit terdorong dengan kekatan besar. Momentum itu
tidak berhenti, ujung cahaya dan langit juga, mereka
maju dengan kecepata yang mereka tidak bisa nilai
apakah mereka menjadi lebih jauh atau tidak.
Ujung cahaya menyebar ke langit tiba-tiba
menyebabkan ledakan besar. Cincin cahaya menyebar,
mewarnai langit yang retak.

“Langti berbintang......”

Reiri secara spontan berbisik.

Dari dalam kegelapan hitam pekat, langit berbintang


lahir. Cincin cahaya melaju di langit, menyebar tanpa
akhir.

Itu mungkin sampai ujung dunia.

Pilar cahaya menjulang secara perlahan menjadi gelap.


Apa yang muncul dari bawahnya, sebuah pillar dengan
desain tergambar pada meterial batunya.

Ratu Landred beicara dengan desahan.

“Ini kebangkitan kembali.......Genesis.”

Pancaran kekuatan sihir menjalar padanay bersinar


dengan cantik. Pillar itu berbeda dengan penampilan
Genesis yang bersiri sebelum ini. Penampilannya tenang
tidak punya kotoran atau retakan padanya, mungkin ini
adalah penampilan Genesis pada waktu pendiriannya,
penampilan sejatinya.

Page 397 of 436


CCCXCVIII

Bagian 2

Itu adalah malam yang cantik.

Bulan sabit mengapung seperti sebuah kapal di laut


langit berbintang, lapisan cahaya meluas ke dunia
bintang itu. Itu seperti jembatan yang menghubungkan
ke surga, lapisan cahaya menjangkau dari tanah.

Itu adalah cahaya Genesis.

Cahaya kekuatan sihir bersinar dalam pilar hitam.


Dengan bangkit kembalinya pillar ini, semua
keputusasaan sampai sekarang sirna. Tidak hanya
Kerajaan Vatlantis, Izgard, Baldein, semua negara kecil
lainnya, semua negara daalm mood festival sekarang.

Ibukota kerajaan Zeltis ini juga tidak termasuk,


festival dimulai dari bangkit kembalinya Genesis
sepanjang malam sampai hari ini. Warga kota membuka
toko mereka, minuman dan nyanyian dalam huru hara
besar. Perjamuan di lakukan di sepanjang jalan.
Kembang api naik kelangit tanpa berhenti, bertindak
sebagai wakil dari kebahagiaan orang-orang. kegaduhan
itu tidak menunjukkan tanda menurun ketika malam
datang.
Bahkan di tengah Zeltis ada sebuah kegaduhan
seperti itu, ada tempat yang paling mempesona dan
ribut.

“Semuanya---- kami masih disini----! Apa kalian masih


bersemangat----!?”

Panggilan Scarlet menaikkan gemuruh sorakan dari


tempat duduk penonton. Arena luas dan panggung
dipenuhi oleh orang-orang. ini adalah Colosseum dimana
pertandingan kematian pernah diadakan disini. Event
peringatan bangkit kembalinya Genesis dilaksanakan
disini.

“Lalu, selanjutnya adalah yang sudah kalian tunggu!


Ini adalah grup yang dalam pertempuran kali ini,
membuat usaha besar bersama kami-!”

Kembang api diluncurkan serempak, tiga gadis


meloncat keluar dari bawah panggung. Mereka melayang
tinggi dipanggung, seolah-olah menari di udara. Dan lalu
mereka mendarat, ketiganya membuat pose mereka.

“Amaterasu!”

Dan lalu intro lagu dimulai dan antusiasme Colosseum


mencapai puncaknya.

Page 399 of 436


CD

Himekawa berbisik ke Sylvia dan Yurishia dengan


wajah tersenyum.

“Hei.......meskipun pertarungan sudah berakhir,


mengapa kita masih melakukan hal sepeti ini?”

“......Sebenarnya, Sylvia juga mempertanyakan ini


desu.”

Ketika ketiganya melilirk ke pinggir panggung, Marisu


mengangkat jempolnya dengan senyuman lebar.

Yurishia mendesah dan bicara dalam kepasrahan.

“Yah.....karena ini perayaan. Meskipun kita


mengatakan bahwa kita berhenti disini----, itu terlalu
tidak sopan.”

“Untuk beberapa alasan, Sylvia dapat perasaan bahwa


kita tidak bisa keluar desu.”

“Hah! Daripada itu tolong berkonsentrasilah di


panggung! Bait pertama dimulai!”

Suara nyanyian cantik Amaterasu dan tarian stylish


mereka dimulai.

“SYLVIA-CHA—N!”

Ragrus memegang cahaya di tepat duduk paling depan


sambil mengirimkan sorakannya. Ketika Sylvia
menyadari Ragrus, dia melambaikan tangannya dari
panggung untuk merespon.

Didalam arena luas, ada beberapa jalan melewati


penonton kearah panggung. Amaterasu bernyanyi sambil
berlari kearah panggung selanjutnya. Ketika Yurishia
menyadari jendelan di panggung level tertinggi, dia
membuat bentuh pistol dengan jarinya dan
mengarahkannya. Dan lalu dia membuat tindakan
menembak sebelum menipukan napasnya ‘Fuh’ seolah-
olah asap keluar dari jarinya.

Jendela itu adalah ruang VIP eksklusif untuk


Ataraxia. Didekat jendela, Reiri dan Kei menatap pada
cene itu dengan timing tepat. Kei memiringkan
kepalanya dan bertanya dengan suaranya sendiri.

“Hei, Re-ri. Aku penasaran, apa yang Yurishia


lakukan?”

“Entahlah. Mungkin hanya sambutan.”

Seolah-olah terbebaskan dari semuanya, Reiri


meminum alkohol Zeltis secara langsung dari botol dan
menesah. Hanya ada Kei dan Reiri di dalam ruangan ini.
Itulah mengapa keduanya sesantai seperti ketika
keduanya di Nayuta Lab.

Page 401 of 436


CDII

“Re-ri, data baru di temukan di lab penelitian


Professor Nayuta.”

Reiri memisahkan mulutnya dari botol.

“Apa ada informasi baru?”

Kei membalikan tumpukan dokumen dan membaca


isinya.

“Hingga akhir, ini hanya data yang Professor Nayuta


tinggalkan tapi.....nampaknya pernah ada laki-laki di
dunia ini juga. Disaat itu orang-orang disini melakukan
upacara yang seperti di tinggalkan di Baldein dan
mereka tidak mengkhawatirkan kekuatan sihir.”

“Hou, lalu mengapa hanya ada perempuan sekarang?”

“Atlantis ini memprioritaskan kekuatan kekuatan


sihir diatas semuanya. Mereka mengejar kekuatan
kekuatan sihir terlalu berlebihan, orang-orang
meminjam kekuatan Genesis dan mencoba menciptakan
kehidupan.....hasilnya, situasi berkembang pada dimana
tidak ada apapun selain perempuan lahir.....itu apa yang
tertulis.”

“Mengaoa laki-laki tidak bisa lahir?”

“Karena perempuan lebih kuat dalam kekuatan


sihir......begitu.”
Reiri meneguk alkohol di tangannya dan
mengosongkan botol dengan nikmat.

“Begitu yah. Hingga akhirnya tidak ada satupun laki-


laki tersisa.....itu alasannya.”

“Akan tetapi, setelah beratus, beribu tahun terlewat,


kekuatan sihir di dunia ini secara perlahan
menurun.....dan lalu akhirnya, malfungsi terjadi di
Genesis.”

“Akan tetapi, jika begitu makan jika dunia ini tidak


mencoba menyelesaikan masalah dasar, hal yang sama
akan terjadi lagi bukan?”

“Mungkin tidak perlu khawatir tentang itu. Dengan


melkukan upacara dalam seskala sesuai kebutuhan
setiap hari.....juga, jika mereka tidak membuat kapal
perang dalam jumlah besar dan senjata sihir untuk
perang....”

Reiri mengeluarkan desahan panjang sekali lagi.

“Re-ri, kau terlalu banyak mendesah.”

“Aku merasa sedih hingga ketika kita mencapai


checkpoint, kali ini aku harus berpikir tentang kembali
ke Lumeria.......ke bumi dan menyelesaikan sangat
banyak masalah. Itu akan jadi bencana.”

Page 403 of 436


CDIV

“Kupikir begitu......tapi, jika ada Kizuna dan Aine,


mungkin kita bisa menyelesaikannya.”

Kei menatap pada ruang tahta untuk kaisar di sisi lain


jendela ruang VIP.

Didalam ruang tahta itu sekarang, hanya ada Aine dan


Kizuna bersama.

Zelcyone yang selalu di sisi Aine di rumah sakit.


Karean itu sebagai orang penyebab, Grace super sibuk.
Sekarang dia di sisi Aine, tapi dia keluar ruangan dalam
karena bisni darurat.

“Ini sunyi sekarang bahwa Grace pergi.”

“Kau benar.”

Aine tersenyum dalam kesenangan.

“Tapi, Aine juga akan menjadi sibuk mulai sekarang.”

“Ya.....aku harus menandatangani gencatana senjata


dan perjanjian damai dengan Lumeria.”

‘----Itu benar. Perang dengan AU sudah selesai.’

Akan tetapi situasi di sebelah sini belum


terkomunikasikan ke sisi bumi. Agar tidak ada masalah
terjadi lagi, mereka harus memikirkan rencana dan
mencari kesempatan untuk diskusi.
“Tapi, soso bumi juga berharap untuk gencatan
senjata. Kami akan mengaturnya.”

Itu juga bukan sesuatu yang tidak wajar untuk


Kerajaan Vatlantis menyebarkan senjata sihir ke bumi
untuk explorasi. Itu seperti umat manusia yang mengiri
drone tanpa awak untuk mengeksplorasi planet lain. Sisi
bumi yang menyerang duluan untuk mengusir senjata
sihir adalah sesuatu yang alami karena ketakutan yang
mereka rasakan karena kedatangan senjata tidak
dikenal.

Tapi sebagai hasilnya, api prang benar-benar di


sebarkan kerena reakseo bertahan dari senjata sihir.

“Berbagai hal terjadi tapi, itu akan hebat jika kedua


dunia bisa akrab mulai sekarang.”

Aine juga mengangguk dengan senang.

“Itu benar. Jika mulai sekarang kita berdua, melihat


dua dunia......”

“Itu benar......pasti itu akan jadi seperti itu.”

Kizuna memeluk bahu Aine. Aine menyandarkan


kepalanya ke bahu Kizuna.

“Hei.....”

Page 405 of 436


CDVI

Aine memisahkan kepalanya dan menatap Kizuna. Dan


lalu dia melihat pada Kizuna dengan mata lembab.

Kizuna juga menatap pada mata Aine.

“Aine.....”

Wajah keduanya mendekat satu sama lain seolah-olah


tertarik.

Ketika wajah mereka mendekat, mata mereka secara


alami menutup.

Itu terasa seperti mereka bisa mendengar detak


jatung satu sama lain.

Sebuah suara seperti gemuruh tanah bisa terdengar.


Suara itu yang merek pikir sebagai detak jantung
secara perlahan menjadi lebih keras. Segera itu
mengguncangkan tubuh mereka. dan lalu gemuruh suara
bass berat, seperti metal besar digosokan pada sesuatu.

“----!?”

Keduanya membuka mata mereka dan mengamati


situasi sekeliling.

“Apa, suara ini?”

Suara menghasut kekhawatiran mereka. mereka


tidak pernah mendengar suara seperti ini.
Tidak. Sebelumnya, mereka sudah mendengar suara
ini.

Benar, ini adalah suara yang siapapun sudah dengar


sebelumnya.

‘-----Konflik Dunia Lain!?’

Kizuna menjauh dari Aine untuk bergegas ke jendela


dan melihat ke langit.

Di sebelah sana, ada awan mengerikan berputar.

“Kizuna! Ayo pergi keluar.”

Aine membuka jendela dan bergegas ke balkon yang


terhubung ke ruang tahtah. Kizuna juga mengikutinya
dengan panik. Ketika mereka tiba di luar, kegaduhan
juga bergema dari tempat duduk Colosseum.

“Itu.....sebuah Entrance?”

Aine menatap pada dinding cahaya yang melayang di


udara. Itu memancarkan cahaya sengit, bahkan lebih
dari Entrance yang mereka sudah biasa lihat.

“Sebuah Konflik Dunia Lain terjadi


sekarang? .....mengapa, dari semua waktu.....”

“Lihat Kizuna!”

Page 407 of 436


CDVIII

Ada siluet dimana Aine menunjuk.

Didalam Entrance yang memancarakan cahaya


mempesona, siluet dari empat orang melayang.

“Itu.....Heart Hybrid Gear?”

Itu tidak benar-benar jelas dari sejauh ini, tapi siluet


itu terlihat seperti mereka memakai armor besar.

Kizuna melihat pada Aine, Aine mengaguk tanpa


mengatakan apapun.

“Eros!”

Tubuh Kizuna terlengkapi oleh Heart Hybrid Gear


hitam pekat.

“Zeros!”

Dan lalu tubuh Aine terbungkus dalam Heart Hybrid


Gear puth, keduanya terbang keatas Colosseum, menuju
kearah Entrance yang baru muncul.

{Kizuna!}

Di depan Kizuna, sebuah layar komunikasi Reiri


terbuka.

“Nee-chan! Apa yang terjadi?”


{Kami masih tidak tahu apapun! Jangan biarkan
penjagaanmu menurun!}

“Roger!”

Ketika mereka mendekat sampai di jarak yang dekat


dengan Entrance, sosok orang-orang yang muncul dari
sana menjadi jelas.

Ada empat orang.

Dengan penampilan perempuan, merekan memakaian


tubuh mekanik dan sayap.

“Itu Heart Hybrid Gear.....tidak, itu.......”

Hati Kizuna berdering.

Mereka, benar-benar mirip.

----dengan sosok Nayuta yang menjadi dewa.

Kizuna dan Aine menurunkan kecepatan mereka dan


melayang di udara. Mereka tidak tahu bagaimana untuk
berhadapan dengan ini. Tapi, tidak ada apapun yang akan
dimulai hanya dengan melihat. Kizuna memberanikan
dirinya dan mulai bicara.

“Kalian semua, siapa kalian?”

Keempat berbalik pada panggilan Kizuna.

Page 409 of 436


CDX

Di momen itu, Kizuna merasa seperti jantungnya akan


berhenti. Meskipun dia hanya dilihat oleh keempatnya.

----dia bepikir, dia akan dibunuh?

Keringat berminyak tiba-tiba keluar dari seluruh


tubuhnya.

Detak jantungnya menjadi tidak bisa berhenti.

Dia menjadi takut untuk bertanay sekali lagi, siapa


mereka.

Tenggorokannya kering, tubuhnya bergetar dan


suarany tidak bisa keluar. Dia ditundukkan oleh
kehadiran di depannya.

Cahaya Entrance mempesona, penampilan mereka


tidak bisa dimengerti secara detail karena cahaya dari
belakang. Disamping itu, tubuhnya bergetar hanya
dengan menyadari mereka disana.

“Aku mengerti sekarang. Sesuatu yang seharusnya


tidak ada ada, membangunkan kekuatan yang
seharusnya tidak diharapkan.”

Itu suara yang jelas dan cantik.

Suara itu terasa seperti itu akan membutnya dengan


tanpa sadar jatuh cinta, seolah-olah dia akan terpesona
sampai hatinya. Satu lagi suara merespon suara itu.
“Sejauh yang bisa kita khawatirkan, ini sudah
melebihi harapan. Kita hanya bisa mengembalikan dunia
ini ke kehampaan sekali lagi.”

Hanya ada ketidaksabaran dan terror mengelir


didalam Kizuna.

Ketika dia melihat Aine disampingnya, wajah Aine


pucat, dia bergetar kuat.

‘----Aine juga merasakan terror,’

Akan tetapi melihat Aine yang membeku dalam terror,


itu malah membuat Kizuna memulihkan ketenangannya.

Dia harus melindungi Aine.

Kizuna meluruskan punggungnya dan bertanya sekali


lagi.

“Dari mana kalian berasal? Jika kalian pemilih Heart


Hybrid Gear dari negara tertentu, beritahu aku dengan
siapa kalian bergabung.”

Di momen itu keempat orang didalam cahaya itu


menyadari untuk pertama kalinya Kizuna adalah mahluk
hidup yang bisa mereka ajak berkomunikasi.

Dari keempatnya, satu orang maju kedepan.

Page 411 of 436


CDXII

Dan lalu detail penampilannya menjadi jelas untuk


pertama kalinya.

Sosok itu berbeda dari Heart Hybrid Gear atau


armor sihir.

Itu terlalu cantik untuk sebuah armor. Itu adalah


pekerjaan seni yang terlalu mahamulia.

Benar, ini adalah dewa.

Dewa yang muncul dalam bentuk manusia. Berpakaian


dalam peradaban terbaik umat manusia kumpulkan
dalam kerja keras, nampak dalam kastil rahasia yang
dipakai sebagai sebuah armor, dewa.

Kaki panjang luar biasa diwarnai oleh ornamen cantik.


Itu seperti pillar yang mendukung perlindungan dan juga
sebuah perisai. Lengan kokoh yang menggambar curve
cantik. Itu adalah tombak dan pedang untuk melawan
musuh. Dan lalu sayap besar di punggung yang mengatur
seluruh langit. Daripada mengatakannya armor mewah
dan indah dipakai oleh wanita di tengah, ada sebuah
perasaan kesatuan seolah-olah wanita itu dan armor
adalah satu kesatuan.

Dan lalu wanita itu yang berada di tengah armor


besar sesuai dipanggil sebagai seorang yang cantik yang
tidak ada bandingannya. Dia bukan gadis kecil seperti
Nayuta, setidaknya dia terlihat seumuran atau lebih tua
dari Kizuna.

Dia adalah gadis cantik dengan rambut pirang panjang


dan mata biru. Gadis itu memakai sebuah pakaian, dan
lalu desain armornya, untuk beberapa lasan meraka
menyerupai dewa Yunani(Greece).

Gadis itu membuka bibir cantik mengkilapnya.

“Kami adalah [Deus Ex Machina(Machine God)].”

“.......Apa?”

‘----Apa? Deus Ex Machina dia bilang?’

“Eksperimen dunia ini berakhir dalam kegagalan.


Sungguh sial sekali, tapi itu akan di hapus. Apa kalian
mahluk hidup yang lahir di dunia ini? Terima kasih atas
kerja keras kalian semua sampai sekarang.”

Satu lagi Deus Ex Machina didalam cahaya bicara


dalam pembetulan.

“Bukan begitu, Tanathos. Nampaknya dia adalah


sebuah keberadan dari dunia lain.”

Dengan pandangan marah di alisnya, Deus Ex Machina


dalam gaya Yunani yang dipanggil Tanathos bergumam.

Page 413 of 436


CDXIV

“Begitu yah....jadi dia penjahatnya. Walaupun


demikian, untuk menyebabkan resonasi dengan Core
dari dunia lain.......hal ini diluar ekspetari.”

Tanathos mengarahkan pandangannya pada dimana


Genesis.

“.....Ditambah, ada catatan dari sebuah percobaan


untuk menciptakan keberadaan sama seperti kami.”

Penampilan Nayuta mencetus di pikiran Kizuna.

“Tindakan bodoh dari orang yang mencoba mendekati


dewa......seperti yang diduga dunia ini sebuah kegagalan.
Ini lebih baik untuk menghapus dunia ini dan memulai
semuanya sekali lagi.”

‘----Apa, perasaan gelisah ini.’

Pembicaraan mereka tidak dalam sinkronisasi dengan


satu sama lain. Dan lalu, cara mereka melangsungkan
pembicaraan seperti mereka senang membuatnya
merasakan kegelisahan dan kejengkelan.

“Kizuna......mereka berbicara menghapus dunia


ini......apa artinya itu?”

Aine bergumam dengan gelisah.

Kizuna juga, dia merasa tubuhnya bergetar. Itu


adalah terror dan keputusasaan yang seorang manusia
rasakan di depan binatang buas ganas seperti singa.
Kejengkelan ketika kematian mendekat dari kebakaran
atau gempa bumi meskipun mereka tidak melakukan
apapun yang buruk.

Melawan emosinya, Kizuna bertanay lebih jauh.

“Kalian......kalian bilang bahwa kalian akan menghapus


dunia ini?”

“Sebagai pencipta, kami harus bertanggung jawab


untuk menangani kegagalan kerja.”

Page 415 of 436


CDXVI
Pipi Kizuna meneteskan keringat dingin.

‘Pencipta.

Tidak mungkin.

Orang-orang ini adalah orang yang Kaa-san


bicarakan?

Orang yang menciptakan Core dan Genesis?’

Kizuna bertanya dengan suara bergetar.

“Jangan bercanda! Ada banyak orang yang hidup


disini, di dunia ini! Siapa yang akan membiarkan kalian
dengan sangat mudah menghapus dunia ini hanya untuk
kenyamanan kalian!”

Sesuatu tersentak didalam Kizuna.

Pembatas emosinya dimatikan ke menenggelamkan


terror yang melebihi batasnya.

Kizuna menatap Deus Ex Machina dan menyebarangi


langit sekaligus.

Tanathos menahan telapak tangannya ke depan untuk


menghadapinya.

‘----!!’

Page 417 of 436


CDXVIII

Insting Kizuna menyarakannya akan bahaya. Dia


terabng mundur dari tempat itu seolah-olah terdorong.

Dalam sekejap, gumpalan cahaya melewati tempat


dimana Kizuna berada.

“Apa!?”

Cahaya ditembakan dari tangan Kizuna melesat dalam


garis lurus. Ada kita Zelcyone di depan itu.

‘----HENTIKAAAAANNN-!’

Tanoa waktu untuk menaikkan suaranya, oancaran


Tanathos menyerang kota Zelcyone. Cahaya mempesona
yang membutakan mata terjadi bersama dengan sebuah
ledakan ganas. Bangunan hancur dalam seketika dan
menguap. Api menutupi langit dan shockwave mencabut
permukaan, bangunan robos satu persatu. Kekuatan
penghancur itu menghancurkan dinding kastil kokoh.
Angin ribut mengangkat reruntuhan tinggi kelangit,
bagai mengamuk dengan liar.

Kekuatan penghancur itu seperti ledakan misil nuklir.


Cahaya yang dilimpahi kekuatan dan pembantaian
mengancurkan setengah Zeltis dalam sekali serang.

Mata Kizuna bergetar terkejut.

“Tidak......mungkin.”
“TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKK
K-!”

Jeritan meledak dari bibir Aine.

Dia mengepalkan tinjunya dan menyerbu Deus Ex


Machina dengan teriakan.

“UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-!”

Cincin di punggung Zeltis tercipta.

“Code Breaker!”

“Aine-!? Ku......Mode Zeros!”

Memulihakan kekacauan pikirannya, Kizuna


mengaktifkan Mode Zeros. Dan lalu dia terbang kearah
langit dimana Deus Ex Machina berada. Radua efek
Code Breaker menyebar seolah-olah mengejarnya.
Pusaran lingkara sihir menangkap keempat Deus Ex
Machina dalam sekejap.

“Hancurlah berkeping-keping!”

Mata merah Aine dan rambut pinknya bersinar,


menaikkan output Code Breaker.

“Malang sekali tapi, kau tidak bisa mengalahkan kami


munggunakan kekuatan itu.”

Page 419 of 436


CDXX

“Eh.......”

Ekspresi Aine membeku.

“Core itu juga sesuatu yang kami ciptakan.”

Lingkaran sihir Code Breaker pecah dan lenyap.

“Tidak mungkin!?”

“UOOOOOOOOOO!”

Kizuna menukik turun dan menyerbu pada jarak


Tanathos dalam sekejap. Dia tidak melakukan kekuatan
sihir, tapi mesko begitu tinjunya menghantam dengan
kecepatan yang dua kali lebih cepat dari kecepatan
suara.

‘----!?’

Tanathos memblock tinju Kizuna dengan satu tangan.


Meskipun tangannya yang diangat dengan ringan
memblock seranagn yang Kizuna lepaskan dengan semua
kekuatannya, tangan itu tidak bergerak sedikitpun. Dia
tidak merasakan apapun sama sekali dari dampak tinju
Kizuna.

“Jika kau melakukan sesautu yang tak perlu, ini bisa


berkahir bahkan tanapa dunia terhapus.”

‘----Eh?’
Di seketika selanjutnya, seluruh tubuhnya menerima
dampak mengerikan.

Ketika dia sadar, tubuhnya sudah ambruk kedalam


Genesis.

‘----Ap, apa yang, terjadi? Apa yang dia lakukan


padaku?’

“Si-......all!”

Dia mencoab mengangkat tubuhnya, tapi dia tidak


bisa menaruk kekuatan apapun. Dan lalu seketika
selanjutnya, Eros pecah menjadi kepingan.

‘----Tidak mungkin!? Heart Hybrid Gear, hanya dalam


satu serangan!?’

“Kizuna! Apa kau baik-baik saja!?”

Aine mencoba membebaskan tubuh Kizuna dari


Genesis. Dia menangkap tangannya dan menariknya dari
dinding.

“Aine, semuanya........orang-orang itu......berbahaya.


cepatlah, melarikan diri.”

Aine menggelengkan kepalanya kearah kata-kata


Kizuna sambil menangis. Dia membahu tangan Kizuna dan
melompat ke udara sambil memegangnya.

Page 421 of 436


CDXXII

Cahaya Tanathos menembus Genesis hanya sesaat


kemudian.

“TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKK-!”

Aine menaikkan suara teriakan. Genesis pecah


menjadi dua, jatuh kearah Zeltis. Pillar yang roboh
sambil menghancurkan ibukota kerajaan,
menghancurkan jalan kota dan pamandangan kota. Awan
debu raksasa bergulung dari runtuhnya pillar.

Kizuna menatap pada situasi itu dengan tercengang.

Dia tidak bisa melakukan apapun.

Dia tidak bisa mencapai apapun.

‘----Ini, kekuatan dewa.’

Kesadaran Kizuna tenggelam kedalam kegelapan.


Didalam pikirannya, dia bisa mendengar suara Tanathos.

“Dunia ini akan selamanya----“

Itu adalah momen terakhir dua dunia, Atlantis dan


Lumeria.

Dan lalu semuanya kembali ke kehampaan.

Afterword
Ini Kuji Masamune! Anime untuk [Masou Gakuen
HxH] diputuskan! Terima kasih! Dan lalu terima kasih!

Page 423 of 436


CDXXIV

Anda mungkin juga menyukai