Anda di halaman 1dari 5

Judul Buku : Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam

Penulis : Dr. H. Abuddin Nata, MA


Pencetak : Fajar Interpratama Offset
Penerbit : Raja Grafindo Persada
Jl. Pelepah Hijau IV TN.I. No. 14- 15
Kelapa gading permai
Jakarta 14240
Tel/fax: 4520951 4529409
E-mail : rajapers@indo.net.id
Cetakan I : 2000
ISBN : 979-421-781-6
Halaman : 220

Dalam buku ini disajikan pemikiran-pemikiran para tokoh-tokoh pendidikan islam


dan inti pemikirannya diantaranya:

Ibnu Miskawaih dan konsep pendidkannya bertumpu pada pendidikan Akhlaq.


Tujuan pendidikan akhlaq yang dirumuskan Ibnu Miskawaih adalah terwujudnya sikap
spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga mencapai
kebahagiaan sejati dan sempurna.

Al-Qabisi dan konsep pendidikannya bercorak agamis normatif, yaitu anak didik
menjadi seorang muslim yang disamping menguasai berbagai pengetahuan tentang agama
islam juga mau dan dapat mengamalkan dengan baik dalam bentuk pengalaman agama
yang kuat, serta berakhlaq mulia. Sementara yang bercorak keduniaan tampaknya hanya
merupakan alat untuk dapat menolong kehidupan ekonomi seseorang dengan cara
memberikan ketrampilan yang memadai.

Almawardi dan konsep pendidikannya sebagian besar terkonsentasi pada masalah


etika hubungan guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan pendidikan
sebagian besar tergantung pada kualitas guru baik dari segi penguasaannya pada materi
pelajarn yang diajarkan maupun cara menyampaikan pelajaran tersebut serta
kepribadiannya yang baik, yaitu pribadi yang terpadu antara ucapan dan perbuatannya
secara harmonis.
Ibnu sina dan konsep pendidikannya pendidikan harus diarahkan pada pengembangan
seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah pengembangan yang sempurnaan yaitu
perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti.

Al ghazali dan konsep pendidikannya tercapai kesempurnaan insani yng bermuara


pada pendekatan diri kepada Allah, kesempurnaan insani yng bermuara pada kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Burhanuddin az-Zarnuji konsep pendidikan Azzarnuji tertuang dalam bukunya


talimul mutaalim, yang mambahas tentang tujuan belajar, prinsip belajar, strategi belajar
dan lain sebagainya di dasarkan pad moral religius. Tujuan belajar untuk mencari keridaan
Allah dan juga yang paling penting agar para penuntut ilmu jangan sampai keliru dalam
menentukan niat.

Ibn Jamaah dan konsep secara keseluruhan ditungakan dalam karyanya Tadzkirat
as-Sami wa al-Mutakallimin fi adab al-Alim wa al-Mutaallim. Dalam bukunya itu
dikemukakan tentang kutamaan ilmu pengetahuan dan orang-orang yang mencarinya, etika
orang yang berilmu termasuk para pendidik, mata pelajaran, etika peserta didik, etika
dalam literature serta etika tempat tinggal bagi para guru dan murid.

Ibn Taimiyah dan konsep pendidiknnya terbagi menjadi dua yaitu dalam bidang
falsafah pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, hubungan pendidikan dengan
kebudayaan. Seluruh pemikiran dalam bidang pendidikan ini ia bangun berdasarkan
keterangan yang jelas sebagaimana terdapat dalam al-Quran dan as-sunnah melalui
pemahaman yang mendalam, jernih dan enerjik . pemikiran dalam bidang pendidikan itu
merupakan respon terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat islam pada saat
itu yang menuntut pemecahan secara strategis melalui jalur pendidikan.tujuan pendidikan
menurut Ibn Taimiyah terbagi menjadi tiga, yaitu tujuan individual, tujuan sosial, dan
tujuan dakwah islam.

Abdullah Ahmad, konsep ide-ide dibidang pendidikan meliputi tiga aspek yng
fundamental yaitu aspek kelembagaan, aspek method, dan aspek kurikulum. Secara
kelmbagaan ia mendirikan sekolah adabiyah. sekolah ini berjenjang dari taman kanak-
kanak, SD, SMP, dan SMA bahkan ditambah dengan sekolah tinggi daministrasi islam
(STAI) sewrta laboratorium computer. Methode yang digunakan debating club method
yang sekarng dikenal dengan nama diskusi. Aspek kurikulum dapat dilihat bahwa sekolah
adabiyah yang bercorak agama ini, maka kurikulum yang diterapkan adalah konsep
kurikulum pendidikan integrated (integrated curriculum of education), yaitu terpadunya
antara pengetahuan umum dengan pengetahuna agama serta bahasa dalam program
pendidikan.

K.H Ahmad Sanusi konsep pendidikannya bertumpu pada upaya-upaya yang


dilakukan antara lain : membentuk lembaga pendidkan ibtidaiyyah dan madrasah diniyyah
yang diajrakan pengetahuan agama dan umum, menyelenggarakan kursus-kursus
kepemimpinan, khusus pengetahuan umum dan agama, politik dan mengaktifkan
pengajian mingguan. System yang diterapkan yaitu system klasikal, dimana pelaksanaan
pengajaran sepenuhnya dilakukan dalam kelas-kelas dan jadwal. kurikulum yang telah
diterapkan kurikulum khusus dalam bidang agama. Method yang digunakan metode
sorogan yang dipadukan dengan diskusi.

Ikhwan al-muslimin yang didirikan oleh Hasan al-Bana konsep pendidikannya


konsep pendidikan ditujuakan bagi pemecahan berbagai masalah social yang dihadapai.
Dengan kata lain, ikhwanul muslimin melihat pendidikan sebagai alat untuk membantu
masyarakat dalam menghadapai berbagai masalah kehidupan.

K.H. Imam Zarkasyi secara garis besar konsep pembaharuan pemikiran imam
zarkasyi dapat dibagi menjadi empat bidang yaitu pembaharuan dalam bidang methode
dan system pendidikan system klasikal ditambah dengan ekstrakulikuler seperti olahraga,
kesenian, ketrampilan, pidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris), pramuka
dan organisasi pelajar. Dalam mengerjakan aktifitas itu santri diharuskan tetap tinggal di
pondok pesantren (boarding scholl), methodenya siswa dibekali bahasa arab sejak kelas
satu diharapkan dapat memahami kitab-kitab dengan sendirinya tanpa harus dibantu oleh
kyai program ini dinamakan program fathul kutub. Pembahuruan kurikulum kurikulum
yang diterapkan imam zarkasyi adalah 100% umum dan 100 % agama. Pembaharuan
struktur dan management pesantren dengan didirikannya badan wakaf pondok modern
gontor. Pembaharuan dalam pola pikir santri dan kebebasan pesantren gagasan
independent Imam Zarkasyi direalisasikan dengan menciptakan pondok modern gontor
benar-benar steril dari kepentingan politik dan golongan apapun. Hal itu diperkuat dengan
semboyan gontor diatas dan untuk semua golongan.
Buku ini sangat bagus sekali karena di dalamnya membahasa tentang tokoh-tokoh
pendidikan dalam islam. Buku ini awalnya menyajikan secara singkat riwayat tokoh-tokoh
islam juga yang menjadi dasar pemikirannya, ada dari kalangan ulama tafsir, hadist, dll.
Kemudian disajikan konsep pendidikan yang baik menurut para tokoh tersebut.
RANGKUMAN BUKU

PEMIKIRAN PARA TOKOH


PENDIDIKAN ISLAM
Penulis : Dr. H. Abuddin Nata, MA

Disusun Oleh :
Rina Siti Suminar, S. Pd

Program Magister Pendidikan

IAIN LAA ROIBA BOGOR


2017

Anda mungkin juga menyukai