Anda di halaman 1dari 143

MENINGKATKAN KETERAMPILAN INKUIRI DAN HASIL BELAJAR

IPA-FISIKA SISWA KELAS VIIII SMP NEGERI 15 KENDARI MELALUI


PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA
MATERI POKOK TEKANAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Pertama
Negeri 15 Kendari Semester II Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Kependidikan (S1) pada Jurusan Pendidikan Fisika

OLEH

YUSPITASARI
A1C3 12 046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT. Dan jangan lupa pertolongan
Allah yang turun sesuai dengan tingkat kesulitan hamba-Nya.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mendatangkan


baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya.
[QS. At-Talaq : 2 – 3]

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.


Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
keras(urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap
[QS. Al-Insyirah : 6 – 8].

Takkan ada yang mudah tuk sebuah cita-cita.


Siapkan keyakinan sepenuh bumi, dan untaian do’a penambah energi
Karena kesulitan demi kesulitan kan datang, Menghiasi jalan kita dengan kerikil
dan duri
Tapi semua pasti berlalu.
kata orang bijak
’jika malam telah memuncak pekatnya, tak lama lagi fajar kan terbit’
Syaratnya, jangan pernah lupakan Dia, Dia yang memberikan kemudahan itu
Cobaan adalah bentuk cintaNya, ujian adalah bentuk sayangNya
Jangan pernah berpaling dariNya. Jangan pernah berhenti mencintaiNya
Hadapi segalanya, atasi dengan mengikatkan diri dengan aturanNya
Agar kita layak dicintai olehNya, agar kita layak dirindukanNya
Hingga kita bisa bersua denganNya, disebaik-baik tempat kembali..........Surga.

Karya ini kupersembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, kelima kakak
dan Ketiga adikku Tersayang dan kepada Agama, Bangsa, Negaraku dan ,
Almamater

iv
ABSTRAK

YUSPITASARI (2016) telah melakukan penelitian dengan judul


”Meningkatkan Keterampilan Inkuiri dan Hasil Belajar IPA-Fisika Siswa
Kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari Melalui Penggunaan Model Pembelajaran
Guided Inquiry pada Materi Pokok Tekanan (Penelitian Tindakan Kelas pada
Kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari Tahun Ajaran 2015/2016)”. Masalah yang
diteliti adalah: 1) bagaimana gambaran keterampilan inkuiri siswa kelas VIII1
SMP Negeri 15 Kendari melalui penggunaan model pembelajaran Guided
Inquiry?; dan 2) bagaimana gambaran peningkatkan hasil belajar IPA-Fisika
siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari melalui penggunaan model
pembelajaran Guided Inquiry?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan
keterampilan inkuiri siswa kelas VIIII SMP Negeri 15 Kendari dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada pokok bahasan Tekanan;
dan 2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas VIIII
SMP Negeri 15 Kendari dengan menggunakan model pembelajaran Guided
Inquiry pada pokok bahasan Tekanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari tahun
ajaran 2015/2016. Data pada penelitian ini adalah keterampilan inkuiri yang
diperoleh dari lembar kegiatan inkuiri dan hasil belajar yang diperoleh dari tes
siklus. Analisis data dilakukan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data
diperoleh kesimpulan bahwa: 1) keterampilan inkuiri belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan pada siklus I diperoleh skor mulai dari 1,18
sampai dengan 2,55 dengan skor rata-rata sebesar 2,12 dengan kategori cukup.
Selanjutnya pada siklus II diperoleh skor mulai dari 2 sampai dengan 3,44 dengan
skor rata-rata sebesar 2,81 dengan kategori cukup; dan 2) hasil belajar IPA-fisika
siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Guided Inquiry pada materi pokok tekanan mengalami
peningkatan hal ini ditunjukkan pada siklus I diperoleh skor mulai dari 16,36
sampai dengan 78,18 dengan skor rata-rata sebesar 53,99, pada siklus II diperoleh
skor mulai dari 22,83 sampai dengan 95,28 dengan skor rata-rata sebesar 65,63.
Kata kunci: model pembelajaran Guided inquiry, Keterampilan Inkuiri dan Hasil
Belajar

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,

taufik dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Meningkatkan Keterampilan Inkuiri

dan Hasil Belajar IPA-Fisika Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran

Guided Inquiry pada Materi Pokok Tekanan Siswa Kelas VIII1 SMP Negeri 15

Kendari”.

Dalam skripsi ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang tulus kepada Ibu Luh Sukariasih, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing I

dan IbuVivi Hastuti RM, S.Si., M.Sc. selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terimakasih yang teristimewa dan rasa hormat yang setinggi-

tingginya penulis ucapkan kepada Ayahanda Taqwaddin dan Ibunda Jusmiah

yang telah membesarkan dan merawat dengan penuh kasih sayang serta senantiasa

berdoa demi kebahagiaan penulis. Dengan penuh pengorbanan yang tulus

memberikan bantuan baik moral, materi dan spritual serta pengertian yang tulus

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga buat saudara-

saudaraku tersayang (Hajar, Muh.Muhajir, S.Pd, Nihwan Taqwaddin, S.T,

Riswan Taqwaddin, A.Md, Apriliya Suci Lestari, Ita Haerati Safaat dan

Mahda Firani) atas dukungan serta kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

vi
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu

Oleo, Kendari.

2. BapakDr. H. Jamiludin, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari.

3. IbuLuh Sukariasih, S.Pd.,M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari.

4. Bapak La Ode Safiuddin, S.Pd., M.Si, selaku kepala Laboratorium Jurusan

Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu

Oleo, Kendari.

5. Ibu Vivi Hastuti RM, S.Si., M.Sc, selaku penasehat akademik penulis.

6. Tenaga pengajar Jurusan Pendidikan Fisika FKIP, khususnya di Program

Studi Pendidikan Fisika UHO, serta Staf-Staf Akademik di lingkungan FKIP

Universitas Halu Oleo.

7. Kepada Tim Penguji, Bapak Dr. La MarontaGalib, M.Pd, Dra. Hj. Hunaidah,

M.Si, Bapak La Sahara, S.Pd., M.Pd. dan Bapak La Ode Nursalam, S.Pd.,

M.Pd terima kasih atas kritik dan saran dalam penyusunan skripsiini.

8. IbuHj. Saemina, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 15 Kendaria dan Ibu

Bahriah, S.Pd selaku guru mata pelajaran serta siswa kelas VIII1 terima kasih

atas kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

vii
9. Sahabat-sahabatku (Vivi Irmawati, Suhuria, Al Hiswat, Fahrul, Hilsam), untuk

Saudara Seperjuanganku Nurlina Nurdin, RenitaSabil, S.Keb, Husrana,

Herlina Arifin Terimakasih telah memberi dukungan dan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2012 : Idul, Vivi, Ria,

Bahril, Irma, Ocha, Anty, Khadijah, Intan, Syafrida, Trisna,Rosny, Elin,

Ningsih, Nelly, Naima,Manty, Olen, Infar, Astati, Uci, Andini, Wahyu, Faldi,

Wawanto, Lukman,Deni,Swandi,Herfiati, Indri, Masrur, Aris, Dirman, Fadli,

Ardi, Irfan, Mirna, dantanpaterkecuali. Terimakasihuntukmotivasi, kerjasama,

canda tawa, dan kenangan terindahselama perkuliahan.

11. Sobat-sobat KKN (Alhiswat, Zizet, Syamsul, Hadija, Tikadan Eva) di Desa

Wakobalu Agung Kec. Kabangka Tengah Kab. Muna, terimakasih atas

pengalaman yang kalian berikan saat KKN.

Demikian penulis sampaikan semoga Allah SWT membalas segala budi

baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam skripsi. Akhir kata,

penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari semua pihak penulis sangat harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Kendari, Juni 2016

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMANJUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATAPENGANTAR........................................................................................ vi

DAFTAR ISI...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN
A.. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................5
C. Tujuan Pelelitian .................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................6
E. Defenisi Operasional...........................................................................7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Pengartian Belajar ..............................................................................8
B. Pengertian Mengajar ...........................................................................8
C. Proses Belajar-Mengajar .....................................................................10
D. Pengertian Fisika dan Pengajaran Fisiska ...........................................11
E. Model Pembelajaran Guided Inquiry ..................................................12
F. Keterampilan Inkuiri ...........................................................................16
G. Hasil Belajar........................................................................................17
H. Penelitian yang Relevan......................................................................17
I. Hipotesis Penelitian.............................................................................18

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ....................................................................................19
B. Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................19

ix
C. Subjek Penelitian .................................................................................19
D. Desain Penelitian ................................................................................19
E. Prosedur Penelitian ..............................................................................20
F. Kriteria Keberhasilan Tindakan...........................................................24
G. Data dan Teknik Pengambilan Data ....................................................24
H. Tehnik Analisis Data ...........................................................................25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ..................................................................................29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................................43
B. Saran ...................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................55


LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


2.1 Sintaks Model Pembelajaran Guided Inquiry ........................................ 13
4.1 Rata-Rata Keterampilan Inkuiri Siswa pada Setiap Siklus .................... 29
4.2 Rata-Rata Aktivitas Guru pada Setiap Siklus ........................................ 30
4.3 Data Analisis Hasil Belajar Siswa.......................................................... 32
4.4 Data Analisis KetuntasanHasil Belajar Siswa.......................................... 43

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman


3.1 Rancangan dan Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK)..................... 20

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman


1 Silabus SMP Negeri 15 Kendari ...............................................................48
2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 01)..........................................51
2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 02)..........................................57
2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 03)..........................................64
2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 04)..........................................71
3.1 Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 01)............................................................77
3.2 Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 02)............................................................80
3.3 Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 03)............................................................84
3.4 Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 04)............................................................86
4.1 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 01) ..................................88
4.2 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 02) ..................................90
4.3 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 03) ..................................92
4.4 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 04) ..................................94
5.1 Soal Tes Siklus I Materi Pokok Tekanan ..................................................95
5.2 Soal Tes Siklus II Materi Pokok Tekanan.................................................96
6.1 Kunci Jawaban Tes Siklus I ......................................................................97
6.2 Kunci Jawaban Tes Siklus II .....................................................................99
7.1 Kisi-Kisi Tes Siklus I Pada Materi Pokok Tekanan.................................. 101
7.2 Kisi-Kisi Tes Siklus I Pada Materi Pokok Tekanan.................................. 103
8.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam KBM dengan Model
Pembelajaran Guided Inquiry................................................................... 105
8.2 Pedoman Penskoran Aktivitas Guru dalam Menerapkan Model
PembelajaranGuided Inquiry.................................................................... 109
9.1 Lembar Pengamatan Keterampilan Inkuiri Siswa dalam KBM
dengan Model PembelajaranGuided Inquiry.............................................114
9.2 Pedoman Penskoran Keterampilan Inkuiri Siswa dalam KBM
dengan Model PembelajaranGuided Inquiry.............................................115

xiii
10 Analisis Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ......................................... 117
11 Analisis Lembar Pengamatan Keterampilan Inkuiri Siswa..................... 119
12 Analisis Data Tes Siklus Materi Pokok Tekanan.................................... 121

13 Dokumentasi Penelitian........................................................................... 124


14 Lembar Pekerjaan Siswa ......................................................................... 144

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK, maka

peningkatan kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi yang strategis

bagi keberhasilan dan kelanjutan pembangunan nasional. Dalam hal ini

pendidikan memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan kualitas

tersebut, sehingga guru bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses

pendidikan di sekolah. Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satu

kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran yang

dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai kopetensi yang diharapkan

Berbagai upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar pada setiap

jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas

sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional.

Upaya ini mmenjadi tanggung jawab semua tenaga pendidikan.Salah satu

upaya yang dapat dilaksanakan yaitu dengan menggunakan berbagai model,

metode, pendekatan atau media pembelajaran yang diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi apabila

ada hubungan yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan

interaksi seluruh komponen sekolah. Interaksi dalam pembelajaran, guru

berperan sebagai fasilator yang memfasilitasi siswa untuk berdiskusi atau

berkonsultasi tentang informasi yang diperoleh. Fisika merupakan disiplin ilmu

yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu, khususnya dalam bidang

1
2

sains dan tekhnologi. Oleh karena itu, penguasaan tentang konsep dasar

fisika sangatlah perlu, karena selain untuk diaplikasikan dalam bidang ilmu

yang lain juga dapat digunakan dalam memecahkan masalah dalam lingkup

fisika itu sendiri. Keterampilan dalam belajar fisika bukan hanya sekedar

menghafal konsep atau pengertian, tetapi butuh keterampilan untuk

menerapkan konsep-konsep atau pengertian tersebut.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 8 Desember di SMP Negeri 15

Kendari mempunyai 2 ruang laboratorium (Lab. IPA dan Lab. Komputer),

namun pada kenyataannya Laboratorium IPA yang ada digunakan hanya

sesekali saja karena guru tidak selalu memberikan praktikum pada proses

pembelajaran meskipun untuk materi yang diajarkan sangat membutuhkan

peraktikum atau peragaan secara langsung agar untuk lebih mudah memahami

konsep itu sendiri, hal ini dikarenakan guru masih banyak menggunakan

metode konvensional (ceramah) dimana siswa hanya menulis dan

mendengarkan penjelasan oleh guru dimana terlihat bahwa pembelajaran IPA-

Fisika masih banyak menggunakan pola pembelajaran konsep yang bersifat

hafalan dan didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung pasif. Metode

eksperimen jarang sekali dilaksanakan, alasan yang diungkapkan oleh guru

antara lain berkaitan dengan keterbatasa waktu sehingga proses pembelajaran

yang seperti ini berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri.

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru Mata Pelajaran IPA-

Fisika di SMP Negeri 15 Kendari khususnya di kelas VIII1, diperoleh informasi

bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA-Fisika

khususnya pada materi pokok Tekanan, penguasaan siswa terhadap materi ini
3

rendah, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata ulangan harian siswa yang

rendah pada materi pokok Tekanan Tahun Ajaran 2014/2015.

Berdasarkan data dari 27 siswa kelas VIII1 hanya sekitar 13 orang siswa

yang mampu mencapai nilai KKM dengan besar presentase 48,14% dan

sebanyak 51,85% siswa yang tidak mampu mencapai nilai KKM yaitu

maksimal. Standar Kriteria Ketuntasan Minimal belajar yang ditetapkan oleh

sekolah yaitu 72 sedangkan nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh siswa

dibawah standar KKM.Dalam hubungan ini siswa menganggap bahwa

pelajaran IPA-fisika sebagai mata pelajaran yang cukup susah terutama dalam

perhitungan dan memahami konsep-konsp fisika itu sendiri. Sulitnya mata

pelajaran IPA-fisika disebabkan bahwa buku paket IPA-fisika tidak mudah

untuk difahami apabila tanpa bantuan guru. Disamping itu dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA-fisika metode yang digunakan masih belum bervariasi dan

belum banyak mengikutsertakan siswa belajar secara aktif. Hal ini berdampak

pada kurangnya motivasi siswa dalam belajar serta hasil prestasi belajar yang

mereka capai.

Materi tekanan yang diajarkan pada siswa kelas VIII1, konsep diajarkan

secara teoritis, sementara konsep pada materi ini mestinya dipelajari secara

konkret supaya siswa dapat memahami konsep-konsep dan hukum-hukum

fisika. Pada materi tekanan banyak mengandung konsep-konsep dan prinsip-

prinsip dasar fisika, sehingga dalam mempelajari materi Tekanan siswa harus

mampu menguasai konsep dasar tersebut. Sehingga bersama dengan guru mata

pelajarnan IPA-Fisika SMP Negeri 15 Kendari disepakati bahwa materi ini

akan diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry.


4

Model pembelajaran Guided Inquiry ini mampu membawa siswa berfikir,

bertindak, dan berperilaku seperti ilmuwan, disamping itu juga tentunya untuk

meningkatkan keterampilan inkuiri dan hasil belajar siswa. Salah satu model

pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan pengetahuannya

melalui penyelidikan adalah model pembelajaran Inkuiri terbimbing (Guided

Inquiry)

Model pembelajaran Guided Inquiry merupakan suatu kegiatan belajar

yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

suatu permasalahan secara sistematis, logis, analitis, sehingga dengan

bimbingan dari guru mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan

penuh percaya diri. Dengan Guided Inquiry, siswa dapat memilih dan

mengembangkan ide dan pemikirannya sehingga memperluas proses berpikir

yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah. Kuhithau dan Carol

(2006), yang menjelaskan bahwa Guided Inquiry memiliki 6 karakteristik

yaitu: (1) siswa belajar dengan aktif dan memikirkan sesuatu berdasarkan

pengalaman; (2) siswa belajar dengan aktif membangun apa yang telah

diketahuinya; (3) siswa mengembangkan daya pikir yang lebih tinggi melalui

petunjuk atau bimbingan pada prosedur belajar; (4) perkembangan siswa

terjadi pada serangkaian tahap; (5) siswa memiliki cara belajar yang berbeda

terhadap satu sama lainnya; dan (6) siswa belajar melalui interaksi social

dengan lainnya.

Materi tekanan banyak berisi konsep-konsep serta kejadian-kejadian

yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa, sehingga

sangat cocok diajarkan melalui model pembelajaran Guided Inquiry karena


5

melalui model ini guru melibatkan siswa untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang diberikan oleh guru dengan

masalah yang diberikan tersebut berhubungan dengan dunia nyata siswa.

Andi Ilham Apriadi (2014), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

ada peningkatan hasil belajar dan keterampilan inkuiri siswa kelas XD MAN 2

Kendari setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada

materi pokok dinamika partikel.

Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka dalam pokok bahasan

tekanan ini penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan

Keterampilan Inkuiri dan Hasil Belajar IPA-FisikaSiswa Kelas VIII1

SMP Negeri 15 Kendari Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Guided

Inquiry pada Materi Pokok Tekanan”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan dipecahkan beberapa rumusan masalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana gambaran keterampilan inkuiri siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15

Kendari melalui penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry?

2. Bagaimana gambaran peningkatkan hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas

VIII1 SMP Negeri 15 Kendari melalui penggunaan model pembelajaran

Guided Inquiry?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan keterampilan inkuiri siswa kelas VIIII SMP Negeri

15 Kendari dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada


6

pokok bahasan Tekanan.

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas

VIIII SMP Negeri 15 Kendari dengan menggunakan model pembelajaran

Guided Inquiry pada pokok bahasan Tekanan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi apabila

terjun ke lapangan.

2. Bagi guru fisika, untuk lebih meningkatkan pemberdayaan alat peraga atau

alat percobaan IPA-Fisika secara maksimal dan memilih strategi

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry

yang lebih tepat dalam rangka meningkatkan keterampilan inkuiri dan hasil

belajar pada pokok bahasan Tekanan.

3. Bagi para siswa, dengan adanya pendekataninkuiri terbimbingdapat

meningkatkan minat dan motivasi untuk mempelajari fisika. Hal tersebut

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA-Fisika siswa.

4. Bagi sekolah, sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk

menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry dalam proses belajar

mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat, hal tersebut dapat

menaikkan citra sekolah sebagai penghasil siswa yang mempunyai

intelektual tinggi.
7

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pemaknaan dari setiap istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, secara operasional istilah-istilah tersebut

didefenisikan sebagai berikut.

1. Model Pembelajaran Guided Inquiry adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan materi atau bahan dan

permasalahan untuk penyelidikan oleh siswa secara berkelompok (5-6

orang) melalui percobaan untuk memecahkan masalah tersebut.Pada

pelaksanaannya Inkuiri Terbimbing, siswa melakukan penyelidikan pada

kegiatan inti pembelajaran. Tahapan model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing, dengan sintaks yaitu: (1) penyajian masalah; (2) pengumpulan

dan verifikasi data; (3) mengumpulkan data melalui eksperimen; (4)

mengorganisir data dan merumuskan penjelasan; dan (5) analisis tentang

proses inkuiri.

2. Keterampilan inkuiri adalah keterampilan yang dimiliki siswa selama

kegiatan belajar mengajar yang meliputi keterampilan yaitu: (1)

merumuskan masalah; (2) merumuskan hipotesis; (3) mengidentifikasi

variable; (4) melaksanakan percobaan; (5) mengumpulkan data; dan (6)

merumuskan kesimpulan yang diukur melalui lembar kegiatan inkuiri siswa.

3. Hasil belajar IPA-Fisika siswa adalah nilai yang diperoleh siswa terkait

penguasaan konsep yang dimiliki siswa pada materi pokok tekanan yang

diukur melalui tes siklus 7 butir soal siklus I dan 8 butir soal siklus II.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Salah satu tanda bahwa seseorang itu belajara adanya perubahan tingkahlaku

pada dirinya baik perubahan pengetahuan, sikap ataupun keterampilan.

Perubahan tingkkahlaku yang baru secara keseluruhan yang dimaksud adalah

perubahan tingkahlaku dari tidak tahu menjaditahu (Slameto, 2003). Sementara

itu, menurut Hilgrad dan Bower (2002) dalam Baharuddin (2007),

mengemukakan bahwa belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan

atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai

pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dari berbagai

defenisi belajar tersebut, menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tingkahlaku atau kecakapan manusia. Perubahan yang terjadi karena

belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan dan kecakapan.

B. Pengertian Mengajar

Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar.

Hal ini kiranya mudah dipahami, sebab bila ada yang belajar sudah tentunya

ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya jika ada yang mengajar

tentu ada yang belajar. Kalau sudah terjadi suatu proses/saling berinteraksi,

antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada

8
9

pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja

masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi, guru walaupun

dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga belajar

(Sardiman, 2001).

Mengajar adalah suatu keadaan atau suatu aktifitas untuk menciptakan

suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Situasi ini tidak

harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja, akan tetapi

dapat dengan cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang

sudah disiapkan (Aunurrahman, 2009). Usman dan Setiawati (1993),

menyatakan bahwa mengajar adalah menyajikan ide, problem, atau

pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh

setiap siswa. Mengajar pada prinsipnya adalah kegiatan membimbing dalam

kegiatan belajar mengajar dan dapat pula dikatakan bahwa mengajar

merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya

dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya

proses belajar pada siswa. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru

dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa yang

mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas maupun

di luar kelas.

Dari beberapa pengertian mengajar tersebut maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa mengajar adalah upaya yang dilakukan dalam bentuk

memberikan bimbingan dan pengarahan termasuk mengatur dan


10

mengorganisasikan lingkungan di sekitar siswa sehingga memungkinkan

tumbuhnya dorongan bagi siswa untuk melakukan proses belajar.

C. Proses Belajar-Mengajar

Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara

siswa dengan guru dan antar sesama siswa dalam proses pembelajaran.

Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima

(Depdikbud, 1997:3). Menurut Sardiman (1990:25) setiap interaksi belajar

ditandai sejumlah unsur yaitu: 1) tujuan yang hendak dicapai; 2) siswa dan

guru; 3) bahan pelajaran; 4) metode yang digunakan untuk menciptakan situasi

belajar mengajar; dan 5) penilaian yang fungsinya untuk menetapkan seberapa

jauh ketercapaian tujuan.

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari keseluruhan proses

pendidikan, dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Belajar- mengajar

adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik guru dan siswa itu

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar- mengajar.

Interaksi dari proses belajar-mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar

hubungan antara guru dan siswa, tetapi interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan

hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran melainkan juga nilai-nilai

dan sikap pada diri siswa yang sedang belajar. Pengertian proses dalam tulisan

ini merupakan interaksi semua komponen atau unsur-unsur yang satu sama lain

saling berhubungan dalam kaitan mencapai tujuan (Usman, 1990: 17).


11

D. Pengertian Fisika dan Pengajaran Fisika

Banyak definisi telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian

fisika. Fisika adalah pelajaran tentang kejadian dalam alam, yang

memungkinkan peneliti dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat,

penyajian secara sistematis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum. Fisika

adalah bagian dari IPA yang mempelajari tentang benda dan gejala-gejala

kebendaan dan dicapai dengan metode ilmiah yaitu metode yang dipakai para

ilmuwan didalam memecahkan masalah dalam rangka mendapatkan suatu

produk baik berupa konsep fisika maupun definisi, simbol, rumusan dan

contoh.

Sebagai bagian dari IPA, pendidikan fisika mempunyai tujuan sebagai

berikut.

1. Meningkatkan pengetahuan dasar mengenai alam sekitarnya.

2. Meningkatkan keterampilan mengobservasi, melakukan eksperimen dan

penggunaan matematika untuk lebih alam sekitar.

3. Meningkatkan pemahaman tentang adanya hubungan timbal balik antara

perkembangan sains dan perkembangan sosial.

4. Meningkatkan pemahaman tentang konsep, prinsip dan teori sains untuk

lebih dapat melihat adanya keteraturan di alam.

Menurut Wahyana (1986:18), ada dua kecenderungan guru dalam hal

pengelolaan materi fisika sebagai berikut.

1. Guru membahas setiap topik secara mendalam, tetapi tidak menunjukan

adanya hubungan antara satu topik dengan topik yang lainnya, apalagi
12

menghubungkan dengan cabang ilmu pengetahuan lain.

2. Guru berusaha mengkaitkan pokok-pokok bahasan fisika dengan bidang

lainnya ataupun dengan pokok bahasan lain dalam fisika.

Sesuai dengan tujuan pendidikan fisika, maka kecenderungan yang kedua

lebih sesuai untuk dilaksanakan oleh guru fisika agar sesuai dengan kurikulum

yang berlaku. Dalam pelajaran fisika yang paling penting untuk diingat sebagai

berikut.

1. Beberapa informasi verbal yang mutlak diperlukan untuk belajar

selanjutnya, misalnya nama hukum, konstanta-konstanta penting, dan

konsep-konsep teoritis serta beberapa konsep penting yang didefinisikan.

2. Keterampilan intelektual seperti mengklasifikasikan beberapa aturan,

strategi memperoleh informasi, beberapa rumus penting dan penguasaan

matematis.

E. Model Pembelajaran Guided Inquiry

Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan salah satu model dimana

guru menyediakan materi atau bahan dan permasalahan untuk penyelidikan.

Siswa merencanakan prosedurnya sendiri untuk memecahkan masalah. Guru

memfasilitasi penyelidikandan mendorong siswa mengungkapkan atau

membuat pertanyaan-pertanyaan yang membimbing mereka untuk

penyelidikan lebih lanjut. Jadi model Guided Inquiry merupakan model

pembelajaran yang berupaya untuk menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah

pada siswa, sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri dan mampu

mengembangkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah. Peranan guru


13

dalam model inkuiri terbimbing adalah sebagai pembimbing dan fasilitator.

Menurut Supriyadi yang dikutip Kholifudin (2012), model pembelajaran

inkuiri terbimbing mempunyai beberapa ciri-ciria ntara lain adanya ruang

lingkup untuk melakukan suatu penyelidikan atau pengamatan diberikan

kepada siswa, siswa melakukan restrukturisasi masalah-masalah, siswa

melalukan identifikasi masalah yang berdasar penyelidikan atau pengamatan,

dan siswa melakukan trial and error atau berspekulasi berbagai cara untuk

memecahkan masalah dan kesulitan.

Sintaks model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut karli dan

Yuliaratiningsih (2003) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Guided Inquiry


No Fase Perilaku Guru
1 Penyajian masalah atau Guru membawa situasi masalah kepada
menghadapkan siswa pada siswa permasalahan yang di ajukan
situasi teka-teki adalah permasalahan yang menimbulkan
keheranan. Hal ini diperlukan untuk
memberikan pengalaman kepada siswa,
pada tahap ini biasanya dengan
menunjukan contoh fenomena atau
demonstrasi
2 Pengumpulan dan Guru membimbing siswa mengumpulkan
verifikasi data informasi tentang peristiwa yang mereka
lihat dan mereka alami pada tahap
penyajian masalah. Siswa
mengumpulkan informasi
3 Eksperimen Guru membimbing siswa untuk
mendapatkan informasi melalui
percobaan. Siswa melakukan eksperimen
untuk menguji secara langsung mengenai
hipotesis atau teori yang sudah diketahui
sebelumnya.
14

Sambungan Tabel 2.1


No Fase Perilaku Guru
4 Mengorganisir data dan Guru mengajak siswa merumukan
merumuskan penjelasan penjelasan kemungkinan besar akan
ditemukan siswa yang mendapatkan
kesulitan dalam mengemukakan informasi
yang diperoleh berbentuk uraian
penjelasan. Siswa-siswa yang demikian
didorong untuk tepat memberikan
penjelasan yang tidak begitu mendetail

5 Analisis tentang proses Guru meminta siswa untuk menganalisis


inkuiri pola-pola penemuan mereka berupa
kesimpulan. Tahap ini siswa dapat
menuliskan kekurangan dan kelebihan
selama
zkegiatan berlangsung pada saat kegiatan
berlangsung dengan bantuan guru
diperbaiki secara sistematis.

6 Merumuskan Kesimpulan Guru meminta siswa untuk dapat


Hasil Pengamatan merumuskan kesimpulan dari hasil
pengamatan yang dilakukan berdasarkan
prosedur pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Karli danYuliariati ningsih (2003)

Guided Inquiry biasanya digunakan terutama bagi siswa yang belum

berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Pada tahap-tahap awal

pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu: Pernyataan dan pertanyaan

pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui

pertanyaan yang terdapat dalam LKI (Lembar Kegiatan Inkuiri). Oleh sebab itu

LKI dibuat untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan

menarik kesimpulan.

Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing terdapat kelemahan dan

kelebihan. Menurut Suryosubroto (2009), menjabarkan beberapa kelebihan

yang terdapat pada pembelajaran Guided Inquiry sebagai berikut.


15

1. Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan

pengguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.

2. Membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih payah

penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan.

3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan

kemampuan

4. Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.

5. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan

pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.

Sedangkan kelemahan atau kekurangan Guided Inquiry menurut

Suryosubroto (2009) adalah sebagai berikut.

1. Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini.

2. Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian

waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau

menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa

yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara

konvensional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.

Pada Guided Inquiry siswa tidak merumuskan permasalahan. Bimbingan

dan petunjuk dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam

Lembar Kerja Inkuiri (LKI). Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu siswa

untuk menemukan sendiri pemecahannya. Guru hanya berperan sebagai

fasilitator, sedang siswa dapat mengembangkan kemampuannya untuk terlibat


16

dalam penemuan konsep baru melalui bimbingan guru secara maksimal.

F. Keterampilan Inkuiri

Keterampilan inkuiri berkembang atas dasar kemampuan siswa dalam

menemukan dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ilmiah dan

dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan untuk memperoleh jawaban

atas pertanyaannya. Mengajarkan siswa untuk bertanya sangat bermanfaat bagi

perkembangan sebagai saintis karena bertanya dan memformulasikan

pertanyaan dapat mengembangkan kemampuan memberi penjelasan yang

dapat diuji kebenarannya dan merupakan bagian penting dan berpikir ilmiah.

Melatih siswa membuat pertanyaan atas dasar kriteria-kriteria yang disusun

oleh guru dapat meningkatkan kemampuan inkuiri siswa. Oleh karena itu, pada

tahap awal inkuiri guru harus melatih siswa untuk mampu merumuskan

masalah dengan baik.

Menurut Naylor dan Diem (Soetjipto, 2001), bahwa proses berinkuiri

memiliki elemen-elemen keterampilan yaitu: (1) merumuskan suatu masalah

atau pertanyaan; (2) merumuskan hipotesis; (3) mengidentifikasi variabel; (4)

melaksanakan eksperimen; (5) mengumpulkan data; dan (6) merumuskan

kesimpulan.

Menurut Ahmad Abu Hamid menyatakan bahwa pendekatan

keterampilan proses adalah pendekatan dalam pembelajaran IPA-Fisika yang

dapat membiasakan (membudayakan) murid untuk melakukan proses ilmiah,

memperoleh produk ilmiah atas dasar sikap ilmiah, mengkomunikasikan hasil

kepada pihak lain dan menerapkan hasil atau perolehannya dalam kehidupan
17

sehari-hari. Keterampilan adalah kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan

perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai hasil tertentu termasuk

kemandirian, kreativitas dan produktivitas. Keterampilan mengandung dua

unsur kemampuan, yaitu: (1) kemampuan olah pikir dan olah nalar (psikis);

dan (2) kemampuan olah perbuatan (fisik) (Nurkhayati : 2003).

G. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang

yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya

memantapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau instruksional (Jihad, 2008).

Nana Sudjana (1991). Hasil belajar adalah mencerminkan tujuan pada

tingkat tertentu yang berhasil dicapai oleh siswa yang dinyatakan denganangka

atau huruf. Dalam bidang studi Sains-Fisika hasil belajar yang dimaksudkan

adalah tingkat penguasaan materi pelajaran setelah proses evaluasi diberikan

sebagai tolak ukur kemampuan siswa setelah kegiatan belajar mengajar

berlangsung

H. Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai Guided Inquiry dalam

rangka meningkatkan hasil belajar dan keterampilan inkuiri siswa, dalam

penelitian tersebut dinyatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dan

keterampilaninkuiri siswa melalui penggunaan model Guided Inquiry. Diantara

penelitian yang perna dilakukan sebagai berikut.


18

1. Andi Ilham Apriadi (2014), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar dan keterampilan inkuiri siswa kelas XD MAN 2

Kendari setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada

materi pokok dinamika partikel

2. Arifatul Rahmi (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada

peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP 5 Kendari setelah

menerapkan model pembelajaran inkuiri pada pembahasan getaran dan

gelombang.

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan inkuiri dan hasil

belajar IPA-Fisika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari pada materi

pokok tekanan dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembeljaran

Guided Inquiry.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam

kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki proses

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. PTK ini

dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk

meningkatkan keterampilan inkuiri dan hasil belajar siswa kelas VIII1 SMP 15

Kendari tahun pelajaran 2015/2016 pada materi pokok Tekanan

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada 21 Maret sampai 6 April semester

genap tahun ajaran 2015/2016 pada siswa kelas VIII1 di SMP Negeri 15

Kendari

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15

Kendari yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 23

orang yang terdiri oleh 10 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Subjek

penelitian ini diperoleh berdasarkan nilai ulangan harian yang paling rendah.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menyelidiki

variabel penelitian yaitu keterampilan inkuiri dan hasil belajar siswa yang

diajar dengan melalui model pembelajaran Guided Inquiry. Penelitian tindakan

19
20

kelas ini merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur atau siklus

seperti Gambar 3.1.

Identifikasi Perencanaan
Pelaksanaan (RPP
Permasalahan (Guided Inquiry)
01 dan 02)

Siklus I

Terselesaikan Refleksi I Evaluasi I Observasi I

Belum Terselesaikan

Permasalahan Baru Perbaikan Pelaksanaan


Hasil Refleksi I Perencanaan (RPP 03 dan
RPP 04)

Siklus II

Terselesaikan Refleksi II Evaluasi II Observasi II

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2 (dua)

siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai,

seperti apa yang didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat sejauh

mana pemahaman konsep tekanan siswa.

Dengan mengacu pada desain penelitian, maka prosedur penelitian

tindakan untuk tiap siklus meliputi: 1) identifikasi permasalahan; 2)

perencanaan; 3) pelaksanaan tindakan (RPP 01 dan RPP 02) untuk siklus I

serta (RPP 03 dan RPP 04) untuk siklus II; 4) observasi dan evaluasi; dan 5)
21

refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat

dijabarkan sebagai berikut.

SIKLUS I

1. Perencanaan Tindakan

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan pertama

(RPP 01 dan RPP 02) sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran

Guided Inquiry yang akan diterapkan.

b. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry.

c. Membuat LKI 01 dan LKI 02 dalam kegiatan pembelajaran.

d. Membuat alat evaluasi hasil belajar siswa, tes siklus I untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,

dan membuat kunci jawaban yang digunakan dalam penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry dalam

pembelajaran materi pokok Tekanan oleh peneliti sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP 01) untuk pertemuan pertama dan (RPP 02)

untuk pertemuan kedua.

3. Observasi dan Evaluasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan. Observasi dilakukan

dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran pada penggunaan model


22

pembelajaran Guided Inquiry oleh peneliti. Observasi dilakukan oleh tiga

observer yaitu guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk mengamati aktivitas

peneliti dan dua observer untuk melihat keterampilan inkuiri siswa selama

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data

aktivitas guru dan siswa. Evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh

mana penguasaan siswa tentang pengukuran dengan menggunakan tes hasil

belajar (tes siklus I) dalam bentuk essay test.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan

hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi. Untuk melihat

apakah kegiatan yang dilaksanakan telah efektif serta dapat meningkatkan

keterampilan inkuiri dan ketuntasan belajar siswa. Dalam tahap ini,

keunggulan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi dipertahankan dan

diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil refleksi digunakan untuk

menetapkan langkah-langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya.

SIKLUS II

1. Perencanaan Tindakan

a. Peneliti dan guru mata pelajaran merumuskan keunggulan dan

kelemahan yang dicapai pada pelaksanaan pembelajaran siklus I.

b. Meninjau kembali rencana pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan

model pembelajaran Guided Inquiry pada RPP 03 dan RPP 04 untuk

diterapkan pada siklus II.

c. Menyiapkan LKI 03 dan LKI 04 dalam kegiatan pembelajaran.


23

d. Membuat instrumen lembar pengamatan keterampilan inkuiri siswa dan

pengamatan aktivitas guru serta alat evaluasi hasil belajar siswa (tes

siklus II) beserta kunci jawaban.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry dalam

pembelajaran materi pokok tekanan oleh peneliti sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP 03) untuk pertemuan ketiga dan (RPP 04)

untuk pertemuan keempat

3. Observasi dan Evaluasi

Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan. Observasi dilakukan

dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran pada penggunaan model

pembelajaran Guided Inquiry oleh peneliti. Observasi dilakukan oleh tiga

observer yaitu guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk mengamati aktivitas

peneliti dan dua observer untuk melihat keterampilan inkuiri siswa selama

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data

aktivitas guru dan siswa. Evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh

mana penguasaan siswa tentang pengukuran dengan menggunakan tes hasil

belajar (tes siklus II) dalam essay test.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melaksanakan diskusi refleksi berdasarkan

hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi. Untuk melihat
24

apakah kegiatan yang dilaksanakan telah efektif serta dapat meningkatkan

keterampilan inkuiri dan ketuntasan belajar siswa pada sub materi

pengukuran alat ukur. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menganalisa

data pada setiap akhir siklus dengan prosedur analisis sebagai berikut:

mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Refleksi dilakukan

terhadap seluruh hasil observasi. Refleksi merupakan langkah terakhir

dalam satu siklus penelitian tindakan untuk melihat apakah hal yang

direncanakan dan dilakukan itu telah mencerminkan hasil yang sesuai

dengan kriteria yang diharapkan atau belum.

F. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas ini dipandang berhasil apabila sudah

memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yaitu.

1. Secara individu, jika hasil belajar fisika siswa yang menjadi subjek

penelitian telah mencapai ketuntasan belajar minimal 72 dan nilai ideal 100.

2. Secara klasikal, jika jumlah siswa yang telah mencapai tingkat pencapaian

ketuntasan belajar 72 dalam penelitian ini adalah minimal 75%.

G. Data dan Teknik Pengambilan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu guru dan siswa.

2. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar dan keterampilan inkuiri siswa

sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru.


25

3. Teknik Pengambilan Data

a. Data mengenai keterampilan inkuiri siswa diambil dengan menggunakan

lembar LKI dengan cara memberikan skor pada setiap aspek yang

dilakukan untuk siswa sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

b. Data Hasil belajar IPA diambil dengan menggunakan tes hasil belajar

(tes siklus) dengan bentuk tes berupa tes uraian yang mencakup semua

indikator pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil

penelitian ini bersifat deskriptif, kualitatif mengumpulkan, mengklasifikasi,

dan menganalisis data dengan landasan teori. Dalam penelitian ini data

diperoleh dari hasil-hasil observasi dan dari instrumen penelitian.

Setiap proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar, ada

korelasi antara proses pembelajaran dengan hasil yang dicapai. Makin besar

usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran makin besar pula hasil

atau produk dari pengajaran itu. Sedangkan untuk menentukan efektivitas suatu

kegiatan menurut Moh.Amin (1997) dapat dilihat dari produk dan proses.

1. Aktivitas Guru

a. Analisis data lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan

belajar mengajar, dirumuskan sebagai berikut.


Ʃ item
skor
Rata - rata 
 
item

(Arikunto,2005)
26

b. Mengklasifikasi rata-rata skor aktivitas guru sebagai berikut.

1 ≤ rata-rata < 1,75 = Aktivitas guru kurang


1,75 ≤ rata-rata < 2,5 = Aktivitas guru cukup
2,5 ≤ rata-rata < 3,25 = Aktivitas guru baik
3,25 ≤ rata-rata < 4 = Aktivitas guru sangat baik (Sudjana, 2009).

2. Data Keterampilan Inkuiri

a. Membuat tabulasi data dalam bentuk skor perolehan keterampilan

inkuiri tiap item rubrik penilaian pada lampiran.

b. Menghitung skor rata-rata keterampilan inkuiri siswa dengan rumus:

 Xi
i 1
i =
N
Dengan :

i = skor rata-rata keterampilan inquiry siswa


Xi = skor keterampilan inquiry tiap kelompok
N x = jumlah item keterampilan inquiry siswa

c. Mengklasifikasikan skor rata-rata keterampilan inkuiri siswa sebagai

beriku.

1 ≤ Xi < 2 : kategori kurang


2 ≤ Xi < 3 : kategori cukup
3 ≤ Xi < 4 : kategori baik
Xi = 4 : kategori sangat baik (Ramly, 2006).

Penjelasan kategori rata-rata sikap keterampilan inkuiri adalah


sebagai berikut:
 Sangat baik jika dalam satu kelompok terdapat lima sampai enam
siswa atau semua siswa mampu menerapkan semua keterampilan
inkuiri yang dinilai.
 Baik jika dalam satu kelompok terdapat satu sampai dua siswa yang
kurang mampu menerapkan semua keterampilan inkuiri yang dinilai.
27

 Cukup jika dalam satu kelompok terdapat terdapat tiga sampat empat
siswa yang kurang mampu menerapkan semua keterampilan inkuiri
aktivitas yang dinilai.

3. Data Hasil Belajar

a. Membuat tabulasi data dalam bentuk skor perolehan hasil belajar tiap

item soal pada lampiran.

b. Menentukan nilai hasil belajar

Dalam menentukan nilai hasil belajar siswa rentang skor yang

digunakan untuk tes uraian dalam penelitian ini adalah 0 sampai 100

dengan rumus.

Spi
Xi  x100 (Usman dan Setiawati, 2001)
Sm

Dengan :

Xi = Nilai yang diperoleh siswa ke-i


Spi = Skor yang diperoleh siswa ke-i
Sm = Skor maksimum yang mungkin dicapai (skor ideal)

c. Menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa ( X ) dengan rumus:

_ X i
X  i 1
(Sudjana, 2002)
n

Dengan:
_
X = nilai rata-rata
i = nilai tiap-tiap siswa
n = jumlah siswa

d. Persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas, dengan

menggunakan rumus.
28

% tuntas =
TB x100% (Sudjana, 2002)
N

Keterangan:

TB = jumlah siswa yang tuntas belajar


N = jumlah siswa secara keseluruhan

e. Mengklasifikasi nilai hasil belajar siswa

Untuk mengkategorikan nilai hasil belajar siswa, dengan mengikuti

aturan pengkategorian sebagai berikut.

80 – 100 : kategori sangat tinggi


66 – 79 : kategori tinggi
56 – 65 : kategori sedang
46 – 55 : kategori rendah
0 – 45 : kategori sangat rendah (Sudijono, 1996)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Keterampilan Inkuiri Siswa

Data mengenai keterampilan inkuiri siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15

Kendari selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Guided Inquiry diambil dengan menggunakan lembar observasi dengan cara

memberikan skor pada setiap aspek keterampilan inkuiri yang dilakukan

oleh siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Setiap siklus terdiri

dari dua kali pertemuan. Data skor rata-rata keterampilan inkuiri siswa

dalam proses belajar-mengajar pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1 Rata-rata keterampilan inkuiri siswa pada setiap siklus


Aspek-Aspek Keterampilan Skor Rata-Rata Keterampilan Inkuiri Siswa
No.
Inkuiri Siklus 1 Kategori Siklus 2 Kategori
1 Siswa merumuskan masalah 2,25 Cukup 3,25 baik
2 Siswa merumuskan hipotesis 1,91 Kurang 2,56 cukup
3 Siswa mengidentifikasi variabel 1,18 Kurang 2,13 cukup
4 Siswa melakukan percobaan 2,55 Cukup 3,5 baik
Siswa mengumpulkan data
5 2,27
pengamatan Cukup 3,44 baik
6 Siswa merumuskan kesimpulan 2,55 Cukup 2 cukup
Jumlah 12,7 16,9
Rata-rata 2,12 2,81
Kategori Cukup cukup

Dari Tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa pada siklus I skor rata-rata

keterampilan inkuiri siswa yakni 2,12 masuk dalam kategori cukup, pada

siklus II terlihat bahwa setiap aspek yang diamati hampir semua mengalami

29
30

peningkatan dimana skor rata-rata keseluruhan mencapai 2,81 peningkatan

keterampilan inkuiri siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 0,69.

2. Deskripsi Aktivitas Guru

Gambaran aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada materi pokok

tekanan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dengan cara

memberikan skor pada setiap aspek aktivitas yang dilakukan oleh guru

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Skor rata-rata aktivitas guru

selama KBM berlangsung dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data skor rata-rata aktivitas guru pada setiap siklus
No Aspek yang Diamati Skor Rata-Rata
Siklus I Siklus II

I A. kegiatan Pendahuluan
1. mengucapkan salam pembuka dan 3 3
mempersiapkan siswa untuk belajar
2. guru mengecek kehadiran siswa 3 3
3. guru memberikan motivasi dan apresiasi 3 3
4. guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 4
II B. Kegiatan Inti
5. menyajikan fenomena agar siswa dapat 3 3
merumuskan masalah
6.Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan 2 3
informasi sesuai yang mereka lihat pada tahap
penyajian masalah
7. Mengarahkan siswa untuk mendapatkan 3 3
informasi melalui percobaan

8. Mengarahkan siswa untuk merumuskan 3 3


penjelasan berdasarkan hasil percobaan

9. Mengarahkan siswa untuk menganalisis data 3 3


percobaan berupa kesimpulan

III C. Kegiatan Akhir


10. Kesimpulan hasil kegiatan 3 4
31

11. Pemberian tugas 2 3


Sambungan Tabel 4.2
IV D. Suasana Kelas
12. Siswa antusias 3 3

13. Guru antusias 3,5 4

14. Waktu sesuai alokasi 2 3

15. KBM sesuai dengan RPP 3 3

Jumlah 4,15 48

Rata-rata 2,8 3,2

Kategori baik baik

Dari tabel di atas skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 2,9

yang termasuk dalam kategori baik kemudian pada siklus II tampak bahwa

aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I, dimana skor rata-rata

aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II adalah sebesar

3.2 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

peningkatan aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran

Guided Inquiry pada materi pokok tekanan dengan baik.

3. Data Hasil Belajar Siswa

Data mengenai hasil belajar IPA-Fisika siswa diambil dengan

menggunakan tes hasil belajar yaitu tes siklus I pada akhir pertemuan kedua

dan tes siklus II pada akhir pertemuan keempat. Berdasarkan analisis

deskriptif terhadap hasil belajar IPA-Fisika pada materi pokok tekanan

siswa kelas VIII1 di SMP Negeri 15 Kendari yang dilihat pada Tabel 4.3.
32

Tabel 4.3 Data Analisis Hasil Belajar Siswa


No Nama Siklus I Kategori Siklus II Kategori Ket :
AH1 32,73 BT 77,95 T
AH2 76,36 T 81,1 T BT = Belum Tuntas
AR3 72,73 T 90,55 T T = Tuntas
ARA
4 38,18 BT 29,13 BT
AM5 41,82 BT 85,83 T
AD6 72,73 T 77,95 T
DA7 76,36 T 73,23 T T
F8 27,27 BT 49,61 BT
HY9 76,36 T 74,8 T
HNM
10 47,27 BT 74,8 T
HH11 78,18 T 95,28 T
HK12 72,73 T 73,23 T
H13 45,45 BT 84,25 T
I 14 61,82 BT 76,38 T
MZ15 30,91 BT 25,98 BT
MWP
16 32,73 BT 22,83 BT
NA17 18,18 BT 37,01 BT
NB18 76,36 T 87,4 T
PH19 65,45 BT 74,8 T
RB20 34,55 BT 29,13 BT
R21 16,36 BT 29,13 BT
RNF
22 74,55 T 85,83 T
WSA
23 72,73 T 73,23 T
Jumlah 1242 1509
Nilai rata-rata 53,99 65,63
Nilai maksimum 78,18 95,28
Nilai minimum 16,36 22,83
Standar Deviasi 21,69 24,02
Jumlah BT 13 7
Jumlah T 10 16
% Belum Tuntas 56,52 30,43
% Sudah Tuntas 43,48 69,57

Dari Tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa hasil belajar IPA-fisika siswa
kelas VIII1 pada materi pokok tekanan setelah diajar dengan menggunakan
33

model pembelajaran Guided Inquiry menunjukkan adanya peningkatan dari


siklus I ke siklus II, siklus I skor rata hasil belajar siswa 53,99 dengan
persentase kelulusan 43,48% kemudian pada siklus II skor rata-rata hasil belajar

siswa memperoleh 65,63dengan persentase kelulusan 69,7.

Tabel 4.4 Data Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Ketuntasan
Jenis Tuntas Belum Tuntas
No
Evaluasi Frekuensi
Persentase(%) Frekuensi(orang) Persentase(%)
(orang)
1. Siklus I 10 43,48 13 56,52
2. Siklus II 16 69,57 7 30,43

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

model pembelajaran Guided Inquiry terdiri dari 2 siklus, dimana 2 kali

pertemuan untuk siklus I dan 2 kali pertemuan untuk siklus II. Subyek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII1SMP Negeri 15 Kendari yang berjumlah

23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Pada

pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuannya terdapat kegiatan yang

mencerminkan ciri khas dari model pembelajaran Guided Inquiry antara lain di

awal proses pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

memotivasi siswa, guru menyajikan fenomena agar siswa dapat merumuskan

masalah, guru mengarahkan siswa untuk mendapatkan informasi melalui

percobaan, guru mengumpulkan informasi sesuai yang mereka lihat pada

tahap penyajian masalah, guru mengarahkan siswa untuk merumuskan

penjelasan berdasarkan hasil percobaan, guru mengarahkan siswa untuk

menganalisis data percobaan berupa kesimpulan. Hal ini digunakan untuk


34

mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang telah

dipelajari.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah keterampilan

inkuiri dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA-Fisika dengan materi

tekanan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan dengan

metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan permasalahan pertama tentang bagaimana gambaran

keterampilan inkuiri siswa kelas VIII1 SMPN 15 Kendari pada materi pokok

tekanan yang diajar melalui penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry

dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II yang

cenderung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, dimana rata-rata

keterampilan inkuiri siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dari tabel tersebut,

rata-rata keterampilan inkuiri siswa pada siklus I sampai siklus II cenderung

mengalami peningkatan. Peningkatan keterampilan inkuiri siswa tersebut,

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry mampu

memberi kesan yang menyebabkan antusiasme dan motivasi siswa dalam

proses belajar mengajar.

Siklus I

Siklus I dilaksanakan sesuai rencana yaitu dua kali pertemuan yaitu

tanggal 21 dan 23 Maret 2016. Pada pertemuan pertama yang dipelajari adalah

sub materi pokok tekanan benda padat dan pertemuan kedua yang dipelajari

sub materitekanan pada zat cair (Bejana Berhubungan dan Tekanan

Hidrostatis). Untuk efektifitas pembelajaran telah dibuat rencana pelaksanaan


35

pembelajaran (RPP) yang mengacu pada model pembelajaran Guided Inquiry

yang terdiri dari RPP 01 untuk pertemuan pertama dan RPP 02 untuk

pertemuan kedua.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada aspek-aspek keterampilan

inkuiri siswa di siklus I menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan inkuiri

siswa masuk dalam kategori cukup, namun masih ada beberapa aspek

keterampilan inkuri yang masih kurang dan perlu ditingkatkan adalah sebagai

berikut.

1. Aspek keterampilan inkuiri siswa dalam merumuskan hipotesis dari

rumusan masalah.

2. Aspek keterampilan inkuiri siswa mengidentifikasi variabel.

Rendahnya aspek keterampilan inkuiri tersebut disebabkan karena guru

masih kurang memberikan pemahaman terhadap keterampilan inkuiri siswa

dalam merumuskan hipotesis serta memberikan pemahaman tentang

bagaimana menentukan variabel dari seatu fenomena selain hal itu hal ini juga

dikarenakan siswa masih tidak terbiasa mengerjakan Lembar Kegiatan Inkuiri

(LKI) serta terdapat beberapa siswa yang bermain sehingga mengganggu

konsentrasi siswa yang lain.

Solusi yang diupayakan yaitu guru harus lebih berusaha mendekatkan

diri kepada siswa untuk selalu bertukar informasi/menanyakan masalah apa

yang menjadi kendala pada saat pembelajaran berlangsung dan guru harus

lebih tegas terhadap semua siswa sehingga tidak ada siswa yang bermain pada

saat kegiatan pembelajaran berlangsung.


36

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas guru pada siklus

I ini memperoleh skor rata-rata dengan kategori baik, terdapat empat aspek

aktivitas guru yang masih perlu ditingkatkan dengan skor rata-rata 2,0 adalah

sebagai berikut.

1. Aktivitas guru menyampaikan/menuliskan topik dan tujuan.

2. Aktivitas guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai

yang mereka lihat pada tahap penyajian masalah.

3. Aktivitas guru memberikan tugas

4. Aktivitas guru dalam alokasi waktu

Pada aktivita guru di siklus I ini penggunaan waktu dalam proses

pembelajaran kurang optimal terutama pada proses diskusi kelompok yang

membutuhkan waktu yang lebih dari yang direncanakan, sehingga kegiatan

penutup pembelajaran menggunakan waktu yang minim hal ini menyebabkan

dalam kegiatan menyimpulkan materi yang telah dipelajari kurang optimal.

Tidak maksimalnya aktivitas guru disebabkan guru belum sepenuhnya

melaksanakan model pembelajaran Guided Inquiry sehingga masih terdapat

beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.

Rendahnya keterampilan inkuiri siswa dan aktivitas guru tersebut

berdampak pada hasil belajar siswa. Dimana, berdasarkan hasil analisis

deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dengan sub materi

tekanan pada benda padat untuk pertemuan pertama dan bejana berhubungan

dan tekanan hidrostatis untuk pertemuan kedua seperti pada Tabel 4.3, secara

individu masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang
37

telah ditentukan yaitu ≥72 begitu juga secara klasikal. Pada siklus satu

inidiperoleh skor yaitu, skor minimum sebesar 16,36 skor maksimum sebesar

78,18 dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 53,99. Pada siklus ini

terdapat 13 orang siswa atau 56,52% siswa yang nilainya masih di bawah

KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu ≥72 dan 10orang siswa atau

43,48% siswa yang memperoleh nilai ≥72. Banyaknya persentase siswa yang

belum tuntas pada siklus I, dikarenakan kurangnya keaktifan dari beberapa

siswa ketika berdiskusi, siswa belum terbiasa mengemukakan ide dan

pendapatnya dalam proses pembelajaran, selain itu hal ini juga dikarenakan

adanya guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Guided

Inquiry akibatnya ada beberapa langkah-langkah kegiatan pembelajaran tidak

sesuai dengan RPP.

Dari masalah tersebut peneliti dan guru mata pelajaran melakukan

analisis dan refleksiterhadap faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya

beberapa aktivitas guru dan keterampilan inkuiri siswa dalam model

pembelajaran ini.Beberapa aspek keterampilan inkuiri siswa maupun aktivitas

guru yang masih butuh peningkatan sebagai berikut.

1. Siswa masih kurang merumuskan hipotesis dari rumusan masalah.

2. Siswa masih belum mampu mengidentifikasi variabel.

3. Guru masih kurang menyampaikan/menuliskan topik dan tujuan

pembelajaran.

4. Guru masih kurang mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi

sesuai yang mereka lihat pada tahap penyajian masalah.


38

5. Waktu masih belum sesuai alokasi.

Kemudian selanjutnya peneliti bersama guru mata pelajaran setelah

melakukan analisis dan refleksi terhadap setiap aspek-aspek dalam Guided

Inquiry. Dengan hasil refleksi tersebut kemudian ditentukan langkah-langkah

perbaikan untuk siklus II yakni sebagai berikut.

1. Guru sebelum meminta siswa dalam merumuskan hipotesis, terlebih

dahulu menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis dan kemudian

memberikan contoh sebuah hipotesis berdasarkan masalah ataupun

pertanyaan.

2. Dengan guru memberikan contoh dengan benar, siswa dapat

mengidentifikasi variabel.

3. Guru hendaknya mengarahkan dan membimbing siswa pada saat

mengumpulkan data terkait masalah yang disajikan dengan terarah dan

tidak terfokus pada satu kelompok tetapi secara keseluruhan.

4. Guru perlu mengoptimalkan waktu pada saat proses pembelajaran agar

setiap langkah kegiatan pada saat proses pembelajaran dapat berjalan

sebagaimana yang telah diterapkan dalam RPP.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut di atas, guru melakukan

perbaikan-perbaikan untuk diterapkan pada siklus II serta memperbaharui

cara menyampaikan materi pembelajaran dengan selalu melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran, sehingga diharapkan dengan pembelajaran

tersebut akan merangsang daya pikir siswa khususnya pada siswa kelas VIII1

SMP Negeri 15 Kendari.


39

Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu tanggal 30 Maret dan 4

April 2016. Pada siklus ini proses pembelajaran berlangsung berdasarkan

RPP yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan tindakan pada siklus II

dilakukan observasi pada guru maupun siswa diperoleh gambaran bahwa

keterampilan inkuiri siswa yang diajar dengan model pembelajaran Guided

Inquiry berada pada kategori baik

Dari hasil analisis deskriptif terhadap keterampilan inkuiri siswa pada

siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan inkuiri siswa dari

siklus I. Hal ini sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1, skor rata-rata

keterampilan inkuiri siswa pada siklus II sebesar 2,81dengan kategori cukup.

Aspek-aspek keterampilan inkuiri yang mengalami peningkatan pada siklus

II sebagai berikut.

1. Aspek keterampilan inkuiri siswa merumuskan masalah menunjukkan

adanya peningkatan, dimana pada siklus I memperoleh skor 2,25 dengan

kategori cukup mengalami peningkatan sebesar 3,25 dengan kategori baik.

2. Aspek keterampilan inkuiri siswa merumuskan hipotesis dari rumusan

masalah menunjukkan adanya peningkatan, dimana pada siklus I

memperoleh skor sebesar 1,91 kategori kurang mengalami peningkatan

sebesar 2,56 dengan kategori cukup.

3. Aspek keterampilan siswa mengidentifikasi variabel menunjukkan adanya

peningkatan, dimana pada siklus I memperoleh nilai sebesar 1,18 kategori

kurang mengalami peningkatan sebesar 2,13 dengan kategori cukup.


40

4. Aspek keterampilan inkuiri siswa melakukan percobaan mengalami

peningkatan, dimana pada siklus I memperoleh skor 2,55 dengan kategori

cukup mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,5 dengan kategori

baik

5. Aspek keterampilan inkuiri siswa mengumpulkan data pengamatan pada

siklus I memperoleh skor 2,27 dengan kategori cukup mengalami

peningkatan sebesar 3,44 dengan kategori baik.

Di samping itu pula aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran juga

mempengaruhi pelaksanaan model pembelajaran Guided Inquiry, pada siklus

II pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah sesuai langkah-

langkah dalam model pembelajaran Guided Inquiry, dari hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek yang dinilai terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada

Tabel 4.2 yang memperoleh skor rata-rata 3,2 (kategori baik).

Meningkatnya keterampilan inkuiri siswa dan aktivitas guru tersebut

berdampak pada hasil belajar siswa. Dimana, berdasarkan hasil analisis

deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada siklus II seperti pada Tabel

4.3,rata-rata belajarsiswa pada materi pokok Hukum Archimedes untuk

pertemuan pertama dan tekanan pada gas untuk pertemuan kedua yaitu

dengan skor 65,63 dengan persentase kelulusan 69,57% atau sebanyak 16

siswa yang sudah memenuhi KKM dari sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa

model pembelajaran Guided Inquiry yang diterapkan oleh peneliti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa secara individu pada materi pokok tekanan,

namun dalam hal kriteria ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang

telah ditentukan adalah minimal 75% maka dari hasil yang dicapai peneliti
41

belum berasil dalam penelitiannya. Rendahnya persentase kelulusan yang

dicapai disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya, guru masih kurang

dalam pendekatan pada siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata, guru

belum optimal dalam memberikan motivasi yang membangun siswa untuk

semangat dalam melakukan pembelajaran, kemudian penggunaan waktu

dalam pembelajaran yang kurang optimal membuat guru dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran tidak maksimal.

Ada beberapa kelebihan model Guided Inquiry dibandingkan model

pembelajaran yang selama ini sudah dilaksanakan. Kelebihan yang pertama

adalah siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk

belajar. Siswa menjadi lebih giat berusaha dalam mencari penyelesaian

terbaik. Kelebihan kedua adalah model Guided Inquiry membantu

memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri

sendiri melalu proses-proses penemuan. Kelebihan yang ketiga adalah model

Guided Inquiry memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak maju

sesuai dengan kemampuan. Hal ini akan membuat siswa lebih mudah dalam

memahami konsep yang dipelajari dari pada sekedar diam mendengarkan

ceramah dari guru atau mendengarkan pendapat orang lain.

Dengan demikian, jawaban atas permasalahan penelitian telah

terungkap yakni penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry pada materi

pokok tekanan di kelas VIII1 SMPN 15 Kendari secara individu membuat

siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dimana sebanyak 16 dari 23 siswa telah mencapai


42

Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 72 namun

dalam ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu 75% hanya 69,57%

yang tercapai sehingga penggunan model pembelajaran Guided Inquiry tidak

berhasil diterapkan di kelas VIII1 SMPN 15 Kendari.

Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan bisa lebih baik lagi, dengan

memperhatikan langkah-langkah dalam mengguanakan model pembelajaran

Guided Inquiry, seperti guru harus bisa menggunakan model pembelajaran

Guided Inquiry sehingga langkah-langkah kegiatan dalam proses

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam RPP, dan guru

harus bisa mengorganisasi waktu dengan baik. Selain itu, diharapkan

memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan siswa serta memiliki

keterampilan dalam menyajikan masalah kepada siswa sehingga dapat

meningkatkan minat siswa untuk mencari solusi terhadap masalah yang

diberikan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil-hasil analisis data penelitian dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keterampilan Inkuiri siswa kelas VIII1SMP Negeri 15 Kendari pada IPA-Fisika

melalui penggunaan model pembelajaran Guided Inquiry mengalami peningkatan.

Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata aspek keterampilan Inkuiri belajar IPA-

Fisika pada siklus I dan siklus II. Dimana pada siklus I diperoleh skor mulai dari

1,18 sampai dengan 2,55. Selanjutnya pada siklus IIdiperoleh skor mulai dari 2

sampai dengan 3,44. Kriteria keterampilan inkuiribelajar IPA-Fisika siswa sudah

meningkat, dari siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 2,12 yang berada pada

kriteria “cukup”, dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II diperoleh skor

rata-rata 2,81 yang berada pada kriteria “cukup”.

2. Hasil belajar IPA-Fisika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada materi pokok

tekanan mengalami peningkatan hal ini ditunjukkanpada siklus I diperoleh skor

mulai dari 16,36 sampai dengan 78,18 dengan skor rata-rata sebesar 53,99, pada

siklus II diperoleh skor mulai dari 22,83 sampai dengan 95,28 dengan skor rata-rata

sebesar 65,63.

3. Ketuntasan belajar IPA-Fisika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 15 Kendari yang

diajar melalui penggunaan model Guided Inquiry setiap siklus cenderung

mengalami peningkatan, dimana pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar

43
44

sebesar 43,48% dan pada siklus II sebesar 69,57%. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan ketuntasan belajar sebesar 29,09% .

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai

berikut:

1. Bagi sekolah, khususnya SMP Negeri 15 Kendari agar senantiasa dapat

menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Bagi guru fisika hendaknya mengetahui, memahami dan menerapkan model

pembelajaran Guided Inquiry sebagai salah satu alternatif tindakan yang efektif

untuk dapat meningkatkan keterampilan inkuiri dan hasil belajar siswa terutama

pada pelajaran fisika.

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperhatikan setiap tahap model pembelajaran

Guided Inquiry, karena dalam penerapan suatu model pembelajaran dibutuhkan

waktu yang lebih banyak, oleh karena itu guru sebaiknya memperhatikan waktu

yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar sehingga sesuai dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi Cetakan Ke-5.


Jakarta: BumiAksara.

Baharuddin, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:: Ar-Ruzz


Media.

Jauhar,M. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai


Konstruktivistik sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis (CTL).
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Joice,.and Well, M.1996. Model Of Teaching Fifth Edition.USA: A Simon and


Schaster Company.

Karli, H dan Margareta Sri Yuliaritiningsih., 2003. Implementasi Kurikulum


Berbasis Kompetensi: Model-Model Pembelajaran Jilid 2. Bandung: Bina
Media Informasi

Kholifudin, M. Yasin. 2012. Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing


Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjaudari Gaya Belajar
Siswa. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.
Nurkhayati,2003. Model Pembelajaran IPA dengan Starter Experimen Approach
untuk meningkatkan keteampilan & Pemahaman Konsep pada Murid
Kelas V SD (Yogyakarta Skripsi, 2003) hlm 6.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan


Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ramly. 2006. Evaluasi Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar. Kendari:


Universitas Haluoleo.

Sardiman., 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV


Rajawali.

-----------., 2001. Intertaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Slameto., 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi).


Jakarta: Rineka Cipta.

45
Soetjipo, B.F.,2001. Inquirias Menthods of Implementating Active Learning.
Jurnal Ilmu Pendidikan 3(8). Malang: UniversistasNegeri Malang.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 1986 Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung


:CV.SinarBaru, 1988) hlm Semiawan, Pendekatan Keterampilan

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: Remaja


RosdaKarya. Proses (Jakarta : PT. Gramedia, 1986) hlm. 19. Ibid, hlm 76.

Suryosubroto.. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta. Rinekacipta.

Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan Implementasi


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Usman danSetiawati., 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Wahyu Wardjana, 1986.Metode Penilitian Fisika Yogyakarta : FMIPA IKIP Yk,


1986 hlm 56

46
LAMPIRAN

47
Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Kendari


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII1/2
Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Komptensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Pokok/Pem Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Waktu belajar
belajaran Instrumen Instrumen
5.5 Menyelidiki Tekanan  Melakukan  Menemukan Tes Uji petik Eksperimen 10 x 40 Buku
tekanan pada percobaan tentang hubungan antara unjuk kerja menyelidiki Eksplorasi
benda padat, cair tekanan sampai gaya, tekanan dan kerja prosedur kaitan antara luas ilmu alam 2
dan gas serta menemukan konsep luas daerah yang permukaan dan untuk kelas
penerapannya tekanan. dikenai gaya masa benda VIII SMP
dalam kehidupan melalui dengan tekanan. dan MTs
sehari-hari percobaan. ( hal 233)

 Melakukan  Mengaplikasikan Tes Tes isian Permukaan air


percobaan bejana prinsip bejana tertulis bendungan harus
berhubungan berhubungan lebih tinggi dari
dalam kehidupan permukaan
sehari-hari. sawah yang akan
dialiri. Prinsip
yang digunakan
adalah....
a. Hukum Pascal
b. Hukum
Archimedes

48
49

c. Efek bejana
berhubungan.
d. Efek
kapilaritas.

 Melakukan  Mendeskripsikan Tes Uji petik Eksperimen


percobaan tentang hukum Pascal unjuk kerja menyelidiki
Hukum Pascal dan dan hukum kerja prosedur besar gaya
Hukum Archimedes Archimedes angkat
melalui
percobaan
sederhana serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.

 Mencari informasi  Menunujukkan Tes Tes uraian Mengapa sebuah


melalui lingkungan beberapa produk tertulis kapal selam
mengenai alat-alat teknologi dalam dapat
yang prinsip kehidupan sehari- mengapung,
kerjanya hari sehubungan melayang dan
berdasarkan Hukum dengan konsep tenggelam?
Pascal dan Hukum benda terapunng,
Archimedes melayang dan
tenggelam.

 Studi lapangan untuk  Mengaplikasikan Tes Tes isian Pada kedalaman


menemukan konsep konsep tekanan tertulis yang sama,
tekanan benda padat, cair tekanan didalam
dan gas pada air sungai lebih
peristiwa alam kecil dari pada
50

yang relevan tekanan di dalam


(dalam air laut karena....
penyelesaian
masalah sehari-
hari).

Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
51

Lampiran 2.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 01

Sekolah : SMP Negeri 15 KENDARI


Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/Semester : VIII1/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : I

Standar Kompetensi:
5. Memahami peran usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar:
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai
gaya melalui percobaan.
2. Menentukan salah satu besaran dari hubungan antara gaya, tekanan dan luas
daerah yang dikenai gaya dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mengaplikasikan penerapan tekanan pada zat padat dalam kehidupan sehari-
hari

A. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan
pengertian tekanan dengan benar
2. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menemukan hubungan antara
gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai gaya .
3. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menentukan salah
satu besaran dari hubungan antara gaya, tekanan dan luas daerah yang
dikenai gaya dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan penerapan
tekanan pada zat padat dalam kehidupan sehari-hari.
52

B. Materi pelajaran
1. Materi Pokok : Tekanan
2. Sub Materi Pokok : Tekanan pada Benda Padat

Tekanan merupakan besarnya gaya tekan dibagi luas bidang tekan.


Faktor–faktor yang mempengaruhi tekanan adalah besarnya gaya tekan dan
luas bidang tekan.

F = gaya A=pxl

p = F/A

p l

Secara matematis tekanan zat padat dapat di rumuskan sebagai berikut ini:

F
p
A

Dengan: p = tekanan (N/m2)


F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
53

C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Eksperimen
D. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Seperangkat media elektronik (Laptop dan
LCD)LKS
2. Alat/Bahan : Tanah liat/Plastisin, Balok, Wadah
3. Sumber Belajar : Buku Eksplorasi Ilmu Alam
2 untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Penerbit
Platinum, Budi Purwanto dan Arinto Nugroho (Hal.
233 234)

E. Kegiatan Pembelajaran
No.
Tahap tahap
Aktikfitas Pembelajaran
Pembelajaran
1. Kegiatan a. Guru mengawali pelajaran dengan
Pendahuluan mengucapkan salam dan memimpin siswa
(10 Menit)
untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
b. Guru mengecek kehadiran siswa untuk
melatih kedisiplinan siswa.
c. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan pernahkah kalian melihat ayam
dan bebek menginjak tanah? Apakah sama
kedalaman yang ditinggalkan kaki ayam dan
bebek pada tanah tersebut?
d. Guru memberitahukan kepada siswa materi
yang akan dipelajari dan menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-
(60 Menit) kelompok kecil yang berisi 5-6 orang
b. Siswa diminta duduk secara berkelompok
54

Fase 1 Guru memperlihatkan fenomena dalam


Penyajian kehidupan sehari-hari siswa “Anak-anak
masalah coba perhatikan pulpen memiliki dua ujung
dengan permukaan yang berbeda. Ketika
pulpen dijatuhkan dengan gaya dan
ketinggian yang sama pada plastisin dengan
posisi permukaannya yang berbeda maka
kedalaman yang ditinggalkan pulpen pada
plastisin akan berbeda pula”.

a. Guru membagikan lembar kegiatan inkuiri


(LKI 01) dan guru meminta siswa
memperhatikan LKI 01 yang telah diterima

b. Guru meminta siswa mengidentifikasi


masalah melalui fenomena yang disajikan
dalam fenomena yang diberikan

Fase 2 a. Dari hasil identifikasi masalah oleh siswa,


Pengumpulan dan guru bersama siswa secara klasikal
verifikasi data menentukan permasalahan mana yang tepat
untuk diteliti
b. Guru bersama siswa Merumuskan
Masalah. Guru mengarahkan, membimbing
serta memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertukar pendapat (diskusi) dalam
merumuskan masalah atau pertanyaan yang
relevan terkait masalah, yang disajikan yang
kemudian dituliskan ke dalam LKI.
c. Guru bersama siswa Merumuskan
Hipotesis. Guru mengarahkan, membimbing
serta memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertukar pendapat (diskusi) dalam
merumuskan hipotesis yang relevan terkait
masalah, yang disajikan yang kemudian
ditulliskan kedalam LKI.
d. Guru bersama siswa Mengidentifikasi
Variabel. Guru mengarahkan, membimbing
serta memberi penjelasan kepada siswa
terkait permasalahan dalam
memngidentifikasi variabel kontrol dan
55

variabel respon yang akan ditulliskan


kedalam LKI.
Fase 3 a. Guru memotivasi siswa dan membimbing
Eksperimen siswa dalam merancang percobaan sesuai
tujuan pembelajaran
b. Siswa bersama kelompoknya melakukan
percobaan sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah ditentukan.

Fase 4 a. Siswa mulai mengumpulkan data hasil


Mengorganisir data pengamatan
dan merumuskan b. Guru mendorong siswa bersama
penjelasan kelompoknya agar aktif berdiskusi dan
bekerja sama menyelesaikan LKI 01

Fase 5 a. Siswa bersama kelompoknya menganalisis


Analisis terhadap data hasil percobaan
terhadap proses b. Siswa bersama kelompoknya menentukan
inkuiri jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
apabila terdapat kesulitan dalam melakukan
percobaan dan menyelesaikan LKI 01
d. Guru memberikan kesempatan bagi salah
satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya tentang
penyelesaian LKI 01
Fase 6 a. Guru mengkondisikan siswa aktif
Merumuskan melakukan diskusi klasikal dan melakukan
kesimpulan hasil tanya jawab tentang hasil percobaan yang
pengamatan dipresentasikan
b. Guru mengajak siswa untuk siswa untuk
membuat kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Kegiatan Penutup a. Guru memberi refleksi kepada siswa dengan
(10 menit) tanya jawab tentang materi yang telah
dibahas.
b. Guru memberikan tugas kepada setiap
56

kelompok untuk mempelajari materi


selanjutnya yaitu bejana berhubungan dan
tekanan hidrostatis
c. Setelah belajar siswa berdoa bersama
d. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam

F. Sumber Belajar
1. Buku IPA kelas VII
2. LKI
3. Silabus
G. Penilaian
1. Penilaian proses (ada pada lampiran)
2. Penilaian produk (ada pada lampiran)

Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
57

Lampiran 2.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 02

Sekolah : SMP Negeri 15 KENDARI


Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/Semester : VIIII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : II

Standar Kompetensi:
6. Memahami peran usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar:
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Mendeskripsikan prinsip bejana berhubungan serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Mendeskripsikan tekanan hidrostatis melalui percobaan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran
2. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan prinsip
bejana berhubungan
3. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan prinsip bejana
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
4. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat mendeskripsikan
tekanan hidrostatis
5. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan prinsip tekanan
hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi pelajaran
1. Materi Pokok : Tekanan
2. Sub Materi Pokok : Tekanan pada Zat Cair (Bejana Berhubungan dan
Tekanan Hidrostatis)
58

Tekanan Hidrostatis
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat
jenis pada zat cair Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus
tekanan hidrostatis sebagai berikut.
ph = ρ.g.h
Dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
ρ = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)
Bejana Berhubungan

Bejana berhubungan adalah sebuah bejana yang mempunyai beberapa pipa


yang saling berhubungan. Hukum bejana berhubungan menyatakan jika bejana
berhubungan diisi zat cair yang sejenis dalam keadaan seimbang, maka
permukaan zat cair akan berada pada satu bidang sejajar (datar). Contoh
peralatan yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum bejana berhubungan antara
lain kendi, teko, pembuatan dam dan menara penampung air.

Tekanan Hidrostatis Pipa U

Berdasarkan hukum utama hidrostatik yang menyebutkan bahwa tekanan


hidrostatik di sebarang titik adalah sama besar, maka pada pipa berbentuk U
yang diisi dengan dua jenis zat cair yaitu air dan minyak akan berlaku:

P1 = P2

ρ1.g.h1 = ρ2.g.h2
59

ρ1.h1 = ρ2.h2

Dengan:

P1 = tekanan hidrostatis akibat minyak (N/m2)

ρ1= massa jenis air (kg/m3)

ρ2 = massa jenis minyak (kg/m3)

h1 = ketinggian air (m)

h2 = ketinggian minyak (m)

C. Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing


2. Metode pembelajaran : Diskusi, Eksperimen
D. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Seperangkat media elektronik (Laptop dan
LCD)LKS
2. Alat/Bahan : Selang plastik, corong, balon karet, gelas kimia,
papan tripleks, lem, ember berisi air, air berwarna
3. Sumber Belajar : Buku Eksplorasi Ilmu Alam 2 untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Penerbit Platinum, Budi Purwanto dan Arinto Nugroho
(Hal. 233 234)
E. Kegiatan Pembelajaran
No.
Tahap tahap Pembelajaran
Aktikfitas Pembelajaran

1 Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengawali pelajaran dengan


(10 e salam dan memimpin siswa
mengucapkan
n
untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
i
b. Guru mengecek
t kehadiran siswa untuk
)
melatih kedisiplinan siswa.
c. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan, Apakah kalian pernah melihat
60

atau mengamati secara langsung melalui TV


terkait berita banjir? Seperti yang kita
ketahui, bahwa permukaan jalan tidak selalu
rata. Tetapi, ketika terjadi banjir permukaan
air terlihat sama meskipun permukaan jalan
yang dikenai banjir tidak selalunya sama.
d. Guru memberitahukan kepada siswa materi
yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
(60 e
n
a. Guru membagi siswa
i ke dalam kelompok-
kelompok kecil yang
t berisi 5-6 orang
b. Siswa diminta duduk
) secara berkelompok
Fase 1 a. Guru menyajikan permasalahan melalui
Penyajian masalah sebuah gambar.

Mengapa posisi permukaan air dalam bejana


berhubungan selalu datar (sejajar)? Ketika
bejana berhubungan diisi dua atau lebih
jenis zat cair (minyak dan air), maka
permukaan zat cair tidak akan sama,
mengapa demikian?

c. Guru membagikan lembar kegiatan inkuiri


(LKI 02) dan guru meminta siswa
memperhatikan LKI 02 yang telah diterima
61

d. Guru meminta siswa mengidentifikasi


masalah melalui fenomena yang disajikan
dalam fenomena yang diberikan

Fase 2 a. Dari hasil identifikasi masalah oleh siswa,


Pengumpulan dan verifikasi guru bersama siswa secara klasikal
data menentukan permasalahan mana yang tepat
untuk diteliti
b. Guru bersama siswa Merumuskan
Masalah. Guru mengarahkan, membimbing
serta memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertukar pendapat (diskusi) dalam
merumuskan masalah atau pertanyaan yang
relevan terkait masalah, yang disajikan
yang kemudian dituliskan ke dalam LKI.
c. Guru bersama siswa Merumuskan
Hipotesis. Guru mengarahkan,
membimbing serta memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertukar pendapat
(diskusi) dalam merumuskan hipotesis yang
relevan terkait masalah, yang disajikan
yang kemudian ditulliskan kedalam LKI.
e. Guru bersama siswa Mengidentifikasi
Variabel. Guru mengarahkan, membimbing
serta memberi penjelasan kepada siswa
terkait permasalahan dalam
memngidentifikasi variabel kontrol dan
variabel respon yang akan ditulliskan
kedalam LKI
Fase 3 c. Guru memotivasi siswa dan membimbing
Eksperimen siswa dalam merancang percobaan sesuai
tujuan pembelajaran
d. Siswa bersama kelompoknya melakukan
percobaan sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah ditentukan.
62

Fase 4 a. Siswa mulai mengumpulkan data hasil


Mengorganisir data dan pengamatan
merumuskan penjelasan b. Guru mendorong siswa bersama
kelompoknya agar aktif berdiskusi dan
bekerja sama menyelesaikan LKI 02

Fase 5 a. Siswa bersama kelompoknya melakukan


Analisis terhadap proses analisis terhadap data hasil percobaan
inkuiri b. Siswa bersama kelompoknya menentukan
jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
apabila terdapat kesulitan dalam melakukan
percobaan dan menyelesaikan LKI 02
d. Guru memberikan kesempatan bagi salah
satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya tentang
penyelesaian LKI 02
Fase 6 a. Guru mengkondisikan siswa aktif
Merumuskan kesimpulan melakukan diskusi klasikal dan melakukan
hasil pengamatan tanya jawab tentang hasil percobaan yang
dipresentasikan
b. Guru mengajak siswa untuk siswa untuk
membuat kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Kegiatan Penutup a. Guru memberi refleksi kepada siswa dengan
tanya jawab tentang(10materi
e yang telah
dibahas. n
b. Guru memberikan tugas i kepada setiap
kelompok untuk mempelajarit materi
selanjutnya yaitu tekanan ) pada zat cair
(Hukum Pascal dan Hukum Archimedes)
c. Setelah belajar siswa berdoa bersama
d. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
63

F.Sumber Belajar
a. Buku IPA kelas VII
b. LKI
c. Silabus
G. Penilaian
a. Penilaian proses (ada pada lampiran)
b. Penilaian produk (ada pada lampiran)

Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
64

Lampiran 2.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 03

Sekolah : SMP Negeri 15 KENDARI


Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/Semester : VIII1/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 3

Standar Kompetensi:
7. Memahami peran usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar:
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Mendeskripsikan hukum Pascal melalui percobaan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Tujuan Pembelajaran
2. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan
hukum Pascal
3. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-hari
4. Dengan penjelasan menggunakan buku ajarsiswa dapat menyebutkan alat
yang menggunakan prinsip hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan penjelasan menggunakan buku ajarsiswa dapat menjelaskan
hukum Archimedes
6. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
65

B. Materi pelajaran
1. Materi Pokok : Tekanan
2. Sub Materi Pokok : Tekanan pada Zat Cair (Hukum Pascal dan
Hukum Archimedes)

Hukum Pascal

Tekanan dalam zat cair sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.


Salah satu contohnya seperti yang dirumuskan oleh Pascal “Tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan kesegala arah
dengan sama besar “. Banyak peralatan yang menggunakan prinsip Pascal
antara lain dongkrak hidrolik, rem hidrolik, mesin pengangkat mobil hidrolik,
dan pompa hidrolik.

Secara matematis hukum pascal dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

Dengan:

F1 = gaya pada tabung 1


F2 = gaya pada tabung 2
A1 = luas area pada tabung 1
A2 = luas area pada tabung 2

Hukum Archimedes

Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat
cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana
besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan.

Secara sistematis, Hukum Archimedes dapat ditulis sebagai berikut:

FA = ρc Vc g

Dimana:

FA = gaya angkat ke atas pada benda (N)

ρc= massa jenis zat cair (kg/m3)

Vc = volume zat cair yang terdesak (m3)


66

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Tiga keadaan benda di dalam zat cair:

1) Terapung
Benda dikatakan terapung jika ketika dicelupkan dalam zat cair sebagian
volumenya muncul di permukaan.
ρb < ρc

w < FA

Keterangan:

ρb = massa jenis benda

ρc = massa jenis fluida

w = berat benda

FA= gaya Apung

2) Melayang
Benda dikatakan melayang dalam zat cair jika terletak diantara
permukaan dan dasar air.
ρb = ρc

w = FA

Keterangan:

ρb = massa jenis benda

ρc = massa jenis fluida

w = berat benda

FA= gaya Apung

3) Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam dalam zat cair jika berat benda dalam zat
cair lebih besar daripada gaya Archimedes
ρb > ρc

w > FA
67

Keterangan:

ρb = massa jenis benda

ρc = massa jenis fluida

w = berat benda

FA= gaya Apung

Aplikasi Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari:

a) Kapal laut d) Jembatan pronton


b) Galangan kapal e) Hidrometer
c) Kapal selam f) Balon udara

C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Eksperimen
D. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
H. Media : Seperangkatmediaelektronik (Laptop dan LCD)LKS
I. Alat/Bahan : Hukum pascal (kantong plastik, air, karet, jarum
pentul),Hukum archimedes (air, beban 50 gram, tabung, berpancuran,
gelas ukur, neraca pegas)
J. Sumber Belajar : Buku Eksplorasi Ilmu Alam 2 untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Penerbit Platinum, Budi Purwanto dan Arinto
Nugroho(Hal. 233234)

E. Kegiatan Pembelajaran
No.
Tahap tahap
Aktikfitas Pembelajaran
Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengawali pelajaran dengan
mengucapkan(10 e
salam dan memimpin siswa
n
untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
i
b. Guru mengecekt kehadiran siswa untuk
) siswa.
melatih kedisiplinan
c. Guru memotivasi siswa dengan memberikan
68

sebuah pertanyaan“Pernahkah kalian


melihat gabus yang terapung ataupun batu
yang tenggelam? Mengapa gabus tersebut
bisa terapung dan batu tersebut bisa
tenggelam”
d. Guru memberitahukan kepada siswa materi
yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
(60 M
e
n
a. Gurui membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok
t kecil yang berisi 5-6 orang
b. Siswa
) diminta duduk secara berkelompok
Fase 1 a. Guru menyajikan sebuah permasalahan
Penyajian masalah melalui sebuah percobaan sederhana dengan
memperlihatkan sebuah beban yang
dikaitkan pada neraca pegas, setelah itu
guru memasukkan beban yang dikaitkan ke
dalam gelas berpancuran. Apakah ada
perbedaan berat beban saat digantungkan di
udara dan di dalam air?
b. Guru membagikan lembar kegiatan inkuiri
(LKI 03) dan guru meminta siswa
memperhatikan LKI 03 yang telah diterima
c. Guru meminta siswa mengidentifikasi
masalah melalui fenomena yang disajikan
dalam fenomena yang diberikan

Fase 2 a. Dari hasil identifikasi masalah oleh siswa,


Pengumpulan dan guru bersama siswa secara klasikal
verifikasi data menentukan permasalahan mana yang tepat
untuk diteliti
b. Guru bersama siswa Merumuskan Masalah.
Guru mengarahkan, membimbing serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertukar pendapat (diskusi) dalam
69

merumuskan masalah atau pertanyaan yang


relevan terkait masalah, yang disajikanyang
kemudian dituliskan ke dalam LKI 03.
c. Guru bersama siswa Merumuskan
Hipotesis. Guru mengarahkan,
membimbing serta memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertukar pendapat
(diskusi) dalam merumuskan hipotesis
yang relevan terkait masalah, yang
disajikanyang kemudian ditulliskan
kedalam LKI 03.
d. Guru bersama siswa Mengidentifikasi
Variabel.Guru mengarahkan,
membimbing serta memberi penjelasan
kepada siswa terkait permasalahan dalam
memngidentifikasi variabel kontrol dan
variabel respon yang akan ditulliskan
kedalam LKI 03.
Fase 3 a. Guru memotivasi siswa dan membimbing
Eksperimen siswa dalam merancang percobaan sesuai
tujuan pembelajaran
b. Siswa bersama kelompoknya melakukan
percobaan sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah ditentukan.

Fase 4 a. Siswa mulai mengumpulkan data hasil


Mengorganisir data dan pengamatan
merumuskan b. Guru mendorong siswa bersama
penjelasan kelompoknya agar aktif berdiskusi dan
bekerja sama menyelesaikan LKI 03

Fase 5 a. Siswa bersama kelompoknya melakukan


Analisis terhadap analisis terhadap data hasil percobaan
proses inkuiri b. Siswa bersama kelompoknya menentukan
jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
apabila terdapat kesulitan dalam melakukan
percobaan dan menyelesaikan LKI 03
70

d. Guru memberikan kesempatan bagi salah


satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya tentang
penyelesaikan LKI 03
Fase 6 a. Guru mengkondisikan siswa aktif
Merumuskan melakukan diskusi klasikal dan melakukan
kesimpulan hasil tanya jawab tentang hasil percobaan yang
pengamatan dipresentasikan
b. Guru mengajak siswa untuk siswa untuk
membuat kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Kegiatan Penutup a. Guru memberi refleksi kepada siswa dengan
tanya
(10 e jawab tentang materi yang telah
dibahas.
n
b. Gurui memberikan tugas kepada setiap
kelompok
t untuk mempelajari materi
selanjutnya
) yaitu tekanan pada Gas
c. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam

F. Sumber Belajar
a. Buku IPA kelas VIII
b. LKI
c. Silabus
G. Penilaian

a. Penilaian proses (ada pada lampiran)


b. Penilaian produk (ada pada lampiran)
Kendari, Maret2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046
Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
71

Lampiran 2.4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 04

Sekolah : SMP Negeri 15 KENDARI


Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/Semester : VIII1/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 3

Standar Kompetensi:
8. Memahami peran usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar:
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator
1. Mengaplikasikan konsep tekanan pada gas dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan bunyi Hukum Boyle

B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan bunyi
hukum Boyle
2. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip tekanan
pada gas dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi pelajaran
1. Materi Pokok : Tekanan
2. Sub Materi Pokok : Tekanan pada Gas

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pada


lapisan inilah manusia dapat hidup. Selain zat cair, atmosfer pun
72

mengadakan tekanan terhadap sekitarnya. Tekanan ini sebagai akibat


adanya gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian atmosfer.
Percobaan Torricelli
Tekanan Atmosfer pertama kali diukur oleh seorang ahli fisika Italia
bernama Torricelli. Menurut Torricelli, tekanan yang menahan raksa
dalam tabung kaca setinggi 76 cm atau tekanan udara luar (atmosfer)
sama dengan 76 cm Hg. Dalam percobaannya, Torricelli menggunakan
pipa kaca sempit berdinding tebal yang panjangnya kira-kira 1 meter
dan salah satu ujungnya tertutup. Alat tersebut lebih dikenal dengan
sebagai alat Torricceli.

Gas Dalam Ruang Tertutup.


Untuk megukur tekanan gas dalam ruang tertutup, kita dapat
meggunakan Manometer. Manometer ada dua jenis yaitu manometer
zat cair terbuka dan manometer logam. Manometer zat cair terbuka atau
menometer terbuka terdiri dari sebuah pipa berbentuk U berisi zat cair.
Manometer diisi zat cair dan salah satunya dihubungkan dengan kran
gas. Jika raksa pada kaki yang lain naik dan perbedaan tinggi raksa
sebesar h cm, sedangkan tekanan udar luar sebesar B cm hg, tekanan
gas dalam ruang tertutup adalah:

pgas = (bar + h)

Dengan:

pgas = tekanan gas

bar = tekanan udara luar (cmHg)

h = selish tinggi raksa (cm)

Selisih ketinggian raksa sulit untuk diukur dengan teliti karena


terlalu kecil. Oleh karena itu, raksa dapat diganti dengan air. Dengan
demikian, rumus tekanan gas untuk manometer air menjadi:

pgas = (bar + h’/13,6) cmHg

Dengan: h’ = selisih ketinggian air (cm)

Manometer logam adalah alat untuk mengukur tekanan udara yang


besar. Manometer logam terdiri dari pipa logam yang dibengkokkan.
73

Hukum Boyle
Hubungan antara tekanan gas dalam ruang tertutup dan volume pertama
kali ditemukan oleh Robert Boyle. Menurut Boyle, semakin besar
tekanan, volume udara semakin kecil. Hasil kali tekanan dan volume
selalu tetap.

p1 V1 = p2 V2

Keterangan:

p1 = tekanan gas mula-mula (N/m2)

p2 = tekanan gas akhir (N/m2)

V1 = volume gas mula-mula (m3)

V2 = volume gas akhir (m3).

Beberapa alat yang menggunakan Hukum Boyle adalah pompa air


dan pompa sepeda.

C. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Diskusi, Eksperimen
D. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Seperangkat media elektronik (Laptop dan LCD) LKI
2. Alat/Bahan : Gelas, air, kertas HVS
3. Sumber Belajar : Buku Eksplorasi Ilmu Alam 2 untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Penerbit Platinum, Budi Purwanto dan Arinto Nugroho
(Hal. 233 234)

F. Kegiatan Pembelajaran
No.
Tahap tahap
Aktikfitas Pembelajaran
Pembelajaran
1 Kegiatan a. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan
Pendahuluan salam dan memimpin siswa untuk berdoa
(11 e
sebelum memulai pelajaran.
n
b. Guru mengecek
i kehadiran siswa untuk melatih
t siswa.
kedisiplinan
74

c. Guru memotivasi
) siswa “Minggu lalu kita sudah
belajar tentang tekanan pada zat cair. Masih
ingatkah kalian tentang Hukum Archimedes?
Sekarang kita akan belajar tentang tekanan pada
gas. Pernakah kalian meniup balon karet? Balon
yang awalnya kempis menjadi bulat setelah
ditiup, jika balon tersebut ditekan maka akan
mengempis dan mengembang di bagian lainnya,
mengapa demikian?
d. Guru memberitahukan kepada siswa materi yang
akan dipelajari dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
(60 e
n
a. i Guru membagi siswa ke dalam kelompok-
t kelompok kecil yang berisi 5-6 orang
b. ) Siswa diminta duduk secara berkelompok
Fase 1 a. Guru mengajukan permasalahan melalui suatu
Penyajian percobaan sederhana. Apa yang akan terjadi
masalah ketika guru membalikkan gelas yang diisi air dan
di atas gelas di letakkan kertas HVS? Mengapa
demikian?

b. Guru membagikan lembar kegiatan inkuiri (LKI


04) dan guru meminta siswa memperhatikan LKI
04 yang telah diterima

c. Guru meminta siswa mengidentifikasi masalah


melalui fenomena yang disajikan dalam
fenomena yang diberikan
75

Fase 2 i. Dari hasil identifikasi masalah oleh siswa, guru


Pengumpulan dan bersama siswa secara klasikal menentukan
verifikasi data permasalahan mana yang tepat untuk diteliti
b. Guru bersama siswa Merumuskan Masalah.
Guru mengarahkan, membimbing serta memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertukar
pendapat (diskusi) dalam merumuskan masalah
atau pertanyaan yang relevan terkait masalah,
yang disajikan yang kemudian dituliskan ke
dalam LKI 04.
c. Guru bersama siswa Merumuskan Hipotesis.
Guru mengarahkan, membimbing serta memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertukar
pendapat (diskusi) dalam merumuskan hipotesis
yang relevan terkait masalah, yang disajikan
yang kemudian ditulliskan kedalam LKI 04.
d. Guru bersama siswa Mengidentifikasi Variabel.
Guru mengarahkan, membimbing serta memberi
penjelasan kepada siswa terkait permasalahan
dalam memngidentifikasi variabel kontrol dan
variabel respon yang akan ditulliskan kedalam
LKI 04.
Fase 3 a. Guru memotivasi siswa dan membimbing siswa
Eksperimen dalam merancang percobaan sesuai tujuan
pembelajaran
b. Siswa bersama kelompoknya melakukan
percobaan sesuai dengan rancangan percobaan
yang telah ditentukan.
Fase 4
Mengorganisir data a. Siswa mulai mengumpulkan data hasil
dan merumuskan pengamatan
penjelasan b. Guru mendorong siswa bersama kelompoknya
agar aktif berdiskusi dan bekerja sama
menyelesaikan LKI 04
Fase 5 a. Siswa bersama kelompoknya melakukan analisis
Analisis terhadap data hasil percobaan
terhadap proses b. Siswa bersama kelompoknya menentukan
inkuiri jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data
76

c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila


terdapat kesulitan dalam melakukan percobaan
dan menyelesaikan LKI 04
d. Guru memberikan kesempatan bagi salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang penyelesaikan LKI 04
Fase 6 a. Guru mengkondisikan siswa aktif melakukan
Merumuskan diskusi klasikal dan melakukan tanya jawab
kesimpulan hasil tentang hasil percobaan yang dipresentasikan
pengamatan b. Guru mengajak siswa untuk siswa untuk
membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memberi refleksi
(10 e kepada siswa dengan
tanya jawab tentang materi
n yang telah dibahas.
b. Setelah belajar siswa iberdoa bersama
c. Guru menutup pelajaran t dengan mengucapkan
salam )

G. Sumber Belajar
a. Buku IPA kelas VII
b. LKI
c. Silabus
H. Penilaian

a. Penilaian proses (ada pada lampiran)


b. Penilaian produk (ada pada lampiran)
Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
77

Lampiran 3.1

Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 01)

(Tekanan pada Benda Padat)

Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

A. Tujuan
1. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan
pengertian tekanan dengan benar
2. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menemukan hubungan antara
gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai gaya .
3. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menentukan salah
satu besaran dari hubungan antara gaya, tekanan dan luas daerah yang
dikenai gaya dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan penerapan
tekanan pada zat padat dalam kehidupan sehari-hari.

“Pulpen memiliki dua ujung dengan permukaan yang berbeda. Ketika pulpen
dijatuhkan dengan gaya dan ketinggian yang sama pada plastisin dengan posisi
permukaannya yang berbeda maka kedalaman yang ditinggalkan pulpen pada
plastisin akan berbeda pula”.
78

1. Buatlah rumusan masalah berdasarkan permasalahan diatas!

2. Buatlah hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat!

3. Identifikasi variabel-variabel yang ada dalam rumusan masalah yang telah


dibuat!
B. Alat dan Bahan:

1. Plastisin
2. Pulpen

C. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini.
2. Letakkan plastisin diatas wadah.
3. Jatuhkan paku dengangayadan ketinggian tertentu dengan posisi bagian
paku yang lancip dibagian bawah.
4. Amatilah bekas jatuh paku pada plastisin tersebut.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan posisi bagian paku yang lancip dibagian
atas.
6. Isilahhasilpengamatanmupadatabel di bawahini
No

Luaspemukaanpaku yang Luaspermukaanpaku yang tumpul


runcing (m2) (m2)

1
2

7. Ulangilangkah 3 dan 4 dengangaya yang berbeda


8. Isilahhasilpengamatanmupadatabel di bawahini
No

Luaspemukaanpaku yang Luaspermukaanpaku yang


lancip (m2) tidaklancip (m2)

1
2
79

9. Buatlah sebuah kesimpulan dari percobaan yang dilakukan!


Jawab!
80

Lampiran 3.2

Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 02)

(Bejana Berhubungan dan Tekanan Hidrostatis)

Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

A. Tujuan

b. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan prinsip


bejana berhubungan
c. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan prinsip bejana
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
d. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat mendeskripsikan
tekanan hidrostatis
e. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mengaplikasikan prinsip tekanan
hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari

 Guru menyajikan permasalahan melalui sebuah gambar.


81

Mengapa posisi permukaan air dalam bejana berhubungan selalu datar (sejajar)?
Ketika bejana berhubungan diisi dua atau lebih jenis zat cair (minyak dan air), maka
permukaan zat cair tidak akan sama, mengapa demikian?

1. Buatlah rumusan masalah berdasarkan permasalahan diatas!

2. Buatlah hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat!

3. Identifikasi variabel-variabel yang ada dalam rumusan masalah yang telah


dibuat!

A. Alat dan Bahan

1. Minyak
2. Bejanaberhubungan (selang U)
3. Botolbekas
4. Mistar

B. Langkah Kerja

1. Letakkan selang U pada susatu penyangga/tripleks sehingga pipa U dapat


berdiri tegak, seperti gambar di bawah ini
82

2. Isi selang U dengan sejumlah air, biarkan sejenak sampai permukaan air
dalam kedua selang mendatar dan sama tinggi
3. Amatialah bentuk permukaan air dari kedua ujung selang tersebut, catatlah
terhadap apa yang kalian amati!

4. Kemudian tuangkan minyak pada bagian sisi kiri selang


5. Amatilah kembali bentuk permukaannya
6. Buatlah garis batas antara permukaan air dan minyak pada selang kiri
sampai memotong permukaan air dalam selangkanan, seperti gambar di
bawah ini. Garis ini disebut garis batas
83

7. Ukurlah tinggi permukaan minyak dalam pipa kiri (diukur dari garis batas)
dan permukaan air pada selang
8. Manakah yang lebih tinggi permukaan minyak dalam selang kiri atau
permukaan air dalam selang kanan, isilah tabel di bawah ini

No Tinggi permukaan minyak (m) Tinggi Permukaan air (m)

9. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatannmu!


84

Lampiran 3.3

Lembar KegiatanI nkuiri (LKI 03)

(Hukum Pascal dan Hukum Archimedes)

Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

A. Tujuan

1. Dengan penjelasan menggunakan buku siswa dapat menjelaskan hukum


Pascal
2. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menyebutkan alat
yang menggunakan prinsip hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari
4. Dengan penjelasan menggunakan buku siswa dapat menjelaskan hukum
Archimedes
5. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

 Guru memperlihatkan fenomena melalui percobaan sederhana

“Sebuah beban yang dikaitkan pada neraca pegas memiliki berat 50 g,


setelah itu guru memasukkan beban yang dikaitkan ke dalam gelas
berpancuran yang berisi air berat beban menjadi berkurang dari berat
sebelumnya.”
85

1. Buatlah rumusan masalah berdasarkan permasalahan diatas!

2. Buatlah hipotesis dari rumusan masalah yang telah dibuat!

3. Identifikasi variabel-variabel yang ada dalam rumusan masalah yang telah


dibuat!

B. Alat dan Bahan


Hukum Archimedes

a. Air
b. Beban 50 gram (3 Buah)
c. Tabung Berpancuran
d. Gelas Ukur
e. Neraca Pegas

C. Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini
b. Isilah gelas berpancuran dengan air sampai hampir tumpah
c. Letakkan gelas ukur yang kosong di bawah pancuran gelas berpancuran
d. Ukurlah berat beban di udara, kemudian ukurlah berat beban dalam air
(semua beban terbenam dalam air). Catatlah hasilnya pada tabel data
pengamatan
e. Ukurlah berat air yang dipindahkan pada gelas ukur. Catat hasilnya pada
tabel data pengamatan
f. Ulangi langkah kerja a sampai e dengan menggunakan dua beban dan tiga
beban
g. Bagaimana pendapatmu dengan peristiwa tersebut?

No. Berat beban di Berat beban dalam Massa air yang


udara (kg) air (kg) dipindahkan (kg)
1.
2.
86

Lampiran 3.4

Lembar Kegiatan Inkuiri (LKI 04)

(Tekanan pada Gas)

Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

A. Tujuan

1. Dengan penjelasan menggunakan buku ajar siswa dapat menjelaskan bunyi


hukum Boyle
2. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menerapkan prinsip tekanan pada
gas dalam kehidupan sehari-hari

 Guru mengajukan permasalahan melalui suatu percobaan sederhana

”Sebuah gelas yang berisi air kemudian ditutup dengan kertas karton yang
diberi tekanan dengan telapak tangan, apakah yang akan terjadi ketika gelas
tersebut dibailik dan tangan dilepaskan secara perlahan”

1. Buatlah pertanyaan berdasarkan hal tersebut (rumusan


masalah)!…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
87

2. Buatlah rumusan hipotesis dari rumusan masalah diatas!

……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………
3. Identifikasi variabel-variabel yang ada dalam rumusan masalah yang
telah dibuat!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………
B. Alat dan Bahan
1. Gelas
2. Air
3. Kertas HVS

C. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini
2. Isi gelas dengan air sampai penuh. Tutup gelas dengan selembar kertas HVS
ukuran kuarto. Tahan HVS tersebut dengan telapak tangan, kemudian
balikkan gelas dengan cepat (usahakan airnya jangan sampai tumpah).
3. Lepaskan tangan secara perlahan. Apakah yang akan terjadi?
88

Lampiran 4.1

KUNCI JAWABAN LKI (01)

1. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh gaya, ketinggian dan luas penampang permukaan bidang
tekan pulpen terhadap kedalaman yang ditinggalkan pada plastisin?
Skor 4
Kemungkinan permasalahan yang akan muncul
a. Mengapa kedalaman pulpen yang runcing berbeda dengan kedalaman
pulpen yang tumpul ketika dijatuhkan pada plastisin?
Skot 3
a. Manakah posisi pulpen yang meninggalkan kedalaman pada plastisin yang
lebih dalam?
Skor 2
2. Rumusan hipotesis
Apabila pulpen dijatuhkan pada plastisin dengan ketinggian dan gaya yang sama,
maka semakin kecil permukaan bidang tekan kedalaman yang ditinggalkan pada
plastisin akan semakin dalam pula.
Skor: 4
Kemungkinan hipotesis yang akan muncul
a. Semakin kecil luas bidang tekan atau permukaannya maka tekanan yang diberikan
pulpen akan semakin besar
Skor 3
b. Luas permukaan yang kecil akan meninggalkan kedalaman yang lebih dalam
Skor 2
3. Identifikasi variabel-variabel
1) Variabel manipulasi : Luas permukaan bidang tekan
2) Variabel respon : Tekanan
Skor : 4
89

4. Melaksanakan eksperimen
 Mengisi tabel data hasil pegamatan
No

Luas pemukaan paku yang Luas permukaan paku yang tidak


lancip (m2) lancip (m2)

1
2
5. Kesimpulan
Besarnya tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan benda. Semakin
besar luas penampang benda maka tekanannya semakin kecil.
90

Lampiran 4.2

KUNCI JAWABAN LKI (02)

1. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengaruh massa jenis zat cair yang bekerja terhadap ketinggian
permukaan zat cair dalam bejana berhubungan?
Skor 4
Kemungkinan permasalahan yang akan uncul
a. Mengapa ketinggian permukaan menjadi berbeda saat sebelum dan sesudah
di masukkan minyak?
Skot 3
b. Mengapa ketinggian permukaan minyak dan air berbeda?
Skor 2
b. Rumusan hipotesis
Massa jenis zat cair yang berbeda menyebabkan tinggi permukaan zat cair
berbeda pula dalam bejana berhubungan.
Skor: 4
Kemungkinan hipotesis yang akan muncul
a. Ketinggian Permukaan zat cair dipengaruhi massa jenis zat cair
Skor 3
b. Jika massa jenis zat cair sama maka ketinggian permukannya sejajar
Skor 2
c. Identifikasi variabel-variabel
3) Variabel manipulasi : massa jenis zat cair
4) Variabel respon : ketinggian permukaan zat cair
Skor : 4
91

d. Melaksanakan eksperimen
- membuat suatu bejana berhubungan (selang U) dimasukkan zat cair yang
sejenis, maka permukaan air selalu mendatar dan sama tinggi
- dalam suatu bejana berhubungan (selang U) dimasukkan zat cair yang tidak
sejenis, maka permukaan air memiliki tinggi yang berbeda
e. Kesimpulan
- Dalam bejana berhubungan (selang U), semakin kecil massa zat cair maka
permukaan zat cair semakin tinggi.
- Permukaan zat cair yang sejenis dalam suatu bejana berhubungan selalu
mendatar dan sama tinggi
- Permukaan zat cair yang berbeda jenis dalam suatu bejana berhubungan
memiliki tinggi yang berbeda.
92

Lampiran 4.3

KUNCI JAWABAN LKI (03)

1. Rumusan masalah
Apakah yang mempengaruhi ketika beban yang digantungkan pada neraca
pegas sebalum dan sesudah dimasukkan kedalam air beratnya menjadi
berbeda?
Skor 4
Kemungkinan permasalahan yang akan muncul
a. Mengapa berat beban berbeda saat sebelum dan sesudah dimasukkan
kedalam air?
Skot 3
c. Apakah ada perbedaan diantara keduanya?
Skor 2
2. Rumusan hipotesis
Ada pengaruh yang berarti, dimana berlaku hukum Archimedes “Ketika sebuah
benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan
memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke
atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.”Sehingga
mempengaruhi berat benda di udara dan di dalam air.
Skor: 4
Kemungkinan hipotesis yang akan muncul
a. Berat beban menjadi berbeda saat sebelum dan sesudah dimasukkan
kedalam air karena air memberikan gaya angkat keatas atau gaya apung.
Skor 3
b. berat benda akan lebih kecil saat di dalam air karena berlaku hukum
Achimedes
Skor 2
3. Identifikasi variabel-variabel
5) Variabel manipulasi : Air
6) Variabel respon : Berat beban
Skor : 4
93

4. Melaksanakan eksperimen
- Mengisi data hasil pengamatan
a. Peristiwa terapung terjadi apabila massa jenis benda lebih kecil dari pada
massa jenis zat cair
b. Peristiwa melayang terjadi apabila massa jenis suatu benda sama dengan
massa jenis zat cair
c. Peristiwa tenggelam terjadi apabila massa jenis benda lebih besar dari massa
jenis zat cair
5. Kesimpulan
- Peristiwa terapung, tenggelam dan melayang dipengaruhi oleh massa jenis benda
dan massa jenis zat air
- Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair maka benda akan
tenggelam
- Jika massa jenis benda sama besar massa jenis zat cair maka benda akan melayang
- Jika massa jenis benda lebih besar kecil dari massa jenis zat cair maka benda akan
terapung.
94

Lampiran 4.4

KUNCI JAWABAN LKI (04)

1. Rumusan masalah
Apakah yang akan terjadi apabila gelas berisi air yang ditutup dengan kertas
karton dan diberi tekanan kemudian dibalik dan tangan dilepaskan dengan
perlahan
Skor 4
2. Rumusan hipotesis
Pada saat gelas ditutup dengan kertas maka tidak ada udara yang masuk dan keluar.
Kertas yang telah diberi tekanan kemudian gelas dibalik maka kertas tidak akan jatuh
dan air tidak akan tumpah karena tekanan yang ada diluar lebih besar dibandingkan
didalam gelas sehingga menahan kertas.
Skor: 4
3. Identifikasi variabel-variabel
a. Variabel manipulasi : tekanan
b. Variabel respon : volume udara
Skor : 4
4. Melaksanakan eksperimen

5. Kesimpulan

Pada saat gelas ditutup dengan kertas maka tidak ada udara yang masuk dan keluar.
Kertas yang telah diberi tekanan kemudian gelas dibalik maka kertas tidak akan jatuh
dan air tidak akan tumpah karena tekanan yang ada diluar lebih besar dibandingkan
didalam gelas sehingga menahan kerta
95

Lampiran 5.1

SOAL TES SIKLUS I MATERI POKOK TEKANAN


SUB MATERI POKOK TEKANAN PADA ZAT PADAT,
BEJANA BERHUBUNGAN DAN TEKANAN HIDROSTATIS

Nama :
NIS :
Kelas : VIII1
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! Kerjakan dari soal yang
kamu anggap paling mudah!

1. Bagaimana hubungan antara gaya, tekanan dan luas permukaan yang dikenai
gaya?
2. Sebuah balok memiliki panjang 0,1 m, lebar 0,08 m dan tinggi 0,04 m serta
gaya sebesar 20 N. Jika balok diletakkan pada posisi yang berbeda (seperti
gambar), tentukan.
a. Luas bidang tekan untuk abef dan luas bidang tekan bcgf
b. Besarnya tekanan yang dikerjakan benda tersebut pada alasannya
h
g
d
c

e
f
a b

3. Mengapa paku yang runcing lebih mudah di tancapkan daripada paku yang
tumpul?
4. Jelaskan 3 hal yang menyebabkan prinsip bejana berhubungan tidak berlaku!
5. Sebuah pipa U mula-mula diisi air raksa (massa jenis air raksa = 13.600
kg/m3), kemudian diisi air (massa jenis air = 1000 kg/m3). Jika air mengisi pipa
kiri sepanjang 136 cm, berapa selisih ketinggian permukaan zat cair dalam
kedua pipa?
6. Tuliskan 3 sifat tekanan hidrostatis!
7. Seekor ikan sedang berenang pada kedalaman 2 m di bawah permukaan air.
Tentukan tekanan yang dialami oleh Ikan jika massa jenis air adalah 1000
kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 N/kg!
96

Lampiran 5.2

SOAL TES SIKLUS II MATERI POKOK TEKANAN


SUB MATERI POKOK HUKUM PASCAL,
HUKUM ARCHIMEDES DAN TEKANAN PADA GAS

Nama :
NIS :
Kelas : VIII1
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! Kerjakan dari soal yang
kamu anggap paling mudah!

1. Tuliskan bunyi hukum Pascal?

2. Sebuah alat pengankat mobil menggunakan luas penampang pengisap kecil 10


cm2 dan pengisap sebesar 50 cm2. Berapakah gaya yang harus diberikan agar
dapat mengangkat sebuah mobil 20.000 N?

3. Tuliskan 3 syarat terjadinya benda terapung, melayang dan tenggelam!

4. Tuliskan 5 alat atau hasil teknologi yang bekerja berdasarkan hukum


Archimdes!

5. Sebuah batu mempunyai massa 800 gram. Ketika ditimbang di dalam air
beratnya 6,5 N. berapakah besar gaya Archimedes yang bekerja pada batu?

6. Mengapa tekanan atmosfer dipegunungan lebih kecil bila dibandingkan di


daratan?

7. Sebutkan 4 contoh alat yang bekerja berdasarkan tekanan gas!

8. Dalam ruangan tertutup berisi 10 liter gas pada tekanan 1 atm dan suhu 270C.
Kemudian gas dipanaskan sampai 1270C. Hitunglah!
a. Tekanan gas, jika volume ruangan dibuat tetap
b. Volume gas, jika tekanan dalam ruangan dibuat tetap
97

Lampiran 6.1

KUNCI JAWABAN DAN ATURAN PENSKORAN


TES SIKLUS I HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK TEKANAN
SUB MATERI POKOK TEKANAN PADA ZAT PADAT,
BEJANA BERHUBUNGAN DAN TEKANAN HIDROSTATIS

1. Hubungan antara gaya, tekanan dan luas permukaan yang dikenai gaya adalah
semakin besar gaya yang diberikan maka semakin besar pula tekanannya dan
semakin besar luas permukaan tempat gaya itu bekerja maka semakin kecil
tekanannya. Begitupun sebaliknya. (Skor 5)

2. Diketahui : p = 0,1 m
l = 0,08 m
t = 0,04 m
F = 20 N (Skor 1)
Ditanya : a. Luas bidang tekan masing-masing posisi...?
b. Besarnya tekanan yang dikerjakan benda tersebut pada
alasnya...? (Skor 1)
Penyelesaian:
a. Luas bidang tekan masing-masing posisi
A1 = p x l (Skor 2)
= 0,1 m x 0,08 m (Skor 1)
= 0,008 m2 (Skor 1)
A1 = l x t (Skor 2)
= 0,08 m x 0,04 m (Skor 1)
= 0,0032 m2 (Skor 1)
b. Besarnya tekanan yang dikerjakan benda tersebut pada alasnya
P = (Skor 2)
= ,
(Skor 1)

= 2.500 N/m (Skor 2)

P = (Skor 2)
= ,
(Skor 1)

= 6250 N/m (Skor 2)


Skor Maksimal : 20

3. Paku yang runcing lebih mudah ditancapkan daripada paku yang tumpul, hal
ini disebabkan karena paku yang runcing memiliki luas bidang tekan yang
lebih kecil jika dibandingkan dengan paku yang tumpul. (Skor 4)
98

4. Beberapa hal yang menyebabkan prinsip bejana berhubungan tidak berlaku


antara lain.
a. Bejana diisi oleh zat cair yang memiliki massa jenis berbeda (Skor 1)
b. Bejana dalam keadaan tertutup, baik salah satu bejana maupun keduannya
(Skor 1)
c. Adanya unsur pipa kapilar pada bejana (Skor 1)

5. Diketahui: ρair = 1.000 kg/m3


ρraksa = 13.600 kg/m3
hair = 136 cm
Ditanya: hraksa =...? (Skor 2)
Penyelesaian:
ρair x hair = ρraksa x hraksa (Skor 3)

h = (Skor 3)

.
h = . /
(Skor 2)
h = 10 cm (Skor 2)
Skor Maksimal : 12

6. Sifat tekanan hidrostatis:


a. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya
semakin besar (Skor 1)
b. Pada kedalaman yang sama tekanannya juga sama (Skor 1)
c. Tekanan zat cair ke segala arah sama besar (Skor 1)

7. Diketahui: h = 2 m
g = 10 N/kg
ρ = 1000 kg/m3
Ditanya: p =...? (Skor 2)
Penyelesaian:
p=ρxgxh (Skor 3)
= 1000 kg/m3 x 10 N/kg x 2 m (Skor 2)
= 20.000 N/m2 (Skor 1)
Skor Maksimal : 8

Skor total = 55
99

Lampiran 6.2

KUNCI JAWABAN DAN ATURAN PENSKORAN


TES SIKLUS II HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK TEKANAN
SUB MATERI POKOK HUKUM PASCAL,
HUKUM ARCHIMEDES DAN TEKANAN PADA GAS

1. Bunyi hukum Pascal:”Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan ke segala arah dan sama besar”. (Skor 4)

2. Diketahui: A1 = 10 cm2
A2 = 50 cm2
F2 = 20.000 N (Skor 2)
Ditanya: F1 =...?
Penyelesaian:
= (Skor 3)

F = F (Skor 3)
F = 20.000 N (Skor 2)
F = 4.000 N (Skor 2)
Skor Maksimal : 12

3. Syarat terjadinya benda terapung, melayang dan tenggelam


a. Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis zat
cair (ρb <ρa) (Skor 2)
b. Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat
cair (ρb =ρa) (Skor 2)
c. Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis
zat cair (ρb>ρa) (Skor 2)

4. Alat atau hasil teknologi yang bekerja berdasarkan hukum Archimedes


a. Kapal selam (Skor 0,5)
b. Kapal laut (Skor 0,5)
c. Balon udara (Skor 0,5)
d. Hydrometer (Skor 0,5)
e. Jembatan ponton (Skor 0,5)

5. Diketahui: m= 800g = 0,8 kg


Wdi air = 6,5 N
g = 10 m/s2
ditanyakan = FA………? (Skor 2)
penyelesaian :
Wdi udara = m g (Skor 3)
= 0,8 x 10
100

=8N (Skor 2)
FA = Wdi udara – Wdi air (Skor 3)
= 8 N – 6,5 N
= 1,5 N (Skor 2)
Skor Maksimal : 12

6. Tekanan atmosfer dipegunungan lebih kecil bila dibandingkan di daratan


karena berkurangnya jumlah partikel udara yang sebagian besar partikel udara
berada di dekat permukaan bumi (laut) akibat gaya tarik bumi. Artinya bahwa
semakin tinggi suatu tempat tekanan atmosfernya semakin kecil pula. (Skor 5)
7. Lima contoh alat yang bekerja berdasarkan tekanan gas
a. Pompa air (Skor 0,5)
b. Pompa udara (Skor 0,5)
c. Pompa tekan udara (Skor 0,5)
d. Pipet (Skor 0,5)

8. Diketahui: V1 = 10 liter, p1 = 1 atm, T1 = (27+273) K = 300 K


T2 = (127+273) K = 400 K (Skor 2)

Ditanya: a. V2 = tetap 10 liter; p2 =...?


b. p2 = tetap 1 atm; V2 =...? (Skor 2)

Penyelesaian:
a. = (Skor 3)

= (Skor 3)

p = atm (Skor 2)

b. = ` (Skor 3)

= (Skor 3)

V = 13,33 liter (Skor 2)

Skor Maksimal : 20
Skor Total : 63,5
101

Lampiran 7.1

KISI-KISI TES SIKLUS I HASIL BELAJAR FISIKA


PADA MATERI POKOK TEKANAN
BEJANA BERHUBUNGAN DAN TEKANAN HIDROSTATIS

Mata Pelajaran : IPA-Fisika Materi Pokok : Tekanan


Kelas/Semester : VIII1/ Genap Jumlah Soal :7
Kurikulum Acuan : KTSP Bentuk Soal : Uraian
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan enargi dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Materi Tujua Kisi-kisi Jenjang No.


Pokok/Sub Pembelajaran penyusunan soal kongnitif Soal
Materi Pokok
1. Memukan A. Tekanan 1. Siswa dapat 1. Siswa dapat C2 1
hubungan pada Zat menemukan menjelaskan
antara gaya, Padat hubungan antara hubungan antara
tekanan dan gaya, tekanan dan gaya, tekanan dan
luas daerah luas daerah yang luas permukaan C3 2
yang dikenai dikena gaya 2. Siswa dapat
gaya melalui melalui percobaan menyebutkan/men
percobaan 2. Siswa dapat uliskan salah satu
menentukan salah besaran dari
satu besaran dan hubungan antara
hubungan antara gaya, tekanan dan
gaya, tekanan dan luas daerah yang
luas daerah yang dikenai gaya
dikenai gaya
dalam
menyelesaikan C3 3
masalah dalam
khidupan sehari- 3. Siswa dapat
hari menganalisis
3. Siswa dapat penerapan tekanan
mengaplikasikan pada zat padat
2. Menjelaskan B. Bejana penerapan tekanan dalam kehidupan C1 4
prinsip Berhubung pada zat padat sehari-hari
bejana an dalam kehidupan
berhubungan sehari-hari 1. Siswa dapat C3 5
menjelaskan
1. Siswa dapat prinsip bejana
mnjelaskan prinsip berhubungan
bejana 2. Siswa dapat
berhubungan menganalisis
3. Menjelaskan C. Tekanan 2. Siswa dapat prinsip bejana
102

tekanan hidrostatis mengaplikasikan berhubungan C1 6


hidrostatis prinsip bejana dalam
melalui berhubungan menyelesaikan
percobaan dalam kehidupan masalah pada C3 7
sedrhana sehari-hari kehidupan sehari-
serta hari
penerapanny 1. Siswa dapat 1. Siswa dapat
a dalam mendikripsikan menjelaskan
kehidupan tekanan hidrostatis tekanan hidrostatis
sehari-hari melalui percobaan 2. Siswa dapat
sederhana menganalisis
2. Siswa dapat prinsip tekanan
mengaplikasikan hidrostatis dalam
prinsip tekanan menyelesaikan
hidrostatis dalam masalah pada
kehidupan sehari- kehidupan sehari-
hari hari
103

Lampiran 7.2

KISI-KISI TES SIKLUS II HASIL BELAJAR FISIKA


PADA MATERI POKOK TEKANAN
BEJANA BERHUBUNGAN DAN TEKANAN HIDROSTATIS

Mata Pelajaran : IPA-Fisika Materi Pokok : Tekanan


Kelas/Semester : VIII1/ Genap Jumlah Soal :7
Kurikulum Acuan : KTSP Bentuk Soal : Uraian
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan enargi dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Materi Tujua Kisi-kisi Jenjang No.


Pokok/Sub Pembelajaran penyusunan soal kongnitif Soal
Materi Pokok
1. Mendeskrips A. Hukum 1. Siswa dapat 1. Siswa dapat C2 1
ikan Hukum Pascal mendeskripsikan menjelaskan bunyi
Pascal hukum pascal hukum Pascal
melalui melalui percobaan
percobaan sederhana
sederhana 2. Siswa dapat C3 2
serta 2. Siswa dapat mengaplikasikan
penerapanny menarapkan prinsip Pascal
a dalam prinsip pascal dalam
kehidupan dalam khidupan menyelesaikan
sehari-hari sehari-hari masalah dalam
kehidupan sehari-
hari
2. Mendeskrips B. Hukum C1 3
ikan hukum Archimedes
Archimedes 1. Siswa dapat 1. Siswa dapat
melalui mendeskripsikan mendeskripsikan C2 4
percobaan hukum Archimedes hukum Archimedes
sederhana 2. Siswa dapat 2. Siswa dapat
serta menerapkan penerapkan prinsip
penerapanny prinsip hukum hukum Archimedes C3 5
a dalam Archimedes dalam dalam kehidupan
kehidupan kehidupan sehari- sehari-hari
sehari-hari hari 3. Siswa dapat
mengaplikasikan
prinsip hukum
Archimedes dalam
menyelesaikan
3. Menbuktika C. Tekanan masalah dalam C3 6
n bahwa pada gas kehidupan sehari-
atmosfer hari
memiliki 1. Siswa dapat
tekanan membuktika bahwa 1. Siswa dapat
104

atmosfer memiliki membuktikan


4. Mengaplikas tekanan bahwa atmosfer C1 7
ikan konsep memiliki tekanan C3
tekanan pada
gas dalam 2. Siswa dapat
kehidupan mengaplikasikan 2. Siswa dapat
sehari-hari prinsip tekanan menyebutkan alat
pada gas dalam yang menggunakan
kehidupan sehari- prinsip tekanan 8
hari pada gas dalam
kehidupan sehari-
hari

3. siswa dapat
menerapkan 3. Siswa dapat
prinsip tekanan mengaplikasikan
pada gas dalam prinsip
kehidupan sehari- tekananpada gas
dalam
hari
menyelesaikan
masalah dalam
kehidupan sehari-
hari
105

Lampiran 8.1

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SELAMA KBM


BERLANGSUNG PADA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Kendari Nama Guru : Yuspitasari


Mata Pelajaran : IPA-Fisika Tanggal/Pukul:
Materi Pokok : Tekanan Kelas/Semester: VIII1/II
Sub Materi Pokok: Tekanan pada Benda Padat Pertemuan: I

Terlaksana Penilaian
NO Aspek yang dinilai
Ya Tidak 1 2 3 4 Aktivitas Guru

1 Kegiatan pendahuluan √ √
a) Mengucapkan salam a) Guru membuka pelajaran
pembuka dan dengan
mempersiapkan siswa - Mengucapan salam
unruk belajar - Berdoa dan
- Memeriksa kesiapan siswa
tapi suaranya sedikit
kurang jelas
b) Guru memberikan b) Guru memotivasi siwa dan
motivasi dan apersepsi memberikan apresiasi.
- Guru mengajukan
pertanyaan, pernahkah
kalian melihat ayam dan
bebek menginjak tanah?
Apakah sama kedalaman
yang ditinggalkan kaki
ayam dan bebek pada tanah
tersebut, selanjutnya
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menemukan
jawabannya
106

c) Guru menyampaikan c) Guru menyampaikan topik


tujuan pembelajaran materi tekanan pada benda
padat tetapi tidak menulis
tujuan pembelajaran
2 Kegiatan inti (tahap
pembelajaran inkuiri)
a) Menyajikan fenomena a) Pada tahap ini Guru
agar siswa untuk menyajikan fenomena kepada
merumuskan masalah siswa dan memberikan
pertanyaan perbedaan
tekanan pada kedua ujung
pulpen ketika dijatuhkan
pada plastisin
b) Mengarahkan siswa b) Pada tahap pengumpulan
untuk mengumpulkan informasi guru masih kurang
informasi sesuai yang menguasai semua kelompok
mereka lihat pada sehingga masih ada beberapa
penyajian masalah kelompok yang masih
bingung pada prosesnya

c) Mengarahkan siswa c) Guru hanya terfokus pada


untuk mendapatkan sebagian siswa pada setiap
informasi melalui kelompoknya pada
percobaan mengumpulkan informasi
melalui percobaan dengan
mencatat hasil pengamatan
pada LKI 1
d) Mengarahkan siswa d) Guru mengarahkan sebagian
untuk merumuskan siswa untuk merumuskan
penjelasan berdasakan penjelasan berdasarkan hasil
hasil percobaan percobaan pada LKI 1

e) Mengarahkan siswa e) Guru hanya mengarahkan


107

untuk menganalisis sebagian siswa menuliskan


data percobaan berupa data hasil percobaan pada
kesimpulan LKI 1 dengan membuat
kesimpulan hasil percobaan
yang telah dilakukan.
3 Kegiatan penutup
a) Kesimpulan hasil a) Guru menyampaikan
kegiatan kesimpulan hasil kegiatan
pembelajaran dengan jelas
tetapi kurang teratur
disebabkan waktu jam
b) Pemberian tugas pelajaran telah habis.
b) Guru tidak memberikan tugas
tetapi memberikan contoh
soal terkait tekanan pada
benda padat
4 Suasana kelas
a) Siswa antusias a) Guru membuat siswa
antusias dalam mengikuti
pembelajaran, diskusi dan
membuat siswa bekerja sama
b) Guru antusias dalam kelompoknya
b) Guru antusias dalam proses
pembelajaran dengan dan
membimbing siswa dalam
melakukan percobaan.
c) Waktu sesuai alokasi c) Waktu yang digunakan
waktu kurang sesuai dengan RRP,
lebih dari 20 menit
d) KBM sesuai skenario d) KBM sesuai RPP tetapi
pada RPP waktu lebih dari yang
ditentukan.
108

Kendari, 2016

Pengamat

Bahriah, S.Pd
NIP. 19730515199501 2 001
109

Lampiran 8.2.

PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS GURU DALAM KETERLAKSANAAN

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dan memeriksa kesiapan siswa
Skor 4 : apabila guru membuka pelajaran dengan suara yang jelas dan
memeriksa kesiapan siswa
Skor 3 : apabila guru membuka pelajaran dan memeriksa kesiapan siswa, tetapi
dengan suara yang kurang jelas
Skor 2 : apabila guru membuka pelajaran tanpa memeriksa kesiapan siswa atau
sebaliknya
Skor 1 : apabila guru tidak membuka pelajaran dan tidak memeriksa kesiapan
siswa
2. Memotivasi dan apersepsi
Skor 4 : jika guru memotivasi siswa dengan menyajikan masalah-masalah yang
mendorong siswa berpikir dan memberikan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang keterkaitan materi yang
diajarkan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya serta
memberikan selang waktu kepada siswa untuk berpikir menemukan
jawabannya

Skor 3 : jika guru memotivasi siswa dengan menyajikan masalah-masalah yang


mendorong siswa berpikir dan memberikan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang keterkaitan materi yang
diajarkan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya serta namun
tidak memberikan selang waktu kepada siswa untuk berpikir
menemukan jawabannya
Skor 2 : jika guru memberikan motivasi kepada siswa tidak memberikan
apersepsi atau sebaliknya hanya memberikan apersepsi tetapi tidak
memotivasi siswa terlebih dahulu.
Skor 1 : jika guru tidak memberikan motivasi dan apersepsi apapun kepada
siswa.

3. Menyampaikan/menuliskan topik dan tujuan pembelajaran


Skor 4 : jika guru menyampaikan/menuliskan topik dan semua tujuan
pembelajaran yang akan dicapai secara lengkap
110

Skor 3 : jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran (tidak secara


keseluruhan) dan hanya secara lisan
Skor 2 : jika guru menyampaikan topik atau hanya tujuan pembelajaran
Skor 1 : jika guru tidak meyampaikan/menuliskan topik dan tujuan
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
1. Menyajikan fenomena untuk merumuskan masalah
Skor 4 : jika guru menyajikan fenomena kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari dan meminta siswa
menanggapinya.
Skor 3 : jika guru menyajikan fenomena kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan seputar materi yang akan dipelajari
Skor 2 : jika guru menyajikan fenomena kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan dengan materi yang berbeda dengan materi yang akan
dipelajari.
Skor 1 : jika guru tidak menyajikan fenomena kepada siswa.

2. Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai yang mereka lihat pada
tahap penyajian masalah
Skor 4 : jika guru mengarahkan siswa dengan baik dan menuntun siswa untuk
mengumpulkan informasi sesuai yang mereka lihat pada tahap penyajian
masalah

kor 3 : jika guru mengarahkan siswa dengan baik pada kelompoknya masing-
masing dan menuntun siswa untuk mengumpulkan informasi tetapi
tidak sesuai yang mereka lihat pada tahap penyajian masalah
Skor 2 : jika guru kurang baik mengarahkan siswa pada kelompoknya masing-
masing tapi menuntun siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai
yang mereka lihat pada tahap penyajian masalah
Skor 1 : jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik dan tidak menuntun
siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai yang mereka lihat pada
tahap penyajian masalah.

3. Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi melalui eksperimen


111

Skor 4 : jika guru mengarahkan seluruh siswa untuk mengumpulkan informasi


melalui eksperimen dengan mencatat hasil pengamatan pada lembar
kerja siswa (LKI)
Skor 3 : jika guru mengarahkan sebagian siswa untuk mengumpulkan informasi
melalui eksperimen dengan mencatat hasil pengamatan pada lembar
kerja siswa (LKI).
Skor 2 : jika guru mengarahkan 1 kelompok siswa untuk mengumpulkan
informasi melalui eksperimen dengan mencatat hasil pengamatan pada
lembar kerja siswa (LKI)
Skor 1 : Jika guru tidak mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi
melalui eksperimen dengan mencatat hasil pengamatan pada lembar
kerja siswa (LKI)

4. Mengarahkan siswa untuk merumuskan penjelasan berdasarkan hasil percobaan


Skor 4 : jika guru mengarahkan seluruh siswa untuk merumuskan penjelasan
berdasarkan hasil percobaan pada lembar kerja siswa (LKI) dengan
benar
Skor 3 : jika guru mengarahkan sebagian siswa untuk merumuskan penjelasan
berdasarkan hasil percobaan pada lembar kerja siswa (LKI) dengan
benar
Skor 2 : jika guru mengarahkan sekelompok siswa untuk merumuskan
penjelasan berdasarkan hasil percobaan pada lembar kerja siswa (LKI)
dengan benar
Skor 1 : jika guru tidak mengarahkan seluruh siswa untuk merumuskan
penjelasan berdasarkan hasil percobaan pada lembar kerja siswa (LKI)
dengan benar

5. Mengarahkan siswa untuk menganalisis data percobaan berupa kesimpulan.


Skor 4 : jika guru mengarahkan seluruh siswa untuk menganalisis data hasil
percobaan pada lembar kegiatan Inkuiri (LKI) dengan membuat
kesimpulan
Skor 3 : jika guru mengarahkan sebagian siswa untuk menganalisis data hasil
percobaan pada lembar kegiatan Inkuiri (LKI) dengan membuat
kesimpulan
112

Skor 2 : jika guru mengarahkan sekelompok siswa untuk menganalisis data hasil
percobaan pada lembar kegiatan Inkuiri (LKI) dengan membuat
kesimpulan
Skor 1 : jika guru tidak mengarahkan seluruh siswa untuk menganalisis data
hasil percobaan pada lembar kegiatan Inkuiri (LKI) dengan membuat
kesimpulan.

C. Kegiatan Penutup

a. Memberikan kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan


Skor 4 : Jika guru memberikan kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan dengan jelas dan teratur
Skor 3 : Jika guru memberikan kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan dengan jelas dan teratur dengan jelas tetapi tidak teratur
Skor 2 : Jika guru memberikan kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tidak jelas dan tidak teratur
Skor 1 : Jika guru tidak melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang
telah dilakukan

b. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya


Skor 4 : Jika guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya serta memberikan penekanan kepada siswa untuk
mempelajari materi tersebut di rumah
Skor 3 : Jika guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya tanpa memberikan penekanan kepada siswa untuk
mempelajari di rumah.
Skor 2 : Jika guru memberi tahu materi berikutnya
Skor 1 : Jika guru tidak menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
113

D. Suasana Kelas
a. Siswa antusias
Skor 4 : Jika siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat antusias melakukan
kegiatan pembelajaran seperti diskusi, mengajukan dan menjawab
pertanyaan, serta bekerja sama dalam kelompoknya.
Skor 3 : Jika siswa terlihat antusias mengikuti pembelajaran yang terlihat dalam
mengikuti kegiatan diskusi, dan bekerja sama dalam kelompoknya.
Skor 2 : Jika siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran.
Skor 1 : Jika siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran.
b. Guru antusias
Skor 4 : Jika guru antusias dalam mengelola pembelajaran, dimana guru aktif
dalam mengorganisasikan siswa, membimbing sisiwa dalam melakukan
percoba, merefleksi karya-karya kelompok serta membimbing siswa
merangkum pelajaran.
Skor 3 : Jika guru antusias dalam pembelajaran dengan mengorganisasikan
siswa untuk belajar, membimbing siswa dan kurang melakukan refleksi
terhadap karya-karya kelompok.
Skor 2 : Jika guru kurang antusias dalam mengelola pembelajaran.
Skor 1 : Jika guru tidak antusias dalam mengelola pembelajaran.
c. Waktu sesuai alokasi
Skor 4 : Jika waktu pembelajaran sesuai dengan RPP.
Skor 3 : Jika waktu pembelajaran kurang sesuai dengan RPP, dimana waktu
lebih sekitar 10 menit.
Skor 2 : Jika waktu pembelajaran kurang sesuai dengan RPP, dimana waktu
lebih sekitar 20 menit.
Skor 1 : Jika waktu pembelajaran tidak sesuai dengan RPP, dimana waktunya
lebih dari 30 menit ke atas.
d. KBM sesuai RPP
Skor 4 : Jika KBM sesuai dengan RPP
Skor 3 : Jika KBM sesuai dengan RPP, tetapi waktu pembelajaran lebih dari
waktu yang ditentukan (hanya beberapa menit)
Skor 2 : Jika KBM kurang sesuai dengan RPP
Skor 1 : Jika KBM tidak sesuai dengan RPP
114

Lampiran 9.1

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN INKUIRI SISWA DALAM


KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING

Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Kendari Nama Guru : Yuspitasari


Mata Pelajaran : IPA-Fisika Tanggal/Pukul :
Materi Pokok : Tekanan Kelas/Semester : VIII1/II
Sub Materi Pokok : Tekanan pada Benda Padat Pertemuan : I
Petunjuk :
Berilah penilaian dengan menuliskan tanda (√) dalam kolom yang tersedia sesuai
dengan aktivitas siswa yang tersedia

Terlaksana kelompok Skor


NO Aspek yang dinilai
Ya Tidak 1 2 3 4
1 Siswa merumuskan √ 1
masalah 2
3
4
2 Siswa merumuskan √ 1
hipotesis 2
3
4
3 Siswa mengidentifikasi √ 1
variable 2
3
4
Siswa
4 melaksanakan percobaan √ 1
2
3
4
5 Siswa pengumpulkan √ 1
data 2
3
4
6 Siswa merumuskan √ 1
kesimpulan 2
3
4
Lampiran 9.2
115

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN INQUIRI SISWA DALAM KEGIATAN


PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING
1. Merumuskan masalah
- Skor 4, Bagaimana pengaruh gaya, ketinggian dan luas penampang permukaan
bidang tekan pulpen terhadap kedalaman yang ditinggalkan pada plastisin?
- Skor 3, Bagaimana pengaruh gaya dan luas penampang permukaan bidang tekan
pulpen terhadap kedalaman yang ditinggalkan pada plastisin?
- Skor 2, Manakah posisi pulpen yang meninggalkan kedalaman pada plastisin yang
lebih dalam?
- Skor 1, jika asal dapat merumuskan masalah.
2. Merumuskan Hipotesis
c. Skor 4, Apabila pulpen dijatuhkan pada plastisin dengan ketinggian dan gaya yang
sama, maka semakin kecil permukaan bidang tekan kedalaman yang ditinggalkan
pada plastisin akan semakin dalam pula Skor 3, Besarnya bekas yang ditinggalkan
dipengaruhi luas penampang, gaya dan ketinggiannya
d. Skor 3, Kedalaman yang ditinggalkan pada plastisin dipengaruhi luas permukaan,
gaya dan ketinggiannya
e. Skor 2, Kedalaman yang ditinggalkan dipengaruhi luas permukaan dan gaya yang
diberikan
f. Skor 1, jika asal merumuskan hipotesis.

3. Mengidentifikasi variabel
- Skor 4, Variabel manipulasi : Luas permukaan bidang tekan
Variabel respon : Tekanan
- Skor 3, Luas permukaan , Tekanan
- Skor 2, Luas penampang bidang tekan
- Skor 1, jika asal mengidentifikasi variabel.
4. Melakukan Eksperimen
- Skor 4, jika siswa melakukan pengamatan sesuai prosedur pada LKI dengan tepat
dan tidak ribut
- Skor 3, jika siswa melakukan pengamatan sesuai prosedur pada LKI dengan
kurang tepat tetapi tidak ribut.
- Skor 2, jika siswa melakukan pengamatan tidak sesuai prosedur pada LKI dan
ribut.
- Skor 1, jika asal melakukan pengamatan.
5. Mengumpulkan data
- Skor 4, jika siswa melakukan pengumpulan data melalui eksperimen dengan
mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja siswa (LKI) dengan tepat dan teratur
116

- Skor 3, jika siswa melakukan pengumpulan data melalui eksperimen dengan


mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja siswa (LKI) dengan tepat, tetapi
tidak teratur
- Skor 2, jika siswa melakukan pengumpulan data melalui eksperimen dengan tidak
mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja siswa (LKI) dengan tepat dan teratur
- Skor 1, jika siswa asal melakukan pengumpulan data
6. Membuat kesimpulan Menganalisis data
- Skor 4, jika siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan pada lembar
kerja siswa (LKI) dengan benar dan berurutan.
- Skor 3, jika siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan pada lembar
kerja siswa (LKI) dengan benar, tetapi tidak berurutan.
- Skor 2, jika siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan tidak pada
lembar kerja siswa (LKI) dengan benar dan berurutan
- Skor 1, jika siswa asal membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.
117

Lampiran 10.
ANALISIS LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PADA PENGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Skor aktivitas siswa setiap siklus
No Aspek yang diamati Siklus1 Siklus 2
Pert 1 Pert 2 Rata-rata Pert 3 Pert 4 Rata-rata
I A. kegiatan pendahuluan
1. mengucapkan salampembuka dan mempersiapkan siswa untuk belajar 3 3 3 3 3 3
2. guru mengecek kehadiran siswa 3 3 3 3 3 3
3. guru memberikanmotivasi dan apresiasi 3 3 3 3 3 3
4. guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 2 4 4 4
II B. Kegiatan Inti
5. menyajikan fenomena agar siswa dapat merumuskan masalah
3 3 3 3 3 3
6. Mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai yang mereka
lihat pada tahap penyajian masalah
2 2 2 3 3 3
7.Mengarahkan siswa untuk mendapat kaninformasi melalui percobaan
3 3 3 3 3 3
8. Mengarahkan siswa untuk merumuskan penjelasan berdasarkan hasil
percobaan
3 3 3 3 3 3
9. Mengarahkan siswa untuk menganalisis data percobaan berupa kesimpulan
3 3 3 3 3 3
III C. Kegiatan Akhir
10. Kesimpulan hasil kegiatan 3 3 3 4 4 4
11. Pemberian tugas 2 2 2 3 3 3
IV D. Suasana Kelas
12. Siswa antusias 3 3 3 3 3 3
13. Guru antusias 3 4 3.5 4 4 4
118

14. Waktu sesuai alokasi 2 2 2 3 3 3


15. KBM sesuai dengan RPP 3 3 3 3 3 3
Rata-rata 2.73333 2.8 2.77 3.2 3.2 3.2
Kategori baik baik baik baik Baik baik

Kendari, Maret 2016


Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah, S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
119

Lampiran 11.

ANALISIS LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN INKUIRI SISWA PADA PENGUNAAN


MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Siklus I Siklus II
Aspek-Aspek
Pert. 1 pert. 2 pert. 3 pert. 4
No. Keterampilan Rata-
I II III IV Rata-rata I II III IV I II III IV
Inkuiri I II III 1V rata
A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B
Siswa
1 merumuskan 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2.25 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3.25
masalah
Siswa
2 merumuskan 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1.917 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2.56
hipotesis
Siswa
3 mengidentifikasi 1 1 2 2 2 2 0 0 1 1 1 1 1.167 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 0 0 2.13
variabel
Siswa
4 melakukan 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2.583 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3.5
percobaan
Siswa
5 mengumpulkan 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2.25 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3.44
data pengamatan
Siswa
6 merumuskan 2 2 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2.5 4 3 4 3 3 3 4 3 0 0 0 0 0 0 3 2 2
kesimpulan
Jumlah 12 12 # 14 14 10 10 10 10 14 10 12.67 19 19 19 18 21 21 19 18 15 13 15 14 16 14 15 14 16.9
Rata-rata 2.111 2.81
Kategori CUKUP cukup
120

Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
121

Lampiran 12.
ANALISIS DATA TES SIKLUS MATERI TEKANAN

SIKLUS 1 SIKLUS 1
NAMA SKOR PER ITEM SKOR SKOR PER ITEM SKOR
NO KE
1 2 3 4 5 6 7 TOTAL NILAI KET 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL NILAI
T
SKOR IDEAL 5 20 4 3 12 3 8 55 4 12 6 2.5 12 5 2 20 63.5
1 Alung Hendrawan 2 0 2 3 0 3 8 18 32.73 BT 1 12 6 2.5 12 2 2 12 49.5 77.95 T
2 Aprilang Halim 4 10 3 3 11 3 8 42 76.36 T 4 12 6 2.5 8 5 2 12 51.5 81.1 T
3 Andi Rosan 2 10 4 3 10 3 8 40 72.73 T 4 12 5 2.5 12 2 2 18 57.5 90.55 T
4 Andi Rahmat Asyura 4 0 3 3 0 3 8 21 38.18 BT 4 0 3 2.5 1 1 2 5 18.5 29.13 BT
5 Akil Mustasim 2 0 2 0 8 3 8 23 41.82 BT 4 12 6 2.5 12 1 2 15 54.5 85.83 T
6 Anisa Diansyah 4 12 3 3 7 3 8 40 72.73 T 4 12 6 2.5 5 5 2 13 49.5 77.95 T
7 Devi Anjelina 2 12 2 3 12 3 8 42 76.36 T 4 10 6 2.5 4 5 2 13 46.5 73.23 T
8 Febrian 2 0 2 0 0 3 8 15 27.27 BT 1 1 6 2.5 12 2 2 5 31.5 49.61 BT
9 Handi Yunus 4 12 3 3 9 3 8 42 76.36 T 3 10 6 2.5 6 5 2 13 47.5 74.8 T
10 Hamzah Nur Muhammad 1 0 2 0 12 3 8 26 47.27 BT 3 12 6 2.5 12 2 2 8 47.5 74.8 T
11 Helena Hasti 2 12 4 2 12 3 8 43 78.18 T 3 12 6 2.5 12 5 2 18 60.5 95.28 T
12 Helsa Kasetri 2 14 2 3 11 0 8 40 72.73 T 3 12 6 2.5 2 5 2 14 46.5 73.23 T
13 Hendrik 3 0 2 0 9 3 8 25 45.45 BT 3 12 6 2.5 12 1 2 15 53.5 84,8 T
14 Irmawati 2 12 2 3 4 3 8 34 61.82 BT 4 12 6 2.5 4 5 2 13 48.5 76.38 T
15 Muh. Zulkifli 2 2 1 3 0 3 6 17 30.91 BT 3 0 4 2.5 0 0 2 5 16.5 25.98 BT
16 Muh. Wahyu Perdana 2 0 2 3 0 3 8 18 32.73 BT 1 0 3 2.5 0 1 2 5 14.5 22.83 BT
17 Nandang Alfandi 1 0 1 3 0 3 2 10 18.18 BT 4 0 5 2.5 0 2 2 8 23.5 37.01 BT
18 Nurdiana Baidullah 3 12 2 3 11 3 8 42 76.36 T 4 12 6 2.5 12 5 2 12 55.5 87.4 T
122

19 Putri Handayani 4 12 3 3 3 3 8 36 65.45 BT 4 12 6 2.5 5 5 2 11 47.5 74.8 T


20 Rahmat Brahmana 1 0 4 3 0 3 8 19 34.55 BT 4 0 5 2.5 0 0 2 5 18.5 29.13 BT
21 Rahmansyah 2 0 1 3 0 3 0 9 16.36 BT 4 0 5 2.5 0 0 2 5 18.5 29.13 BT
22 Rahmah Nur Fadillah 4 12 4 3 7 3 8 41 74.55 T 4 12 6 2.5 12 5 2 11 54.5 85.83 T
23 WD. Sarah Aulia B 2 12 2 3 10 3 8 40 72.73 T 4 12 6 2.5 3 5 2 12 46.5 73.23 T
Jumlah 1242 Jumlah 1425
Nilai rata-rata 54 Nilai rata-rata 64.8
Nilai Maksimum 78.2 Nilai Maksimum 95.3
Nilai Minimum 16.4 Nilai Minimum 22.8
Standar Deviasi 21.7 Standar Deviasi 24.2
Jumlah T 10 Jumlah T 16
Jumlah BT 13 Jumlah BT 7
Presentase T 43.5 Presentase T 69.6
Presentase BT 56.5 Presentase BT 30.4

Kendari, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran IPA- Fisika Peneliti

Bahriah , S.Pd Yuspitasari


NIP. 19730515199501 2 001 NIM. A1C3 12 046
123

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Kendari

Hj. Saemina, S.Pd.,M.Pd


NIP. 19670326 199802 2 002
Lampiran 10
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan mempersiapkan siswa untuk belajar.

2. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

3. Guru menyampaikan dan menuliskan tujuan pembelajaran.

4. Guru menyajikan fenomena agar siswa dapat merumuskan masalah.

5. Guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan informasi sesuai yang mereka


lihat pada tahap penyajian masalah

6. Guru mengarahkan siswa untuk mendapatkan informasi melalui percobaan

124
125

7. Siswa melakukan percobaan


126

8. Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan penjelasan berdasarkan hasil


percobaan

9. Guru mengarahkan siswa untuk menganalisis data percobaan berupa


kesimpulan
127

10. Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya.


128

11. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan hasil belajar.

12. Siswa melakukan tes siklus


129

Anda mungkin juga menyukai