Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH JATI DIRI UNSOED


Dosen Pengampu: Drs. Kuswanto, M.Kes.

Disusun oleh :

Hasna Nur Kamila

I1A018171

Kelompok 4

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO

2018
Tugas Paper Bab 3 Materi Tentang Nilai Kejuangan Pangsar Jendral
Soedirman

Jati Diri Unsoed

I. Pendahuluan
Nilai Kejuangan Panglima Besar Jendral Soedirman dapat dilihat dari semangat juang
yang telah ditampilkan Panglima Besar Jendral Soedirman yang dapat dicontoh dan
diaktualisasikan atau ditanamkan di era kekinian oleh seluruh masyarakat terlebih oleh
civitas akademika Unsoed,khususnya para mahasiswa. Nilai kejuangan Panglima Besar
Jendral Soedirman dapat diamati,dipelajari,dimengerti dan difahami dari fakta yang telah
diterima masyarakat,yaitu sebgai berikut :

 Panglima Besar Jendral Soedirman sang Mubaligh


 Panglima Besar Jendral Soedirman sang Pendidik
 Panglima Besar Jendral Soedirman sang Demokrat
 Panglima Besar Jendral Soedirman sang Prajurit Pejuang

 Kompetensi Dasar Peranan Mahasiswa


Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki tanggung jawab sebagai calon pemimpin masa depan
pengemban tongkat estafet amanat perjuangan bangsa untuk mencapai masyaraat
INDONESIA yang hidup dalam keadilan dan adil dalam kesejahteraan se!agaimana yang tersurat
dalam Pancasila dan undang,-undang Dasar 1945
 Mahasiswa sebagai generasi intelektual :
Memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan dan implementasi IPTEK serta
menumbuh kembangkan kepeduliannya terhadap upaya memecahkan masalah bangsa
dengan pendekatan kemamapuan inteletual yang dimiliki olehnya.

Aspek ilmu pengetahuan dan teknologi


 Ilmu pengetahuan : Mempelajari keseluruhan interaksi antara pribadi & lingkungan fisik
spritual dengan waktu,ruang,materi dan energy.
 Rekayasa : Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman serta lingkungan fisik agar
dapat menunjang peningkatan kualitas hidup
 Teknlogi : Memanfaatkan IPTEK dan pengalaman agar menjadi prosedur dan
menghasilkan barang dan jasa yang berguna bagi masyararat.
Mengacu kepada aspek ilmu pengetahun dan fungsi utama pendidikan tinggi, maka
setiap lembaga pendidikan tinggi berupaya (dengan Tri Darma Perguruan Tinggi)
menghasilkan lulusan yang memiliki atribut sebagai berikut (UNESCO, 1998).

1. Beflexible
( Lentur dan kenyal, mampu melihat ke depan, dapat belajar dari sejarah).
2. Be able and willing to contribute to innovation and be creatif
(Mampu dan berkeinginan untuk mengembangkan sesuatu yang baru dan kreatif ).
3. Be able to cope with uncertainties
(Mampu mengatasi masalah-masalah yang tak menentu ).
4. Be interested in and prepared for life-long learning
( Selalu ingin maju dan berkeinginan untuk selalu belajar selama hayatnya ).
5. Have acquired social sensitivity and communicative skill
( Mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan kemampuan berkomunikasi ).
6. Be able to work in team
( Memiliki daya saing dan mampu untuk saling bekerjasama ).
7. Be willing to take responsibilities
( Berani mengambil resiko dan penuh tanggung jawab ).
8. Become entrepreuneurial
( Memiliki kemampuan mengakses berbagai informasi untuk berwira usaha)
9. Prepare them selves for the internationalization of the labour market
( Mampu menyiapkan dirinya bersaing di pasar kerja ).
10. Be versatile in generic skills which cut across different disciplines.
(Mampu melakukan banyak hal dengan berbagai disiplin ilmu)
Keberhasilan menghasilkan lulusan yang mempunyai atribut seperti yang diuraikan
tersebut tergantung pula pada keberhasilan pengoptimasikan kemampuan
mahasiswa di aspek kecerdasan, ketrampilan dan moral . Mengikuti mata
ajaran Jatidiri Unsoed, memberi peluang secara awal kepada mahasiswa dalam
merangsang wilayah kercerdasan, ketrampilan dan moral tersebut.

II. ISI

 Biografi Panglima Besar Jendral Soedirman


Panglima Besar Jendral Soedirman tokoh pahlawan nasional yang sangat bersaja bagi bangsa
Indonesia, sehingga dapat dikategorikan se!agai tokoh yang memiliki nama besar. Namun demikian
beliau bukan berasal dari keturunan orang besar. Ayah nya seorang mandor tebu di Kalibagor
Banyumas bernama Karsid ibunya bernama siem. Berdasarkan keputusan pengadilan negeri
Purbalingga No. 50 tanggal 4 Desember 1976 ditetapkan bahwa kelahiran Pangsar Jenderal
Soedirman pada tanggal 24 Januari 1916, tepat dengan tanggal 18 maulud tahun 1336 H.

 Bersekolah di Holland Indlandsche School (SD) sampai kelas VI


 Kelas VII bersekolah di His Wiwirotomo sampai tamat SMP
 Melanjukan sekolah di Meer Uitgereid Lage Oderwijs (MULO )'wiwirotomo perlu diketahui
bahwa lembaga pendidikan wiwirotomo merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang dianggap oleh pemerintah colonial sebagai Pejoratif Wilde Scholen atau
sekolah liar.
 Pangsar Jenderal Soedirman juga aktif dalam beorganisasian termasuk Hizboel Wathan yang
artinya pembela tanah air atau cintai tanah air yang diprakasai oleh
pendiri Muhammadiyah yaitu Kyai Ahmad Dahlan. Dengan lahirnya HW di
ypgyakarta ternyata tumbuh dengan sangat pesat dan cepat diberbagai daerah Jawa.

 Panglima Jendral Soedirman Sang Pendidik


Setelah Jendral Soedirman tamat di Mulotahun 1934,lulusan mulo tidak berwenang untuk menjadi
guru. Tetapi pada saat itu His Muhamadiyah sangat kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja guru.
Akhirnya keinginan Jendral Soedirman dikabulkan oleh Moh Kholil asal Jendral Soedirman mau belajar
untuk menkuni sebagai guru. Pada saat Soedirman menjadi guru ia banyak belajar dan menimba ilmu
kepada senior-seniornya,walaupun Jendral Soedirman tidak memiliki ijazah resmi sekolah gur,tapi berkat
ketekunan dan keuletannya ia mampu menguasai teori-teori dalam waktu yang singkat,ketertarikan ia
menjadi guru karena sejak kecil ia sudah dijuluki sebagai “guru kecil”. Beliau mengajar dibidang
agama,sosial dan bahasa Belanda. Dalam proses mengajar beliau selalu membuat kelas terasa hidup artinya
tidak monoton dan selalu meminta muridnya untuk mengeluarkan pendapat. Selain itu beliau dijuluki
sebagai pengajar dan pendidik dikarenakan beliau mengajar tidak sebatas ilmu tetapi beliau juga selalu
mengajarkan di aspek kognitif.psikomotorik dan afektif. Disamping itu beliau juga menyampaikan materi
tentang budi pekerti,agama,etika sopan santun serta keterampilan. Hal ini dikarenakania ingin murid-
muridnya memiliki jiwa yang tangguh,berani,jujur,rendah hati dan konsisten serta cinta tanah air. Keinginan
Jendral Soedirman menjadi guru itu datang dari hati nurani karena bagi beliau guru adalah pekerjaan yang
mulia dan dari semua aspek yang ia kerjakan dengan cakap menghantarkan ia untuk dipercayai sebagai
kepala sekolah,tetapi diagkatnya ia menjadi kepala sekolah tidak membuat ia menjadi sombong justru ini
adalah tanggung jawab yang besar untuknya.

 Jendral Soedirman sebagai Sang Mubaligh

Sewaktu Jendral Soedirman kecil,beliau adalah anak yang rajin belajar agama dank arena
lingkungannya adalah dekat dengan para tokoh masyarakat membuat beliau untuk belajar banyak seputar
agama. Secara formal Jendral Soedirman tidak pernah mengenyam bangku pesantren,tetapi berkat
seringnya ia berpidato dan berpengalaamn sebagai aktivis masyarakat membuat beliau menjadi da’i. Setelah
ia belajar banyak ia berhasil menjadi juru dakwah di Cilacap. Pada saat ia berdakwah ia banyak
menekankan tentang ajaran agama tauhid hal ini dilatarbelakangi karena kondisi masyarakat yang masih
kental dengan adat istiadat jawa yang kadang-kadang bertentangan dengan ke tauhidan sehingga beliau taku
apabila masyarakatnya terjerumus dalam kemusyrikan. Lalu ia mengajarkan tentang kesadaran berbangsa
dan bernegara agar generasi muda semangat guna kemerdekaan bangsa. Lalu ia mengajarkan pentingnya
hidup beragama agar masyarakat sering hormat menghormati,berbuat baik dll. Dan tidak lupa juga ia selalu
menerapkan sikap segala apapun harus dijalani dengan iklas demi tegaknya agama,bangsa dan negara. Ia
juga selalu memberi percontohan dari contoh-contoh ajaran nabi dahulu.

 Jendral Soedirman sebagai Sang Demokrat

Walaupun diangkat sebagai anak ningrat sejak kecil pangsar tetap berperilaku baik dan adil kepada semua
orang dan temannya-temannya. Tidak membeda-bedakan serta tidak bersifat eksklusif.Ketika ia remajam,
ia aktif disekolah misalnya apabila temannya ada yang kesulitan dalam pelajaran ia siap dan mau membantu
sehingga ia dijuluki guru kecil dahulu. Dan karena keaktifannya,beliau diangkat sebagai ketua organisasi
ikatan pelajar wiwiworotomo dan dalam berorganisasi selalu mengutamakan kesepakatan dan kerja sama.
Dalam lingkungan masyarakat ia [un sangat aktif seperti bergotong-royong membantu berbagai acara yang
diselenggarakan di masyarakat dll.

Semua kepercayaan yang diamanahkan kepada beliau adalah bentuk sikap demokratis dan menurut beliau
semua itu untuk pengembangan dalam dirinya agar menjadi lebih baik dan juga latihan bagi beliau untuk
membela negara.

 Jendral Soedirman sebagai Sang Prajurit Perjuangan


Pada waktu itu Jendral Soedirman sering memanfaatkan waktunya untuk berlatih fisik
maupun mental seperti olahraga,baris-berbaris dan mencari jejak beliau juga sering
mengikuti kegiatan jamboree atau perkemahan. Dsinilah jiwa kejuangan militer
Soedirman tampak.
 Pada Saat LBD dibentuk,Soedirman tergerak untuk mengikuti(Karena beliau
tidak mau rakyatnya sengsara kembali) dan akhirnya beliau ditunjuk sebagai
kepala LBD sektor Cilacap.
 Soedirman mendirikan Badan Pengurus Makanan Rakyat (BPMR)
 Lalu Jendral Soedirman juga sebagai anggota syu sangai (Amanah untuk
memperjuangkan nasib rakyat)
 Jendral juga ditunjuk sebagai calon Daidanco karena dinilai cakap dalam figure
kepemimpinannya
 Lalu Jendral Soedirman juga diangkat sebagai komandan resimen purwokerto
kegiatan ini bertujuan untuk menekankan,membenahi dan mempertebal
semangat juang organisasi TKR.
 Pangsar juga memimpin perang gerilya.
 Memimpin perang Ambarawa.
 Pangsar menghindari pemburuan Belanda
 Pangsar mengatur siasat perang gereliya

 Nilai Kejuangan dan Kebesaran Panglima Jnedral Soedirman


 Pangsar Jenderal Soedirman salah seorang dari sekian banyak tokoh pejuang 1945 yang telah
mendarmabaktikan jiwa raga dan kemampuan yang dimilikinya untuk keseluruhan cita-cita
bangsa.
 Pengabdian Pangsar Jenderal Soedirman kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka dan berdaulat sangat singkat ditinjau dari sudut seajarah.
 Seolah-olah beliau hanya dilahirkan untuk perang Kemerdekaan. Tugasnya
berakhir segera setelah Sejarah Bangsa Indonesia menutup periode Perang Kemerdeaan
untuk selanjutnya menghadap tuhan Yang Maha Esa Sang Pencipta.
 Namun nilai-nilai perjuangan Pangsar Jenderal Soedirman tidak berakhir,saat ia
meninggal tetapi tetap hidup sampai akhir kehidupan yang fana ini.

III. Kesimpulan
Diharapkan dari pembahahasan diatas kita sebagai generasi muda harus mau terus
mencoba dan berjuang demi kemerdekaan yang abadi. Belajar dari peristiwa-
peristiwa sejarah yang mengajarkan kita banyak nilai-nilai budaya,sosial dan
lainnya. Dan terus semangat menghadapi masalah-masalah yang ada seperti apa
yang pernah Jendral Soedirman lakukan untuk negri ini. Dengan semangat juang
yang lebih tinggi kita sebagai agen perubahan pasti bisa dan mampu.
Daftar Referensi

Adji, Sudarmo, dkk. 2018. Jati Diri Unsoed. Purwokerto: Universitas Jenderal
Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai