PENDAHULUAN
sumber protein hewani lainnya seperti daging sapi, dikarenakan harganya yang
relatif lebih murah dan pertumbuhan ayam ras pedaging yang cukup besar. Hal ini
bidang ternak unggas, tak jarang hal ini terjadi antara peternak kecil dan industri
dengan menekuni dari bidang hulu hingga hilir, sehingga praktik kartel dan
monopoli sudah tidak asing dilakukan oleh para pelaku industri. Namun, hal ini
menjadi berdampak pada kerugian yang diterima oleh para peternak kecil di Desa
menyebabkan tidak seimbangnya modal produksi dan harga jual antara peternak
menjadikan terbentuknya lapisan sosial antar peternak rayat dengan industri besar.
1. Seperti apa lapisan sosial yang terjadi antara peternak desa dengan industri
II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Istilah stratifikasi (stratification) berasal dari kata strata dan stratum yang
dalam suatu lapisan (stratum). Stratifikasi sosial adalah sistem pembedaan individu
atau kelompok dalam masyarakat, yang menempatkannya pada kelas - kelas sosial
yang berbeda - beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang
berbeda - beda pula antara individu pada suatu lapisan dengan lapisan lainnya
(Muin, 2004).
berlapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang
hidup teratur. Barang siapa yang memiliki sesuatu yang berharga itu dalam jumlah
yang sangat banyak, suatu keadaan tidak semua orang bisa demikian bahkan hanya
sedikit orang yang bisa, dianggap oleh masyarakat berkedudukan tinggi atau
ditempatkan pada lapisan atas masyarakat; dan mereka yang hanya sedikit sekali
atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga tersebut, dalam pandangan
masyarakat mempunyai kedudukan yang rendah.
adanya sistem penilaian atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat
3
tersebut, berkenaan dengan potensi, kapasitas atau kemampuan manusia yang tidak
sama satu dengan yang lain. Sesuatu yang dianggap bernilai atau berharga itu juga
dengan sendirinya menjadi keadaan yang langka, orang akan senantiasa meraih
penghargaan itu dengan sekuat tenaga baik melalui persaingan bahkan tidak jarang
dengan melalui konflik fisik. Fenomena kekuasaan misalnya, hampir semua orang
memiliki dorongan untuk berkuasa baik untuk kelompok skala kecil sampai skala
besar, tetapi tidak semua orang bisa menjadi penguasa, ada mekanisme pengaturan
dalam masyarakat tentang kekuasaan ini. Setiap masyarakat atau bahkan kelompok
simbol atau figur yang dapat memimpin, mengatur, atau mewakili aspirasi
kelompok. Tidak mungkin simbol atau figur ini di bagi rata pada setiap anggota
kelompok, orang akan mempercayakan kekuasaan ini sekurangnya pada satu orang
atau bahkan beberapa orang yang dianggap dapat memimpin orang banyak tentang
bagaimana prosesnya sehingga penguasaan itu ada pada kelompok atau masyarakat,
apakah melalui pemilihan atau melalui unsur paksaan, itu persoalan lain.
Menurut Maunah (2015) kelas sosial merupakan suatu realitas sosial yang
penting, bukan hanya sekedar suatu konsep teoritis saja, tetapi juga
hidup seseorang.
4
kelas sosial.
tujuan, cara berbicara dan perubahan dari keseluruhan cara hidup seseorang.
stratifikasi diukur oleh mudah - tidaknya dan sering - tidaknya seseorang yang
mempunyai status tertentu memperoleh status dalam strata yang lebih tinggi. Setiap
anggota masyarakat dapat menduduki status yang berbeda dengan status orang
tuanya, bisa lebih tinggi bisa lebih rendah, sedangkan stratifikasi sosial yang
bahwa hal yang mewujudkan unsur - unsur dalam teorisosiologi tentang sistem
berlapis lapis dalam masyarakat, adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
5
Kedudukan dan peranan ini merupakan unsur - unsur baku dalam sistem berlapis -
lapis, juga mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial masyarakat. Ralph
Linton (1967) mengartikan sistem sosial itu sebagai pola - pola yang mengatur
hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat dan antar individu dengan
hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan individu mempunyai arti
Konsep kelas merupakan suatu konsep yang sudah lama digunakan dalam
ilmu sosial, makna yang diberikan pada konsep tersebut berbeda-beda; meskipun
konsep itu menduduki posisi sangat penting dalam teori Karl Marx, namun ia tidak
pemilikan alat produksi. Demikian juga dengan Max Weber (1958), ia tidak
membatasi konsep tersebut pada pemilikan alat produksi tetapi membeikan makna
yang lebih luas, sehingga selain mencakup penguasaan atas barang meliputi pula
memperoleh pekerjaaan dan penghasilan yang dimaksud Weber tersebut ini tidak
hanya berupa penguasaan atas barang tetapi dapat pula berupa keterampilan dan
kelas sebagai tipe stratifikasi yang menjadi salah satu dasar posisi-posisi yang
tampak bahwa konsep kelas ini dikaitkan dengan posisi seseorang dalam
mungkin berbeda pandangannya terhadap konsep kesamaan ini; pada satu sisi, ada
masyarakat yang berpandangan bahwa apa yang dapat diperoleh seseorang anggota
masyarakat yang cenderung menekankan pada pentingnya asas ini, setiap anggota
untuk meraih sukses melalui prestasi. Ini berarti bahwa sukses yang diraih
seseorang tergantung pada prestasinya, orang yang berprestasi dapat meraih status
tinggi serta segala imbalan yang menyertainya, sedangkan orang yang tidak
dan peranan dalam masyarakat, akan tetapi cita - cita itu akan selalu terbentur
kewajibannya.
7
III
ANALISIS KASUS
potong akibat jepitan industri ayam integrator kian nyaring. Mereka menjerit bukan
saja karena tak mampu lagi bersaing, menanggung beratnya beban biaya produksi,
melainkan juga ancaman kebangkrutan usaha yang sudah di depan mata. Sejarah
mencatat, anjloknya harga daging ayam hingga Rp 9.000 per kilogram di kandang
peternak sejak pertengahan Februari 2016 lalu merupakan yang terburuk sejak 10
tahun terakhir.
11.000 per kilogram (kg). Ini merupakan kerugian tertinggi yang pernah terjadi
menjelaskan, pada pekan lalu saat panen sekitar 15.000 ekor harga ayam di kandang
Rp 10.000 per kg. Ia menderita rugi puluhan juta rupiah karena harga pokok
produksi (HPP) sekitar Rp 18.000 per kg. "Harga ayam hari ini agak naik menjadi
Rp 12.500 per kg, tetapi saya masih rugi," ujar Teguh, yang Jumat (4/3/2016) lalu
melakukan panen untuk 15.000 ayam pedaging berikutnya.
Menurut PPUI, selama ini sering terjadi praktik kartel dan monopoli dalam
penentuan harga pokok produksi unggas nasional. Itu berlangsung bahkan sebelum
dan Kesehatan Hewan yang membolehkan usaha integrasi pada peternakan unggas.
8
Setelah berlakunya UU itu, praktik yang bersifat monopolistik dan kartelisasi dalam
setiap komoditas penting produksi perunggasan lebih bebas lagi. Akibatnya, usaha
budidaya peternakan rakyat banyak yang bangkrut dan usahanya mati. Produksi
ayam hasil budidaya peternak bersaing langsung dengan hasil budidaya para
setidaknya ada 1,2 juta peternak ayam rakyat di Jabar dengan rata-rata kepemilikan
ayam 2.000-5.000 ekor ayam. "Saat ini, perusahaan bermodal besar menikmati
keuntungan jauh lebih besar ketimbang peternak rakyat. Pemerintah harus memilih,
berpihak pada salah satu pihak atau memberi solusi yang mampu menjamin
keuntungan kedua belah pihak," kata Ketua Gopan Herry Dermawan di Bandung,
Jumat (4/3/2016). Ia mengatakan, kondisi tata niaga ayam ini sudah terjadi sejak
lama. Tanpa ada pengawasan dan aturan hukum yang tepat, tata niaga ayam
omzet bibit ayam berumur satu hari yang sangat besar hingga mencapai 60 persen.
murah sekali. Kartel besar memaksa peternak menjadi buruh. Tidak lagi mandiri,"
katanya.
Rudi Chandra (45), peternak di Desa Lebakwangi, mengatakan “peternak
murni saat ini sudah sangat jarang, soalnya semua sudah menjadi mitra perusahaan
3.2.1 Lapisan Sosial antara Peternak Rakyat dengan Peternak Industri pada
Ternak Unggas
adanya lapisan sosial antara peternak rakyat dengan peternak tingkat industri yang
dimana para peternak rakyat merasa tercekik dikarenakan harga ayam yang naik
menjulang tinggi, para peternak mengalami kerugian sekitar Rp 9000 per kg, hal
tersebut merupakan yang terburuk selama 10 tahun silam. Peternak ayam di Desa
15.000 ekor harga ayam di kandang Rp 10.000 per kg. Ia menderita rugi puluhan
juta rupiah karena harga pokok produksi (HPP) sekitar Rp 18.000 per kg. Penyebab
kerugian tersebut tidak luput dari beberapa pelaku yang melakukan praktik kartel
dan monopoli dalam penentuan harga pokok unggas. Dilihat dari hal tersebut dapat
dikaitkan dengan adanya lapisan sosial antara peternak rakyat dengan peternak
besar, sehingga peternak besar dapat disebut memiliki tingkat sosial yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peternak rakyat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Pitirin A. Sorokin (1957) mengatakan bahwa sistem berlapis itu merupakan ciri
yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa
yang memiliki sesuatu yang berharga itu dalam jumlah yang sangat banyak, suatu
keadaan tidak semua orang bisa demikian bahkan hanya sedikit orang yang bisa,
dianggap oleh masyarakat berkedudukan tinggi atau ditempatkan pada lapisan atas
masyarakat; dan mereka yang hanya sedikit sekali atau sama sekali tidak memiliki
setidaknya ada 1,2 juta peternak ayam rakyat di Jabar dengan rata-rata kepemilikan
jauh lebih besar ketimbang peternak rakyat, perusahaan besar bahkan mampu
menguasai omzet bibit ayam berumur satu hari yang sangat besar hingga mencapai
60 persen. Kasus tersebut menandakan adanya perbedaan yang menjadi tolak ukur
lapisan sosisal, diantaranya tingkat kekuasaan karena sesuatu yang memiliki tingkat
kekuasaan lebih besar akan memiliki wewenang yang lebih besar. Sehingga saat ini
bersikap adil antara peternak rakyat dengan peternak besar. Perlu juga pemantauan
jumlah produksi dari peternak industri karena jika produksi melimpah maka harga
akan semakin turun, dan akan menimbulkan kerugian yang semakin besar bagi
peternak kecil.
11
IV
4.1 Kesimpulan
unggas, pemerintah harus dapat bersikap adil antara peternak rakyat dengan
peternak besar.
4.2 Saran
keadilan dan tidak ada yang merasa dirugikan antara peternak rakyat dan peternak
kalangan industri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Berger, P. L. 1978. Ethics and the New Class. Ethics and Public Policy Center.
Georgetown.
Maunah, Binti. 2015. Stratifikasi Sosial dan Perjuangan Kelas dalam Perspektif
Sosiologi Pendidikan. Tulungagung.
LAMPIRAN
Jawaban: Peternak bisa termotivasi untuk beralih ternak missal dari ayam ras