Anda di halaman 1dari 8

Syeikh Ahmad Khatib Syambas ibnu Abdul Ghaffar Ra.

pendiri Tarekat Qodiriyah Wa


Naqsyabandiyah dalam kitab Fathul 'Arifin mengatakan bahwa muraqabah itu ada 20:

1. Muraqabah Ahadiyah
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi dalam Zat, Sifat, dan Af’al-Nya, dan mengingat sifat kamal, Muhal dan
Naqis-Nya Allah SWT; mengingat Sifat 20 yang wajib bagi Allah beserta sifat Muhal bagi Allah SWT.
Kegunaan dari muraqabah ini adalah berharap akan memperoleh anugerah keutamaan Allah dari
arah yang enam (atas, bawah, depan, belakang, kanan, dan kiri) dari sifat Jaiz Allah SWT. Dalil dari
muraqabah Ahadiyah adalah,
ْ ‫قُلْْه َُو‬
ْ‫للاُْا َ َحد‬

“Katakanlah sesungguhnya Allah itu adalah Zat yang Maha Esa”.

(QS. Al Ikhlas[112]: 1)

2. Muraqabah Ma’iyyah
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi akan besertanya Allah SWT didalam setiap bagian-bagian dalam diri kita
yang bersifat maknawi (tidak bias dilihat adanya beserta Allah SWT dalam diri kita).
Kegunaan dari muraqabah Ma’iyyah adalah adalah berharap akan memperoleh anugerah
keutamaan Allah dari arah yang enam (atas, bawah, depan, belakang, kanan, dan kiri) dari sifat Jaiz
Allah SWT. Dalilnya adalah,
ْ‫َوه َُو َم َع ُكمْْاَينَما َ ُكنتُم‬

“Allah secara maknawi itu bersama, dimanapun kalian berada”

(QS: al-Hadid [57]: 4)

3. Muraqabah Aqrabiyyah
Yaitu, mengawasi/mengintai-intai sesungguhnya Allah SWT itu lebih dekat kepada kita
dibandingkan pendengaran kuping kita, penglihatan mata kita, penciuman hidung kita, perasa lidah
kita, dan pikiran hati kita. Dalam arti Allah itu lebih dekat dibandingkan dengan seluruh anggota
tubuh kita yang bersifat maknawi. Kita memikirkan semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT,
seperti manusia dan hewan yang berada diatas bumi, yang terbang di awang-awang, semua
makhluk yang berada didalam laut. Mengingat alam yang berada di atas, seperti langit lapis tujuh
beserta isi-isinya (bulan, matahari,bintang, mega, dll), alam yang berada di bawah, seperti bumi
yang lapis tujuh beserta isi-isinya (lautan, gunung, pepohonan, daun-daunan, tumbuh-tumbuhan
yang beraneka ragam, dll). Dalilnya,
ِْ ‫َونَحنُْْاَق َربُْْاِلَي ِْهْ ِمنْْ َحب‬
ْ‫لْال َو ِري ِد‬
“Aku (Allah) itu lebih dekat terhadap hamba-hamba-Ku dibandingkan dengan urat leher manusia”.
(QS: Qaaf [50]:16)

Kegunaan dari muraqabah Aqrabiyyah adalah mengharapkan anugerah Allah kepada halus-halusnya
otak yang berhubungan dengan lathaif yang lima yang berada di dalam dada yang dinamakan ‘Alam
al-Amri. ‘Alam al-Amri adalah lokasi ijazahnya guru kepada murid. Adapun lafadz ijazahnya adalah:
ً‫ِواْل َجازَ ةِ َو َجعَلتُكَْْ َخ ِليفَ ْة‬
ِ ‫صوفِـيَّ ِة َواَ َجزتُكَْْاِجاَزَ ةً ُمطلَـقَةً ِلْلِرشَاد‬
ُّ ‫اَلبَستُكَْْ ِخـرقَةَالفَ ِقـي ِريَّ ِْةْال‬.

“Aku pakaikan pakaian yang hina yang murni, dan aku ijazahkan kepadamu secara mutlak untuk
dijadikan petunjuk dan ijazah dan kau kujadikan khalifah (pengganti)”

Kemudian si murid menjawab:


َْ‫ضيتُْْ َعلَىْذ ِلك‬
ِ ‫قَ ِبلتُْْ َو َر‬.

“Saya menerima, ridho atas ijazahnya guru kepadaku”

Maka murid sudah menjadi khalifah kecil. Inilah akhir dari wilayah shughra (wilayah kecil) dan
permulaan wilayah kubra (wilayah besar).

4. Muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Ula


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi akan kecintaan Allah SWT kepada kita makhluk-Nya yang beriman
dengan menganugerahkan ridha dan pahala kepadanya, dan kecintaan kita makhluk-Nya yang
beriman kepada Allah dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah mendekatkan diri kepada-Nya
didalam maqam yang pertama, serta mengingat asmaul husna yang berjumlah 99, mengingat
kepada keabadian Allah yang tidak berujung.
Kegunaan muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Ula adalah berharap akan anugerah Allah kepada
lathaif nafs (halusnya otak yang terletak ditengah-tengahnya kedua belah mata dan kedua belah
alis).

5. Muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Tsaniyyah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi akan kecintaan Allah SWT kepada kita makhluk-Nya yang beriman
dengan menganugerahkan ridha dan pahala kepadanya, dan kecintaan kita makhluk-Nya yang
beriman kepada Allah dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah mendekatkan diri kepada-Nya
didalam maqam yang kedua, serta mengingat-ingat Sifat Allah yang ma’ani dan ma’nawiyyah
Manfaat muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Tsaniyyah adalah berharap akan anugerah Allah
kepada lathaif nafs.

6. Muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Qausi


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi akan kecintaan Allah SWT kepada kita makhluk-Nya yang beriman
dengan menganugerahkan ridha dan pahala kepadanya, dan kecintaan kita makhluk-Nya yang
beriman kepada Allah dengan bersungguh-sungguh dalam beribadah mendekatkan diri kepada-Nya
didalam maqam yang lebih dekat yang dipribahasakan dengan kadar se-bendera (isyarat kepada hal
yang dekat sekali). Kegunaan muraqabah al-Mahabbah fi al-Daerah al-Tsaniyyah adalah berharap
akan anugerah Allah kepada lathaif nafs).
Dalilnya ketiga muraqabah diatas adalah,

ُ‫ي ُِحبُّ َن ُهمْْ َوي ُِحبُّوْْنَ ْه‬

“Allah mencintai orang-orang yang beriman kepada-Nya, dan mereka juga mencinta Allah SWT”.
(QS. Al Maidah [5]:54)

7. Muraqabah Wilayah al-‘Ulya


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang menjadikan wilayah Malaikat AS. Dalilnya,

ُْ‫اطن‬ َّ ‫ـر َوال‬


ِْ َ‫ظـاه ُِر َوالب‬ ُ ‫لْ َواْل َ ِخ‬
ُْ ‫ه َُواْل َ َّو‬

“Allah itu Zat Yang terdahulu tanpa awal, Zat Yang Akhir tanpa ada ujungnya, Zat Yang zahir
pekerjaannya, dan Zat yang bersifat maknawi”.
(QS. Al Hadid [52]:3)

Firman Allah SWT,


َْ ُ‫ِنْالَّذِينَْْ ِعن َد َربِِّكَْْْلَيَست َكبِ ُرونَْْ َعنْْ ِعبَا َدتِ ِْهْ َوي‬
َْ‫سبِِّ ُحونَ ْهُْ َولَ ْهُْيَس ُجدُون‬ َّْ ‫ا‬
Artinya:

“Sesungguhnya Semua Malaikat yang ada disamping Tuhanmu itu tidak mau menyombongkan diri
dari beribadah kepada Tuhanmu, membaca tasbih dan sujud kepada Allah. Oleh sebab itu hendaklah
kalian meniru sifat-sifat Malaikat (didalam memakai pakaian taqwa/sifat Malakaniya, sifat
mahmudah munjiyat, dan meninggalkan sifat syaithaniyah/nafsiyyah/bahimah-hayawaniyyah/sifat
mazmumat muhlikat) ”. (QS. Al A’raf [7]:206 )
Manfaat muraqabah wilayah al-ulya adalah unsur tiga yang ada pada manusia yaitu air, api, dan
angin.
8. Muraqabah Kamalat al-Nubbuwwah
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi Yang menjadikan kesempurnaan sifat kenabian. Dalilnya,

ْ‫ضْالنَّبِيِِّينَْْ َعلَىْبَعض‬
َْ ‫َولَْقَدفَضَّلنَابَع‬
Artinya:

“Sungguh Aku (Allah) lebih mengutamakan para Nabi mengalahkan kepada sebagian yang lainnya ”.
(QS. Al Isra’ [17]:55)

Manfaat Muraqabah Kamalat al-Nubbuwwah adalah unsur tanah pada manusia

9. Muraqabah Kamalat al-Risalah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang menjadikan kesempurnaan sifat para Rasul. Dalilnya,

َْ‫سلناكَْْاِْلَّ َرح َم ْةًْ ِللعَالَ ِمين‬


َ ‫َو َمااَر‬
Artinya:

“Aku (Allah) tidak mengutus kepada Mu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta ”.
(QS. Al Anbiya’ [12]: 107)

Dan firman Allah SWT,

ْ‫ض ُهمْْ َعلَىْبَعض‬


َ ‫لْفَضَّلنَابَع‬
ُْ ‫س‬
ُ ‫الر‬
ُّ َْْ‫تِلك‬

Artinya:

“Aku (Allah) mengutamakan Para Rasul mengalahkan keutamaan yang lainnya”. (QS. Al Baqarah
[2]:253)

Manfaat Muraqabah Kamalat al-Risalah adalah sifat Wahdaniyyah (lathaif 10 buah)11


10. Muraqabah Uli al-‘Azmi
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang telah menjadikan Rasul dengan title ulil azmi, yaitu Nabi
Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi isa, nabi Nuh AS. Dalilnya,
ْ‫س ِل‬ ُّ َْْ‫صبَ َراُولُوال َعز ِْمْ ِمن‬
ُ ‫الر‬ َ ‫َواص ِبرْْكَمـَا‬
Artinya:

“Sabarlah kalian semua seperti para Rasul yang mempunyai pangkat ulil azmi”. (QS. Al Ahqaaf
[46]:35)

Manfaat dari Muraqabah Uli al-‘Azmi adalah sifat Wahdaniyyah (lathaif 10 buah)

11. Muraqabah al-Mahabbah fi-Daerah al-Khullah wahiya Haqiqat Ibrahim ‘alaihi al-Salam
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang telah menjadikan Nabi Ibrahim yang mempunyai pangkat
kholilullah (kekasih Allah). Dalilnya,

ً‫ْل‬ ْ َ‫َوات َّ َخذ‬


ْ ‫للاُْاِب َراهِي َْمْ َخ ِلي‬
Artinya:

“Allah telah menjadikan hakikatnya Nabi Ibrahim AS sebagai kekasih”.

(QS. An Nisa’ [4]:125)

Kegunaan dari Muraqabah al-Mahabbah fi-Daerah al-Khullah wahiya Haqiqat Ibrahim ‘alaihi al-
Salam adalah sifat Wahdaniyyah ¬(lathaif 10 buah)

12. Muraqabah Daerah al-Mahabbah al-Shirfah wahiya haiqaqat Syaidina Musa ‘Alaihi al-Salam
Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang mulus, yang memberikan kasih sayang kepada Nabi Musa AS yang
mempunyai gelar Kalimillah. Dalilnya,
‫ َواَلقَيتُْْ َعلَيكَْْ َم َحبَّ ْةًْ ِمنِِّي‬.
Artinya:

“Aku Telah melimpahkan kepadamu (Musa) kasih sayang yang datang dari- Ku”. (QS. Thaaha [20]:39)
Kegunaan dari Muraqabah Daerah al-Mahabbah al-Shirfah wahiya haiqaqat Syaidina Musa ‘Alaihi
al-Salam adalah Wahdaniyyah ¬(lathaif 10 buah)

13. Muraqabah al-Dzatiyyah al-Mumtazijah bi al-Mahabbah wahiya haqiqat al-Muhammadiyyah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang menjadikan hakikatnya Nabi Muhammad SAW menjadi kekasih
yang utama serta sifat belas asih. Dalilnya,

ُ ‫َو َما ُم َح َّمدْْاِْلَّ َر‬


ْ‫سول‬
Artinya:

“Tidaklah nabi Muhammad itu kecuali sebagai Utusan Allah”.

(QS. Ali Imran [3]:144)

Kegunaan muraqabah al-Dzatiyyah bi al-Murabbah wahiya haqiqat al- Muhammadiyyah adalah


Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

14. Muraqabah al-Mahbubiyyah al-Shirfah wahiya haqiqat al-Ahmadiyyah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang menjadikan hakikatnya Nabi Ahmad yang mempunyai sifat yang
belas asih dan lembut. Dalilnya,
ْ‫سولْْيَأتِىْ ِمنْْبَعدِىْْاِس ُم ْهُْاَح َم ُد‬ ِّ ِ َ‫َو ُمب‬
ُ ‫ش ًرابِ َر‬
Artinya:

“Bergemberilah wahai Nabi Isa AS dengan Rasul yang akan diutus didalam akhir zaman yang
bernama Nabi Ahmad SAW”. (QS. Ashshaaf [61]:6)

Kegunaan Muraqabah al-Mahbubiyyah al-Shirfah wahiya haqiqat al-Ahmadiyyah adalah


Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

15. Muraqabah al-Hubbi al-Shirfi


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang mulus mengasihi orang-orang mukmin yang mencintai Allah, para
Malaikat, para Rasul, Nabi, Ulama, dan semua saudara-saudara yang beragama satu (Islam).
Dalilnya,
ِ‫ًّالِل‬ َ َ‫َوالَّذِيْْأ َمنُواا‬
َّْ ِ ‫ش َّد ُحب‬
Artinya:

“Sesungguhnya orang yang beriman itu lebih besar kecintaan kepada Allah SWT”. (QS. AL Baqarah
[2]:165)

Kegunaan Muraqabah al-Hubbi al-Shirfi adalah Sifat Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

16. Muraqabah Laa Ta’yin


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang tidak bisa dinyatakan dengan Zat-Nya dan tidak ada makhluk baik
itu Malaikat muqarrabin, Para Nabi dan Rasul yang dapat menemukan Zat-Nya. Dalilnya,
ْ‫صي ُر‬ َْ ‫لَي‬.
ِ َ‫سْك َِمث ِل ِْهْشَيئْْ َوه َُوالس َِّمي ُْعْالب‬
Artinya:

“Tidak ada sesuatu yang menyamai Allah. Dia adalah Zat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS. Asy-Syuraa [42]:11)
Kegunaan Muraqabah Laa ta’yin adalah Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

17. Muraqabah Haqiqat al-Ka’bah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan i’tikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang telah menjadikan Ka’bah menjadi tempat sujud para mumkinaat
kepada Allah SWT, Dalilnya,
ِِّْ ‫فَ َو‬.
ْ‫لْ َوجـ َهكَْْشَط َرال َمس ِجدِال َح َر ِام‬
Artinya:

“Hadapakanlah dadamu kea rah Ka’bah yang berada di Masjidil Haram”

(QS. Al Baqarah [2]:144)

Kegunaan Muraqabah Haqiqat al-Ka’bah adalah Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

18. Muraqabah Haqiqat al-Qur’an


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan iktikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang menjadikan hakikatnya Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, dinilai ibadah membacanya, menjadi dakwah dengan ayat yang paling pendek
sekalipun. Dalilinya,

ُ ِ‫ َواِنْْ ُكنتُمْْفِىْ َريبْْ ِم َّمان ََّزلنَاْ َعلَىْعب ِدنَافَأتُواب‬.


ْ‫صو َرة ِمنْْ ِمث ِل ِه‬
Artinya:

“Jika kalian semua ragu terhadap Al-Qur’an yang telah kami turunkan kepada hambaKu Nabi
Muhammad SAW, maka jika kalian mampu buatlah satu surat yang menyamai seperti surat ini”. (QS.
Al Baqarah [2]:23)

Kegunaan dari muraqabah Haqiqat al-Qur’an adalah Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

19. Muraqabah Haqiqat al-Shalat


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan i’tikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang telah mewajibkan kepada hamba-hambaNya untuk mengerjakan
shalat wajib lima waktu, yang mengandung beberapa ucapan dan gerakan, dimulai dari takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat, rukun, tata caranya, menjauhi beberapa
hal yang bias membatalkan shalat, menjaga waktunya, disertai dengan khudu’ dan khusu’. Dalilnya,

‫صْلَْة َْكَانَتْْ َعلَىْال ُمؤ ِم ِنينَْْ ِكتاَبا ً َموقُوتًا‬ َّْ ‫ا‬


َّ ‫ِنْال‬
Artinya:

“sesungguhnya shalat itu wajib dilaksanakan oleh setiap orang mukmin pada waktu yang telah
ditentukan”. (QS. An Nisa’ [4]:103)

Kegunaan muraqabah Haqiqat al-Shalat adalah Wahdaniyyah (lathaif 10 buah).

20. Muraqabah Daerah al-Ma’budiyyah al-Shirfah


Yaitu, mengingat Allah SWT dengan i’tikad yang kuat, merasakan kehadiran-Nya bahwa Allah
mengintai-intai/mengawasi yang berhak untuk disembah oleh makhluk-Nya dengan tulus ikhlas
karena Zat-Nya. Dalilnya,
ْ‫ْلَّْ ِل َيعبُدُو ِن‬
ْ ِ‫سانَْْا‬ َّْ ‫َو َما َخلَقتُْْال ِج‬
َ ‫نْواْلِن‬

Artinya:

“tidak Aku (Allah) jadikan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah tulus ikhlas kepada Allah
SWT”. (QS. At-Thuur [52]:56

Wallohu'alam

Anda mungkin juga menyukai