Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PEMIKIRAN PENDIDIKAN MENURUT PARA TOKOH –


TOKOH INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Rifai Abun. M. Hum. MH


Disusun Oleh:
Sri Suharti

INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. PEMIKIRAN PENDIDIKAN MENURUT PARA TOKOH TOKOH INDONESIA

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan terutama pada anak-anak
bangsa. Karna pendidikan salah satu indikator keberhasilan kesuksesaan untuk masa depan yang
cerah bagi siswa, beberapa faktor integra dalam pendidikan yaitu, tujuan pendidikan, pendidik,
peserta didik, alat pendidikan , dan lingkungan pendidikan. Dari beberapa faktor tersbut satu
kesatuan faktor yang tidak dapat di pisahkan atau berjalan sendiri. Tetapi juga harus berjalan
dengan teratur , dan komplementer. Di dalam pendidikan mempunyai tokoh-tokoh ilmuan yang
berpengaruh di dalam ilmu pendidikan yaitu seperti, ibnu sina, ibnu khaldun,al-kindi, al-
khawarizmi,dan al-ghazali.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok


orang yang diturunkan dari satu generasi ke genarasi lalu berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, ataupun penelitian, pendidikan sering terjadi di bawah bimbangan orang lain, tetapi
juga memungkinkan secara otodidak. Menurut para tokoh-tokoh Pemikiran Pendidikan Indonesia
adalah sebagai berikut:

1. Ki Hajar Dewantara

- Pemikiran: Ki Hajar Dewantara, atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah pendiri
Taman Siswa, sebuah gerakan pendidikan di Indonesia. Beliau memperjuangkan pendidikan
yang bersifat holistik, yang mencakup aspek moral, intelektual, dan fisik. Ki Hajar Dewantara
juga menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis pada budaya lokal.

2. Soekarno

- Pemikiran: Presiden pertama Indonesia, Soekarno, mendukung pendidikan sebagai sarana


untuk membangun karakter dan kepribadian bangsa. Beliau menekankan pentingnya
kemerdekaan dalam pendidikan, yang tidak boleh dikekang oleh kepentingan politik atau agama
tertentu.

3. Mohammad Hatta

- Pemikiran: Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia, memandang pendidikan


sebagai kunci untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi. Beliau menekankan pentingnya
pendidikan yang mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global dan lokal.
4. Sutan Sjahrir

- Pemikiran: Sutan Sjahrir adalah salah satu pemimpin nasionalis Indonesia. Beliau percaya
bahwa pendidikan harus mencakup nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan keadilan sosial. Sjahrir
juga menekankan pentingnya akses pendidikan untuk semua lapisan Masyarakat.

5. Abdul Rahman Saleh

- Pemikiran: Abdul Rahman Saleh adalah seorang cendekiawan Muslim Indonesia yang
mendukung pendidikan agama Islam. Beliau menekankan pentingnya memadukan pendidikan
agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

6. Muhammad Yamin

- Pemikiran: Muhammad Yamin adalah seorang sastrawan dan negarawan Indonesia. Beliau
mengadvokasi pendidikan nasional yang mempromosikan kebanggaan terhadap budaya dan
sejarah Indonesia.

7. Raden Ajeng Kartini

- Pemikiran: Raden Ajeng Kartini adalah salah satu tokoh perempuan terkemuka dalam sejarah
Indonesia. Beliau memperjuangkan hak-hak pendidikan untuk perempuan dan mempromosikan
pendidikan yang memberdayakan perempuan untuk berkontribusi dalam masyarakat.

8. K.H Ahmad Dahlan

Bila diruntut dari sejarah panjang perjuangan Ahmad Dahlan dalam membangun dan
memajukan umat dari keterbelakangan, sangat terasa gigihnya memperjuangkan cita-cita
besarnya.dan menuruti perjuangan itu, akan berhasil mana kala ditopang oleh dua komponen
utama yang melandasi, yaitu pendidikan dan dakwah. Disinilah tampak Ahmad Dahlan begitu
bersemangat untuk melakukan terobosan pembaharuan melewati dua elemen tersebut. Sebab
lembaga Pendidikan masih dianggap sebagai media yang paling strategis dalam menyampaikan
cita-cita perubahan. Menurut Haedar Nasir, jasa-jasa Ahmad Dahlan dalam merintis pendidikan
telah dimuali sejak tanggal 1 Desember 1911. Bahkan pada tahun 1926 ketika Belanda
menerapkan ordonasi, waktu itu Muhamadiyah secara tegas menolaknya. Disamping beliau
mengajarkan ilmu-ilmu agama diwilayah sekitarnya, beliau juga turut dalam berdakwah
menerapkan nilai-nilai dan pelajaran kepada para anggota organisasi tersebut. Setelah
terbentuknya organisasi Muhammadiyah, Ahmad Dahlan mendirikan sekolah guru yang
kemudian dikenal sebagai Madrasah Mu’alimat. Disekolah ini Ahmad Dahlan mengajarkan
ilmu-ilmu agama dan cita-cita pembaharuannya.
KESIMPULAN

1. Setiap tokoh pemikir pendidikan pada masanya memiliki hasil pemikiran yang berpengaruh
atau berimplikasi dalam dunia pendidikan dunia, khususnya pendidikan Indonesia. Buah
pemikiran setiap tokoh pendidikan dipengaruhi olel ideologi, Filsafat yang dianutnya pada masa
itu, atau kondisi pemerintahan dalam negara. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan pemikiran-
pemikiran tokoh pendidikan tersebut, baik secara ontologisme, aksiologis, maupun
epistimologisnya

2. Tokoh pendidikan di Indonesia memberikan sumbangsih pemikirannya dari mula masa Hindu
Budha, bahkan sampai sekarang. Secara filosofis, pemikiran pemikiran tokoh pendidikan
Indonesia dipengaruhi oleh ideologi Pancasila sebaga ideologi Negara

3.Selain itu, latar belakang historis dan aliran agama juga mempengaruhi pemikiran tokoh
pendidikan. Misalnya, tokoh Kartini pada masa sebelum kemerdekaan yang memperjuangkan
hak perempuan dan pendidikan berdasarkan budi pekerti. Tokol K H. Ahmad Dahlan yang
menganut pemikiran pendidikan berdasarkan akhlak dan budi pekerti menjadi salah satu bukti
hasil pemikiran yang dipengaruhi aliran agama tertentu.

Anda mungkin juga menyukai