Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Masrur
NIM : 2144990046

PASCASARJANA INAIFAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


TAHUN AKADEMIK 2021 - 2022
Mata kuliah : Study Pemikiran Tokoh Pendidikan
Islam Nusantara
Program Studi/Jenjang : PAI/Pascasarjana
Semester/Kelas : II/Karyawan
Dosen : Dr. Muhammad Hori, M.Ag

Kerjakan semua soal dengan singkat tetapi komprehensif! Tidak dibenarkan ada
pekerjaan yang sama (hasil yang sama akan dianulir)!

1. Jelaskan pengertian, dan tujuan study pemikiran tokoh Pendidikan Islam Nusantara!
Pengertian study pemikiran tokoh pendidikan Islam nusantara adalah bagaimana upaya
para tokoh pendidikan Islam di Nusantara dalam menemukan fenomena dan masalah-
masalah pendidikan serta cara para tokoh pendidikan tersebut dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut dalam upaya mendewasakan masyarakat melalui kegiatan
pendidikan.

Tujuan study pemikiran tokoh pendidikan Islam nusantara untuk mengetahui berbagai
strategi para tokoh pendidikan Islam nusantara dalam melakukan berbagai upaya
mendidik masyarakat untuk menjadi manusia yang sempurna baik secara fisik maupun
psikis, serta mengetahui hambatan dan masalah yang mereka hadapi beserta strategi
pemecahan yang dilakukan oleh para tokoh tersebut, dan juga untuk mengetahui
sumbangsih pemikiran mereka dalam konteks pendidikan serta cara mengadopsi dan
mengimplementasikan teori-teori pendidikan mereka dalam dunia pendidikan sekarang
ini.
2. Sebutkan dan jelaskan pemikiran Pendidikan KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari
dan KH. Abdurrahman Wahid (GUDSUR), dan bagaimana kontribusinya dalam
kemajuan Pendidikan Islam di Nusantara?
a. KH Ahmad Dahlan
Sebagai tokoh besar di dunia pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan memiliki
pandangan yang luas tentang bagaimana memajukan pendidikan kaum pribumi
dengan diwadahi organisasi Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan berpadangan bahwa
pendidikan Islam seyogyanya diarahkan kepada usaha dalam membentuk manusia
muslim yang memiliki budi pekerti luhur, berpendidikan yang komplit dan seimbang
antara pendidikan agama dan ilmu keduniaan dan memiliki kesadaran untuk berjuang
memajukan masyarakatnya.
Kontribusi besar KH. Ahmad Dahlan dalam dunia pendidikan Islam Nusantara adalah
keberhasilan beliau dalam menyeimbangkan pendidikan agama dan pendidikan umum
yang pada masanya kedua pendidikan itu adalah dua hal yang belum singkron. Oleh
karena itu usaha yang dilakukan beliau adalah dengan mengajarkan secara bersamaan
pendidikan agama dan pendidikan umum di madrasah-madrasah yang berafiliasi
dengan Muhammadiyah.
b. KH. Hasyim Asy’ari
Bagi kaum Nahdliyyin. KH Hasyim Asy’ari merupakan tokoh sentral pendidikan
Islam. Pemikiran beliau banyak menfokuskan pendidikan pada pembetukan karakter,
pembentukan akhlakul karimah namun tetap tidak menafikan aspek pendidikan yang
lain, karena hal tersebut merupakan pondasi untuk membangun kehidupan masyarakat
yang lebih baik. Pandangan beliau bahwa metode pembelajaran yang digunakan harus
mempertimbangkan karakteristik materi yang akan disampaikan.
Kontribusi KH Hasyim Asy’ari dalam dunia pendidikan Islam Nusantara adalah
keberhasilam beliau dalam memberikan dasar-dasar metode pembelajaran baru dalam
dunia pesantren dan madrasah-madrasah yang ada di bawah naungan Nahdlatul
Ulama. Salah satunnya adalah memasukkan pembelajaran multikultural baik dari sisi
keislaman, umum dan bahasa, dengan tanpa mengeliminasi pembelajaran ala
pesantren.
c. KH. Abdurrahman Wahid
Sebagai tokoh nasional modern KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab di
sapa Gusdur memiliki pandangan religious multiculturism, bahwa pendidikan adalah
konsep yang berbasis pada keyakinan keagamaan dan multikultural yang bertujuan
untuk memngembangkan peserta didik menjadi manusia yang utuh, mandiri dan
bebas dari penindasan. Menolak potensi perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan
SARA, untuk kemudian di diakulturasikan dalam konsep yang jelas dengan
meletakkan perbedaan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan
itu sendiri.
Kontribusi pemikiran Gusdur bagi pendidikan Islam Nusantara antara lain adalah
terbukanya ruang bagi berkembangkan wawasan pluralism dan multikulurism dalam
proses pendidikan. Sehingga pendidikan multikultural berbasis religious
multiculturism mencerminkan watak Islam yang rahmatan lil alamin dengan
pendekatan multidisipliner yang terintegrasi dalam kurikulum pendidikan nasional.

3. Dalam kongres di Yogyakarta 21-27 Agustus 1925 H.O.S Cokroaminoto menulis tentang
konsep Moeslim National Onderwijs, dimana asas-asa Islam itu adalah asas-asas yang
menuju demokratis dan socialism. Jelaskan!

Bahwa pendidikan Islam memiliki keselarasan dengan semangat sosialis, demokratis dan
nasional. Pendidikan tidak hanya sekadar pembelajaran formal searah, namun terjadinya
hubungan timbal balik baik antara guru dan peserta didik, namun juga interaksi antar
peserta didik dalam mengembangkan diri untuk menemukan pengetahuan baru. Dengan
konsep ini yang menjadi faktor utama keberhasilan pendidikan adalah kemauan dan
motivasi yang harus ditumbuhkan dalam tiap individu dalam menuntut ilmu dalam dunia
pendidikan.

4. Buya HAMKA bukan hanya dikenal sebagai sejarawan, antropolog, sastrawan, ahli
politik, jurnalis, Islamolog, ahli tafsir tetapi beliau juga seorang pionir modernisasi Islam
di Indonesia. Jelaskan pemikiran Pendidikan beliau mulai dari tujuan Pendidikan,
kurikulum, materi dan metode!

Pendidikan dalam pandangan Buya HAMKA adalah suatu upaya untuk mengembangkan
seluruh pontensi yang ada pada peserta didik yang meliputi aspek kognitif, psikomotorik
dan afektif agar terwujud pribadi yang kamil yang tercermin dalam sikap dan perlaku
sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam.
Konten pendidikan yang diangkat beliau antara lain adalah melatih kemampuan kognisi
atau kemampuan berpikir, dimana peserta didik diberikan pengajaran untuk
mengembangkan kebebasan berfikir, berdiskusi dan mengajarkan ilmu agama dan sains
secara terpadu. Serta kemampuan hardskill, dimana peserta didik dibekali kemampuan
untuk bekerja, mengajarkan kemandirian dan sikap tanggung jawab sebagai bekal dalam
kehidupan profesional sebagai bagian dari masyarakat.

5. Bagaimana menurut pendapat anda tentang Pendidikan Islam di Indonesia? Apa saran
pemikiran anda dalam memajukan Pendidikan Islam di Indonesia saat ini, baik di
pesantren, madrasah dan sekolah !

Menurut pandangan saya pendidikan Islam di Indonesia saat ini sudah maju, hal tersebut
ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di tengah-
tengah masyarakat yang memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan masyarakat.
Namun demikian bukan berarti tantangan terhadap dunia pendidikan Islam telah
terlewati, semakin rendahnya toleransi umat beragama dengan banyaknya kasus SARA di
beberapa wilayah Indonesia menjadi salah satu indikator perlunya pendidikan Islam
berbenah untuk mewujudkan bahwa Islam benar-benar rahmatan lil alamin.
Oleh karena itu pendidikan berbasis multikultural sangat diperlukan dilembaga
pendidikan untuk menguatkan kembali nasionalisme, toleransi antar umat beragama dan
toleransi kebersukuan yang ada di Indonesia.
Selain pendidikan multikultural, hendaknya peserta didik dan santri juga dibekali dengan
kemampuan hardskill, kebekerjaan. Hal ini sebagai upaya untuk mengeliminir pandangan
miring terhadap dunia pesantren, dan madrasah bahwa alumni pesantren dan madrasah-
madrasah Islam kurang memiliki etos kerja, pandangan bahwa alumni pesantren dan
madrasah Islam tidak memiliki nilai tawar di dunia kerja, karena bagaimanapun pada
gilirannya mereka akan hidup di tengah-tengah masyarakat dan harus bekerja diberbagai
sektor pekerjaan, harus ada upaya bahwa alumni pesantren dan madrasah Islam juga
memiliki kemampuan profesional untuk bekerja diberbagai sektor pekerjaan yang ada.
PASCASARJANA INAIFAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


TAHUN AKADEMIK 2021 - 2022
Mata kuliah : Study Pemikiran Tokoh Pendidikan
Islam Nusantara
Program Studi/Jenjang : PAI/Pascasarjana
Semester/Kelas : II/Reguler
Dosen : Dr. Muhammad Hori, M.Ag

Kerjakan semua soal dengan singkat tetapi komprehensif! Tidak dibenarkan ada
pekerjaan yang sama (hasil yang sama akan dianulir)!

1. Jelaskan pengertian, dan tujuan study pemikiran tokoh Pendidikan Islam Nusantara!
2. Bagaimana sistem Pendidikan Islam sebelum kemerdekaan?
3. Jelaskan perkembangan pemikiran Pendidikan Islam pada periode Indonesia merdeka
sampai sekarang!
4. Sebutkan dan jelaskan pemikiran Pendidikan KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari
dan KH. Abdurrahman Wahid (GUDSUR), dan bagaimana kontribusinya dalam
kemajuan Pendidikan Islam di Nusantara?
5. Dalam kongres di Yogyakarta 21-27 Agustus 1925 H.O.S Cokroaminoto menulis tentang
konsep Moeslim National Onderwijs, dimana asas-asa Islam itu adalah asas-asas yang
menuju demokratis dan socialism. Jelaskan!
6. Buya HAMKA bukan hanya dikenal sebagai sejarawan, antropolog, sastrawan, ahli
politik, jurnalis, Islamolog, ahli tafsir tetapi beliau juga seorang pionir modernisasi Islam
di Indonesia. Jelaskan pemikiran Pendidikan beliau mulai dari tujuan Pendidikan,
kurikulum, materi dan metode!
7. Bagaimana menurut pendapat anda tentang Pendidikan Islam di Indonesia? Apa saran
pemikiran anda dalam memajukan Pendidikan Islam di Indonesia saat ini, baik di
pesantren, madrasah dan sekolah !

Anda mungkin juga menyukai