Cekungan Jawa Timur Utara PDF
Cekungan Jawa Timur Utara PDF
Matthaeus(111080047)
Gilang Firmanda(111080230)
E-mail : gf_dariel@plasa.com or
gilangfirmankaslahngai@yahoo.co.id
CP : 085 22 88 11 9 13
Cekungan adalah suatu cekungan atau depresi atau rendahan, cekungan dapat pula
berbentuk dataran dimana pegunungan yang mengelilingi.
Fase tektonik berikutnya berupa fase tekanan terjadi pada Miosen Tengah yang
ditandai oleh peristiwa penting di dalam distribusi sedimen dan penyebaran flora dan
fauna, juga oleh hiatus di daerah Cepu (Baumann, 1975 dalam Djuhaeni, 1997) dan
dicirikan oleh perubahan fasies, dari fasies transgresi menjadi fasies regresi di
seluruh Zona Rembang (Muin, 1985 dalam Djuhaeni, 1997) yang menyebabkan
ketidakselarasan secara regional.
Gambar 3.3 Fase kedua berupa fase tekanan Miosen Tengah yang diikuti oleh fase ketiga (fase
tekanan Mio-Pliosen) menyebabkan inversi dari graben
(Koesoemadinata et al., 1994)
Formasi Kujung
Ciri litologi pada formasi ini adalah napal pada bagian bawah formasi, batulempung
pada bagian atas dan disisipi batugamping bioklastik. Formasi ini berumur Oligosen
Atas Diendapkan pada lingkungan laut terbuka dengan kedalaman 200 – 500 meter
atau pada zona batial batas.
Formasi Prupuh
Terdapat perelingan antara batugamping kapuran dengan batugamping bioklatik.
Berumur Oligosem akhir – Mioen awal. Terendapkan pada zona Neritik luar.
Formasi Tuban
Litologinya batulempung dengan sisipan batugamping pada bagian bawah.
Terendapkan pada umur Miosen awal di zona neritik luar.
Formasi Wonocolo
Ciri litologi Formasi Wonocolo pada umumnya terdiri atas napal pasiran yang
berulang dengan napal dan batugamping kalkarenit. Penyebaran dan Ketebalannya
mempunyai penyebaran yang luas di Jalur Rembang denga arah barat – timur. Umur
bagian bawah dari Miosen Akhir hingga bagian tengah dari Miosen Akhir atau zona N
15 – N 16, Blow (1969), Lingkungan pengendapan Laut terbuka, jauh dari pantai,
pada kedalaman antara 100 meter – 500 meter, terletak pada neritik luar hingga
bathyal atas
Formasi Ledok
Litologinya batupasir dengan sisipan kalkarenit atau batulempung, berumur Miosen
akhir bagian atas dengan lingkungan pengendapannya neritik luar.
Formasi Mundu
Pada formasi ini terdapat ciri litologi napal dengan struktur maif, bagian atasnya
batugamping pasiran. Diendapkan pada umur Plistosen dengan lingkungan
pengendapan Bathyal tengah.
Formasi paciran
Ciri litologinya adalah batugamping terumbu, terendapkan pada umur Plioen –
Pliestosen. Formasi ini berseling jari dengan Mundu & Lidah
.
Formasi Lidah
Pada formasi ini terendapkan batulempung biru masif, berseling dengan napal &
batupasir. Formasi ini berumur Pliosen tengah – Pleistosen akhir, diendapakan pada
zona bathyal atas – neritik tengah.
Terdapat 34 wilayah kerja yang aktif di Jawa Timur atau mencakup
15 % dari jumlah seluruh wilayah kerja perminyakan di Indonesia.
Cekungan Jawa Timur Utara secara fisiografi yang terletak di antara Pantai Laut
Jawa.
Fase tektonik berikutnya berupa fase tekanan terjadi pada Miosen Tengah
Fase tektonik ketiga merupakan aktifitas tektonik terbesar yang bersifat tekanan
dan berulang beberapa kali mulai Mio-Pliosen sampai dengan Pleistosen
mengakibatkan kenampakan seperti sekarang ini .
Formasi – formasi yang bertindak sebagai reservoar dalam cekungan Jawa Timur –
Utara adalah formasi Ngimbang, formasi Kujung, formasi Ngrayong, formasi
Wonocolo, formasi Tuban, formasi Mundu, formasi Paciran dan formasi Lidah
Terdapat 34 wilayah kerja yang aktif di Jawa Timur atau mencakup 15 % dari jumlah
seluruh wilayah kerja perminyakan di Indonesia.
13 dari wilayah kerja tersebut berstatus ekspolitasi atau sedang memproduksi Migas.
Matthews, S.J. and Bransden, P.J.E., Late Cretaceous and Cenozoic tectono-
stratigraphic development of the East Java Basin, Indonesia. Marine and Petroleum
Geology 12 [2], 499-510. 1995.
Bradshaw, M., Edwards, D., Bradshaw, J., Foster, C., Loutit, T.,McConachie, B.,
Moore, A., Murray, A., Summons, R., 1997. Australian and Indonesian petroleum
systems. In: Proceedings of Petroleum System of SE Asia and Australasia
Conference, IPA, May 1997, IPA97-OR-11, pp. 141–153.
Satyana, Awang Harun, Petroleum Geology of Indonesia : Current Knowledge.
Regular HAGI Course, 2010.
Ardhana, W., 1993. The Ngrayong Formation, East Java Basin – A Depositional
Model. Implications For Exploration in the Tuban Block. Unpublished report JOB
Pertamina-Trend Tuban.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH