Anda di halaman 1dari 1

2.

Penjajahan Spanyol ( 1522 – 1529 )


Armada Spanyol yang semula berangkat dari negerinya kea rag barat ternyata akhirnya
sampai juga ke dunia Timur. Mereka pada tahun 1521 sampai di Filipina dan kemudian
sampai pula di kepulauan Maluku, yakni di Tidore pada tahun 1522. Tanpa terduga
sebelumnya, armada spanyol dan Portugis yang semula berlayar bertentangan arah ternyata
bertemu di Maluku. Agar tidak timbul perselisihan yang berkepanjangan akhibat perebutan
wilayah kekuasaan anatara kedua bangsa itu. Maka kemudian di adakan perjanjian Saragosa
pada tanggal 22 April 1529. Berdasarkan perjanjian itu, Portugis menguasai wilayah
Nusantara sampai ke Irian, sedangkan wilayah kekuasaan Spanyol adalah dari sebelah timur
Irian termasuk juga Filipina terus ke timur. Dengan perjanjian itu, maka spanyol harus keluar
dari wilayah Indonesia dan wilayah Nusantara ini kemudian sepenuhnya berada di bawah
kekuasaan Portugis.

3. Penjajahan Belanda ( 1596 – 1942 )


Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pertama kali
sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika mereka berlabu di Banten yang pada
saat itu merupakan sebuah kerajaan besar. Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya
adalah untuk mencari barang – barang dagangan ( rempah – rempah ) yang akan dijual ke
pasar Eropa. Seperti halnya Portugis ternyata Belanda kemudian bukan sekedar ingin
berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Indonesia. Kedatangan Belanda
pada tahun 1596 itu sebagai awal penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung kurang
lebih 350 tahun.
Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar terjadi persaingan di antara para
pedagangnya sendiri, maka Belanda kemudian mendirikan persekutuan dagang yang bernama
VOC ( Vereeningde Oost – Indische Compagnie Persatuan dagang India – Timur ) atau
yang lebih di kenal dengan nama Kompeni yang dibantu oleh Pemerintah Belanda. VOC
inilah yang kemudian menguasai dan mengeksploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602
– 1799. VOC ini selain memiliki kekuasaan untuk memonopoli perdagangan saja tapi mereka
juga memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang.
Ketika terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda pada
tahun 1619, kota Jayakarta dibakar oleh Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen.
Pada tahun 1619 itu Belanda kemudian membangun kota di atas puing – puing Jayakarta
yang diberi nama Batavia. Kekuasaan Belanda atas Indonesia pada tahun 1799 di ambil alih
Pemerintah Belanda dari VOC. Hal itu karena VOC mengalami kerugian yang besar yang
menyebabkan ia bangkrut dan dibubarkan. Jadi jika sebelumnya penjajahan Belanda atas
Indonesia dilakukan oleh sebuah perkumpulan dagang ( VOC ), maka sejak tahun 1799
secara resmi dilakukan oleh Pemerintah Belanda.

Anda mungkin juga menyukai