Anda di halaman 1dari 39

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka pertumbuhan rumah sakit semakin ketat. Begitupula dengan
tuntutan masyarakat pada sarana kesehatan sehingga menuntut rumah sakit
harus melakukan upaya untuk meningkatkan mutu dalam memberikan
layanan kesehatan salah satunya adalah melalui pelayanan keperawatan di
rumah sakit. Pelayanan keperawatan sebagai salah satu faktor penentu
peningkatan pelayanan kesehatan senantiasa berusaha meningkatkan mutu
layanannya. Potter & Perry (2005) menyatakan bahwa salah satu indikator
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan
yang berkualitas.
Berdasarkan data dari Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementrian
Kesehatan jumlah rumah skait di Indonesia sudah mencapai 2.083 unit pada
bulan Januari 2013 dengan rincian 813 unit milik pemerintah dan 1270 milik
swasta dengan rata-rata pertumbuhan rumah sakit pertahun sekitar 1,14%
(Kemenkes, 2013). Tingginya angka pertumbuhan rumah sakit tersebut
mengindikasikan adanya persaingan industri rumah sakit yang semakin ketat.
Persiangan akan mendorong rumah sakit untuk mengembangkan pelyanan
yang diberikan pada kliennya. Pelayanan keperawatan mempunyai pengaruh
paling besar (53%) untuk menentuan kepuasan pasuen terhadap pelayanan
kesehatan di rumah sakit, diikuti proses administrasi (15%), kenyamanan
lingkungan (11%), perlakuan terhadap teman/keluarga (10%), pelayanan
medis (5%), dan proses rencana pemulangan (3%) (Otani, Kurz dan Barney,
2004). Dalam penelitian Saleh, Nusair, Al Zubaidi, Al Shloul dan Saleh
(2011) angka pasien jatuh menurun secara drastis dari 25 angka kejadian
menjadi 4 kejadian, sedangkan angka kejadian luka tekan menurun hhingga
mencapai 50% dan kepuasan pasien meningkat sampai 7,5%. Hal itu terjadi
karena penerapan sistem ronde keperawatan.
Faktor yang dapat mempengaruhi perawatan pasien adalah pengambilan
keputusan yang efektif, kerjasama tim, clinical evidence based, serta
kepuasan kerja perawat. Ronde keperawatan merupakan strategi yang efektif

1
dalam memulai banyak perubahan dalam aspek perawatan, terutama
meningkatkan komunikasi diantara anggota tim terkait interaksi antar perawat
(Kozier et al., 2010). Selain itu ronde keperawatan juga berguna dalam
pengembangan praktek klinis, evidence base care, dan pemahaman pasien
terhadap kondisi yang mereka alami. Ronde keperawatan mempunyai 4 tipe
yaitu matrons’ rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan
teaching rounds (Close & Castledine, 2005). Ronde keperawatan dapat
meningkatkan otonomi perawat, ikut terlibat dalam pengambilan keputusan,
hubungan profesional dengan pelayanan kesehatan lainnya dan penggunaan
evidence base untuk meningkatkan persepsi mereka terhadap lingkungan
praktik sebagai pengaturan bagii praktik keperawatan profesional dan
meningkatkan kepuasan kerja (Aitken, et al., 2010). Dalam ronde
keperawatan terjadi proses kerja dengan meningkatkan komunikasi dan
kolaborasi untuk mengurangi kesalahan pada perawatan dan meningkatkan
hasil yang lebih baik (Fillmore, 2010).
Kepuasan kerja perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
otonomi, persyaratan tugas, status profesional, suasana organisasi, serta
hubungan interaksi. Pelayanan keperawatan memegang kunci kepuasan
pasien terhadap layanan rumah sakit. Oleh karena itu dalam memberikan
pelayanan keperawatan hendaknya memahami dan menerapkan ronde
keperawatan untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan rumah sakit dan
kepuasan pasien.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep ronde keperawatan
dan menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui konsep ronde keperawatan
2. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
3. Meningkatkan kemampuan validasi data klien
4. Meningkatan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan

2
5. Meningkatan kemampuan untuk memodifikasi rencana
keperawatan
6. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
7. Meningkatkan kemampuan justifikasi
1.3 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep ronde keperawatan dan
mengimplementasikannya dalam pelayanan keperawatan serta mampu
menyelesaikan masalah klien dengan menggunakan pendekatan berpikir
kritis.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat yang juga
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan,
namun pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).
Ronde keperawatan merupakan proses inteaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurse dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Cement, 2011).
2.2 Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Tujuan bagi perawat
a) Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien
b) Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
c) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan format studi
kasus
d) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keteranpilan klinis
e) Membangun kerjasama dan rasa hormat
f) Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggan dalam profesional keperawatan (Armola et al, 2010)
2) Tujuan bagi pasien
a) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan dari
hari ke hari
b) Untuk mengamati pekerjaan staf
c) Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan
ke dokter mengenai: luka, drainase, perdarahan, dsb.

4
d) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
e) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
f) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
untuk pasien
g) Untuk memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah seperti ulkus
dekubitus, foot drop, dsb.
h) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien
sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
i) Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan (Clement,
2011)
2.3 Manfaat Ronde Keperawatan
Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat,
diantaranya:
1) Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan
adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu
menurut Wolak et al. (2008) dengan adanya ronde keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan
dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara
menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peningkatan
kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga
memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang
secara profisonal.
2) Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan
yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011)
melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi
oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien sebagai alat untuk
menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan
mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan
yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang

5
dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa
perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat pengalaman secara
nyata dilapangan (Clement, 2011).
4) Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang baru
masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan.
Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan
membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
5) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian
Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima
kali dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009)
dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada
pasien yang dirawat.
2.4 Tipe-tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan. Menurut Close & Castledine (2005) ada empat tipe yaitu:
1) Matron Rounds
Menurut Close & Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya.
Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standar pelayanan,
kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat
dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2) Nurse Management Rounds
Menurut Close & Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial
yang melihat pada rencana pegobatan dan implementasi pada sekelompok
pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak
terjadi pembelajaran antara perawat dengan head nurse.
3) Patients Comfort Rounds
Menurut Close & Castledine (2005) ronde ini berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat
dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya

6
ketika ronde dilakukan malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur
untuk pasien tidur.
4) Teaching Rounds
Menurut Close & Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse
dengan perawat atau siswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran.
Teknik ronde ini biasa dilakukan untuk perawat atau siswa perawat.
Dengan pembelajaran langsung perawat atau siswa dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.
2.5 Peran Anggota Tim
Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah
perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate,
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim:
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b) Menjelaskan masalah keperawata utama.
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2) Peran perawat primer dan perawat associate (Nursalam 2015)
a) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
b) Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c) Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d) Menjelaskan hasil yang didapat.
e) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
f) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
3) Peran perawat konselor (Nursalam 2015)
a) Memberikan justifikasi.
b) Memberikan reinforcement.
c) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
d) Mengarahkan dan koreksi.
e) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

7
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan
ini untuk membahas dan melaksanakan askep. Pasien yang dipilih untuk yang
dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai
berikut:

a) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah


dilakukan tindakan keperawatan
b) Pasien dengan masalah baru atau langka.
2.6 Mekanisme Ronde Keperawatan
a) Perawat membaca laporan mengenai pasien melaui status pasien sebelum
melakukan ronde keperawatan. Hal ini dilanjutkan Clament (2011) bahwa
perawat sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan psikososial pasien
2-3 menit. Selain itu juga perawat menetapka tujuan yang ingin dicapai
ketika pelaksanaan ronde keperawatan. Sebelum menemui pasien,
sebaiknya perawat membahas tujuan yang ingin dicapai (Clament, 2011).
b) Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal
itu disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP)
menentukan 2-3 klien yang akan di ronde dan ditentukan psien yang akan
di ronde. Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus
dengan masalah yang relative lebih kompleks (Sitorus, 2006)
c) Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi,
tindakan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta
rencana yang lain. Clement (2011) saat ronde keperawatan melaporkan
tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawat medis dan
prognosis. Selain itu juga menurut Annual review of nursing education
dalam ronde keperawatan perawat mendiskusikan diagnosis keperawatan
yang terkait, intervensi keperawatan, dan hasil. Mengenai masalah yang
sensitive hendaknya tidak boleh dibicarakan dihadapan pasien. Masalah
yang sensitive sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien (Sitorus,
2006)
d) Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan
situasi ruangan. Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk
melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang

8
lebih 1 jam ketikan intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relatif tenang.
Sedangkan menurut Atiken et al. (2010) pelaksanaan ronde keperawatan
diadakan dua hari setiap minggu dan berlangsung satu jam.
2.7 Alur Ronde Keperawatan
1) Praronde
a) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)
b) Menentukan tim ronde
c) Mencari sumber atau literature
d) Membuat proposal
e) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f) Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan
keperawatan yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan
2) Pelaksanaan ronde
a) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan
b) Diskusi antar anggota tim kasus tentang kasus tersebut
c) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
3) Pascaronde
a) Evaluasi, revisi, dan perbaikan
b) Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.

9
Tahap Pra Ronde
PP (Perawat Primer)
(Proposal)

Penetapan Pasien

Persiapan pasien:
- Inform consent
- Hasil pengkajian atau
validasi data

Tahap Penyajian Masalah


Pelaksanaan
Ronde di Nurse
Station
1.Diagnose keperawatan
2.Data yang mendukung
3.Intervensi yang sudah
dilakukan
4.Hambatan yang
ditemukan

Tahap Validasi Data


Pelaksanaan
Ronde di Kamar
Pasien
Diskusi PP, konselor,
KARU, ahli gizi dan
tenaga kesehatan
lainnya

Lanjutan Diskusi di
Nurse Station

Tahap Pasca Kesimpulan dan


Ronde rekomendasi solusi
masalah

Gambar 1. Alur Ronde Keperawatan 10


2.8 Kriteria Evaluasi
1) Struktur
a) Persyaratan administratif (informed concernt, alat dan lainnya)
b) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawata
c) Persiapan dilakukan sebelumnya
2) Proses
a) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
sudah ditentukan
3) Hasil
a) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b) Masalah pasien dapat teratasi
c) Perawat dapat:
1. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
2. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
6. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
7. Meningkatkan kemampuan justifikasi
8. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
2.9 Strategi Ronde Keperawatan
Menurut Ramani (2003) menyebutkan ada beberapa strategi agar ronde
keperawatan berjalan efektif yaitu:
1) Melakukan persiapan dengan seksama terkait dengan pelaksanaan ronde
keperawatan baik waktu pelaksanaan, pasien, masalah yang terkait, dsb
2) Membuat perencanan apa yang akan dilakukan meliputi: sistem apa yang
akan diajarkan, aspek-aspek apa yang harus ditekankan: pemeriksaan
fisik, melakukan tindakan, dsb., rencanakan agar semua aktif terlibat
dalam kegiatan, pilih pasien yang akan dilakukan proses pembelajaran,

11
serta tentukan berpa banyak waktu yang harus dihabiskan dengan pasien
tertentu
3) Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan yang
dilakukan selama fase oreientasi: orientasikan perawat untuk tujuan
latihan dan kegiatan yang direncanakan, memberikan peran kepada setiap
anggota tim, buat aturan mengenai ronde, setiap diskusi sensitif perlu
ditunda dan sleuruh tim harus menyadari.
4) Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi: memperkenalkan diri
kepada pasien, pasien perlu diberitahu bahwa pertemuan terutama
dimaksudkan untuk berdiskusi mengenai pemberian perawatan pada
pasien, keluarga tidak perlu diminta untuk pergi jika pasien ingin untuk
ditemani.
5) Meninggalkan waktu untuk pertanyaan, klarifikasi, menempatkan
pembacaan lebih lanjut.
6) Evaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan. Mulai persiapan untuk
pertemuan berikutnya dengan merefleksikan pada diri mengenai hasil
ronde yang telah dilakukan.
2.10 Kendala dan Kelemahan Ronde Keperawatan
Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman
serta privasinya terganggu. Masalah yang biasanya terdapat dalam metode
ini adalah sebagai berikut:
1) Berorientasi pada prosedur keperawatan
2) Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3) Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4) Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan
2.11 Instrumen Ronde Keperawatan
1) Sarana diskusi : buku, pulpen, dan LCD proyektor
2) Status/ dokumentasi keperawatan pasien (rekam medik pasien)
3) Materi yang disampaikan secara lisan.

12
a) Instrumen identifikasi masalah
Diagnosa Intervensi Masalah Keterangan
Keperawatan Dilaksanakan Tidak Teratasi Tidak

b) Instrumen Pemecahan Masalah


Masalah Justifikasi Pemecahan

13
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Asuhan Keperawatan


3.1.1 Kasus
Tn. K (55 tahun) MRS di RSUA pada tanggal 28 November 2017
dengan keluhan sesak napas dan di diagnosa TB Paru. Saat ini merupakan
hari rawat ke-7 dan pasien mengeluh batuk yang tidak kunjung berhenti
yang disertai dengan dahak dan darah. Pasien juga mengeluh tidak nafsu
makan sehingga berat badannya terus menurun. Semua anggota keluarga
Tn. R tidak ada yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, sementara Tn.
R sendiri berhenti merokok sejak ia sakit (2 tahun yang lalu). Kadang
meludah disembarang tempat, dan tempat penampungan ludah yang
terbuka. Untuk TTV pasien sendiri berdasar pemeriksaan 1 jam yang lalu
adalah TD: 120/60 mmHg, RR: 24x/ menit, N: 80x/ menit dan S: 37,5 oC.
sehingga perlu dilakukan ronde keperawatan agar dapat dicapai solusi
yang terbaik untuk kesembuhan pasien.
3.1.2 Pengkajian
A. Identitas
Nama : Tn. K
Umur : 55 tahun
Status : Menikah
Pendidikan : Tamat SMA
Suku : Jawa
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Gresik
MRS : 28 November 2017
B. Diagnosis
TB Paru
C. Keluhan Utama
Klien mengatakan batuk berdarah dan sesak nafas.

14
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh batuk
berdarah dan sesak nafas dengan frekuensi sering. Sputum yang
dikeluarkan bercampur darah dan buih. Saat sesak, klien mengeluh
nyeri dibagian dada dan kesulitan untuk tidur dengan keadaan umum
lemah, TD: 120/60 mmHg, Nadi: 80/menit, suhu: 37,5˚ C dan RR:
24/menit. Klien akan mengalami sesak jika beraktivitas berat.
E. Riwayat Penyakit Dahulu
7 bulan yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
F. Riwayat Penyakit Keluarga
± 2 Tahun yang lalu suami klien pernah menderita penyakit yang
sama.

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

A. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/60 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Suhu : 37,5˚ C

RR : 24x/ menit

TB : 170cm

BB : 61 Kg

B. Pemeriksaan Fisik
1. Sistem pernapasan (B1-Breath)
Pada sistem pernapasan pada saat pemeriksaan fisik terdengar
suara napas melemah, RR: 24x/ menit, adanya dahak bercampur
darah, bunyi nafas ronkhi.
2. Sistem kardiovaskular (B2-Blood)
TD: 120/60 mmHg, nadi: 80x/menit, suhu: 37,5˚ C, bentuk
dada simetris, murmur tidak ada, tidak ada nyeri tekan.

15
3. Sistem persarafan (B3-Brain)
Kesadaran composmentis, GCS 456.
4. Sistem pencernaan (B4-Bladder)
Nafsu makan menurun, berat badan turun.
5. Sistem perkemihan (B5-Bowel)
Tidak ada keluhan
6. Sistem muskuloskeletal dan integumen (B6-Bone)
Klien merasa lemah, adanya keterbatasan aktivitas akibat
kelemahan, kurang tidur dan keadaan sehari-hari yang kurang
meyenangkan, turgor kulit kurang bagus, tidak ada edema.
Adapun kekuatan ototnya adalah

5 5
5 5

7. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening.
8. Kebersihan pribadi
Klien terlihat bersih dan masih mandiri dalam menjaga
kebersihannya.
9. Psikososial spiritual
Klien masih aktif menjalankan ibadahnya walaupun sering kali
merasa terganggu karena batuknya.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium

Jenis Hasil Nilai normal Interpretasi


Pemeriksaan

Hb 9,7 L :12-16 g/dl Rendah


Leukosit 8300 5000-10.000 dl Normal
LED 92/105 L: < 15m/jam Tinggi

16
Trombosit 280000 150.000-350.000 Normal
u/l
SGOT 0-31 ul 370 C Normal
SGPT 7-32 u/l Normal
Kreatinin L: 0.5-1.1 MG/DL Normal
Ureum L: 10-50 MG/DL Normal

2. Radiologi
Jantung batas kanan jelas, paru kanan sebagian atas
terselubung, kiri terselubung difus. Diagnosis: Tuberkulosis paru
aktif.
D. Terapi
1) Infus RL 20 gtt/ menit
2) Ceftazidin 1x1 gr
3) Salbutamol 3x1
4) Aminofilin 2 amp, drip/ 24 jam
5) Nebu combivent/ 8 jam
6) Ranitidin 2x1
7) OAT Lanjutan:
a) Isoniasid 1x1
b) Rifampin 1x1
c) Etambutol 1x1
d) Pirasinamid 1x1
3.1.4 Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurangn dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
produksi sputum, anoreksia
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan
sekret purulen pada jalan nafas.
3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru, batuk menetap.

17
3.1.5 Intervensi Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurangn dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
produksi sputum, anoreksia

NOC NIC
Nutritional Status: food and Fluid Nutrition Management
Intake 1) Kolaborasi dengan ahli gizi
Kriteria Hasil: untuk menentukan jumlah kalori
1) Adanya peningkatan berat dan nutrisi yang dibutuhkan
badan sesuai dengan tujuan pasien.
2) Berat badan ideal sesuai 2) Ajarkan pasien bagaimana
dengan tinggi badan membuat catatan makanan
3) Mampu mengidentifikasi harian.
kebutuhan nutrisi 3) Monitor jumlah nutrisi dan
4) Tidak ada tanda tanda kandungan kalori
malnutrisi 4) Berikan informasi tentang
5) Tidak terjadi penurunan berat kebutuhan nutrisi
badan yang berarti

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan


sekret purulen pada jalan nafas

NOC NIC
Respiratory status: Ventilation Airway Management
Aspiration Control 1) Auskultasi bunyi nafas
Kriteria Hasil: tambahan; ronchi, wheezing.
1) Mendemonstrasikan batuk 2) Berikan posisi yang nyaman
efektif dan suara nafas yang untuk mengurangi dispnea.
bersih, tidak ada sianosis dan 3) Bersihkan sekret dari mulut dan
dyspnea (mampu mengeluarkan trakea; lakukan penghisapan
sputum, bernafas dengan sesuai keperluan.
mudah, tidak ada pursed lips) 4) Anjurkan asupan cairan adekuat.
5) Ajarkan batuk efektif

18
2) Menunjukkan jalan nafas yang 6) Kolaborasi pemberian oksigen
paten (klien tidak merasa 7) Kolaborasi pemberian
tercekik, irama nafas, frekuensi broncodilator sesuai indikasi.
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas
abnormal
3) Mampu mengidentifikasikan
dan mencegah faktor yang
penyebab.
4) Saturasi O2 dalam batas
normal

3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru, batuk menetap.

NOC NIC
Pain Control Pain Management
Pain Level 1) Gunakan strategi komunikasi
Kriteria Hasil: terapeutik untuk
1) Klien melaporkan nyeri mengungkapkan pengalaman
berkurang nyeri dan penerimaan klien
2) Klien dapat mengenal lamanya terhadap respon nyeri
(onset) nyeri 2) Tentukan pengaruh pengalaman
3) Klien dapat menggambarkan nyeri terhadap kualitas hidup(
faktor penyebab napsu makan, tidur,
4) Klien melaporkan nyeri aktivitas,mood, hubungan
berkurang sosial)
5) Ekspresi wajah klien tidak 3) Tentukan faktor yang dapat
menunjukkan nyeri memperburuk nyeri
4) Lakukan evaluasi dengan klien
dan tim kesehatan lain tentang
ukuran pengontrolan nyeri yang
telah dilakukan

19
5) Berikan informasi tentang nyeri
termasuk penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan hilang,
antisipasi terhadap
ketidaknyamanan dari prosedur
6) Control lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien (suhu
ruangan, cahaya dan suara)
7) Hilangkan faktor presipitasi
yang dapat meningkatkan
pengalaman nyeri klien
(ketakutan, kurang pengetahuan)
8) Ajarkan cara penggunaan terapi
non farmakologi (distraksi,
guide imagery,relaksasi)
9) Kolaborasi pemberian analgesik

20
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA KLIEN
Tn. K DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN TUBUH PADA DIAGNOSIS MEDIS TB PARU
(DI RUANG PALEM 1 RSUD Dr. SOETOMO)
Topik : Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah
Keperawatan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada
Diagnosa Medis TB Paru.
Sasaran : Klien Tn. K/55 tahun.
Hari/tanggal : Selasa/28 November 2017.
Waktu : 60 menit. (Pukul. 10.00 – 11.00 WIB).
I. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah klien yang belum teratasi, yaitu nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
2. Tujuan Khusus:
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan masalah yang belum teratasi dengan perawat primer
dan tim kesehatan yang lain
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah klien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
klien
II. Sasaran
Klien Tn. K usia 55 tahun yang dirawat di kelas III no. tempat tidur 8 Ruang
Palem 1 RSUD Dr. Soetomo.
III. Materi
1. Teori asuhan keperawatan klien dengan TB Paru
2. Masalah-masalah yang muncul pada klien dengan TB Paru serta
intervensi keperawatan pada klien dengan TB Paru dengan masalah
keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
IV. Metode
Diskusi

21
V. Media
1. Dokumen/rekam medik status klien
2. Sarana diskusi : kertas, LCD Protektor, alat tulis
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
VI. Kegiatan Ronde Keperawatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Keg. Pasien Tempat
1 hari Praronde Praronde Penanggung - Ruang
sebelum 1. Menentukan kasus Jawab Palem 1
ronde dan topik RSUD Dr.
2. Menentukan Tim Soetomo
Ronde
3. Menentukan
Literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan
klien dengan
pemberian
informed consent
10 menit Ronde Pembukaan Kepala - Nurse
(Nurse 1. Salam pembuka Ruangan Station
Station) 2. Memperkenalkan
tim ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Mengenalkan
masalah klien
secara sepintas
40 menit Penyajian masalah PP Mendengark Nurse
1. Memberi salam dan an Station
memperkenalkan
klien dan keluarga
kepada tim ronde

22
2. Menjelaskan
riwayat penyakit
dan keperawatan
klien
3. Menjelaskan
masalah klien dan
rencana tindakan
yang telah
dilakukan dan serta
menetapkan
prioritas yang perlu
didiskusikan

Validasi data (bed


klien)
4. Mencocokkan dan Karu, PP,
menjelaskan Perawat
kembali data yang Konselor
telah disampaikan
dengan
wawancara,
observasi dan
pemeriksaan
keadaan klien
secara langsung
dan melihat
dokumentasi Ruang
5. Diskusi antar Memberikan Perawatan
anggota tim dan respons dan
klien tentang menjawab
masalah pertanyaan
keperawatan

23
tersebut di bed
pasien
6. Pemberian
justifikasi oleh
perawat primer Karu, PP,
atau konselor atau Perawat
kepala ruang Konselor
tentang masalah Karu
klien
10 menit Pascaronde 1. Melanjutkan Karu, - Nurse
(Nurse diskusi dan Supervisor, Station
Station) masukan dari tim Perawat
2. Menyimpulkan Konselor,
untuk menentukan Pembimbin
tindakan g
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan
3. Merekomendasika
n intervensi
keperawatan
4. Penutup

VII. Kriteria Evaluasi


1. Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Palem 1 RSUD Dr.
Soetomo
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya

24
2. Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
3. Hasil :
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
VIII. Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan :
2. PP I :
PP II :
3. PA I :
PA II :
4. Konselor : dr.
Ahli gizi
5. Pembimbing :
6. Supervisor :

25
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Tn. K
Umur : 55 tahun
Alamat : Gresik

adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :


Nama :
Umur :
Alamat : Gresik
Ruang : Palem 1 RSUD Dr. Soetomo
No. RM : 3828xxxx

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Surabaya, 28 November 2017

Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

.......................................... …………………….

Saksi-saksi : Tanda Tangan :


1. ……………………. ……………………..

2. …………………….. ……………………..

26
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat dengan
melibatkan pasien untuk mengatasi masalah keperawatan. Manfaat ronde
keperawatan diantaranya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
perawat, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikannya pada
pasien berhasil atau tidak, sebagai sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa
perawat, membantu orientasi perawat baru pada pasien, dan juga untuk
meningkatkan kepuasan pasien. Ronda keperawatan ada berbagai macam tipe
yaitu: matron rounds, nurse management rounds, patients comfort rounds, dan
teaching rounds. Kmponen yang terlibat dalam ronde keperawatan adalah
perawat primer, perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate dan
anggota tim kesehatan lainnya. Masing-masing anggota mempunyai perannya
masing-masing.
Alur ronde keperawatan terdiri dari tiga tahap yaitu praronde, pelaksanaan
ronde, dan pasca ronde. Dalam menjalankan ronde keperawatan ada tiga kriteria
evaluasi yang harus diperhatikan yaitu: struktur, proses, dan hasil. Kendala
dalam menjalankan ronde keperawatan antara lain: berorientasi pada prosedur
keperawatan, persiapan sebelum praktek kurang memadai, belum ada
keseragaman tentng laporan hasil ronde keperawatan, dan belum ada
kesepakatan tentang model ronde keperawatan. Instrumen yang digunakan
dalam ronde keperawatan yaitu: sarana diskusi, dokumentasi keperawatan
pasien, dan materi yang disampaikan secara lisan yang terdiri dari instrumen
identifikasi masalah dan instrumen pemecahan masalah.
Perawat harus memahami tentang ronde keperawatan agar asuhan
keperawatan yang diberikan pada pasien dapat dievaluasi dengan baik apakah
sudah berhasil atau belum. Selain itu ronde keperawatan harus diterapkan dalam
setiap kegiatan keperawatan. Ronde keperawatan juga akan membantu
meningkatkan kepuasan pada pasien yang akan berpengaruh pada mutu
pelayanan rumah sakit.

27
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M, Butcher, K, Dochterman, J. (2013). Nursing Intervention


Classifications (NIC). United States of America: Elsevier Mosby
Chaboyer, W., Johnson, J., Hardy, L., Gehrke T., & Panuwaitwanich, K. 1009.
Transforming Care Strategies and Nursing Sensitive Patient Outcomes. Journal
of Advanced Nursing.
Clement, I. 2011. Management Nursing Services and Education. Edition I. India:
Elsevier.
Close, A., & Castledine, G. 2005. Clinical Nursing Rounds Part 1: Matrons Rounds
British Journal of Nursing. Vol 14, No 15.
Close, A., & Castledine, G. 2005. Clinical Nursing Rounds Part 2: Matrons Rounds
British Journal of Nursing. Vol 14, No 16
Close, A., & Castledine, G. 2005. Clinical Nursing Rounds Part 3: Matrons Rounds
British Journal of Nursing. Vol 14, No 18
Close, A., & Castledine, G. 2005. Clinical Nursing Rounds Part 4: Matrons Rounds
British Journal of Nursing. Vol 14, No 18
Febriana, N. 2009. Pengaruh Nursing Round Terhadap Kepuasan Pasien pada
Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit MMC Jakarta. Tesis kekhususan
kepemimpinan dan manajemen keperawatan program pascasarjana FIK UI.
Herdiman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA International Nursing
Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell
Moorhead, S, Johnson, M, Maas, M & Swanson, L. (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC). United States of America: Elsevier Mosby.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Kperawatan
Profesional Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika
O;Connor, A. B. 2006. Clinical Instruction and Elevation: Teaching Resource,
Second Edition. Canada: Jones & Bartlett publishier.
Potter, P.A & Perry, A. G. 2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses & Praktek. Alih bahasa: Yasmin Asih. Edisi 4. Jakarta: EGC

28
Ramani, S. 2003. Twelve Tips to Improve Bedside Teaching. Medical Teacher,
Vol. 25 No.2, pp. 112-115.
Sitorus, R. 2006. Model Keperawatan Profesional di Rumah Sakit: Penataan
Struktur dan Proses (sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wolak, E. S., Cairns, B., & Smith E. 2008. Nursing Grand Rounds as a Medium for
the Continuiting Education of Nurses. The Journal of Continuing Education in
Nursing. Vol 39, No 4 173.

29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Naskah Role Play
November, 28th 2017
(Monologue)

Mr. K (55 years old) has been diagnosed with pulmonary TB. The patient has
been treated in Universitas Airlangga Hospital since 6 days ago but until now he
still complain of cough with blood. Beside that the patient’s weight also decreased
from 74kg become 62 kilos in 3 months because of decreased appetite, now still
decreased 1 kilos. This makes the family anxious and asks the Nurse about the
patient’s conditions.

The roles:

Head of the room (HR) : Putri Nandani Alifah

Associated Nurse 1 (AN 1) : Desy Iga Carrina

Associated Nurse 2 (AN 2) : Ayu Tria Kartika

Primer Nurse (PN) : Vonny Nurul

Family (F) : Andi Budrah Benazhir A

Patient (Mr. K) : Haris Arganata

Nutritionist (N) : Elvanda Vandina

Lung Specialist (LS) : Gilang Dwi

Narator : Marissa Ulfah

Editor : Amalia Fardiana

Cameramen : Lailaturrohmah

Director : Nadhia Putri U. S

Inpatient room in the morning…

AN 1 : Good morning, Sir, how are you doing this morning? Do you still cough

with blood?

30
Mr. K : Good morning, Ners, yes I do. Last night I coughed and there were so

many blood. I feel like don’t want to eat.

AN 1 : Hmm… How was your sleep, Sir?

Mr. K : It was good.

AN 1 : How about the medicine, did you take the medicine every day and in the

time?

Mr. K : My wife always remind me to take it, and I forgot to take it if not

reminded by her. Sometime, I feel shortness of breath (shows the


expression of shortness of breath)

AN 2 : Let me check (The nurse is checking vital sign of the patient)

PN : Ners, how is he doing?

PA 2 : The blood pressure is 120/60 mmHg, pulse rate: 80x/minutes,

temperature: 37,5oC, RR: 25x/minutes. The patient still cough blood and
shortness of breath and doesn’t want to eat for two days.

PN : Thank you for the information Ners Ayu, I will report this to the head of

the room, so we can do nursing rounds soon.

Primer Nurse decides to meet the Head of the room, Mrs. Putri. She told her
about Mr. K condition and there is no improvement after intervention.

Pre Nursing Round Stage

PN : Assalamu’alaikum, Good morning, Mam.

HR : Wa’alaikumsalam, have a sit please.

PN : Thank you. So here is the problem. We have patient named Mr.K, he has

been treated here for 6 days and he still cough with blood, vital sign is
not stabile, often shortness of breath, and decreased of appetite since 3
months ago. The patient's weight drops to 12 kilos. I think, do we have

31
to do nursing rounds to this patient so the family can help us in his
treatment?

HR : Ok then. We can do nursing rounds in this case. Do you have the team?

And is the time also determined?

PN : Yes, Ners. The team is available and they are ready now. I planned that

tomorrow morning at 9 am the team will do the nursing rounds, I will be


the chairman of the team and will be with Associated Nursing, Desy and
Ayu, dr. Gilang as a Lung Specialist and Vandin as a Nutritionist.

Inform Consent Preparation

HR : Good. Don’t forget about the inform consent for the patient and family.

PN : Yes, Mam. Thank you.

HR : Ok, then. Do it.

After discussed with head of the room related the problem with Mr. K, Primer
Nurse and Associated Nurse 1 visit Mr. K in the afrernoon to do inform consent and
ask him to do the nursing rounds.

AN 1 : Assalamu’alaikum, good afternoon Mr. K, how is your life this day?

Mr. K : Wa’alaikumsalam, good afternoon, everything was good but little bit

shortness of breath and cough. (patient cough)

F : Ners, why my husband always cough continuously? I am tired of hearing

it and sometimes there blood comes out at the same time, and badly he
doesn’t want to eat. I am so worried (shows the expression of worry and
sadness).

PN : Yes, mam because of that I came here to get approval from Mr. K and the

family. (Talking to Mr. K and his wife)

F : What kind of approval Ners? For what?

32
PP : Ok, let me explain, I have discussed with the head of the room about

condition of Mr. K and it is still has not improved. So we will do nursing


rounds and it has to be getting approval from the patient and the family.

F : What is nursing rounds?

PP : Nursing rounds is the method that used to treat the patient by discussing

together, so the patient's disease can be resolved immediately. Therefore


we need approval to do it.

Mr. K : So, what should we do?

PP : You just have to fill this form and sign here if you agree. (Show and

explain the inform consent to Mr. K and Family)

Mr.K and his wife read carefully the inform consent and sign it.

PP : Ok. Thank you sir, mam. Hopefully with this method Mr. K will

get better soon. We will start the nursing round tomorrow morning
at 8 a.m.

Mr. K & F : Ok, thank you Ners.

After obtaining the approval from the patient and the family, the nurses get back
to nurse station and discuss the job description.

PP : As we planned, today we get to do pre-nursing round and we decide to

do it to Mr. K. Therefore, you both (talk to AN 1 & AN 2) need to assess


more about the condition of Mr. K.

AN 1&2 : Yes, Ners.

PP : Assess the data as detail as possible and ask the family too to get the

accurate data.

AN 1&2 : Yes, Ners.

33
In the evening, AN 1&2 visiting the patient to do the assessment.

AN 1 : Good evening, is it getting better after we give the oxygen, sir?

Mr. K : Good evening. Alhamdulillah much better, but still cough.

AN 2 : Let me check first, sir. Excuse me. (Checking the patient’s vital sign)

F : How is my husband condition, Ners?

AN 2 : The blood pressure is 90/50 mmHg, a bit low than this morning. Do you

headache? The temperature is normal (370 C ).

Do you still feel shortness of breath sir? (asking the patient’s) because
your respiration rate still unstable (RR:26x/menit) but it is ok.

Mr. K : I am not headache, just a little bit heavy, but ok and yes, Ners, I still feel a

bit tightness.

AN 1 : Ok, sir. When it gets heavier, you just call us and we will give you some

oxygenation.

Mr. K : (Nodded)

AN 2 : Do you always finish the food?

Mr. K : No, Ners, maybe just half of it. But I always eat the fruit until it runs out.

F : Yes, Ners, he always left his food when I told him to finish his meal, but

he did not want to.

AN 1 : It is good. But, it is better if you finish all the food because food can help

your body to against the bacteria on your body.

Mr. K : I don’t know, Ners. I feel so full so I just eat it half.

AN 2 : It is ok, but next time, please try to eat until it runs out, I know you can do

it.

34
And please make sure your husband to finish it mam, okay? (Talk to the
wife)

F : OK.

Now, you listened what she said. You have to finish your meal. (talk to her
husband with cynical)

Mr. K : Yes, I know (with a resigned tone)

AN 1 : how about the medicine? Do you take it regularly?

Mr. K : Yes, I immediately drank it after dinner.

AN 1 : Nice, sir. Don’t you ever forget to drink it ok, when you forget it once, you

will repeat it all over again and the worst thing is your body would be
resistant with that drug.

Mr. K : Ok, Ners.

AN 2 : Ok, that is all for today. Is there any question before we leave?

Mr. K : No

AN 1 : If you need us, just push that button as usual. (point the button)

Mr. K : Yes, Ners. Thank you.

After getting all the information, all nurses get back to nurse station and meet
PP to report the assessment.

Validation Data

AN1 and AN2 have been conducted a further assessment of Mr. K, and the
results of the patient still complained of cough. In vital signs obtained TD: 90/50
mmHg N: 83 x / min Q: 370 C RR: 26x / min.

After getting enough data, then Ners. PA 1 and Ners. PA 2 reported the results
of the assessment to the round team leader.

35
Nursing Rounds Stage

The next day…

At nurse station.

HR : Assalamu’alaikum, good morning everyone. Today as we planned

yesterday, we have patient named Mr. K and he has been diagnosed with
pulmonary TB and until now he still cough with blood. Because of that,
today we are going to do nursing round that led by Ners Putri with Ners
Ayu and Desy as the members. Then, I had talked with dr. Gilang as Lung
Specialist and Mrs. Vandin as Nutritionist to help us. The time will take
around 30 minutes where Ners Putri will start it. Please ners..

Case Report and Intervention

PN : Thank you, Mam. Ok everyone, here we go. Mr. K 55 years old in inpatient

room A bed 2 has been diagnosed with pulmonary TB since 7 days ago.
Major complaints of persistent cough, shortness of breath, and also blood
outflow. 7 days here patients decreased appetite. The patient's condition
is still slightly weak, awareness of Compos Mentis TD: 100/70 mmHg, N:
110x / min, RR: 26x / minute, T: 37 ° C. there is oedema and urine
production (1000cc / 24 h).

AP 1 : Here is the laboratorium and x-ray result (show the result)

HR : So, what therapy have been done?

AP 2 : OAT 5 tablets every night, IV Dextrose 10% 3x500 cc/24 hr. For diet high

in calories and in proteins.

HR : Then, what intervention have been done too?

A1 : First, monitor the vital sign regularly, monitor fluid intake and output, diet

high in calories and in proteins, education the family about the medicine,
collaboration of drug delivery and oxygenation.

36
HR : I think that’s all clear enough, any question?

All : No

HR : Let’s go to the patient room

All : Yes, Mam.

All nurses are heading to the patient’s room.

In inpatient room…

PN : Assalamu’alaikum, good morning Mr. K and Mrs. Anggy (smile and

getting closer to Mr. K). We are the team from nursing round, like we
explained yesterday, today we are goinf to do it.

How are you today, Sir? Still cough with blood.

Mr. K : Wa’alaikumsalam. Good, ners. Yes, this morning after sholat subuh I

coughed and there was slightly out of blood.

PN : Hmm, how about shortness of breath?

Mr. K : Yes, last night I had shortness of breath briefly.

F : Alhamdulillah, he get much better because I always tell him to take the

medicine in time and finish his meal.

PN continued to conduct assessment of PA1 and PA2 do physical examination,


Karu, nutritionist and Lung Specialist also did some assessment and observation
Mr. K so that all data collected.

HR : Well, I think that is all for today. We will come back again tomorrow.

Thank you for your time, and please get back to rest.

All nurses, physician and nutritionist get back to nurse station and discuss and
validation about the nursing rounds had been done.

HR : To shorten the time I invite Ners Putri, dr. Gilang and Mrs. Vandin to

provide advanced solutions or interventions to be given to Tn.K.

37
PN : After I validate the data to the patient directly, I suggested to the lung

specialist to have her Lung Thorax checked to see if there were any further
problems.

HR : Right, how is it dr. Gilang?

LS : From the results of Positive BTA Client, I think it is still very early to be

able to cope with pulmonary tuberculosis, because basically TB disease


need routine and advanced treatment during the first 3 months. I will
immediately conduct a BTA Back exam, and suggest CT-Scan related to
shortness and make sure the diagnosed.

HR : Yes, correct, it would be nice if we wait for further developments.

LS : Please immediately take the data of consul to lung room.

HR : Ok doc. How about the nutrition?

N : Yes, Mam, I think the client experienced a BB decrease which initially 74

Kg to 62 Kg, due to the condition of the client who does not appetite. I
would advise clients to consume substitution if the client refuses to eat
again. Because at this time high calories, high protein, carbohydrates and
vitamins are needed the body to fight his TB infection. Please make sure
that he always finish his meal all the time.

HR : Any addition?

N : Excuse me dr. Gilang, have you given the patient a vitamin?

LS : Yes, I have. But I think it doesn’t work well. I’ll change it to another

supplements.

N : Ok, thank you.

HR : Is it clear?

All : Yes.

HR : Well, if nobody wants to be discussed anymore, then I will conclude that

38
the problem on this patient needs close monitoring and needs further
examination to determine our follow-up action.

All : Yes, Mam.

HR : Well thank you for the time and presence. I end this nursing round.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Post Nuring Round Stage

The next day, nursing round team visit the patient. The team gives patient some
educations about the right way to take the medicine (OAT) and they also give more
attention to patient’s food intake and provide opportunity for the patient’s family to
ask about the state of the patient's development.

39

Anda mungkin juga menyukai